BAB I
PENDAHULUAN
pekerjaan. Time study ini sendiri digunakan untuk mengetahui atau mencari metode
yang paling efisien dalam melakukan suatu pekerjaan.
Pada dasarnya Time study merupakan suatu cara untuk menentukan berapa lama
waktu yang dibutuhkan seorang pekerja untuk melakukan suatu pekerjaan berdasarkan
standar performancenya. Time Study terdiri dari beberapa langkah diantaranya,
mengumpulkan segala keterangan menyangkut pekerjaan, mengurai pekerjaan pada
elemen kerja, mengukur waktu tiap elemen dan menentukan waktu standar.
Time study perlu dilakukan dalam menganalisis elemen-elemen kerja karena
sangat membantu dalam peningkatan produktivitas pekerja. Apabila elemen-elemen
kerja diteliti maka dapat dilihat mana elemen kerja yang kurang efektif sehingga dapat
meminimalisir sehingga dapat mengefektifkan waktu kerja dan meningkatkan
produktivitas pekerja.
Dalam berbagai kegiatan pekerjaan, time study ini dapat diterapkan, khusunya
pada dunia industri yaitu untuk menemukan metode kerja yang baik dan ideal bagi
pekerja sehinggga output dari pekerja secara optimal. Selain itu juga berhubungan
dengan perencanaan kapasitas dalam produksi. Pengaplikasian time study bisa
dikombinasikan dengan motion study serta prisip ekonomi gerakan untuk melihat apa
saja faktor yang mempengaruhi pekerja dalam pekerjaanya, misalnya adanya langkah
kerja yang kurang efektif, penyusunan tata letak bahan baku yang tidak terjangkau
pekerja, serta hal teknis yang menyebabkan ketidakefisienan pekerja.
Dalam praktikum ini, praktikan akan menggunkaan konsep time study dan
motion study, menganalisis waktu siklus, waktu baku, dan waktu normal. Data yang
digunakan berasal dari waktu tiap perakitan komponen gasing dengan tiga macam
metode yang berbeda-beda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Semakin besar jumlah sampel yang diambil, perbedaan dengan populasinya akan
semakin kecil (Wignjosoebroto, 1995).
Banyaknya pengamatan yang harus dilakukan saat sampling kerja dipengaruhi
oleh 2 faktor, yaitu tingkat kepercayaan (Confidence Level) dan tingkat ketelitian
(Degree of Accuracy). Aplikasi Work Sampling dalam Industri, antara lain
(apk.lab.uii.ac.id):
dimanfaatkan untuk operasi kerja lainnya. Langkah ini tentunya tidak efisien, kerena
bagaimanapun berbagai macam pekerjaan/operasi akan memiliki elemen-elemen kerja
yang sama. Kelebihan metode – metode pengukuran kerja standard data adalah
(library.binus.ac.id):
Sangat sederhana
Lebih mudah dan cepat dilaksanakan
Mengurangi aktivitas-aktivitas pengukuran kerja tertentu
Mempercepat proses yang diperlukan untuk menetapkan waktu baku
Cenderung memberikan ketelitian dan konsistensi terhadap waktu baku yang
dibutuhkan untuk penyelesaian pekerjaan
Pengukuran waktu baku dengan data waktu gerakan merupakan waktu yang
tidak langsung berdasarkan elemn-elemen pekerjaannya, melainkaj berdasarkan elemen-
elemen gerakannya. Elemn gerakan timbul dari konsep Therbligs. Menetapkan waktu
baku dengan pengukuran metode ini menggunakan data waktu gerakan yang teridri atas
sekumpulan data waktu dan prosedur sistematis yang dilakukan dengan menganalisa
dan membagi setiap operasi kerja yang dilakukan secara manual kedalam gerakan-
gerakan kerja, gerakan anggota tubuh atau gerakan manual lainnya. Pengukuran waktu
kerja tidak langsung dengan data waktu gerakan dibagi atas beberapa metode, yaitu
(library.binus.ac.id) :
Analisa waktu gerakan (motion time analysis)
Waktu gerakan baku (motion time standard)
Waktu gerakan dimensi (dimention motion time)
Faktor-faktor kerja (work factor)
Pengukuran waktu gerakan (motion time measurement)
s
√
N ∑ X 2−( ∑ X )
………...………..………..…….. (2.3)
N '=
(∑ X )
Keterangan:
N = Jumlah data yang didapat
X = Data yang didapat dari pengamatan
N’= Jumlah pengamatan yang diperlukan
k = harga tingkat kepercayaan (index confidence)
s = tingkat ketelitian
Σx
X= ………...………..………..…….. (2.4)
n
Keterangan:
X = Waktu Siklus
x = Waktu pengamatan
n= Jumlah pengamatan yang dilakukan
Poor F - 0,04
2.5.4 Allowance
Kelonggaran (allowance) adalah waktu yang diberikan kepada pekerja untuk
menyelesaikan pekerjaannya diluar waktu normal.
Allowance terbagi menjadi:
Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah ( fatigue )
Kelonggaran yang tidak dapat dihindarkan
Allowance yang umum digunakan adalah 10% (untuk bidang manufaktur) sampai
dengan 20%-25% (untuk Departemen/Instansi Pemerintah) dari total jam kerja sehari.
Contoh Allowance: Minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus, ke toilet,
ngobrol dengan teman sekerja sekadar untuk menghilangkan ketegangan atau
kejenuhuan kerja, dan lain-lain (Modul Praktikum PSKE, 2018).
dahulu. Manfaat dari waktu baku adalah sebagai berikut (Modul Praktikum PSKE,
2018):
a. Man Power Planning.
b. Estimasi biaya untuk upah kerja.
c. Penjadwalan produksi dan penganggaran.
d. Indikasi output yang mampu dihasilkan oleh pekerja.
e. Perencanaan sistem pemberian bonus dan intsestif bagi pekerja yang
berprestasi.
Rumus yang digunakan untuk menghitung waktu baku:
Wb = Wn + (Wn × ℓ) .......................................(2.6)
Keterangan :
Wb = waktu baku
Wn = waktu normal
ℓ = kelonggaran