Anda di halaman 1dari 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.

1 Motion and Time Study Dunia industri saat ini semakin meningkat pesat sehingga setiap pelaku industri harus siap berkompetisi dan selalu meningkatkan kinerja yang dapat meningkatkan produktivitas. Masalah peningkatan produktifitas tidak lepas dari faktor manusia yang dapat diamati, diteliti, dianalisa dan diperbaiki. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk mendapatkan alternative cara kerja yang baik, efektif, dan efisien. Sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Efisiensi berkaitan dengan meminimalkan biaya untuk menyelesaikan pekerjaa. Efektifitas dan efisiensi kerja tidak boleh mengabaikan kualitas dari produk yang dihasilkan. Manusia berperan sentral dalam pelaksanaan proses produksi baik dalam produk yang berupa jasa atau pelayanan maupun perusahaan dalam bidang industri. Efisiensi dan efektifitas proses produksi itu bergantung pada bagaimana manusia itu bekerja dalam proses produksi tersebut. Agar proses produksi dapat berjalan efektif dan efisien, maka perlu diperhatikan langkah atau gerakan pekerja dalam melaksanakan pekerjaan. 1.1.2 Antropometri Antropometri membicarakan ukuran tubuh manusia dan aspekaspek segala gerakan manusia maupun postur dan gaya-gaya yang dikeluarkan. Dengan bantuan dasar-dasar antropometri, maupun aspekaspek pandangan dan medan visual, dapat membantu mengurangi beban kerja dan memperbaiki untuk kerja dengan cara menyediakan tata letak tempat kerja yang optimal, termasuk postur kerja yang baik serta landasan yang dirancang dengan baik.

1.1.3 Worksampling Sampling kerja atau sering disebut sebagai work sampling, Ratio Delay Study atau Random Observation Method adalah teknik untuk mengetahui jumlah pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja/operator. Pengukuran kerja dengan cara ini juga diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung. Karena pelaksanaan kegiatan pengukuran harus dilakukan secara langsung ditempat kerja yang diteliti (Sritomo, 1989). Suatu sampel yang diambil secara random dari suatu grup populasi yang besar akan cenderung memiliki pola distribusi yang sama seperti yang dimiliki oleh populasi trsebut. Apabila sampel yang dimiliki tersebut diambil cukup besar, maka karakteristik yang dimiliki oleh sampel tersebut tidak akan jauh berbeda dibanding dengan karakteristik dari populasinya (Sritomo, 1989). 1.2 Perumusan Masalah 1.2.1 Motion and time Study Masalah pokok disini adalah mencari suatu metode yang akurat yang dapat memprediksi waktu kerja agar tenaga kerja dapat bekerja secara efisien dan produktif, Model dikembangkan dari waktu yang dikumpulkan dalam time study. 1.2.2 Antropometri Antropometri menjelaskan suatu ilmu pengetahuan yang secara khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang digunakan untuk menentukan perbedaan pada individu atau kelompok, ukuran tubuh manusia sangatlah beragam, serta tergantung pada umur, jenis kelamin, suku bangsa, bahkan kelompok pekerjaan. 1.2.3 Worksampling Teknik work sampling bertujuan untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja/operator. Dari hasil pengukuran akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, yang mana waktu ini akan

dipergunakan sebagai waktu standart penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu. Berdasarkan langkah-langkah pengukuran kerja dengan jam henti ini merupakan cara pengukuran yang objektif, karena disini waktu ditetapkan berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan dan tidak Cuma sekedar diestimasi secara subjektif. 1.3 Tujuan Praktikum 1.3.1 Motion and Time study Tujuan praktikum motion and time study adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menggunakan study gerakan kerja menggunakan micromotion study Membandingkan pengaruh metode-metode yang digunakan terhadap efisiensi gerakan kerja. Melakukan pengukuran untuk mendapatkan waktu baku. Dapat melakukan pekerjaan dengan menggunakan prinsip ekonomi gerakan. Mengetahui metode terbaik dalam mengerjakan assembly ( dalam praktikum ini menggunakan mobil tamiyah). Dapat menggambarkan peta tanan kanan adan tangan kiri. 1.3.2 Antropometri Tujuan praktikum motion and time study adalah sebagai berikut: 1. 2. Mampu melakukan penghitunan berbaga imacam persentil dari data antropometri ptia dan wanita. Mampu merancang workspace dengan yang di butuhkan 3. Mengetahui penggunaan data antropometri dalam produk maupun stasiun kerja. 1.3.3 Worksampling 1. Mampu memahami sampling kerja sebagai salah satu alat pengukuran kerja secara langsung. perencangan menggunakan data antropometri yang telah diperoleh dari data bangkitan antropometri

2. Dapat memahami perbedaan antara sampling kerja dengan pengukuran kerja lain. 3. Mampu menentukan waktu normal dan waktu standart dari hasil pelaksanaan work sampling. 4. Memberikan pengalaman praktis untuk melaksanakan kegiatan pengukuran kerja dengan pemahaman dan penguasaan materi mengenai sampling kerja. 1.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi 1.4.1 Motion and Time study 1. 2. Motion and Time Study dengan pengukuran waktu merakit mobil tamiyah dengan menggunakan beberapa metode. Mengukur waktu lamanya percobaan dengan membandingkan beberapa metode untuk memperoleh metode yang terbaik. 1.4.2 Antropometri 1. Faktor kelelahan operator pada saat melakukan aktifitas kerja. 2. Rancangan tempat kerja yang menggunakan data antropometri dapat mengurangi kelelahan pekerja pada saat bekerja. 1.4.3 Worksampling 1. Waktu menganggur yang dilakukan operator kadang memperlambat pelayanan. 2. Selain delay operator juga sering bercakap-cakap dengan sesama operator. 3. Pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan dengan uang yang tidak pas malah membuat antrian yang lain. 4. Pada waktu ramai konsumen yang membutuhkan pengisian bensin, bahkan sampai antri membuat kerepotanmencatat secara detail semua proses yang terjadi.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motion and Time Study Studi gerak (motion and time study) adalah gerakan yang dilakukan pekerja untuk menyelesaikan peerjaannya. Ketika memperbaiki memperbaiki metode kerja maka harus dianalisa gerakan gerakan yang digunakan dalam bekerja, apa sudah efektif dan efisien. Pengertian efektif berkaitan dengan cara kerja yang tepat serta waktu penyelesaian pekerjaan yang singkat sedangkan pengertian efisiensi berkaitan dengan meminimalkan biaya untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Efektifitas dan efisiensi kerja tidak boleh mengabaikan kualitas dari produk yang dihasilkan. Dalam usaha mendapatkan metode kerja yang baik perlu dilakukan analisis terhadap metode kerja yang digunakan seperti perbaikan metode kerja yang selama ini digunakan yang mungkin belum menghasilkan produktifitas yang optimal. 2.1.1 Ekonomi gerakan Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik, diperlukan perancangan sistem kerja yang baik, hal ini penting karena sistem kerja harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memungkinkan dilakukan gerakan-gerakan ekonomis. Maka diperlukan prinsip-prinsip ekonomi gerakan (Sutalaksana, 1979). 1. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakan-gerakannya Kedua tangan sebaiknya memulai dengan mengakhiri gerakan pada saat yang sama. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saaat yang sama kecuali pada waktu istirahat. Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap yang lainnya simetris dan berlawanan arah.

Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat. Yaitu dengan menggerakkan tangan atau bagian badan yang diperlukan saja untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

Sebaiknya pekerja dapat memanfaatkan momentum sehingga dapat membantu pekerjaannya. Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah akan memperlambat gerakan tersebut. Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan, dan lebih teliti daripada gerakan yang dkendalikan.

2. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan pengaturan tata letak tempat kerja Sebaiknya diusahakan agar bahan dan peralatan mempunyai tempat yang tetap. Tempatkan bahan-bahan dan peralatan di tempat yang mudah, cepat, enak untuk dicapai. Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya memanfaaatkan prinsip gaya berat sehingga bahan yang akan dipakai selalu tersedia di tempat yang dekat untuk diambil. Sebaiknya untuk menyalurkan objek yang sudah selesai dirancang dirancang mekanismenya yang baik. Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan urutaurutan terbaik. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga alternatif berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan hal yang menyenangkan. Tipe tinggi kursi sedemikian rupa sehingga yang mendudukinya bersikap baik. Tata letak dan perancangan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan.

3. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan perancangan peralatan Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila penggunaan dari perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan dengan kaki dapat ditingkatkan. Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa mempunyai lebih dari satu kegunaan. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pemegangan . Bila setiap jari tangan melakukan gerakan gerakan sendirisendiri, beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai dengan kekuatan masing-masing jari. Roda tenaga, palang, dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga beban dapat melayaninya dengan posisi yang baik dan dengan tenaga yang minimum. 2.1.2 Gerakan fundamental (therbligs) Mempermudah penganalisaan terhadap gerakan-gerakan yang akan dipelajari terlebih dahulu gerakan-gerakan dasar yang membentuk kerja tersebut. Guna melaksanakan maksud ini, maka Frank dan Lilian Gilberth telah berhasil menciptakan simbol/kode dari gerakan-gerakan dasar kerja yang dikenal dengan nama THERBLIGH. Disini menguraikan gerakan-gerakan dasar kerja ke dalam 17 gerakan dasar Therbligh. (Wignjosoebroto 1995) Secara garis besar masing-masing Therblighs tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut : Mencari (search) Memilih (select) Memegang (Grasp) Menjangkau / Membawa Tanpa Beban (Transport Empty) Membawa Dengan Beban (Transport Loaded)

Memegang Untuk Memakai (Hold) Melepas (release load) Mengarahkan (Position) Mengarahkan Awal (Pre-Position) Memeriksa (Inspection) Merakit (assemble) Mengurai Rakit (Dissembly) Memakai (use) Kelambatan Yang Tak Terhindarkan (Unavoidable Delay) Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay) Merencanakan (plan) Istirahat untuk menghilangkan lelah (rest to overcome fatique) Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan adalah peta kerja

2.1.3 Peta tangan kiri dan tangan kanan (left and right hand chart) setempat yang bermanfaat untuk menganalisa gerakan tangan manusia di dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat manual. Peta ini akan menggambarkan semua gerakan maupun delay yang terjadi yang dilakukan oleh tangan kanan maupun kiri secara mendetail Dengan menganalisa detail gerakan yang terjadi maka langkahlangkah perbaikan bisa diusulkan. Pembuatan peta operator ini baru terasabermanfaat apabila gerakan yang dianalisa tersebut terjadi berulang-ulang (repetitive) dan dilakukan secara manual . Dari analisa yang dibuat maka pola gerakan tangan yang dianggap tidak efisien dan bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan (motion economy) bisa diusulkan untuk diperbaiki. Demikian pula akan diharapkan terjadi keseimbangan gerakan yang dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri, sehingga siklus kerja akan berlangsung dengan lancar dalam ritme gerakan yang lebih baik yang akhirnya mamapu memberikan delays maupun operator fatique yang minimum. Mengamati suatu pekerjaan yang sedang berlangsung hal ini sudah pasti terlihat adalah adanya suatu gerakan-gerakan yang 8

membentuk kerja tersebut. Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh seorang pekerja adakalanya pula sudah tepat atau sudah sesuai dengan gerakan-gerakan yangdiperlukan, tetapi adakalanya pula seorang pekerja melakukan gerakan yang tidak perlu / biasa disebut gerakangerakan yang tidak efektif. Dalam menganalisa gerakan kerja sering dijumpai kesulitan dalam menentukan batas-batas suatu elemen Therbligh dengan elemen lainnya karena waktu gerakan yang terlalu singkat. sehingga sangat sulit untuk diamati secara visual. Perekaman atas gerakan-gerakan kerja dengan video dan segala perlengkapannya akan dapat mengatasi persoalan ini. Disini hasil bisa diputar ulang kalau perlu dengan kecepatan lambat sehingga analisa gerakan kerja bisa dilakukan lebih teliti. Dengan bantuan sejenis jam khusus (micro chronometer), maka waktu setiap elemen Therbligh maupun perpindahan dari suatu elemen ke elemen lain yang diukur. Aktifitas micromotion study mengharuskan setiap gerakan yang ada secara detail dan memberi kemungkinan-kemungkinan analisa setiap gerakan yang ada setiap detail dan kemungkinan analisa setiap gerakan yang ada secara lebih baik dibandingkan dengan visual motion study. Langkah-langkah yang dikerjakan dalam micromotion study ini terdiri dari (Sritomo W, 1995): Merekam gerakan-gerakan kerja dari suatu siklus kerja dengan menaruh jam besar (micro chronometer) di belakang operator yang diamati. Gambar film akan menjadi rekaman yang permanen yang bisa dianalisa setiap saat dan berulang-ulang sesuai dengan yang dikehendaki. Membuat kesimpulan dari analisa gerakan yang telah diamati dari rekaman film dan menggambarkannya dalam peta SIMO (Simultaneous Motion Chart) yang menunjukkan gerakan-gerakan tangan kanan dan tangan kiri. Tujuan pokok penggambaran peta ini adalah mencoba membuat keseimbangan gerak kerja antara lain

tangan kanan atau tangan kiri di dalam menyelesaikan suatu aktifitas (misalnya dalam suatu proses merakit). Menetapkan alternatif gerakan kerja yang lebih baik dengan jalan memperbaiki metode kerja yang ada sesuai dengan prinsipprinsip ekonomi gerakan (motion economy). Dengan demikian jelas bahwa dari aktifitas micromotion study diharapkan akan mampu membantu di dalam usaha mencari alternatif metode kerja yang lebih baik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, sekaligus mengetahui waktu dan tiap-tiap gerakan kerja tersebut. 2.2 Antropometri Merancang Workspace Dan Menghitung Persentil Data Antropometri 2.2.1 Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang memanfatkan mengenai sifat,kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja. Dengan ergonomi, diharapkan manusia yang berperan sentral dalam suatu sistem kerja dapat bekerja dengan baik, yaituefektif, nyaman, aman, sehat, dan efesien. Ergonomi erat kaitannya dengan aspek-aspek manusia dalam perencanaan dan lingkungan kerja. Penekanan ergonomi pada penelitian kemampuan keterbatasan manusia baik secara fisik maupun mental, psikologis serta dalam sistem manusia mesin yang integral, yang pada akhirnya rancangan ergonomis akan meningkatkan efisien, produktivitas kerja. 2.2.2 Antropometri Antropometri yaitu studi yang berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam memerlukan intraksi manusia. 2.2.2.1 Antropometri Statis Pengukuran manusia pada posisis diam dan linier pada permukaan tubuh. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia, antara lain:

10

1. Umur Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria, dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecenderungan berkurang setelah berumur 60 tahun. 2. Jenis kelamin Pria umunya memiliki dimensi tubuh yang besar, kecuali data pada pinggul. 3. Suku Bangasa (etnis). 4. Sosial Ekonomi Konsumsi gizi yang diperoleh. 5. Pekerjaan Aktifitas sehari-hari juga berpengaruh. 2.2.2.2 Antropometri Dinamis Yang dimaksud dengan antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dengan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya. 2.3 Samplingkerja (Worksampling) Sampling kerja atau work sampling, Ratio Delay Study atau Random Observation Method adalah salah satu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja/operator. Pengukuran kerja dengan cara ini juga diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung. Karena pelaksanaan kegiatan pengukuran harus dilakukan secara langsung ditempat kerja yang diteliti (Sritomo, 1989). Selanjutnya cara atau metode sampling kerja telah terbukti efektif dan efesien untuk digunakan dalam mengumpulkan informasi mengenai cara kerja mesin atau operatornya. Dikatakan efektif karena dengan cepat dan mudah cara ini akan dapat dipakai untuk penentuan waktu, pendayagunaan mesin, dan penetapan waktu baku untuk proses produksi. Aktifitas pengukuran kerja dengan jam henti (stopwatch) diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19 M. Metode ini terutama sekali baik diaplikasikan utuk pekerjaan-pekerjaan yang

11

berlangsung singkat dan berulang-ulang. Berdasarkan langkah-langkah pengukuran kerja dengan jam henti ini merupakan cara pengukuran yang objektif, karena disini waktu ditetapkan berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan dan tidak Cuma sekedar diestimasi secara subjektif. Satu hal yang penting didalam pelaksanaan pengukuran kerja ini ialah bahwa semua pihak yang nantinya akan dipengaruhi oleh hasil studi (waktu baku) haruslah diinformasikan mengenai maksud dan tujuan dari studi, sehingga nantinya bisa tercapai kerja sama yang baik didalam pelaksanaan pengukuran. Aktifitas pengukuran kerja dengan jam henti umumnya diaplikasikan pada industri manufakturing yang memiliki karakteristik kerja yang berulangulang,terspesifikasi jelas, dan menghasilkan output yang relative sama. Meskipun demikian aktifitas ini bisa di aplikasikan untuk pekerjaan non manufacturing yang bisa dijumpai dalam aktifitas kantor, gudang, atau jasa pelayanan, dan dalam pengamatan kami saat ini adalah jasa pengisian bensin di SPBU. Aktifitas pengukuran kerja sendiri tidak mungkin bisa dilaksanakan apabila dijumpai pekerjaan-pekerjaan yang tidak memperdulikan volum, atau pekerjaan yang menghasilkan output yang tidak mungkin untuk distandarkan seperti halnya dengan pekerjaan yang bersifat creative works. Untuk memperoleh hasil yang baik dan dipercaya maka didalam pelaksanaan pengukuran tidaklah cukup sekedar melakukan beberapa kali pengukuran dengan jam henti, banyak faktor yang harus diperhatikan agar pada akhirnya diperoleh waktu standart untuk pekrjaan uang bersangkutan seperti yang berhubungan dengan konidsi kerja, kerja sama yang ditunjukan operator untuk mau bekerja secara wajar pada saat diukur, cara pengukuran, dan jumlah siklus kerja yang diukur. Kerja sama operator sangat memegang peranan penting pada waktu pemgukuran. Operator harus memenuhi syarat tertentu agar pengukuran diandalkan hasilnya, yaitu dia harus mempunyai kemampuan (skill) yang normal. Disini sengaja dipilih operator yang berkemampuan normal bukan yang berkemampuan tinggi (diatas normal) agar supaya nantinya waktu baku yang akan dipilih operator yang berkemampuan rendah karena hal ini kalau

12

dilakukan maka bisa dipastikan bahwa rata-rata opertor akan melampaui waktu baku yang ditetapkan nantinya.

13

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Tahapan Pemecahan Masalah Studi Literatur Motion and Time Study

Micromotion Study Metode Gerakan Kerja Prinsip Ekonomi Gerakan Merakit Mobil Tamiyah Metode Terbaik dalam Pengerjaan Assembly DataAwal : Data Tambahan Sub-group

Antropometri

Dimensi Tubuh Uji Keseragaman Uji Kecukupan Persentil : P45, P95 Ukuran Meja dan Kursi Operator

Worksampling

Kegiatan Fisik: Mengukur waktu operator SPBU dengan Stopwatch

Data Awal : Pengukuran Sampling kerja secara langsung

Menentukan waktu normal dan waktu standart dari Worksampling 14

Analisis dan Kesimpulan

3.2 Uraian Pemecahan masalah : Motion and Time Study 1. Tentukan metode perakitan part mobil tamiyah. 2. Rakit satu per satu part mobil tamiyah yang telah disediakan hingga semua rakitan menjadi sebuah mobil jadi. 3. Rekam atau ukurlah waktu kegiatan penyelesaian pekerjaan perakitan part tamiyah tersebut. 4. Kemudian ulangi 1 sampai 3 dengan 4 metode yang berbeda. 3.3 Uraian Pemecahan masalah : Antropometri 1. Sebelum praktikum dimulai, membaca referensi terlebih dahulu mengenai materi yang akan dipraktikumkan. 2. Melakukan pengukuran terhadap beberapa dimensi tubuh sesuai prosedur yang ditetapkan. 3. Mendapatkan data tambahan untuk sub-group. 4. Melakukan uji keseragaman data. 5. Melakukan uji kecukupan data. 6. Menghitung persentil : P45, P95. 7. Memilih dimensi tubuh untuk ukuran meja dan kursi operator yang dibutuhkan. Ukuran yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan. 3.4 Uraian Pemecahan masalah : Worksampling 1. Mendapatkan form untuk mencatat hasil pengukuran worksampling. 2. Melakukan kerja fisik yaitu mengukur waktu normal dan waktu standart dari hasil pelaksanaan worksampling. 3. Mecatat waktu sampling kerja supaya dapat membedakan perbedaan antara sampling kerja dengan pengukuran kerja lain.

15

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Motion and Time Study Tabel 4.1 Tabel Data Motion and Time Study Metode I-III NO . Faktor pembanding A B Posisi mobil C tamiyah D E Metode 1 A1-poros:25 A5- poros:53 A4-poros:28 A3-poros:26 A2-poros:54 A1-A3=62 A3-A4=88 2 Jarak antar komponen A4-A3=41 A2-A3=36 A2-A1=35 Jarak tepi meja ke rakitan tamiyah Jarak tepi meja ke tempat perakitan A Jarak B tengah C meja ke perakitan D E Jarak tengah meja ke badan operator A4=50 A5=25 A1=49 A3=60 A2=30 75 A1=25 A5=53 A4=28 A2=26 A3=54 58 Metode 2 A4=53 A3=25 A1=54 A2=28 A5=26 A4-A3=41 A2-A1=62 A1-A3=35 A2-A3=36 A5-A1=88 A2=30 A3=60 A1=49 A5=25 A4=50 45 A3=54 A2=26 A4=28 A5=53 A1=25 50 Metode 3 A2=53 A3=54 A1=25 A5=28 A4=26 A3-A3=36 A1-A3=62 A5-A1=88 A4-A3=41 A3-A1=35 A3=60 A2=30 A4=50 A1=49 A5=25 50 A4=28 A5=26 A2=53 A3=54 A1=25 48 Metode 4 A3=54 A5=28 A2=53 A1=26 A4=25 A1-A3=62 A5-A1=88 A4-A3=41 A2-A3=36 A3-A1=35 A1=49 A4=40 A3=60 A5=25 A2=30 65 A5=53 A4=28 A3=54 A1=25 A2=26 65 Metode 5 A5=28 A3=54 A2=53 A1=25 A4=26 A3-A1=35 A4-A3=41 A2-A3=36 A2-A3=88 A1-A3=62 A5=25 A4=50 A2=30 A3=60 A1=49 35 A2=26 A1=25 A3=54 A4=28 A5=53 45

16

7 8 9

Arah perakitan Lamanya percobaan Tangan tercepat

Searah jarum jam 4,5 mnt Kanan

Searah jarum jam 2,49 mnt Kanan 2x lipat lebih lambat dari tangan kanan

Searah jarum jam 1,54 mnt Kanan 1/3 lebih lambat dari tangan kanan

Searah jarum jam 1,54 mnt Kanan 1/3 lebih lambat dari tangan kanan

Searah jarum jam 1,56 mnt Kanan 1/2 lebih lambat dari tangan kanan

10

Lamanya delay tangan kiri

2x lipat lebih lambat dari tangan kanan

4.1.2 Data Antropometri Tabel 4.2 Data Antropometri Berdiri NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 SIMBOL TBt Tmb Tbhb Tsb Tgt Tdt Tmd Tbd Tsd Tp Pkl Pp Tlp Tpo Lb Lp Tdb Tpb Suj Lk Sks Bb Ahsanu Islahul 153 161 136 149 120 131 88 102 120 131 124 112 119 100 96 82 71 53 48 35 50 48 52 35 43 42 48 33 43 34 94 74 95 69 89 57 33 35 26 43 44 25 42 40 NAMA Mustain Zamroni 156 173 138 162 122 139 90 119 122 143 126 138 121 124 97 117 73 71 50 51 52 56 54 52 45 57 50 67 45 46 96 83 97 90 91 75 43 51 28 26 46 41 55 58 Zaidi 168 157 134 114 138 130 119 112 66 46 51 47 52 61 41 78 85 70 46 21 36 53 X 162.2 148.4 129.2 102.6 130.8 126 116.6 100.8 66.8 46 51.4 48 47.8 51.8 41.8 85 87.2 76.4 41.6 28.8 38.4 49.6 SD 8.3 11.4 8 13.8 9.9 9.4 9.5 13.9 8.1 6.4 2.9 7.7 6.4 13.1 4.7 9.6 11.18 14.06 7.5 8.3 8.3 8

17

23 24 25 26

Rt Jtab Jtad Jtd

140 185 162 53

164 190 141 29

147 190 167 69

181 218 179 89

174 213 174 84

161.2 199.2 164.6 64.8

17.4 15.1 14.7 24.4

Grafik Histogram Dimensi Tubuh Berdiri

Tabel 4.3 Data Antropometri Tangan NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 SIMBOL Pt Ptt Puj Pjt Pjtg Pjm Pjk Lij Tij Lt Tjt Ltt Lttm Lttmin Ahsanu Islahul 60 29 14 5 5 2 7 33 8 4 7 3 6 2 2 3 4 1 2 1 6 1 7 4 19 5 16 3 NAMA Mustain Zamroni 63 79 17 23 5 6 7 8 8 9 7 8 6 6 2 2 6 9 2 2 7 6 9 10 22 20 18 11 Zaidi 75 18 6 8 9 8 6 2 9 2 6 10 20 11 X 61.2 15.4 4.8 12.6 7.6 6.6 5.2 2.2 5.8 2 5.2 8 17.2 11.8 SD 19.6 6.6 1.6 11.4 2.07 2.07 1.7 0.4 3.4 0.1 2.38 2.5 6.9 5.8

18

15 16 17 18 19

Ttt Tttj Dg Lm rLj

20 15 6 16 20

4 5 11 6 3

23 17 7 18 23

23 10 25 22 8

23 10 25 22 8

18.6 11.4 14.8 16.8 12.4

8.2 4.7 9.4 6.5 8.6

Grafik Histogram Dimensi Tangan

Tabel 4.4 Data Antropometri kaki NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 SIMBOL Ptk Ptl Pkk Lk Ltk Tmk Ttk Hmk Ahsanu Islahul 14 10 27 7 65 62 8 5 4 3 4 4 23 3 23 2 NAMA Mustain Zamroni 15 29 27 32 65 91 8 10 4 24 4 12 23 7 23 7 Zaidi 25 29 86 10 24 12 7 7 X 18.6 24.4 73.8 8.2 11.8 7.2 12.6 12.4 SD 8.01 9.9 13.5 2.04 11.1 4.3 9.6 9.8

19

Grafik Histogram Dimensi Kaki

Tabel 4.5 Data Antropometri kepala NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 SIMBOL Pk Lkp Dmd Dpk Tpk Tbk Adt Mpk Mbk Dpm Hpk Hbk Mpl Lm Kl Ahsanu Islahul 37 10 34 6 18 12 13 10 23 6 20 5 45 10 3 5 28 8 46 3 31 7 5 9 35 8 5 3 35 12 NAMA Mustain Zamroni 37 32 34 27 22 67 13 26 23 17 20 21 45 23 3 18 28 41 46 3 31 20 5 45 35 29 5 5 35 35 Zaidi 26 20 67 26 17 21 23 18 41 3 20 45 29 5 35 x 28.4 24.2 37.2 17.6 17.2 17.4 29.2 9.4 29.2 20.2 21.8 21.8 27.2 4.6 30.4 SD 11.2 11.7 27.4 7.7 6.9 6.9 15.3 7.8 13.5 23.5 9.9 21.2 11.1 0.8 10.2

Grafik Histogram Dimensi Kepala

20

4.1.3 Data Worksampling Tabel 4.6 Data Worksampling I Laboratorium perancangan sistem kerja Jurusan teknik industri Lembar pengamatan Pekerjaan Nama mesin : OPERATOR : Pompa ukur BBM (motor) Nama operator : Rozi Nama stasiun kerja : POM Melirang Bungah Nama perusahaan : SPBU 5461135 Elemen kegiatan 1. Proses order 15,93 17,56 16,94 15,63 21,01 11,94 10,35 12,55 01,66 01,18 06,90 02,20 Hal: pengukuran pada pengisian motor Tanggal : 08 September 2013 Jam : 10.00 11.30 WIB Nama pengukur : 1. Zamroni 2. Mustain 3. Zaidi 4. Ahsanu 5. Islahul Frekuensi teramati pada jam ke 1 Pengukuran ke jumlah 46,67 11,24 21,90 12,49 108,23 24,54 16,27 38,53 14,31 111,21 14,20 15,63 16,58 17,58 80,93 16,26 28,50 11,21 21,45 93,05 17,11 17,52 15,66 23,54 94,84 16,18 14,62 16,51 11,52 70,77 01,65 01,47 02,12 01,37 16,96 04,13 01,46 0,78 11,46 30,38 14,79 0,90 17,38 01,30 36,03 08,37 0,89 09,00 0,79 20,23 0,76 0,78 04,46 0,61 13,51 03,74 01,00 05,41 0,25 12,60

2. Proses pembayaran

21

3. Proses penutupan

05,77 03,31 04,09 05,34 02,87 01,88

01,92 01,97 01,40 02,01 02,20 01,35

01,35 01,06 01,58 01,30 01,02 01,15

00,85 01,14 01,01 00,97 01,14 01,01

00,95 01,66 01,01 00,79 00,94 00,93

10,84 09,14 09,09 10,41 08,17 06,32 742,71

Jumlah pengamatan keseluruhan Tabel 4.7 Data Worksampling II Lembar pengamatan Pekerjaan Nama mesin : OPERATOR : Pompa ukur BBM (Solar) Nama operator : Barok Nama stasiun kerja : POM Melirang Bungah Nama perusahaan : SPBU 5461135 Elemen kegiatan 1. Proses order 35,28 48,12 02,12 01,33 00,88 01.13 01,33 00,88 01.13 02,12 01,33 01.13 05,77 03,31 04,09 05,34 02,87 01,88

Hal: pengukuran pada pengisian mobil Tanggal : 08 September 2013 Jam : 10.00 11.30 WIB Nama pengukur : 1. Zamroni 2. Mustain 3. Zaidi 4. Ahsanu 5. Islahul Frekuensi teramati pada jam ke 2 Pengukuran ke Jumlah 33,27 30,05 21,03 09,22 128,85 35,06 01.54 57,30 01,17 143,19 20,36 52,32 21,73 33,62 130,15 01,03 01,00 01.32 01.25 05,93 01,05 00,58 01.21 01,48 05,20 01.01 00.56 01,67 01,76 06,13 01,03 01,00 01.32 01.25 05,93 01,05 00,58 01.21 01,48 05,20 01.01 00.56 01,67 01,76 06,13 20,36 52,32 21,73 33,62 130,15 01,03 01,00 01.32 01.25 05,93 01.01 00.56 01,67 01,76 06,13 01,92 01,35 00,85 00,95 10,84 01,97 01,06 01,14 01,66 09,14 01,40 01,58 01,01 01,01 09,09 02,01 01,30 00,97 00,79 10,41 02,20 01,02 01,14 00,94 08,17 01,35 01,15 01,01 00,93 06,32 632,89

2. Proses pembayaran

3. Proses penutupan

Jumlah pengamatan keseluruhan

22

Analisa dan Interprestasi Data a. Jumlah Pengamatan - Jumlah Produktif - Presentasi Produktif b. Jumlah Menit Pengamatan - Jumlah Menit Produktif c. Jumlah bensin yang dikeluarkan - Waktu yang diperlukan/liter Dari data yang ada kami dapat menganalisa dan mempresentasikan setelah kami uji keseragaman datanya dengan menggunakan perhitungan yang ada, hasil dari analisa kamidiantaranya adalah: a. Dari pengelompokan seluruh data yang kami kumpulkan dari lapangan dapat diketahui bahwa dari waktu kerja yang dipatok oleh perusahaan dalam hal ini SPBU, ternyata jam kerja yang non produktif jauh lebih sedikit dari pada jam kerja yang produktif, sehingga waktu nganggur karyawan jauh lebih sedikit dari pada waktu bekerjanya. b. Dari analisa yang kami lakukan waktu longgar jauh lebih sedikit disebabkan, pertama didaerah tersebut jarak SPBU yang lain masih terlampau jauh, sehingga, pengendara hanya menggunakan jasa dari SPBU di Melirang Bungah tersebut. Karena hari itu bertepatan dengan hari minggu maka pengendara banyak yang mengantri di SPBU tersebut. Dalam pengamatan kami jam-jam ramai itu terletak pada pagi hari dimana banyak orang memulai aktifitas, ini juga ada hubungannya dengan hari libur.Darpengamatan yang kami lakukan, seharusnya pada tiap SPBU, 1 mesin harus ada 2 operator, 1 operator bagian pengisian, dan yang satunya bagian pembayaran, hal ini untuk menghindari antrian panjang pada jam-jam ramai, karena pelayanan yang baik sangat menunjang banyak minat konsumen.

23

c. Dari data yang kami hasilkan tidak terlalu banyak data yang kami peroleh karna setelah 2 jam pengamatan SPBU sudah sepi. Jadi kami mengakhiri praktikum ini. d. Dari perhitungan data yang ada menunjukan bahwa untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka jumlah pengamatan yang kami lakukan harus kami tambah, sampai sesuai dengan jumlah perhitungan yang kami hasilkan.

24

4.1.4 Menghitung Jumlah Pengamatan Dari perhitungan ini kita bisa menentukan jumlah jumlah pengamatan yang diperlukan dengan rumus:

Dimana p adalah presentase produktif dari pengamatan yang kita lakukan, sehingga nilai p dapat dihitung dengan rumus:

Sehingga nilai N dapat ditentukan dengan menggunakan rumus diatas yaitu:

Jadi masih diperlukan (6019.05 120) = 5899 menit pengamatan lagi atau sekitar 98 jam pengamatan lagi. Maka sampling kedua pun seharusnya dilakukan. Demikian seterusnya pengamatan dilakukan tahap demi tahap sampai jumlah pengamatan telah dilakukan lebih banyak atau sama dengan yang seharusnya dilakukan.

25

4.2 Pengolahan Data 4.2.1 Pengolahan Data Motion and Time Study 4.2.1.1 Data Hasil Percobaan Motion and Time Study Metode I Jarak Komponen 20 Cm Arah Perakitan 4-1-2-3 Lamanya Waktu(s) 7.57s

Posisi Tengah

Tangan Tercepat Sama-sama Efektif

Flow Chart Metode I

3
Komponen 3 Komponen 2

OPERATOR

Komponen 4

Komponen 1

OUTPUT

4.2.1.2 Data Hasil Percobaan Motion and Time Study Metode II Posisi Jarak Komponen Arah Perakitan Tangan Tercepat Lamanya Waktu(s)

26

Kanan

30 Cm

3-2-1-4

Tangan Kanan

3.44s

Flow Chart Metode II

OPERATOR

Komponen 1

Komponen 2

OUTPUT

Komponen 3

Komponen 4

27

4.2.1.3 Data Hasil Percobaan Motion and Time Study Metode III Posisi Bawah Jarak Komponen 40 Cm Arah Perakitan 1-2-3-4 Tangan Tercepat Tangan Kiri Lamanya Waktu(s) 3.30s

Flow Chart Metode III

OPERATOR

Komponen 1 1

Komponen 2 2

O U T P U T

Komponen 3 3

Komponen 4

28

4.2.1.4 Analisa dan Kesimpulan Posisi Tengah Kanan Bawah Jarak Komponen 20 Cm 30 Cm 40 Cm Arah Perakitan 4-1-2-3 3-2-1-4 1-2-3-4 Tangan Tercepat Sama-sama Efektif Tangan Kanan Tangan Kiri Lamanya Waktu(s) 7.57s 3.44s 3.30s

Kesimpulan: Pada praktikum Motion and Time Study, praktikan diminta untuk merakit satu persatu part mobil tamiyah yang telah disediakan hingga semua rakitan menjadi sebuah mobil jadi. Tujuannya untuk mengetahui metode terbaik dalam pengerjaan assembly dan supaya praktikan dapat melakukan pekerjaan dengan menggunakan prinsip ekonomi gerakan. Praktikan hanya melakukan 3 percobaan karna pada saat praktikum ini, karena dibatasi juga dengan lamanya waktu praktek, sehingga praktikan juga harus bisa membagi waktu pada saat melakukan percobaan. Data diatas menunjukan hasil dari beberapa percobaan yang dilakukan oleh praktikan, dari data tersebut terlihat data-data antara metode 1 sampai dengan metode 3 sengaja tidak disamakan oleh praktikan yang tujuannya untuk mencari alternatif metode yang baik. Maksud dari metode yang baik adalah dengan mengatur jarak antar komponen sedemikian rupa meskipun jarak antar komponennya jauh tapi apabila operator menyelesaikan percobaan tersebut dengan waktu yang optimal (waktu paling sedikit). Bukan hanya dengan waktu yang optimal, tetapi juga harus sesuai dengan prinsip ekonomi gerakan dan juga Micromotion Study. Pada saat merakit part mobil tamiyah tidak boleh mengabaikan kecepatan tangan, tangan mana yang aktif pada saat operator merakit part mobil tamiyah dan juga delay tangan kiri. Pada percobaan kali ini didapat metode 3 yang terbukti membutuhkan waktu yang optimal, meskipun jarak antar komponen jauh

29

yakni 40 cm, disini kebiasaan operator pada saat merakit satu persatu bagian mobil mempengaruhi waktu pada saat merakit. Jadi Metode 3 yang paling baik diantara beberapa metode yang telah dilakukan. Dan juga dalam metode ini, prinsip ekonomi gerakan terlaksana pada saat operator merakit satu persatu part mobil.

30

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Motion and Time Study Motion and Time Study merupakan studi gerakan kerja yang tepat serta waktu penyelesaian pekerjaan yang singkat. Dengan Motion and Time Study dapat membandingkan pengaruh metode-metode yang digunakan terhadap efesiensi gerakan kerja. Gerakan kerja menggunakan Micromotion Study untuk memperoleh waktu baku Dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan prinsip ekonomi gerakan untuk mengetahui metode terbaik dalam pengerjaan assembly. Motion and Time Study tidak bisa lepas dengan peta tangan kanan dan kiri. 5.1.2 Antropometri Antropometri sangat berguna untuk menentukan dimensi dari suatu sistem kerja. Dengan antropometri, dimensi dari suatu sistem kerja yang dirancang akan disesuaikan dengan keadaan dan keterbatasan penggunanya. Dimensi tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, makanan, pekerjaan, genetika dan lain-lain. Dalam pembuatan dimensi suatu sistem kerja, data-data yang diambil untuk merancang sistem kerja tadi adalah semua orang akan menggunakan sistem kerja yang akan dirancang. Persentil dapat digunakan untuk memilih data yang dijadikan acuan pembuatan suatu sistem kerja. 5.1.3 Worksampling Penelitian worksampling yang kami lakukan adalah untuk menentukan average % idle, average % working, % performance, wktu norrmal, waktu standart, dan output standart.

31

Sebelum pengamatan, terlebih dahulu menentukan tujuan dari pengamatan, yaitu untuk apa sampling dilakukan, yang akan menentukan besarnya tingkat ketelitian dan keyakinan. Dalam melakukan penelitian harus memilih operator yang sesuai dan mau bekerja sama. Bercakap-cakapnya operator dengan sesama operator dapat

memperlambat proses pelayanan. Dalam melakukan pengukuran, stopwatch harus selalu dalam keadaan awal, dan nilainya dicatat dalam papan pencatat. Dalam melakukan pengukuran, faktor human error tidak terlepas dari pengamatan yang kami lakukan. Beberapa pengamatan yang tidak dapat kami catat adalah ketika pelayaanan sangat ramai. 5.2 Saran 5.2.1 Motion and Time Study Setiap pekerjaan yang ada hubungannya dengan waktu, apalagi dalam melakukan pekerjaan sebaiknya menggunakan studi gerakan Micromotion Study, dengan memperhatikan aspek prinsip ekonomi gerakan, karna ini dapat menghemat waktu dan tenaga pekerja. 5.2.2 Antropometri Antropometri sebaiknya benar-benar digunakan acuan dalam pembuatan suatu sistem kerja, agar sistem kerja yang nantinya dirancang akan memberikan rasa nyaman kepada penggunanya, setelah rasa nyaman didapat, diharapkan produktifitas yang dihasilkanpun meningkat. 5.2.3 Worksampling Diharapkan kesalahan human eror baik dalam pengukuran ataupun perhitungan diminimalkan. Diharapkan dalam dunia industri agar lebih teliti dalam memilih operator.

32

Diharapkan bagi semua manajemen industri agar menerapkan teori worksampling agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Perlu diperhatikan bahwa teori ini cocok diberlakukan dalam dunia industri yang lebih komplek tapi harus tetap memperhatikan keadaan pekerja, artinya tidak terlau memforsir pekerja untuk selalu bekerja.

33

DAFTAR PUSTAKA Gilbreth, Frank B. (1910): Motion. Studi Sebuah Metode Peningkatan Efisiensi Workman ini, D. Van Nostrand, New York, Pigage, L. dan Tucker, J. (1954), Motion dan studi waktu, Institut Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial Buletin, University of Illinois, Illinois, Vol. 6, No. 24. Robbins, SP, Bergman, R., Stagg, L. dan Coulter, M. (2003), Manajemen, 3rd edition, Prentice, Sydney, Australia. Salvendy, G. (Ed.) (2001):. Buku Pegangan Teknik Industri Teknologi dan Manajemen Operasi, edisi ketiga, John Wiley & Sons, Hoboken, NJ. Zandin, K. (Ed.) (2001). Maynard's Industrial Engineering Handbook , 5th edition, McGraw-Hill, New York, NY. Groover, Mikell P. (2007). Sistem Kerja dan Metode, Pengukuran, dan Manajemen Kerja, Pearson Education International. Roebuck, John. Anthropometric Methods: Designing to Fit the Human Body, Human Factors and Ergonomics Society, 1995. Nurmianto, Eko. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya , Edisi 1< Institut Teknologi 10 Nopember, Surabaya, 1996. Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Edisi 1, Guna Widya, Surabaya, 1995. Wignjosoebroto. S., Pengantar Teknik Industri, P. T. Guna Widya, Jakarta.

34

Anda mungkin juga menyukai