Anda di halaman 1dari 16

Modul Analisa & Perancangan Kerja 1

PEDOMAN PETA-PETA KERJA


PERTEMUAN PETA KERJA SETEMPAT DAN PETA KESELURUHAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian peta kerja, jenis peta kerja dan fungsi
dari peta kerja. Melalui pembelajaran ini, anda harus mampu :
2.1 Memahami pengertian peta kerja
2.2 Memahami lambing-lambang peta kerja
2.3 Mengetahui jenis-jenis peta kerja

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 2.1
Pengertian Peta Kerja

Terdapat 5 langkah sistematis dalam memecahkan suatu masalah, yaitu :


1. Pendefinisian masalah
Merupakan langkah awal, tujuan yang akan dicapai dinyatakan secara umum.
Artinya, ditentukan dahulu kriteria-kriteria, hasil yang diinginkan waktu yang
tersedia, dan lain-lain.
2. Penganalisisan masalah
Berdasarkan fakta-fakta yang ada, dibuat spesifikasi dan batasan-batasannya,
menyajikan fakta-fakta secara sistematis, melakukan pengujian kembali atas
persoalan dan kriteria-kriterianya.
3. Pencari alternatif-alternatif yang diusulkan
Berdasarkan kriteria-kriteria dan batasan-batasan yang telah ditentukan disusun
berbagai alternatif pemecahan persoalan yang harus dipilih.
4. Mengevaluasi alternatif-alternatif yang diusulkan
Alternatif-alternatif yang diperoleh pada langkah-3, dipilih yang paling baik
dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
5. Pengambilan keputusan
Memilih satu alternatif dari berbagai alternatif yang ada, merupakan keputusan
yang harus dilaksanakan. Seringkali, analis bukanlah si pelaksana keputusan
tersebut, sehingga analis harus bisa mengkomunikasikan hasil analisisnya
kepada si pelaksana. Agar tidak terjadi salah pengertian, perlu cara komunikasi
yang sistematis dan jelas.

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1

Dalam dunia manufaktur terdapat teori yang sering dipakai untuk mengetahui aliran
proses suatu pekerjaan teori tersebut disebut dengan peta kerja. Peta kerja merupakan
alat komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal
sampai tahap akhir (Sritomo, 2008). Menurut Sutalaksana (2006), peta-peta kerja
merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas, untuk berkomunikasi secara luas
dan sekaligus melalui peta-peta kerja mendapatkan informasi-informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja. Contoh informasi-informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja, terutama dalam suatu proses
produksi yaitu :
1. Jumlah benda kerja yang harus dibuat
2. Waktu operasi mesin
3. Kapasitas mesin
4. Bahan-bahan khusus yang harus disediakan
5. Alat-alat khusus yang harus disediakan
6. Dsb.

Jadi peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Melalui peta-peta ini kita dapat melihat
semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai benda
tersebut masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian menggambarkan semua
langkah yang dialaminya. Seperti transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan
perakitan sampai akhirnya benda tersebut menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau
merupakan bagian dari produk lengkap. Berdasarkan kegiatannya, peta kerja dibagi
menjadi dua kelompok :
a. Peta kerja keseluruhan
Peta kerja keseluruhan adalah peta kerja yang menggambarkan kegiatan kerja secara
keseluruhan dari mulai produk ingin di buat sampai menjadi produk. Terdiri dari :
1) Peta proses operasi (operation process chart)
2) Peta aliran proses (flow process chart)
3) Peta proses kelompok kerja (gang process chart)
4) Diagram aliran (flow diagram)
b. Peta kerja setempat
Peta kerja setempat adalah peta kerja yang menggambarkan kegiatan kerja hanya
pada bagian atau proses kerja tertentu. Peta kerja setempat hanya digunakan untuk
menganalisa dan memperbaiki proses kerja yang ada dalam suatu stasiun kerja.
Terdiri dari :
1) Peta tangan kiri dan tangan kanan (man and machine chart)
2) Peta kerja dan mesin (the left and right chart)

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1

Tujuan Pembelajaran 2.2


Lambang-lambang peta kerja
Lambang-lambang peta kerja menurut catatan sejarah dikembangkan oleh F.B
Gilberth. Pada saat itu, F.B Gilbert mengusulkan 40 buah lambing yang dapat dipakai.
Pada tahun berikutnya jumlah lambing tersebut disederhanakan sehingga menjadi 4
lambang saja. Namun, pada tahun 1947 American Society of Mechanical Engineers
(ASME) membuat standar atas lambing-lambang tersebut, yang terdiri atas 5 macam
lambing yang dimodifikasi dari yang telah dikembangkan oleh F.B Gilberth. Berikut
lambing-lambang tersebut (Iftikar Z. Sutalaksana, 2006) :

No Lambang Deskripsi Contoh


1 Operasi Suatu kegiatan operasi terjadi 1. Pekerjaan menyerut
apabila benda kerja kayu dengan mesin
mengalami perubahan sifat, serut
baik fisik maupun kimiawi. 2. Pekerjaan
Mengambil informasi maupun mengeraskan logam
menberikan informasi pada 3. Pekerjaan merakit
suatu keadaan juga termasuk 4. Pekerjaan
operasi. Operasi merupakan administrasi
kegiatan yang paling banyak (Perhitungan)
terjadi dalam suatu mesin atau
sistem kerja
2 Pemeriksaan Suatu kegiatan pemeriksaan 1. Mengukur dimensi
terjadi apabila benda kerja benda.
atau peralatan mengalami 2. Memeriksa warna
pemeriksaan baik untuk segi benda.
kualitas maupun kuantitas. 3. Membaca alat ukur
Lambang ini digunakan jika tekanan uap pada
kita melakukan pemeriksaan suatu mesin uap.
terhadap suatu objek atau
membandingkan objek tertentu
dengan suatu standar. Suatu
pemeriksaan tidak
menjuruskan bahan kearah
menjadi suatu barang jadi.
3 Transportasi Suatu kegiatan transportasi 1. Benda kerja diangkut
terjadi apabila benda kerja, dari mesin bubut ke
pekerja atau perlengkapan mesin skrap untuk
mengalami perpindahan mengalami operasi
tempat yang bukan merupakan berikutnya.
bagian dari suatu operasi. 2. Suatu objek
dipindahkan dari
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
lantai atas lewat
elevator.
4 Menunggu Proses menunggu terjadi 1. Objek menunggu
apabila benda kerja, pekerja untuk diproses atau
ataupun perlengkapan tidak diperiksa.
mengalami kegiatan apa- apa 2. Peti menunggu untuk
selain menunggu (biasanya dibongkar
sebentar). Kejadian ini 3. Bahan menunggu
menunjukkan bahwa suatu untuk diangkut ke
objek ditinggalkan untuk tempat lain.
sementara waktu tanpa
pencatatan sampai diperlukan
kembali.
5 Penyimpanan Proses penyimpanan terjadi 1. Dokumen-dokumen
apabila benda kerja di simpan atau catatan-catatan
untuk jangka waktu yang disimpan dalam
cukup lama. Lambang ini brankas.
digunakan untuk menyatakan 2. Bahan baku disimpan
suatu objek yang mengalami dalam gudang
penyimpanan permanen, yaitu
ditahan atau dilindungi
terhadap pengeluaran tanpa
izin tertentu.
6 Aktivitas gabungan Kegiatan ini terjadi apabila
antara aktivitas operasi dan
pemeriksaan dilakukan
bersamaan pada suatu tempat
kerja.

Tujuan Pembelajaran 2.3


Jenis-jenis peta kerja

Berdasarkan uraian diatas maka terdapat jenis-jenis peta kerja berdasarkan


kegiatannya, peta kerja dibagi menjadi dua kelompok :
A. Peta kerja keseluruhan
Peta kerja keseluruhan adalah peta kerja yang menggambarkan kegiatan kerja
secara keseluruhan dari mulai produk ingin di buat sampai menjadi produk.
Terdiri dari :
1) Peta proses operasi (operation process chart)
2) Peta aliran proses (flow process chart)
3) Peta proses kelompok kerja (gang process chart)
4) Diagram aliran (flow diagram)
Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1

B. Peta kerja setempat


Peta kerja setempat adalah peta kerja yang menggambarkan kegiatan kerja hanya
pada bagian atau proses kerja tertentu. Peta kerja setempat hanya digunakan
untuk menganalisa dan memperbaiki proses kerja yang ada dalam suatu stasiun
kerja. Terdiri dari :
1) Peta tangan kiri dan tangan kanan (man and machine chart)
2) Peta kerja dan mesin (the left and right chart)

Peta kerja keseluruhan


Penjelasan Peta-peta kerja :
1. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)
Menurut Sutalaksana (2006), Peta Proses Operasi adalah suatu peta yang
menggambarkan langkah-langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami bahan-bahan
dalam urut-urutannya sejak awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai
bagian setengah jadi. Peta ini juga memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk
menganalisis waktu kerja, material, tempat, alat, mesin yang digunakan. Informasi-
informasi yang bisa didapat dari Peta Proses Operasi antara lain:
a. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan biayanya.
b. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku
c. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
d. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai
e. Sebagai alat untuk pelatihan kerja

Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pembuatan Peta Proses Operasi agar bisa
menggambarnya dengan baik antara lain: (Sutalaksana, 2006)
a. Pada baris paling atas (bagian “kepala”) ditulis jelas jenis peta, yaitu “Peta Prose
Operasi” yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama objek, nama pembuat peta,
tanggal dipetakan, keterangan dipetakan sekarang atau usulan, nomor peta dan
nomor Gambar.
b. Material yang akan diproses berada di atas garis horizontal yang sesuai dan
menunjukkan ke dalam urut-urutan tempat material tersebut kemudian diproses.
c. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, dari atas ke bawah sesuai urut-
urutan prosesnya.
d. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai
dengan urutan operasi terkait.
e. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan
prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1

Pada pembuatan peta ini, bagian produk yang paling banyak memerlukan operasi,
dipetakan terlebih dahulu, dan dilakukan pada bagian peta sebelah kanan. Ringkasan
yang terdapat pada peta ini mengandung informasi- informasi seperti: jumlah operasi,
jumlah pemeriksaan dan jumlah waktu yang dibutuhkan. Secara sketsa, prinsip-prinsip
pembuatan Peta Proses Operasi ditunjukkan pada Gambar berikut ini :

PETA PROSES OPERASI


Pekerjaan : Kursi Jok Santai RANCANGAN
Nomor Peta : 01
Dipetakan Oleh : PSI 1 USULAN
Tanggal Ditetapkan : 20 November 2015

KL-04 KL-03 KL-02 KL-01


Kursi Kaki Sandaran Tangan Sandaran Dudukan
(Besi Beton Baja ringan) (Besi Beton Baja Ringan) (Besi Beton Baja Ringan) (Besi Beton Baja Ringan)
UT (200x100 cm) UT (200x100 cm) UT (200x100 cm) UT (200x100 cm)
UP (20 x 60 cm) UP (60 x 15 cm) UP ( 85 x 65 cm) UP (55 x 45 cm)
Q=2 Q=2 Q=1 Q=1

20" Diukur 20" Diukur 20" Diukur 20" Diukur


0% O-15 (Meteran) 0% O-10 (Meteran) 0% O-5 (Meteran) 0% O-1 (Meteran)

50" Dipotong 40" Dipotong 60" Dipotong 50" Dipotong


4% O-16 (Ms.potong) 2% O-11 (Ms.potong) 3% O-6 (Ms.potong) 2% O-2 (Ms.potong)

50" Dilubangi 60" Dilubangi 50" Dilubangi 40" Dilubangi


2% O-17 (Ms. Bor) 2% O-12 (Ms. Bor) 2% O-7 (Ms. Bor) 2% O-3 (Ms. Bor)

50" Dihaluskan 60" Dihaluskan Dihaluskan 60" Dihaluskan


4% O-18 (Ms.Penghalus) 2% O-13 (Ms.penghalus)
60" O-8 (Ms.penghalus) 2% O-4 (Ms.penghalus)
2%

ASS 1
90" Di bentuk Lubang
4% O-14 (Ms.Potong) Busa (2)
ASS 2
Kulit (2)
Busa (1) Benang (2)
Kulit (1)
Mur (8)
Benang (1)
Baut (8)
Mur (8)
Engsel (2)
Baut (8)
Motif Bulu (2)

ASS 2 80" ASS 1


80" O-9
0% O-19 KL-03 dirakit dengan KL-04 0% KL-01 dirakit dengan KL-02
(kunci – kunci, Ms Jahit) ( Konci – Konc, Ms.Jahit )

ASS 3
Bantalan (1)
Baut (4)
Mur (4)
Panel Klop (1)

150" ASS 3
0% O-20 ASS1 dirakit dengan ASS2
(Kunci – Kunci)

80" Pemeriksaan
0% I-1 (Meja.Periksa)

RINGKASAN

WAKTU
KEGIATAN JUMLAH
(DETIK)

OPERASI 20 1110

PEMERIKSAAN 1 80
TOTAL 21 1190

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1

2. Peta Aliran Prosess (flow process chart)


Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan dari
operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama
satu proses atau prosedur berlangsung. Isi dari peta aliran proses juga dimuat informasi-
informasi yang diperlukan untuk menganalisis seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak
perpindahan yang terjadi. Waktu biasanya dinyatakan dalam jam atau menit, sedangkan
jarak dinyatakan dalam meter. Berikut merupakan contoh peta aliran proses (Flow
process chart).

Flow Process Chart


Sekarang Usulan Beda
RINGKASAN
Jumlah Waktu Jumlah Waktu Jumlah Waktu PEKERJAAN : KL-01
Operasi 6 400 NOMOR PETA : 2
Pemeriksaan 1 80 DIPETAKAN OLEH : PSI 1
Transportasi 8 98 TANGGAL DIPETAKAN : 20-Nov-15
Menunggu 2 100 ORANG BAHAN
Penyimpanan 1 80 SEKARANG USULAN
Jumlah Total 9 758
WAKTU (detik)

ANALISA TINDAKAN
JARAK(m)
JUMLAH

BAGAIMANA
LAMBANG

PERBAIKAN
UBAH
DIMANA

URAIAN KEGIATAN CATATAN


KAPAN

SIAPA

CABANG
APA

TEMPAT
URUTA
RUANG

ORANG
N
KL-01 dibawa dari gudang bahan baku ke ruang pengukuran 6 12
KL-01 diukur dengan menggunakan meteran 20
KL-01 dibawa dari ruang pengukuran ke ruang pemotongan 5 10
KL-01 dipotong menggunakan mesin potong 50
KL-01 dibawa dari ruang pemotongan ke ruang pelubangan 5 10
KL-01 dilubangi menggunakan mesin bor 40
KL-01 dibawa dari ruang penghalusan ke ruang penghalusan 6 12
KL-01 dihaluskan di mesin penghalus 60
KL-01 dibawa dari ruang pemeriksaan ke ruang assembling 1 9 18
KL-01 menunggu proses KL-02 selesai 10
KL-01 dirakit dengan KL-02 di meja perakitan 80
Assembling 1 dibawa dari ruang assembling 1 ke ruang assembling 3 6 12
Assembling 1 menunggu proses Assembling 2 selesai 90
Assembling 1 dirakit dengan assembling 2 di meja perakitan 150
Assembling 3 dibawa dari ruang assmbling 3 ke ruang pemeriksaan 6 12
Assembling 3 diperiksa di meja periksa 80
Assembling 3 dibawa dari ruang pemeriksaan ke gudang barang jadi 6 12
Assembling 3 disimpan di gudang barang jadi 80

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1

Perbedaan peta aliran proses dan peta proses operasi antara lain :
a. Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas dasar, termasuk transportasi,
menunggu, dan penyimpanan. Sementara pada peta proses operasi, terbatas pada
operasi dan pemeriksaan saja.
b. Peta aliran proses menganalisis setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap
dibanding Peta proses operasi, dan dimungkinkan untuk digunakan di setiap proses
atau prosedur baik dipabrik ataupun dikantor.
c. Peta aliran proses tidak digunakan untuk menggambarkan proses perakitan secara
keseluruhan. Biasanya peta aliran proses hanya menggambarkan dan digunakan
untuk menganalisis salah satu komponen dari produk yang dirakit.
Kegunaan peta aliran proses :
a. Biasanya digunakan untuk mengetahui aliran bahan, aktivitas orang atau aliran
kertas dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktifitas akhir.
b. Peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau
prosedur.
c. Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan, orang atau
kertas selama proses atau prosedur berlangsung
d. Sebagai alat untuk melakukan perbikan-perbaikan proses atau metoda kerja
e. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda kerja
f. Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang dialami oleh suatu
komponen atau satu orang, secara lebih lengkap maka peta ini merupakan suatu alat
yang memudahkan proses analisis untuk mengetahui tempat-tempat di mana terjadi
ketidak efisienan atau terjadi ketidak kesempurnaan pekerjaan. Dengan begitu dapat
menghilangkan ongkos-ongkos yang tersembunyi.
Terdapat cara yang sederhana, tetapi cukup efektif untuk menganalisis peta aliran proses,
yaitu dengan menggunakan lima buah pernyataan pada setiap kejadian dari suatu peta aliran
proses. Cara tersebut adalah “Do and Check Technique” yang merupakan suatu jenis
analisis 4W-1H yang umum dikenal. Berikut ringkasan Do and Check Technique :

No Pertanyaan Berikutnya Tindakan yang mungkin dilakukan


1 Apa tujuannya? Mengapa? Menghilangkan aktivitas yang tidak
perlu.
2 Dimana dikerjakan? Mengapa? Menghubungkan atau mengubah
tempat kerja.
3 Kapan dikerjakan? Mengapa? Menghubungkan atau mengubah
waktu/urutan proses.
4 Siapa yang Mengapa? Menghubungkan atau mengubah
mengerjakan? jumlah orang.
5 Bagaimana Mengapa? Menyederhanakan atau memperbaiki
mengerjakannya? metoda.

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1

3. Peta proses kelompok kerja (gang process chart)


Gang process chart atau yang sering disebut dengan peta proses kelompok kerja biasa
digunakan pada tempat kerja untuk melaksanakan pekerjaan memerlukan kerjasama
yang baik. Gang process chart diperkenalkan dan dikembangkan oleh Jhon A. bridge.
❖ Kegunaan peta proses kelompok kerja
Sesuai dengan namanya, Peta ini digunakan sebagai alat untuk menganalisis
aktivitas suatu kelompok kerja. Banyak permasalahan utama dengan adanya
kerja sama antara sekelompok orang yang dimana satu aktivitas dengan aktivitas
lainnya saling bergantungan, sehingga dijumpai aktivitas-aktivitas waktu
menunggu (delay).
Tujuan utama Gang process chart ini untuk meminimumkan waktu menunggu
(Delay). Dengan berkurangnya waktu menunggu, pekerja dapat mencapai tujuan
yang lebih :
a. Dapat mengurangi ongkos produksi atau proses
b. Dapat mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1

Contoh Tabel Gang Process Chart (GPC)

GANG PROCESS CHART


Nama Pekerjaan : Pedagang Kelapa Bakar
Nomor Peta :4
Dipetakan Oleh : ErgoLab
Tanggal Dipetakan : 12 Desember 2013
Sekarang Usulan
URAIAN PEKERJAAN
PEKERJA
SATU SIKLUS

1 3 4 2 5 6 2 Tukang Kelapa Bakar

W 120" 5" 300" 30" 5" 30" Waktu kerja 93,87 %


J Waktu menganggur 6,13 %
Pelayan
2 1 1 1 1 1 2

W 120" 5" 300" 30" 5" 30" 4" Waktu kerja 31,17 %
J Waktu menganggur 68,83 %
2 2

URAIAN LAMBANG

1 Menyalakan Arang Untuk Memanggang

2 Menyiapkan Kelapa

3 Memasukkan Kelapa Bakar ke Panggangan

4 Mulai Memanggang

5 Mengangkat Kelapa Bakar yang sudah matang

6 Tukang Kelapa bakar membelah Kelapa Bakar

1 Pelayan Menganggur

2 Tukang Kelapa Bakar menganggur

1 Pembantu mengambil piring

2 Pembantu menyajikan Kelapa bakar kepada pelanggan

RINGKASAN
KEGIATAN SEKARANG USULAN W = Waktu Dalam Detik
JML WAKTU JML WAKTU J = Jarak Dalam Meter
OPERASI 6 340
PEMERIKSAAN - -
TRANSPORTASI 2 34
MENUNGGU 5 340

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1

4. Diagram aliran (flow diagram)


Walaupun peta aliran proses (operation process chart) merupakan peta yang memuat
informasi-informasi relatif lengkap sehubung dengan proses dalam suatu manufaktur
atau kantor, tetapi peta tersebut tidak menunjukkan gambaran arah aliran selama
bekerja. Dibentuk diagram aliran agar melengkapi atau mengembangkan metoda agar
lebih baik dengan informasi-informasi tambahan.
Diagram alir merupakan suatu gambaran menurut skala, dari susunan lantai dan
gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran
proses (flow process chart). Aktivitas yang berarti pergerakan suatu material atau orang
dari satu tempat ke tempat berikutnya, dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram
tersebut.
Misalkan, dengan mengetahui tata letak keadaan ruang tempat terjadi perpindahan
suatu barang, maka pekerja dapat menganalisis apakah tata letak dalam ruangan tersebut
memungkinkan jarak perpindahan seminimum mungkin.

Contoh Tabel Flow Diagram


FLOW DIAGRAM
NAMA OBJEK : KURSI JOK SANTAI
NOMOR PETA : 01 SEKARANG USULAN
DIPETAKAN OLEH : PSI 1
TANGGAL DIPETAKAN : 20 NOVEMBER 2015
Gudang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang
Gudang
Bahan Baku Pengukuran Pemotongan PeLubangan Penghalusan Pembentukan Assembling 1 Assembling 2 Assembling 3 Pemeriksaan
Barang Jadi
(WC 10) (WC 20) (WC 30) (WC 40) (WC 50) (WC 60) (WC 70) WC 80) (WC 90)
KL-01
O-1 O-2 O-3 O-4

O-9
KL-02
O-5 O-6 O-7 O-8

O-20 I-1

KL-03
O-10 O-11 O-12 O-13 O-14

O-19
KL-04
O-15 O-16 O-17 O-18

KETERANGAN :
= KL-01 ( Dudukan )
= KL-02 ( Sandaran )
= KL-03 ( Sandaran Tangan )
= KL-04 ( Kursi Kaki )
= Assembling 1
= Assembling 2
= Assembling 3

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
Peta Kerja Setempat
1. Peta Peta tangan kiri dan tangan kanan (man and machine chart)
Peta tangan kiri dan tangan kanan merupakan sebuah peta yang menggambarkan
semua gerakan saat bekerja dan menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan
kanan, serta menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri
dan tangan ketika melakukan suatu pekerjaan. Menurut Sutalaksana (2006), peta ini
mempunyai manfaat untuk menyeimbangkan gerakan antara tangan kiri dan tangan kanan
serta mengurangi kelelahan, mengurangi atau menghilangkan gerakan- gerakan yang
tidak produktif sehingga mempersingkat waktu kerja, alat untuk menganalisis tata letak
stasiun kerja dan alat untuk melatih pekerja baru.
Dalam pembuatan Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri terdapat beberapa prinsip
yang perlu dilakukan, agar diperoleh peta yang baik dan secara lengkap memberikan
semua informasi tentang pekerjaan yang dipetakan. Prinsip-prinsip tersebut yang
dimaksud antara lain : (Sutalaksana,2006)
a. Lembar kertas dibagi dalam tiga bagian, antara lain bagian “kepala”, bagian yang
memuat bagan dari sistem kerja, dan bagian “badan”.
b. Bagian “kepala” berada di baris paling atas ditulis “PETA TANGAN KANAN –
TANGAN KIRI” dan disertakan identifikasi-identifikasi lainnya (nama
pekerjaan, nama departemen, nomor peta, cara sekarang atau usulan, nama
pembuat peta dan tanggal dipetakan.
c. Pada bagian yang memuat bagan, di Gambarkan sketsa dari sistem kerja yang
memperlihatkan skala, sesuai dengan tempat kerja sebenarnya. Sketsa ini penting
untuk menunjukkan kondisi saat dilakukan studi terhadap pekerjaan tersebut.
d. Bagian “badan” dibagi menjadi dua yaitu:
1) Sebelah kiri kertas digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan
tangan kiri pekerja
2) Sebelah kanan kertas digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang
dilakukan tangan kanan pekerja
e. Tahap berikutnya, diperhatikan urutan-urutan gerakan yang dilaksanakan
operator dan operasi tersebut diuraikan menjadi elemen-elemen gerakan.
f. Sesudah semua aktivitas tangan kiri dan tangan kanan selesai dipetakan, maka
pada kolom paling bawah dicatat mengenai ringkasan yang memuat waktu tiap
siklus, jumlah produk yang diselesaikan tiap siklus dan waktu yang digunakan
untuk membuat tiap produk.

Contoh Tabel peta kerja tangan kiri dan tangan kanan

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN
Nama Objek : Motion Study Lampu
Nomor Peta : 7
Sekarang Usulan
Dipetakan Oleh : Essence Inc.
Tanggal Dipetakan : 23-Apr-16
B D Keterangan : O = Operator
C
45cm
45cm A = Lampu
40cm
B = Sekrup
A E C = Kabel
30cm
30cm D = Tutup Baterai
O E = Obeng

Tangan Kiri Jarak Waktu Lambang Waktu Jarak Tangan Kanan


Merencana 0.04 PL PL 0.04 Merencana
Memilih 0.04 S S 0.04 Memilih
Menjangkau A 30 0.34 R R 0.34 30 Menjangkau A
Memegang A 0.07 G G 0.07 Memegang A
Membawa A 30 0.34 M M 0.34 30 Membawa A
Mengarahkan Sementara 0.32 PP PP 0.32 Mengarahkan Sementara A
Memutar A 90⁰ (1x) 0.19 T T 0.19 Memutar A 90⁰ (1x)
0.07 G 0.07 Memegang A
Memegang Untuk Memakai A H
0.2 P 0.2 Mengarahkan A
Merakit A 0.11 A A 0.11 Merakit A
0.44 R 0.44 45 Menjangkau B
0.07 G 0.07 Memegang B
0.63 M 0.63 45 Membawa B
0.2 PP 0.2 Mengarahkan Sementara B
0.07 RL 0.07 Melepas B
0.44 R 0.44 45 Menjangkau B
0.07 G 0.07 Memegang B
0.63 M 0.63 45 Membawa B
0.04 AD 0.04 Kelambatan Yang Dapat Terhindarkan
0.2 PP 0.2 Mengarahkan Sementara B
0.07 RL 0.07 Melepas B
0.44 R 0.44 45 Menjangkau B
0.07 G 0.07 Memegang B
0.07 UD 0.07 Kelambatan Yang Tak Dihindarkan
0.44 R 0.44 Menjangkau B
0.07 G 0.07 Memegang B
0.04 M 0.04 Membawa B
0.2 PP 0.2 Mengarahkan Sementara B
0.07 RL 0.07 Melepas B
0.44 R 0.44 45 Menjangkau B
0.07 G 0.07 Memegang B
0.63 M 0.63 45 Membawa B
0.2 PP 0.2 Mengarahkan Sementara B
0.07 RL 0.07 Melepas B
0.44 R 0.44 45 Menjangkau B
0.07 G 0.07 Memegang B
Memegang Untuk Memakai A 0.63 H M 0.63 45 Membawa B
0.2 PP 0.2 Mengarahkan Sementara B
0.07 RL 0.07 Melepas B
0.34 R 0.34 30 Menjangkau E
0.07 G 0.07 Memegang E
0.46 M 0.46 Membawa E
0.07 P 0.07 30 Mengarahkan
4.06 T 4.06 Memutar E 180⁰ (12x)
0.46 M 0.46 Membawa E
0.2 P 0.2 Mengarahkan E
5.08 T 5.08 Memutar E 180⁰ (15x)
0.46 M 0.46 Membawa E
0.2 P 0.2 Mengarahkan E
4.4 T 4.4 Memutar E 180⁰ (13x)
0.46 M 0.46 Membawa E
0.2 P 0.2 Mengarahkan E
4.06 T 4.06 Memutar E 180⁰ (12x)
0.46 M 0.46 Membawa E
0.2 P 0.2 Mengarahkan E
4.06 T 4.06 Memutar E 180⁰ (12x)
0.46 M 0.46 Membawa E
0.07 RL 0.07 Melepas E
0.44 R 0.44 45 Menjangkau D
0.07 G 0.07 Memegang D
0.63 M 0.63 45 Membawa D
0.19 T 0.19 Memutar D 90⁰ (1x)
0.2 P 0.2 Mengarahkan D
Merakit A & D 0.14 A A 0.14 Merakit A & D
0.19 T 0.19 Memutar A 90⁰ (1x)
0.41 R 0.41 40 Menjangkau C
Memegang Untuk Memakai A 0.07 H G 0.07 Memegang C
0.41 M 0.41 Membawa C
0.2 P 0.2 Mengarahkan C
Merakit A & C 0.04 A A 0.04 Merakit A & C
Memutar A 90⁰ (1x) 0.19 T T 0.19 Memutar A 90⁰ (1x)
Membawa A 0.46 M M 0.46 Membawa A
Melepas A 0.07 H RL 0.07 Melepas A
Total Waktu 38.28 38.28 Total Waktu

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
2. Peta pekerja dan mesin (the left and right chart)
Hubungan antara operator dengan mesin sering secara silih berganti, begitupun masalah
yang muncul seperti mesin menganggur, operator bekerja, ataupun sebaliknya. Oleh
karena itu, waktu menganggur baik pada pekerja dan mesin harus dihilangkan ataupun
diminimumkan.

❖ Kegunaan peta pekerja dan mesin


Informasi paling penting yang diperoleh melalui peta pekerja-mesin ialah hubungan yang
jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang ditanganinya. Dengan
infromasi tersebut dimilikilah data yang memadai untuk melakukan penyelidikan,
penganalisaan, dan perbaikan suatu kegiatan kerja, sehingga efektivitas penggunaan
pekerja dan mesin dapat ditingkatkan.
Peningkatan efektivitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan kerja tersebut dapat
dilakukan, misalnya dengan cara :
a. Mengubah tata letak tempat kerja
Tata letak tempat kerja merupakan salah satu faktor yang menentukan
lamanya waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Penataan kembali suatu tata letak
tempat kerja, diharapkan dapat menempatkan elemen sistem kerja pada suatu
tempat sehingga benar-benar dapat menghemat waktu penyelesaian
b. Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja
Pada dasarnya, gerakan-gerakan kerja juga merupakan faktor yang
menentuka waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Dengan menata kembali
gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja, akan sangat membantu meningkatkan
efektivitas kerjanya.
c. Merancang kembali mesin dan peralatan
Untuk mengurangi waktu mengangkut dan sekaligus menghemat tenaga
pekerja, maka pekerjaan memindahkan barang terutama barang berat, yang
awalnya menggunakan gerobak dorong, sekarang perlu dirancang kembali
mesin dan peralatan misalnya, dengan menggunakan alat peluncur yang
bertenaga motor. Dengan demikian selain diperoleh efektifitas pekerja dan
mesin juga kapasitas pemindahan lebih besar.
d. Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau menambah mesin bagi seorang
pekerja
Apabila kita menemukan bahwa efektifitas pekerja yang menangani sebuah
atau beberapa mesin itu rendah, yaitu pekerja banyak menganggur, sementara di
tempat lain banyak terdapat mesin yang menganggur, maka penambahan tugas
bagi pekerja tersebut mungkin dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi.
Sebaliknya, jika terlihat terdapat pekerja yang terlampau sibuk dalam menangani
tugasnya sehingga tidak memungkinkan baginya untuk dapat melepas lelah dan
melakukan kepentingan-kepentingan lain, maka itupun dapat merugikan, baik
pihak perusahaan maupun pekerjanya.

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
Pekerja yang terlampau lelah cendrung lebih banyak melakukan kesalahan-
kesalahan, bisa jadi mengakibatkan kerusakan pada mesin sehingga menurunkan
kualitas produk. Dengan menambah pekerja keseimbangan antara pekerja dan
mesin dapat diperoleh.

Contoh peta pekerja-mesin

MAN AND MACHINE CHART

Nama Pekerjaan : Cetak foto


Nomor Peta :5
Dipetakan oleh : ErgoLab
Tanggal Dipetakan : 12 Desember 2013
Sekarang Usulan

ORANG MESIN
Konsumen Waktu Pelayan Waktu Komputer+Printer Waktu

Menyerahkan cd foto 5" Menerima cd foto 5" Menunggu 5"

Menunggu Memasukkan cd foto ke


10" 10" Menerima data dari pelayan 10"
komputer

Menunggu 30" Mencetak foto 30" Mencetak foto 30"

Menerima uang dari 5" Menunggu 5"


Membayar uang cetak foto 5"
konsumen
Membuat kwitansi
Menunggu 5" 5" Menunggu 5"
pembelian
Menyerahkan hasil cetak
Mengambil hasil cetak foto 5" 5" Menunggu 5"
foto ke konsumen

Waktu Menganggur

Waktu Kerja Independen

Waktu Kerja Kombinasi

Konsumen Pelayan Mesin


Waktu Menganggur 45" 0" 20"
Waktu Kerja 15" 60" 40"
Total Waktu (menit) 60" 60" 60"
Persentasi Penggunaan 25% 100% 66%

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T
Modul Analisa & Perancangan Kerja 1
C. SOAL EVALUASI
1. Mengapa Peta-peta kerja penting dipelajari ?
2. Buatlah 1 contoh peta kerja keseluruhan 1 contoh peta kerja setempat?
Note :
Dari banyaknya peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat, pilih lah salah
satunya.

D. REFERENSI
Nia Budi Puspitasari, Nadira Apsari. 2015. Analisis Waktu Siklus Dengan
Menggunakan Peta Kerja Tangan Kanan Tangan Kiri Pada Proses Tire Assy All
Well BTU di PT Suryaraya Rubberindo Industries. Jurnal Nasional IENACO (2015)
: 2337-4349.
Sutalaksana, I.Z., Ruhana, A., Jann, H.T. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Departemen
Teknik Industri. Institiut Teknologi Bandung. Bandung.
Eko, Nurmianto.1998.Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya.Guna Widya: Jakarta.

Syahreen Nurmutia,S.T,M.T

Anda mungkin juga menyukai