Anda di halaman 1dari 5

Uas ergonomi

Nama : abdan fajrul falah

Nim : 191903101025

1.

2. Dalam mendesain kursi kerja yang ergonomis harus memenuhi kriteriakriteria atau
aturan baku tentang tempat duduk dan meja kerja dengan berpedoman pada ukuran-
ukuran antropometri orang Indonesia.

a. Tinggi Tempat Duduk

Diukur dari lantai sampai pada permukaan atas bagian depan atas tempat duduk

Kriteria: tinggi alas duduk harus sedikit lebih pendek dari panjang tekuk lutut sampai ke
telapak kaki. Ukuran yang diusulkan adalah 34-38 cm.

b. Panjang alas duduk

Diukur dari pertemuan garis Proyeksi permukaan depan sandaran tempat duduk
permukaan atas alas duduk sampai garis punggung. Ukuran yang diusulkan adalah 36
cm.

c. Lebar tempat duduk

Diukur pada garis tengah alas duduk melintang.

Kriteria : harus lebih besar dari lebar pinggul


d. Sandaran pinggang

Kriteria: Bagian atas sandaran pinggang tidak melebihi tepi bawah ujung tulang belikat
dan bagian bawahnya setinggi garis pinggul.

e. Sandaran tangan

Kriteria : Jarak antara tepi kedua sandaran lebih lebar dari lebar pinggul dan tidak
melebihi bahu. Tinggi sandaran tangan adalah setinggi siku. Panjang sandaran tangan
adalah sepanjang lengan atas.

Ukuran yang diperkenankan:

a. Jarak antara tepi dalam kedua sandaran tangan adalah 46-48 cm

b. Tinggi sandaran tangan adalah 20 cm dari alas duduk

c. Panjang sandaran tangan adalah 21 cm

d. Sudut alas duduk.

3. Studi waktu dengan menggunakan jam henti. Disamping kajian mengenai waktu kerja,
Taylor juga mempunyai kontribusi terhadap prinsip-prinsip scientific management,
produktivitas, kajian mengenai umur pahat, tool grinders, slide rules dan
pengembangan tipe organisasi fungsional. Karena kontribusinya yang sangat besar
ini, Taylor dijuluki sebagai “Bapak Manajemen Ilmiah” sekaligus juga ”Bapak keilmuan
teknik industri”.

Frank Gilbreth dan istrinya Lillian Gilbreth melakukan kajian mengenai gerakan-
gerakan dasar manusia pada saat bekerja atau kemudian dikenal dengan “motion
study”. Kajian mengenai gerakan dasar ini kemudian banyak membantu dalam
menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu dalam bekerja atau disebut “waste”
(prinsip yang kemudian dikenal sebagai “work simplification”). Hasil penelitian Gilbreth
ini dianggap sebagai salah satu pelopor dalam keilmuan yang kemudian dikenal
sebagai “human factors”.

Pada awalnya, studi waktu yang dikenalkan oleh Taylor dan studi gerakan yang
dikembangkan oleh Gilbreth merupakan dua hal yang terpisah. Studi waktu pada
awalnya banyak digunakan untuk menentukan waktu standar sedangkan studi gerakan
digunakan untuk perbaikan metode kerja. Dalam perkembangannya, orang menyadari
bahwa studi waktu dan studi gerakan merupakan dua hal yang saling berkaitan dan
menunjang sehingga kedua istilah ini kemudian digabung menjadi ”motion and time
study”.

4. Studi waktu dan gerakan merupakan studi sistematis mengenai sistem kerja
dengantujuan.

a. Mengembangkan sistem dan metode yang lebih baik – biasanya dengan biaya
yanglebih murah.

b. Standarisasi sistem dan metode.

c. Menentukan waktu standar.

d. Membantu melatih pekerja menerapkan metode yang lebih baik.

5. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan badan/anggota tubuh


manusia:

a. Manusia memiliki kondisi fisik dan struktur tubuh yang memberi keterbatasan
dalam melaksanakan gerakan kerja.

b. Bila mungkin kedua tangan (yang sama-sama dibutuhkan untuk melakukan


seperti halnya dalam proses perakitan) harus memulai dan menyelesaikan gerakannya
dalam waktu yang bersamaan.

c. Kedua tangan jangan menganggur pada waktu yang bersamaan kecuali sewaktu
istirahat.

d. Gerakan tangan harus simetris dan berlawanan arah.

e. Untuk menyelesaikan pekerjaan, maka hanya bagian-bagian tubuh yang memang


diperlukan sajalah yang bekerja agar tidak terjadi penghamburan tenaga dan kelelahan
yang tidak perlu.

f. Hindari gerakan patah-patah karena akan cepat menimbulkan kelelahan.

g. Pekerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga gerak mata terbatas pada
bidang yang menyenangkan tanpa perlu sering mengubah fokus.
6.

7. Metode pengukuran waktu standart dan output standart kerja untuk mengetahui waktu
kerja yang di lakukan dengan cara mengeliminasi gerakan – gerakan yang tidak memberi
nilai tambah sehingga mempersingkat waktu
Dan kemudian di lakukan permodelan simulaasi dengan saftware untuk menentukan
model yang paling optimal pada proses produksi

8.

9.

Indikator Peta kerja makro Peta kerja mikro


Pengertian Kegiatan yang melibatkan Kegiatan yang terjadi dalam suatu stasiun
sebagian besar atau semua kerja yang biasanya hanya melibatkan
fasilitas yang diperlukan orang dan fasilits dalam jumlah yang
untuk membuat produk terbatas
yang bersangkutan
Jenis-jenis  Peta Proses Operasi  Peta Kerja dan Mesin
 Peta Aliran Operasi  Peta Tangan Kanan dan Kiri
 Diagram Aliran  Peta Kelompok Kerja
Aktivitas Informasi  Proses Operasi  Waktu menganggur
 Pemeriksaan  Kerja tak bergantungan
 Transportasi  Kerja kombinasi
 Menunggu  Sub operasi
 Proses Penyimpanan  Bergerak
 Menunggu
 Memegang
Tingkat Analisa Proses produksi Stasiun kerja gerakan manual fisik
Tujuan Analisa Memperbaiki aliran : 1. Menambah produktivitas SDM dan
Non-manusia
 Material 2. Menganalisa gerakan :
 Manusia Manusia
 Enersi Material
 Informasi
Prosedur Analisa 1. Eliminasi operasi kerja 1. Mengurangi idle time baik untuk
yang tidak produktif tenaga kerja maupun mesin
2. Merubah langkah kerja 2. Eliminasi gerakan tidak produktif
3. Penyederhanaan kerja
4. Penggabungan operasi

10.

 Menentukan tujuan pengluaran yaitu untuk ada samping pekerjaan


dilakukan
 Jika sampin di tujukan untuk mendapatkan waktu lakukan penelitian
pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya sistim kerja yang baik
 Memilih operator operator yang baik
 Bila perlu mengadakan latihan pada operator yang di pilih
 Melakukan pemisahan kegiatan sesuai dengan keinginan
 Menyiapkan peralatan yang di perlukan diantaranya berupa papan
pengamatan

Anda mungkin juga menyukai