Abstrak – Pengukuran waktu kerja pada dasarnya merupakan suatu cara untuk menetapkan
lamanya waktu kerja yang dibutuhkan seorang operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang
spesifik pada kecepatan normal serta dalam lingkungan kerja yang terbaik saat ini . Pada praktikum ini
kami menggunkan pengukuran waktu dengan metode langsung dan nantinya membandingkan hasil
metode langsung dengan metode tidak langsung.
Faktor Kelonggaran
3.3 Faktor Kelonggaran dan Faktor Tabel 2. Faktor Kelonggaran
Penyesuaian Faktor Ket
A. Faktor Kelonggaran Tenaga yang dikelurakan sangat
Kenyataannya kita tidak dapat 6%
ringan
mengharapkan seseorang mampu bekerja Sikap kerja berdiri diatas 2 kaki 1%
sepanjang hari tanpa ada intrupsi sama sekali. Gerakan kerja normal 0%
Operator akan menghentikan kerja karena Kelelahan mata 7,5%
mereka akan membutuhkan waktu-waktu khusus Keadaan suhu baik 22%
untuk keperluan seperti istirahat untuk melepas
lelah, keperluan pribadi atau alasan lain. Oleh Keadaan atmosfer baik 0%
karena itu pekerja harus diberi kelonggaran -
kelonggaran berdasarkan keadaan Keadaan lingkungan 1%
pekerjaannya. Kelonggaran-kelonggaran Kebutuhan pribadi 2,5%
tersebut diklasifikasikan menjadi: TOTAL 40%
40 34
a. Ws : Σwaktu perakitan 35
: 486,7 detik 30
25
b. P : 1 + (penyesuaian) 20 12
: 1 + 0.7 15 9
10
: 1.7 5 0
0
c. Wn : Ws x P
: 486,7 x 1,4
: 827,39
d. L : Σ kelonggaran
100
: 0.4
Gambar 1. Histogram
e. Wb : Wn x 100% B. Pengaruh kebisingan
100% - L Pada saat praktikum sumber bunyi
: 827.39 x 100% bunyian berasal dari mesin-mesin berikut:
100% - 0.4 1. Mesin bor : 64 dB
: 830.71 2. Mesin amplas : 62 dB
3. Mesin katam : 45 dB
Pengukuran waktu MTM 4. Mesin potong : 68 dB
Pengaruh kebisingan pada saat bekerja
f. Wn : 162.36
dapat mengakibatkan kerusakan pada
g. Wb: Wn x (1 + L)
indera pendengaran dan menganggu
: 162,36 x (1 + L)
konsentrasi dalam bekerja.
: 227.304 C. Intensitas cahaya
Sumber pencahayaan yang didapat pada
Rekapitulasi pengukuran waktu kerja
saat prektikum perstasiunnya:
Tabel 3. rekapitulasi waktu kerja
1. Stasiun 1 : 150 lux
Metoda Ws Wn Wb 2. Stasiun 2 : 118 lux
Jam 3. Stasiun 3 : 124 lux
486,7 827,39 830,71
henti 4. Stasiun 4 : 51 lux
MTM - 162,36 227,304 5. Stasiun 5 : 62 lux
Total 486,7 989,75 1058,014 Pencahayaan juga menjadi salah satu
aspek penting dalam tempat kerja karena akan
A. Pengukuran waktu kerja muncul berbagai masalah apabila standar
Pengukuran waktu kerja pada praktikum kualitas pencahayaan nya tidak bagus dan dapat
pembuatan rak sepatu ini menggunakan metode menggangu proses pekerjaan.
pengukuran waktu secara langsung, dimana
kami mengukur waktu satu persatu tiap statiun
nya per operatornya. Tiap-tiap komponen dari V. KESIMPULAN
rak sepatu tersebut di hitung waktu set-up nya Pada praktikum ini didapatkan kesimpulan
dan waktu prosesnya. bahwa pengukuran waktu kerja pada dasarnya
adalah lama waktu yang dibutuhkan seseorang
Mengidentifikasi Masalah dalam menyelesaikan pekerjaannya. Terdapat
Tabel 4. Identifikasi masalah pula dua cara pengukuran waktu kerja pada
Cacat F FK & % FK modul ini yaitu:
Ukuran tidak 1. Pengukuran kerja langsung.
9 9 16.36 16.36
sesuai 2. MTM.
Ketebalan Pada praktikum ini juga menghitung waktu
0 9 0 16.36
tidak sesuai baku, waktu standar, waktu normal, faktor
Potongan penyesuaina dan faktor kelongggran yang terjadi
12 21 21.82 38.18 pada praktikum ini. Kita juga dapat
tidak lurus
Permukaan mengidentifikasi masalah yang terjadi pada
34 55 61.82 100 produk seperti ukuran tidak pas, pemotongan
tidak rata
TOTAL 55 100 tidak lurus, ketebalan tidak pas dan permukaan
yang tidak sesuai. Serta dapat pula melihat