Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS PERANCANGAN KERJA


BAB IV MICROMOTION STUDY

Disusun Oleh :

1. Akmal Falah (211028024)


2. Akram Abdurrafi I (211024022)

3. Nafis Sinta Makhulina (211029007)

4. Nur Syarifudin T. (211021019)

LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2023
Laboran Praktikum Analisis Perancangan Kerja
Kelompok 1, Kamis 17.00-19.30

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri saat ini di Indonesia sangat signifikan, bahkan


industri dari Indonesia telah memasuki pasar ekspor mancanegara. Pada
semua lini industri di Indonesia banyak mengekspor ke mancanegara karena
kebutuhan diluar yang cukup banyak (Azizan, 2017).

Pada persaingan dalam dunia industri menuntut banyak perusahaan untuk


berkompetisi dalam meningkatkan kualitas dan hasil produksi dalam
memenuhi kebutuhan permintaan pasar secara cepat dan tepat waktu dengan
kualitas produk yang unggul. Oleh karena itu perancangan sistem kerja yang
baik sangat diperlukan dalam perusahaan untuk meningkatkan persaingan di
pasar. Perbaikan secara berkesinambungan dalam meningkatkan produktifitas
perusahaan maka harus memperhatikan beberapa faktornya. Selain itu
diperlukan analisis terhadap waktu kerja yang diterapkan selama pekerjaan
berlangsung.

Sistem kerja merupakan serangkaian aktivitas yang dipadukan untuk


mengasilkan produk yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan
menghasilkan keuntungan yang besar untuk perusahaan. Perancangan sistem
kerja dengan menggunakan pendekatan ergonomi yang bertujuan untuk
perancangan produk, fasilitas kerja, dan stasiun kerja yang sesuai dengan
keterbatasan pekerja. (Bahri, Syarifuddin, Muhammad, & Hasanah, 2019)

Efisiensi waktu merupakan hal yang paling utama dalam pekerjaan


karena sangat memperngaruhi kuantitas produk pada perusahaan. Maka dari
itu dilakukan analisis elemen gerakan untuk mengetahui siklus waktu kerja
yang dihabiskan dalam pembuatan produk. Maka nantinya perusahaan dapat
mengeliminasi elemen-elemen gerakan yang tidak efektif sehngga dapat
meningkatkan efisiensi dalam pembuatan produk hingga produk jadi. Hasil

Jurusan Teknik Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Laboran Praktikum Analisis Perancangan Kerja
Kelompok 1, Kamis 17.00-19.30

analisis yang dilakukan akan dapat mengeliminasi elemen-elemen gerak yang


tidak diperlukan yang nantinya dapat mengurangi waktu siklus yang telah ada
sehingga dapat meningkatkan jumlah produk yang diproduksi dalam suatu
perusahaan.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum micromotion study ini adalah :

1.2.1 Mahasiswa mampu mengidentifikasi elemen-elemen gerakan dari suatu


pekerjaan.
1.2.2 Mahasiswa mampu menganalisis elemen-elemen gerakan yang efektif
dan tidak efektif.
1.2.3 Mahasiswa mampu melakukan perbaikan elemen-elemen gerakan dari
suatu pekerjaan yang tidak perlu atau mengatur stasiun kerja.
1.2.4 Mahasiswa mampu menggambarkan peta tangan kanan dan tangan kiri.

1.3 Manfaat Praktikum

1.3.1 Dapat mengidentifikasi elemen-elemen gerakan saat praktikum.


1.3.2 Dapat menganalisis elemen-elemen gerakan yang efektif dan tidak
efektif saat praktikum
1.3.3 Dapat melakukan perbaikan elemen-elemen gerakan suatu perjaan saat
praktikum
1.3.4 Dapat membuat peta tangan kanan dan tangan kiri.

Jurusan Teknik Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Laboran Praktikum Analisis Perancangan Kerja
Kelompok 1, Kamis 17.00-19.30

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Di dalam menganalisa dan mengevaluasi metode kerja guna memperoleh


metode kerja yang efisien, maka perlu mempertimbangan prisip-prinsip
ekonomi gerakan. Prinsip ekonomi gerakan ini bisa digunakan untuk
menganalisa gerakan-gerakan kerja setempat yang terjadi dalam sebuah
stasiun kerja dan juga untuk kegiatan-kegiatan kerja yang berlangsung secara
menyeluruh dari stasiun kerja ke stasiun kerja yang lainnya.

Dalam praktikum micromotion study akan direkam gerakan-gerakan


operator dalam merakit sebuah produk menjadi produk jadi menggunakan
kamera video, kemudian hasil rekaman video akan dianalisis gerakan-gerakan
operator untuk mengetahui waktu yang diperoleh. (Penyusun Laboratorium,
2019)

1. Gerakan-gerakan fundamental untuk melaksanakan kerja manual


(Therblight)
Studi gerakan adalah analis yang dilakukan terhadap beberapa
gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk
memudahkan penganalisaan terhadap elemen gerakan kerja yang
dipelajari, perlu gerakan-gerakan dasar. Seorang yang telah meneliti
gerakan-gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilbert beserta
istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau
elemen gerakan yang dinamai Therblig (Sutalaksana, 1979). Suatu
pekerjaan mempunyai uraian yang berbeda-beda jika dibandingkan
dengan pekerjaan yang lainnya. Hal ini tergantung pada jenis
pekerjaannya. Secara garis besar masing-masing gerakan Therblig dapat
didefinisikan sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1989) :

Jurusan Teknik Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Laboran Praktikum Analisis Perancangan Kerja
Kelompok 1, Kamis 17.00-19.30

a. Mencari (Search)
Merupakan elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan lokasi
suatu objek, dalam hal ini dilakukan dengan mata. Mencari ini gerakan
Therblig yang tidak efektif.
b. Memilih (Select)
Merupakan gerakan kerja untuk menemukan atau memilih suatu objek
diantara dua atau lebih objek yang sama lainnya. Memilih ini termasuk
dalam elemen gerakan Therblig yang tidak efektif.
c. Memegang (Grasp)
Merupakan elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup
jari-jari tangan pada objek yang dikehendaki dalam suatu operasi
kerja. Memegang adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan
sebagai elemen gerak efektif.
d. Membawa tanpa beban / menjangkau (Reach)
Merupakan gerakan yang menggambarkan gerakan tangan berpindah
tempat tanpa beban atau hambatan baik gerakan menuju ataupun
menjauhi objek. Gerakan ini diklasifikasikan sebagai elemen gerakan
Therblig yang efektif.
e. Membawa dengan beban (Move)
Merupakan gerakan perpindahan tangan, hanya disini tangan bergerak
dalam kondisi membawa beban. Elemen gerak membawa termasuk
Therblig yang efektif.
f. Memegang untuk memakai (Hold)
Elemen gerakan yang terjadi pada saat tangan memegang objek tanpa
menggerakkan objek tersebut. Elemen untuk memakai adalah elemen
kerja yang efektif.
g. Melepas (Release Load)
Elemen gerakan yang terjadi pada saat tangan operator melepaskan
kembali terhadap objek yang dipegang sebelumnya. Elemen gerak
melepas termasuk elemen gerakan Therblig yang efektif.

Jurusan Teknik Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Laboran Praktikum Analisis Perancangan Kerja
Kelompok 1, Kamis 17.00-19.30

h. Mengarahkan (Position)
Elemen gerakan yang terdiri dari menempatkan objek pada lokasi yang
dituju secara tepat. Elemen gerak ini termasuk Therblig yang tidak
efektif.
i. Mengarahkan awal (Pre-position)
Elemen gerakan efektif Therblig yang mengarahkan objek pada suatu
tempat sementara sehingga pada saat kerja mengarahkan objek benar-
benar dilakukan maka dengan mudah objek akan bisa dipegang dan
dibawa ke arah tujuan yang dikehendaki.
j. Memeriksa (Inspect)
Langkah kerja untuk menjamin bahawa objek telah memenuhi
persyaratan kualitas yang ditetapkan. Elemen ini termasuk elemen
Therblig yang tidak efektif.
k. Merakit (Assembly)
Elemen gerakan yang menghubungkan dua objek atau lebih menjadi
kesatuan. Elemen ini merupakan elemen Therblig yang efektif.
l. Mengurai rakit (Disassembly)
Elemen gerakan yang memisahkan atau menguraikan dua objek yang
tergabung menjadi satu menjadi objek-objek terpisah, ini temasuk
gerakan Therblig yang efektif.
m. Memakai (Use)
Elemen gerakan efektif Therblig dimana salah satu atau dua tangan
digunakan untuk memakai atau mengontrol suatu alat atau objek untuk
tujuan tertentu.
n. Kelambatan yang tak terhindarkan (Unavoidable Delay)
Kondisi kerja ini merupakan kondisi yang diakibatjan oleh hal-hal
yang diluar control operator dan merupakan interupsi terhadap proses
kerja yang sedang berlangsung. Ini temasuk gerakan Therblig yang
tidak efektif.
o. Kelambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable Delay)

Jurusan Teknik Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Laboran Praktikum Analisis Perancangan Kerja
Kelompok 1, Kamis 17.00-19.30

Waktu menganggur yang terjadi selama siklus kerja yang dapat


dihindarkan. Ini termasuk gerakan Therblig yang tidak efektif.
p. Merencanakan (Plan)
Merupakan proses mental dimana operator berhenti sejenak bekerja
dan memikirkan untuk menentukan tindak selanjutnya. Ini termasuk
gerakan Therblig yang tidak efektif.
q. Istirahat untuk menghilangkan lelah (Rest to Overcome Fatigue)
Waktu untuk memulihkan kondisi badan dari kelelahan fisik. Ini
gerakan Therblig yang tidak efektif.

Jurusan Teknik Industri Gambar 4. 1 Lambang elemen Therblig


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Laboran Praktikum Analisis Perancangan Kerja
Kelompok 1, Kamis 17.00-19.30

Gagasan mengefektifkan penerapan Therblig muncul dari seorang


konsultan “Methods Engineering” ternama dari jepang, yaitu Mr. Shigeo
Shigeo. Ia mengklasifikasikan Therblig yang telah dibuat oleh Gilberth
menajdi 4 kelompo yakni :
a. Kelompok gerakan utama (Objective Basic Division)
Elemen-elemen gerakan yang bersifat memberikan nilai tambahan
termasuk di dalamnya, yaitu assemble, disassemble, dan use.
b. Kelompok gerakan penujang (Physical Basic Division)
Elemen-elemen gerakan yang kurang memberikan nilai tambah tetapi
diperlukan yang terdiri dari reach, grasp, move dan realease load.
c. Kelompok gerakan pembantu (Mental atau Semi-Mental Basic
Division)
Elemen-elemen gerakan yang tidak memberikan nilai tambah
sehingga mungkin untuk dihilangkan yang terdiri dari search, select,
position, hold, inspection, dan pre-position.
d. Kelompok gerakan luar
Elemen-elemen yang sama sekali tidak memberikan bilai tambah yang
terdiri dari rest to overcome fatigue, plan, unavoidable delay dan
avoidale delay
2. Pehitungan waktu siklus
Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh
seseorang pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan
dalam suatu sistem kerja yang terbaik atau biasa
didefinisikan, ,menghitung waktu yang diperlukan untuk merakit satu
produk dengan memperhatikan elemen-elemen gerakan operator. Therblig
dapat didefinisikan sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1989) :

Jurusan Teknik Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Laboran Praktikum Analisis Perancangan Kerja
Kelompok 1, Kamis 17.00-19.30

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Prosedur Praktikum

Prosedur pelaksanaan praktikum Analisis Perancangan Kerja dengan materi


Micromotion Study adalah sebagai berikut :

1. Kleompok praktikum pada materi “Micromotion Study”. Sama dengan


kelompok praktikum pada materi “impelemtasi material handling
equipment pada peta kerja”.
2. Melakukan Analisa perbaikan peta kerja untuk percobaan 1 dan 2.
3. Melakukan proses rekaman dengan cara merekam melalui sebuah video,
jika mahasiswa sudah siap merakit objek rakitan pada pefrbaikan peta
kerja untuk percobaan 1 dan 2.
4. Melakukan praktikum dengan perbaikan peta kerja yang telah dirancang
oleh anggota kelompok percobaan 1.
5. Mahasiswa pada kelompok lainya membantu dalam melakukan pencatatan
waktu siklus proses rakitan sebanyak 1 kali pengamatan dengan
mengunakan stopwatch.
6. Melakukan praktikum dengan perbaikan peta kerja yang telah dirancang
oleh anggota kelompok untuk percobaan 2.
7. Mahasiswa pada kelompok lainya membantu dalam melakukan pencatatan
waktu siklus proses rakitan sebanyak 1 kali pengamatan dengan
mengunakan stopwatch.
8. Analisis peta kerja yang telah dirancang tersebut, dengan memperhatikan
bottle neck pada proses perakitan objek praktikum.
9. Mahasiswa melakukan pengamatan dan analisis terhadap elemen-elemen
Gerakan perakitan objek melalui video rekaman.
10. Mahasiswa mencatat hasil analisis berdasarkan jumlah elemen Gerakan
dan jenis elemen pada lembar pengamatan.

Jurusan Teknik Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Laboran Praktikum Analisis Perancangan Kerja
Kelompok 1, Kamis 17.00-19.30

11. Mahasiswa melakukan analisis dari hasil perubahan layout tersebut.

3.2 Pengumpulan Data

1. Percobaan pertama pengamatan elemen kerja proses perakitan Truck


mainan

Tabel 4. 1 Data pengamatan elemen Gerakan percobaan pertama

PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN


Pekerjaan : Merakit Truck mainan
Nomor peta :1

Sekarang Usulan

Dipetakan oleh : Akmal,Akram,Nafis,Nur


Tanggal : 11 Mei 2023
Tangan kiri Waktu (s) Lambang Waktu (s) Tangan kanan
Memegang mesin 4,06 G A 3,56 Merakit cabin
excavator
Memegang mesin 24,51 G A 25,12 Merakit Arm
excavator
Memegang mesin 30,31 G SH 1 Mencari baut
excavator
Istirahat 0,5 R M 0,5 Membawa baut
Istirahat 13 R A 13 Merakit boom
Menjangkau body 0,5 RE RE 0,5 Menjangkau kaca
Merakit kaca 10,75 A A 5,06 Merakit kaca
Mencari 0,53 SH SH 0,67 Mencari
Merakit kerangka 18,06 A A 18,06 Merakit kerangka
Istirahat 0,7 R ST 0,7 Memilih baut
Istirahat 10,84 R A 10,84 Merakit baut
Memegang 28,87 G SH 2,4 Mencari obneg
Istirahat 27,10 R A 27,10 Merakit mesin
kerangka
Memilih baut 1,50 ST ST 2,20 Memilih roda
Membawa baut 0,5 M M 0,58 Membawa roda
Merakit baut 41,92 A A 43,50 Merakit roda

Jurusan Teknik Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Laboran Praktikum Analisis Perancangan Kerja
Kelompok 1, Kamis 17.00-19.30

2. Percobaan kedua pengamatan elemen kerja proses perakitan Truck mainan


Tabel 4. 2 Data pengamatn elemen gerkan percobaan kedua

PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN


Pekerjaan : Merakit Truck mainan
Nomor peta :2

Sekarang Usulan

Dipetakan oleh : Akmal,Akram,Nafis,Nur


Tanggal : 11 Mei 2023

Tangan kiri Waktu (s) Lambang Waktu (s) Tangan kanan


Mencari mesin 0,25 SH 0,25 Mencari cabin
Membawa mesin 0,42 M M 0,42 Membawa cabin
Istirahat 0,21 R RE 0,21 Menjangkau cabin
Merakit cabin 7,61 A A 5,12 Merakit cabin
Menjangkau mesin 1,5 RE RE 0,23 Menjangkau baut
dan boom
Merakit mesin 17,19 19,90 Merakit baut dan
boom
Memegang Arm 0,5 H H 0,43 Memegang boom
Merakit Arm 15,70 18,73 Merakit boom
Memegang Body 0,42 H H 0,5 Memegang kaca
Merakit Body 4 5 Merakit kaca
Membawa kerangka 0,35 M M 0,48 Membawa kerangka
bawah atas
Merakit kerangka 31,25 A A 32,78 Merakit kerangka
bawah atas
Memegang Body 1,3 H H 0,61 Merakit obeng
Memegang kerangka 0,5 H H 0,66 Memegang Body
excavator
Merakit kerangka 16,3 A A 16,75 Merakit Body
excavator
Memegang kerangka 2 H H 1,75 Memegang roda
Merakit kerangka 22,68 A A 20,15 Merakit roda

Jurusan Teknik Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Laboran Praktikum Analisis Perancangan Kerja
Kelompok 1, Kamis 17.00-19.30

3.3 Pengolahan Data

Hasil dari analisa gerakan pada pengamatan data menunjukan bahwa


dalam proses perakitan Truck mainan terdapat banyak organ tubuh yang
digunakan, seperti tangan, jari, dan lengan. Hal ini menunjukan bahwa organ
tersebut sangat efektif dalam melakukan gerakan. Hal tersebut dibuktikan
dengan adanya elemen gerakan dalam proses perakitan Truck mainan seperti
gerakan menjangkau, merakit, memegang. Pada percobaan pertama
didapatkan hasil waktu tangan kanan 154,79 detik dan tangan kiri 213,65 detik
dengan jumlah total gerakan tangan sebanyak 16 gerakan elemen kerja dan
percobaan kedua waktu tangan kanan 123,97 dan tangan kiri 122,18 detik.

Jurusan Teknik Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Laboran Praktikum Analisis Perancangan Kerja
Kelompok 1, Kamis 17.00-19.30

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum bab Micromotion Study seperti berikut :


4.1.1 Dapat mengidentifikasi elemen gerkan dari proses perakitan Truck
mainan.
4.1.2 Mahasiswa dapat menganalisis elemen-elemen gerakan yang efektif
dalam proses perakitan Truck mainan dan sudah tepat atau sesuai
dengan gerakan dalam percobaan kedua.
4.1.3 Mahasiswa dapat melakukan perbaikan elemen-elemen gerakan dari
proses perakitan Truck mainan pada percobaan pertama dengan waktu
yang lebih banyak dan pada percobaan kedua dilakukan perbaikan
penempatan layout komponen dan didapatkan waktu yang lebih cepat
daripada percobaan peratama.
4.1.4 Mahasiswa dapat mengambarkan peta tangan kanan dan tangan kiri
dalam proses perakitan Truck mainan pada praktikum bab Micromotion
Study ini.

4.2 Saran

4.2.1 Dalam praktikum ini sebaiknya memahami terlebih dahulu konsep


pemetaan elemen gerakan dengan baik dan benar agar tidak terjadi
kesalahan saat pengambilan data.
4.2.2 Dalam praktikum ini sebaiknya saat pengambilan data dilakukan
dengan detail dan teliti agar didapatkan hasil data peta tangan kanan
dan tangan kiri yang maksimal.

Jurusan Teknik Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Laboran Praktikum Analisis Perancangan Kerja
Kelompok 1, Kamis 17.00-19.30

DAFTAR PUSTAKA

Azizan, M. (2017). Analisis Time and Motion Study dengan menggunakan Meode
Micromotion Study dalam Meningkatkan Produktivitas UKM Aneka Karya
Glass. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Bahri, S., Syarifuddin, Muhammad, & Hasanah, M. (2019). Usulan Perbaikan
Metode Kerja berdasarkan Micromotion Study pada CV. X. Jurnal Teknik
Industri, 49.
Penyusun Laboratorium, T. (2019). Modul Praktikum Analisis & Perancangan
Kerja. Yogyakarta: IST AKPRIND Yogyakarta.

Jurusan Teknik Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai