Anda di halaman 1dari 12

BAB V

PENGOLAHAN DATA

5.1 Pembuatan Operation process chart (OPC)


Operation process chart (OPC) merupakan suatu alat yang digunakan
untuk memetakan atau menggambarkan proses operasi dan pemeriksaan yang
terjadi dalam suatu aliran proses produksi terhadap suatu produk dari awal sampai
menjadi produk jadi maupun setengah jadi. OPC memuat informasi-informasi
yang dibutuhkan untuk tahap analisis lebih lanjut, seperti waktu dari suatu proses,
material yang digunakan dalam proses produksi, alat atau mesin yang digunakan
dalam setiap proses dan scrap yang dihasilkan pada setiap proses. Informasi yang
dibutuhkan dalam proses pembuatan OPC, sebagai berikut:
1. Bahan baku dan bahan penunjang yang dibutuhkan (digambarkan dengan
garis panah horizontal).
2. Operasi yang dibutuhkan setiap komponen bahan baku (digambarkan
dalam lingkaran).
3. Waktu yang dibutuhkan dalam proses.
4. Mesin atau alat yang digunakan dalam operasi.
5. Bahan yang digunakan
Adapun bahan yang digunakan dalam proses pembuatan bubuk kopi
adalah sebagai berikut:
a. Biji Kopi
b. Jagung
c. Gula Merah
d. Mentega
e. Moca
f. Garam
6. Lambang operation process chart (OPC) dan kegunaannya
Adapun lambang operation process chart (OPC) dan kegunaannya dapat
dilihat pada Tabel 5.1 berikut ini:

21
22

Tabel 5.1 Lambang Operation Process Chart (OPC) dan Kegunaannya


Nama
Simbol Definisi Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja
mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun
kimianya. Kegiatan ini merupakan kegiatan
Operasi
yang paling banyak terjadi dalam suatu proses
produksi yang biasanya terjadi pada suatu mesin
atau workstation.
Kegiatan pemeriksaan terhadap benda kerja atau
peralatan, baik dari segi kualitas maupun
kuantitas. Pemeriksaan biasanya dilakukan
Pemeriksaan
terhadap suatu obyek dengan cara
membandingkan obyek tersebut dengan suatu
standar tertentu
Untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan secara
bersama dilakukan oleh operator pada stasiun
Aktivitas
kerja yang sama, seperti kegiatan operasi yang
Ganda
harus dilakukan bersama dengan kegiatan
inspeksi (kegiatan pemeriksaan).

Kegiatan penyimpanan terjadi apabila benda


Penyimpanan kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup
lama atau bakal diperlukan saat dibutuhkan.
Sumber: Pengolahaan Data
7. Prinsip - prinsip pembuatan operation process chart (OPC)
Untuk bisa menggambarkan peta proses operasi dengan baik, ada beberapa
prinsip yang penting yaitu sebagai berkut:
a. Pada baris paling atas terdapat nama peta (“Peta Proses Operasi’’), dan
identifikasi lain: nama objek yang dipetakan, nama pembuat peta,
tanggal dipetakan, cara lama atau cara sekarang, nomor peta, dan
nomor gambar.
b. Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horizontal yang
menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
23

c. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal yang


menunjukkan terjadinya perubahan proses.
d. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan
sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan
produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.
e. Persen reject tidak dimasukkan dalam OPC.
f. Untuk material yang mengalami proses pengerjaan paling banyak,
diletakkan disisi paling kanan.
g. Jika ada lebih dari satu part yang sama maka boleh dibuatkan lambang
bendera yang bertuliskan jumlah part nya.
h. Penggunaan alat bantu yang digunakan dituliskan dengan tanda panah
dari arah kiri.
i. Untuk proses yang terjadi berulang kali dapat dilakukan looping tetapi
jumlah yang dicantumkan harus sesuai banyaknya proses yang
dilakukan. Sedangkan penulisan waktu prosesnya hanya untuk 1
komponen saja tetapi saat menghitung jumlah waktu proses secara
keseluruhan maka waktu proses yang tadi harus dikalikan sebanyak
jumlah pengulangan proses tersebut.
j. Peletakan lambang storage hanya di akhir saja yaitu saat keseluruhan
produk telah selesai.
k. Pada bagian bawah peta dibuat ringkasan yang memuat informasi
seperti jumlah operasi, jumlah inspeksi dan waktu yang dibutuhkan.
8. Langkah-Langkah Pembuatan operation process chart secara manual
Adapun Langkah-langkah pembuatan operation process chart secara
manual sebagai berikut ini:
a. Menentukan Jenis Peta
Langkah pertama dalam membuat peta proses operasi yakni
menentukan jenis petanya terlebih dahulu, pembuat harus menentukan
harus membuat jenis peta Man Process Chart atau Material Process
Chart.
b. Menentukan Judul dan Identifikasi Proses
24

Setelah jenis peta produksi ditentukan, langkah berikutnya ialah


menentukan judul peta proses operasi beserta seluruh kegiatan pada
identifikasi proses. Daftarlah kegiatan-kegiatan tersebut secara detail,
teliti dan terperinci. Sebaiknya, analisalah secara mendalam dan
telitilah hingga berkali-kali agar tidak ada satu pun proses yang
terlewatkan karena hal ini sifatnya sangat penting. Melewatkan satu
proses operasi produksi berarti ada satu langkah penting dalam
pengolahan produk yang tidak dilakukan. Jika memang begitu, hal ini
sangat fatal karena bisa mengacaukan proses produksi yang dilakukan.
Hasil produksinya pun dijamin tidak akan sempurna jika salah satu
proses pengolahan barang tidak dilakukan.
c. Menentukan Simbol
Dari identifikasi kegiatan proses produksi yang telah dilakukan,
selanjutnya pembuat harus menerjemahkannya ke dalam sebuah
simbol ASME. Hal ini dimaksudkan agar diagram nantinya
mempunyai tampilan yang baik dan tidak terlalu banyak tulisan yang
ada di dalamnya. Namun begitu, pembuat harus memahami dengan
baik mengenai simbol-simbol yang digunakan sebelum mereka
menuangkannya dalam peta. Kemudian simbol-simbol tersebut akan
disusun secara berurutan dengan arah vertikal dalam peta proses
operasi. Hal ini menunjukkan bahwa ada perubahan proses produksi
yang akan terjadi dalam setiap simbol yang dituliskan. Sebisa
mungkin, berilah warna simbol tersebut dengan semenarik mungkin
agar orang lain tertarik untuk membaca serta menganalisanya.
d. Pemberian Nomor
Setelah simbol ditulis, kini saatnya sang pembuat peta operasi untuk
memberikan nomor-nomor terhadap kegiatan operasi mana saja yang
akan dilakukan secara berurutan. Yang perlu diingat adalah hal ini
harus diberikan dengan benar-benar urut karena jika salah memberikan
penomoran, proses produksi yang dilakukan juga akan melewati
tahapan yang tidak seharusnya. Jadi, sebelum menyusun penomoran,
urutkan terlebih dahulu langkah-langkah produksinya. Penomoran ini
25

juga dilakukan dengan menganut aturan-aturan yang diberlakukan


pada peta proses produksi. Pelajarilah pedoman penomorannya dengan
baik, agar penomoran yang diterapkan bisa benar-benar sesuai aturan
yang berlaku. Jangan membuat aturan penomoran tersendiri karena itu
nanti tidak akan valid dan rawan terhadap kesalahan.
e. Menggambarkan Produk
Langkah-langkah perubahan bentuk produk mulai dari bahan
mentahnya yang paling awal hingga produk tersebut benar-benar jadi
juga harus digambarkan dalam peta proses operasi. Tujuan dari hal ini
adalah untuk memperoleh peta proses operasi yang baik, mudah
dipahami oleh semua orang, serta mempunyai kualitas yang
benarbenar bisa bersaing dengan produk lain.
9. Langkah-Langkah Pembuatan Operation process chart Menggunakan
Microsoft Visio
Adapun Langkah-langkah pembuatan Operation process chart
menggunakan Microsoft Visio sebagai berikut:
a. Buka aplikasi Microsoft Visio
Adapun tampilan saat membuka aplikasi microsoft visio dapat
dilihat pada Gambar 5.1 sebagai berikut:

Gambar 5.1 Buka aplikasi Microsoft Visio


Sumber: Microsoft Visio
b. Pilih New kemudian Basic dan pilih kategori template yang sudah
tersedia, yaitu TQM Matriks Create
26

Gambar 5.2 Pilih New


Sumber: Microsoft Visio
c. Untuk menambahkan Shape atau bentuk kedalam diagram OPC,
lakukan drag shape yang dipilih di more shape. Lakukan
penambahan shape baru, sehingga diagram sesuai dengan proses
produksi yang diinginkan.

Gambar 5.3 menambahkan Shape kedalam OPC


Sumber: Microsoft Visio
d. Selanjutnya untuk penambahan teks, klik 2 kali pada shape yang
ingin diberi keterangan, kemudian langsung mengetik dengan
keyboard.

Gambar 5.4 menambahkan teks kedalam OPC


Sumber: Microsoft Visio
e. Selanjutnya untuk menghubungan chart per chart menggunakan
fitur autoconnect dari visio atau bisa menghubungkan secara
manual
27

Gambar 5.5 menghubungan chart per chart


Sumber: Microsoft Visio

5.2 Flow process chart (FPC)


Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan dari
operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi
selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta didalamnya memuat pula
informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan
dan jarak perpindahan. Walau biasanya dinyatakan dalam jam dan jarak
perpindahan biasanya dinyatakan dalam meter.
Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang dialami oleh
suatu komponen atau satu orang, secara lebih lengkap, maka peta ini merupakan
suatu alat yang akan mempermudah proses analisis untuk mengetahui
tempattempat dimana terjadi tidak efisien atau terjadi ketidaksempurnaan
pekerjaan, sehingga dengan sendirinya dapat digunakan untuk menghilangkan
ongkos-ongkos yang tersembunyi.
Dalam flow process chart ini langkah-langkah yang dialami bahan baku
lebih rinci, pada peta ini diketahui pula proses delay dan perpindahan bahan.
Untuk proses kopi dapat dilihat proses-proses yang dialami bahan hingga jadi dan
masuk pada penyimpanan. Pada peta ini dapat diketahui scrap yang ada pada tiap-
tiap proses sehingga dapat diperhitungkan berapa banyak produk jadinya. Flow
process chart ini menunjukkan pula berapa jarak tiap proses yang dialami bahan.
1. Kegunaan flow process chart (FPC)
Adapun kegunaan flow process chart (FPC) adalah sebagai berikut:
a. Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan, aktivitas orang atau
aliran kertas dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai
aktivitas terakhir.
28

b. Peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian


suatu proses atau prosedur.
c. Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan
atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.
d. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode
kerja.
2. Prinsip pembuatan flow process chart (FPC)
Adapun prinsip pembuatan FPC adalah sebagai berikut:
a. Seperti pada peta proses operasi, suatu peta aliran proses pun
mempunyai judul, dimana pada bagian paling atas dari kertas ditulis
kepalanya “Peta Aliran Proses”, yang kemudian diikuti dengan
pencatatan beberapa identifikasi, seperti: nomor/nama komponen yang
dipetakan, nomor gambar, peta orang atau peta bahan, cara sekarang
atau usulan, tanggal pembuatan, dan nama pembuat peta. Semua
informasi ini dicatat disebelah kanan atas kertas.
b. Disebelah kiri atas kertas, berdampingan dengan informasi yang
dicatat pada titik diatas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat,
jumlah total dan waktu total dari setiap kegiatan yang terjadi dan juga
mengenai total jarak perpindahan yang dialami bahan atau orang
selama proses atau prosedur berlangsung.
c. Setelah bagian kepala selesai dengan lengkap, kemudian di bagian
badan diuraikan proses yang terjadi lengkap beserta lambang-lambang
dan informasi-informasi mengenai jarak perpindahan, jumlah yang
dilayani, waktu yang dibutuhkan dan kecepatan produksi juga
ditambahkan dengan kolom Analisa, Catatan dan Tindakan yang
diambil berdasarkan analisa tersebut.
d. Salah satu cara yang sederhana dalam menganalisa peta aliran proses
adalah dengan “Dot and Check Technique”. Cara ini dilaksanakan
dengan mengajukan enam buah pertanyaan dasar (apa, dimana, kapan,
siapa dan bagaimana) pada setiap kejadian dalam peta aliran proses
tersebut, yang kemudian setiap pertanyaan diatas diikuti oleh satu
pertanyaan “Mengapa”.
29

e. Adanya pertanyaan diatas, diharapkan kita dapat melakukan perbaikan


disetiap kejadian. Ada kemungkinan tindakan yang bisa dilakukan
untuk perbaikan, yaitu:
a) Menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak perlu.
b) Menggabungkan atau merubah tempat kerja.
c) Menggabungkan atau merubah waktu dan urutan kerja.
d) Menggabungkan atau merubah orang.
e) Menyederhanakan atau memperbaiki metode kerja.
3. Langkah-Langkah Pembuatan Flow process chart secara manual
Adapun Langkah-langkah pembuatan Flow process chart secara manual
sebagai berikut:
a. Menentukan Jenis Peta
Langkah pertama dalam membuat peta aliran proses yakni menentukan
jenis petanya terlebih dahulu, sang pembuat harus menentukan harus
membuat jenis peta aliran proses garis atau dalam bentuk skema.
b. Menentukan Judul dan Identifikasi Proses
Setelah jenis peta aliran ditentukan, Langkah berikutnya ialah
menentukan judul peta aliran proses beserta seluruh kegiatan pada
identifikasi proses produksi. Daftarlah kegiatan-kegiatan tersebut
secara detail, teliti dan terperinci.
c. Menyusun Simbol Kegiatan Pada Keterangan Peta
Simbol yang digunakan pada peta aliran proses merupakan simbol
kegiatan operasi, delay, transportasi, inspeksi dan penyimpanan.
Penggunaan simbol sangat diperlukan pada peta aliran proses karena
simbol dapat memberikan penjelasan mengenai aliran proses produksi
secara jelas.
d. Menyusun Seluruh Urutan Kegiatan
Pada peta aliran proses seluruh rangkaian kegiatan mulai dari
penyimpanan dilanjutkan ke seluruh proses produksi sampai barang
jadi dan trasportasi serta penyimpanan akhir harus diurutkan secara
jelas dan terperinci jangan sampai ada rangkaian kegiatan yang
terlewatkan.
30

e. Menentukan Jarak dan Waktu


Pada peta aliran proses setiap kegiatan yang dilakukan harus
ditentukan jarak, waktu dan jumlah setiap proses yang dikerjakan
harus dihitung dengan benar dari awal sampai akhir. Pada setiap proses
tersebut jarak dan waktu sangat diperhitungkan pada pembuatan peta
aliran proses.
4. Langkah-Langkah Pembuatan Flow process chart Menggunakan Microsoft
Visio
Adapun Langkah-langkah pembuatan Flow process chart menggunakan
Microsoft Visio sebagai berikut:
a. Buka aplikasi Microsoft Visio

Gambar 5.6 Tampilan aplikasi Microsoft visio


Sumber: Microsoft Visio
b. Pilih New kemudian Basic dan pilih kategori template yang sudah
tersedia, yaitu TQM Matriks Create

Gambar 5.7 memilih template yang igin digunakan


Sumber: Microsoft Visio
c. Untuk menambahkan Shape atau bentuk kedalam diagram APC,
lakukan drag shape yang dipilih di window drawing. Lakukan
penambahan shape baru, sehingga diagram sesuai dengan proses
produksi yang diinginkan.
31

Gambar 5.8 Menambahkan Shape


Sumber: Microsoft Visio
d. Selanjutnya untuk penambahan teks, klik 1 kali pada shape yang ingin
diberi keterangan, kemudian langsung mengetik dengan keyboard.

Gambar 5.9 Menambahkan Teks


Sumber: Microsoft Visio
e. Untuk menambahkan titik hitam di setiap simbol kegiatan
menggunakan tools atau shape yang ada bagian sebelah kiri.

Gambar 5.10 Menambahkan Titik Hitam di Setiap Simbol


Sumber: Microsoft Visio
f. Selanjutnya untuk menghubungan garis aliran peta menggunakan fitur
autoconnect dari visio atau bisa menghubugkan secara manual
32

Gambar 5.11 menghubungan garis aliran peta


Sumber: Microsoft Visio

Anda mungkin juga menyukai