Anda di halaman 1dari 5

Modul I (Pengukuran waktu Kerja)

Praktikum Laboratorium Perancangan Sistem


Kerja Dan Ergonomi
Pengukuran Waktu Kerja
Inka Nurqalbi Alwahab 1), Diny Novia 2)
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta
Email: inkanurqalbi@gmail.com , dinynovia@gmail.com

Abstrak – Pengukuran waktu kerja pada dasarnya merupakan suatu cara untuk menetapkan
lamanya waktu kerja yang dibutuhkan seorang operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang
spesifik pada kecepatan normal serta dalam lingkungan kerja yang terbaik saat ini . Pada praktikum ini
kami menggunkan pengukuran waktu dengan metode langsung dan nantinya membandingkan hasil
metode langsung dengan metode tidak langsung.

Kata kunci: pengukuran waktu kerja

I. PENDAHULUAN menetapkan waktu baku untuk penyelesaian


1.1 Latar Belakang pekerjaan tersebut.
Pada awalnya, studi waktu yang
dikenalkan Taylor dan studi gerakan yang 1.2 Tujuan Praktikum
dikembangkan oleh Gilberth merupakan dua hal 1. Mampu menggunakan Peta-Peta Kerja
yang terpisah. Studi waktu pada awalnya, (Peta Proses Operasi, Peta Aliran Proses,
banyak digunakan untuk menentukan waktu Assembly Chart, Peta Tangan Kiri Tangan
standar, sedangkan studi gerakan digunakan Kanan dan Peta Manusia dan Mesin)
untuk perbaikan metode kerja. Dalam untuk menggambarkan cara kerja.
perkembangannya, orang menyadari bahwa 2. Mampu menggunakan seven tools
studi waktu dan studi gerakan merupakan dua sebagai alat untuk mengidentifikasi
hal yang saling berkaitan dan menunjang permasalahan.
sehingga kedua istilah ini kemudian 3. Mampu memilah operasi menjadi elemen-
digabungkan menjadi motion and time study. elemen pekerjaan dan elemen gerakan.
Pada praktikum modul I ini diharapkan 4. Mampu mengukur waktu baku dengan
dapat mencoba untuk melakukan pengukuran menggunakan metode pengukuran waktu
waktu kerja itu dengan membuat suatu produk secara langsung (metode Jam Henti) dan
dan melihat bagaimana pekerja dapat secara tidak langsung (MTM).
menyelesaikan pekerjaannya dengan efektif dan
efisien sehingga mendapatkan hasil yang 1.3 Batasan Masalah
maksimal. Serta mengetahui apakah pekerjaan Pada praktikum modul pertama ini akan
dari pekerja tersebut berlangsung secara efektif membahas tentang pengukuran waktu kerja, hal-
atau tidak, maka diperlukan suatu metode untuk hal yang perlu diketahui yaitu apa itu
mengamati pekerjaan yang sedang berlangsung pengukuran waktu kerja, apa tujuan
tersebut. Gerakan-gerakan yang ada dalam mempelajarinya dan apa-apa saja jenis
setiap pekerjaan haruslah sesuai dengan pengukuran waktu kerja tersebut.
prinsip- prinsip ekonomi gerakan yang ada agar
selain bisa menghasilkan hasil yang maksimal II. PROSES PRAKTIKUM
adalah memberi kenyamanan bagi pekerja 2.1 Mesin, Alat dan Bahan yang
tersebut. Adapun tujuan pokok dari gerakan dan Digunakan
waktu kerja ini adalah untuk memperoleh Mesin yang digunakan:
metode kerja yang lebih baik dan sederhana 1. Mesin Ketam (Planner).
(memperbaiki pelaksanaan operasi kerja dengan 2. Mesin Bor.
cara menghilangkan gerakan- gerakan kerja 3. Mesin Potong (Circular Saw).
yang tidak efektif dan tidak diperlukan, Alat yang Digunakan:
menyederhanakan gerakan-gerakan kerja, serta 1. Pena dan Pena.
menetapkan gerakan dan urutan langkah kerja 2. Penggaris.
yang paling efektif guna mencapai tingkat 3. Jangka Sorong.
efisiensi kerja yang optimal) dan mengukur dan 4. Meteran.
5. Lux Meter.

Jurnal Laboratorium PSK & E


Modul I (Pengukuran waktu Kerja)

6. Desibble Meter. dibutuhkan seorang operator untuk


7. Obeg Bunga. menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik
8. Obeng Pipih. pada kecepatan normal serta dalam lingkungan
9. Gergaji. kerja yang terbaik saat ini. Dengan demikian,
10. Palu. pengukuran waktu ini merupakan suatu proses
Bahan yang Digunakan: kuantitatif yang diharapkan untuk mendapatkan
1. Kayu Pallet. suatu kriteria yang objektif.
2. Skrup. MenurutSritomo (2002) teknik pengukuran
3. Paku. waktu kerja dapat dibagi menjadi dua yaitu:
4. Amplas (kertas pasir). 1. Pengukuran waktu kerja secara langsung,
5. Cat / pernis. yaitu pengukuran dilakukan secara
langsung di tempat dimana pekerjaan
2.2 Cara Pelaksanaan Praktikum yang diukur sedang berlangsung;
Pada praktikum ini akan mencoba untuk 2. Pengukuran waktu kerja secara tidak
membuat suatu produk yaitu rak sepatu. Cara langsung: pengukuran yang dilakukan
pelaksanaan yang harus dilakukan itu adalah: tanpa di pengamat harus berada di tempat
1. Menyiapkan alat dan bahan. kerja yang diukur sedang berlangsung
2. Mengetetahui apa saja urutan namun pengamat harus memahami
proses yang akan dilakukan. proses pekerjaan yang diukur.
3. Membuat alur proses kegiatan agar Pemilihan pengukuran waktu kerja ini
bekerja sesuai dengan urutan. harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
4. Membagi pekerjaan pembuatan rak kondisi yang berjalan, karena masing-masing
sepatu ini menjadi beberapa stasiun kerja. pengukuran waktu kerja ini memiliki tujuan dan
karakteristik yang harus dimerngerti. Pemelihan
2.3 Proses dan Kendala metode yang kurang tepat dapat menyebabkan
Proses: kehilangan waktu, sehingga diperlukan
1. Mengetahiu tata cara proses pengerjaan pengukuran tambahan atau pengukuran ulang
rak sepatu. dengan metode yang lebih tepat. Terdapat dua
2. Menyiapkan bahan dan peralatan yang metode pengukuran waktu kerja:
dibutuhkan. 1. Pada pengukuran kerja langsung dimana
3. Membagi pekerjaan menjadi 5 stasiun setiap aktivitas yang dilakukan sesuai
kerja. dengan lama waktu yang dibutuhkan
4. Pada stasiun 1 dilakukan pengerjaan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
pengukuran dan pemotongan. Pengukuran ini dapat dengan
5. Pada stasiun 2 dilakukan pengerjaan menggunakan jam henti (stopwatch time
penggergajian dan pemotongan. study) atau dengan menggunakan
6. Pada stasiun 3 dilakukan pengerjaan sampling kerja lainnya. Hal ini tentunya
pengamplasan dan QC atau pemeriksaan dipertimbangkan sebgai langkah yang
produk. tidak efisien, karena bagaimanapun
7. Pada stasiun 4 dilakukan pengerjaan berbagai macam pekerjaan/operasi akan
perakitan perkomponen dari rak sepatu memiliki elemen-elemen kerja yang tidak
tersebut. sama. Pengukuran dilakukan dengan:
8. Pada stasiun 5 dilakukan pengerjaan a. Metode jam henti.
pengecatan produk tersebut. b. Pengambilan sampling.
2. Pengukuran kerja secara tidak langsung
Kendala: adalah pengukuran kerja dengan
1. Kurang telaten dalam menggunakan metode standar data.
menggunakan alat. Pengukuran dengan:
2. Terjadi pengukuran yang tidak a. Standar data.
sesuai ukuran yang diinginkan. b. Data waktu gerakan.
3. Terjadi kesalahan dalam
pemotongan. 3.2 Pembagian Waktu
1. Waktu Siklus
III. KAJIAN LITERATUR Waktu siklus atau cycle time adalah waktu
3.1 Pengertian Waktu Kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit produk
Pengukuran waktu kerja atau Time Study pada satu stasiun kerja (Purnomo, 2003). Waktu
pada dasarnya merupakan suatu cara untuk yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-
menetapkan lamanya waktu kerja yang elemen kerja pada umumnya akan sedikit

Jurnal Laboratorium PSK & E


Modul I (Pengukuran waktu Kerja)

berbeda dari siklus ke siklus lainnya, sekalipun 1. Kelonggaran personal (Personal


operator bekerja pada kecepatan normal atau Allowance).
uniform, tiap-tiap elemen dalam siklus yang 2. Kelonggaran waktu melepas lelah
berbeda tidak selalu akan bisa diselesaikan (Fatique Atlowence).
dalam waktu yang persis sama. 3. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan
yang tidak dapat dihindari.
∑xi
Ws =
N
B. Faktor Penyesuaian
2. Waktu Normal Menurut Sutalaksana (1979) besarnya
Waktu normal untuk suatu elemen operasi harga faktor penyesuaian (p) memiliki tiga
kerja adalah semata-mata menunjukkan bahwa batasan, yaitu:
seorang operator yang berkualifikasi baik akan 1. p > 1 bila pengukur berpendapat bahwa
bekerja menyelesaikan pekerjaan pada tempo operator bekerja di atas normal (terlalu cepat).
kerja yang normal (Wignjosoebroto, 2000). 2. p < 1 bila pengukur berpendapat bahwa
operator bekerja di bawah normal (terlalu
Wn = Ws x p lambat).
3. p = 1 bila pengukur berpendapat bahwa
3. Waktu Baku operator bekerja dengan wajar.
Penentuan waktu baku untuk menentukan target Ada banyak metode yang digunakan
produksi ini dilakukan dengan cara pengukuran untuk menentukan faktor penyesuaian. Berikut
langsung dengan menggunakan jam henti. merupakan beberapa metode dalam
Pengukuran dilakukan dikarenakan di dalam menentukan besar faktor penyesuaian yang
melakukan pekerjaan dipengaruhi oleh beberapa umumnya digunakan (Wignjosoebroto, 2000):
faktor yang tidak dapat dihindari baik faktor dari 1. Metode Skill and Effort Rating.
dalam maupun dari luar perusahaan. Waktu 2. Metode Westinghouse.
baku didapatkan dengan mengalikan waktu 3. Metode Syntetic Rating.
normal dengan kelonggaran (allowance).Waktu 4. Performance Rating atau Speed Rating.
baku ini sangat diperlukan terutama sekali untuk: 5. Metode Obyektif
1. Perencanaan kebutuhan tenaga
kerja (man power planning). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Estimasi biaya-biaya untuk upah Faktor penyesuain
karyawan atau pekerja. Tabel 1. Faktor Penyesuaian
3. Penjadwalan produksi dan Faktor Lambang %
penganggaran. Keterampilan
D 0
4. Perencanaan sistem pemberian (Average)
bonus dan insentif bagi karyawan atau Usaha
C1 5
pekerja berprestasi. (Good)
5. Indikasi keluaran (output) yang Kondisi Kerja
C 2
mampu dihasilkan oleh seorang pekerja. (Good)
(Wignjosoebroto, 2000) Konsistensi
D 0
(Average)
Wb = Wn +( 1 + L ) TOTAL 7

Faktor Kelonggaran
3.3 Faktor Kelonggaran dan Faktor Tabel 2. Faktor Kelonggaran
Penyesuaian Faktor Ket
A. Faktor Kelonggaran Tenaga yang dikelurakan sangat
Kenyataannya kita tidak dapat 6%
ringan
mengharapkan seseorang mampu bekerja Sikap kerja berdiri diatas 2 kaki 1%
sepanjang hari tanpa ada intrupsi sama sekali. Gerakan kerja normal 0%
Operator akan menghentikan kerja karena Kelelahan mata 7,5%
mereka akan membutuhkan waktu-waktu khusus Keadaan suhu baik 22%
untuk keperluan seperti istirahat untuk melepas
lelah, keperluan pribadi atau alasan lain. Oleh Keadaan atmosfer baik 0%
karena itu pekerja harus diberi kelonggaran -
kelonggaran berdasarkan keadaan Keadaan lingkungan 1%
pekerjaannya. Kelonggaran-kelonggaran Kebutuhan pribadi 2,5%
tersebut diklasifikasikan menjadi: TOTAL 40%

Jurnal Laboratorium PSK & E


Modul I (Pengukuran waktu Kerja)

40 34
a. Ws : Σwaktu perakitan 35
: 486,7 detik 30
25
b. P : 1 + (penyesuaian) 20 12
: 1 + 0.7 15 9
10
: 1.7 5 0
0
c. Wn : Ws x P
: 486,7 x 1,4
: 827,39

d. L : Σ kelonggaran
100
: 0.4
Gambar 1. Histogram
e. Wb : Wn x 100% B. Pengaruh kebisingan
100% - L Pada saat praktikum sumber bunyi
: 827.39 x 100% bunyian berasal dari mesin-mesin berikut:
100% - 0.4 1. Mesin bor : 64 dB
: 830.71 2. Mesin amplas : 62 dB
3. Mesin katam : 45 dB
Pengukuran waktu MTM 4. Mesin potong : 68 dB
Pengaruh kebisingan pada saat bekerja
f. Wn : 162.36
dapat mengakibatkan kerusakan pada
g. Wb: Wn x (1 + L)
indera pendengaran dan menganggu
: 162,36 x (1 + L)
konsentrasi dalam bekerja.
: 227.304 C. Intensitas cahaya
Sumber pencahayaan yang didapat pada
Rekapitulasi pengukuran waktu kerja
saat prektikum perstasiunnya:
Tabel 3. rekapitulasi waktu kerja
1. Stasiun 1 : 150 lux
Metoda Ws Wn Wb 2. Stasiun 2 : 118 lux
Jam 3. Stasiun 3 : 124 lux
486,7 827,39 830,71
henti 4. Stasiun 4 : 51 lux
MTM - 162,36 227,304 5. Stasiun 5 : 62 lux
Total 486,7 989,75 1058,014 Pencahayaan juga menjadi salah satu
aspek penting dalam tempat kerja karena akan
A. Pengukuran waktu kerja muncul berbagai masalah apabila standar
Pengukuran waktu kerja pada praktikum kualitas pencahayaan nya tidak bagus dan dapat
pembuatan rak sepatu ini menggunakan metode menggangu proses pekerjaan.
pengukuran waktu secara langsung, dimana
kami mengukur waktu satu persatu tiap statiun
nya per operatornya. Tiap-tiap komponen dari V. KESIMPULAN
rak sepatu tersebut di hitung waktu set-up nya Pada praktikum ini didapatkan kesimpulan
dan waktu prosesnya. bahwa pengukuran waktu kerja pada dasarnya
adalah lama waktu yang dibutuhkan seseorang
Mengidentifikasi Masalah dalam menyelesaikan pekerjaannya. Terdapat
Tabel 4. Identifikasi masalah pula dua cara pengukuran waktu kerja pada
Cacat F FK & % FK modul ini yaitu:
Ukuran tidak 1. Pengukuran kerja langsung.
9 9 16.36 16.36
sesuai 2. MTM.
Ketebalan Pada praktikum ini juga menghitung waktu
0 9 0 16.36
tidak sesuai baku, waktu standar, waktu normal, faktor
Potongan penyesuaina dan faktor kelongggran yang terjadi
12 21 21.82 38.18 pada praktikum ini. Kita juga dapat
tidak lurus
Permukaan mengidentifikasi masalah yang terjadi pada
34 55 61.82 100 produk seperti ukuran tidak pas, pemotongan
tidak rata
TOTAL 55 100 tidak lurus, ketebalan tidak pas dan permukaan
yang tidak sesuai. Serta dapat pula melihat

Jurnal Laboratorium PSK & E


Modul I (Pengukuran waktu Kerja)

faktor faktor apa saja yang dapat menghambat


proses pekerjaan seperti kebisingan dan sistem
pencahayaan yang tidak bagus.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Andry Septiano. 2018. Analisa
Perancangan Kerja. Yogyakarta.
Yanto. 2018. Ergonomi Dasar-Dasar Studi
Waktu & Gerakan Untuk Analisa &
Perbaikan Keja. Surabaya.

Jurnal Laboratorium PSK & E

Anda mungkin juga menyukai