LANDASAN TEORI
Dimana unit per bahan dasar merupakan dimensi bahan dasar dibagi dengan
dimensi bahan jadi. Sedangkan jumlah input yang akan dihasilkan tergantung
dari target produksi yang akan dihasilkan perwaktu. Target produksi ini sama
dengan jumlah output yang akan dihasilkan pada akhir produksi sehingga
menghasilkan output per waktu. Untuk menghitung jumlah input dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
Output
input =
1- Scrap ...(2.2)
Dimana :
P = Jumlah produk yang harus dibuat oleh masing-masing mesin per
periode waktu kerja (Unit per Tahun, Bulan ,atau Hari).
T = Total waktu pengerjaan yang dibutuhkan untuk proses operasi
produksi yang diperoleh dari hasil time study atau perhitungan
secara teoritis.
D = Jam operasi mesin yang tersedia, untuk satu sift kerja.
E = Efisiensi mesin.
N = Jumlah mesin ataupun operator yang dibutuhkan untuk operasi.
3. Perencanaan Kebutuhan Operator
Setiap mesin membutuhkan operator untuk mengawasi atau menjalankan
mesin tersebut. Untuk mengotimalkan pemakaian sumber daya manusia perlu
dilakukan perhitungan jumlah operator tiap mesin. Tujuannya agar jumlah
operator yang dipakai sesuai dengan jumlah operator yang dibutuhkan oleh
mesin yang bersangkutan, sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan
operator. Untuk mencari jumlah operator mesin keseluruhan cukup dengan
mengalikan nilai ini dengan jumlah mesin yang dibutuhkan. Setelah diperoleh
jumlah operator untuk tiap stasiun kerja, selanjutnya dibuat rekapitulasinya
(Janin, 2019)
Jumlah operator= jumlah mesin actual x jumlah oprator …(2.6)
TP
Q=
S
...(2.7)
Sedangkan untuk menghitung kebutuhan luas tempat material rumus yang
digunakan yaitu:
L=Q×V ...(2.8)
Keterangan:
Q = Jumlah tumpukan yang diharapkan.
TP = Target produksi/ permintaan.
S = Tinggi tumpukan maksimum.
L = Luas area masing-masing material.