Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI 1


METHOD TIME MEASUREMENT
(MTM)

Disusun Oleh :

Nama/NPM : 1. Akbariz R. / 36409918


2. Apri Mulyono / 30407129
3. Krisna Aji S. / 38409011
4. M. Robiesa / 30409301
Kelompok : III
Hari/Tanggal : Senin / 4 April 2011
Shift : IV (Malam)
Asisten Pembimbing : Nurani Gianti

LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2011
ABSTRAKSI

Akbariz R. (36409918), Apri Mulyono (30407129), Krisna Aji S. (38409011),


M. Robiesa (30409301).
METHOD TIME MEASUREMENT (MTM).
Laporan Akhir. Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi, Jurusan
Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, 2010-2011.
Kata Kunci: Waktu, MTM, Efisien, Raket Nyamuk

Waktu merupakan salah satu faktor penting dan paling banyak diperhatikan dalam
kegiatan industri. Dengan diketahuinya waktu kerja, dapatlah diketahui kapan sebaiknya suatu
perusahaan mulai bekerja serta kapan perusahaan tersebut memasarkan hasil produksinya.
Sedangkan waktu kerja dipengaruhi oleh faktor manusia sebagai operator serta mesin yang
dioperasikannya. Faktor manusia menjadi bagian yang terpenting dari kedua faktor tadi dimana
tanpa manusia, mesin tidak dapat bekerja dengan semestinya.
Namun masih banyak industri yang belum didasari oleh sistem kerja tidak yang tidak
mempedulikan faktor dari manusia tersebut. Hal itu bisa menyebabkan tidak efisiennya waktu
kerja seperti gerakan anggota tubuh operator yang tidak perlu. Sehingga untuk mengefisienkan
gerakan yang tidak perlu tersebut dibutukan metode seperti MTM.
MTM ini bisa dipelajari dengan melihat film seperti halnya dalam merakit raket nyamuk
dengan merekamnya dengan kamera video. Setelah melakukan perekaman dilanjutkan dengan
perhitungan dan analisa, serta perbaikan yang perlu untuk mengefisienkan gerakan yang tidak
perlu oleh pekerja. Adapun perhitungan dan analisa dalam perakitan raket nyamuk menggunakan
MTM-1.

Daftar Pustaka (1979-2006)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkembangnya dunia industri yang semakin hari semakin pesat, dengan
persaingan yang sangat ketat dan terbuka, maka para pelaku industri dituntut
untuk dapat memberikan kualitas yang terbaik, dan berdaya saing tinggi. Karena
alasan itulah setiap perusahaan harus selalu mengembangkan metode-metode
sistem kerja yang dapat menunjang dan memberikan produktifitas yang tinggi,
serta efisiensi waktu kerja yang paling optimal, agar perusahaan mendapatkan
keuntungan yang maksimum. Namun masih banyak manajemen industri tersebut
yang belum didasari oleh sistem kerja yang baik sehingga proses kerja dari tiap-
tiap operator dan elemen kerjanya tidak efisien.
Elemen kerja yang tidak efisien dapat berasal dari operator/pekerja yang
melakukan pekerjaan, banyak pekerjaan yang belum tentu tepat, seperti halnya
gerakan-gerakan anggota tubuh yang tidak perlu dilakukan sehingga waktu kerja
kurang efektif, untuk mengefisienkan gerakan yang tidak perlu tersebut dibutukan
metode seperti MTM.
Praktikum dengan modul MTM pada kelompok tiga melakukan perakitan
raket nyamuk dengan merekamnya menggunakan camera video yang kemudian
dilakukan analisa dengan menggunakan MTM-1. Keunggulan MTM diantaranya
dapat memperbaiki gerakan yang tidak perlu dan juga dapat mendeteksi waktu
penyelesaian operasi sebelum operasi tersebut dijalankan.

1.2 Perumusan Masalah


Permasalahan yang terdapat dalam Laporan Akhir Analisis Perancangan
Kerja dan Ergonomi ini adalah adalah bagaimana cara menguraikan elemen-
elemen gerakan dasar yang dilakukan oleh seorang operator dalam merakit sebuah
raket nyamuk. Elemen tersebut digunakan untuk perhitungan dan analisa serta
perbaikan dengan menggunakan MTM-1.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah merupakan salah satu format penulisan yang harus
dibuat supaya data yang diperoleh tidak menyimpang dari judul laporan.
Pembatasan masalah dalam pembuatan laporan akhir Analisis Perancangan Kerja
dan Ergonomi I ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil rekaman gambar yang diolah adalah hasil rekaman gambar yang
diambil dalam merakit raket nyamuk yang hanya dilaksanakan di
Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi, Jurusan Teknik
Industri, Universitas Gunadarma, hanya pada hari Senin tanggal 28 Maret
2011.
2. Gerakangerakan yang dianalisis dalam laporan akhir ini adalah
gerakangerakan mata, tangan kanan dan tangan kiri operator saja, sedangkan
gerakan anggota tubuh operator yang lain tidak dianalisis.
3. Metode pemecahan masalah yang digunakan pada praktikum kali ini
yaitu metode MTM-1 (motion Time Measurenment-1) saja.

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan merupakan salah satu format penulisan yang harus
dibuat supaya data yang diperoleh tertuju pada sasaran.Tujuan dari penulisan
laporan akhir praktikum ini adalah:
1) Mengetahui elemen-elemen gerakan dasar dalam perakitan raket nyamuk.
2) Menganalisa atau menguraikan elemen-elemen gerakan dasar, dan
menghitung waktu TMU dalam perkaitan raket nyamuk, serta menganalisa
tabel kelonggaran dan tabel rangkuman
3) Melakukan perbaikan kerja meliputi perbaikan elemen gerakan dasar yang
telah didapatkan berdasarkan analisa yang telah dilakukan.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan merupakan suatu cara mempermudah dalam
memberikan gambaran tentang penulisan. Sistematika penulisan yang digunakan
dalam penulisan laporan akhir Analisis Perencanaan Kerja dan Ergonomi I dengan
modul method time measurement ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan merupakan bab pertama yang harus dibuat supaya
laporan akhir ini bisa terselesaikan. Berisi latar belakang, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika
penulisan Laporan akhir Analisis Perencanaan Kerja dan Ergonomi ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan dasar-dasar teoritis yang menjadi landasan
pemecahan masalah. Landasan teoriberisi teori-teori yang berkaitan
dengan modul method time measurement.
BAB III METODE PENGAMBILAN DATA
Bab ini berisi tentang flowchart pengambilan data dan penjelasan.
Peralatan yang digunakan, komponen produk dan lay out pengambilan
data pun merupakan metode pengambilan data.
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA
Bab ini menjelaskan tentang pembahasan yang telah dilakukan dengan
analisis dari pembahasan tersebut. Berisi pembahasan bagan analisa
video, analisa, serta perbaikan dari analisa tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan
berdasarkan tujuan. Berisi kesimpulan dari seluruh percobaan yang
dilakukan pada modul method time measurement, serta saran-saran
untuk Laboratorium Teknik Industri Menengah demi pengajaran yang
lebih baik.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Studi Gerakan


Studi gerakan adalah analisis terhadap beberapa gerakan bagian badan
pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, dengan demikian diharapkan agar
gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangkan. Gerakan-gerakan yang
dilakukan oleh seorang pekerja ada kalanya pula sudah tepat atau sudah sesuai
dengan gerakan-gerakan yang diperlukan, tetapi ada kalanya pula seorang pekerja
melakukan gerakan yang tidak perlu biasanya disebut gerakan yang tidak efektif.
Untuk memudahkan penganalisaan terhadap gerakan-gerakan yang dipelajari,
perlu dikenal dahulu gerakan-gerakan dasar (Sutalaksana, 2006).
Metode MTM-1 (Methods Time Measurement-1) yang mempunyai
keunggulan pre-determined, ialah metoda ini dapat mendeteksi waktu
penyelesaian suatu pekerjaan dalam suatu metoda yang diusulkan sebagai
alternatif, sebelum metoda kerja tersebut diterapkan atau dijalankan (Sutalaksana,
2006).

2.2 Methods Time Measurement-1 (MTM-1)


Methods Time Measurement-1 (MTM-1) adalah suatu sistem penetapan
awal waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan-gerakan
kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam film (Sritomo,1992).
Sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisis setiap
operasi atau metoda kerja ke dalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk
melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian menetapkan standar waktu dari
masing-masing gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi-kondisi
kerja masing-masing yang ada (Sutalaksana, 2006).
2.3 TMU (Time Measurement Unit )
TMU merupakan satuan waktu yang digunakan dalam MTM (Methods
Time Measurement) baik MTM 1, 2 atau 3. Definisi TMU ialah unit pengukuran
waktu, dimana : 1 TMU = 0,00001 jam (1 TMU = 0,036 detik).(Yudiantyo, 1994).
2.4 Tahap Dalam Pengukuran Waktu Kerja dengan Metoda MTM-1
Pada dasarnya, terdapat tiga tahap dalam melakukan pengukuran waktu
kerja dengan metoda MTM-1, yaitu, pendahuluan, observasi, perhitungan dan
pengecekan. (Yudiantyo, 1994).

2.5. Elemen-elemen Gerakan MTM-1 (Methods Time Measurement -1)


Dalam metoda MTM-1 (Methods Time Measurement-1) terdiri dari
elemen-elemen gerakan seperti reach, move, apply pressure, turn, grasp, release,
position, disengage, eye time , crank body, leg&foot motion (Yudiantyo, 1994).

2.5.1 Gerakan Menjangkau (Reach)


Gerakan menjangkau (reach) ialah gerakan dasar yang digunakan bila
maksud utama gerakan adalah untuk memindahkan tangan atau jari tangan ke
suatu tempat tujuan atau lokasi yang baru. Dalam pergerakan ini, tangan dalam
keadaan kosong atau tidak membawa obyek apapun (Yudiantyo, 1994).
Cara penulisan gerakan ini dipetakan dalam simbol-simbol yang berurut
dan masing-masing simbol tersebut mengandung arti, yaitu :
--------------- simbol ---------------
1 2 3 4 5
m R f kasus m
Simbol pertama dan ke-lima menginformasikan adanya gerakan lain yang
tergabung dan tak terpisahkan dengan gerakan reach ini. Dan dituliskan jika dan
hanya jika gerakan tersebut bersatu dengan gerakan lain. Penulisannya harus
dengan memakai huruf m. Bila dipakai huruf besar seperti M, maka akan
menginformasikan elemen gerakan dasar yang lain.Simbol ke-dua ialah simbol
yang menginformasikan gerakan reach.
Simbol ke-tiga diisi dengan jarak. Jarak yang dimaksudkan disini adalah
jarak perpindahan tangan. Jarak yang dituliskan di sini harus dalam satuan inch,
karena tabel yang tersedia sudah dalam satuan inch. Bila jarak pergerakan ini
kurang dari , maka penulisannya tidak perlu dengan angka, cukup dengan
menuliskan huruf f simbol ke-empat menginformasikan kasus dalam gerakan
reach ini. Diisi dengan huruf A,B,C,D atau E (Yudiantyo, 1994).

2.5.2 Gerakan Membawa (Move)


Gerakan membawa (move) ialah gerakan dasar yang dikerjakan bila
maksud utamanya adalah untuk membawa suatu obyek ke suatu sasaran. Ciri-ciri
utama dari pergerakan ini ialah pada saat pergerakan tangan, tangan dalam kondisi
membawa objek. Oleh karena itu, berat dari objek diperhitungkan dalam gerakan
ini, karena mempengaruhi pergerakan (Yudiantyo, 1994).
Cara penulisan gerakan move ini dipetakan dalam simbol-simbol yang
berurut dan masing-masing simbol tersebut mengandung arti, yaitu :
------------------------ simbol -----------------------
1 2 3 4 5 6
m M f kasus m berat

Simbol pertama dan ke-enam menginformasikan adanya gerakan lain yang


bergabung dan tak terpisahkan dengan gerakan move ini. Dan dituliskan jika dan
hanya jika gerakan tersebut bersatu dengan gerakan lain. Penulisannya harus
dengan memakai huruf m. Bila dipakai huruf besar seperti M, maka akan
menginformasikan elemen gerakan dasar yang lain.
Simbol ke-dua ialah simbol yang menginformasikan gerakan move.
Simbol ke-tiga diisi dengan jarak. Jarak yang dimaksudkan disini adalah jarak
perpindahan tangan. Jarak yang dituliskan di sini harus dalam satuan inch, karena
tabel yang tersedia sudah dalam satuan inch. Bila jarak pergerakan ini kurang dari
, maka penulisannya tidak perlu dengan angka, cukup dengan menuliskan
huruf f.
Simbol ke-empat menginformasikan kasus dalam gerakan move ini. Diisi
dengan huruf A,B atau C. Simbol ke-lima menginformasikan berat objek yang
berlaku dalam gerakan move ini. Berat diidentifikasikan dalam satuan lbs, sesuai
tabel yang telah disediakan. Beban diperhitungkan bila melebihi 2 lbs.
(Yudiantyo, 1994)

2.5.3 Gerakan Menekan (Apply Pressure)


Gerakan menekan (apply pressure) ialah pemakaian tekanan pada waktu
pergerakkan. Gerakan yang termasuk dalam gerakan ini, misalnya
mengencangkan sekrup dengan obeng. Pembagian apply pressure dibagi dua yaitu
kasus A dan kasus B, yang masing-masing dinotasikan dengan APA & APB.
(Yudiantyo,1994).
APA = AF + DM + RLF = 10,6 TMU
APB = APA + G2 = 16,2 TMU
Dimana : AF = Apply Force, yang dimaksud adalah menambah atau
mengendalikan tenaga otot ke obyek yang besarnya 3,4
TMU.
DM = Dwell Minimum, yang dimaksud adalah waktu pendek selama
tenaga pembalikan (reaksi) terjadi pada tenaga yang relatif
konstan yang besarnya 4,2 TMU.
RF = Release Force, yang dimaksud adalah relaksasi atau
pelemahan dari otot, membebaskan tenaga dari obyek yang
besarnya 3,0 TMU. (Yudiantyo,1994).

2.5.4 Gerakan Memutar (Turn)


Gerakan memutar (turn) ialah memutar atau gerakan memutar tangan
sepanjang sumbu tangan atau lengan bawah. Tatacara pemberian simbol dalam
gerakan turn ini adalah sebagai berikut:
---------------- simbol -------------
1 2 3
T derajat perputaran S/M/L
Simbol pertama dituliskan huruf T besar, yang menginformasikan gerakan
turn. Simbol ke-dua dituliskan derajat perputaran, Simbol ke-tiga dituliskan S, M,
L, disesuaikan dengan kategori beban perputarannya (Yudiantyo, 1994).

2.5.5 Gerakan Memegang (grasp)


Gerakan memegang (grasp) ialah elemen gerakan dasar untuk menguasai
benda baik dengan jari atau dengan tangan. Pembagian dari gerakan grasp ini
dibagi dalam 11 kategori yaitu :
G1, pick-up grasp, yang terdiri dari 3 kasus yaitu kasus A,B dan C, yaitu: G1A,
dipakai untuk semua objek yang secara mudah dipegang, dikerjakan dengan
cara menutup jari / menghimpitkan kedua jari. G1B, dipakai bila objek yang
dipegang sangat kecil atau objek yang sangat pipih yang terletak
sejajar / sebidang dengan permukaan meja. G1C, gerakan ini dipakai untuk
objek pemegangan yang berbentuk silindris, dan dibagi menjadi tiga kategori
diameter, yaitu G1C1, dipakai bila objek yang akan dipegang berbentuk
silindris, yang berdiameter lebih besar dari inch. G1C2, dipakai bila objek
yang akan dipegang berbentuk silindris, yang berdiameter antara inch
sampai dengan inch. G1C3, dipakai bila objek yang akan dipegang
berbentuk silindris, yang berdiameter lebih kecil dari inch.
G2,dipakai bila terjadi pengubahan pemegangan tanpa melepaskan pengendalian.
G3, dipakai bila objek yang akan dipegang diambil dari tangan lain dengan
mudah.
G4, dipakai bila pemegangan dilakukan setelah pemilihan.
G5, yang dimaksud ialah menguasai objek dengan cara disentuh. Dan gerakan ini
biasanya sudah termasuk dalam gerakan REACH, sehingga besar TMU-nya
adalah nol (Yudiantyo, 1994).

2.5.6 Gerakan Melepas (Release)


Gerakan melepas (Release) ialah gerakan melepaskan penguasaan obyek
oleh jari atau tangan. Pembagian gerakan release ini terbagi dalam dua kategori,
yaitu :
R11, yang dimaksud ialah melepaskan penguasaan objek dengan membuka jari
untuk melepaskan.
R12, yang dimaksud ialah menghindar, lawan dari G5. Sehingga, biasanya bila
gerakan grasp-nya masuk dalam kategori G1, G2, G3 atau G4, maka
gerakan release-nya adalah RL1. Sedangkan bila gerakan GRASP- nya
masuk dalam kategori G5, maka gerakan release-nya adalah RL2
(Yudianyto, 1994).

2.5.7 Gerakan Mengarahkan (Position)


Gerakan mengarahkan (position) ialah gerakan dasar dari jari atau tangan
yang dipergunakan untuk meluruskan, mengorientasikan atau mengarahkan
sebuah obyek dengan obyek lainnya, dengan tujuan memperoleh hubungan yang
spesifik. Position terjadi setelah objek ditransportasikan atau dipindahkan,
tatacara penulisan simbol pada gerakan position ini ialah :

--------------- simbol ----------------


1 2 3 4
P 1/2/3 S/SS/NS E/D

Simbol pertama merupakan simbol untuk gerakan position.


Simbol ke-dua menginformasikan kategori dari gerakan position, yaitu:
1 = Tidak ada tekanan/paksaan/kesukaran
2 = Sedikit tekanan
3 = Kesukaran atau diperlukan tekanan yang besar
Simbol ke-tiga menjelaskan bentuk sifat atau bentuk dari benda yang
diarahkan yaitu, S = Simetri, SS = Semi-simetri, NS = Non-simetri. Yang
dimaksud dengan simetri ialah objek yang diarahkan bisa dalam keadaan bebas
dimasukkan/diarahkan. Dan yang dimaksud dengan semi-simetri ialah objek yang
diarahkan/dimasukkan terbatas posisinya pada saat dimasukkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan non-simetri ialah objek yang diarahkan/dimasukkan hanya bisa
dimasukkan dengan satu posisi saja. Simbol ke-empat menginformasikan tingkat
kemudahan dalam melakukan gerakan position, yaitu E = Mudah dalam
pengendaliannya, D = Sukar dalam pengendaliannya (Yudiantyo, 1994).

2.5.8 Gerakan Melepas Rakit (Disengage)


Gerakan melepas rakit (disengage) ialah gerakan dasar untuk memisahkan
suatu obyek dari obyek lain.Pembagian pada gerakan disengage ini dibagi dalam
tiga kategori, yaitu:
D1, Loose, sangat sedikit usahanya, dan bercampur dengan gerakan selanjutnya
jarak pemisahannya sampai 1 inch.
D2, Close, usahanya normal, dan jarak pemisahannya antara 1 inch sampai
dengan5 inch.
D3, Tight, usaha yang besar, dan jarak pemisahannya lebih besar dari 5 inch dan
lebih kecil dari 12 inch.
Tatacara penulisan simbol pada gerakan DISENGAGE ini ialah :
----------------- simbol ------------------
1 2 3
D 1/2/3 E/D

Simbol pertama merupakan simbol untuk gerakan disengage. Simbol ke-


dua menginformasikan tingkat usaha dari gerakan disengage. Simbol ke-tiga
menginformasikan tingkat kesulitan dari gerakan disengage (Yudiantyo, 1994).

2.5.9 Gerakan Mata (Eye Time)


Gerakan ini terbagi menjadi dua gerakan, yaitu:
1. Eye Travel (ET)
Eye Travel ialah gerakan mata yang dipergunakan untuk mengubah
pandangan dari suatu lokasi ke lokasi lain. Terdapat dua cara pengukuran yang
dapat dilakukan sehubungan dengan penentuan eye travel ini, yaitu :
a. Membaca tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1 TMU Berdasarkan Derajat Perpindahan Mata

Sudut
TMU
Perpindahan(derajat)
15 4.3
30 8.6
45 12.8
60 17.1
>=75 20
(Sumber :Yudiantyo, 1994)

b. Berdasarkan jarak perpindahan (T) dan jarak tegak lurus antara mata dan garis
perpindahan (D). (Yudiantyo, 1994)

2. Eye Focus (EF)


Eye Focus ialah konsentrasi mata atau penglihatan mata terhadap suatu
obyek pada kurun waktu tertentu dengan maksud memperjelas penglihatan. Besar
TMU yang ditetapkan untuk gerakan ini adalah sebesar 7,3 TMU (Yudiantyo,
1994).

2.5.10 Crank
Crank ialah gerakan memutar dari jari tangan , tangan, pergelangan tangan
dan lengan. Berbeda dengan turn, gerakan crank terdapat diameter dari putaran,
sebagai contoh memutar stir mobil.

Tatacara penulisan simbol dari gerakan crank ini adalah sebagai berikut

------------------ simbol ------------------


1 2 3 4
Jml putaran C Diameter putaran ENW
Simbol pertama menginformasikan jumlah putaran. Minimal jumlah
putaran adalah putaran. Bila kurang dari putaran, maka gerakan tersebut
tidak dikategorikan gerakan crank, tetapi gerakan move. Simbol ke-dua
merupakan notasi dari gerakan crank. Simbol ke-tiga menginformasikan diameter
putaran. Simbol ke-empat menginformasikan beban putaran. Dan dituliskan bila
lebih besar dari 21/2 lbs. ENW singkatan dari Effective Net Weight, dan dalam hal
ini dipakai satuan lbs (Yudiantyo, 1994).

2.5.11 Body, Leg, And Foot Motion


Gerakan ini terdiri dari gerakan tubuh dan gerakan kaki, pembagiannya
adalah sebagai berikut :
1. Horizontal Motion
Yang dimaksud dengan horizontal motion ialah pergerakan tubuh secara
horizontal. horizontal motion dikategorikan dalam tiga jenis pergerakan, yaitu :
a) Berjalan (walk)
Yang dimaksud dengan walk ialah pergerakan ke depan atau ke belakang
dari tubuh yang timbul dari langkah perpindahan.
b) Pindah ke samping (side step)
Yang dimaksud dengan side step ialah gerakan atau perpindahan tubuh ke
samping dengan satu atau dua langkah ke samping, tanpa perputaran badan.
c) Putar badan (turn body)
Yang dimaksud turn body ialah memutar badan yang dikerjakan dengan
satu atau dua langkah (Yudiantyo, 1994).
2. Leg & Foot Motion
Gerakan leg & foot motion ini dapat dikategorikan menjadi tiga bagian,
yaitu :
a) Foot Motion (FM)
Yang dimaksud dengan foot motion ialah menekan atau mengangkat
telapak kaki melalui tumit.
b) Foot Motion With Heavy Pressure (FMP)
Identik dengan foot motion, perbedaanya ialah bahwa untuk gerakan ini
dikategorikan dengan adanya kesukaran atau beban tekanan kaki.
c) Leg Motion (LM)
Yang dimaksud dengan leg motion ialah menggerakkan kaki,
baik melalui lutut bila keadaan duduk, maupun pinggang bila keadaan
berdiri (Yudiantyo, 1994).
d) Vertical Motion
Ialah pergerakan ke atas atau ke bawah yang dilakukan oleh tubuh. Pada
pergerakan vertical motion ini dibagi dalam sepuluh kategori, yaitu :
a. Duduk (SIT)
Ialah gerakan badan untuk duduk, dari keadaan berdiri.
b. Berdiri (Stand)
Ialah gerakan badan untuk berdiri, dari keadaan duduk.
c. Bend (B)
Ialah membungkuk di tempat dari posisi berdiri, sehingga tangan dapat
menjangkau suatu obyek dengan syarat lutut tetap lurus.
d. Stoop (S)
Ialah membungkuk di tempat dari posisi berdiri, sehingga tangan sampai
ke lantai.
e. Kneel on One Knee (kok)
Ialah gerakan merendahkan badan dari keadaan berdiri dengan
memindahkan satu kaki ke depan atau ke belakang dan menurunkan satu
lutut ke lantai.
f. Arise from Bend (AB)
Ialah berdiri tegak kembali dari posisi bungkuk (bend)
g. Arise from Stoop(AS)
Ialah berdiri tegak kembali dari posisi bungkuk (stoop)
h. Arise from Kneel on One Knee (A KOK)
Ialah berdiri tegak dari posisi Kneel on One Knee(kok).
i. Kneel on Both Knees (kbk).
Yang dimaksud ialah merendahkan tubuh dari posisi berdiri dengan
memindahkan satu kaki ke depan atau ke belakang, dan merendahkan atau
menurunkan satu lutut ke lantai, serta menempatkan lutut kedua berdekatan
dengan lutut pertama.
j. Arise from Kneel on Both Knees (akbk)
Yang dimaksud ialah berdiri tegak kembali setelah melakukan Arise
from Kneel on Both Knees (kbk) (Wignosoebroto & Yudiantyo, 1992 &
1994).

2.4 Bagan Analisa


Tujuan dibuat bagan analisa adalah untuk memperjelas dan memudahkan
kita dalam melihat serta menganalisa gerakan-gerakan apa yang dilakukan oleh
operator dalam melakukan pekerjaannya, baik dengan tangan kiri atau tangan
kanan. Sehingga memudahkan kita juga dalam menghitung keseluruhan waktu
yang dipergunakan dalam pekerjaan tersebut.
Bila pada saat bekerja dengan kedua tangan secara bersamaan, tangan kiri
dan tangan berbeda dalam elemen gerakannya, misal tangan kiri lebih banyak
elemen gerakannya, maka nilai TMU yang dipergunakan adalah elemen gerakan
yang tangan kiri, karena lebih banyak.
Sedangkan bila kedua tangan sama-sama mempunyai satu elemen gerakan,
akan tetapi mempunyai nilai TMU yang berbeda, maka yang dicantumkan
hanyalah tangan yang mempunyai nilai TMU terbesar.
Untuk jelasnya dapat dilihat bagan analisa tersebut pada gambar 2.1

BAGAN ANALISA
Bagian : _____________ Tanggal : ____________ No : _______
Operasi : _____________ Analis : ____________ Lembar ke ___ dari ___
Keterangan Tangan Kiri No LH TMU RH No Keterangan Tangan Kanan

No Keterangan TMU Faktor Kelonggaran Waktu Jumlah Total


Elemen Konversi 15 % (detik) ulang per waktu
Gerakan 0.036 siklus (detik)
(detik)

Total
Gambar 2.1 Bagan Analisa
BAB III
METODE PENGAMBILAN DATA

3.1 Flowchart Pengambilan Data


Flowchart pengambilan data merupakan simbol yang digunakan untuk
menggambarkan urutan proses yang terjadi di dalam suatu penulisan laporan
secara sistematis dan logis selama praktikum berlangsung. Berikut ini adalah
langkah-langkah penulisan Laporan Akhir Praktikum Analisis Perancangan Kerja
dan Ergonomi 1 yang digambarkan dalam bentuk flowchart

Penentuan Produk

Penyiapan Alat

Memilih Operator

Membuat Layout Kerja

Melakukan Perakitan dan


perekaman Video
TIDAK

Perakitan
Selesai

YA

Penyimpanan Alat

Gambar 3.1 Flowchart Pengambilan Data


3.2 Penjelasan Flowchart Pengambilan Data
Penentuan produk yang akan dibuat dalam praktikum yang akan
berlangsung yaitu proses perakitan raket nyamuk. Raket nyamuk merupakan alat
elektronik rumah tangga yang digunakan untuk membunuh nyamuk yang
mengganggu/menggigit manusia, alat ini dibutuhkan karena dianggap paling
mudah digunakan dan aman.
Penyiapan alat yang akan digunakan dalam proses perakitan raket nyamuk
yaitu stopwatch, obeng, meteran, kamera video dan box. Alat-alat tersebut telah
tersedia di laboratorium analisis perancangan kerja dan ergonomi yang bisa
langsung digunakan untuk proses perakitan.
Memilih operator yang akan melakukan proses perakitan raket nyamuk
untuk diambil rekaman videonya, agar dalam proses perakitan berjalan lancar,
operator melakukan latihan terlebih dahulu.
Membuat layout kerja dilakukan dengan cara mengukur jarak tepat antara
tubuh operator dengan box yang berisi komponen-komponen yang akan dirakit.
Dengan tujuan untuk memudahkan operator dalam pengambilan komponen secara
berurutan agar proses perakitan berjalan dengan efisien.
Melakukan proses perakitan raket nyamuk dilakukan hanya di
laboratorium untuk diambil gambar videonya dengan tujuan mengamati elemen-
elemen kerja operator untuk dilakukan analisa, yaitu dengan cara memutar ulang
video rekaman tersebut secara slow motion. Pengambilan video dilakukan selama
proses perakitan berlangsung sampai dengan selesai.
Setelah proses perakitan raket nyamuk selesai, semua alat-alat yang
digunakan dirapihkan kembali, dan dipastikan dalam kondisi baik. Kemudian di
kembalikan ke tempat peminjaman, agar alat mudah didapat saat dibutuhkan
untuk digunakan kembali.
3.3. Peralatan yang digunakan
Persiapan awal dalam melakukan praktikum dengan modul MTM untuk
proses perakitan raket nyamuk yaitu menyiapkan alat-alat yang akan digunakan
yaitu:
1. Stopwatch
Digunakan untuk menghitung waktu kerja operator.
2. Meteran
Digunakan untuk mengukur jarak komponen dengan operator (membuat
layout).
3. Obeng
Digunakan untuk mengencangkan skrup.
4. Kamera digital
Digunakan untuk merekam perakitan raket.
5. Box
Digunakan untuk menempatkan komponen-komponen raket nyamuk agar
saat proses perakitan lebih mudah.

3.4 Komponen Produk


Raket nyamuk terdiri dari beberapa komponen yang dirakit sampai
menjadi sebuah raket. Adapun komponen produk yang dibutuhkan dalam proses
perakitan raket nyamuk dalam praktikum analisis perancangan kerja dan
ergonomi I, untuk modul MTM ini adalah sebagai berikut:
1. Cover atas dan bawah
2. Rangkaian 1 dan 2 (PCB)
3. Baterai charge
4. Steker
5. Saklar
6. Jaring
7. Skrup/baut

3.5 Layout Pengambilan Data


Praktikum Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi 1 dengan modul
MTM akan memulai kegiatan apabila layout telah disusun. Penentuan layout
akan mempengaruhi dari kinerja tiap operator sesuai dengan keinginannya.
Adapun layout perakitan raket nyamuk, dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.2 Layout Pengambilan Data


BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA

4.1 Pembahasan
Pembahasan merupakan penjelasan atau proses mehitung atau
menganalisa apa yang telah dilakukan dalam praktikum yang dilakukan. Berikut
ini adalah pembahasan mengenai pengambilan data dalam merakit raket nyamuk,
dimana terdapat bagan analisa video, tabel kelonggaran dan tabel rangkuman.
4.1.1 Bagan Analisa Video
Bagan analisa video merupakan penjabaran gerakan-gerakan operator
dalam merakit raket nyamuk. Berikut ini adalah bagan analisa yang diperoleh dari
pengamatan video rekaman:
Tabel 4.1 Bagan Analisa
BAGAN ANALISA

Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Tanggal : 28 Maret 2011 No : 1


Operator : Akbaris Analis : Kelompok 3 Lembar ke 1 dari 6
Keterangan No LH TMU RH No Keterangan
Tangan Kiri Tangan Kanan
12.8 ET45 1 Merubah pandangan ke lokasi obeng

9.7 R16Am 2 Menjangkau obeng


7.3 G4A 3 Memegang obeng

7.3 EF 10 Memfokuskan mata saat memegang

11.4 mM14Cm 4 Membawa obeng ke tangan kiri

Memegang obeng 3 G4A 10.4 P1NSE 5 Mengarahkan obeng pada tangan kiri
Merubah pandangan dari obeng ke cover
Melepaskan obeng 6 RL1 12.8 ET45 7
bawah

11.5 R14Bm 8 Menjangkau cover bawah

7.3 G4A 9 Memegang cover bawah

7.3 EF 10 Memfokuskan mata saat memegang

11.4 mM14Cm 11 Membawa cover bawah ke tangan kiri

Mengarahkan cover bawah pada tangan


10.4 P1NSE 12
kiri
Tabel 4.1 Bagan Analisa (Lanjutan)
BAGAN ANALISA
Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Tanggal : 28 Maret 2011 No : 2
Operator : Akbaris Analis : Kelompok 3 Lembar ke 2 dari 6

Keterangan No LH TMU RH No Keterangan


Tangan Kiri Tangan Kanan
Memegang cover bawah 9 G4A 7.3 RL1 13 Melepaskan cover bawah
10.1 mR12Bm 14 Menjangkau steker
7.3 G4A 15 Memegang steker
7.3 EF 16 Memfokuskan mata saat memegang steker
10 mM12Cm 17 Membawa steker ke cover bawah
25.3 P2SSD 18 Mengarahkan steker ke cover bawah
10.6 APA 19 Memasang steker ke cover bawah
7.3 EF 20 Memfokuskan mata saat memasang
2 RL1 21 Melepaskan steker
10.1 mR12Bm 22 Menjangkau saklar
7.3 EF 23 Memfokuskan mata saat mengambil saklar
9.1 G4B 24 Memegang saklar
Melepaskan cover bawah 13 RL1 10 mM12Cm 25 Membawa saklar
Menjangkau saklar 22 mR12Bm 25.3 P2SSD 26 Mengarahkan saklar ke tangan kiri
Memegang saklar 24 G4A 10 mM12Cm 25 Memegang saklar
Melepaskan saklar 28 RL1 25.3 P2SSD 26 Mengarahkan saklar ke cover bawah
Menjangkau cover bawah 8 mR14Bm 11.5 mM12Cm 25 Membawa saklar ke cover bawah
Memegang cover bawah 9 G4A 7.3 EF 23 Memfokuskan mata pada saklar
10.6 APA 27 Memasang saklar pada cover
2 RL1 28 Melepaskan saklar
10.1 mR12Bm 22 Menjangkau saklar lain
9.1 G4B 24 Memegang saklar
10 mM12Cm 25 Membawa saklar ke cover bawah
25.3 P2SSD 26 Mengarahkan saklar ke cover bawah
7.3 EF 23 Memfokuskan mata pada saklar
10.6 APA 27 Memasang saklar pada cover bawah
2 RL1 28 Melepaskan saklar
12.8 ET45 29 Merubah pandangan ke saklar
10.1 mR12Bm 22 Menjangkau saklar
9.1 G4B 24 Memegang saklar
10 mM12Cm 25 Membawa saklar
7.3 EF 23 Memfokuskan mata pada saklar
10.6 APA 27 Memasang saklar pada cover bawah
2 RL1 28 Melepaskan saklar
12.8 ET45 29 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke cover bawah
21.8 P2SD 33 Mengarahkan baut ke cover bawah
7.3 EF 34 Memfokuskan mata pada baut
274 20C1 35 Memasang baut pada cover bawah
11.5 mR14Bm 8 Menjangkau cover bawah
7.3 G4A 9 Memegang cover bawah
2 RL1 13 Melepaskan cover bawah
7.3 EF 36 Memfokuskan mata pada pcb
11.5 mR14Bm 37 Menjangkau pcb
9.1 G4B 38 Memegang pcb
11.4 mM14Cm 39 Membawa pcb
Melepaskan cover bawah 41 RL1 10.4 P1NSE 40 Mengarahkan pcb ke tangan kiri
Tabel 4.1 Bagan Analisa (Lanjutan)
BAGAN ANALISA
Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Tanggal : 28 Maret 2011 No : 3
Operator : Akbaris Analis : Kelompok 3 Lembar ke 3 dari 6

Keterangan No LH TMU RH No Keterangan


Tangan Kiri Tangan Kanan
Menjangkau pcb pada tangan kanan 37 mR14Bm 11.4 G4B 38 Memegang pcb
Memegang pcb 38 G4B 9.1 G4B 38 Memegang pcb
Mengarahkan ke cover bawah 40 P1NSE 10.4 P1NSE 40 Mengarahkan pcb ke cover bawah
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
2 RL1 43 Melepas pcb
Memegang pcb 38 G4B 10.1 mR12Bm 30 Menjangkau ke baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut
274 20C1 35 Memasang baut
7.3 EF 36 Memfokuskan mata pada baut
2 RL1 44 Melepas baut
12.8 ET45 42 Merubah pandangan pada baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau ke baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke cover bawah
9.1 G4B 38 Memegang pcb
Melepaskan pcb 43 RL1 16.9 mM14Cm 39 Membawa pcb ke wadah
2 RL1 43 Melepaskan pcb ke wadah
10.4 P1NSE 33 Mengarahkan baut ke tangan kiri
Menjangkau baut dari tangan kanan 30 mR12Bm 10.1 mM12Cm 32 Membawa baut ke tangan kiri
Memegang baut 31 G4C 12.9 RL1 44 Melepaskan baut
Mengarahkan baut ke cover bawah 33 P1NSE 10.4 P1NSE 5 Mengarahkan obeng ke baut
Membawa baut ke cover bawah 32 mM12Cm 10
Melepaskan obeng pada cover 47 RL1 2
Memegang baut 31 G4C 12.9 P1NSE 33 Mengarahkan baut dengan obeng
Melepaskan baut 44 RL1 2
Mejangkau obeng 2 R16Am 9.7
Memegang obeng (besi) 3 G4A 7.3 EF 34 Memfokuskan mata pada baut
Memegang cover bawah 9 G4A 274 20C1 35 Memasang baut dengan obeng
10.4 P1NSE 12 Mengarahkan ke cover bawah
7.3 G4A 9 Memegang cover bawah
2 RL1 13 Melepaskan cover bawah
7.3 EF 20 Memfokuskan mata pada cover bawah
12.8 ET45 48 Merubah pandangan pada pcb
11.5 mR14Bm 37 Menjangkau pcb
9.1 G4B 38 Memegang pcb
11.4 mM14Cm 39 Membawa pcb ke tangan kiri
Memegang pcb 38 G4B 9.1
Melepaskan pcb 43 RL1 11.4 mM14Cm 39 Membawa pcb ke cover bawah
10.4 P1NSE 40 Mengarahkan pcb ke cover bawah
Memegang pcb 38 G4B 11.4 mM14Cm 39 Membawa pcb keatas ketangan kiri
Melepaskan pcb 43 RL1 2
Memegang pcb 38 G4B 9.1
Melepas pcb 43 RL1 2
Menjangkau cover bawah 8 mR14Bm 11.5
Memegang cover bawah 9 G4A 7.3
Melepas cover bawah 13 RL1 2
Menjangkau pcb 37 mR14Bm 11.5
Memegang pcb 38 G4B 9.1 RL1 43 Melepas pcb ke tangan kiri
Tabel 4.1 Bagan Analisa (Lanjutan)
BAGAN ANALISA
Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Tanggal : 28 Maret 2011 No : 4
Operator : Akbaris Analis : Kelompok 3 Lembar ke 4 dari 6
Keterangan No LH TMU RH No Keterangan
Tangan Kiri Tangan Kanan
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
15.2 mM12Cm 32 Membawa baut
21.8 P2SD 33 Mengarahkan baut ke cover bawah
7.3 EF 34 Memfokuskan mata pada baut
274 20C1 35 Memasang baut pada pcb dan cover bawah
8.6 ET30 49 Merubah pandangan ke kabel
11.5 mR14Bm 50 Menjangkau kabel
7.3 G4A 51 Memegang kabel
11.1 mM14Cm 52 Membawa kabel
10.4 P1NSE 53 Mengarahkan kabel ke cover bawah
10.6 APA 54 Memasang kabel ke cover bawah
8.6 ET30 48 Merubah pandangan ke pcb 2
11.5 mR14Bm 37 Menjangkau pcb
Melepaskan cover bawah 13 RL1 9.1 G4B 38 Memegang pcb
Menjangkau pcb dari tangan kanan 37 mR14Bm 11.5 mM14Cm 39 Membawa pcb ke tangan kiri
Memegang pcb 38 G4B 9.1 RL1 43 Melepaskan pcb
Membawa ke cover bawah 39 mM14Cm 11.5 mR14Bm 8 Menjangkau cover bawah
Melepaskan pcb 43 7.3 EF 10 Memfokuskan mata pada cover bawah dan pcb
Memegang cover bawah 9 G4A 9.1 G4B 38 Memegang pcb
16,2 APB 55 Memasang pcb pada cover bawah
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10.1 mM12Cm 32 Membawa baut ke pcb
7.3 EF 34 Memfokuskan mata pada baut dan pcb
2 RL1 44 Melepaskan baut
274 20C1 35 Memasang baut pada pcb dengan obeng
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10.1 mM12Cm 32 Membawa baut ke pcb
7.3 EF 36 Memfokuskan mata pada baut dan pcb
2 RL1 44 Melepaskan baut
274 20C1 35 Memasang baut pada pcb dengan obeng
8.6 ET30 56 Merubah pandangan ke batrai
11.5 mR14Bm 57 Menjangkau batrai
7.3 G4A 58 Memegang batrai
11.1 mM14Cm 48 Merubah pandangan ke pcb
Melepaskan cover bawah 13 RL1 7.3 EF 59 Membawa batrai ke atas cover
Menjangkau batrai pada tangan
63 mR14Bm 11.5 ET30 60 Memfokuskan mata pada batrai
kanan
Memegang batrai 64 G4A 7.3 G4A 61 Memegang batrai
Melepaskan batrai 65 RL1 274 20C1 35 Memasang baut pada pcb dengan obeng
Menjangkau kabel batrai 63 mR14Bm 11.5
Memegang kabel batrai 64 G4A 7.3
Melepaskan kabel batrai 65 RL1 11.4 mM14Cm 59 Membawa batrai ke covcer bawah
Menjangkau cover 8 mR14Bm 11.5 EF 60 Memfokuskan mata pada batrai
Memegang cover bawah 9 G4A 7.3
Tabel 4.1 Bagan Analisa (Lanjutan)
BAGAN ANALISA
Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Tanggal : 28 Maret 2011 No : 5
Operator : Akbaris Analis : Kelompok 3 Lembar ke 5 dari 6

Keterangan No LH TMU RH No Keterangan


Tangan Kiri Tangan Kanan
10.6 APA 66 Memasang batrai ke cover bawah
2 RL1 62 Melepas batrai
17.1 ET60 67 Merubah pandangan ke jarring
14.4 mR18Bm 68 Menjangkau jarring
7.3 G4A 69 Memegang jarring
RL1
Melepas cover bawah 13 20.4 ET60 67 Merubah pandangan ke jaaring

Menjangkau jarring 68 mR18Bm 14.4 mM18Cm 70 Membawa jaring ke tangan kiri


Memegang jarring 69 G4A 7.3 RL1 71 Melepaskan jarring
7.3 EF 72 Memfokuskan mata pada jarring
11.5 mR14Bm 8 Menjangkau cover bawah
7.3 G4A 9 Memegang cover bawah
Memasang jaring pada cover bawah 75 APA 10.6
2 RL1 13 Melepas cover bawah
12.8 ET45 7 Merubah pandangan ke cover atas
11.5 mR14Bm 8 Menjangkau cover atas
Melepas jarring 71 RL1 7.3 G4A 9 Memegang cover atas
Menjangkau cover atas 8 mR18Bm 14.4 mM14Cm 11 Membawa cover atas ke tangan kiri
Memegang cover atas 9 G4A 7.3
11.4 mM14Cm 11 Membawa cover atas ke cover bawah
7.3 EF 10 Memfokuskan mata pada cover
Mengarahkan cover 12 P1NSE 10.4 P1NSE 12 Mengarahkan cover supaya tepat
Melepaskan raket 45 RL1 14.2 mM18Cm 73 Membawa raket ke atas
Memegang raket 76 G4A 7.3 RL1 45 Melepas raket
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
13.4 mR12Bm 30 Menjangkau baut
7.3 G4A 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke raket
2 RL1 44 Melepaskan baut
274 20C1 35 Memasang baut dengan obeng
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke raket
2 RL1 44 Melepaskan baut
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke raket
2 RL1 44 Melepaskan baut
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke raket
2 RL1 44 Melepaskan baut
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke raket
2 RL1 44 Melepaskan baut
Tabel 4.1 Bagan Analisa (Lanjutan)
BAGAN ANALISA
Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Tanggal : 28 Maret 2011 No : 6
Operator : Akbaris Analis : Kelompok 3 Lembar ke 6 dari 6

Keterangan No LH TMU RH No Keterangan


Tangan Kiri Tangan Kanan
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke raket
2 RL1 44 Melepaskan baut
274 20C1 35 Memasang baut dengan obeng
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut lain
274 20C1 35 Memasang baut dengan obeng
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut lain
274 20C1 35 Memasang baut dengan obeng
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut lain
274 20C1 35 Memasang baut dengan obeng
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut lain
274 20C1 35 Memasang baut dengan obeng
7.3 EF 4 Membawa obeng
Melepas raket 45 RL1 16 P1NSD 74 Mengarahkan obeng ke lokasi penyimpanan
2 RL1 6 Melepasakan obeng

4.1.2 Tabel Kelonggaran dan Tabel Rangkuman


Tabel kelonggaran merupakan tabel yang memuat kelonggaran bagi
operator dan tabel rangkuman merupakan tabel berisi rangkuman dari bagan
analisa video. Berikut ini adalah tabel kelonggaran bagi operator dan tabel
rangkuman dari analisa kerja operator:
Tabel 4.2 Kelonggaran operator
Faktor Kondisi Kelonggaran (%)
Tenaga yang dikeluarkan Dapat diabaikan 1
Sikap kerja Duduk 0
Gerakan kerja Normal 0
Kelelahan mata Pandangan yang hampir
4
terus-menerus
Suhu tempat kerja Normal 1
Keadaan atmosfer Cukup 1
Keadaan lingkungan yang baik Bersih, sehat, cerah dengan
kebisingan rendah 0
Kebutuhan pribadi Mengobrol 0
Kelonggaran tak terhindarkan Kesukaran memasang
4
komponen
Nilai allowance 11%
Tabel 4.3 Rangkuman Bagan Analisa
Keterangan
Faktor Kelonggaran Waktu Jumlah ulang Total waktu
No Elemen TMU
Konversi 11% (detik) per siklus (detik)
Gerakan
Perakitan
1 Raket 5639 203,03 22,33 225,36 1 225,36
Nyamuk

4.2 Analisa
Setelah melakukan pembahasan seperti diatas maka penyusun dapat
menganalisa apakah tangan kanan dan tangan kiri yang melakukan elemen
gerakan yang seimbang atau tidak dan faktor-faktor serta gerakan apa saja yang
mempengaruhi perakitan raket nyamuk tersebut. Elemennya yaitu menjangkau
(reach), memegang (grasp), membawa (move), memposisikan (position),
menekan (apply pressure), melepaskan (release), eye focus, dan eye travel.
Hasil perakitan raket nyamuk tersebut, maka didapat hasil bahwa tangan
kanan dan tangan kiri melakukan elemen gerakan yang sama hampir banyak, yaitu
menjangkau, memegang, membawa, memposisikan, menekan dan melepaskan.
Tangan kiri melakukan satu elemen gerakan tambahan yaitu memegang cover
bawah raket nyamuk pada saat pemasangan baut.
Nilai TMU pada bagan analisa pendahuluan sebesar 5639 sedangkan pada
bagan analisa perbaikan sebesar 3959,7; dikarenakan pada bagan analisa
pendahuluan banyak sekali kesalahan yang terjadi dan tidak efesiennya gerakan
tangan kanan dan tangan kiri yang menyebabkan waktu operasi atau perakitan
lama, untuk bagan analisa perbaikan hal tersebut diminimalkan dan
mengefesiensikan gerakan tengan kanan dan tangan kiri secara bersamaan
perbedaan antara bagan analisa pendahuluan dengan analisa perbaikan adalah
sebesar 1.779,3. Nilai faktor konversi didapat dengan cara mengkalikan nilai dari
TMU dengan 0.036. Nilai konversi pada bagan analisa pendahuluan 203,03 dan
pada bagan analisa perbaikan didapat 142,6 perbedaannya adalah sebesar 60,43
TMU. Kelonggaran (allowance) pada bagan analisa pendahuluan yang digunakan
sebesar 11 % dan untuk bagan analisa perbaikan sebesar 8 %, dalam hal ini bagan
analisa perbaikan untuk kelonggaran lebih sedikit atau lebih kecil karena
diminimalisasikan kesalahan yang terjadi semakin kecil kelonggaran maka
semakin baik atau tidak terjadi kesalahan pada perakitan atau sebaliknya semakin
besar kelonggaran maka semakin banyak toleransi bagi operator. Total waktu pada
bagan analisa pendahuluan sebesar 225,36 sedangkan pada analisa perbaikan
sebesar 154 semuanya dalam satuan detik perbedaan total waktu merakit adalah
sebesar 71,36 detik. Analisa gerakan tangan kanan dan tangan kiri gerakan dasar
yang paling banyak digunakan adalah menjangkau, memegang, membawa,
memposisikan dan melepas ditambah dengan eye focus dan eye travel.

4.3 Perbaikan Kerja


4.3.1 Bagan Analisa Perbaikan
Bagan analisa perbaikan merupakan bagan analisa untuk memperbaiki
kesalahan dari bagan analisa pendahuluan. Berikut ini adalah bagan analisa
perbaikan untuk perakitan raket nyamuk selanjutnya:
Tabel 4.4 Bagan Analisa Perbaikan
BAGAN ANALISA

Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Tanggal : 28 Maret 2011 No : 1


Operator : Akbaris Analis : Kelompok 3 Lembar ke 1 dari 6
Keterangan No LH TMU RH No Keterangan
Tangan Kiri Tangan Kanan
8.6 ET30 1 Merubah pandangan ke lokasi obeng
9.7 R16Am 2 Menjangkau obeng
7.3 G4A 3 Memegang obeng

7.3 EF 10 Memfokuskan mata saat memegang

11.4 mM14Cm 4 Membawa obeng ke tangan kiri

Memegang obeng 3 G4A 10.4 P1NSE 5 Mengarahkan obeng pada tangan kiri
Merubah pandangan dari obeng ke cover
Melepaskan obeng 6 RL1 8.6 ET30 7
bawah

11.5 R14Bm 8 Menjangkau cover bawah

7.3 G4A 9 Memegang cover bawah

7.3 EF 10 Memfokuskan mata saat memegang

11.4 mM14Cm 11 Membawa cover bawah ke tangan kiri

Mengarahkan cover bawah pada tangan


10.4 P1NSE 12
kiri
Tabel 4.4 Bagan Analisa Perbaikan (Lanjutan)
BAGAN ANALISA
Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Tanggal : 28 Maret 2011 No : 2
Operator : Akbaris Analis : Kelompok 3 Lembar ke 2 dari 6

Keterangan No LH TMU RH No Keterangan


Tangan Kiri Tangan Kanan
Memegang cover bawah 9 G4A 7.3 RL1 13 Melepaskan cover bawah
10.1 mR12Bm 14 Menjangkau steker
7.3 G4A 15 Memegang steker
7.3 EF 16 Memfokuskan mata saat memegang steker
10 mM12Cm 17 Membawa steker ke cover bawah
25.3 P2SSD 18 Mengarahkan steker ke cover bawah
10.6 APA 19 Memasang steker ke cover bawah
7.3 EF 20 Memfokuskan mata saat memasang
2 RL1 21 Melepaskan steker
10.1 mR12Bm 22 Menjangkau saklar
7.3 EF 23 Memfokuskan mata saat mengambil saklar
9.1 G4B 24 Memegang saklar
Melepaskan cover bawah 13 RL1 10 mM12Cm 25 Membawa saklar
Menjangkau saklar 22 mR12Bm 25.3 P2SSD 26 Mengarahkan saklar ke tangan kiri
Memegang saklar 24 G4A 10 mM12Cm 25 Memegang saklar
Melepaskan saklar 28 RL1 25.3 P2SSD 26 Mengarahkan saklar ke cover bawah
Menjangkau cover bawah 8 mR14Bm 11.5 mM12Cm 25 Membawa saklar ke cover bawah
Memegang cover bawah 9 G4A 7.3 EF 23 Memfokuskan mata pada saklar
10.6 APA 27 Memasang saklar pada cover
2 RL1 28 Melepaskan saklar
10.1 mR12Bm 22 Menjangkau saklar lain
9.1 G4B 24 Memegang saklar
10 mM12Cm 25 Membawa saklar ke cover bawah
25.3 P2SSD 26 Mengarahkan saklar ke cover bawah
7.3 EF 23 Memfokuskan mata pada saklar
10.6 APA 27 Memasang saklar pada cover bawah
2 RL1 28 Melepaskan saklar
8.6 ET30 29 Merubah pandangan ke saklar
10.1 mR12Bm 22 Menjangkau saklar
9.1 G4B 24 Memegang saklar
10 mM12Cm 25 Membawa saklar
7.3 EF 23 Memfokuskan mata pada saklar
10.6 APA 27 Memasang saklar pada cover bawah
2 RL1 28 Melepaskan saklar
12.8 ET45 29 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke cover bawah
21.8 P2SD 33 Mengarahkan baut ke cover bawah
7.3 EF 34 Memfokuskan mata pada baut
137 10C1 35 Memasang baut pada cover bawah
11.5 mR14Bm 8 Menjangkau cover bawah
7.3 G4A 9 Memegang cover bawah
2 RL1 13 Melepaskan cover bawah
Tabel 4.4 Bagan Analisa Perbaikan (Lanjutan)
BAGAN ANALISA
Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Tanggal : 28 Maret 2011 No : 3
Operator : Akbaris Analis : Kelompok 3 Lembar ke 3 dari 6

Keterangan No LH TMU RH No Keterangan


Tangan Kiri Tangan Kanan
8.6 ET30 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau ke baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut
137 10C1 35 Memasang baut
7.3 EF 36 Memfokuskan mata pada baut
2 RL1 44 Melepas baut
8.6 ET30 42 Merubah pandangan pada baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau ke baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke cover bawah
10.4 P1NSE 33 Mengarahkan baut ke tangan kiri
Menjangkau baut dari tangan kanan 30 mR12Bm 10.1 mM12Cm 32 Membawa baut ke tangan kiri
Memegang baut 31 G4C 12.9 RL1 44 Melepaskan baut
Mengarahkan baut ke obeng 33 P1NSE 10.4 P1NSE 5 Mengarahkan obeng ke baut
Membawa baut ke cover bawah 32 mM12Cm 10
Melepaskan obeng pada cover 47 RL1 2
Memegang baut 31 G4C 12.9 P1NSE 33 Mengarahkan baut dengan obeng
Melepaskan baut 44 RL1 2
Mejangkau obeng 2 R16Am 9.7
Memegang obeng (besi) 3 G4A 7.3 EF 34 Memfokuskan mata pada baut
Memegang cover bawah 9 G4A 137 10C1 35 Memasang baut dengan obeng
10.4 P1NSE 12 Mengarahkan ke cover bawah
7.3 G4A 9 Memegang cover bawah
2 RL1 13 Melepaskan cover bawah
7.3 EF 20 Memfokuskan mata pada cover bawah
8.6 ET30 48 Merubah pandangan pada pcb
11.5 mR14Bm 37 Menjangkau pcb
9.1 G4B 38 Memegang pcb
11.4 mM14Cm 39 Membawa pcb ke tangan kiri
Memegang pcb 38 G4B 9.1
Melepaskan pcb 43 RL1 11.4 mM14Cm 39 Membawa pcb ke cover bawah
10.4 P1NSE 40 Mengarahkan pcb ke cover bawah
Memegang pcb 38 G4B 11.4 mM14Cm 39 Membawa pcb keatas ketangan kiri
Melepaskan pcb 43 RL1 2
Memegang pcb 38 G4B 9.1
Melepas pcb 43 RL1 2
Menjangkau cover bawah 8 mR14Bm 11.5
Memegang cover bawah 9 G4A 7.3
Melepas cover bawah 13 RL1 2
Menjangkau pcb 37 mR14Bm 11.5
Memegang pcb 38 G4B 9.1 RL1 43 Melepas pcb ke tangan kiri
Tabel 4.4 Bagan Analisa Perbaikan (Lanjutan)
BAGAN ANALISA
Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Tanggal : 28 Maret 2011 No : 4
Operator : Akbaris Analis : Kelompok 3 Lembar ke 4 dari 6
Keterangan No LH TMU RH No Keterangan
Tangan Kiri Tangan Kanan
8.6 ET30 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
15.2 mM12Cm 32 Membawa baut
21.8 P2SD 33 Mengarahkan baut ke cover bawah
7.3 EF 34 Memfokuskan mata pada baut
137 10C1 35 Memasang baut pada pcb dan cover bawah
8.6 ET30 49 Merubah pandangan ke kabel
11.5 mR14Bm 50 Menjangkau kabel
7.3 G4A 51 Memegang kabel
11.1 mM14Cm 52 Membawa kabel
10.4 P1NSE 53 Mengarahkan kabel ke cover bawah
10.6 APA 54 Memasang kabel ke cover bawah
8.6 ET30 48 Merubah pandangan ke pcb 2
11.5 mR14Bm 37 Menjangkau pcb
Melepaskan cover bawah 13 RL1 9.1 G4B 38 Memegang pcb
Menjangkau pcb dari tangan kanan 37 mR14Bm 11.5 mM14Cm 39 Membawa pcb ke tangan kiri
Memegang pcb 38 G4B 9.1 RL1 43 Melepaskan pcb
Membawa ke cover bawah 39 mM14Cm 11.5 mR14Bm 8 Menjangkau cover bawah
Melepaskan pcb 43 7.3 EF 10 Memfokuskan mata pada cover bawah dan pcb
Memegang cover bawah 9 G4A 9.1 G4B 38 Memegang pcb
16,2 APB 55 Memasang pcb pada cover bawah
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10.1 mM12Cm 32 Membawa baut ke pcb
7.3 EF 34 Memfokuskan mata pada baut dan pcb
2 RL1 44 Melepaskan baut
274 20C1 35 Memasang baut pada pcb dengan obeng
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10.1 mM12Cm 32 Membawa baut ke pcb
7.3 EF 36 Memfokuskan mata pada baut dan pcb
2 RL1 44 Melepaskan baut
137 10C1 35 Memasang baut pada pcb dengan obeng
8.6 ET30 56 Merubah pandangan ke batrai
11.5 mR14Bm 57 Menjangkau batrai
7.3 G4A 58 Memegang batrai
11.1 mM14Cm 48 Merubah pandangan ke pcb
Melepaskan cover bawah 13 RL1 7.3 EF 59 Membawa batrai ke atas cover
Menjangkau batrai pada tangan
63 mR14Bm 11.5 ET30 60 Memfokuskan mata pada batrai
kanan
Memegang batrai 64 G4A 7.3 G4A 61 Memegang batrai
Melepaskan batrai 65 RL1 137 10C1 35 Memasang baut pada pcb dengan obeng
Menjangkau kabel batrai 63 mR14Bm 11.5
Memegang kabel batrai 64 G4A 7.3
Melepaskan kabel batrai 65 RL1 11.4 mM14Cm 59 Membawa batrai ke covcer bawah
Menjangkau cover 8 mR14Bm 11.5 EF 60 Memfokuskan mata pada batrai
Memegang cover bawah 9 G4A 7.3

Tabel 4.4 Bagan Analisa Perbaikan (Lanjutan)


BAGAN ANALISA
Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Tanggal : 28 Maret 2011 No : 5
Operator : Akbaris Analis : Kelompok 3 Lembar ke 5 dari 6

Keterangan No LH TMU RH No Keterangan


Tangan Kiri Tangan Kanan
10.6 APA 66 Memasang batrai ke cover bawah
2 RL1 62 Melepas batrai
12.8 ET45 67 Merubah pandangan ke jaring
14.4 mR18Bm 68 Menjangkau jaring
7.3 G4A 69 Memegang jaring
Melepas cover bawah 13 RL1 12.8 ET45 67 Merubah pandangan ke jaaring
Menjangkau jaring 68 mR18Bm 14.4 mM18Cm 70 Membawa jaring ke tangan kiri
Memegang jaring 69 G4A 7.3 RL1 71 Melepaskan jaring
7.3 EF 72 Memfokuskan mata pada jaring
11.5 mR14Bm 8 Menjangkau cover bawah
7.3 G4A 9 Memegang cover bawah
Memasang jaring pada cover bawah 75 APA 10.6
2 RL1 13 Melepas cover bawah
8.6 ET30 7 Merubah pandangan ke cover atas
11.5 mR14Bm 8 Menjangkau cover atas
Melepas jaring 71 RL1 7.3 G4A 9 Memegang cover atas
Menjangkau cover atas 8 mR18Bm 14.4 mM14Cm 11 Membawa cover atas ke tangan kiri
Memegang cover atas 9 G4A 7.3
11.4 mM14Cm 11 Membawa cover atas ke cover bawah
7.3 EF 10 Memfokuskan mata pada cover
Mengarahkan cover 12 P1NSE 10.4 P1NSE 12 Mengarahkan cover supaya tepat
Melepaskan raket 45 RL1 14.2 mM18Cm 73 Membawa raket ke atas
Memegang raket 76 G4A 7.3 RL1 45 Melepas raket
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
13.4 mR12Bm 30 Menjangkau baut
7.3 G4A 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke raket
2 RL1 44 Melepaskan baut
274 20C1 35 Memasang baut dengan obeng
8.6 ET30 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke raket
2 RL1 44 Melepaskan baut
8.6 ET30 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke raket
2 RL1 44 Melepaskan baut
12.8 ET45 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke raket
2 RL1 44 Melepaskan baut
8.6 ET30 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke raket
2 RL1 44 Melepaskan baut

Tabel 4.4 Bagan Analisa Perbaikan (Lanjutan)


BAGAN ANALISA
Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Tanggal : 28 Maret 2011 No : 6
Operator : Akbaris Analis : Kelompok 3 Lembar ke 6 dari 6

Keterangan No LH TMU RH No Keterangan


Tangan Kiri Tangan Kanan
8.6 ET30 42 Merubah pandangan ke baut
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut
12.9 G4C 31 Memegang baut
10 mM12Cm 32 Membawa baut ke raket
2 RL1 44 Melepaskan baut
137 10C1 35 Memasang baut dengan obeng
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut lain
137 10C1 35 Memasang baut dengan obeng
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut lain
137 10C1 35 Memasang baut dengan obeng
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut lain
137 10C1 35 Memasang baut dengan obeng
10.1 mR12Bm 30 Menjangkau baut lain
137 10C1 35 Memasang baut dengan obeng
7.3 EF 4 Membawa obeng
Melepas raket 45 RL1 16 P1NSD 74 Mengarahkan obeng ke lokasi penyimpanan
2 RL1 6 Melepasakan obeng

4.3.2 Tabel Kelonggaran dan Tabel Rangkuman Perbaikan


Berikut ini adalah tabel kelonggaran dengan tabel rangkuman perbaikan
dalam perakitan sebuah raket nyamuk.

Tabel 4.5 Allowance Perbaikan


Faktor Kondisi Kelonggaran (%)
Tenaga yang dikeluarkan Dapat diabaikan 1
Sikap kerja Duduk 0
Gerakan kerja Normal 0
Kelelahan mata Pandangan yang hampir terus-
menerus 4

Suhu tempat kerja Normal 0


Keadaan atmosfer Cukup 1
Keadaan lingkungan yang baik Bersih, sehat, cerah dengan
kebisingan rendah 0
Kebutuhan pribadi Mengobrol 0
Kelonggaran tak terhindarkan Kesukaran memasang
2
komponen
Nilai allowance 8%

Tabel 4.6 Rangkuman Perbaikan


No Keterangan TMU Faktor Konversi Kelonggaran Waktu Jumlah Total waktu (detik)
ulang
Elemen
0,036 (detik) 8% (detik) per
Gerakan
siklus
Perakitan
1 Raket 3959,7 142,6 11,4 154,0 1 154
Nyamuk
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan analisa yang telah dibuat serta tujuan
yang hendak dicapai maka selaku penyusun dapat menarik beberapa kesimpulan.
Berikut ini adalah kesimpulannya:
a. Elemen-elemen gerakan dasar yang digunakan oleh operator dalam
merakit sebuah raket nyamuk ini yaitu menjangkau (R), membawa (M),
memegang (G), memutar (T), melepaskan (Rl), memposisikan atau
mengarahkan (P), aply preasure (AP), eye focus (EF), eye travel (ET), dimana
uraian secara lengkapnya dapat dilihat pada bagan analisa.
b. Menguraikan elemen-elemen dasar ke dalam bagan analisa pendahuluan
raket nyamuk seorang operator, dimana operator membutuhkan waktu selama
225,36 detik dalam perakitan, sedangkan pada bagan analisa perbaikan
operator hanya membutuhkan waktu selama 154 detik. Nilai TMU untuk
analisa pendahuluan sebesar 5639 dan sebesar 3959,7 untuk analisa perbaikan,
dengan faktor kelonggaran untuk bagan analisa pendahuluan sebesar 11% dan
untuk bagan analisa perbaikan adalah sebesar 8%.
c. Hasil TMU dianalisa ternyata masih terdapat gerakan-gerakan yang tidak
diperlukan yaitu gerakan pengambilan komponen yang disimpan kembali
karena belum waktunya, gerakan tangan yang tidak secara bersamaan, serta
kesukaran memasang baut dikarenakan sudah kurang baik lagi baut tersebut.
Hal itu yang menyebabkan perakitan membutuhkan waktu yang lama.

5.1 Saran
Untuk lebih meningkatkan lagi kinerja operator maupun komponen

lainnya dalam suatu pekerjaan, maka berikut ini merupakan saran demi perbaikan

kinerja selanjutnya:
a. Lakukan pelatihan terlebih dahulu untuk operator agar pekerjaan menjadi
lebih mudah dijalani dan meminimalisir hambatan-hambatan seperti ketidak
tahuan operator akan mesin, alat, atau pekerjaan yang sedang dilakukannya.
b. Lakukan gerakan yang diperlukan dan usahakan agar tidak memakai
gerakan yang tidak diperlukan.
c. Posisikan lay out yang nyaman dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari
operator.
DAFTAR PUSTAKA

Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Kerja Sistem Kerja. Bandung: Institut


Teknologi Bandung, 1979.
Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Kerja Sistem Kerja. Bandung: Institut
Teknologi Bandung, 2006.
Wignjosoebroto, Sritomo. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. Surabaya:
Guna Widya. 1992.
Yudiantyo, Wawan. Cara Praktis Penggunaan MTM 1, 2, 3 Method Time
Measurement. Bandung, 2003.

Anda mungkin juga menyukai