Anda di halaman 1dari 31

REKAYASA

SISTEM KERJA
Postur tangan dan pergelangan:
mana lebih nyaman?

Pengantar Teknik Industri 2007 5-2


Ergonomi (Rekayasa Faktor Manusia) (1)
Ergonomi adalah perancangan keterkaitan
manusia dan mesin (human-machine interface)
dalam suatu sistem terpadu sehingga secara
bersama-sama dapat berfungsi lebih efektif dan
efisien.
Sebelumnya, mesin dirancang dengan perhatian
pada kemampuan produksinya, dan hanya
sedikit memperhatikan unsur manusianya;
manusia sebagai operator, bukan sebagai
bagian sistem yang berproduksi
Ergonomi (Rekayasa Faktor Manusia) (2)
Dengan ergonomi, mesin dirancang sehingga
kepentingan dan fungsi operator mempengaruhi
rancangan mesin, sehingga efektivitas dan
efisiensi pengoperasian mesin meningkat.
Contoh: “cockpit” pesawat terbang, tempat
duduk pengemudi, dashborad, kemudi dan
peralatan pada mobil, dan sebagainya.
Apakah tempat
kerja ini nyaman?
Faktor Manusia

Lingkungan
Teknologi

Individu
Tugas (Task) Organisasi

5-10
Berbagai istilah mempunyai pengertian yang
sama:
 WorkSimplification, Methods Improvement,
Work Design.
 Suatu pendekatan sistematik untuk mendapatkan
cara pelaksanaan tugas dengan lebih mudah dan
lebih baik.
 Dasarpemikirannya adalah untuk menghindari
adanya pemborosan waktu, upaya, bahan, modal,
dan sebagainya.
Lima langkah pendekatan sistematik untuk perbaikan tatacara
kerja:
1. Pilih suatu pekerjaan untuk diteliti.
2. Kumpulkan dan catat fakta-faktanya: bagaimana cara yang
sekarang digunakan untuk melakukannya, frekuensinya, dsb.
3. Pertanyakan setiap detail : apa elemen-elemen yang perlu
ditiadakan, perlu diganti, dsb.
4. Kembangkan dan uji cara yang lebih baik: ide dari langkah 3
disusun dan dicoba dan diuji, mungkin masih ada yang dapat
disempurnakan.
5. Terapkan dan pelihara cara baru: lakukan dan perhatikan
cara yang baru.
Peta-peta Kerja (1)

Peta kerja merupakan:


 Salah satu alat yang sistematis dan jelas
untuk berkomunikasi secara luas.
 Alat informasi-informasi yang diperlukan
untuk memperbaiki suatu metode kerja.
Peta-peta Kerja (2)
Melalui peta kerja dapat:
 Melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh
benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk
bahan baku).
 Menggambarkan semua langkah yang dialami benda
kerja, seperti:
 Transportasi
 Operasi mesin
 Pemeriksaan
 Perakitan
sampai menjadi produk jadi  baik produk lengkap
atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap
Peta-peta Kerja (3)
 Lambang-lambang yang biasa digunakan dalam peta
kerja adalah:

Operasi Pemeriksaan

Transportasi Penyimpanan

Aktivitas gabungan
Peta-peta Kerja (4)
Peta-peta kerja dibagi dalam dua kelompok
besar berdasarkan kegiatannya, yaitu:
 Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis
kegiatan kerja keseluruhan.
 Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis
kegiatan kerja setempat.
Peta-peta Kerja (5)
Peta kerja keseluruhan:
 Peta Proses Operasi.
 Peta Aliran Proses.
 Peta Aliran Proses Tipe Bahan.
 Peta Aliran Proses Tipe Orang.
 Peta Proses Kelompok Kerja
 Diagram Aliran
Peta-peta Kerja (6)
Peta kerja setempat:
 Peta Pekerja Mesin.
 Peta Tangan Kiri Tangan Kanan.
Peta-peta Kerja (7)
Contoh Soal:
 Misalkan anda bekerja di sebuah rumah makan dan
bertugas untuk membuat nasi goreng. Gambarkan
kegiatan pembuatan nasi goreng sampai masakan
tersebut siap disajikan dalam peta tangan-kiri-
tangan-kanan.
 Konsep yang memberikan arahan bagaimana
kegiatan dilakukan, agar gerakan menjadi lebih
ekonomis.
 Ekonomis (hemat) dalam arti waktu, tenaga,
dan sebagainya, dengan memanfaatkan
pengetahuan fisiologis.
Garis besar prinsip ekonomi gerakan:
 Penghapusan (elimination)
 Penggabungan (combination)
 Pengaturan kembali (rearrangement)
 Penyederhanaan (simplification)
PENGUKURAN KERJA (1)

 Menentukan waktu yang diperlukan oleh karyawan


untuk menghasilkan satu unit output.
 Merupakan ukuran standar waktu karyawan
(waktu standar, labor standard)  ukuran jumlah
waktu yang diperlukankaryawan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan dalam kondisi
normal.
PENGUKURAN KERJA (2)

 Kegunaan waktu standar:


 Penghitungan biaya pengerjaan produk
 Perencanaan kebutuhan karyawan

 Taksiran waktu dan biaya untuk penawaran

 Perencanaan produksi (perkiraan produksi,


pengaturan tenaga kerja, dan keseimbangan kerja)
 Rencana perupahan dan insentif

 Efisiensi karyawan

 Penentuan waktu standar menggunakan time


study (studi waktu).
Studi Waktu (1)
1. Studi Langsung (Direct Time Study)
 Pengukuran waktu langsung dari orang yang
sedang melakukan tugas.
 Hasilnya dimodifikasi atas dasar kecepatan
pekerja, kemudian ditambah waktu kelonggaran
Studi Waktu (2)
2. Studi Data Standar (Time Study Standard Data)
• Didasarkan pada waktu yang telah dihasilkan
(diukur) sebelumnya untuk tugas yang sama
(standar yang sudah ada).
• Kelebihan: Lebih cepat dan murah, konsisten,
kesalahan lebih kecil, analis lebih sedikit, dapat
langsung dilakukan penyeder-hanaan kerja, baik
untuk penaksiran beaya dan perencanaan produksi,
tidak mengganggu pekerja yang sedang bekerja.
• Kekurangan: Beaya mahal untuk membuat standar
Studi Waktu (3)
3. Waktu yang ditentukan (Predetermined Times)
 Pengukuran didasarkan pada elemen-elemen
kerja yang terkecil, yang masing-masing elemen
terkecil telah mempunyai waktu standar,
sehingga waktu standar untuk tiap tugas
merupakan jumlah dari waktu elemen-elemen
yang menyusunnya.
 Waktu standar dari masing-masing elemen dapat
diperoleh dari Tabel MTM (Methods Time
Measurement) atau Tabel WF (Work Factor).
Studi Waktu (4)
4. Standar Data yang ditentukan (Predetermined
Time Standard Data)
 Mirip Studi Standar Data, kecuali dasarnya
adalah elemen-elemen, bukan tugas.
5. Sampling Kerja (Work Sampling)
 Menaksir proporsi frekuensi mengerjakan suatu
kegiatan dengan frekuensi pengukuran
keseluruhan.
Studi Waktu (5)
Langkah-langkah pelaksanaan studi waktu:
1. Definisikan pekerjaan yang akan diukur waktunya.
2. Uraikan tugas ke dalam elemen kerja.
3. Tentukan jumlah pengukuran setiap elemen kerja.
4. Catat waktu hasil pengukuran setiap elemen kerja.
5. Hitung waktu siklus untuk setiap elemen kerja.
Waktu siklus = rata-rata waktu pengukuran.
Studi Waktu (6)
Langkah-langkah pelaksanaan studi waktu:
6. Hitung waktu normal untuk setiap elemen kerja.
Waktu normal = waktu siklus x penyesuaian
7. Hitung waktu baku untuk setiap elemen kerja.
Waktu baku = waktu normal x (1 + kelonggaran)
Studi Waktu (7)
Contoh soal:
Seorang analis sedang melakukan pengukuran kerja, diperoleh
empat elemen kerja, masing-masing diukur sebanyak 5 kali:
Siklus pengukuran (menit)
Elemen Penyesuaian
1 2 3 4 5
1 1.38 1.58 1.71 1.49 1.65 100%
2 0.29 0.35 0.30 0.38 0.29 120%
3 0.46 0.58 0.41 0.44 0.50 90%
4 0.77 0.82 0.74 0.88 0.90 95%

Jika analis menetapkan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi


dan kelelahan masing-masing sebesar 10% dan 8% tentukan
waktu baku untuk pekerjaan ini.
Pengantar Teknik Industri 4-31

Anda mungkin juga menyukai