Modul 2
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Anggota :
FAKULTAS TEKNIK
2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum modul 2 ini yaitu :
1. Mampu menghitung waktu baku dari suatu proses.
2. Mampu menentukan factor penyesuaian dan kelonggaran.
3. Mampu menguji kenormalan data, keragaman data dan kecukupan data.
4. Mampu menguji kualitas produk menggunakan peta kendali.
1.3 Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum modul 2 ini yaitu :
1. Mahasiswa mengerti dalam menentukan factor penyesuaian dan
kelonggaran.
2. Mahasiswa dapat mengerti cara perhitungan waktu baku dari suatu proses
produksi.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum modul 2 ini yaitu, bagaimana cara
menentukan waktu baku berdasarkan peta tangan kanan dan kiri serta
mengidentifikasi elemen-elemen gerakan suatu perkerjaan, dan mengendalikan
kualitas produk dengan peta kendali serta cara menguji kenormalan data,
keragaman data dan kecukupan data dengan 10 kali percobaan.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Studi Gerakan
Studi gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan
bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk
memudahkan penganalisaan terhadap elemen gerakan kerja yang dipelajari, perlu
dikenal dahulu gerakan - gerakan dasar. Seorang tokoh yang telah meneliti
gerakan - gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth beserta
istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen
gerakan yang dinamai Therblig (Sutalaksana, 1979) Suatu pekerjaan mempunyai
uraian yang berbeda - beda jika dibandingkan dengan pekerjaan yang lainnya. Hal
ini tergantung pada jenis pekerjaannya. Secara garis besar masing - masing
gerakan Therblig dapat didefinisikan sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1995):
1. Mencari
Mencari adalah elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan lokasi
suatu obyek. Gerakan dimulai pada saat mata bergerak mencari obyek dan
berakhir jika obyek telah ditemukan. Mencari ini termasuk dalam gerakan
Therblig yang tidak efektif. Untuk mengurangi atau menghilangkan elemen
kegiatan ini maka ada beberapa hal yang harus dilaksanakan:
a. Mengetahui ciri - ciri obyek yang akan diambil.
b. Mengatur tata letak area kerja sehingga mampu mengeliminir proses
mencari
c. Pencahayaan yang sesuai dengan persyaratan ergonomis
d. Usahakan merancang tempat obyek yang tembus pandang (transparan).
2. Memilih
Memilih merupakan elemen gerakan Therblig untuk menemukan atau
memilih suatu obyek di antara dua atau lebih obyek lainnya yang sama.
Memilih ini termasuk dalam elemen gerakan Therblig yang tidak efektif.
Untuk dapat menghilangkan elemen gerakan ini maka beberapa hal yang harus
dilaksanakan adalah :
a. Obyek - obyek yang berbeda ditempatkan pada tempat yang
terpisah.
4
b. Obyek yang digunakan harus sudah standart, sehingga dapat
dipertukarkan antara yang satu dengan yang lain.
c. Mempergunakan suatu tempat material yang mampu mengatur
posisi obyek sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan pada
saat mengambil tanpa harus memilih.
3. Memegang (Grasp)
Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan
menutup jari-jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja.
Memegang adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan sebagai elemen
gerakan efektif yang biasanya tidak bisa dihilangkan tetapi dalam beberapa hal
dapat diperbaiki. Untuk memperbaiki elemen gerak ini dapat digunakan:
a. Mengusahakan agar beberapa obyek dapat dipegang secara
bersamaan.
b. Obyek diletakan secara teratur sehingga pemegangan obyek dapat
dilaksanakan lebih mudah dibandingkan dengan letak obyek yang
berserakan.
c. Menggunakan peralatan yang dapat mengganti fungsi tangan untuk
memegang sehingga dapat mengurangi gerakan anggota badan
yang pada akhirnya dapat memperlambat datangnya kelelahan.
4. Menjangkau / Membawa Tanpa Beban (Transport Empty)
Menjangkau adalah elemen gerakan Therblig yang menggambarkan
gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban atau hambatan (resistance) baik
gerakan yang menuju atau menjauhi obyek. Gerakan ini diklasifikasikan
sebagai elemen Therblig yang efektif dan sulit untuk dihilangkan secara
keseluruhan dari suatu siklus kerja. Meskipun demikian gerakan ini dapat
diperbaiki dengan memperpendek jarak jangkauan serta memberikan lokasi
yang tetap untuk obyek yang harus dicapai selama siklus kerja berlangsung.
5. Membawa Dengan Beban (Transport Loaded )
Membawa merupakan elemen perpindahan tangan, hanya saja disini
tangan bergerak dalam kondisi membawa beban (obyek). Elemen gerak
membawa termasuk Therblig yang efektif sehingga sulit untuk dihindarkan.
Tetapi waktu yang digunakan untuk elemen kegiatan ini dapat dihemat dengan
5
cara mengurangi jarak perpindahan, meringankan beban yang harus
dipindahkan, dan memperbaiki tipe pemindahan beban dengan prinsip
gravitasi atau mempergunakan peralatan material handling.
6. Memegang untuk Memakai ( Hold)
Elemen ini terjadi jika elemen memegang obyek tanpa menggerakan
obyek tersebut. Elemen memegang untuk memakai adalah elemen kerja yang
efektif yang bisa dihilangkan dengan memakai alat bantu untuk memegang
obyek.
7. Melepas ( Release Load)
Elemen ini terjadi pada saat operator melepaskan kembali terhadap obyek
yang dipegang sebelumnya. Elemen gerak melepas termasuk elemen therblig
yang efektif yang bisa diperbaiki. Elemen kegiatan ini dapat diperbaiki
dengan cara :
a. Mengusahakan kegiatan ini dapat dilaksanakan sekaligus dengan
elemen gerakan membawa.
b. Mendesign tempat untuk melepas obyek sedemikian rupa sehingga
elemen melepas dapat dilaksanakan secara singkat.
c. Mengusahakan agar setelah melepas posisi tangan langsung berada
pada kondisi kerja untuk elemen berikutnya.
8. Mengarahkan ( Position)
Mengarahkan adalah elemen gerakan therblig yang terdiri dari
menempatkan obyek pada lokasi yang dituju secara tepat. Elemen gerak ini
termasuk Therblig yang tidak efektif, sehingga untuk itu harus diusahakan
untuk dihilangkan. Waktu untuk mengarahkan dapat diefisiensikan dengan
mempergunakan alat bantu.
9. Mengarahkan Awal ( Pre-Position)
Mengarahkan awal adalah elemen gerakan efektif Therblig yang
mengarahkan obyek ke suatu tempat sementara sehingga pada saat kerja
mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek tersebut dengan
mudah dapat dipegang dan dibawa ke arah tujuan yang dikehendaki.
10. Memeriksa ( Inspect )
6
Elemen ini termasuk dalam langkah kerja untuk menjamin bahwa obyek
telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Elemen ini termasuk
elemen Therblig yang tidak efektif. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
menghindari elemen gerakan ini adalah:
a. Mengabungkan elemen gerakan memeriksa dengan kegiatan yang
lain.
b. Mempergunakan peralatan inspeksi yang mampu melakukan
inspeksi untuk beberapa obyek sekaligus.
c. Penambah faktor pencahayaan terutama untuk obyek - obyek yang
kecil.
11. Merakit ( Assembly)
Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua
obyek atau lebih menjadi satu kesatuan. Elemen ini merupakan elemen
Therblig yang efektif yang tidak dapat dihilangkan sama sekali tetapi dapat
diperbaiki.
12. Mengurai Rakit ( Disassembly)
Disini dilakukan gerakan memisahkan atau mengurai dua obyek tergabung
satu menjadi obyek-obyek yang terpisah. Ini termasuk gerakan therbligh yang
efektif .
13. Memakai (Use)
Memakai adalah elemen gerakan efektif Therblig dimana salah satu atau
kedua tangan digunakan untuk memakai/mengontrol suatu alat untuk tujuan-
tujuan tertentu selama kerja berlangsung.
14. Kelambatan yang Tidak Terhindarkan (Unavoidable Delay)
Kondisi ini diakibatkan oleh hal-hal diluar kontrol dari operator dan
merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung. Ini
termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif .
15. Kelambatan yang Dapat Dihindarkan ( Avoidable Delay)
Kegiatan ini menunjukan situasi yang tidak produktif yang dilakukan oleh
operator sehingga perbaikan/penanggulangan yang perlu dilakukan lebih
ditujukan kepada operator sendiri tanpa harus merubah proses kerja lainnya.
Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
7
16. Merencanakan ( Plan)
Elemen ini merupakan proses mental dimana operator berhenti sejenak
bekerja dan memikir untuk mentukan tindakan-tindakan apa yang harus
dilakukan. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
17. Istirahat untuk Menghilangkan Lelah ( Rest to Overcome Fatigue)
Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi berlangsung
secara periodik. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
(Sumber : https://hermantechnic-ind.blogspot.com/2016/10/17-gerakan-
therblig.html)
8
4. Untuk menentukan pemanfaatan mesin, jumlah mesin yang dapat
dioperasikan seorang operator, dan membantu penyeimbangan lini
perakitan
5. Untuk menentukan standar waktu yang digunakan sebagai dasar
pemberian upah perangsang bagi tenaga kerja langsung dan tidak
langsung.
6. Untuk menentukan standar waktu yang digunakan sebagai dasar
pengendalian biaya tenaga kerja.
Pada garis besarnya teknik-teknik pengukuran waktu dibagi kedalam dua
bagian (Sritomo, 2000), pertama secara langsung dan kedua secara tidak langsung.
Cara pertama disebut demikian karena pengukurannya dilaksanakan secara
langsung yaitu ditempat dimana pekerjaan yang bersangkutan dijalankan. Dua
cara yang termasuk didalamnya adalah cara jam berhenti dan sampling
pekerjaan. Sebaliknya cara tidak langsung melakukan perhitungan waktu tanpa
harus berada ditempat pekerjaan yaitu dengan membaca tabel- tabel yang tersedia
asalkan mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen- elemen pekerjaan atau
elemen-elemen gerakan.
2.2.1 Pengukuran waktu kerja secara langsung
Pengukuran waktu kerja secara langsung merupakan pengukuran waktu
kerja yang dilaksanakan secara langsung yaitu di tempat pekerjaan yang diukur
tersebut dijalankan. Metode pengukuran waktu secara langsung dapat
menggunakan jam henti (stopwatch) dan dengan metode sampling kerja (work
sampling) .
a. Pengukuran waktu kerja dengan menggunakan jam henti (Stopwatch Time
Study)
Pada pengukuran waktu yang menggunakan jam henti (Stopwatch) sebagai
alat utamanya. Cara ini merupakan cara yang paling banyak digunakan karena
kesederhanaannya. Dalam pengukuran waktu jam henti terdapat beberapa
aturan yang perlu dijalankan untuk mendapat hasil yang baik. Aturan-aturan
tersebut dijelaskan dalam langkah-langkah berikut ini.
1. Langkah-langkah sebelum melakukan pekerjaan :
a. Melakukan penelitian pendahuluan
9
b. Memilih operator
c. Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan
d. Menyiapkan alat pengukuran
10
b. Maynard Operation Sequece Time (MOST System )
c. Motion Time Measurement ( MTM System )
(sumber :https://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-rske-
modul-vi-pengukuran-waktu-kerja.html)
Fast + 95
Fast 90
Fast - 85
Excellent 80
Good + 75
Good 70
Good - 65
Normal 60
Fair + 55
2. Westinghouse
11
Tabel 2.2 Penyesuaian Westinghouse
3. Cara Objektif
12
cara-cara lain, dimana dalam cara ini waktu penyelesaian setiap elemen
gerakan dibandingkan dengan harga-harga yang diperoleh dari tabel-tabel data
waktu gerakan untuk dihitung harga rata-ratanya. Harga rata-rata yang dinilai
sebagai penyesuaian bagi satu siklus yang bersangkutan.
13
Dalam melaksanakan pekerjaannya, pekerja tidak lepas dari hambatan-
hambatan yang datang pada saat pekerja tengah melakukan pekerjaannya.
Hambatan ini dapat berupa ngobrol, merokok, membaca koran, dan
sebagainya. Untuk hambatan jenis ini, maka upaya yang harus dilakukan
adalah menghilangkan ‘delay’ tersebut dengan cara melakukan perbaikan
kerja. Namun demikian, ada hambatan lain yang benar-benar diluar kendali
pekerja. Antara lain dapat berupa :
a. Menerima perintah kerja dari pengawas.
b. Listrik padam.
c. Peralatan rusak.
d. Menerima telepon.
e. Serta gangguan-gangguan kerja lainnya.
Besarnya hambatan-hambatan tersebut bervariasi dari satu pekerjaan ke
pekerjaan yang lain. Untuk itu, besarnya nilai kelonggaran pun akan berbeda-
beda.
2.4.2. Cara Pemberian Kelonggaran
Pemberian faktor kelonggaran dapat dilakukan dengan menggunakan
formulasi sebagai mana dijelaskan diatas. Nilai kelonggaran umumnya dinyatakan
dalam persentase. Besar nilai ini dapat dilihat pada lampiran. Pemberian
kelonggaran umumnya merupakan hal yang harus didiskusikan antara pihak
manajemen dan pekerja. Kesepakatan akan besarnya nilai kelonggaran, akan
mendorong disepakatinya waktu standar kerja.
(sumber:https://materiapk.wordpress.com/2014/05/23/penyesuaian-dan-
kelonggaran/).
14
Tabel 2.3 Tabel Besar Kelonggaran Berdasarkan Faktor-faktor yang
Berpengaruh
15
2.5 Pengertian, Dimensi, dan Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Mutu
4. Mengukur kinerja
16
5. Evaluasi dengan membandingkan antara kinerja
sebenarnya dengan standar kinerja
Mutu pelayanan merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan
oleh para manajer perusahaan. Mutu pelayanan merupakan tingkat keunggulan
yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi
keinginan konsumen (Lovelock, 1988). Parasuraman dkk. (1988) dan Kotler
(1997) mendefinisikan mutu layanan sebagai suatu bentuk penilaian konsumen
terhadap tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan
yang diharapkan (expected service). Menurut definisi ini, ada dua faktor utama
yang memengaruhi mutu layanan yaitu, layanan yang diharapkan (expected
service) dan layanan yang diterima (perceived service).
17
2. Reliability, yaitu kemampuan untuk menghasilkan kinerja
pelayanan yang dijanjikan secara akurat dan pasti. Hal ini
berarti bahwa pelayanan harus tepat waktu dan dalam
spesifikasi yang sama, tanpa kesalahan, kapanpun pelayanan
tersebut diberikan.
Sedangkan Gronroos (1993) memberikan dimensi penilaian mutu yang baik yaitu:
18
hasil, yaitu mengenai hasil transaksi jasa, menyangkut apa yang pembeli rasakan
dalam interaksinya dengan pihak perusahaan pemberi jasa.
b. Wujud luar
c. Biaya barang
a. Performa (Performance)
19
Aspek fungsional dari produk dan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk.
b. Features
c. Kehandalan (Realibility)
d. Konformasi (Conformance)
g. Estetika (Aestethics)
20
2.6 Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Pengendalian Mutu
21
2. Quality control adalah dari Top Management sampai dengan seluruh
karyawan benar – benar merasakan dan menyadari bahwa Quality
adalah jiwa dari perusahaan.
22
4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah
mungkin.
Pengendalian mutu mempunyai dua arti. Arti yang lebih luas bersinonim
dengan pemeriksaan dan arti yang lebih sempit adalah pengendalian mutu secara
statistik (Statistical Quality Control).
1. Pemeriksaan (Inspection)
23
Menurut Handoko (2000), SQC mempunyai tiga penggunaan umum, yaitu :
SPC adalah alat yang sangat berguna dalam membuat produk sesuai
dengan spesifikasi sejak dari awal proses hingga akhir proses. Dalam banyak
proses produksi, akan selalu ada gangguan yang dapat timbul secara tidak terduga.
Apabila gangguan tidak terduga relatif kecil biasanya dipandang sebagai
gangguan yang masih dapat diterima atau masih dalam batas toleransi. Apabila
gangguan proses ini relatif besar atau secara komulatif cukup besar dikatakan
tingkat gangguan yang tidak dapat diterima.
24
SPC tidak lepas dari kerja Walter Andrew Shewhart, ahli bidang fisika,
rekayasa, dan statistika ketika ditugasi oleh bosnya Dr. George D. Edward untuk
membuat sebuah diagram quality control process pada 16 Mei 1924. Sebelumnya,
yaitu tahun 1918, Dr. Shewhart terlibat dalam pengawasan produk jadi dan
mengeluarkan produk-produk cacat di Engineering Dept. salah satu perusahaan
Western Electric. Shewhart menggunakan distribusi Gauss dengan mean (µ) yang
ditransformasi menjadi rata-rata sebaran karakteristik proses, dan standar deviasi
proses (σ) yang ditransformasi menjadi UCL atau Upper Control Limit dan LCL
atau Lower Control Limit sebagai landasannya.
Dari batasan yang dibuat oleh Shewhart ini, tampak bahwa ide
menemukan SPC adalah untuk mengetahui apa yang sedang terjadi dan bisa
digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi sehingga tindakan yang
dipandang perlu bisa segera dilakukan. Di samping itu, bagan SPC juga
memunculkan gambaran mengenai proses yang di luar kendali atau out of control.
Berikut ini merupakan tujuan-tujuan utama dari SPC (Smith, 2001) antara
lain:
25
2.7.3 Teknik – Teknik Statistical Process Control (SPC)
SPC mempunyai 7 alat bantu statistik utama yang dapat digunakan sebagai
alat bantu untuk mengendalikan mutu yaitu :
26
d. Memisahkan antara opini dan fakta.
2. Mesin (Machine)
4. Metode (Method)
5. Lingkungan (Environment)
27
M. Juran mempopulerkan pekerjaan Pareto dengan menyatakan bahwa
80% permasalahan perusahaan merupakan hasil dari penyebab yang hanya
20%. (Heizer dan Render, 2006:266)
6. Histogram
28
1. Data Variabel
b. Diameter poros,
Ada tiga jenis peta kendali yang dapat digunakan dalam data
variable, yaitu :
1. R-chart
UCL = D4Ŕ
LCL = D3Ŕ
Ŕ=
∑R
k
Dimana : R = range
29
2. X-chart.
x 1+ x 2+ …+ xn
ẋ=
n
UCL = ẋ + A2Ŕ
LCL = ẋ - A2Ŕ
Dimana ẋ = rata-rata
n = jumlah sampel
3. S-chart.
UCL = ẋ + z σ ẋ
LCL = ẋ - z σ ẋ
30
σ ẋ= standar deviasi dari rata-rata sampel = σ / √ n
n = ukuran sampel
2. Data Atribut
31
tidak sesuai didefinisikan sebagai rasio dari jumlah unit–unit
yang tidak sesuai, D, dengan ukuran sampel , n (Prins,2006).
D
ṕ=
n
p (1− p)
σ 2 ṕ=
n
p(1− p)
p±3 (
√ n
)
32
Batas kendali NP-chart dapat dihitung dengan:
np ± 3√ n p (1− p)
p = proporsi cacat
33
4. Defects per unit control chart (U-chart).
µ i = xi
¿
subgroup ke-i.
34
35
BAB III
DIAGRAM ALIR PRAKTIKUM
Berikut menampilkan diagram alir praktikum.
Mulai
Identifikasi Masalah
Pengumpulan data
Pengolahan data
Analisis Hasil
Selesai
36
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah proses terpenting dalam sebuah penelitian
selain latar belakang dan perumusan masalah.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya
hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan
dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian.
3. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan
penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan
teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Data
yang dikumpulkan berupa waktu siklus operator dalam perakitan
komponen, jarak operator dengan komponen-komponen lain, faktor
penyesuaian dan kelonggaran, sampel produk dan jenis cacat.
5. Pengolahan Data
Pengolahan Data adalah manipulasi data agar menjadi bentuk yang lebih
berguna. Pengolahan data ini tidak hanya berupa perhitungan numeris
tetapi juga operasi-operasi seperti klasifikasi data dan perpindahan data
dari satu tempat ke tempat lain. Data yang diolah berupa waktu baku
eksisting dan usulan, uji kenormalan data, uji keseragaman data, layout
dan waktu baku usulan, peta kendali dan peta tangan kanan dan kiri.
6. Analisis Hasil
Analisis hasil adalah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam
bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya.
7. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan adalah pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari
keseluruhan hasil analisis, pembahasan, dan pengujian hipotesis dalam
sebuah penelitian. Saran adalah usul atau pendapat dari seorang peneliti
37
yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian
ataupun kemungkinan penelitian lanjutan.
38
BAB IV
39
+ roda 4) + roda 4)
menjangkau menjangkau
38 RE RE 53
komponen ass 3 komponen roda 5
memegang 2 2 memegang
G G
komponen ass 3 komponen roda 5
membawa membawa
38 M M 53
komponen ass 3 komponen roda 5
merakit ass 3 + merakit ass 3 +
2 A A 2
roda 5 roda 5
menjangkau
menganggur D RE 54
komponen roda 6
1 1 memegang
menganggur D G
komponen roda 6
membawa
menganggur D M 54
komponen roda 6
merakit roda tank merakit roda tank
III ( ass 3 + roda 5 2 A A 2 III ( ass 3 + roda
+ roda 6) 5 + roda 6)
menjangkau menjangkau
37 RE RE 55
komponen ass 4 komponen roda 7
memegang memegang
2 G G 2
komponen ass 4 komponen roda 7
membawa membawa
37 M M 55
komponen ass 4 komponen roda 7
menjangkau
menganggur D RE 52
komponen roda 8
memegang
menganggur 1 D G 1
komponen roda 8
membawa
menganggur D M 52
komponen roda 8
merakit roda tank merakit roda tank
IV ( ass 4 + roda 7 2 A A 2 IV ( ass 4 + roda
+ roda 8) 7+ roda 8)
menjangkau
menganggur D RE 52
komponen cassis
1 1
memegang
menganggur D G
komponen cassis
40
membawa
menganggur D M 52
komponen cassis
merakit perakitan
merakit perakitan I
I (roda tank I + II
(roda tank I + II + 8 A A 8
+ III + IV +
III + IV + cassis)
cassis)
menjangkau
menganggur D RE 49 komponen badan
tank
memegang
menganggur 1 D G 1 komponen badan
tank
membawa
menganggur D M 49 komponen badan
tank
merakit perakitan merakit perakitan
II ( perakitan I + 3 A A 3 II ( perakitan I +
badan tank) badan tank
menjangkau
komponen tangki 39 RE D Menganggur
minyak
memegang
komponen tangki 1 G D 1 Menganggur
minyak
membawa
komponen tangki 39 M D Menganggur
minyak
merakit perakitan merakit perakitan
III ( perakitan II + 3 A A 3 III ( perakitan II +
tangki minyak) tangki minyak)
menjangkau
komponen kepala 53 RE D Menganggur
tank
memegang
komponen kepala 1 G D 1 Menganggur
tank
membawa
komponen kepala 53 M D Menganggur
tank
merakit perakitan merakit perakitan
IV( perakitan III + 3 A A 3 IV ( perakitan III
kepala tank) + kepala tank)
menjangkau
menganggur D RE 37
komponen mesin
memegang
menganggur 1 D G 1
komponen mesin
membawa
menganggur D M 37
komponen mesin
merakit perakitan merakit perakitan
3 A A 3
V ( perakitan IV + V ( perakitan IV
41
mesin) + mesin)
menjangkau
komponen laras 46 RE D Menganggur
tank
memegang
komponen laras 1 G D 1 Menganggur
tank
membawa
komponen laras 46 M D Menganggur
tank
merakit perakitan merakit perakitan
VI ( perakitan V + 4 A A 4 VI ( perakitan V
laras tank) + laras tank)
58 58
Ringkasan
Waktu Tiap Siklus : 58
Waktu untuk membuat 1 mainan tank kayu : 57 detik = 0,96 menit
Jumlah produk tiap siklus : 1 buah
42
Nama Objek: Ergoracer
No. Peta: 01 Dipetakan Oleh :
Kelompok 3
Tanggal Dipetakan: 06 April 2013
Keterangan :
Fuselage Right
Landing Gear Side (1) 3. Horizontal
4.1.3 Data Perakitan Eksisting
4 1 5
Stabilizer 3 11
15
4. Holding Horizontal Stabilizer 5. 65
14
Power Plant 66
Landing Gear
Telah didapat data dengan 10kali percobaan sebagai berikut :
9 7
Vertical Stabilizer Left 8. Vertical 54 55 54 59 17
Stabilizer Right
67 57 57 13
Empennage
Fuselage Left 16.
Waktu 52
12
8
Operator
17. Lem
Data Perakitan
(Detik)16
1 62
2 60
3 62
4 59
5 62
6 58
7 60
8 59
9 60
10 58
a. Penyesuaian
Jumlah = + 0,14
b. Kelonggaran
43
dapat diabaikan, sikap kerja berkerja duduk ringan, gerakan kerja normal,
pandangan yang terus menerus dengan fokus berubah ubah dengan
pencahayaan baik, keadan suhu tempat kerja sedang, keadaan atmosfer
yang cukup dan lingkungan yang cukup bising. Berdasarkan faktor
tersebut besar kelonggarannya adalah:
A. Komponen Ass
jenis cacat
jumlah cat potonga jumlah
sampel kayu
produksi tidak n tidak cacat
gompel
rata rapi
1 35 1 0 2 3
2 31 0 2 2 4
3 40 2 4 2 8
4 33 3 5 0 8
5 34 1 2 1 4
6 30 0 0 3 3
7 36 1 1 2 4
8 29 2 0 0 2
9 30 4 0 2 6
10 37 4 0 0 4
44
11 34 2 3 2 7
12 35 1 1 1 3
13 38 0 2 2 4
14 32 2 2 3 7
15 31 0 1 2 3
16 28 0 2 1 3
17 34 2 0 1 3
18 35 1 2 1 4
19 30 2 3 1 6
20 40 0 2 1 3
21 30 2 1 0 3
22 33 0 0 0 0
23 32 2 0 2 4
24 34 0 3 2 5
25 35 1 1 2 4
26 31 1 2 3 6
27 34 2 0 2 4
28 35 3 2 4 9
29 31 2 2 2 6
30 33 1 3 1 5
jumlah 1000 42 46 47 135
rata 33.3333 1.53333 1.56666
1.4 4.5
rata 3 3 7
B. Komponen Roda
jenis cacat
jumlah
cat potonga jumlah
sampel produks kayu
tidak n tidak cacat
i gompel
rata rapi
1 33 1 0 2 3
2 34 2 2 2 6
3 33 4 4 2 10
4 44 2 5 3 10
5 35 3 2 2 7
6 34 1 0 0 1
7 36 1 1 2 4
8 36 1 2 3 6
9 31 2 1 2 5
10 33 3 2 0 5
11 35 2 1 2 5
12 34 3 1 1 5
45
13 32 1 3 2 6
14 31 1 1 3 5
15 30 1 2 2 5
16 29 2 1 1 4
17 34 1 2 1 4
18 35 3 3 1 7
19 30 1 2 1 4
20 41 2 2 1 5
21 30 3 2 0 5
22 34 3 1 0 4
23 33 2 3 2 7
24 34 2 1 2 5
25 35 5 1 2 8
26 31 1 1 1 3
27 24 1 1 1 3
28 35 1 3 1 5
29 31 3 2 1 6
30 33 2 1 1 4
jumlah 1000 60 53 44 135
rata 33.3333 1.76666 1.46666 5.23333
2
rata 3 7 7 3
jenis cacat
jumlah
potonga jumlah
sampel produks cat tidak kayu
n tidak cacat
i rata gompel
rapi
1 32 1 0 2 3
2 35 2 2 2 6
3 34 4 0 2 6
4 39 2 0 3 5
5 36 3 2 2 7
6 34 1 3 0 4
7 32 1 1 2 4
8 36 1 0 3 4
9 40 2 1 2 5
10 33 3 2 0 5
11 35 2 1 2 5
12 34 0 1 1 2
13 32 1 3 2 6
14 31 1 1 3 5
46
15 30 1 2 2 5
16 29 2 1 1 4
17 34 1 2 1 4
18 35 3 0 1 4
19 30 1 2 1 4
20 41 2 2 1 5
21 30 3 2 0 5
22 34 3 1 0 4
23 33 2 0 2 4
24 34 2 1 2 5
25 34 5 1 0 6
26 31 1 1 1 3
27 24 1 1 1 3
28 35 1 3 1 5
29 30 1 2 1 4
30 33 2 1 1 4
jumlah 1000 55 39 42 136
rata- 33.3333 1.83333 4.53333
1.3 1.4
rata 3 3 3
D. Komponen Mesin
jenis cacat
jumlah
cat potonga jumlah
sampel produks kayu
tidak n tidak cacat
i gompel
rata rapi
1 30 1 0 2 3
2 40 2 2 2 6
3 44 4 0 2 6
4 35 2 0 3 5
5 36 2 2 2 6
6 37 1 2 0 3
7 32 1 1 2 4
8 36 1 0 3 4
9 32 2 1 2 5
10 31 1 2 1 4
11 35 2 1 2 5
12 34 0 1 1 2
13 32 1 3 2 6
14 31 1 1 3 5
15 30 1 2 2 5
16 29 2 1 1 4
47
17 34 1 2 1 4
18 35 2 0 1 3
19 30 1 2 1 4
20 37 2 2 1 5
21 32 3 2 0 5
22 34 3 1 0 4
23 33 2 0 2 4
24 34 2 1 2 5
25 34 3 1 0 4
26 31 1 1 1 3
27 24 1 1 1 3
28 35 3 2 1 6
29 30 1 4 1 6
30 33 2 2 1 5
jumlah 1000 51 40 43 134
rata- 33.4482 1.33333 1.43333 4.46666
1.7
rata 8 3 3 7
Data
No Waktu xi² X xi - x (xi-x)² Σ
(xi)
1 62 3844 60 2 4 1.56347
2 60 3600 60 0 0 1.56347
3 62 3844 60 2 4 1.56347
4 59 3481 60 -1 1 1.56347
5 62 3844 60 2 4 1.56347
6 58 3364 60 -2 4 1.56347
7 60 3600 60 0 0 1.56347
8 59 3481 60 -1 1 1.56347
9 60 3600 60 0 0 1.56347
10 58 3364 60 -2 4 1.56347
Jumlah 600 36022 600 0 22
Contoh Perhitungan
48
Σ xi 600
x́= = =60
N 10
∑ ( xi− x )2 =¿
σ=
√ N −1 √ 22
10−1
=1,56 ¿
Diketahui :
N ' =¿ ¿
2
2
[ ][
2
√ 10 ( 36022 ) −( 360000 ) 40 √ 360220−360000
¿
0,05
600
¿
600 ]
2
2 √55
¿[ ] 15
5× 11
¿
45
¿ 0,97
Apabila N’<N maka data dinyatakan cukup dan sebaliknya.
Jadi, 0,97 < 10 maka data dinyatakan cukup
Standar Deviasi
σ =¿
¿¿
49
20
¿
√9
¿ 1,4 ≈ 2
BKA = X́ + K σ
= 60 +¿ 2 (1,4)
= 62,8 ≈ 63
BKB = X́ −K σ
= 60 −¿ 2 (1,4)
= 57,2 ≈ 57
64
63
62
61
60
waktu praktikum
59
BKA
58 BKB
57
56
55
54
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a. Hipotesa
Xmax = 58 Xmin = 62
= 62 – 58 = 4
50
K = 1 + 3,3log 10
= 4,3 ≈ 5
I =R/K
= 4 / 4,3
= 0,93 ≈ 1
batas
Data F Ntk fi xi xi² fi xi²
kelas
58-59 4 57.5-59.5 58.5 234 3422.25 13689
60-61 3 59.5-61.5 60.5 181.5 3660.25 10980.75
62-63 3 61.5-63.5 62.5 187.5 3906.25 11718.75
64-65 0 63.5-65.5 64.5 0 4160.25 0
66-67 0 65.5-67.5 66.5 0 4422.25 0
Total 10 312.5 603 19571.25 36388.5
Χ=
∑ fi xi = 603 =60,3
∑ fi 10
2
Standar Devasi = ∑
√
fi x i 2 ∑ fi xi
−
10
36388,5 603
( 10
2
)
=
√ 10
−
10
= √ 3638,85−3636,09
( )
= 1.66
Xbatas Oi Z Pi Ei (Oi -
kelas Ei)²
57.5- 4 (-1.68)-(-0.48) 0.454-0.184= 0.27 2.7 1.69 0.625926
59.5
59.5- 3 (-0.48)-(0.72) 0.184-0.264= -0.08 -0.8 14.44 -18.05
61.5
61.5- 3 (0.72)-(1.92) 0.264-0.473= -0.209 -2.09 25.9081 -12.3962
63.5
63.5- 0 (1.92)-(3.13) 0.473-0.999= -0.526 -5.26 27.6676 -5.26
65.5
65.5- 0 (3.13)-(4.33) 0.9991-0.9999= -0.0008 -0.008 6.4E-05 -0.008
67.5
∑ 10 -0.5458 -35.0883
=5–3=2
52
α =0,05
X 2tabel =X 2(1−0,05) (2 )
X 2tabel =X 2(0,95) (2 )
Lihat pada table Chi-kuarat menunjukkan
2 2
X tabel =X (0,95) (2 )=5,99
Menentukan kriteria pengujian
X 2hitung = -41.80
X 2tabel = 5,99
-41.80 < 5,99
Diketahui
WS = 60 detik
WN = WS x (1 + 0,14)
Diketahui
WN = 68,4 detik
53
Faktor kelonggaran (Allowance): 0,32
WB = 62,01 x (1 + 0,32)
= 68,4 x 1,32
= 90,2 detik
54
4
memegang
Menganggur D G komponen roda
4
membawa
Menganggur D M 52 komponen roda
4
merakit roda merakit roda
tank II ( ass 2 + 2 A A 2 tank II ( ass 2 +
roda 3 + roda 4) roda 3 + roda 4)
menjangkau
menjangkau
38 RE RE 53 komponen roda
komponen ass 3
5
memegang
memegang
2 G G 2 komponen roda
komponen ass 3
5
membawa
membawa
38 M M 53 komponen roda
komponen ass 3
5
menjangkau
Menganggur D RE 54 komponen roda
6
memegang
Menganggur 1 D G 1 komponen roda
6
membawa
Menganggur D M 54 komponen roda
6
merakit roda merakit roda
tank III ( ass 3 + 2 A A 2 tank III ( ass 3 +
roda 5 + roda 6) roda 5 + roda 6)
menjangkau
menjangkau
37 RE RE 55 komponen roda
komponen ass 4
7
memegang
memegang
2 G G 2 komponen roda
komponen ass 4
7
membawa
membawa
37 M M 55 komponen roda
komponen ass 4
7
menjangkau
Menganggur D RE 52 komponen roda
8
1 1 memegang
Menganggur D G komponen roda
8
Menganggur D M 52 membawa
55
komponen roda
8
merakit roda merakit roda
tank IV ( ass 4 + 2 A A 2 tank IV ( ass 4 +
roda 7 + roda 8) roda 7+ roda 8)
menjangkau
Menganggur D RE 52 komponen
cassis
memegang
Menganggur 1 D G 1 komponen
cassis
membawa
Menganggur D M 52 komponen
cassis
merakit merakit
perakitan I (roda perakitan I (roda
8 A A 8
tank I + II + III tank I + II + III
+ IV + cassis) + IV + cassis)
menjangkau menjangkau
komponen 39 RE RE 49 komponen
tangki minyak badan tank
memegang memegang
komponen 2 G G 2 komponen
tangki minyak badan tank
membawa membawa
komponen 39 M M 49 komponen
tangki minyak badan tank
merakit merakit
perakitan II perakitan II
(perakitan I + 4 A A 4 (perakitan I +
Badan tank + Badan tank +
tangki minyak) tangki minyak)
menjangkau menjangkau
komponen 53 RE RE 37 komponen
kepala tank mesin
memegang memegang
komponen 2 G G 2 komponen
kepala tank mesin
membawa membawa
komponen 53 M M 37 komponen
kepala tank mesin
merakit III merakit III
( perakitan II + ( perakitan II +
4 A A 4
kepala tank + kepala tank +
mesin) mesin)
56
menjangkau
komponen laras 46 RE D Menganggur
tank
memegang
komponen laras 2 G D 2 Menganggur
tank
membawa
komponen laras 46 M D Menganggur
tank
merakit merakit
perakitan IV perakitan IV
3 A A 3
( perakitan III + ( perakitan III +
laras tank) laras tank)
Total 45 45
Ringkasan
Waktu Tiap Siklus: 45
Waktu untuk membuat 1 mainan kayu tank: 45 detik = 0,75 menit
Jumlah produk tiap siklus : 1 buah
57
4.2.4 Menentukan Waktu Baku Perbaikan dengan Jam Henti
Contoh Perhitungan
Σ xi 458
x́= = =45,8
N 10
∑ ( xi− x )2 =¿
σ=
√ N −1 √ 17,6
10−1
=¿ ¿ 1.39841
Diketahui :
58
N = Jumlah data operator = 10
∑X = 47+45+46+44+47+45+47+48+45+44= 458
(∑X)2 = (458)2 = 209764
∑X2 = (47)2 + (45)2 + (46)2 + .... + (44)2 = 20994
N ' =¿ ¿
2
2
[ ][
2
√ 10 ( 20994 )−( 209764 ) 40 √ 209940−209764
¿
0,05
458
¿
458 ]
2
80 √11
¿[ 229 ]
6400× 11
¿
52441
¿ 1,34246
Apabila N’<N maka data dinyatakan cukup dan sebaliknya.
Jadi, 1,3 < 10 maka data dinyatakan cukup
Standar Deviasi
σ =¿
¿¿
440
¿
√ 225
¿ 1,39 ≈ 2
BKA = X́ + K σ
= 45,8 +¿ 2 (1,39)
= 48,58 ≈ 49
BKB = X́ −K σ
= 45,8 −¿ 2 (1,39)
= 43,02 ≈ 43
59
50
49
48
47
46
waktu praktikum
45
BKA
44 BKB
43
42
41
40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a. Hipotesa
Xmax = 48 Xmin = 44
= 48 – 44 = 4
K = 1 + 3,3log 10
= 4,3 ≈ 5
I =R/K
= 4 / 4,3
= 0,93 ≈ 1
60
Tabel 4.15 Uji Kenormalan Waktu Siklus Eksisting
∑ fi xi = 457 =45,7
Χ=
∑ fi 10
2
Standar Devasi
20902.5 457 2
=
√ ∑ fi x i2 − ∑ fi xi
10 ( 10 )
¿
√ 10
− ( )
10
= 1,32
61
∑ 10 -0.5458 -35.0883
=5–3=2
α =0,05
X 2tabel =X 2(1−0,05) (2 )
X 2tabel =X 2(0,95) (2 )
Lihat pada table Chi-kuarat menunjukkan
2 2
X tabel =X (0,95) (2 )=5,99
Menentukan kriteria pengujian
X 2hitung = -40.45
X 2tabel = 5,99
-40.45 < 5,99
62
Karena X 2hitung < X 2tabel , Maka Ho diterima.
Diketahui
WS = 45,8 detik
WN = WS x (1 + 0,14)
= 45,8 × (1,14)
= 52,212 detik
Diketahui
WN = 52,212 detik
WB = 52,21 x (1 + 0,32)
= 52,21 x 1,32
= 68,92 detik
63
4.2.5 Sampel Produk dan 3 Jenis Cacat
47
46
45
42
41
40
39
Jenis Cacat Produksi Komponen Ass
64
60
50
40
cat tidak rata
kayu gompel
30 potongan tidak rapi
20
10
0
Jenis Cacat Produksi Komponen Roda
60 Gambar 4.8
50
Histogram
40
cat tidak rata
30
kayu gompel Komponen
potongan tidak rapi
20 Badan Tank
10
0
Jenis Cacat Produksi Komponen Badan Tank
d. Diagram
Komponen Mesin
60
50
40
cat tidak rata
kayu gompel
30 potongan tidak rapi
20
10
0
Jenis Cacat Produksi Komponen Mesin
Gambar 4.6
Histogram Komponen Mesin
65
Setelah membuat diagram histogram, langkah selanjutnya adalah membuat
peta kendali dengan Proportion defective control chart (P-Chart) dan C-Chart.
A. P-Chart
Komponen Ass
jenis cacat
presentas
jumlah potonga jumlah proporsi
sampel cat tidak kayu e produk
produksi n tidak cacat cacat
rata gompel cacat
rapi
8.571428 0.08571
1 35 1 0 2 3
6 4
12.90322 0.12903
2 31 0 2 2 4
6 2
3 40 2 4 2 8 20 0.2
24.24242 0.24242
4 33 3 5 0 8
4 4
11.76470 0.11764
5 34 1 2 1 4
6 7
6 30 0 0 3 3 10 0.1
11.11111 0.11111
7 36 1 1 2 4
1 1
6.896551 0.06896
8 29 2 0 0 2
7 6
9 30 4 0 2 6 20 0.2
10.81081 0.10810
10 37 4 0 0 4
1 8
20.58823 0.20588
11 34 2 3 2 7
5 2
8.571428 0.08571
12 35 1 1 1 3
6 4
10.52631 0.10526
13 38 0 2 2 4
6 3
14 32 2 2 3 7 21.875 0.21875
9.677419 0.09677
15 31 0 1 2 3
4 4
10.71428 0.10714
16 28 0 2 1 3
6 3
66
8.823529 0.08823
17 34 2 0 1 3
4 5
11.42857 0.11428
18 35 1 2 1 4
1 6
19 30 2 3 1 6 20 0.2
20 40 0 2 1 3 7.5 0.075
21 30 2 1 0 3 10 0.1
22 33 0 0 0 0 0 0
23 32 2 0 2 4 12.5 0.125
14.70588 0.14705
24 34 0 3 2 5
2 9
11.42857 0.11428
25 35 1 1 2 4
1 6
19.35483 0.19354
26 31 1 2 3 6
9 8
11.76470 0.11764
27 34 2 0 2 4
6 7
25.71428 0.25714
28 35 3 2 4 9
6 3
19.35483 0.19354
29 31 2 2 2 6
9 8
15.15151 0.15151
30 33 1 3 1 5
5 5
405.9796 4.05979
jumlah 1000 42 46 47 135
8 7
rata 33.3333333 1.53333 1.56666 26.19223 0.26192
1.4 4.5
rata 3 3 7 8 2
135
P= = 0,135
1000
p (1− p)
p±3 (√ n )
Batas kendali atas (UCL) n = banyak sampel
67
p ( 1− p )
UCL = p+3 (√ n )
0,135 (1−0,135 )
UCL = 0,135+3 (√ 30 )
1557
UCL = 0,135+3 (√ 400000 )
UCL = 0,32217
Batas kendali bawah (LCL)
p ( 1− p )
LCL = p-3 (√ n )
0,135 (1−0,135 )
LCL = 0,135-3 (√ 30 )
1557
LCL = 0,135-3 (√ 400000 )
LCL = -0,0521697
68
0.35
0.3
0.25
0.2
UCL
0.15
LCL
P
0.1
X
0.05
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
-0.05
-0.1
jenis cacat
presentase
sampe jumlah cat potonga jumlah proporsi
kayu produk
l produksi tidak n tidak cacat cacat
gompel cacat
rata rapi
1 33 1 0 2 3 9.090909 0.090909
2 34 2 2 2 6 17.64706 0.176471
3 33 4 4 2 10 30.30303 0.30303
4 44 2 5 3 10 22.72727 0.227273
5 35 3 2 2 7 20 0.2
6 34 1 0 0 1 2.941176 0.029412
7 36 1 1 2 4 11.11111 0.111111
8 36 1 2 3 6 16.66667 0.166667
9 31 2 1 2 5 16.12903 0.16129
10 33 3 2 0 5 15.15152 0.151515
11 35 2 1 2 5 14.28571 0.142857
69
12 34 3 1 1 5 14.70588 0.147059
13 32 1 3 2 6 18.75 0.1875
14 31 1 1 3 5 16.12903 0.16129
15 30 1 2 2 5 16.66667 0.166667
16 29 2 1 1 4 13.7931 0.137931
17 34 1 2 1 4 11.76471 0.117647
18 35 3 3 1 7 20 0.2
19 30 1 2 1 4 13.33333 0.133333
20 41 2 2 1 5 12.19512 0.121951
21 30 3 2 0 5 16.66667 0.166667
22 34 3 1 0 4 11.76471 0.117647
23 33 2 3 2 7 21.21212 0.212121
24 34 2 1 2 5 14.70588 0.147059
25 35 5 1 2 8 22.85714 0.228571
26 31 1 1 1 3 9.677419 0.096774
27 24 1 1 1 3 12.5 0.125
28 35 1 3 1 5 14.28571 0.142857
29 31 3 2 1 6 19.35484 0.193548
30 33 2 1 1 4 12.12121 0.121212
jumlah 1000 60 53 44 135 468.537 4.68537
rata 33.3333 1.76666 5.23333
2 1.466667 15.6179 0.156179
rata 3 7 3
157
P= = 0,157
1000
p (1− p)
p±3 (√ n )
Batas kendali atas (UCL) n = banyak sampel
p ( 1− p )
UCL = p+3 (√ n )
70
0,157 ( 1−0,157 )
UCL = 0,157+3 (√ 30 )
44117
UCL = 0,157+3 (√ 10000000 )
UCL = 0,356262
Batas kendali bawah (LCL)
p ( 1− p )
LCL = p-3 (√ n )
0,157 ( 1−0,157 )
LCL = 0,157-3 (√ 30 )
44117
LCL = 0,157-3 (√ 10000000 )
LCL = -0,0422619
4. Grafik kendali P-chart
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2 UCL
LCL
0.15
P
0.1 X
0.05
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
-0.05
-0.1
71
Komponen Badan Tank
jenis cacat
presentase
jumlah jumlah proporsi
sampel cat tidak kayu potongan produk
produksi cacat cacat
rata gompel tidak rapi cacat
1 32 1 0 2 3 9.375 0.09375
2 35 2 2 2 6 17.142857 0.171429
3 34 4 0 2 6 17.647059 0.176471
4 39 2 0 3 5 12.820513 0.128205
5 36 3 2 2 7 19.444444 0.194444
6 34 1 3 0 4 11.764706 0.117647
7 32 1 1 2 4 12.5 0.125
8 36 1 0 3 4 11.111111 0.111111
9 40 2 1 2 5 12.5 0.125
10 33 3 2 0 5 15.151515 0.151515
11 35 2 1 2 5 14.285714 0.142857
12 34 0 1 1 2 5.8823529 0.058824
13 32 1 3 2 6 18.75 0.1875
14 31 1 1 3 5 16.129032 0.16129
15 30 1 2 2 5 16.666667 0.166667
16 29 2 1 1 4 13.793103 0.137931
17 34 1 2 1 4 11.764706 0.117647
18 35 3 0 1 4 11.428571 0.114286
19 30 1 2 1 4 13.333333 0.133333
20 41 2 2 1 5 12.195122 0.121951
21 30 3 2 0 5 16.666667 0.166667
22 34 3 1 0 4 11.764706 0.117647
23 33 2 0 2 4 12.121212 0.121212
24 34 2 1 2 5 14.705882 0.147059
25 34 5 1 0 6 17.647059 0.176471
26 31 1 1 1 3 9.6774194 0.096774
27 24 1 1 1 3 12.5 0.125
28 35 1 3 1 5 14.285714 0.142857
29 30 1 2 1 4 13.333333 0.133333
30 33 2 1 1 4 12.121212 0.121212
jumlah 1000 55 39 42 136 408.50901 4.08509
rata
33.33333 1.833333 1.3 1.4 4.5333 13.616967 0.13617
rata
72
2. Setelah persentase cacat dihitung, maka langkah selanjutnya yaitu
menghitung garis pusat (centre line).
136
P= = 0,136
1000
p (1− p)
p±3 (√ n )
Batas kendali atas (UCL) n = banyak sampel
p ( 1− p )
UCL = p+3 (√ n )
0,136 ( 1−0,136 )
UCL = 0,136+3 (√ 30 )
306
UCL = 0,136+3 (√ )
78125
UCL = 0,323753
Batas kendali bawah (LCL)
p ( 1− p )
LCL = p-3 (√ n )
0,136 ( 1−0,136 )
LCL = 0,136-3 (√ 30 )
306
LCL = 0,136-3 (√ )
78125
= -0,0521697
73
0.35
0.3
0.25
0.2
UCL
0.15
LCL
P
0.1
X
0.05
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
-0.05
-0.1
Komponen Mesin
jenis cacat
jumla presentas
jumlah cat potonga proporsi
sampel kayu h e produk
produksi tidak n tidak cacat
gompel cacat cacat
rata rapi
1 30 1 0 2 3 10 0.1
2 40 2 2 2 6 15 0.15
3 44 4 0 2 6 13.63636 0.136364
4 35 2 0 3 5 14.28571 0.142857
5 36 2 2 2 6 16.66667 0.166667
6 37 1 2 0 3 8.108108 0.081081
7 32 1 1 2 4 12.5 0.125
8 36 1 0 3 4 11.11111 0.111111
9 32 2 1 2 5 15.625 0.15625
10 31 1 2 1 4 12.90323 0.129032
11 35 2 1 2 5 14.28571 0.142857
12 34 0 1 1 2 5.882353 0.058824
74
13 32 1 3 2 6 18.75 0.1875
14 31 1 1 3 5 16.12903 0.16129
15 30 1 2 2 5 16.66667 0.166667
16 29 2 1 1 4 13.7931 0.137931
17 34 1 2 1 4 11.76471 0.117647
18 35 2 0 1 3 8.571429 0.085714
19 30 1 2 1 4 13.33333 0.133333
20 37 2 2 1 5 13.51351 0.135135
21 32 3 2 0 5 15.625 0.15625
22 34 3 1 0 4 11.76471 0.117647
23 33 2 0 2 4 12.12121 0.121212
24 34 2 1 2 5 14.70588 0.147059
25 34 3 1 0 4 11.76471 0.117647
26 31 1 1 1 3 9.677419 0.096774
27 24 1 1 1 3 12.5 0.125
28 35 3 2 1 6 17.14286 0.171429
29 30 1 4 1 6 20 0.2
30 33 2 2 1 5 15.15152 0.151515
jumlah 1000 51 40 43 134 402.9793 4.029793
rata 33.4482 1.33333 4.466
1.7 1.433333 13.43264 0.134326
rata 8 3 7
134
P= = 0,134
1000
p (1− p)
p±3 (√ n )
p ( 1− p )
UCL = p+3 (√ n )
75
0,134 ( 1−0,134 )
UCL = 0,134+3 (√ 30 )
29011
UCL = 0,134+3 (√ 7500000 )
UCL = 0,32051753
Batas kendali bawah (LCL)
p ( 1− p )
LCL = p-3 (√ n )
0,134 ( 1−0,134 )
LCL = 0,134-3 (√ 30 )
29011
LCL = 0,134-3 (√ 7500000 )
LCL = -0,052583
0.3
0.25
0.2
UCL
0.15
LCL
P
0.1
X
0.05
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
-0.05
-0.1
B. C-Chart
1. Komponen Ass
76
Hitunglah jumlah cacat setiap grup
c=
∑ c = 135 =0,135
k 1000
Hitung nilai rata-rata jumlah cacat dan batas kendali
UCL = c + 3 √ c=0,135+3 √0,135=1,237
LCL = c - 3 √ c=0,135−3 √ 0,135=−0,967
Grafik kendali C-chart
1.5
0.5
ucl
lcl
0
c
1 3 5 7 9 11 13 1 5 17 19 2 1 23 2 5 2 7 29
x
-0.5
-1
-1.5
2. Komponen Roda
Hitunglah jumlah cacat setiap grup
c=
∑ c = 157 =0,157
k 1000
Hitung nilai rata-rata jumlah cacat dan batas kendali
UCL = c + 3 √ c=0,157+ 3 √0,157=1,345
LCL = c - 3 √ c=0,157−3 √ 0,157=−1,0317
Grafik kendali C-chart
77
1.5
0.5 ucl
lcl
0
c
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
-0.5 x
-1
-1.5
c=
∑ c = 136 =0,136
k 1000
Hitung nilai rata-rata jumlah cacat dan batas kendali
UCL = c + 3 √ c=0,136+ 3 √0,136=1,242
LCL = c - 3 √ c=0,136−3 √ 0,136=−0,970
Grafik kendali C-chart
1.5
0.5 ucl
lcl
0
c
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
-0.5 x
-1
-1.5
78
batas kendali atas dan batas kendali bawah, makadata
dinyatakan data seragam.
4. Komponen Mesin
Hitunglah jumlah cacat setiap grup
c=
∑ c = 134 =0,134
k 1000
Hitung nilai rata-rata jumlah cacat dan batas kendali
UCL = c + 3 √ c=0,134 +3 √ 0,134=1,232
LCL = c - 3 √ c=0,134−3 √ 0,134=−0,96418
Grafik kendali C-chart
1.5
0.5
ucl
lcl
0
c
1 3 5 7 9 1 1 1 3 15 17 19 2 1 2 3 2 5 27 29
x
-0.5
-1
-1.5
4.3 Analisis
4.3.1 Analisis Hasil Menentukan Waktu Baku Eksisting dengan Jam Henti
79
Jadi, 1,34 < 10 maka data waktu perakitan eksisting dinyatakan
cukup.
BKA = 62,8
BKB = 57,2
X²tabel =5,99
d. Waktu Baku
80
Didapatkan letak setiap komponen lebih rapi dan lebih praktis untuk
dijangkau dibanding layout meja perakitan eksisting yang letak komponen tidak
teratur dan membuat operator lebih memerlukan konsentrasi lebih.
4.3.4 Analisis Hasil Menentukan Waktu Baku Perbaikan dengan Jam Henti
BKA = 48,58
BKB = 43,02
X²tabel = 5,99
81
d. Waktu Baku
b. Komponen Roda
Didapatkan batas kendali atas (UCL) = 0,356262 , batas
kendali bawah (LCL) = -0.0422619 dan P = 0,157.
Kemudian grafik keseragaman data untuk komponen
Roda, diketahui bahwa seluruh data sampel produk didalam
batas kendali atas dan batas kendali bawah, maka data
sampel produk dinyatakan data seragam.
d. Komponen Mesin
Didapatkan batas kendali atas (UCL) = 0,320583 , batas
kendali bawah (LCL) = -0.052583 dan P = 0,134.
Kemudian grafik keseragaman data untuk komponen
mesin, diketahui bahwa seluruh data sampel produk
didalam batas kendali atas dan batas kendali bawah, maka
data sampel produk dinyatakan data seragam.
82
C-chart
a. Komponen Ass
Didapatkan batas kendali atas (UCL) = 1,237 , batas
kendali bawah (LCL) = -0.967 dan c = 0,135. Kemudian
grafik keseragaman data untuk komponen ass, diketahui
bahwa seluruh data sampel produk didalam batas kendali
atas dan batas kendali bawah, maka data sampel produk
dinyatakan data seragam .
b. Komponen Roda
Didapatkan batas kendali atas (UCL) = 1,345 , batas
kendali bawah (LCL) = -1,0317 dan c = 0,157. Kemudian
grafik keseragaman data untuk komponen Roda, diketahui
bahwa seluruh data sampel produk didalam batas kendali
atas dan batas kendali bawah, maka data sampel produk
dinyatakan data seragam.
d. Komponen Mesin
Didapatkan batas kendali atas (UCL) = 1,232 , batas
kendali bawah (LCL) = -0.964 dan c = 0,134. Kemudian
grafik keseragaman data untuk komponen mesin, diketahui
bahwa seluruh data sampel produk didalam batas kendali
atas dan batas kendali bawah, maka data sampel produk
dinyatakan data seragam.
83
BAB V
5.1 Kesimpulan
84
4. Berdasarkan pengumpulan data sampel produk dan tiga jenis data
didapatkan jenis data atribut. Dalam pengendalian produk kami
menggunakan petakendali P-chart dan C-chart. Pada peta kendali P-chart
komponen ass, roda, badan tank dan mesin seluruh data sampel produk
seragam. Pada peta kendali C-chart kompomponen ass, roda, badan tank,
dan mesin dinyatakan seragam. Karena data-data tersebut berada dalam
batas kendali atas dan batas kendali bawah
85
DAFTAR PUSTAKA
Akbar Rismawan, Rizky (2013). Laporan Praktikum Rekayasa Sistem Kerja &
Ergonomi “Pengukuran Waktu Kerja”. Dikutip Oktober 9, 2019
dari:https://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-rske-modulvipengu
kuran-waktu-kerja.html
https://materiapk.wordpress.com/2014/05/23/penyesuaian-dan-kelonggaran/
https://repository.maranatha.edu/4523/2/0223136_Appendices.pdf
86
LAMPIRAN
87