Anda di halaman 1dari 50

Nomor Registrasi...............

RSKKNI - 4

RSKKNI
RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

QUALITY ASSURANCE ENGINEER

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

KEMENTERI AN PEKERJAAN UMUM


2011

KATA PENGANTAR
Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu
Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri
maupun untuk kepentingan penempatan ke luar negeri, diperlukan adanya perangkat
standar yang dapat mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi persyaratan
sesuai dengan kompetensinya.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat
penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja
sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi
disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para
pelaku pelaksana langsung dilapangan dan para ahli dari jabatan kerja yang
bersangkutan. Kegiatan Review SKKNI ini diawali dengan desk study, survei, wawancara
dan workshop. Dari hasil tersebut, yang masih dalam format DACUM, yang kemudian
ditransformasi ke dalam format RMCS, yang selanjutnya dibahas dalam pra konvensi
yang melibatkan Tim Komite RSKKNI, Tim Teknis, BNSP (Badan Nasional Sertifikasi
Profesi), LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi), unsur Perguruan Tinggi, para
Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan Jabatan Kerja tersebut.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk jabatan kerja Quality
Assurance Engineer inimerupakan review dari jabatan kerja yang sama, dan disusun
berdasarkan format Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor:
PER.21/MEN/X/2007 Tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14/PRT/M/2009 tentang
Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi, yang
selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam peningkatan dan pengukuran tingkat
kompetensi pada jabatan kerja Quality Assurance Engineer.
Diharapkan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut
dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan.
Di sisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan
dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan industri
Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih.
Jakarta, .. 2011
Kementerian Pekerjaan Umum
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi

(...........................................)
NIP

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Tujuan ....................................................................................................... 2
C. Pengertian SKKNI ..................................................................................... 3
D. Penggunaan SKKNI .................................................................................. 3
E. Format Standar Kompetensi ...................................................................... 4
F. Gradasi Kompetensi Kunci ........................................................................ 8

G. Tim Penyusun Standar Kompetensi ............................................................ 10


BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
A. Standar Kompetensi mengacu Jenjang Kualifikasi / Jabatan Kerja............. 13
B. Kodefikasi Standar Kompetensi .................................................................. 13
C. Kualifikasi Jabatan Kerja ............................................................................ 14
D. Jabatan Kerja .............................................................................................17
E. . Daftar Unit Kompetensi ..............................................................................18
F. Uraian Unit-unit Kompetensi .......................................................................19
BAB III. PENUTUP ..................................................................................................46

ii

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP.

/MEN/

/2011

TENTANG
PENETAPAN RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
JABATAN KERJA QUALITY ASSURANCE ENGINEER
MENJADI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
_______________________________________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan
pelaksanaannya menyatakan bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau
ketrampilan.
Keharusan

memiliki

SERTIFIKAT

KEAHLIAN

DAN

ATAU

KETERAMPILAN:

mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang kompeten. Kondisi tersebut
memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar baku) yang
dibutuhkan untuk mengukur kualitas kerja jasa konstruksi.
Dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan, dimana
dinyatakan

pada

pasal

10

ayat

(2),

menetapkan

bahwa

Pelatihan

kerja

diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada Standar


Kompetensi Kerja, diperjelas lagi dengan Peraturan Pelaksanaannya yang tertuang
dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 31 tahun 2006, tentang Sistem Pelatihan
Kerja Nasional :
1. Pasal 3, Prinsip dasar pelatihan kerja adalah, huruf (b) berbasis pada kompetensi
kerja.
2. Pasal 4 ayat (1), Program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI, Standar
Internasional dan/atau Standar Khusus.
Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut diatas menyebut tentang
kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas Sumber Daya Manusia yang terbentuk
dengan menyatunya 3 aspek, kompetensi yang terdiri dari : Aspek Pengetahuan

(domain Kognitif atau Knowledge), Aspek Kemampuan (domain Psychomotorik atau


Skill) dan Aspek Sikap Kerja (domain Affektif atau Attitude/Ability), atau secara definitif
pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta
keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku kerja
yang tepat, guna mencapai dan atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan
atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan.
Jadi apabila seseorang atau sekelompok orang telah mempunyai kompetensi
kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya,
maka akan dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan
tertentu yang seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut : dalam
kondisi tertentu, mampu dan mau melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume dan
dimensi yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar dan mutu/ spesifikasi, selesai
dalam tempo yang ditentukan.
Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan terukur,
serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya
pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.

B.

Tujuan
Penyusunan Standar kompetensi Sektor Jasa Konstruksi

mempunyai tujuan

tersedianya standar untuk mengukur dan meningkatkan kompetensi pengembangan


Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak
diantaranya :
1. Institusi pendidikan dan pelatihan
a. Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan dan peningkatan kompetensi.
2. Dunia usaha/industri dan pengguna tenaga kerja
a. Membantu dalam rekruitmen tenaga kerja
b. Membantu penilaian unjuk kerja
c. Mengembangkan program pelatihan bagi karyawan berdasarkan kebutuhan
d. Untuk membuat uraian jabatan
3. Institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi
a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai
dengan kualifikasi dan levelnya
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan, penilaian kompetensi dan sertifikasi.

Selain tujuan tersebut diatas, tujuan lain dari penyusunan standar kompetensi ini
adalah untuk mendapatkan pengakuan kompetensi secara nasional bagi tenaga kerja
pemegang sertifikat kompetensi jabatan kerja ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
mendapatkan pengakuan tersebut adalah :
1. Menyesuaikan tingkat kompetensi dengan kebutuhan industri/usaha, dengan
melakukan eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif dari dunia
kerja.
2. Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang digunakan
oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari dapat dilakukan
proses saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement MRA).
3. Dilakukan

bersama

dengan

representatif

dari

asosiasi

pekerja,

asosiasi

industri/usaha secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan


profesi atau para pakar dibidangnya agar memudahkan dalam pencapaian
konsesus dan pemberlakuan secara nasional.

C.

Pengertian
1. Kompetensi Kerja
Kemampuan

kerja

setiap

individu

yang

mencakup

aspek

pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
2. Konsep SKKNI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut SKKNI
adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan/atau keahlian, sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan
tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

D.

Penggunaan SKKNI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah
mendapatkan pengakuan

oleh

para

pemangku kepentingan

akan

dirasa

bermanfaat apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar Kompetensi


Kerja digunakan sebagai acuan untuk :
a. Menyusun uraian pekerjaan.
b. Menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya manusia.
c. Menilai unjuk kerja seseorang.

d. Sertifikasi Kompetensi/Profesi di tempat kerja.


Dengan dikuasainya kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
maka seseorang mampu :
a. Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.
b. Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan.
c. Menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang
berbeda dengan rencana semula.
d. Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau
melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda

E.

Format Standar Kompetensi


Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Konstruksi
mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor : PER.21/MEN/X/2007 Tentang Tata Cara Penetapan SKKNI dan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2009
1. Struktur Standar Kompetensi
Standar Kompetensi suatu Bidang Keahlian distrukturkan dengan bentuk seperti di
bawah ini (bentuk ini diterapkan secara luas di dunia internasional) :

STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI

STANDAR KOMPETENSI
Terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan tertentu

UNIT KOMPETESI
Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung
Tercapainya Standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah
elemen-kompetensi pekerjaan tertentu

ELEMEN KOMPETENSI
Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung
ketercapaian

unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati sejumlah


elemen-kompetensi
pekerjaan tertentu
KRITERIA UNJUK KERJA
Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi yang dipersyaratkan
tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan sejumlah
elemen-kompetensi pekerjaan tertentu.

BATASAN VARIABEL
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana Kriteria Unjuk Kerja
tersebut diaplikasikan unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat
diamati sejumlah elemen-kompetensi pekerjaan tertentu

PANDUAN PENILAIAN
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam
melaksanakan penilaian tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang
diinginkan sejumlah elemen-kompetensi pekerjaan tertentu

KOMPETENSI KUNCI
Merupakan persyaratan kemampuan yang harus dimiliki untuk mencapai
unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas pada unit
kompetensi yang terdistribusi dalam 7 (tujuh) kriteria kompetensi kunciunit
kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati sejumlah
elemen-kompetensi pekerjaan tertentu

2.

Skema Pengembangan Standar Kompetensi


Skema pengembangan standar kompetensi dapat digambarkan sebagaimana
diperlihatkan pada diagram dibawah ini :

DETAIL SKEMA PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI


.
1. BIDANG KEAHLIAN
ATAU PEKERJAAN

2.UNIT-UNIT
KOMPETENSI

KUALIFIKASI

4. KRITERIA UNJUK
KERJA

KOMPETENSI KUNCI
KUALIFIKASISI

KUALIFIKASISI

3. ELEMEN
KOMPETENSI

5. BATASAN
VARIABEL

6.PANDUAN
PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN

3.

Uraian Standar kompetensi


Kode

Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada


format kodifikasi SKKNI

Judul Unit

Mendefinisikan tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi


yang menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar
kompetensi.

Deskripsi Unit

Menyebutkan

Judul

Unit

yang

mendeskripsikan

pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam


mencapai standar kompetensi.

Elemen Kompetensi;

Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk


mencapai kompetensi

kompetensi berupa pernyataan

yang menunjukkan komponen-Komponen pendukung unit


kompetensi sasaran apa yang harus dicapai.

Kriteria Unjuk Kerja:

Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk


memperagakan Kerja kompetensi di setiap elemen, apa
yang harus dikerjakan pada waktu menilai dan apakah
syarat-syarat dari elemen dipenuhi.

Batasan Variabel

Ruang lingkup, situasi dan kondisi dimana kriteria unjuk


kerja diterapkan. Mendefinisikan situasi dari unit dan
memberikan informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi
perlengkapan dan materi yang mungkin digunakan dan
mengacu pada syarat-syarat yang ditetapkan, termasuk
peraturan dan produk atau jasa yang dihasilkan.

Panduan Penilaian: Membantu menginterpretasikan dan menilai unit dengan


mengkhususkan Penilaian petunjuk nyata yang perlu
dikumpulkan, untuk memperagakan kompetensi sesuai
tingkat keterampilan yang digambarkan dalam kriteria
unjuk kerja, yang meliputi :

Pengetahuan dan keterampilan yang yang dibutuhkan


untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan
tertentu.

Ruang

lingkup

bagaimana

dan

pengujian
dengan

menyatakan
metode

apa

dimana,
pengujian

seharusnya dilakukan.

Aspek penting dari pengujian Menyebutkan hal-hal


pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat
pada waktu pengujian.

Kompetensi kunci

Keterampilan umum yang diperlukan agar kriteria unjuk


kerja tercapai pada tingkatan kinerja yang dipersyaratkan
untuk peran/ fungsi pada suatu pekerjaan.
Kompetensi kunci meliputi :
(1) Mengumpulkan,

mengorganisir

dan

menganalisis

informasi.
(2) Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
(3) Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas.
(4) Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
(5) Menggunakan ide-ide dan teknik matematika.
(6) Memecahkan masalah.
(7) Menggunakan teknologi.

F.

NO

Gradasi Kompetensi Kunci

KOMPETENSI
KUNCI

TINGKAT 1

TINGKAT 2

TINGKAT 3

Melakukan
Kegiatan

Mengelola
Kegiatan

Mengevaluasi dan
Memodifikasi
Proses

Mengumpulkan,
menganalisa dan
mengorganisasikan
informasi

Mengakses dan
merekam dari satu
sumber

Mengakses,
memilih &
merekam lebih dari
satu sumber

Mengakses,
mengevaluasi
mengorganisasikan
berbagai sumber

Mengkomunikasi
kan ide dan
informasi

Pengaturan
sederhana yang
telah lazim/familier

Berisi hal yang


komplek

Mengakses,
mengevaluasi dan
mengkomunikasikan
nilai/perubahan dari
berbagai sumber

Merencanakan dan
mengorganisasikan
Kegiatan

Di bawah
pengawasan atau
supervisi

Dengan
bimbingan/panduan

Inisiasi mandiri dan


mengevaluasi
kegiatan komplek
dan cara mandiri

KOMPETENSI
KUNCI

NO

TINGKAT 1

TINGKAT 2

TINGKAT 3

Melakukan
Kegiatan

Mengelola
Kegiatan

Mengevaluasi dan
Memodifikasi
Proses

Bekerjasama
dengan orang lain
& kelompok

Kegiatan-kegiatan
yang sudah
dipahami /aktivas
rutin

Membantu
merumuskan tujuan

Berkolaborasi dalam
melakukan kegiatankegiatan komplek

Menggunakan ideide dan teknik


matematika

Tugas-tugas yang
sederhana dan
telah ditetapkan

Memilih ide dan


teknik yang tepat
untuk tugas yang
komplek

Berkolaborasi dalam
menyelesaikan
tugas yang komplek

Memecahkan
masalah

Rutin di bawah
pengawasan

Rutin dan dilakukan


sendiri berdasarkan
pada panduan

Problem/masalah
yang komplek
dengan
menggunakan
endekatan yang
sistimatis, sert
mampu mengatasi
problemnya

Menggunakan
teknologi

Membuat kembali /
memproduksi /
memberikan jasa /
yang berulang
pada tingkat dasar

Mengkonstruksi,
mengorganisasikan
atau menjalankan
produk atau jasa

Merancang,
menggabungkan
atau memodifikasi
produk atau jasa

G. Penyusun Standar Kompetensi


Tim penyusun Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI)
terdiri dari :
a.

PENANGGUNG JAWAB/ PENGARAH

No.

JABATAN DALAM
DINAS/LEMBAGA

DR. Ir. Andreas Suhono M.Sc

1.
b.

NAMA

JABATAN
DALAM
PANITIA/TIM
Pengarah

NARASUMBER SKKNI

No.

NAMA

JABATAN DALAM
DINAS/LEMBAGA

JABATAN
DALAM
PANITIA/TIM

1.

Nara Sumber

2.

Nara Sumber

3.

Nara Sumber

TIM TEKNIS

c.

No.

NAMA

JABATAN DALAM
DINAS/LEMBAGA

JABATAN
DALAM
PANITIA/TIM

1.

Aca Ditamihardja, ME

Ketua

2.

Ir. Ati Nurzamiati HZ,MT

Sekretaris

3.

Ronny Adriandi, ST,MT

Anggota

4.

Harry Setyawan, ST

Anggota

5.

Drs.J. Untung Aribowo

Anggota

6.

Dr.Ir.Deddy Maryadi, Dipl,HE

Anggota

7.

Ir.John Hendri, M,Eng

Anggota

TIM PENYUSUN

d.

No.

NAMA

JABATAN DALAM
DINAS/LEMBAGA

JABATAN
DALAM
PANITIA/TIM

1.

Ketua

2.

Sekretaris

3.

Anggota

4.

Anggota

5.

Anggota

PESERTA WORKSHOP

e.

No.

Nama

Agus Hatomo, ST

Windianto, ST

Bayu Kurniawan, ST

4
5

Drs. Arris Maulana, MT


Ir. Hari Sutanto

Puji Setyastuti, ST

Hermanto, ST

8
9
10
11

Ir. LilikSumarliadi, MM
Dr. Ir. Dwidinariana
Rosmariani Arifuddin, ST, MT
Ir. Fitri Suryani, MT

Instansi/Perusahaan

Jabatan

PT
Adhimix
Precast
Indonesia
PT
Adhimix
Precast
Indonesia
PT Thiess Contractors
Indonesia
Fakultas Teknik UNJ
PT
Nindya
Karya
(Persero)
PT
Nindya
Karya
(Persero)
PT Adhi Karya (Persero)
Tbk
Intakindo
UPI YAI
Universitas Hasanuddin
UI

10

PESERTA PRA KONVENSI

f.

No.

Nama

Agus Hatomo, ST

Windianto, ST

Bayu Kurniawan, ST

4
5

Drs. Arris Maulana, MT


Ir. Hari Sutanto

Puji Setyastuti, ST

Hermanto, ST

8
9
10
11

Ir. LilikSumarliadi, MM
Dr. Ir. Dwidinariana
Rosmariani Arifuddin, ST, MT
Ir. Fitri Suryani, MT

g.
No.

Instansi/Perusahaan

Jabatan

PT
Adhimix
Precast
Indonesia
PT
Adhimix
Precast
Indonesia
PT Thiess Contractors
Indonesia
Fakultas Teknik UNJ
PT
Nindya
Karya
(Persero)
PT
Nindya
Karya
(Persero)
PT Adhi Karya (Persero)
Tbk
Intakindo
UPI YAI
Universitas Hasanuddin
UI

PESERTA KONVENSI
Nama

Instansi/Perusahaan

Jabatan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

11

BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
A. Standar Kompetensi Mengacu Jenjang Kualifikasi / Jabatan Kerja.
Penetapan jenjang kualifikasi jabatan kerja/profesi kerja mengacu pada Kerangka
Kualifikasi Jasa Konstruksi (KKJK). Sesuai hasil studi literatur, konsep standar
kompetensi mencakup semua aspek kinerja tugas/pekerjaan untuk membangun
wawasan yang tidak terbatas hanya kemampuan tugas secara sempit tetapi mencakup
5 (lima) dimensi kompetensi yang perlu dikembangkan yaitu :
1.

Kemampuan dalam tugas (task skill).

2.

Kemampuan mengelola tugas (task management skill).

3.

Kemampuan mengatasi suatu masalah tak terduga dengan cermat dan tepat
(contingency management skill).

4.

Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job/ role environments skill).

5.

Kemampuan mentransfer atau adaptasi dalam situasi kerja yang berbeda/ baru
(transferable management skill).

Dimensi kompetensi tersebut di atas dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari
format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja,
dan batasan variabel.
B. Kodifikasi Standar Kompetensi
Kodefikasi unit kompetensi dan kualifikasi pada SKKNI Jasa Konstruksi pada dokumen
ini, berdasar pada Permenakertrans No. PER.21/MEN/X/2007.
Kodefikasi setiap unit kompetensi mengacu pada format kodefikasi SKKNI yang
sebagai berikut :

(1)

SEKTOR

X
(2)

(3)

(4)

(5)

KELOMPOK

NOMOR

UNIT

UNIT

KOMPETENSI

KOMPETENSI

SUB
SEKTOR

VERSI
KOMPETENSI

12

SEKTOR

: Diisi dengan singkatan 3 huruf dari nama sektor. Untuk Sektor


Konstruksi disingkat dengan .........

SUB SEKTOR

: Diisi dengan singkatan 2 huruf dari sub sektor. Jika tak ada
sub sektor, diisi dengan huruf OO. Untuk Sub Sektor............
disingkat ..............

KELOMPOK
UNIT KOMPETENSI

: Diisi dengan 2 digit angka yaitu :


00 : Jika tidak ada grup.
01 : Identifikasi Kompetensi Umum yang diperlukan untuk
dapat bekerja pada sektor.
02 : Identifikasi Kompetensi Inti yang diperlukan untuk
mengerjakan tugas tugas inti pada sektor tertentu.
03 : IdentifikasiKompetensiKekhususan/spesialisasi yang
diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas spesifik pada
sektor tertentu.
dst.

NOMOR URUT UNIT


KOMPETENSI

Diisi dengan nomor urut unit kompetensi dengan


menggunakan 3 digit KOMPETENSI angka, mulai dari 001,
002, 003 dan seterusnya.

VERSI UNIT
KOMPETENSI

: Diisi dengan nomor urut versi menggunakan 2 digit


angka,mulai dari KOMPETENSI 01, 02, 03 dan seterusnya.

C. Kualifikasi Jabatan Kerja


Analisis kompetensi merupakan langkah utama untuk penyusunan Standar
Kompetensi Kerja di Sektor Jasa Konstruksi dipersiapkan untuk pegangan atau tolok
ukur penilaian kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja Quality
Assurance Engineer.
Jabatan Kerja ini adalah jabatan yang terdapat di dalam struktur penugasan di dalam
organisasi pelaksanaan proyek di lingkungan kontraktor selaku penyedia jasa.Jika
ditinjau secara keseluruhan, di dalam penyelenggaraan proyek dikenal bentuk-bentuk

13

organisasi garis lurus, organisasi segitiga dan organisasi dengan menggunakan


manajemen konstruksi seperti tersebut dalam Bagan Organisasi tersebut di bawah :
1. Bentuk Organisasi Garis Lurus

2. Bentuk Organisasi Segitiga

14

3. Bentuk Organisasi Dengan Menggunakan Manajemen Konstruksi

Jabatan Kerja Quality Assurance Engineer berada di dalam struktur organisasi


Kontraktor Utama. Bentuk dan susunan organisasi Kontraktor Utama di lapangan
disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, yaitu sesuai dengan skala proyek yang
menjadi tanggung jawabnya.
Jika ditinjau dari skala proyek yang harus dipikulnya, maka kita dapat membagi tingkat
keahlian jabatan kerja Quality Assurance Engineermenjadi 3 tingkatan, yaitu : Ahli
Utama, Ahli Madya dan Ahli Muda.
Berikut ini adalah tipikal organisasi pelaksana proyek jika skala proyeknya sedemikian
sehingga memerlukan Quality Assurance Engineer yang kualifikasinya adalah Ahli
Utama, sebagai berikut:

15

Tipikal organisasi di atas adalah sebuah contoh yang memberikan gambaran, bahwa
struktur organisasi yang sebenarnya harus disusun, akan tergantung dari kebutuhan
proyek. Jika skala proyeknya sedang, kurang lebih akan diperlukan adalah struktur
organisasi dengan Quality Assurance Engineer yang kualifikasinya Ahli Madya,
sedangkan jika skala proyeknya kecil maka yang diperlukan adalah struktur organisasi
dengan Quality Assurance Engineer yang kualifikasinya Ahli Muda. Tentu struktur
organisasi proyek untuk skala pekerjaan sedang dan kecil, akan lebih sederhana jika
dibandingkan dengan dengan contoh tipikal di atas.

DESKRIPSI KUALIFIKASI KEAHLIAN

Ahli Utama
Mampu dan memahami pelaksanaan pekerjaan dengan tingkat kesulitan tinggi dan
kompleks dengan kemampuan menganalisa pekerjaan dengan metode yang ada.
(Ruang lingkup pekerjaan ini antara lain proyek berskala sangat besar dengan
teknologi tinggi).

16

Ahli Madya
Mampu dan memahami pelaksanaan pekerjaan dengan tingkat kesulitan sedang
hingga rumit dan kompleks dengan menguasai kontrak, spesifikasi, gambar rencana,
jadwal pelaksanaan, dan metode pelaksanaan.
(Ruang lingkup pekerjaan ini adalah proyek berskala besar dengan teknologi tinggi)

Ahli Muda
Memahami pelaksanaan pekerjaan jalan yang bersifat sederhana dengan menguasai
gambar rencana dan spesifikasi.
(Ruang lingkup pekerjaan adalah proyek berskala menengah dengan teknologi
tinggi)

D. Jabatan Kerja
1.

Nama Jabatan

Quality Assurance Engineer

2.

Kode Jabatan

F45.QAE.01

3.

Uraian Jabatan

Mengorganisir proses pelaksanaan penjaminan


mutu pekerjaan konstruksi.

4.

Persyaratan Jabatan
a.

Pendidikan minimal

D3 Teknik

b.

Pengalaman Kerja

D3 Teknik minimal 5 tahun berpengalaman di


bidang teknik;
D4 Teknik atau S-1 Teknik: minimal 3 (lima) tahun
berpengalaman di bidang teknik;

c.

Kesehatan

Sehat fisik dan mental, yang dinyatakan dengan


surat keterangan dokter.

d.

Sertifikat

Memiliki Sertifikat Kompetensi Quality Assurance


Engineer.

e.

Persyaratan lainnya

Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan


benar

17

E. Daftar Unit Kompetensi


Kompetensi Kerja Quality Assurance Engineerterdiri dari :
Kelompok Kompetensi Umum
No.

Kode Unit

Judul Unit Kompetensi

1.

F45.QAE.01.001.01

Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan


dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Lingkungan
di Tempat Kerja

2.

F45.QAE.01.002.01

Melaksanakan Komunikasi Dengan Pihak


Terkait

Kelompok Kompetensi Inti


No.

Kode Unit

Judul Unit Kompetensi

1.

F45.QAE.02.001.01

Menyusun Rencana Mutu Kegiatan sesuai


Kontrak (Quality Plan)

2.

F45.QAE.02.002.01

Menyosialisasikan Manual Mutu, Prosedur dan


Instruksi kerja

3.

F45.QAE.02.003.01

Melakukan Pengendalian Mutu Material


dan Hasil Pekerjaan sesuai Spesifikasi Teknik

4.

F45.QAE.02.004.01

Melakukan Kaji Ulang Pelaksanaan Jaminan


Mutu

5.

F45.QAE.02.005.01

Menyusun Laporan

Kelompok Kompetensi Khusus


No.

Kode Unit

Judul Unit Kompetensi

18

F. Uraian Unit-Unit Kompetensi


KODE UNIT
JUDUL UNIT

:
:

DESKRIPSI UNIT

F45.QAE.01.001.01
Menerapkan SMK3 dan Lingkungan di Tempat Kerja.
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang diperlukan dalam menerapkan SMK3 dan
lingkungan di tempat kerja

.
ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan persiapan pelaksanaan


K3 dan lingkungan di tempat kerja

1.1 Jadwal kegiatan untuk melihat risiko


terkait diidentifikasi
1.2 Statistik risiko K3 dan lingkungan yang
sering
terjadi
di
tempat
kerja
diidentifikasi.
1.3 Level risiko K3 dan lingkungan di tempat
kerja ditentukan

2. Menyusun program mitigasi risiko


K3 dan lingkungan yang relevan di
tempat kerja..

2.1 Sumber daya yang ada untuk program


mitigasi risiko K3 dan lingkungan yang
relevan diidentifikasi
2.2 Program
mitigasi
risiko
K3
dan
lingkungan
unit
kerja
diatasnya
dibandingkan.
2.3 Keterkaitan antara program mitigasi yang
telah disusun dengan program mitigasi
risiko K3 dan lingkungan di unit kerja
diatasnya dipastikan.

3. Mengevaluasi
pelaksanaan
program mitigasi risiko K3 dan
Lingkungan.

3.1 Jadwal pelaksanaan Program mitigasi


risiko diidentifikasi.
3.2 Rekaman pelaksanaan Program mitigasi
risiko K3 dan Lingkungan diidentifikasi.
3.3 Realisasi hasil mitigasi risiko K3 dan
lingkungan
dibandingkan
dengan
rencana.
3.4 Program
mitigasi
risiko
K3
dan
Lingkungan yang belum dilaksanakan
diperiksa

4. Melaporkan hasil mitigasi risiko K3


dan lingkungan

4.1 Daftar pencapaian program Mitigasi


Risko K3 dan Lingkungan diperiksa.
4.2 Data pendukung pencapaian program
mitigasi risiko K3 dan Lingkungan
diperiksa.
4.3 Laporan hasil mitigasi risiko diperiksa

19

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2 Unit ini berlaku untuk semua kegiatan dalam rangka Menerapkan SMK3 dan
lingkungan di tempat kerja.
2. Perlengkapan yang diperlukan
2.1

Dokumen SMK3 dan Lingkungan meliputi Pedoman, Prosedur, instruksi kerja dan
Form-form serta dokumen pendukung lainnya.

2.2

APD untuk ruang kerja


2.1.1 Helmet
2.1.2 Safety Shoes
2.1.3 Sarung Tangan

2.3

APAR ( Alat Pemadam Api Ringan )

3. Tugas yang harus dilakukan


3.1 Melakukan persiapan pelaksanaan K3 dan lingkungan di tempat kerja.
3.2 Menyusun program mitigasi risiko K3 dan lingkungan yang relevan di tempat kerja.
3.3 Mengevaluasi pelaksanaan program mitigasi risiko K3 dan Lingkungan.
3.4 Melaporkan hasil mitigasi risiko K3 dan lingkungan.

4. Peraturan-peraturan yang diperlukan.


4.1 Undang Undang No. 1/1970 tentang keselamatan kerja dan peraturan lainnya
terkait dengan keselamatan kerja.
4.2 Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4.3 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992, Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4.4 Undang-Undang No 13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan.
4.5 Undang-Undang No 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
4.6 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2010 tentang pedoman SMK3-L
4.7 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 tahun 2000, Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
4.8 Pedoman Sistem Manajemen K3 dan Lingkungan yang berlaku.
4.9 AMDAL

20

PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan penilaian
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait:
1.1 Penguasaan unit kompetensi sebelumnya : 1.2

Keterkaitan dengan unit kompetensi lain:


1.2.1

F45.QAE.01.002.01

Melaksanakan

Komunikasi

dengan

Pihak Terkait
1.2.2

F45. QAE.02.001.01

Menyusun Rencana Mutu Kegiatan


sesuai Kontrak (Quality Plan)

1.2.3

F45. QAE.02.002.01

Menyosialisasikan

Manual

Mutu,

Prosedur dan Instruksi kerja


1.2.4

F45. QAE.02.003.01

Melakukan

Pengendalian

Mutu

Material dan Hasil Pekerjaan sesuai


Spesifikasi Teknik
1.2.5

F45. QAE.02.004.01

Melakukan Kaji Ulang Pelaksanaan


Jaminan Mutu

1.2.6

F45. QAE.02.005.01

Menyusun Laporan

2. Kondisi pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji yang digunakan adalah:

3.

2.1

Test tertulis,

2.2

Test lisan (Wawancara)

Pengetahuan yang dibutuhkan


3.1 Dasar-dasar SMK3 berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No 5 tahun 1996 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 9 tahun 2008 tentang
SMK3 Konstruksi.
3.2 OHSAS 18001 tahun 2007.

21

3.3 Dasar-dasar Manajemen Risiko


3.4 Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 2004.
3.5 AMDAL

4. Keterampilan yang dibutuhkan


4.1 Kemampuan mengidentifikasi Risiko K3 dan Lingkungan untuk setiap kegiatan yang
dilaksanakan.
4.2 Kemampuan menyusun program mitigasi risiko K3 dan lingkungan yang relevan di
tempat kerja
4.3 Kemampuan melaporkan hasil mitigasi risiko K3 dan lingkungan.
4.4 Kemampuan menjelaskan fungsi dan kegunaan APD, APK, P3K dan APAR
4.5 Kemampuan mendemonstrasikan dan menggunakan APD, APK, P3K dan APAR
4.6 Kemampuan menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja

5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian mengidentifikasi jenis-jenis risiko
5.2 Kedisiplinan dalam memakai APD dan menggunakan peralatan kerja.
5.3 Kecermatan mengidentifikasi peralatan dan perlengkapan lain yang diperlukan
KOMPETENSI KUNCI
NO

KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI

TINGKAT

1.

Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi

2.

Mengkomunikasikan ide dan informasi

3.

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan

4.

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

5.

Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis

6.

Memecahkan masalah

7.

Menggunakan teknologi

22

KODE UNIT
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT

: F45.QAE.01.002.01
: Melaksanakan Komunikasi dengan Pihak Terkait
Unit
ini
berhubungan
dengan
pengetahuan,
keterampilan
dan
sikap
kerja
yang
diperlukan
untuk
:
melakukan komunikasi dengan pihak terkait dalam
pekerjaan Quality Assurance Engineer.

ELEMEN KOMPETENSI
1. Menginterpretasikan
informasi dan instruksi
kerjayang diterima terkait
dengan pelaksanaan
pekerjaan

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1
1.2
1.3

2. Mengomunikasikan
2.1
instruksi kerja kepada
bawahan
2.2

2.3

3. Melaksanakan koordinasi 3.1


dengan unit-unit terkait
3.2
3.3

Informasi dan instruksi kerja diidentifikasi


dengan benar.
Informasi dan instruksi kerja dijabarkan
dalam bentuk daftar simak (check list).
Daftar simak informasi dan instruksi kerja
diperiksa
kesesuaiannya dengan kondisi
lapangan untuk menghindari kesalahan
pekerjaan.
Daftar simak Informasi dan instruksi
kerjadijelaskan kepada bawahan.
Masukan tentang pelaksanaan dan instruksi
kerja
dievaluasi
untuk
mendapatkan
pemecahannya.
Pelaksanaan instruksi kerja dikendalikan.

Rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan


dengan pihak terkait disusun.
Koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan
pihak terkait dilakukan sesuai jadwal.
Hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan
dievaluasi kesesuaiannya dengan rencana
semula.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan sebagai landasan dalam melakukan komunikasi, baik
dalam menerima informasi dari atasan maupun menyampaikannya kepada para
pihak yang terkait dengan prosedur pekerjaan.
1.2

Kompetensi ini diterapkan kepada quality assurance engineer agar mampu bekerja
sama dengan pihak terkait .

23

2. Perlengkapan yang dibutuhkan


2.1

Alat pendukung: komputer/laptop, printer, ATK, alat komunikasi

2.2

Bahan: Ketentuan hubungan kerja dengan pihak terkait sesuai dengan aturan yang
berlaku, seperti : struktur organisasi tim tender, informasi jadwal kerja pihak terkait,
data-data detail pihak terkait (nama, alamat, email).

3. Tugas-tugas yang harus dilakukan


3.1

Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerjayang diterima terkait dengan


pekerjaan quality assurance engineer.

3.2

Mengomunikasikan instruksi kerja kepada bawahan

3.3

Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait

4. Peraturan-peraturan yang diperlukan


4.1 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999, Tentang Jasa Konstruksi
4.2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4.3 Standar Operating Procedure (SOP) pengguna jasa/pemberi kerja maupun dalam
perusahaan.
4.4 Work Instruction (WI) pengendalian dokumen
4.5 Manual Perusahaan

PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait:
1.1

Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :


1.1.1

F45.QAE.01.001.01

Menerapkan

Sistem

Manajemen

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


dan Lingkungan (SMK3-L)
1.2

Keterkaitan dengan unit kompetensi lain:


1.2.1

F45.QAE.02.001.01

Menyusun Rencana Mutu Kegiatan


sesuai Kontrak (Quality Plan)

24

1.2.2

F45. QAE.02.002.01

Menyosialisasikan

Manual

Mutu,

Prosedur dan Instruksi kerja


1.2.3

F45. QAE.02.003.01

Melakukan

Pengendalian

Mutu

Material dan Hasil Pekerjaan sesuai


Spesifikasi Teknik
1.2.4

F45. QAE.02.004.01

Melakukan Kaji Ulang Pelaksanaan


Jaminan Mutu

1.2.5
2.

F45. QAE.02.005.01

Menyusun Laporan

Kondisi Pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode Uji yang digunakan :
a.

Test tertulis;

b.

Test lisan (Wawancara)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan


3.1. Manual Perusahaan
3.2. Spesifikasi Teknis
3.3. Metoda Komunikasi
3.4. Metoda Pengendalian Dokumen
4. Keterampilan yang dibutuhkan
4.1

Mampu berkoordinasi/berkomunikasi dengan sikap kerja yang profesionaldalam


tim kerja dan pihak-pihak terkait

4.2

Mampu mengidentifikasi ruang lingkup pekerjaan, spesifikasi teknis dan metoda


pelaksanaan konstruksi

4.3

Mampu melakukan kerja sama, baik di dalam maupun di luar lingkungan proyek

5. Aspek kritis
5.1

Kecakapan

dalam

berkoordinasi/berkomunikasi

dan

sikap

kerja

yang

profesionaldengan tim kerja dan pihak-pihak terkait


5.2

Ketelitian dalam mengidentifikasi ruang lingkup pekerjaan, spesifikasi teknis dan


metoda estimasi biaya jalan

25

5.3

Kecakapan dalam melakukan kerja sama, baik sesama tim kerja maupun dengan
pihak terkait lainnya

KOMPETENSI KUNCI

NO.

KOMPETENSI KUNCI

TINGKAT

1.

Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi

2.

Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide

3.

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan

4.

Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok

5.

Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis

6.

Memecahkan masalah

7.

Menggunakan teknologi

26

KODE UNIT
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT

: F45.QAE.02.001.01
: Menyusun Rencana Mutu Kegiatan sesuai Kontrak (Quality
Plan)
: Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap perilaku yang diperlukan dalam menyusun Rencana Mutu
kegiatan sesuai kontrak (Quality Plan)

ELEMEN KOMPETENSI
1. Mengkaji
dokumen
kegiatan yang dikelola

KRITERIA UNJUK KERJA


kontrak

1.1

1.2

1.3

2. Mengompilasi dokumen dan data


lainnya yang terkait.

2.1

2.2

2.3

3. Menyusun
kegiatan.

rencana

mutu 3.1

3.2
3.3

3.4

3.5
4. Mengevaluasi
draft
final
dokumen rencana mutu kontrak

4.1
4.2

4.3

Keabsahan dokumen
kontrak kegiatan
sebagai bahan penyusunan kegiatan
diperiksa sesuai dengan perjanjian yang
disepakati.
Standar prosedur dan standar produk
yangada didalam dokumen kontrak
diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan.
Kerangka
persyaratan
mutu
yang
dipersyaratkan kontrakdisusun sesuai
dengan urutan pekerjaan.
Koordinasi dengan pihak lain dilakukan
untuk mendapatkan dokumen dan data
lain yang terkait dan diperlukan.
Dokumen dan data lainnya yang terkait
diperiksa
kesesuaiannya
untuk
penyusunan rencana mutu kegiatan.
Dokumen dan data lainnya yang terkait
dengan bahan penyusunan rencana mutu
kegiatan disusun
Daftar jenis pekerjaan pokok, rinciannya
termasuk bagan alir dan jadwalsesuai
dengan dokumen kontrakdiidentifikasi
Tahapan rencana mutu masing-masing
kegiatan disusun.
Sasaran mutu untuk masing-masing
kegiatan
disusun
sesuai
dengantahapanrencana mutu
Prosedur, instruksi kerja dan form yang
memenuhi persyaratan mutu dalam
kontrak disusun.
Draft final dokumen rencana mutu
kontrak dibuat
Pedoman penyusunan mutu kontrak
disiapkan sebagai acuan.
Draft final dokumen kontrak diperiksa
kelengkapannya,
kesesuaian
isi,
sistematika penulisan, data pendukung.
Catatan hasil evaluasi terhadap draft
dokumen rencana mutu dibuat

27

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2 Unit ini berlaku untuk semua kegiatan dalam rangka menyusun Rencana Mutu
kegiatan sesuai kontrak (Quality Plan).
2. Perlengkapan yang diperlukan
2.1 Dokumen kontrak.
2.2 Sistem manajemen Mutu Perusahaan berdasarkan ISO 9001. 2008 dan Permen PU
NO : 04 /PRT/M/2009 tentang Sistem manajemen Mutu Konstruksi.
2.3 ATK ( Alat Tulis Kantor )
2.4 Komputer
2.5 Printer
3. Tugas yang harus dilakukan
3.1

Mengkaji dokumen kontrak kegiatan yang dikelola

3.2

Mengompilasi dokumen dan data lainnya yang terkait

3.3

Membuat tahapan rencana mutu kegiatan

3.4

Mengevaluasi draft final dokumen rencana mutu kontrak

4. Peraturan yang diperlukan


4.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR : 04 /PRT/M/2009 tentang Sistem
Manajemen Mutu
PANDUAN PENILAIAN
1.

Penjelasan prosedur penilaian


Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait.
1.1 Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :
1.1.1

F45.QAE.01.001.01

Menerapkan

Sistem

Manajemen

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


dan Lingkungan (SMK3-L).
1.1.2

F45.QAE.01.002.01

Melaksanakan

Komunikasi

dengan

Pihak Terkait
1.2

Keterkaitan dengan unit kompetensi lain:


1.2.1

F45.QAE.02.002.01

Menyosialisasikan

Manual

Mutu,

28

Prosedur dan Instruksi kerja


1.2.2

F45. QAE.02.003.01

Melakukan

Pengendalian

Mutu

Material dan Hasil Pekerjaan sesuai


Spesifikasi Teknik
1.2.3

F45. QAE.02.004.01

Melakukan Kaji Ulang Pelaksanaan


Jaminan Mutu

1.2.4

F45. QAE.02.005.01

Menyusun Laporan

2. Kondisi penilaian
Unit Kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau diluar
tempat kerja secara siulasi dengan kondisi seperti tepat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan , keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji yang digunakan adalah :
2.1 Test Tertulis
2.2 Test Lisan
2.3

Praktek/Simulasi

3. Pengetahuan yang dibutuhkan


3.1

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008

3.2

Pedoman Mutu Perusahaan.

3.3

Dasar-dasar manajemen proyek

4. Keterampilan yang dibutuhkan


4.1

Kemampuan mengidentifikasi dokumen kontrak

4.2

Kemampuan mengidentifikasi tahapan kegiatan pelaksanaan di lapangan.

4.3

Kemampuan menyusun jadwal pelaksanaan.

4.4

Kemampuan mengidentifikasi faktor penentu keberhasilan setiap kegiatan.

5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam mengidentifikasi kegiatan.
5.2 Ketelitian dalam membaca spesifikasi teknis.
5.3 Kecermatan mengidentifikasi logika ketergantungan antar kegiatan.
5.4 Kecermatan mengidentifikasi jalur kritis pelaksanaan pekerjaan.

29

KOMPETENSI KUNCI
NO

KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI

TINGKAT

1.

Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi

2.

Mengkomunikasikan ide dan informasi

3.

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan

4.

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

5.

Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis

6.

Memecahkan masalah

7.

Menggunakan teknologi

30

KODE UNIT
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT

: F45.QAE.02.002.01
: Menyosialisasikan Manual Mutu, Prosedur dan Instruksi
Kerja.
: Unit ini berhubungan dengan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang diperlukan dalam menyosialisasikan manual
mutu, prosedur kerja dan instruksi kerja.

ELEMEN KOMPETENSI
1. Menyiapkan dokumen
(Controlled Document)

KRITERIA UNJUK KERJA

terkendali

1.1
1.2

1.3
1.4
2. Menyusun program
sosialisasi.

dan

materi

2.1
2.2
2.3
2.4

3. Melaksanakan program sosialisasi 3.1


dokumen manual mutu , prosedur
kerja, dan instruksi kerja ke jajaran 3.2
terkait.
3.3
4. Memeriksa penerapan Ketentuan
dalam Manual Mutu , Prosedur dan
Instruksi kerja pasca sosialisasi

Daftar penerima Dokumen sesuai jabatan


dalam struktur organisasi dibuat.
Kelengkapan dokumen manual mutu,
prosedur kerja, dan instruksi kerja yang
akan didistribusikan sesuai dengan
kebutuhan rencana mutu diperiksa
kesesuaian dokumen terhadap dokumen
induk atau dokumen semula diperiksa
Pendistribusian dokumen yang berlaku
kepada pihak yang terkait dipastikan
Metode
sosialisasi
dipilih
sesuai
ketentuan.
Materi
sosialisasi
disusun
sesuai
kebutuhan
Urutan kegiatan sosialisasi disusun.
Waktu, fasilitator, tempat dan media
sosialisasi dipilih.
Program sosialisasi sesuai prosedur kerja
dilaksanakan.
Pelaksanaan Program Sosialisasi sesuai
prosedur kerja dipantau.
Hasil
sosialisasi
dievaluasi
sesuai
prosedur atau instruksi kerja

4.1 Daftar simak (Check list) kriteria


penerapan disusun.
4.2 Daftar rekaman mutu diidentifikasi sesuai
dengan daftar simak.
4.3 Laporan pencapaian sasaran mutu
diperiksa mengacu pada rencana.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2 Unit ini berlaku untuk semua kegiatan dalam rangkamenyosialisasikan manual mutu
, prosedur dan instruksi kerja.

31

2. Perlengkapan yang diperlukan


2.1 Sistem manajemen Mutu Perusahaan berdasarkan ISO 9001: 2008 dan Permen PU
NO : 04 /PRT/M/2009 tentang Sistem manajemen Mutu Konstruksi.
2.2 ATK ( Alat Tulis Kantor )
2.3 Komputer
2.4 Printer
3. Tugas yang harus dilakukan
3.1 Menyiapkan dokumen terkendali (Controlled Document),
3.2 Menyusun program dan materi sosialisasi
3.3 Melaksanakan program sosialisasi dokumen manual mutu , prosedur kerja, dan
instruksi kerja ke jajaran terkait
3.4 Memeriksa penerapan pasca sosialisasi .
4. Peraturan yang diperlukan
4.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR : 04 /PRT/M/2009 tentang Sistem
manajemen Mutu
PANDUAN PENILAIAN
1.

Penjelasan prosedur penilaian


Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait.
1.1 Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :
1.1.1

F45.QAE.01.001.01

Menerapkan

Sistem

Manajemen

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


dan Lingkungan (SMK3-L).
1.1.2

F45.QAE.01.002.01

Melaksanakan

Komunikasi

dengan

Pihak Terkait
1.1.3

F45.QAE.02.001.01

Menyusun Rencana Mutu Kegiatan


sesuai Kontrak (QualityPlan)

1.2 Keterkaitan dengan unit kompetensi lain:


1.2.1

F45.QAE.02.003.01

Melakukan

Pengendalian

Mutu

Material dan Hasil Pekerjaan sesuai


Spesifikasi Teknik
1.2.2

F45. QAE.02.004.01

Melakukan Kaji Ulang Pelaksanaan


Jaminan Mutu
Menyusun Laporan

32

1.2.3

2.

F45. QAE.02.005.01

Kondisi pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji yang digunakan adalah:
1. Test Tertulis;
2. Test Lisan (Wawancara) dan
3. Praktek/Simulasi.

4. Pengetahuan yang dibutuhkan


3.1 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008
3.2 Pedoman Mutu Perusahaan
5. Keterampilan yang dibutuhkan
4.1 Mampu mengidentifikasi semua level dokumen dari Pedoman, Prosedur, instruksi
kerja dan form yang diperlukan
4.2 Mampu mengidentifikasi status dokumen mutu.
4.3 Mampu mengidentifikasi pihak yang harus memiliki dokumen mutu dan menerima
penjelasan
6. Aspek kritis
5.1 Kemampuan Mengidentifikasi masing-masing level dokumen.
5.2 Ketelitian dalam Mengidentifikasi status dokumen mutu.
5.3 Kemampuan dalam menentukan pihak yang harus memiliki dokumen mutu dan
menerima penjelasan berdasarkan struktur organisasi yang ada

33

KOMPETENSI KUNCI
NO

KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI

TINGKAT

1.

Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi

2.

Mengkomunikasikan ide dan informasi

3.

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan

4.

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

5.

Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis

6.

Memecahkan masalah

7.

Menggunakan teknologi

34

KODE UNIT
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT

: F45.QAE.02.003.01
: Melakukan
Pengendalian
Mutu
Material dan Hasil
Pekerjaan Sesuai SpesifikasiTeknik.
: Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap perilaku yang diperlukan dalam melakukan pengendalian
mutu material dan hasil pekerjaansesuai spesifikasi teknik.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan kegiatan
pengendalian Mutu

2. Mengidentifikasi
pengendalian mutu.

Kelengkapan

3. Menyusun
kriteria
kesesuaian
produk dan jasa yang dipasok oleh
Supplier.

4. Memeriksa pelaksanaan pengujian


materialdan hasil pekerjaan

5. Melakukan
evaluasi
pengujian material dan
pekerjaan

hasil
hasil

1.1 Daftar jenis pekerjaan pokok dan rinciannya


disusun
1.2 Jenis pengujian disusun.
1.3 Persyaratan kualitas jenis pekerjaan yang
harus dipenuhi diidentifikasi.
1.4 Metode pengujian yang diperlukan dipilih.
1.5 Jadwal pengujian disusun.
2.1 Kesiapan peralatan ujidiperiksa
2.2 Ketersediaan personil yang dibutuhkan
diperiksa
2.3 Tempat
penyimpanan
bahan
materialdiperiksa.
3.1. Daftar Jenis material yang akan digunakan
disusun secara rinci.
3.2. Spesifikasi
teknis
sebagai
dasar
penyusunan kriteria diidentifikasi.
3.3. Daftar kriteria kesesuaian produk diperiksa
3.4. Kualifikasi supplier diperiksa
4.1 Rencanatempat pengujian material dan
hasil pekerjaan diidentifikasi.
4.2 Proses pelaksanaan uji bahan sebagai
bagian dari pengendalian mutu material
dan hasil pekerjaan diperiksa.
4.3 Akurasi laporan hasil uji diperiksa
5.1 Hasil-hasil pelaksanaan uji materialdan
hasil pekerjaan dikompilasi.
5.2 Hasil-hasil pelaksanaan uji materialdan
hasil pekerjaan diperiksa.
5.3 Hasil akhir pelaksanaan uji materialdan
hasil pekerjaan disimpulkan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2 Unit ini berlaku untuk Melakukanpengendalian mutu material dan hasil pekerjaan
sesuai spesifikasi teknik.

35

2. Perlengkapan yang diperlukan


2.1 Standard Pengujian Material.
2.2 Rencana Mutu Kontrak.
2.3 Sistem manajemen Mutu Perusahaan.
2.4 ATK ( Alat Tulis Kantor )
2.5 Komputer
2.6 Printer
3. Tugas yang harus dilakukan
3.1 Menyusun daftar jenis pekerjan pokok dan rinciannya.
3.2 Mengidentifikasi Kelengkapan pengendalian mutu
3.3 Menyusun kriteria kesesuaian produk dan jasa yang dipasok oleh Supplier
3.4 Memeriksa pelaksanaan pengujian material dan hasil pekerjaan.
3.5 Melakukan evaluasi hasil pengujian material dan hasil pekerjaan.
4. Peraturan yang diperlukan
4.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR : 04 /PRT/M/2009 tentang Sistem
Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum.

PANDUAN PENILAIAN :
1.

Penjelasan prosedur penilaian


Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait
1.1 Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :
1.1.1

F45.QAE.01.001.01

Menerapkan

Sistem

Manajemen

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


dan Lingkungan (SMK3-L).
1.1.2

F45.QAE.01.002.01

Melaksanakan

Komunikasi

dengan

Pihak Terkait
1.1.3

F45.QAE.02.001.01

Menyusun Rencana Mutu Kegiatan

1.1.4

F45.QAE.02.002.01

sesuai Kontrak (QualityPlan)


Menyosialisasikan

Manual

Mutu,

Prosedur dan Instruksi Kerja


1.2 Keterkaitan dengan unit kompetensi lain:
1.2.1

F45.QAE.02.004.01

Melakukan Kaji

Ulang Pelaksanaan

Jaminan Mutu
1.2.2

F45. QAE.02.005.01

Menyusun Laporan

36

2.

Kondisi pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji yang digunakan adalah:
1. Test Tertulis;
2. Test Lisan (Wawancara) dan
3. Praktek/Simulasi.

3.

Pengetahuan yang dibutuhkan :


3.1 Jenis bahan yang digunakan.
3.2 Tata cara pengujian bahan.
3.3 Klasifikasi lembaga pengujian.

4.

Keterampilan yang dibutuhkan :


4.1 Mampu mengidentifikasi kelaikan peralatan pengujian.
4.2 Mampu mengidentifikasi kemampuan petugas Laboratorium.
4.3 Mampu mengidentifikasi kelengkapan pendukung di Lembaga Pengujian

5.

Aspek kritis :
5.1 Kecermatan dalam mengidentifikasi kelaikan peralatan pengujian.
5.2 Obyektifitas dalam mengidentifikasi kemampuan petugas Laboratorium.
5.3 Kecermatan dalam mengidentifikasi kelengkapan pendukung di Lembaga Pengujian

37

KOMPETENSI KUNCI
NO

KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI

TINGKAT

1.

Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi

2.

Mengkomunikasikan ide dan informasi

3.

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan

4.

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

5.

Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis

6.

Memecahkan masalah

7.

Menggunakan teknologi

38

KODE UNIT
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT

: F45.QAE.02.004.01
: Melakukan Kaji Ulang Pelaksanaan Jaminan Mutu
: Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap
perilaku yang diperlukan dalam melakukan kaji ulang pelaksanaan
jaminan mutu.

ELEMEN KOMPETENSI
1. Mempersiapkankaji
ulang
pelaksanaan
jaminan
mutu
sesuai rencana mutu kontrak

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1
1.2

1.3

2. Melaksanakan
pemantauan
pelaksanaan
jaminan
mutu
sesuai rencana mutu kontrak.

2.1

2.2
2.3
3. Menerbitkan
laporan
ketidaksesuaian dan laporan
tindakan perbaikan untuk produk
yang tidak diterima.

3.1
3.2
3.3

4. Memantau tindak Ianjut laporan


ketidaksesuaian dan laporan
tindakan perbaikan untuk produk
yang tidak diterima berdasarkan
hasil tinjauan

4.1
4.2
4.3

Jenis pekerjaan yang menjadi obyek


evaluasi diidentifikasi sesuai kebutuhan.
Daftar simak terkait dengan obyek
monitoring dan evaluasi disiapkansesuai
kebutuhan.
Form laporan ketidaksesuaian, laporan
tindakan perbaikan dan pencegahan
sesuai
kebutuhan
serta
keluhan
pelanggan disiapkan.
Verifikasi
terhadap
laporan
ketidaksesuaian,
laporan
tindak
perbaikan dan keluhan pelanggan
dilakukan.
Sebab-sebab terjadinya ketidaksesuaian
diidentifikasi.
Tindakan
perbaikan
sesuaiprosedur
direkomendasikan dalam bentuk laporan.
Produk dan jasa yang dilaporkan tidak
sesuai dengan spesifikasi diperiksa.
Laporan
ketidaksesuaian
(Non
Conformity Report (NCR)) diterbitkan.
Laporan
ketidaksesuaian
(Non
Conformity Report (NCR))dikompilasi
sesuai dengan status penyelesaiannya
Hasil pekerjaan perbaikan yang telah
dilakukan diperiksa.
Tindak lanjut hasil perbaikan atas NCR
yang tidak diterima , dilakukan
Daftar penyelesaian NCR diperbarui
sesuai hasil perbaikan

BATASAN VARIABEL
1.

Konteks Variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2 Unit ini berlaku untuk Melakukan kaji ulang pelaksanaan jaminan mutu (review).

39

2. Perlengkapan yang dibutuhkan


2.1 Sistem manajemen Mutu Perusahaan berdasarkan ISO 9001: 2008 dan Permen PU
NO : 04 /PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu Konstruksi.
2.2 ATK ( Alat Tulis Kantor )
2.3 Komputer
2.4 Printer
3. Tugas yang harus dilakukan:
3.1 Mempersiapkan pelaksanaan kaji ulang pelaksanaan jaminan mutu sesuai rencana
mutu kontrak
3.2 Melaksanakan pemantauan pelaksanaan jaminan mutu sesuai rencana mutu kontrak.
3.3 Menerbitkan laporan ketidaksesuaian dan laporan tindakan perbaikan untuk produk
yang tidak diterima.
3.4 Memantau tindak Ianjut laporan ketidaksesuaian dan laporan tindakan perbaikan
untuk produk yang tidak diterima berdasarkan hasil tinjauan.
4. Peraturan yang diperlukan
4.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR : 04 /PRT/M/2009 tentang Sistem
Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum
PANDUAN PENILAIAN
1.

Penjelasan prosedur penilaian


Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait
1.1 Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :
1.1.1

F45.QAE.01.001.01

Menerapkan

Sistem

Manajemen

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


dan Lingkungan (SMK3-L).
1.1.2

F45.QAE.01.002.01

Melaksanakan

Komunikasi

dengan

Pihak Terkait
1.1.3

F45.QAE.02.001.01

1.1.4

F45.QAE.02.002.01

1.1.5

F45.QAE.02.003.01

Menyusun Rencana Mutu Kegiatan


sesuai Kontrak (QualityPlan)
Menyosialisasikan

Manual

Mutu,

Prosedur dan Instruksi Kerja


Melakukan

Pengendalian

Mutu

Material dan Hasil Pekerjaan Sesuai


Spesifikasi Teknik

40

1.2 Keterkaitan dengan unit kompetensi lain:


1.2.1

2.

F45.QAE.02.005.01

Menyusun Laporan

Kondisi pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji yang digunakan adalah:
1. Test Tertulis;
2. Test Lisan (Wawancara) dan
3. Praktek/Simulasi.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


3.1 Sistem manajemen Mutu berdasarkan Permen PU no 9 tahun 2008.
3.2 Sistem manajemen Mutu berdasarkan ISO 9001 tahun 2008
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
4.1 Mampu

mengidentifikasi

klausul-klausul

pokok

dalam

menerapkan

Sistem

manajemen Mutu.
4.2 Mampu mengidentifikasi prosedur wajib dalam melaksanakan pemeriksaan .
4.3 Mampu mengidentifikasi ketidaksesuaian dalam penerapan Sistem manajemen
Mutu.

5. Aspek kritis :
5.1 Ketelitian mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya ketidaksesuaian.
5.2 Ketelitianmemeriksa produk dan jasa yang dilaporkan tidak sesuai dengan
spesifikasi.

41

KOMPETENSI KUNCI
NO

KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI

TINGKAT

1.

Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi

2.

Mengkomunikasikan ide dan informasi

3.

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan

4.

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

5.

Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis

6.

Memecahkan masalah

7.

Menggunakan teknologi

42

KODE UNIT

: F45.QAE.02.005.01

JUDUL UNIT

: Menyusun Laporan.

DESKRIPSI UNIT :Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap
perilaku yang diperlukan dalam menyusun laporan.
ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Membuat ringkasan kompilasi pointpoint utama isi laporan.

1.1 Sistematika pelaporan disusun.


1.2 Judul
Laporan
sesuai
statusnya
ditetapkan.
1.3 Rencana kerangka laporan yang mudah
dimengerti semua pihak dibuat.
1.4 Isi laporan untuk masing-masing point
utama dituliskan.

2. Memberikan penjelasan tentang


Latar
belakang
berbagai
permasalahan.

2.1 Daftar temuan beserta statusnya dibuat.


2.2 Permasalahan yang kritis dipilih.
2.3 Penjelasan atas persoalan yang kritis
dibuat.
2.4 Penyebab permasalahan dan tindakan
perbaikan yang dilakukan dijelaskan.

3. Membuat kesimpulan umum saran


perbaikan dan pencegahan.

3.1 Analisa trend ketidaksesuaian disusun.


3.2 Analisis
trend
ketidaksesuaian
disimpulkan.
3.3 Saran
perbaikan
dan
pencegahan
disampaikan kepada pihak terkait.

BATASAN VARIABEL
1.

Konteks Variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2 Unit ini berlaku untuk Menyusun laporan.

2.

Perlengkapan yang dibutuhkan


2.1

Rencana Mutu Kontrak.

2.2

Sistem manajemen Mutu Perusahaan.

2.3

ATK.

2.4

Komputer.

2.5

Printer.

2.6

Alat komunikasi Fax , internet.

3. Tugas yang harus dilakukan


3.1

Membuat ringkasan kompilasi point-point utama isi laporan.

3.2

Memberikan penjelasan tentang Latar belakang berbagai permasalahan.

3.3

Membuat kesimpulan umum dan saran perbaikan dan pencegahan.

43

4. Peraturan yang diperlukan


4.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR : 04 /PRT/M/2009 tentang Sistem
Manajemen Mutu

PANDUAN PENILAIAN
1.

Penjelasan prosedur penilaian


Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait
1.1 Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :
1.1.1

F45.QAE.01.001.01

Menerapkan

Sistem

Manajemen

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja dan


Lingkungan (SMK3-L).
1.1.2

F45.QAE.01.002.01

Melaksanakan Komunikasi dengan Pihak


Terkait

1.1.3

F45.QAE.02.001.01

Menyusun Rencana Mutu Kegiatan sesuai

1.1.4

F45.QAE.02.002.01

Kontrak (QualityPlan)
Menyosialisasikan

1.1.5

F45.QAE.02.003.01

Material
F45.QAE.02.004.01

Mutu,

Prosedur dan Instruksi Kerja


Melakukan

1.1.6

Manual

Pengendalian

Mutu

dan Hasil Pekerjaan Sesuai

SpesifikasiTeknik
Melakukan

Kaji

Ulang

Pelaksanaan

Jaminan Mutu
1.2 Keterkaitan dengan unit kompetensi lain: 2.

Kondisi pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji yang digunakan adalah:
1. Test Tertulis;
2. Test Lisan (Wawancara) dan
3. Praktek/Simulasi.

44

3. Pengetahuan yang dibutuhkan

4.

3.1

Rencana Mutu Kontrak.

3.2

Sistematika penulisan laporan

Keterampilan yang dibutuhkan


4.1 Kemampuan menyusun dokumen terkait dengan laporan Quality Assurance
Engineer
4.2 Kemampuan membuat penjelasan dalam laporan

5. Aspek kritis
5.1

Ketelitian dalam menyusun laporan secara terstruktur sesuai sistematika pelaporan

5.2

Kearifan dalam menyusun laporan yang obyektif.

KOMPETENSI KUNCI
NO

KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI

TINGKAT

1.

Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi

2.

Mengkomunikasikan ide dan informasi

3.

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan

4.

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

5.

Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis

6.

Memecahkan masalah

7.

Menggunakan teknologi

45

BAB III
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor


Jasa Konstruksi Sub bidang Bangunan Jalan dan Jembatan untuk Jabatan Kerja Quality
Assurance Engineer, maka SKKNI iniberlaku secara nasional dan menjadi acuan bagi
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta uji kompetensi dalam rangka sertifikasi
kompetensi tenaga kerja di Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal ....................................... 2011

MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA

Drs. H. A. MUHAIMIN ISKANDAR. M.Si

46

Anda mungkin juga menyukai