Operation process chart (OPC) merupakan suatu alat yang digunakan untuk memetakan atau menggambarkan proses operasi dan pemeriksaan yang terjadi dalam suatu aliran proses produksi terhadap suatu produk dari awal sampai menjadi produk jadi maupun setengah jadi. OPC memuat informasi-informasi yang dibutuhkan untuk tahap analisis lebih lanjut, seperti waktu dari suatu proses, material yang digunakan dalam proses produksi, alat atau mesin yang digunakan dalam setiap proses dan scrap yang dihasilkan pada setiap proses. Informasi yang dibutuhkan dalam proses pembuatan OPC, sebagai berikut: 1. Bahan baku dan bahan penunjang yang dibutuhkan (digambarkan dengan garis panah horizontal). 2. Operasi yang dibutuhkan setiap komponen bahan baku (digambarkan dalam lingkaran). 3. Waktu yang dibutuhkan dalam proses. 4. Mesin atau alat yang digunakan dalam operasi. 5. Bahan yang digunakan Adapun bahan yang digunakan dalam proses pembuatan bubuk kopi adalah sebagai berikut: a. Biji Kopi b. Jagung c. Gula Merah d. Mentega e. Moca f. Garam 6. Lambang operation process chart (OPC) dan kegunaannya Adapun lambang operation process chart (OPC) dan kegunaannya dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut ini:
21 22
Tabel 5.1 Lambang Operation Process Chart (OPC) dan Kegunaannya
Nama Simbol Definisi Kegiatan Kegiatan Kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun kimianya. Kegiatan ini merupakan kegiatan Operasi yang paling banyak terjadi dalam suatu proses produksi yang biasanya terjadi pada suatu mesin atau workstation. Kegiatan pemeriksaan terhadap benda kerja atau peralatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pemeriksaan biasanya dilakukan Pemeriksaan terhadap suatu obyek dengan cara membandingkan obyek tersebut dengan suatu standar tertentu Untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan secara bersama dilakukan oleh operator pada stasiun Aktivitas kerja yang sama, seperti kegiatan operasi yang Ganda harus dilakukan bersama dengan kegiatan inspeksi (kegiatan pemeriksaan).
Kegiatan penyimpanan terjadi apabila benda
Penyimpanan kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama atau bakal diperlukan saat dibutuhkan. Sumber: Pengolahaan Data 7. Prinsip - prinsip pembuatan operation process chart (OPC) Untuk bisa menggambarkan peta proses operasi dengan baik, ada beberapa prinsip yang penting yaitu sebagai berkut: a. Pada baris paling atas terdapat nama peta (“Peta Proses Operasi’’), dan identifikasi lain: nama objek yang dipetakan, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, cara lama atau cara sekarang, nomor peta, dan nomor gambar. b. Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horizontal yang menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses. 23
c. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal yang
menunjukkan terjadinya perubahan proses. d. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi. e. Persen reject tidak dimasukkan dalam OPC. f. Untuk material yang mengalami proses pengerjaan paling banyak, diletakkan disisi paling kanan. g. Jika ada lebih dari satu part yang sama maka boleh dibuatkan lambang bendera yang bertuliskan jumlah part nya. h. Penggunaan alat bantu yang digunakan dituliskan dengan tanda panah dari arah kiri. i. Untuk proses yang terjadi berulang kali dapat dilakukan looping tetapi jumlah yang dicantumkan harus sesuai banyaknya proses yang dilakukan. Sedangkan penulisan waktu prosesnya hanya untuk 1 komponen saja tetapi saat menghitung jumlah waktu proses secara keseluruhan maka waktu proses yang tadi harus dikalikan sebanyak jumlah pengulangan proses tersebut. j. Peletakan lambang storage hanya di akhir saja yaitu saat keseluruhan produk telah selesai. k. Pada bagian bawah peta dibuat ringkasan yang memuat informasi seperti jumlah operasi, jumlah inspeksi dan waktu yang dibutuhkan. 8. Langkah-Langkah Pembuatan operation process chart secara manual Adapun Langkah-langkah pembuatan operation process chart secara manual sebagai berikut ini: a. Menentukan Jenis Peta Langkah pertama dalam membuat peta proses operasi yakni menentukan jenis petanya terlebih dahulu, pembuat harus menentukan harus membuat jenis peta Man Process Chart atau Material Process Chart. b. Menentukan Judul dan Identifikasi Proses 24
Setelah jenis peta produksi ditentukan, langkah berikutnya ialah
menentukan judul peta proses operasi beserta seluruh kegiatan pada identifikasi proses. Daftarlah kegiatan-kegiatan tersebut secara detail, teliti dan terperinci. Sebaiknya, analisalah secara mendalam dan telitilah hingga berkali-kali agar tidak ada satu pun proses yang terlewatkan karena hal ini sifatnya sangat penting. Melewatkan satu proses operasi produksi berarti ada satu langkah penting dalam pengolahan produk yang tidak dilakukan. Jika memang begitu, hal ini sangat fatal karena bisa mengacaukan proses produksi yang dilakukan. Hasil produksinya pun dijamin tidak akan sempurna jika salah satu proses pengolahan barang tidak dilakukan. c. Menentukan Simbol Dari identifikasi kegiatan proses produksi yang telah dilakukan, selanjutnya pembuat harus menerjemahkannya ke dalam sebuah simbol ASME. Hal ini dimaksudkan agar diagram nantinya mempunyai tampilan yang baik dan tidak terlalu banyak tulisan yang ada di dalamnya. Namun begitu, pembuat harus memahami dengan baik mengenai simbol-simbol yang digunakan sebelum mereka menuangkannya dalam peta. Kemudian simbol-simbol tersebut akan disusun secara berurutan dengan arah vertikal dalam peta proses operasi. Hal ini menunjukkan bahwa ada perubahan proses produksi yang akan terjadi dalam setiap simbol yang dituliskan. Sebisa mungkin, berilah warna simbol tersebut dengan semenarik mungkin agar orang lain tertarik untuk membaca serta menganalisanya. d. Pemberian Nomor Setelah simbol ditulis, kini saatnya sang pembuat peta operasi untuk memberikan nomor-nomor terhadap kegiatan operasi mana saja yang akan dilakukan secara berurutan. Yang perlu diingat adalah hal ini harus diberikan dengan benar-benar urut karena jika salah memberikan penomoran, proses produksi yang dilakukan juga akan melewati tahapan yang tidak seharusnya. Jadi, sebelum menyusun penomoran, urutkan terlebih dahulu langkah-langkah produksinya. Penomoran ini 25
juga dilakukan dengan menganut aturan-aturan yang diberlakukan
pada peta proses produksi. Pelajarilah pedoman penomorannya dengan baik, agar penomoran yang diterapkan bisa benar-benar sesuai aturan yang berlaku. Jangan membuat aturan penomoran tersendiri karena itu nanti tidak akan valid dan rawan terhadap kesalahan. e. Menggambarkan Produk Langkah-langkah perubahan bentuk produk mulai dari bahan mentahnya yang paling awal hingga produk tersebut benar-benar jadi juga harus digambarkan dalam peta proses operasi. Tujuan dari hal ini adalah untuk memperoleh peta proses operasi yang baik, mudah dipahami oleh semua orang, serta mempunyai kualitas yang benarbenar bisa bersaing dengan produk lain. 9. Langkah-Langkah Pembuatan Operation process chart Menggunakan Microsoft Visio Adapun Langkah-langkah pembuatan Operation process chart menggunakan Microsoft Visio sebagai berikut: a. Buka aplikasi Microsoft Visio Adapun tampilan saat membuka aplikasi microsoft visio dapat dilihat pada Gambar 5.1 sebagai berikut:
Gambar 5.1 Buka aplikasi Microsoft Visio
Sumber: Microsoft Visio b. Pilih New kemudian Basic dan pilih kategori template yang sudah tersedia, yaitu TQM Matriks Create 26
Gambar 5.2 Pilih New
Sumber: Microsoft Visio c. Untuk menambahkan Shape atau bentuk kedalam diagram OPC, lakukan drag shape yang dipilih di more shape. Lakukan penambahan shape baru, sehingga diagram sesuai dengan proses produksi yang diinginkan.
Gambar 5.3 menambahkan Shape kedalam OPC
Sumber: Microsoft Visio d. Selanjutnya untuk penambahan teks, klik 2 kali pada shape yang ingin diberi keterangan, kemudian langsung mengetik dengan keyboard.
Gambar 5.4 menambahkan teks kedalam OPC
Sumber: Microsoft Visio e. Selanjutnya untuk menghubungan chart per chart menggunakan fitur autoconnect dari visio atau bisa menghubungkan secara manual 27
Gambar 5.5 menghubungan chart per chart
Sumber: Microsoft Visio
5.2 Flow process chart (FPC)
Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta didalamnya memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan. Walau biasanya dinyatakan dalam jam dan jarak perpindahan biasanya dinyatakan dalam meter. Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang dialami oleh suatu komponen atau satu orang, secara lebih lengkap, maka peta ini merupakan suatu alat yang akan mempermudah proses analisis untuk mengetahui tempattempat dimana terjadi tidak efisien atau terjadi ketidaksempurnaan pekerjaan, sehingga dengan sendirinya dapat digunakan untuk menghilangkan ongkos-ongkos yang tersembunyi. Dalam flow process chart ini langkah-langkah yang dialami bahan baku lebih rinci, pada peta ini diketahui pula proses delay dan perpindahan bahan. Untuk proses kopi dapat dilihat proses-proses yang dialami bahan hingga jadi dan masuk pada penyimpanan. Pada peta ini dapat diketahui scrap yang ada pada tiap- tiap proses sehingga dapat diperhitungkan berapa banyak produk jadinya. Flow process chart ini menunjukkan pula berapa jarak tiap proses yang dialami bahan. 1. Kegunaan flow process chart (FPC) Adapun kegunaan flow process chart (FPC) adalah sebagai berikut: a. Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan, aktivitas orang atau aliran kertas dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas terakhir. 28
b. Peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian
suatu proses atau prosedur. c. Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung. d. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode kerja. 2. Prinsip pembuatan flow process chart (FPC) Adapun prinsip pembuatan FPC adalah sebagai berikut: a. Seperti pada peta proses operasi, suatu peta aliran proses pun mempunyai judul, dimana pada bagian paling atas dari kertas ditulis kepalanya “Peta Aliran Proses”, yang kemudian diikuti dengan pencatatan beberapa identifikasi, seperti: nomor/nama komponen yang dipetakan, nomor gambar, peta orang atau peta bahan, cara sekarang atau usulan, tanggal pembuatan, dan nama pembuat peta. Semua informasi ini dicatat disebelah kanan atas kertas. b. Disebelah kiri atas kertas, berdampingan dengan informasi yang dicatat pada titik diatas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat, jumlah total dan waktu total dari setiap kegiatan yang terjadi dan juga mengenai total jarak perpindahan yang dialami bahan atau orang selama proses atau prosedur berlangsung. c. Setelah bagian kepala selesai dengan lengkap, kemudian di bagian badan diuraikan proses yang terjadi lengkap beserta lambang-lambang dan informasi-informasi mengenai jarak perpindahan, jumlah yang dilayani, waktu yang dibutuhkan dan kecepatan produksi juga ditambahkan dengan kolom Analisa, Catatan dan Tindakan yang diambil berdasarkan analisa tersebut. d. Salah satu cara yang sederhana dalam menganalisa peta aliran proses adalah dengan “Dot and Check Technique”. Cara ini dilaksanakan dengan mengajukan enam buah pertanyaan dasar (apa, dimana, kapan, siapa dan bagaimana) pada setiap kejadian dalam peta aliran proses tersebut, yang kemudian setiap pertanyaan diatas diikuti oleh satu pertanyaan “Mengapa”. 29
e. Adanya pertanyaan diatas, diharapkan kita dapat melakukan perbaikan
disetiap kejadian. Ada kemungkinan tindakan yang bisa dilakukan untuk perbaikan, yaitu: a) Menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak perlu. b) Menggabungkan atau merubah tempat kerja. c) Menggabungkan atau merubah waktu dan urutan kerja. d) Menggabungkan atau merubah orang. e) Menyederhanakan atau memperbaiki metode kerja. 3. Langkah-Langkah Pembuatan Flow process chart secara manual Adapun Langkah-langkah pembuatan Flow process chart secara manual sebagai berikut: a. Menentukan Jenis Peta Langkah pertama dalam membuat peta aliran proses yakni menentukan jenis petanya terlebih dahulu, sang pembuat harus menentukan harus membuat jenis peta aliran proses garis atau dalam bentuk skema. b. Menentukan Judul dan Identifikasi Proses Setelah jenis peta aliran ditentukan, Langkah berikutnya ialah menentukan judul peta aliran proses beserta seluruh kegiatan pada identifikasi proses produksi. Daftarlah kegiatan-kegiatan tersebut secara detail, teliti dan terperinci. c. Menyusun Simbol Kegiatan Pada Keterangan Peta Simbol yang digunakan pada peta aliran proses merupakan simbol kegiatan operasi, delay, transportasi, inspeksi dan penyimpanan. Penggunaan simbol sangat diperlukan pada peta aliran proses karena simbol dapat memberikan penjelasan mengenai aliran proses produksi secara jelas. d. Menyusun Seluruh Urutan Kegiatan Pada peta aliran proses seluruh rangkaian kegiatan mulai dari penyimpanan dilanjutkan ke seluruh proses produksi sampai barang jadi dan trasportasi serta penyimpanan akhir harus diurutkan secara jelas dan terperinci jangan sampai ada rangkaian kegiatan yang terlewatkan. 30
e. Menentukan Jarak dan Waktu
Pada peta aliran proses setiap kegiatan yang dilakukan harus ditentukan jarak, waktu dan jumlah setiap proses yang dikerjakan harus dihitung dengan benar dari awal sampai akhir. Pada setiap proses tersebut jarak dan waktu sangat diperhitungkan pada pembuatan peta aliran proses. 4. Langkah-Langkah Pembuatan Flow process chart Menggunakan Microsoft Visio Adapun Langkah-langkah pembuatan Flow process chart menggunakan Microsoft Visio sebagai berikut: a. Buka aplikasi Microsoft Visio
Gambar 5.6 Tampilan aplikasi Microsoft visio
Sumber: Microsoft Visio b. Pilih New kemudian Basic dan pilih kategori template yang sudah tersedia, yaitu TQM Matriks Create
Gambar 5.7 memilih template yang igin digunakan
Sumber: Microsoft Visio c. Untuk menambahkan Shape atau bentuk kedalam diagram APC, lakukan drag shape yang dipilih di window drawing. Lakukan penambahan shape baru, sehingga diagram sesuai dengan proses produksi yang diinginkan. 31
Gambar 5.8 Menambahkan Shape
Sumber: Microsoft Visio d. Selanjutnya untuk penambahan teks, klik 1 kali pada shape yang ingin diberi keterangan, kemudian langsung mengetik dengan keyboard.
Gambar 5.9 Menambahkan Teks
Sumber: Microsoft Visio e. Untuk menambahkan titik hitam di setiap simbol kegiatan menggunakan tools atau shape yang ada bagian sebelah kiri.
Gambar 5.10 Menambahkan Titik Hitam di Setiap Simbol
Sumber: Microsoft Visio f. Selanjutnya untuk menghubungan garis aliran peta menggunakan fitur autoconnect dari visio atau bisa menghubugkan secara manual 32