Anda di halaman 1dari 10

Contoh Soal

Dimisalkan dalam peride 1 yaitu periode basis, perusahaan memproduksi dua macam produk
yang disebut dengan produk 1 dan produk 2. Disamping kedua produk tersebut, juga
perusahaan memperoleh pendapatan lain yang bersumber dari bunga bonds, sewa peralatan
dan jasa konsultan.
Data-data pendapatan yang bersumber dari ke dua produk dihitung dengan memperhatikan
jumlah produk yang dihasilkan, jumlah produk terjual dan perubahan stok produk jadi dari
periode 1 ke periode 2. dan juga pendapatan dari sumber-sumber lain.
Besarnya input yang digunakan untuk memperoleh pendapatan tersebut ditunjukkan dalam
Tabel berikut.
1. Diketahui Data – data yang dibutuhkan yaitu Data Output dan Data input
a. Data Output terdiri dari:
- Data Pendapatan dari produksi
- Data pendapatan dari sumber – sumber lain.
b. Data Input
- Input Tenaga Kerja
- Input Bahan-bahan
- Input Kapital
2. Perhitungan dan Analisis Produktivitas terhadap data Output dan data input.

Penyelesaian
a. Data output
- (data pendapatan dari produksi)
Besarnya pendapatan dari produk yang dihasilkan dapat dihitung berdasarkan
data volume produksi, data penjualan, data perubahan stok dan harga jual dalam
masing-masing periode.

Tabel 1. Volume dan Harga Produk Periode 1 dan Periode 2


Periode 1 (Basis) Periode 2
Uraian Jumlah Harga Jumlah Harga
(Unit) ($/unit) (Unit) ($/unit)
Produk 1
Stok Awal 100 28 200 30
Stok Akhir 200 30 300 35
Penjualan 1.000 1.300
Diproduksi 1.100 30 1.400 35
Produk 2
Stok Awal 20 175 30 190
Stok Akhir 30 190 40 200
Penjualan 100 120
Diproduksi 110 190 130 200
- Data Pendapatan dari sumber – sumber lain
Data pendapatan yang diterima perusahaan selain dari penjualan produk dihitung
dengan menggunakan faktor deflator. Yang dimaksud dengan faktor deflator
atau sering juga disebut Indeks Harga yaitu faktor konversi dari harga berjalan
menjadi harga basis. Dalam contoh ini diasumsikan ada tiga jenis sumber-
sumber pendapatan lain yaitu, bunga bonds, sewa peralatan, dan fee dari jasa
konsultan.

Tabel 2. Sumber dan Nilai Pendapatan Lain-lain


Periode 1 (Basis) Periode 2
Uraian Jumlah Deflator Jumlah Deflator
(Unit) (Unit)
Bunga Bonds 2.000 1.00 2.500 1.15
Sewa Peralatan 500 1.00 700 1.20
Jasa Peralatan 800 1.00 1.100 1.05
Jumlah - - 4.300 -

*pada periode basis deflator sama dengan 1.00


*Deflator pada periode diasumsikan.

b. Data Input
- Input Tenaga Kerja
Faktor input tenaga kerja dibedakan atas 2 kategori yaitu kategori 1 dan
kategori 2. Perbedaan kategori membedakan tarif upah atau harga yang harus
dibayar per satuan waktu.

Tabel 3. Input tenaga kerja dan besarnya tarif dalam periode 1 dan periode 2
Periode 1 (Basis) Periode 2
Uraian Jumlah Harga Jumlah Harga
(Jam) ($/Jam) (Jam) ($/Jam)
Tenaga Kerja
Kategori 1 3.000 5 2.500 7
Kategori 2 600 6 500 8
Jumlah - - - -

- Input Bahan – Bahan


Seperti halnya dengan data output, data input bahan juga harus menyertakan
perubahan stok untuk setiap bahan yang digunakan dalam pembuatan produk
dalam periode 1 dan periode 2.
Tabel 4. Volume pengadaan, perubahan stok dan harga dalam periode 1 dan
periode 2

Periode 1 (basis) Periode 2


Uraian Jumlah Harga Jumlah Harga
(unit) ($/unit) (unit) ($/unit)
Bahan 1
Stok Awal 1.400 0.8 2.000 1.0
Pengadaan 6.600 1.0 7.500 1.1
Stok akhir 2.000 1.0 2.500 1.1
Jumlah digunakan 6.000 - 7.000 -
Bahan 2
Stok Awal 100 5.5 50 6.0
Pengadaan 150 6.0 200 7.5
Stok akhir 50 6.0 100 7.5
Jumlah digunakan 200 - 150 -
Bahan 3
Stok Awal 150 1.8 100 2.0
Pengadaan 250 2.0 350 3.0
Stok akhir 100 2.0 150 3.0
Jumlah digunakan 300 - 300 -

- Input Kapital
a. Penggunaan aset tetap, yaitu aset yang digunakan dapat dibedakan dalam tiga
tipe yaitu, bangunan, mesin-mesin produksi, dan asset lain-lain. Bangunan
diprediksi berumur pakai selama 20 tahun, mesin – mesin produksi selama
10 tahun, dan aset lainnya selama 5 tahun. Diasumsikan bahwa asset-asset
tersebut didepresiasikan berdasarkan metode straight line. Dengan demikian,
faktor depresiasi masing-masing asset ialah 5%, 10%, dan 5 %.

Tabel 5. Penggunaan Asset tetap periode 1 dan periode 2


Periode 1 (Basis) Periode 2
Uraian Jumlah Faktor Jumlah Faktor
($) Depresiasi ($) Depresiasi
Bangunan 15.000 0.05 15.000 0.05
Mesin-mesin 5.000 0.10 8.000 0.10
Lain-lain 1.000 0.20 1.500 0.20

b. Penggunaan Asset Lancar, asset lancar yang tersedia hanya terdiri dari kas
dan persediaan. Diasumsikan sebagai deflator untuk masing-masing asset
lancar tersebut ialah 1.12 dan 1.15.
Tabel 6. Nilai Asset Lancar dan Deflator dalam periode 1 dan periode 2
Periode 1 (Basis) Periode 2
Uraian Jumlah Faktor Jumlah Faktor
($) Depresiasi ($) Depresiasi
Kas 750 1.00 1.050 1.12
Persediaan 11.300 1.00 18.325 1.15

Perhitungan dan Analisis Produktivitas terhadap data Output dan data input.
1. Perhitungan Data Output
Data Pendapatan dari produksi
Dari data- data yang ditunjukkan dalam Tabel 1 dapat dilihat besarnya nilai masing-
masing stok, nilai produk yang dihasilkan dan penerimaan dari penjualan masing-
masing produk pada tahun berjalan yaitu pada periode 1 dan periode 2. Karena dalam
setiap periode terdapat stok baik pada awal maupun pada akhir periode maka
hubungan matematis antara stok, produksi dan penjualan dapat dijelaskan sebagai
berikut:

Jumlah Stok = Jumlah stok awal + Jumlah Produksi – Jumlah Penjualan

Tabel 7. Perhitungan Jumlah dan Total Nilai Produk Akhir


Periode 1 (Basis) Periode 2
Total Total Total Total
Uraian Jumlah Harga Harga Harga Jumlah Harga Harga Harga
(Unit) ($/unit) Berlaku Konstan (Unit) ($/unit) Berlaku Konstan
($) ($) ($) ($)
Produk 1
Stok awal 100 28 2.800 3.000 200 30 6.000 6.000
Stok Akhir 200 30 6.000 6.000 300 35 10.500 9.000
Penjualan 1.000 29.800 30.000* 1.300 44.500 39.000
Diproduksi 1.100 30 33.000 33.000 1.400 35 49.000 42.000

Produk 2
Stok awal 20 175 3.500 3.500 30 190 5.700 5.700
Stok Akhir 30 190 5.700 5.700 40 200 8.000 7.600
Penjualan 100 18.500 19.000** 120 23.700 22.800
Diproduksi 110 190 20.900 20.900 130 200 26.300 24.700
Jumlah 53.900 53.900 75.300 66.700
*dihitung berdasarkan harga pada periode 1 yaitu (1.000)($ 30) = $ 30.000

** dihitung berdasarkan harga pada periode 1 yaitu (100)($190) = $ 19.000

Tabel 7. Menunjukkan bahwa dalam periode 1 (basis), jumlah stok akhir ( 200 unit) adalah
jumlah stok awal (100 unit) + jumlah diproduksi (1.100 unit) – jumlah penjualan (1.000 unit).
Dalam perhitungan produktivitas, untuk output pada umumnya digunakan jumlah yang
diproduksi walaupun jumlah penjualan juga dapat digunakan. Jika besarnya output
didasarkan pada jumlah produksi maka hubungan matematis di atas adalah sebagai berikut:
Jumlah di produksi = jumlah penjualan + Jumlah stok akhir – jumlah stok awal

Untuk Produk 1
Periode 1
- Jumlah yang dijual (1.000 unit) berasal dari dua sumber yaitu stok awal
sebanyak 100 unit dan dari produksi periode 1 sebanyak 900 unit. Dengan
demikian, stok awal sudah habis digunakan dan total nilai produk yang dijual
ialah sebesar $ 29.800 yaitu (100)($28) + (900)($30) = $ 29.800.
- Jumlah stok akhir (200 unit) seluruhnya berasal dari jumlah yang diproduksi
karena stok awal telah digunakan sehingga total nilai stok akhir periode 1 ialah $
6.000 yaitu (200)($30) = $ 6.000

Karena periode 1 adalah periode basis maka nilai konstan adalah juga nilai berlaku
pada periode 1.

Periode 2

- Stok awal berasal dari stok akhir periode 1 sehingga jumlahnya adalah 200 unit
dengan total nilai $ 6.000
- Jumlah yang dijual (1.300 unit) berasal dari dua sumber yaitu stok awal
sebanyak 200 unit dan dari produksi dalam periode 1 sebanyak 1.100 unit.
Dengan demikian, stok awal sudah habis digunakan dan total nilai produk yang
dijual ialah sebesar $ 44.500 yaitu (200)($30) + (1.100)($35) = $ 44.500

Untuk Produk 2

Dengan cara yang sama dilakukan pada produk 2 sehingga diperoleh situasi dalam
periode 1 dan periode 2. Tabel 7. Total nilai output yaitu nilai penjualan ditambah
dengan kenaikan nilai persediaan pada periode 1 yang merupakan periode basis ialah
$ 53.900. pada periode 2, setelah dilakukan penyesuaian jumlah persediaan diperoleh
bahwa jumlah nilai output berdasarkan harga berlaku ialah $ 75.300 dan berdasarkan
nilai pada harga periode basis adalah $ 66.700.

Perhitungan Data Penerimaan dari Sumber Lain

Berbagai sumber penerimaan lain jika ada perlu dihitung dan disesuaikan. Seperti terlihat
dalam tabel 8. Beberapa dari penerimaan lain diluar kegiatan produksi di pabrik antara lain
bunga bonds, sewa peralatan perusahaan dan fee atas jasa konsultan yang dimiliki
perusahaan. Dari ketiga sumber-sumber penerimaan lain-lain tersebut besarnya nilai konstan
disesuaikan dengan faktor deflator masing-masing dari sumber tersebut seperti ditunjukkan
dalam kolom 3 dan kolom 6.
Tabel 8. Perhitungan Nilai Pendapatan Lain – lain

Periode 1 (Basis) Periode 2


Jumlah Deflator Nilai atas Jumlah Faktor Nilai atas
Uraian
($) harga periode ($) Depresiasi harga periode
basis ($) basis ($)
Bunga 2.000 1.00 2.000 2.500 1.15 2.174
bonds
Sewa 500 1.00 500 700 1.20 583
peralatan
Jasa 800 1.00 800 1.100 1.05 1.048
pelatihan
Jumlah 3.300 4.300 3.805
data yang ditunjukkan dalam tabel 8 menjelaskan bahwa jumlah pendapatan dari sektor jasa-
jasa pada periode basis adalah $ 3.300 dan pada periode 2 jika dihitung menurut harga
periode basis ialah $ 3.805.

2. Perhitungan Data Input


Keseluruhan faktor input yang digunakan pada periode berlaku yang dihitung atas
dasar nilai periode basis. Secara lebih ringkas, nilai dari masing-masing faktor input
dihitung sebagai berikut:

a) Faktor input tenaga kerja = Ʃ[jumlah jam kerja per kelompok tenaga kerja] x
[tarif upah per jam kerja berdasarkan periode basis
per kelompok tenaga kerja]

Tabel 9. Input Tenaga kerja berdasarkan harga berlaku dan harga konstan

Periode 1 (Basis) Periode 2


Uraian Jumlah Harga Total Jumlah Harga Total Total atas
(Jam) ($/jam) ($) (Jam) ($/jam) ($) harga basis
Tenaga Kerja
Kategori 1 3.000 5 15.000 2.500 7 17.500 12.500
Kategori 2 600 6 3.600 500 8 4.000 3.000
Jumlah - - 18.600 - - 21.500 15.500

Tabel 9 menunjukkan bahwa total nilai input tenaga kerja pada periode 1 ialah $ 18.600 dan
pada periode 2 sebesar $ 21.500 pada harga berlaku. Tetapi jika dihitung berdasarkan harga
pada periode basis, jumlahnya adalah ( 2.500 x $5) + (500 x $6) = $15.500

b) Faktor input bahan =Ʃ[Jumlah unit bahan digunakan setelah disesuaikan


dengan persediaan] x [harga pada periode basis]
Tabel 10. Perhitungan Nilai Bahan

Periode 1 (basis) Periode 2


Jumlah Harga Total Total Jumlah Harga Total Total
Uraian (unit) ($/unit) Harga Harga (unit) ($/unit) Harga Harga
Berlaku Konstan Berlaku Konstan
($) ($) ($) ($)
Bahan 1
Stok Awal 1.400 0.8 1.120 1.120 2.000 1.0 2.000 2.000
Pengadaan 6.600 1.0 6.600 6.600 7.500 1.1 8.250 7.500
Stok akhir 2.000 1.0 2.000 2.000 2.500 1.1 2.750 2.500
Jumlah 6.000 - 5.720 5.720 7.000 - 7.500 7.000
digunakan
Bahan 2
Stok Awal 100 5.5 550 550 50 6.0 300 300
Pengadaan 150 6.0 900 900 200 7.5 1.500 1.200
Stok akhir 50 6.0 300 300 100 7.5 750 600
Jumlah 200 - 1.150 1.150 150 - 1.050 900
digunakan
Bahan 3
Stok Awal 150 1.8 270 270 100 2.0 200 200
Pengadaan 250 2.0 500 500 350 3.0 1.050 700
Stok akhir 100 2.0 200 200 150 3.0 450 300
Jumlah 300 - 570 570 300 - 870 600
digunakan
Jumlah 7.440 7.440 9.470 8.500
Dalam periode 1 (basis) untuk bahan 1 jumlah stok awal 1.400 unit dengan harga $ 0.8 per
unit. Jumlah nilai stok awal ialah $ 1.120. jumlah kebutuhan pada periode 1 ialah 6.000 unit,
berarti ada kekurangan sebanyak 4.600 unit lagi. Kekurangan ini dipenuhi dari pengadaan
6.600 unit dengan harga per unit $ 1.0 berarti jumlah nilai bahan yang digunakan ialah $
1.120 + 4.600 x $ 1.0 = $ 5.720. demikian selanjutnya untuk bahan 2 dan bahan 3. Jumlah
keseluruhan nilai bahan digunakan pada periode 1 ialah $ 7.440 dan pada periode 2 sebessar
$ 9.470 dan jika dihitung atas harga periode 1 adalah $ 8.500.

c) Faktor input kapital


Besarnya input kapital dihitung sebagai berikut:
Faktor input kapital = Ʃ [nilai anuitas setiap asset yaitu peralatan fisik, cash
account dan note receivable, inventory dan liquid assets yang dihitung atas
dasar nilai periode basis dan umur produktif]
- Asset Tetap
Asset tetap terdiri dari barang-barang modal berupa bangunan, mesin – mesin
produksi, dan lain-lain. Asset bangunan mempunyai umur pakai 20 tahun maka
faktor depresiasi 1/20 = 0.05 dan mesin-mesin mempunyai umur 10 tahun maka
faktor depresiasi 1/10 = 0.10 dan seterusnya.
Tabel 11. Perhitungan nilai asset tetap

Periode 1 (Basis) Periode 2


Jumlah Faktor Nilai atas Jumlah Faktor Nilai atas
Uraian ($) Depresiasi harga ($) depresiasi harga
periode basis periode
($) basis ($)
Bangunan 15.000 0.05 750 15.000 0.05 750
Mesin- 5.000 0.10 500 8.000 0.10 761*
mesin
Lain-lain 1.000 0.20 200 1.500 0.20 287**
jumlah - - 1.450 - - 1.798
*) Total nilai asset mesin-mesin termasuk nilai asset yang bertambah ($500+ $261 = $761)
**) Total nilai asset lain-lain yang bertambah sebesar $ 87/tahun sehingga menjadi $ 287.

Tabel 11 menunjukkan bahwa asset mesin-mesin dan asset fisik lainnya pada periode
2 bertambah sebesar nilainya masing –masing $ 3.000 dan $ 500. Nilai yang
bertambah ini harus dihitung terlebih dahulu atas harga periode basis. Jika indeks
harga asset pada periode 2 dimisalkan sebesar 1.15 maka nilai asset yang bertambah
pada periode 2 jika dihitung berdasarkan harga periode basis ialah sebesar
$3.000/1.15 = $2.609 untuk mesin-mesin dan $ 500/1.15 = $435 untuk asset fisik
lainnya. Besarnya nilai penyusutan dari pertambahan asset ini masing – masing $
2.609 x 0.10 = $ 261 untuk mesin – mesin dan $ 435 x 0.20 = $87 untuk asset fisik
lainnya.

- Asset lancar
Asset lancar terdiri dari uang kas dan inventory yang besarnya masing-masing
dalam periode 1 ialah $ 5.000 dan $ 12.000 dan pada periode 2 ialah $ 7.000 dan
$ 14.000. untuk mengkonversi jumlah tersebut ke dalam input per periode maka
digunakan faktor bunga uang sebagai faktor konversi. Dengan mengasumsikan
tingkat bunga uang 15% per periode maka faktor input kas untuk periode 1
adalah $750 dan inventory $1.800 dan untuk periode 2 masing-masing adalah $
1.050 dan $ 2.100. selanjutnya untuk menghitung nilai faktor input periode 2 ke
periode basis digunakan deflator masing-masing yaitu 1.12 dan 1.15. deflator
untuk uang kas berdasarkan indeks harga rata-rata 1.12 per tahun dan deflator
inventory ialah indeks harga bahan sebesar 1.15.
Tabel 12. Perhitungan Nilai Asset lancar
Periode 1 (Basis) Periode 2
Jumlah Deflator Nilai atas Jumlah Deflator Nilai atas
Uraian
($) harga periode ($) harga periode
basis ($) basis ($)
Kas 750 1.00 750 1.050 1.12 938
Persediaan 11.300 1.00 11.300 18.325 1.15 15.930
Jumlah 12.050 16.868

Tabel 12 menunjukkan bahwa seluruh asset lancar yaitu kas dan inventory
masing-masing sebesar $ 12.050 pada periode 1 dan $ 16.868 pada periode 2.
Jika tingkat bunga uang sebesar 10% per tahun seperti telah dijelaskan di atas
maka besar faktor input kapital ialah sebesar $ 1.205 untuk periode 1 dan $ 1.686
untuk periode 2.

- Faktor input lainnya dihitung


Besarnya input lainnya dihitung sebagai berikut:
Faktor input lainnya = Ʃ [ nilai semua faktor input lain seperti utilitas, asuransi
pajak kepada pemerintah, advertensi, dan lain-lain yang dikonversikan ke dalam
nilai periode basis].
Misalkan perusahaan ini menggunakan tiga tipe sumber energi yaitu solar dan
tenaga listrik dari perusahaan listrik negara.

Tabel 13. Perhitungan Nilai Input Lainnya


Periode 1 (Basis) Periode 2
Jumlah Deflator Nilai atas Jumlah Deflator Nilai atas
Uraian
($) harga periode ($) harga periode
basis ($) basis ($)
Solar 200 1.00 200 250 1.10 250
Tenaga 10.000 0.15 1.500 12.000 0.20 1.800
listrik
Jumlah 1.700 2.050

Untuk mengetahui produktivitas perusahaan terkait berdasarkan model Craig-


Harris maka hasil-hasil perhitungan nilai output dan input yang diresume seperti
ditunjukkan dalam Tabel 14.
Tabel 14. Resume Perhitungan Nilai Output dan Input atas dasar harga periode 1 (basis)

Periode 1 (Basis) Periode 2


Nilai Nilai atas
Elemen Nilai Harga atas
berlaku harga
Berlaku harga basis
basis
Output ($)
Produk fisik 62.900 62.900 75.000 66.700
Lain-lain 3.300 3.300 4.300 3.805
Jumlah output 66.200 66.200 79.300 70.505
Input
Tenaga kerja $ 18.600 18.600 21.500 13.500
Bahan $ 7.400 7.400 9.470 8.106
Kapital $
-asset tetap 1.450 1.450 1.798
-asset lancar 1.205 1.832 1.695
Sub total kapital 2.655 2.655 3.282 3.493
Input lainnya 1.700 1.700 2.675 2.150
Jumlah input 30.355 30.355 36.927 27.249

Produktivitas Total - 2.181/$ - 2.587/$


Produktivitas Parsial
Tenaga kerja - 3.560/$ - 5.220/$
Bahan - 8.950/$ - 8.700/$
Kapital - 24.934/$ - 20.184/$
Lain-lain - 38.940/$ - 32.790/$
Produktivitas Total faktor - 3.114/$ - 4.149/$

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa produktivitas total menunjukkan kenaikan dari
periode 1 ke periode 2. Demikian juga dalam produktivitas parsial untuk tenaga kerja dan
produktivitas total faktor. Tiga faktor input yaitu bahan, kapital dan input lain-lain mengalami
penurunan produktivitas parsial. Hasil perhitungan ini mengindikasikan perlunya perbaikan
dalam manajemen bahan, kapital dan sumberdaya lainnya yang digunakan dalam proses
produksi.

Anda mungkin juga menyukai