A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian peta kerja, jenis peta kerja dan fungsi
dari peta kerja. Melalui pembelajaran ini, anda harus mampu :
2.1 Memahami pengertian peta kerja
2.2 Memahami lambing-lambang peta kerja
2.3 Mengetahui jenis-jenis peta kerja
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 2.1
Pengertian Peta Kerja
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
Dalam dunia manufaktur terdapat teori yang sering dipakai untuk mengetahui aliran
proses suatu pekerjaan teori tersebut disebut dengan peta kerja. Peta kerja merupakan
alat komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal
sampai tahap akhir (Sritomo, 2008). Menurut Sutalaksana (2006), peta-peta kerja
merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas, untuk berkomunikasi secara luas
dan sekaligus melalui peta-peta kerja mendapatkan informasi-informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja. Contoh informasi-informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja, terutama dalam suatu proses
produksi yaitu :
1. Jumlah benda kerja yang harus dibuat
2. Waktu operasi mesin
3. Kapasitas mesin
4. Bahan-bahan khusus yang harus disediakan
5. Alat-alat khusus yang harus disediakan
6. Dsb.
Jadi peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Melalui peta-peta ini kita dapat melihat
semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai benda
tersebut masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian menggambarkan semua
langkah yang dialaminya. Seperti transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan
perakitan sampai akhirnya benda tersebut menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau
merupakan bagian dari produk lengkap. Berdasarkan kegiatannya, peta kerja dibagi
menjadi dua kelompok :
a. Peta kerja keseluruhan
Peta kerja keseluruhan adalah peta kerja yang menggambarkan kegiatan kerja secara
keseluruhan dari mulai produk ingin di buat sampai menjadi produk. Terdiri dari :
1) Peta proses operasi (operation process chart)
2) Peta aliran proses (flow process chart)
3) Peta proses kelompok kerja (gang process chart)
4) Diagram aliran (flow diagram)
b. Peta kerja setempat
Peta kerja setempat adalah peta kerja yang menggambarkan kegiatan kerja hanya
pada bagian atau proses kerja tertentu. Peta kerja setempat hanya digunakan untuk
menganalisa dan memperbaiki proses kerja yang ada dalam suatu stasiun kerja.
Terdiri dari :
1) Peta tangan kiri dan tangan kanan (man and machine chart)
2) Peta kerja dan mesin (the left and right chart)
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pembuatan Peta Proses Operasi agar bisa
menggambarnya dengan baik antara lain: (Sutalaksana, 2006)
a. Pada baris paling atas (bagian “kepala”) ditulis jelas jenis peta, yaitu “Peta Prose
Operasi” yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama objek, nama pembuat peta,
tanggal dipetakan, keterangan dipetakan sekarang atau usulan, nomor peta dan
nomor Gambar.
b. Material yang akan diproses berada di atas garis horizontal yang sesuai dan
menunjukkan ke dalam urut-urutan tempat material tersebut kemudian diproses.
c. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, dari atas ke bawah sesuai urut-
urutan prosesnya.
d. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai
dengan urutan operasi terkait.
e. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan
prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
Pada pembuatan peta ini, bagian produk yang paling banyak memerlukan operasi,
dipetakan terlebih dahulu, dan dilakukan pada bagian peta sebelah kanan. Ringkasan
yang terdapat pada peta ini mengandung informasi- informasi seperti: jumlah operasi,
jumlah pemeriksaan dan jumlah waktu yang dibutuhkan. Secara sketsa, prinsip-prinsip
pembuatan Peta Proses Operasi ditunjukkan pada Gambar berikut ini :
ASS 1
90" Di bentuk Lubang
4% O-14 (Ms.Potong) Busa (2)
ASS 2
Kulit (2)
Busa (1) Benang (2)
Kulit (1)
Mur (8)
Benang (1)
Baut (8)
Mur (8)
Engsel (2)
Baut (8)
Motif Bulu (2)
ASS 3
Bantalan (1)
Baut (4)
Mur (4)
Panel Klop (1)
150" ASS 3
0% O-20 ASS1 dirakit dengan ASS2
(Kunci – Kunci)
80" Pemeriksaan
0% I-1 (Meja.Periksa)
RINGKASAN
WAKTU
KEGIATAN JUMLAH
(DETIK)
OPERASI 20 1110
PEMERIKSAAN 1 80
TOTAL 21 1190
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
ANALISA TINDAKAN
JARAK(m)
JUMLAH
BAGAIMANA
LAMBANG
PERBAIKAN
UBAH
DIMANA
SIAPA
CABANG
APA
TEMPAT
URUTA
RUANG
ORANG
N
KL-01 dibawa dari gudang bahan baku ke ruang pengukuran 6 12
KL-01 diukur dengan menggunakan meteran 20
KL-01 dibawa dari ruang pengukuran ke ruang pemotongan 5 10
KL-01 dipotong menggunakan mesin potong 50
KL-01 dibawa dari ruang pemotongan ke ruang pelubangan 5 10
KL-01 dilubangi menggunakan mesin bor 40
KL-01 dibawa dari ruang penghalusan ke ruang penghalusan 6 12
KL-01 dihaluskan di mesin penghalus 60
KL-01 dibawa dari ruang pemeriksaan ke ruang assembling 1 9 18
KL-01 menunggu proses KL-02 selesai 10
KL-01 dirakit dengan KL-02 di meja perakitan 80
Assembling 1 dibawa dari ruang assembling 1 ke ruang assembling 3 6 12
Assembling 1 menunggu proses Assembling 2 selesai 90
Assembling 1 dirakit dengan assembling 2 di meja perakitan 150
Assembling 3 dibawa dari ruang assmbling 3 ke ruang pemeriksaan 6 12
Assembling 3 diperiksa di meja periksa 80
Assembling 3 dibawa dari ruang pemeriksaan ke gudang barang jadi 6 12
Assembling 3 disimpan di gudang barang jadi 80
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
Perbedaan peta aliran proses dan peta proses operasi antara lain :
a. Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas dasar, termasuk transportasi,
menunggu, dan penyimpanan. Sementara pada peta proses operasi, terbatas pada
operasi dan pemeriksaan saja.
b. Peta aliran proses menganalisis setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap
dibanding Peta proses operasi, dan dimungkinkan untuk digunakan di setiap proses
atau prosedur baik dipabrik ataupun dikantor.
c. Peta aliran proses tidak digunakan untuk menggambarkan proses perakitan secara
keseluruhan. Biasanya peta aliran proses hanya menggambarkan dan digunakan
untuk menganalisis salah satu komponen dari produk yang dirakit.
Kegunaan peta aliran proses :
a. Biasanya digunakan untuk mengetahui aliran bahan, aktivitas orang atau aliran
kertas dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktifitas akhir.
b. Peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau
prosedur.
c. Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan, orang atau
kertas selama proses atau prosedur berlangsung
d. Sebagai alat untuk melakukan perbikan-perbaikan proses atau metoda kerja
e. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda kerja
f. Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang dialami oleh suatu
komponen atau satu orang, secara lebih lengkap maka peta ini merupakan suatu alat
yang memudahkan proses analisis untuk mengetahui tempat-tempat di mana terjadi
ketidak efisienan atau terjadi ketidak kesempurnaan pekerjaan. Dengan begitu dapat
menghilangkan ongkos-ongkos yang tersembunyi.
Terdapat cara yang sederhana, tetapi cukup efektif untuk menganalisis peta aliran proses,
yaitu dengan menggunakan lima buah pernyataan pada setiap kejadian dari suatu peta aliran
proses. Cara tersebut adalah “Do and Check Technique” yang merupakan suatu jenis
analisis 4W-1H yang umum dikenal. Berikut ringkasan Do and Check Technique :
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
W 120" 5" 300" 30" 5" 30" 4" Waktu kerja 31,17 %
J Waktu menganggur 68,83 %
2 2
URAIAN LAMBANG
2 Menyiapkan Kelapa
4 Mulai Memanggang
1 Pelayan Menganggur
RINGKASAN
KEGIATAN SEKARANG USULAN W = Waktu Dalam Detik
JML WAKTU JML WAKTU J = Jarak Dalam Meter
OPERASI 6 340
PEMERIKSAAN - -
TRANSPORTASI 2 34
MENUNGGU 5 340
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
O-9
KL-02
O-5 O-6 O-7 O-8
O-20 I-1
KL-03
O-10 O-11 O-12 O-13 O-14
O-19
KL-04
O-15 O-16 O-17 O-18
KETERANGAN :
= KL-01 ( Dudukan )
= KL-02 ( Sandaran )
= KL-03 ( Sandaran Tangan )
= KL-04 ( Kursi Kaki )
= Assembling 1
= Assembling 2
= Assembling 3
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
Peta Kerja Setempat
1. Peta Peta tangan kiri dan tangan kanan (man and machine chart)
Peta tangan kiri dan tangan kanan merupakan sebuah peta yang menggambarkan
semua gerakan saat bekerja dan menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan
kanan, serta menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri
dan tangan ketika melakukan suatu pekerjaan. Menurut Sutalaksana (2006), peta ini
mempunyai manfaat untuk menyeimbangkan gerakan antara tangan kiri dan tangan kanan
serta mengurangi kelelahan, mengurangi atau menghilangkan gerakan- gerakan yang
tidak produktif sehingga mempersingkat waktu kerja, alat untuk menganalisis tata letak
stasiun kerja dan alat untuk melatih pekerja baru.
Dalam pembuatan Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri terdapat beberapa prinsip
yang perlu dilakukan, agar diperoleh peta yang baik dan secara lengkap memberikan
semua informasi tentang pekerjaan yang dipetakan. Prinsip-prinsip tersebut yang
dimaksud antara lain : (Sutalaksana,2006)
a. Lembar kertas dibagi dalam tiga bagian, antara lain bagian “kepala”, bagian yang
memuat bagan dari sistem kerja, dan bagian “badan”.
b. Bagian “kepala” berada di baris paling atas ditulis “PETA TANGAN KANAN –
TANGAN KIRI” dan disertakan identifikasi-identifikasi lainnya (nama
pekerjaan, nama departemen, nomor peta, cara sekarang atau usulan, nama
pembuat peta dan tanggal dipetakan.
c. Pada bagian yang memuat bagan, di Gambarkan sketsa dari sistem kerja yang
memperlihatkan skala, sesuai dengan tempat kerja sebenarnya. Sketsa ini penting
untuk menunjukkan kondisi saat dilakukan studi terhadap pekerjaan tersebut.
d. Bagian “badan” dibagi menjadi dua yaitu:
1) Sebelah kiri kertas digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan
tangan kiri pekerja
2) Sebelah kanan kertas digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang
dilakukan tangan kanan pekerja
e. Tahap berikutnya, diperhatikan urutan-urutan gerakan yang dilaksanakan
operator dan operasi tersebut diuraikan menjadi elemen-elemen gerakan.
f. Sesudah semua aktivitas tangan kiri dan tangan kanan selesai dipetakan, maka
pada kolom paling bawah dicatat mengenai ringkasan yang memuat waktu tiap
siklus, jumlah produk yang diselesaikan tiap siklus dan waktu yang digunakan
untuk membuat tiap produk.
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN
Nama Objek : Motion Study Lampu
Nomor Peta : 7
Sekarang Usulan
Dipetakan Oleh : Essence Inc.
Tanggal Dipetakan : 23-Apr-16
B D Keterangan : O = Operator
C
45cm
45cm A = Lampu
40cm
B = Sekrup
A E C = Kabel
30cm
30cm D = Tutup Baterai
O E = Obeng
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
2. Peta pekerja dan mesin (the left and right chart)
Hubungan antara operator dengan mesin sering secara silih berganti, begitupun masalah
yang muncul seperti mesin menganggur, operator bekerja, ataupun sebaliknya. Oleh
karena itu, waktu menganggur baik pada pekerja dan mesin harus dihilangkan ataupun
diminimumkan.
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
Pekerja yang terlampau lelah cendrung lebih banyak melakukan kesalahan-
kesalahan, bisa jadi mengakibatkan kerusakan pada mesin sehingga menurunkan
kualitas produk. Dengan menambah pekerja keseimbangan antara pekerja dan
mesin dapat diperoleh.
ORANG MESIN
Konsumen Waktu Pelayan Waktu Komputer+Printer Waktu
Waktu Menganggur
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
C. SOAL EVALUASI
1. Mengapa Peta-peta kerja penting dipelajari ?
2. Buatlah 1 contoh peta kerja keseluruhan 1 contoh peta kerja setempat?
Note :
Dari banyaknya peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat, pilih lah salah
satunya.
D. REFERENSI
Nia Budi Puspitasari, Nadira Apsari. 2015. Analisis Waktu Siklus Dengan
Menggunakan Peta Kerja Tangan Kanan Tangan Kiri Pada Proses Tire Assy All
Well BTU di PT Suryaraya Rubberindo Industries. Jurnal Nasional IENACO (2015)
: 2337-4349.
Sutalaksana, I.Z., Ruhana, A., Jann, H.T. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Departemen
Teknik Industri. Institiut Teknologi Bandung. Bandung.
Eko, Nurmianto.1998.Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya.Guna Widya: Jakarta.
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T