Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN RESMI

MODUL I
PERHITUNGAN WAKTU STANDAR SECARA LANGSUNG
(DIRECT MEASUREMENT)

Disusun Oleh:
Kelompok A-9

Stefani Nilam Shofa (07.2019.1.03495)


Muhammad Fani (07.2019.1.03508)
Fauzan Yanuardi Aflah (07.2019.1.03539)
Abdul Ghofur (07.2019.1.03551)

LABORATORIUM PENGUKURAN PERANCANGAN SISTEM


KERJA & ERGONOMI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktikum


Kegiatan pengukuran waktu kerja berhubungan dengan usaha untuk
menetapkan waktu baku yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan. Pengukuran
waktu adalah metode penetapan keseimbangan antara jalur manusia yang
dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan (Wignjosoebroto, 1993).
Pengukuran waktu kerja menggunakan jam henti diperkenalkan Frederick W.
Taylor pada abad ke-19. Metode ini baik untuk diaplikasikan pada pekerjaan yang
singkat dan berulang (repetitive). Dari hasil pengukuran akan diperoleh waktu
baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan yang akan dipergunakan sebagai
waktu standar penyelesaian suatu pekerjaan bagi semua pekerja yang akan
melaksanakan pekerjaan yang sama.
Secara garis besar, teknik-teknik pengukuran waktu kerja dapat dibagi
menjadi 2 yaitu pengukuran waktu secara langsung dan pengukuran waktu secara
tidak langsung. Pengukuran waktu kerja secara langsung dilaksanakan ditempat
atau area dimana pekerjaan yang akan dilaksanakan ditempat atau area pekerjaan
yang akan diukur dan dijalankan. Salah satu metode pengukuran waktu kerja
secara langsung adalah pengukuran waktu dengan menggunakan jam henti
(stopwatch time study). Metode jam henti (stopwatch) sebagai alat utama dalam
pengukuran waktu kerja. Metode jam henti digunakan jika terdapat siklus kerja
yang berulang dengan durasi waktu yang pendek atau panjang.
Dalam melakukan penelitian ini, praktikan perlu menetapkan waktu baku
perusahaan agar dapat mena/6ksir dengan mudah berapa jumlah produk yang akan
dihasilkan oleh perusahaan tersebut dalam waktu satu hari. Waktu baku atau
waktu, standar sendiri adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan mempertimbangkan waktu kelonggaran dan performance
rating.
Dalam penelitian kali ini, digunakan metode Westinghouse untuk
menentukan performance rating. Metode westinghouse memperhatikan 4 faktor
yaitu keterampilan (skill), usaha (effort), kondisi (condition), dan konsistensi
(consistency). Penilaian performance rating dilakukan dengan cara mengamati
operator yang sedang bekerja pada lintasan produksi. Cara menentukan waktu
kelonggaran adalah dengan melakukan pengamatan secara langsung tentang
kondisi yang terjadi di lantai produksi untuk masing-masing operator setiap
elemen kerjanya.
Disini praktikan melakukan sampling kerja (Work Sampling). Sampling
kerja adalah suatu aktivitas pengukuran kerja untuk mengestimasikan proporsi
waktu yang hilang (idle atau delay) selama siklus kerja berlangsung untuk melihat
proporsi kegiatan tidak produktif yang terjadi (ratio delay study). Pengamatan
dilaksanakan secara acak selama siklus kerja berlangsung untuk beberapa saat
tertentu (Wignjosoebroto, 1998). Sampling kerja yang prakikan lakukan yaitu
pada cara kerja operator di cafe kofibrik wiyung.
Pengukuran waktu kerja ini dilakukan secara berulang dengan pengamatan
secara langsung dan dilakukan dengan mengambil sampel 30 data. Praktikan akan
mengamati bagaimana cara kerja suatu produksi makanan dan minuman dari
mulai awal proses meracik hingga proses penyajian. Setelah itu praktikan
melakukan pengolahan data dengan cara metode perhitungan waktu standar secara
langsung kemudian akan mengetahui waktu normal, waktu standar, dan output
dari suatu proses pengerjaan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang praktikum, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil hitung standar deviasi, kecukupan data dan keseragaman
data pada setiap data percobaan yang sudah dilakukan (model gelas
plastik-pensil, model origami burung dan work sampling)?
2. Bagaimana hasil uji distribusi normal data pada setiap data percobaan
yang sudah dilakukan (model gelas plastik-pensil dan model origami
burung work sampling)?
3. Bagaimana hasil waktu standar dan output standar pada setiap data
percobaan yang sudah dilakukan (model gelas plastik-pensil, model
origami burung dan work sampling)?

1.3. Tujuan Praktikum


Berdasarkan latar belakang praktikum dan rumusan masalah maka tujuan
praktikumnya adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui hasil standar deviasi, kecukupan data dan keseragaman
data pada setiap data percobaan yang sudah dilakukan (model gelas
plastik-pensil, model origami burung dan work sampling)
2. Dapat mengetahui hasil uji distribusi normal data pada setiap data
percobaan yang sudah dilakukan (model gelas plastik-pensil, model
origami burung dan work sampling)?
3. Dapat mengetahui waktu standar dan output standar pada setiap data
percobaan yang sudah dilakukan (model gelas plastik-pensil, model
origami burung dan work sampling)?

1.4. Manfaat Praktikum


Berdasarkan latar belakang praktikum dan rumusan masalah maka manfaat
praktikumnya adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis:
a. Dapat lebih memahami mengenai perhitungan waktu baku atau waktu
standar, waktu normal, dan output standar serta sampling kerja (work
sampling).
b. Dapat pengetahuan lebih tentang penerapan perhitungan waktu baku
atau waktu standar, waktu normal, dan output standar serta sampling
kerja (work sampling).
2. Bagi Umum:
a. Diharapkan mahasiswa atau masyarakat mampu menerapkan
perhitungan waktu baku atau waktu standar, waktu normal, dan output
standar serta sampling kerja (work sampling) suatu kasus.
b. Dapat memberi referensi atau literatur bagi mahasiswa lain.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya:
a. Diharapkan laporan ini dapat membantu praktikan dalam mengerjakan
laporan praktikum selanjutnya.
b. Dapat membantu pemahaman serta wawasan lebih untuk pengambilan
dan pengolahan data selanjutnya.

1.5. Batasan Praktikum


Berdasarkan latar belakang praktikum dan rumusan masalah maka batasan
praktikumnya adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan waktu untuk memasukkan pensil kedalam botol dilakukan
secara langsung dengan menggunakan jam henti (stopwatch time study).
2. Perhitungan waktu untuk membuat origami burung dilakukan secara
langsung dengan menggunakan jam henti (stopwatch time study).
3. Perhitungan waktu untuk sampling kerja dilakukan secara langsung (direct
measurement).
4. Jumlah data yang diamati saat sampling kerja sebanyak 30 data.

1.6. Asumsi Praktikum


Berdasarkan latar belakang praktikum dan rumusan masalah maka asumsi
praktikumnya adalah sebagai berikut:
1. Operator melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang baik.
2. Semua peralatan yang digunakan saat praktikum dalam keadaan baik.
3. Penjual pada Café Kofibrik Wiyung dalam kondisi baik.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengukuran Waktu Kerja


Pengukuran waktu adalah metode penetapan keseimbangan antara jalur
manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan
(Wignjosoebroto, 1993). Pengukuran waktu akan selalu berhubungan dengan
usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan
suatu pekerjaan. Pengukuran waktu kerja (Time Study) pada dasarnya merupakan
suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja yang diperlukan oleh seorang
operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan (Niebel, 1988).
Menurut (Wignjosoebroto, 2003), penelitian kerja dan metode kerja pada
dasarnya akan memusatkan perhatiannya pada bagaimana suatu macam pekerjaan
akan diselesaikan. Dengan mengaplikasikan prinsip dan teknik pengaturan kerja
yang optimal dalam sistem kerja tersebut, maka akan diperoleh alternatif metode
pelaksanaan kerja yang dianggap memberikan hasil yang paling efektif dan
efisien. Suatu pekerjaan akan diselesaikan secara efisien apabila waktu
penyelesaiannya dikerjakan paling singkat.
Pengukuran waktu secara garis besar terdiri dari 2 jenis, yaitu pengukuran
waktu langsung dan pengukuran waktu tidak langsung (Wignjosoebroto, 2000).
Pengukuran waktu langsung adalah pengukuran yang dilakukan di tempat dimana
pengukuran tersebut dilaksanakan seperti cara jam henti (stopwatch) dan work
sampling. Pengukuran tidak langsung merupakan pengukuran yang dilakukan
tanpa harus berada di tempat pekerjaan. Cara tersebut dengan membaca tabel-
tabel yang tersedia asalkan mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen-elemen
pekerjaan atau gerakan seperti data waktu baku atau data waktu gerakan.

2.1.1 Pengurukuran Dengan Jam Henti


Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stopwatch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu.
Metode ini baik diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung
singkat dan berulang-ulang (repetitive). Dari hasil pengukuran maka akan
diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, yang mana
waktu ini akan digunakan sebagai standar penyelesaian pekerjaan bagi semua
pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu. Secara garis
besar, langkah-langkah untuk pelaksanaan pengukuran waktu kerja dengan jam
henti ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan
beritahukan maksud dan tujuan pengukuran ini kepada pekerja yang
dipilih untuk diamati dan supervisor yang ada.
2. Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan
seperti layout, karakteristik/spesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang
digunakan, dan lain-lain.
3. Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi
masih dalam batas-batas kemudahan untuk pengukuran waktunya.
4. Amati, ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk
menyelesaikan elemen-elemen kerja tersebut.
5. Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat. Teliti apakah
jumlah siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau
tidak.
6. Tetapkan rate of performance dari operator saat melaksanakan aktivitas
kerja yang diukur dan dicatat.
7. Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performance kerja yang
ditunjukkan oleh operator tersebut sehingga akhirnya akan diperoleh
waktu kerja normal.
8. Tetapkan waktu longgar (allowance time) guna memberikan fleksibilitas.
9. Tetapkan waktu kerja baku (standard time).

2.1.2 Perhitungan Dengan Sampling Kerja (Work Sampling)


Work Sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah
pengamatan terhadap aktivitas kinerja dari mesin, proses atau pekerja/operator
(Wignjosoebroto, 2003). Perbedaan antara metode jam henti dengan work
sampling adalah dari cara melakukan pengukurannya dengan metode jam henti
pengamat harus terus menerus berada di lokasi dimana pekerjaan berlangsung,
sedangkan work sampling sebaliknya. Begitu juga objeknya, dengan metode jam
henti, objek yang dapat diamati hanya 1 operator, tetapi dengan metode work
sampling dapat mengamati beberapa operator, dan sebagainya.
Work sampling mempunyai beberapa kegunaan lain di bidang produksi
selain untuk menghitung waktu penyelasaian. Kegunaan-kegunaan tersebut ialah:
1. Untuk mengetahui distribusi pemakain waktu sepanjang waktu kerja oleh
pekerja atau kelompok kerja.
2. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di
pabrik.
3. Untuk menentukan waktu baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung.
4. Untuk memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan.
Distribusi pemakaian waktu kerja atau kelompok pekerja dan tingkat
pemanfaatan mesin atau alat dapat diketahui secara mudah dengan mempelajari
frekuensi setiap kegiatan atau pemakaian dari catatan pengamatan setiap
melakukan kunjungan. Kegunaan-kegunaan sampling pekerjaan yang
dikemukakan ini tampak sebagai kelebihan cara dibandingkan dengan cara jam
henti (Sutalaksana, 2006).
Kemampuan sampling pekerjaan memperkirakan kelonggaran merupakan
hal penting yang patut dicatat. Tentang lamanya pengamatan, ternyata pada
umumnya cara sampling pekerjaan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada
cara jam henti. Cara sampling pekerjaan sering kali terlalu mahal. Memang
dengan demikian cara jam henti dapat memberikan hasil dengan kualitasnya
dalam waktu yang jauh lebih cepat dan tentunya lebih murah.

2.2 Metode Statistik


Dalam proses mengolah data, digunakan beberapa rumus statistik. Untuk
data pengukuran digunakan contohnya ialah perhitungan mean (nilai rata-rata),
nilai standar deviasi, uji kecukupan data, uji distribusi normal, dan uji
keseragaman data.

2.2.1 Mean
Sutrisno Hadi (1998) menjelaskan bahwa mean adalah teknik penjelasan
kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-Rata
(mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok
itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.
Mean dapat dicari menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ 𝑥1
𝑥̅ = ………………………………….(2.1)
𝑛

Standar deviasi juga dapat didefinisikan sebagai rata-rata jarak


penyimpangan titik data yang diukur dari nilai rata-rata data terebut. Untuk
melakukan perhitungan standart deviasi dapat dengan rumusan menghitung nilai
rata-rata dari keseluruhan data, kemudian dibagi dengan jumlah data,
penyimpangan data dapat dihitung menggunakan pengurangan nilai rata-rata.
Rumus standar deviasi dinyatakan sebagai berikut:
(𝑥−𝑥̅ )2
𝑆𝐷 = √ ………………………………(2.2)
𝑛−1

Keterangan:
SD =Standar deviasi
𝑥i = nilai data ke-i
x̅ = Nilai rata-rata
n = Jumlah data

2.2.2 Uji Keseragaman Data


Keseragaman data terjadi jika semua data berada diantara dua batas
kontrol yaitu Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB). Uji
keseragaman data dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
BKA = 𝑥̅+ k.SD ....................................................... (2.3)
BKB = 𝑥̅- k.SD ....................................................... (2.4)
Keterangan:
𝑥̅ = mean
k = tingkat kepercayaan
SD = standar deviasi
2.2.3 Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data diperlukan untuk memastikan bahwa yang telah
dikumpulkan dan disajikan dalam laporan tersebut adalah cukup secara objektif.
Uji kecukupan data bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil pengukuran
dengan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian tertentu jumlahnya telah
memenuhi atau tidak. Untuk menetapkan berapa jumlah observasi yang
seharusnya dibuat (N), maka terlebih dahulu harus ditetapkan tingkat kepercayaan
(confidence level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
rancangan.
Idealnya pengukuran harus dilakukan dalam jumlah banyak, bahkan
sampai jumlah yang tak terhingga agar data hasil pengukuran layak untuk
digunakan. Namun pengukuran dalam jumlah yang tak terhingga sulit dilakukan
mengingat keterbatasan-keterbatasan yang ada, baik dari segi biaya, tenaga, waktu
dan sebagainya. Sebaliknya, pengumpulan data dalam jumlah yang sekedarnya
juga kurang baik karena tidak mewakili keadaan yang sebenarnya. Untuk itu,
pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik,
yaitu tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan.
Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah pencerminan tingkat
kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan
melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak. Tingkat ketelitian
menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesian
sebenarnya. Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan
pengukur akan ketelitian data pembacaan beban saat penimbangan dari mesin
tersebut. Pengaruh tingkat ketelitain dan keyakinan adalah bahwa semakin tinggi
tingkat ketelitian dan semakin besar tingkat keyakinan, maka semakin banyak
pengukuran yang diperlukan. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐾 2
√𝑁 ∑ 𝑋 2(∑ 𝑋)2
𝑁′ = [𝑆 ∑𝑋
] ……………………………………………….. (2.5)

Keterangan:
k = Harga indeks confidence (tingkat kepercayaan)
Jika tingkat keyakinan 99%, maka k=2,58 ≈ 3
Jika tingkat keyakinan 95%, maka k=1,96≈2
Jika tingkat keyakinan 68%, maka k≈ 1
s = Tingkat ketelitian
Jika tingkat keyakinan 99% maka s=1%
Jika tingkat keyakinan 95% maka s=5% dst.
N = Jumlah data pengamatan
N’ = Jumlah Data Teoritis
𝑋𝑖 = Data yang didapat dari pengamatan

Jika N’≤N maka data dianggap cukup, namun jika N’>N data tidak cukup
(kurang) dan perlu dilakukan penambahan data. Untuk pengamatan data work
sampling dapat dilakukan uji kecukupan data menggunakan rumus sebagai
berikut:
𝐾 2(1−𝑝̅ )
𝑁′ = 𝑠 2 .𝑝̅
………………………………………………………… (2.6)

Keterangan:
k = Harga indeks confidence (tingkat kepercayaan)
Jika tingkat keyakinan 99%, maka k=2,58 ≈ 3
Jika tingkat keyakinan 95%, maka k=1,96≈2
Jika tingkat keyakinan 68%, maka k≈ 1
s = Tingkat ketelitian
Jika tingkat keyakinan 99% maka s=1%
Jika tingkat keyakinan 95% maka s=5% dst.
𝑝̅ = jumlah produktif dibagi dengan jumalh iddle
N’ = Jumlah Data Teoritis
2.2.4 Uji Distribusi Normal
Uji distribusi normal atau uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui
apakah data hasil pengukuran berdistribusi normal atau tidak, sehingga nantinya
memudahkan dalam pengolahan data. Metode klasik dalam pengujian normalitas
suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar
statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n>30), maka sudah dapat
diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar.
Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi
normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji normalitas. Karena belum tentu data
yang lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data
yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu
perlu suatu pembuktian.
Pengujian normalitas untuk data tunggal dapat dilakukan dengan uji
lilliefors, sedangkan untuk data bergolong dapat dilakukan dengan chi kuadrat.
Terdapat langkah-langkah uji normalitas lilliefors adalah sebagai berikut:
1. Susun data secara berurutan dari skor terkecil sampai skor terbesar.
2. Tentukan frekuensi keluarnya nilai tersebut.
3. Lalu tentukan frekuensi kumulatifnya.
4. Hitunglah nilai standar baku dengan menggunakan z-skor dari masing-
masing data dengan rumus:
𝑥𝑖−𝑥̅
𝑧= …………………..…………….(2.7)
𝑆𝐷

Keterangan:
𝑥𝑖 = nilai data ke - i
𝑥̅ = nilai rata – rata
SD = standar deviasi
5. Tentukan nilai normal standar baku (z-skor) dengan menggunakan tabel
normal standar (baku) dari 0 – z.
6. Tentukan nilai S(z) dengan cara menghitung porporsi z1, z2, …zn yang
lebih kecil atau sama dengan zi dengan rumus:
𝐹𝑘𝑢𝑚
𝑆 (𝑧 ) = 𝑛
…….…………..…………(2.8)
Keterangan:
𝐹𝑘𝑢𝑚
= frekuensi komulatif
𝑛

𝑛 = nilai data ke-i


7. Hitung selisih harga mutlak F(x) – S(x).
8. Ambil harga mutlak terbesar diantara harga mutlak tersebut dengan simbol
Lo (Lilliefors Observation) atau Lmax.
9. Tentukan nilai L tabel dengan menggunakan tabel liliefors (𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (𝑎),(𝑛))
dengan kriteria pembilang α dan penyebut = n
10. Bandingkan Lmax dan Ltabel dengan kriteria sebagai berikut:
Jika Lmax lebih besar dari Ltabel berarti populasi berdistribusi tidak normal.
Jika Lmax lebih kecil dari Ltabel berarti populasi berdistribusi normal.

2.3 Performance Rating (Westinghouse System Rating)


Westinghouse Company (1927) juga ikut memperkenalkan sistem yang
dianggap lebih lengkap dibandingkan dengan sistem yang dilaksanakan oleh
Bedaux. Selain kecakapan (skill) dan usaha (effort) yang telah dinyatakan oleh
Bedaux sebagai faktor yang mempengaruhi performance manusia, maka
Westinghouse menambahkan lagi dengan kondisi kerja (working condition) dan
konsistensi (consistency) dari operator di dalam melakukan pekerjaan.
Untuk ini Westinghouse telah berhasil membuat suatu tabel berdasarkan
tingkatan yang ada untuk masing-masing faktor tersebut (Wignjosoebroto, 2006).
Untuk menormalkan waktu yang ada, maka hal ini dilakukan dengan jalan
mengalikan waktu yang diperoleh dari pengukuran kerja dengan jumlah ke empat
rating factor yang dipilih sesuai dengan performance yang ditunjukkan oleh
operator. Berikut tabel poin penyesuaian westinghouse (Wignjosoebroto, 2006).
1. Skill
Skill didefenisikan sebagai kecapakan dalam metode yang diberikan dan
keterkaitan dengan keahlian, seperti koordinasi yang tepat antara pikiran
dengan tangan. Skill pekerja merupakan hasil dari pengalaman dan
kemampuan yang dimilikinya, seperti koordinasi natural dan ritme. Skill
meningkat seiring berjalannya waktu, karena meningkatnya kebiasaan
dengan pekerjaan yang membutuhkan kecepatan, keluwesan gerakan, serta
bebas dari keragu-raguan dan salah gerakan. Penurunan skill biasanya
disebabkan oleh beberapa pelemahan kemampuan, dikarenakan faktor
fisik maupun psikologi seperti menurunnya pengelihatan, berkurangnya
refleks, dan hilangnya kemampuan otot. Oleh karena itu kemampuan
seseorang dapat bervariasi dari satu kerjaan ke kerjaan lainnya.
2. Effort
Effort didefinisikan sebagai hasil dari keinginan untuk bekerja secara
efektif. Effort adalah perwakilan dari skill yang diterapkan. Ketika
mengevaluasi effort pekerja, pengamat harus menilai efektif dari effort
efektif-nya saja, karena kadang-kadang pekerja akan menerapkan effort
yang salah hanya untuk meningkatkan penilaian waktu siklus.

3. Condition
Condition akan mempengaruhi pekerja, bukan proses kerjanya, yang
termasuk di dalamnya adalah suhu, ventilasi, cahaya dan tingkat
kebisingan. Faktor yang mempengaruhi hasil kerja, seperti bahan dan
peralatan, tidak akan dipedulikan dalam menerapkan performance rating
pada bagian condition.

4. Consistency
Consistency harus dievaluasi jika penelitian dilakukan menggunakan
metode snap-back. Nilai waktu yang konstan dilakukan berulang memiliki
consistency yang sempurna. Situasi ini sangat sering terjadi, karena ada
kecenderungan keragaman karena kekerasan bahan, alat gunting, pelumas,
dan elemen asing. Proses kerja yang dikendalikan secara mekanisasi akan
mempunyai nilai consistency yang hampir sempurna. Berikut adalah tabel
dari performance rating dengan sistem wastinghouse.
Tabel 2.1 Performance rating dengan sistem wasting house
Skill Effort
0,15 A1 Superskill 0,13 A1 Superskill
0,13 A2 0,12 A2
0,11 B1 Excellent 0,1 B1 Excellent
0,08 B2 0,08 B2
0,06 C1 Good 0,05 C1 Good
0,03 C2 0,02 C2
0 D Average 0 D Average
-0,05 E1 Fair -0,04 E1 Fair
Condition Consistency
+0,06 A Superskill +0,04 A Superskill
+0,04 B Excellent +0,03 B Excellent
+0,02 C Good +0,01 C Good

2.4 Kelonggaran (allowance)


Waktu yang ditambahakan dalam waktu normal karena dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan pribadi dari seorang pekerja dengan kata lain waktu tunggu
yang tak dapat dihindarkan dari seorang pekerja seperti halnya istrahat akibat
kelelahan kerja dan alsan-alasan lain yang diluar kendali dari seorang pekerja.
Waktu longgar ini sangat berpengaruh terhadap proses produksi karena
menghentikan proses produksi. Proses produksi diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
Personal allowance, fatigue allowance dan delay allowance. Terdapat klasifikasi
pembagian presentase allowance berdasarkan proporsi kerja dari operator:
1. Untuk pekerjaan ringan (1% - 5%)
2. Untuk pekerjaan sedang (6% - 10%)
3. Untuk pekerjaan berat (11% - 15%)

2.5 Tingkat Kepercayaan dan Tingkat Ketelitian


Menurut Sutalaksana (2006), tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan
adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah
memutuskan untuk melakukan sampling dalam pengambilan data. Jadi tingkat
ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95% berarti bahwa penyimpangan hasil
pengukuran dari hasil sebenarnya maksimum 5% dan kemungkinan berhasil
mendapatkan hasil yang demikian adalah 95%. Dengan kata lain, jika pengukur
sampai memperoleh hasil yang menyimpang, hal demikian diizinkan paling
banyak 5% dari jumlah keseluruhan hasil pengukuran.
Penelitian pengukuran waktu ini menggunakan tingkat ketelitian 5% dan
tingkat kepercayaan 95% karena dilihat dari segi biaya, resiko, dan keselamatan.
Sebab dalam pengukuran waktu tingkat ketelitian seperti ini memang lazim
digunakan dan keakuratannya dianggap sudah mewakili data yang ada karena jika
kesalahan terjadi tidak menyebabkan kesalahan fatal maupun resiko seperti dalam
meneliti obat-obatan yang digunakan untuk kesehatan.

2.6 Metode Lilliefors


Metode lilliefors adalah salah satu metode untuk uji normalitas dari sebuah
data. Uji normalitas menguji apakah data empiris yang didapatkan dari lapangan
sesuai dengan distribusi teoritik tertentu. Metode lilliefors menggunakan data
dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data ditransformasikan
dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai probabilitas
kumulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya dengan probabilitas
kumulatif empiris. Beda terbesar kemudian akan dibanding dengan tabel lilliefors.
Persyaratan yang harus dipenuhi supaya metode ini dapat digunakan adalah:
a. Data berskala interval atau rasio (kuantitatif).
b. Data tunggal/belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi.
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil.
Uji liliefors dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐿𝑚𝑎𝑥 = (|𝐹(𝑧) − 𝑆(𝑧)|) ………………………………………………. (2.9)

Keterangan:

L = Statistik uji dengan metode liliefors


Zi = Data xi yang distandarisasi berdasarkan (3)
F(Zi) = Nilai fungsi distribusi kumulatif normal baku di zi
S(Zi) = Nilai fungsi distribusi kumulatif empiris di zi
Nilai statistik uji Lilliefors kemudian akan dibandingkan dengan nilai kritis
Ltabel berdasarkna tabel nilai kritis Lilliefors (Lilliefors,1967). Jika tingkat
signifikan yang diambil adalah 5% dan n diasumsikan lebih dari 30 maka
berdasarkan tabel nilai kritis Ltabel nya dinyatakan dengan:
0,886
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = =……………………………………(2.10)
√𝑛
Sedangkan untuk n≤30 nilai Ltabel mengikuti nilai pada tabel nilai kritis
lilliefors. Dengan hipotesis yang sama dengan hipotesis pada metode Anderson-
Darlling maka dari hasil perhitungan L dan Ltabel hipotesis H0 ditolak jika L >
Ltabel dan jika demikian maka hipotesis H0 diterima.

2.7 Perhitungan Waktu Kerja Secara Langsung


Perhitungan waktu kerja secara langusng didasarkan pada hasil
pengamatan dan pengukuran waktu kerja secara langsung di tempat kerja yang
diamati. Berikut adalah perhitungan yang akan diperoleh dari pengamatan tersebut
(Wignjoesoebroto, Sritomo 2006).

2.7.1 Waktu Siklus


Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satuan produksi dari bahan baku
diporses hingga terselesaikannya produk jadi di tempat kerja yang bersangkutan
(Iftikar Z Sutalaksana, 2006). Berikut rumus umum untuk menghitung waktu
siklus:
∑ 𝑥𝑖
Waktu siklus= …………………………………….(2.11)
𝑁

Keterangan:
xi = Data pengamatan
N = Jumlah data pengamatan

2.7.2 Waktu Normal


Waktu normal adalah waktu penyelesaian oleh pekerja dalam kondisi
wajar dalam kemampuan rata-rata (Sutalaksana, 2006). Berikut adalah rumus
untuk menghitung waktu normal:
Waktu normal=waktu siklus x P…………………………….(2.12)

Keterangan:
P= faktor penyesuaian (performance rating)
Manfaat pengukuran waktu normal:
1. Untuk membandingkan efisiensi alternatif metode.
2. Menentukan keseimbangan antar pekerja.
3. Menentukan kebutuhan mesin/tenaga kerja.
4. Menentukan insentif.

2.7.3 Waktu Standar


Waktu standar dinyatakan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh seseorang
pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan. Waktu standar tersebut sudah mencakup kelonggaran waktu yang
diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang harus diselesaikan
(Sutalaksana, 2006). Rumus umum perhitungan waktu standar adalah sebagai
berikut:
100%
Waktu standar = waktu normal x 100%−% 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒 …………….(2.13)

Fungsi dari waktu baku adalah


1. Digunakan untuk menghilangkan pemborosan sekaligus meningkatkan
produktivitas kerja.
2. Digunakan sebagai dasar penentuan upah dan jumlah buruh yang
diperlukan dalam pengerjakan.
3. Digunakan sebagai dasar penentuan jumlah bahan baku atau material yang
dibeli.
4. Digunakan sebagai dasar penjadwalan produksi.
5. Digunakan sebagai parameter mengenai baik buruknya kualitas operasi
atau pelayanan.

2.7.4 Output Standar


Output standar adalah unit produk yang dapat diproduksi tiap satuan waktu
berdasarkan waktu standar yang telah ditetapkan (Sutalaksana, 2006). Output
standar dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
1
Output standar =𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 …..………………(2.14)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Flowchart Metode Penelitian

Mulai

Identifikasi Masalah

Tahap Studi Literatur Studi Lapangan


Identifikasi

Pengumpulan data secara langsung:


 Pengumpulan data waktu origami, aqua
gelas dan pensil
 Sampling kerja (Cafe Kofibrik Wiyung)
mengenai waktu kerja dengan stopwatch

Tahap uji Uji Kecukupan Data


data

Uji Keseragaman Data

Tahap
pengolahan A
data
A

Pengolahan Data:
Rata-rata, Standar deviasi, Waktu
Normal, Waktu Standar, output
standar

Tahap Analisa dan Interprestasi Hasil


Analisa dan
Kesimpulan
Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian


3.2 Tahap-tahap metode praktikum
3.2.1 Identifikasi Masalah dan Tujuan Praktikum
Dengan menghitung waktu normal, waktu standar, dan output standar
dalam memasukkan pensil kedalam gelas plastik, melipat origami burung dan
sampling kerja (Cafe Kofibrik Wiyung).

3.2.2 Studi literatur


Kegiatan studi literatur dilakukan pada saat kegiatan belajar bersama
ataupun secara individu dengan menggunakan materi dari berbagai sumber yakni
artikel, buku dan internet.

3.2.3 Studi Lapangan


Kegiatan studi lapangan dilakukan dengan mengunjungi tempat observasi.
Bersamaan dengan kegiatan studi literatur, kegiatan praktikum ini dilakukan
untuk memperbaiki dan menerapkan teori-teori yang ada di dalam literatur yang
sudah dipelajari. Dalam kegiatan praktikum ini, kelompok praktikan mengamati
operator Cafe Kofibrik Wiyung. Dengan data yang diamati adalah waktu normal
dan waktu standar.

3.2.4 Pengumpulan Data


Dalam kegiatan praktikum ini, seluruh praktikum ditempatkan pada
masing-masing tempat observasi yang telah ditetapkan. Kemudian praktikan
melakukan pengamatan operasi kerja yang telah ditentukan sesuai modul. Dari
operasi kerja tersebut diukur berapa waktu penyesuaian setiap operasi kerjanya
dengan menggunakan stopwatch. Kemudian dicatat dan dimasukkan ke dalam
tabel pengamatan.

3.2.5 Uji Kecukupan Data, Uji Keseragaman Data dan Uji Distribusi
Normal
Sebelum melakukan pengumpulan data, uji kecukupan data, uji
keseragaman data dan uji distribusi normal dilakukan untuk mengetahui apakah
jumlah data pengamatan operasi kerja yang diamati sudah mencukupi dan
seragam atau belum. Jika sudah maka data yang didapat dari pengamatan operasi
kerja siap diolah untuk keperluan berikutnya. Apabila belum mencukupi, maka
jumlah data harus ditambah dengan melakukan pengumpulan data kembali.

3.2.6 Pengolahan Data


Dalam tahap ini praktikan mengolah data-data yang telah didapat dari,
kegiatan pengumpulan data akan dengan menggunakan teori-teori dan
perhitungan yang sudah dipelajari dalam literatur mengenai direct measurement
(pengukuran data secara langsung) untuk mencari waktu normal, waktu standar
dan output standar dalam memasukkan pensil kedalam aqua gelas, melipat
origami burung dan sampling kerja (Cafe Kofibrik Wiyung).

3.2.7 Analisa dan Interpretasi Data


Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, kemudian dilakukan
analisa terhadap hasil tersebut apakah sudah sesuai dengan teori atau belum. Jika
sudah sesuai, lalu interpretasikan hasil menjadi bahasa yang lebih komunikatif
sehingga lebih mudah dipahami.

3.2.8 Kesimpulan
Setelah melakukan analisa pengolahan data yang telah dilakukan maka
praktikan dapat menarik kesimpulan dari pengolahan data tersebut dan
memberikan saran tentang kegiatan praktikum atau metode yang digunakan.
BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

pengumpulan data berasal dari hasil praktikum pada setiap kelompok


melakukan percobaan dengan alat-alat yang digunakan yaitu kertas origami,
pensil, aqua gelas. Setiap percobaan sudah ditentukan kriteria masing-masing
yaitu pada percobaan pertama dilakukan dengan meletakkan pensil yang telah
diberi tulisan masing-masing A, B, C, D, E dan F pada aqua gelas yang sudah
diberi tanda A, B, C, D, E dan F sebanyak 4 kali yaitu pertama dengan jarak 10
cm secara berurutan, kedua dengan jarak 10 cm secara acak, ketiga dengan jarak
15cm secara berurutan, dan keempat dengan jarak 30 cm secara acak. Dimana
harus mengambil sampel sebanyak 30 kali pada masing-masing keempat kriteria
tersebut telah ditentukan pada percobaan meletakkan pensil pada aqua gelas yang
dilakukan di café kofibrik wiyung dengan mematuhi protokol kesehatan Karena
pada masa pandemi.
Pada percobaan melipat kertas origami ukuran 16x16 dengan bentuk
burung, dimana praktikan harus mengamati waktu kerja operator pada saat
melipat kertas origami menjadi bentuk burung sebanyak 2 kali waktu kerja
berulang-ulang yaitu waktu kerja pertama secara continuous sebanyak 15 kali dan
waktu kerja kedua secara repetitive sebanyak 15 kali karena pada masa pandemi
praktikum dilakukan dengan memenuhi protocol kesehatam di café kofibrik
wiyung.
Pada work sampling, praktikan melakukan pengamatan pelayanan di café
kofibrik wiyung dengan mengamati pelayanan yang dimulai dari tahap pertama
yaitu menerima pesanan. Kedua melakukan transaksi, ketiga membuat pesanan,
keempat mengantarkan pesanan. Karena masa pandemi praktikum dilakukan
dengan menjalankan protokol Kesehatan di lokasi tersebut.
4.1.1 Layout Model Kerja memasukkan Penseil Ke Dalam Gelas Dan

Melipat Kertas Origami Ukuran 16 16 Berbentuk Burung dan Work


Sampling Pelayan di kofibrik wiyung.
1. Layout Masing–masing Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua
Gelas.
a. Layout Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak 10
cm Urutan
Keterangan:
1. M. Fani (Operator)
2
2. Fauzan YanuardiA.
(Pengukur Waktu)
1
3. Abdul Ghofur (Pencatat
Waktu)

Gambar 4.1 Layout Model Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak
10 cm Urutan

b. Layout Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak 10


cm Acak
Keterangan:
2
1. M. Fani (Operator)
2. Fauzan YanuardiA.
1
(Pengukur Waktu)
3. Abdul Ghofur (Pencatat
Waktu)
3 4.
Gambar 4.2 Layout Model Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak
10 cm Acak
c. Layout Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak 30
cm Urutan
Keterangan:
2 1. M. Fani (Operator)
2. Fauzan YanuardiA.
(Pengukur Waktu)
1
3. Abdul Ghofur (Pencatat
Waktu)
3 4.

Gambar 4.3 Layout Model Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak
30 cm Urutan

d. Layout Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak 30


cm Acak
Keterangan:
1. M. Fani (Operator)
2
2. Fauzan YanuardiA.
(Pengukur Waktu)
1
3. Abdul Ghofur (Pencatat
Waktu)
4.
3

Gambar 4.4 Layout Model Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak
30 cm Acak
2. Layout Model Kerja Melipat Origami Burung
a. Layout Model Kerja Melipat Kertas Origami Ukuran 16 16 Berbentuk
Burung Secara Countinues
Keterangan:
1 1. Stefani N. S (Operator)
2. M. Fani (Pengukur Waktu)
3. Fauzan Yanuardi A.
(Pencatat Waktu)

3 2

Gambar 4.5 Layout Model Kerja Melipat Kertas Origami Ukuran 16 16


Berbentuk Burung Secara Countinues

b. Layout Model Kerja Melipat Kertas Origami Ukuran 16 16 Berbentuk


Burung Secara Repetitive
Keterangan:
1 1. Stefani N. S (Operator)
2. M. Fani (Pengukur Waktu)
3. Fauzan Yanuardi A.
(Pencatat Waktu)

3
2

Gambar 4.6 Layout Model Kerja Melipat Kertas Origami Ukuran 16 16


Berbentuk Burung Secara Repetitve
3. Layout model kerja work sampling pelayanan di café kofibrik wiyung
3 Keterangan:

1. Menerima Pesanan
2. Melakukan Transaksi
3. Membuat Pesanan
4. Mengantarkan Pesanan
4 1 dan 2

Gambar 4.7 Layout Kerja Work Sampling

Layout Keseluruhan Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas

Meja 1

Gambar 4.8 Layout Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas,

Keterangan:

a. M. Fani (Operator)
b. Fauzan Yanuardi A. (Pengukur Waktu)
c. Abdul Ghofur (Pencatat Waktu)

Layout Keseluruhan Model Kerja Melipat Origami Burung

Meja 1

Gambar 4.9 Layout Kerja Melipat Origami


Keterangan:

1. Stefani N.S (Operator)


2. Fauzan Yanuardi A. (Pencatat Waktu)
3. M. Fani (Pengukur Waktu)

Layout Keseluruhan work Sampling Model Kerja Café Kofibrik Wiyung

Pintu 3

Bar minuman
4 1&2 3 Bar makanan
Kasir

Gambar 4.10 Layout Kerja Café Kofibrik Wiyung

Keterangan:
1 = Menerima pesanan (Operator)
2 = Melakukan Transaksi (Operator)
3 = Membuat Pesanan (Operator)
4 = Mengantarkan Pesanan (Operator)

4.1.2 Data Pengamatan Memasukkan Pensil pada Aqua Gelas


Data yang diambil praktikan berdasarkan dua percobaan yaitu
Memasukkan Pensil pada Aqua Gelas dan Melipat Kertas Origami, praktikan
memasukkan pensil yang telah diberi tanda A, B, C, D, E dan F pada aqua gelas
yang juga diberi tanda A, B, C, D, dan F yang disusun pada meja sebanyak 4 kali
yaitu dengan jarak 10 cm berurutan, jarak 10 cm acak, jarak 30 cm berurutan dan
jarak 30 cm acak. Dimana pengambilan data sebanyak 15 kali pada masing–
masing keempat kriteria tersebut yang telah dilakukan pada percobaan
memasukkan pensil pada aqua gelas. Sedangkan pada percobaan melipat kertas
origami praktikan mengamati operator pada saat melipat kertas origami berukuran
20 20 menjadi bentuk burung secara berulang–ulang dengan waktu kerja secara
continuous sebanyak 15 kali dan waktu kerja secara repetitive sebanyak 15 kali.

Table 4.1. data pengamatan memasukkan pensil kedalam aqua gelas

Jarak 10 cm Jarak 10 cm Jarak 30 cm Jarak 30 cm


No
urutan acak urutan acak
1 4,38 s 6,30 s 5,49 s 4,06 s
2 4,84 s 5,50 s 5,62 s 4,96 s
3 5,99 s 3,76 s 5,68 s 4,57 s
4 5,52 s 3,72 s 5,03 s 5,65 s
5 5,70 s 3,68 s 4,09 s 5,48 s
6 4,99 s 4,99 s 4,65 s 5,01 s
7 4,44 s 4,44 s 4,86 s 5,09 s
8 4,85 s 4,78 s 5,50 s 4,57 s
9 4,88 s 4,69 s 4,44 s 5,70 s
10 5,02 s 4,92 s 4,40 s 5,07 s
11 4,89 s 5,07 s 4,76 s 4,22 s
12 4,40 s 5,06 s 4,59 s 4,53 s
13 4,44 s 4,57 s 4,39 s 5,59 s
14 4,31 s 4,89 s 4,67 s 5,52 s
15 4,37 s 3,70 s 4,38 s 6,37 s
∑ 73,02 s 70,07 s 72,55 s 76,39 s

4.1.3 Data Pengamatan Melipat Origami Burung


Data yang diamati adalah mengamati waktu kerja operator dalam
membuat origami burung dari awal hingga akhir dengan waktu kerja continuous
dan repetitive masing-masing sebanyak 15 kali.

Table 4.2 Data Pengamatan Melipat Origami burung

No Jam (Countinues) Waktu (Repetitive)


1 04:09:21 04:09:21
2 08:51:63 04:42:42
3 13:55:93 05:04:30
4 18:27:45 04:31:52
5 23:10:75 03:43:30
6 27:45:71 04:34:96
7 31:28:12 03:42:41
8 35:03:23 03:35:11
9 38:39:88 03:36:65
10 42:03:26 03:23:38
11 45:39:77 03:36:51
12 49:23:23 03:43:46
13 53:13:21 03:49:98
14 56:52:04 03:38:83
15 59:46:10 02:54:06

4.1.4 Data Pengamatan Work Sampling


Data yang diamati adalah bagaimana cara kerja operator di Warung Kopi
Kofibrik dari mulai awal proses menerima pesanan hingga proses mengantarkan
pesanan dan dilakukan secara berulang dengan pengamatan secara langsung dan
dilakukan dengan mengambil sampel 30 data.
Tabel 4.3 Data Pengamatan Work Sampling

No. Angka Elemen/ Elemen Elemen Elemen Elemen Idle Produktif


Rando Waktu kerja-1 kerja-2 kerja-3 kerja-4
m
1 5 14:05 v v v
2 8 14:08 v v v
3 17 14:17 v
4 18 14:18 v v
5 19 14:19 v v v
6 22 14:22 v v v
7 27 14:27 v v v v
8 31 14:31 v v v v
9 33 14:33 v v v
10 34 14:34 v v v
11 36 14:36 v
12 38 14:38 v v v
13 40 14:40 v v v v
14 43 14:43 v v v
15 46 14:46 v v v
16 55 14:55 v
17 63 15:03 v v v
18 70 15:10 v v v v
19 77 15:17 v v
20 82 15:22 v v
21 93 15:33 v
22 94 15:34 v v
23 97 15:37 v v v
24 101 15:41 v v v
25 103 15:43 v v v
26 104 15:44 v
27 110 15:50 v v v
28 112 15:52 v v v
29 114 15:54 v v
30 118 15:58 v v
Jumlah 3 27
Jumlah Pengamatan keseluruhan 30
Output 14 unit/jam

4.2 Pengolahan Data


4.2.1 Pengamatan Data Aqua Gelas-Pensil 10 Cm Urutan
Table 4.4 Data Aqua Gelas-Pensil 10 Cm Urutan
T 𝑋𝑖 𝑋𝑖 2
1 4,38 19,18
2 4,84 23,43
3 5,99 35,88
4 5,52 30,47
5 5,70 32,49
6 4,99 24,90
7 4,44 19,71
8 4,85 23,52
9 4,88 23,81
10 5,02 25,20
11 4,89 23,91
12 4,40 19,36
13 4,44 19,71
14 4,31 18,58
15 4,37 19,10
∑ 73,02 359,26
Nilai rata-rata adalah sebagai berikut:
∑ 𝑋𝑖 73,02
𝑥̅ = = = 4.87
𝑛 15
K= 95% = 2
S= 5%
a. Standar Deviasi

∑(𝑋𝑖 − 𝑋̄ )2 (4,38 − 4,87)2 + (4,84 − 4,87)2 +. . . . . . +(4,37 − 4,87)2


𝑆𝐷 = √ =√
𝑛−1 15 − 1

3,80
𝑆𝐷 = √ 14 = √0,27 = 0,52
b. Uji kecakupan data
𝑘⁄ √𝑛 ∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋)2 2
𝑠
N’ = ( ∑𝑋
)
2
2⁄ √15 (359,26)−(73,02)2
= ( 0,05 )
73,02

40 √56,98
=( )²
73,02

= 4,14
Karena N’<N yaitu 4,14 < 15, maka data memasukkan pensil ke dalam gelas
dengan jarak 10 cm secara berurutan dapat dikatakan cukup.

c. Uji Distribusi Normal


Table 4.5 Uji Distribusi Normal

X F Fkum ̅̅̅
(𝑥 − 𝑥) Fz Sz |𝐹𝑧 − 𝑆𝑧|
𝑍=
𝑠𝑑
4.31 1 1 -1,07308 0,066667 0,141618 0,074952
4.37 1 2 -0,95769 0,133333 0,169109 0,035776
4.38 1 3 -0,93846 0,2 0,174004 0,025996
4.40 1 4 -0,9 0,266667 0,18406 0,082607
4.44 2 6 -0,82308 0,4 0,205232 0,194768
4.84 1 7 -0,05385 0,466667 0,478529 0,011862
4.85 1 8 -0,03462 0,533333 0,486193 0,04714
4.88 1 9 0,023077 0,6 0,509206 0,090794
4.89 1 10 0,042308 0,666667 0,516873 0,149793
4.99 1 11 0,234615 0,733333 0,592746 0,140587
5.02 1 12 0,292308 0,8 0,614974 0,185026
5.52 1 13 1,253846 0,866667 0,895051 0,028384
5.70 1 14 1,6 0,933333 0,945201 0,011867
5.99 1 15 2,157692 1 0,984524 0,015476
Lmax 0.1947

Hipotesis 𝐻0 =Data pengamatan berdistribusi normal


𝐻1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jika Lmax > Ltabel
Lmax = 0,19
Ltabel = α 0,05, n = 15 = 0,22
Karena nilai Lmax< Ltabel yaitu 0,19 0,22 maka terima H0 yang artinya
data pengamatan berdistribusi normal.

Daerah Terima

Daerah Terima Daerah Tolak

-0,22 0,19 0,22

Gambar 4.11 Uji Distribusi Normalitas Jarak 10 cm Berurutan

d. Uji Keseragaman Data


BKA = 𝑥̅ + 𝑘. 𝑆𝐷
= 4,87+2(0,52)
= 5,91
BKB = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 4,87 – 2(0,52)
= 3,83
7

4 Waktu Pengamatan
3 BKA

2 BKB

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Gambar 4.12 Uji Keseragaman Data Jarak 10 cm urut


e. Waktu Standard dan Output Standar Data Memasukkan Pensil Kedalam
Aqua Gelas Jarak 10 cm secara urut
Performance Rating
4.2.2 Skill =Excellent = 0,11
4.2.3 Effort = Excellent = 0,1
4.2.4 Condition = Excellent = 0,08
4.2.5 Consistency = Good = 0,06 +
= 0,35
Allowance
1. Personal Allowance = 2%
2. Fatigue Allowance = 1%
3. Delay Allowance = 0% +
= 3%
Waktu Normal (WN)
WN = 𝑥̅ (1 + ∑ 𝑊𝑒𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐻𝑜𝑢𝑠𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔)
= 4,87(1+ 0,35) = 6,58 sekon
Waku Standar (WS)
100%
WS = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 × (100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒 )
100%
= 6,58 × (100%−3% )
= 6,78 sekon
Output Standar (OS)
1 1
OS = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 6,78 = 0,15 unit/sekon = 540 unit/jam

4.2.2 Pengamatan Data Memasukkan Pensil Jarak 10 Cm Acak


Table 4.6 Data aqua gelas – pensil 10 cm acak
No 𝑋𝑖 𝑋𝑖 2
1 6,30 39,69
2 5,50 30,25
3 3,76 14,14
4 3,72 13,84
5 3,68 13,54
6 4,99 24,90
7 4,44 19,71
8 4,78 22,85
9 4,69 22,00
10 4,92 24,21
11 5,07 25,70
12 5,06 25,60
13 4,57 20,88
14 4,89 23,91
15 3,70 13,69
∑ 70,07 334,92

Nilai rata-rata adalah sebagai berikut:


∑ 𝑋𝑖 70,07
𝑥̅ = = = 4,67
𝑛 15
K= 95% = 2
S= 5%
a. Standar Deviasi

∑(𝑋𝑖 − 𝑋̄ )2 (6,3 − 4,67)2 + (5,5 − 4,67)2 + ⋯ … + (3,7 − 4,67)2


𝑆𝐷 = √ =√
𝑛−1 15 − 1

7,60
𝑆𝐷 = √ 14 = √0,54 = 0,74
b. Kecukupan data
𝑘⁄ √𝑛 ∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋)2
𝑠
N’ = ( ∑𝑋
)

2⁄ 2
0,05√15(334,92)−(70,07)
=( )²
70,07

40 √113,99
=( )²
70,07

= 6,10
Karena N’<N yaitu 6,10 < 15, maka data memasukkan pensil ke dalam gelas
dengan jarak 10 cm secara berurutan dapat dikatakan cukup.

c. Uji distribusi normal


Table 4.7 Uji Distribusi Normal

X fkum F Z f(z) sz f(z)-Sz


3.68 1 1 -1,33919 0,066667 0,090255 0,023588
3.7 1 2 -1,31216 0,133333 0,094733 0,038601
3.72 1 3 -1,28514 0,2 0,099373 0,100627
3.76 1 4 -1,23108 0,266667 0,109146 0,15752
4.44 1 5 -0,31216 0,333333 0,377459 0,044125
4.57 1 6 -0,13649 0,4 0,445718 0,045718
4.69 1 7 0,025676 0,466667 0,510242 0,043575
4.78 1 8 0,147297 0,533333 0,558551 0,025218
4.89 1 9 0,295946 0,6 0,616364 0,016364
4.92 1 10 0,336486 0,666667 0,631748 0,034919
4.99 1 11 0,431081 0,733333 0,666795 0,066538
5.06 1 12 0,525676 0,8 0,700443 0,099557
5.07 1 13 0,539189 0,866667 0,705122 0,161545
5.5 1 14 1,12027 0,933333 0,868701 0,064633
Lmax 0,1615

Hipotesis 𝐻0 =Data pengamatan berdistribusi normal


𝐻1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jika Lmax > Ltabel
Lmax = 0,16
Ltabel = (α=0,05, n = 15) = 0,22
Karena nilai Lmax< Ltabel yaitu 0,16 0,22 maka terima H0 yang artinya data
pengamatan berdistribusi normal.

Daerah Terima

Daerah Terima Daerah Tolak

-0,22 0,16 0,22

Gambar 4.13 Uji Distribusi Normalitas Jarak 10 cm acak


d. Uji Keseragaman Data
BKA = 𝑥̅ + 𝑘. 𝑆𝐷
= 4,67+2(0,74)
= 6,15
BKB = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 4,67– 2(0,74)
= 3,19

4 Waktu Pengamatan
3 BKA

2 BKB

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Gambar 4.14 Uji Keseragaman Data Jarak 10 cm acak


e. Waktu Standard dan Output Standar Data Memasukkan Pensil Kedalam
Aqua Gelas Jarak 10 cm secara acak
 Performance Rating
1. Skill =Excellent = 0,11
2. Effort = Excellent = 0,1
3. Condition = Excellent = 0,08
4. Consistency = Good = 0,06 +
= 0,35
 Allowance
1. Personal Allowance = 2%
2. Fatigue Allowance = 1%
3. Delay Allowance = 0% +

= 3%

Waktu Normal (WN)

Waktu Normal = 𝑥̅ (1 + ∑ 𝑊𝑒𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐻𝑜𝑢𝑠𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔)

= 4,67(1+ 0,35)

= 6,31 sekon

Waku Standar (WS)

100%
Waktu Standar = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 × (100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒 )

100%
= 6,31 × (100%−3% )

= 6,51 sekon

Output Standar (OS)

1 1
Output Standar = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 6,51 = 0,15 unit/sekon

= 540 unit/jam
4.2.3 Pengamatan Data Memasukkan Pensil ke dalam Aqua Gelas Jarak 30 cm
Urutan
Table 4.8 Pengamatan Data Memasukkan Pensil ke dalam Aqua Gelas
Jarak 30 cm Urutan
No 𝑋𝑖 𝑋𝑖 2
1 5.49 30.14
2 5.62 31.58
3 5.68 32.26
4 5.03 25.30
5 4.09 16.73
6 4.65 21.62
7 4.86 23.62
8 5.5 30.25
9 4.44 19.71
10 4.4 19.36
11 4.76 22.66
12 4.59 21.07
13 4.39 19.27
14 4.67 21.81
15 4.38 19.18
∑ 72.55 354.57

Nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

∑ 𝑋𝑖 72,55
𝑥̅ = = = 4,84
𝑛 15

K= 95% = 2

S= 5%

a. Standar Deviasi

∑(𝑋𝑖 − 𝑋̄ )2 (5,49 − 4,84)2 + (5,62 − 4,84)2 + ⋯ … + (4,38 − 4,84)2


𝑆𝐷 = √ =√
𝑛−1 15 − 1

√3,67
𝑆𝐷 = = √0,26 = 0,51
14
b. Kecukupan data
𝑘⁄ √𝑛 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2
𝑠
N’ = ( ∑𝑋

2⁄ 2
0,05√15(354,57)−(72,55)
=( )²
72,55

40√55,05
=( )²
72,2

= 4,11

Karena N’<N yaitu 4,14 < 15, maka data memasukkan pensil ke dalam gelas
dengan jarak 10 cm secara berurutan dapat dikatakan cukup.

c. Uji distribusi normal


Table 4.9 Uji Distribusi Normal

X F Fkum Z f(z) Sz f(z)-S(z)


4.09 1 1 -1,46471 0,066667 0,071501 0,004834
4.38 1 2 -0,89608 0,133333 0,185105 0,051772
4.39 1 3 -0,87647 0,2 0,190387 0,009613
4.4 1 4 -0,85686 0,266667 0,19576 0,070906
4.44 1 5 -0,77843 0,333333 0,218157 0,115176
4.59 1 6 -0,48431 0,4 0,314082 0,085918
4.65 1 7 -0,36667 0,466667 0,356934 0,109733
4.67 1 8 -0,32745 0,533333 0,371663 0,16167
4.76 1 9 -0,15098 0,6 0,439996 0,160004
4.86 1 10 0,045098 0,666667 0,517985 0,148681
5.03 1 11 0,378431 0,733333 0,647445 0,085888
5.49 1 12 1,280392 0,8 0,899796 0,099796
5.5 1 13 1,3 0,866667 0,9032 0,036533
5.62 1 14 1,535294 0,933333 0,937644 0,004311
5.68 1 15 1,652941 1 0,950829 0,16167
Lmax 0,1616
Hipotesis 𝐻0 =Data pengamatan berdistribusi normal
𝐻1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal

Tolak H0 jika Lmax > Ltabel


Lmax = 0,16
Ltabel = (α0,05, n = 15) = 0,22
Karena nilai Lmaz< Ltabel yaitu 0,16 0,22 maka tolak H0 yang artinya data
pengamatan berdistribusi normal.

Daerah Terima

Daerah Terima Daerah Tolak

-0,22 0,16 0,22

Gambar 4.15 Uji Distribusi Normalitas Jarak 30 cm Berurutan


d. Uji Keseragaman Data
BKA = 𝑥̅ + 𝑘. 𝑆𝐷
= 4,84+2(0,51)
= 5,86
BKB = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 4,84 – 2(0,51)
= 3,82
7

4 Waktu Pengamatan
3 BKA

2 BKB

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Gambar 4.16 Uji Keseragaman Data Jarak 30 cm Berurutan


e. Waktu Standard dan Output Standar Data Memasukkan Pensil Kedalam Aqua
Gelas Jarak 30 cm secara urut
 Performance Rating
1. Skill =Excellent = 0,11
2. Effort = Excellent = 0,1
3. Condition = Excellent = 0,08
4. Consistency = Good = 0,06 +
= 0,35
 Allowance
4.2.2 Personal Allowance = 2%
4.2.3 Fatigue Allowance = 1%
4.2.4 Delay Allowance = 0% +

= 3%

Waktu Normal (WN)

Waktu Normal = 𝑥̅ (1 + ∑ 𝑊𝑒𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐻𝑜𝑢𝑠𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔)

= 4,84(1+ 0,51)

= 7,31 sekon

Waku Standar (WS)


100%
Waktu Standar = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 × (100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒 )

100%
= 4,84 × (100%−3% )

= 7,54 sekon

Output Standar (OS)

1 1
Output Standar = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 7,54 = 0,133 unit/sekon

= 477 unit/jam
4.2.4 Pengamatan Data Memasukkan Pensil ke dalam Aqua Gelas Jarak 30
cm Acak

Table 4.10 Pengamatan Data Memasukkan Pensil ke dalam Aqua Gelas


Jarak 30 cm Acak

No 𝑋𝑖 𝑋𝑖 2
1 4.06 16.48
2 4.96 24.60
3 4.57 20.88
4 5.65 31.92
5 5.48 30.03
6 5.01 25.10
7 5.09 25.91
8 4.57 20.88
9 5.7 32.49
10 5.07 25.70
11 4.22 17.81
12 4.53 20.52
13 5.59 31.25
14 5.52 30.47
15 6.37 40.58
∑ 76.39 394.636

Nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

∑ 𝑋𝑖 76,39
𝑥̅ = = = 5,09
𝑛 15

K= 95% = 2

S= 5%

a. Standar Deviasi

∑(𝑋𝑖 − 𝑋̄ )2 (4,06 − 5,09)2 + (4,96 − 5,09)2 + ⋯ … + (4,57 − 5,09)2


𝑆𝐷 = √ =√
𝑛−1 15 − 1

√5,61
𝑆𝐷 = = √0,40 = 0,63
14
b. Kecukupan data
𝑘⁄ √𝑛 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2
𝑠
N’ = ( ∑𝑋
)

2⁄ 2
0,05√15(394,64−(76,39)
=( )²
76,39

40 √84,17
=( )²
76,39

= 4,80

Karena N’<N yaitu 4,14 < 15, maka data memasukkan pensil ke dalam gelas
dengan jarak 10 cm secara berurutan dapat dikatakan cukup.

c. Uji distribusi normal


Table 4.11 Uji Distribusi Normal

X F fkum Z f(z) S(z) f(z)-S(z)


4.06 1 1 -1,63968 0,066667 0,050536 0,016131
4.22 1 2 -1,38571 0,133333 0,082917 0,050416
4.53 1 3 -0,89365 0,2 0,185754 0,014246
4.57 2 5 -0,83016 0,333333 0,203225 0,130109
4.96 1 6 -0,21111 0,4 0,4164 0,0164
5.01 1 7 -0,13175 0,466667 0,447593 0,019074
5.07 1 8 -0,03651 0,533333 0,485439 0,047895
5.09 1 9 -0,00476 0,6 0,4981 0,1019
5.48 1 10 0,614286 0,666667 0,730487 0,06382
5.52 1 11 0,677778 0,733333 0,751044 0,01771
5.59 1 12 0,788889 0,8 0,784912 0,015088
5.65 1 13 0,884127 0,866667 0,811686 0,054981
5.7 1 14 0,963492 0,933333 0,83235 0,100984
6.37 1 15 2,026984 1 0,978668 0,130109
Lmax 0,1301

Hipotesis 𝐻0 =Data pengamatan berdistribusi normal


𝐻1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jika Lmax > Ltabel
Lmax = 0,13
Ltabel = (α=0,05, n = 15) = 0,22
Karena nilai Lmax< Ltabel yaitu 0,13 0,22 maka tolak H0 yang artinya data
pengamatan berdistribusi normal.

Daerah Terima

Daerah Terima Daerah Tolak

-0,22 0,13 0,22

Gambar 4.17 Uji Distribusi Normalitas Jarak 30 cm Acak

d. Uji Keseragaman Data


BKA = 𝑥̅ + 𝑘. 𝑆𝐷
= 5,09+2(0,63)
= 6,35
BKB = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 5,09– 2(0,63)
= 3,83
7

4 Waktu Pengamatan
3 BKA

2 BKB

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Gambar 4.18 Uji Keseragaman Data Jarak 30 cm Acak

e. Waktu Standard dan Output Standar Data Memasukkan Pensil Kedalam Aqua
Gelas Jarak 30 cm secara acak
Performance Rating
1. Skill =Excellent = 0,11
2. Effort = Excellent = 0,1
3. Condition = Excellent = 0,08
4. Consistency = Good = 0,06 +
= 0,35

Allowance

1. Personal Allowance = 2%
2. Fatigue Allowance = 1%
3. Delay Allowance = 0% +

= 3%

Waktu Normal (WN)

Waktu Normal = 𝑥̅ (1 + ∑ 𝑊𝑒𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐻𝑜𝑢𝑠𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔)

= 5,09(1+ 0,63)
= 8,30 sekon

Waku Standar (WS)

100%
Waktu Standar = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 × (100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒 )

100%
= 8,30 × (100%−3% )

= 8,56 sekon

Output Standar (OS)

1 1
Output Standar = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 8,56 = 0,117 unit/sekon

= 420 unit/jam

4.2.5 Pengamatan Data Melipat Kertas Origami Ukuran 16× 16


Berbentuk Burung Secara Countinous

Table 4.12 Pengamatan Data Melipat Kertas Origami Ukuran 16× 16 C m


Berbentuk Burung Secara Countinous

No Xi Xi2 Xi-X̅
1 249 62001 -1784,533
2 531 281961 -1502,533
3 835 697225 -1198,533
4 1107 1225449 -926,533
5 1390 1932100 -643,533
6 1665 2772225 -368,533
7 1888 3564544 -145,533
8 2103 4422609 69,467
9 2319 5377761 285,467
10 2523 6365529 489,467
11 2739 7502121 705,467
12 2963 8779369 929,467
13 3193 10195249 1159,467
14 3412 11641744 1378,467
15 3586 12859396 1552,467
Jumlah 30.503 77.679.283 3,637

Nilai x̅ adalah sebagai berikut :


∑ 𝑋𝑖 30.503
𝑥̅ = = = 2.034
𝑛 15

K = 95%
S = 5%
∑(𝑋𝑖−𝑥̅ )2
a. Standar Deviasi = SD =√ 𝑛−1

15.650.415,73
=√ 14

= √1.117.886,84 = 1.057,302

b. Uji Kecukupan Data

1600(1−𝑝̅ 𝐾⁄ √𝑁 ∑ 𝑋 2 (∑ 𝑋)2 2
𝑆
𝑁′ = ( ) atau 𝑁 ′ = ( ∑𝑋
)
𝑝̅
2
2⁄ 2
′ 0,05 √15(77.679.283) − (30.503)
𝑁 =[ ]
30.503

2

40√1.165.189.245 − 930.433.009
𝑁 =[ ]
30.503
2

40√243.756.236
𝑁 =[ ]
30.503
𝑁 ′ = 13,39
Karena nilai 𝑁 ′ < N yaitu 13,39 < 15, maka data melipat kertas origami
ukuran 16 x 16 berbentuk burung secara countinous dapat dinyatakan
cukup
c. Uji Distribusi Normal
Tabel 4.13 Uji Distribusi Normal
𝑋𝑖−𝑥̅ 𝐹𝑘𝑢𝑚
Xi F Fkum Z= F(z) Sz = | F(z)-Sz |
𝑆𝐷 𝑛

249 1 1 -1,68782 0,045723 0,066667 0,02094


531 1 2 -1,4211 0,077644 0,133333 0,05569
835 1 3 -1,13358 0,128486 0,2 0,07151
1107 1 4 -0,87632 0,190428 0,266667 0,07624
1390 1 5 -0,60866 0,271376 0,333333 0,06196
1665 1 6 -0,34856 0,36371 0,4 0,03629
1888 1 7 -0,13765 0,44526 0,466667 0,02141
2103 1 8 0,065702 0,526192 0,533333 0,00714
2319 1 9 0,269995 0,606418 0,6 0,006418
2523 1 10 0,462939 0,678296 0,666667 0,011629
2739 1 11 0,667233 0,747688 0,733333 0,014355
2963 1 12 0,879093 0,810325 0,8 0,010325
3193 1 13 1,096628 0,863598 0,866667 0,00307
3412 1 14 1,303759 0,903842 0,933333 0,02949
3586 1 15 1,468329 0,928993 1 0,07101
Lmax 0,07624

Hipotesis: H0 = Data pengamatan melipat kertas origami ukuran 16 x


16 berbentuk burung secara countinous berdistribusi
normal
Hipotesis: H1 = Data pengamatan melipat kertas origami ukuran 16 x
16 berbentuk burung secara countinous tidak
berdistribusi normal
Tolak H0, jika L max > L table
L table = α = 0,05; n = 15, L max = 0,07624
L table (0,05;15) = 0,22
Karena nilai L max < L table yaitu 0,076 < 0,22 maka data
pengamatan melipat kertas origami ukuran 16 x 16 berbentuk burung
secara countinous berdistribusi normal.

Daerah Terima
L max
Daerah Tolak Daerah Tolak

-0,22 0,076 0,22

Gambar 4.19 Data Uji Distribusi Normal Melipat Kertas Origami


Ukuran 16 x 16 Berbentuk Burung Secara Countinous
d. Uji Keseragaman Data
BKA = X̅+(K.SD)
= 2.034 + (2 x 1.057,302)
= 4.148,1
BKB = X̅+(K.SD)
= 2.034 − (2 x 1.057,302)
= -81,1
UJI KESEREGAMAN DATA MELIPAT KERTAS ORIGAMI UKURAN
16 X 16 SECARA COUNTINUES
5000.0
4000.0
3000.0
2000.0
1000.0
0.0
-1000.0 4148. 4148. 4148. 4148. 4148. 4148. 4148. 4148. 4148. 4148. 4148. 4148. 4148. 4148. 4148.
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
BKB -81.1 -81.1 -81.1 -81.1 -81.1 -81.1 -81.1 -81.1 -81.1 -81.1 -81.1 -81.1 -81.1 -81.1 -81.1
xi 249.0 531.0 835.0 1107.0 1390.0 1665.0 1888.0 2103.0 2319.0 2523.0 2739.0 2963.0 3193.0 3412.0 3586.0
BKA 4148.1 4148.1 4148.1 4148.1 4148.1 4148.1 4148.1 4148.1 4148.1 4148.1 4148.1 4148.1 4148.1 4148.1 4148.1

Gambar 4.20 Data Uji Keseragaman Data Melipat Kertas Origami


Ukuran 16 X 16 Secara Countinous
e. Waktu Standar dan Output Standar Data Melipat Kertas Origami
Ukuran 16 x 16 Berbentuk Burung Secara Countinous
Performance Rating
1. Skill = Good = 0,08
2. Effort = Excellent = 0,11
3. Condition = Good = 0,06
4. Consistency = Good = 0,03 +
= 0,28
Allowance
1. Personal Allowance = 1%
2. Fatigue Allowance = 5%
3. Delay Allowance = 0% +
= 6%
Waktu Normal (WN)
Waktu Normal = X̅ (1+ Σ Westing House Rating)
= 2.034 (1+0,28)
= 2,603,52 sekon
Waktu Standar (WS)
100%
Waktu Standar = Waktu Normal × (100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒 )
100%
= 2.034 × (100%−6% )

= 2.034 1,06
= 2.163,83 sekon
Output Standar (OS)
1 1 𝑢𝑛𝑖𝑡
OS = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 2.163,82 = 0,00046 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

= 1,66 𝑢𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚

4.2.6 Pengamatan Data Melipat Kertas Origami Ukuran 16× 16 Berbentuk


Burung Secara Repetitive

Table 4.14 Pengamatan Data Melipat Kertas Origami Ukuran 16× 16


Berbentuk Burung Secara Repetitive

No Xi Xi2 Xi-X̅
1 249 62001 13,933
2 282 79524 46,933
3 304 92416 68,933
4 272 73984 36,933
5 223 49729 -12,067
6 275 75625 39,933
7 223 49729 -12,067
8 215 46225 -20,067
9 216 46656 -19,067
10 204 41616 -31,067
11 216 46656 -19,067
12 224 50176 -11,067
13 230 52900 -5,067
14 219 47961 -16,067
15 174 30276 -61,067
Jumlah 3526 845474 5,68
Nilai x̅ adalah sebagai berikut :
∑ 𝑋𝑖 3.526
𝑥̅ = = = 235,067
𝑛 15

K = 95%
S = 5%
∑(𝑋𝑖−𝑥̅ )2
a. Standar Deviasi = SD = √ 𝑛−1

16.628,933
=√ 14

= √1.187,781 = 34,464

b. Uji Kecukupan Data

1600(1−𝑝̅ 𝐾⁄ √𝑁 ∑ 𝑋 2 (∑ 𝑋)2 2
𝑁 =(′
) atau 𝑁 = ′
( 𝑆 ∑𝑋 )
𝑝̅
2
2⁄ 2
′ 0,05 √15(854.474) − (3.526)
𝑁 =[ ]
30.503

2
40√1.165.189.245 − 930.433.009

𝑁 =[ ]
3.526

2
40√249.343

𝑁 =[ ]
3.526
𝑁 ′ = 5,67
Karena nilai 𝑁 ′ < N yaitu 5,67 < 15, maka data melipat kertas
origami ukuran 16 x 16 berbentuk burung secara repetitive dapat
dinyatakan cukup
c. Uji Distribusi Normal
Tabel 4.15 Uji Distribusi Normal
𝑋𝑖−𝑥̅ 𝐹𝑘𝑢𝑚
Xi F Fkum Z= F(z) Sz = | F(z)-Sz |
𝑆𝐷 𝑛

174 1 1 -1,77189 0,038207 0,066667 -0,02846


204 1 2 -0,90142 0,183683 0,133333 0,05035
215 1 3 -0,58225 0,2802 0,2 0,0802
216 2 5 -0,55323 0,290053 0,333333 -0,04328
219 1 6 -0,46618 0,320542 0,4 -0,07946
223 2 8 -0,35012 0,363124 0,533333 -0,17021
224 1 9 -0,32111 0,374065 0,6 -0,22594
230 1 10 -0,14701 0,441561 0,666667 -0,22511
249 1 11 0,404284 0,656998 0,733333 -0,07634
272 1 12 1,071643 0,85806 0,8 0,05806
275 1 13 1,15869 0,876709 0,866667 0,010042
282 1 14 1,3618 0,913369 0,933333 -0,01996
304 1 15 2,000143 0,977258 1 -0,02274
L max 0,0802

Hipotesis: H0 = Data pengamatan melipat kertas origami ukuran 16 x


16 berbentuk burung secara repetitive berdistribusi
normal
Hipotesis: H1 = Data pengamatan melipat kertas origami ukuran 16 x
16 berbentuk burung secara repetitive tidak
berdistribusi normal
Tolak H0, jika L max > L table
L table = α = 0,05; n = 15, L max = 0,08
L table (0,05;15) = 0,22
Karena nilai L max < L table yaitu 0.08 < 0,22 maka data
pengamatan melipat kertas origami ukuran 16 x 16 berbentuk burung
secara repetitive berdistribusi normal.
Daerah Terima
L max
Daerah Tolak Daerah Tolak

-0,22 0,08 0,22

Gambar 4.21 Data Uji Distribusi Normal Melipat Kertas Origami Ukuran 16 x 16
Berbentuk Burung Secara Repetitive
d. Uji Keseragaman Data
BKA = X̅+(K.SD)
= 235,067 + (2 x 34,464)
= 303,99
= 304
BKB = X̅+(K.SD)
= 235,067 − (2 x 34,464)
= 166,138

UJI KESERAGAMAN DATA MELIPAT KERTAS


ORIGAMI UKURAN 16 X 16 SECARA REPETITIVE
350
300
250
200
150
100
50
0
174 204 215 216 219 223 224 230 249 272 275 282 304
BKB 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166
Xi 174 204 215 216 219 223 224 230 249 272 275 282 304
BKA 304 304 304 304 304 304 304 304 304 304 304 304 304
Gambar 4.22 Data Uji Keseragaman Data Melipat Kertas Origami
Ukuran 16 X 16 Secara Repetitive
e. Waktu Standar dan Output Standar Data Melipat Kertas Origami
Ukuran 16 x 16 Berbentuk Burung Secara Repetitive
Performance Rating
5. Skill = Good = 0,08
6. Effort = Excellent = 0,11
7. Condition = Good = 0,06
8. Consistency = Good = 0,03 +
= 0,28
Allowance
4. Personal Allowance = 1%
5. Fatigue Allowance = 5%
6. Delay Allowance = 0% +
= 6%
Waktu Normal (WN)
Waktu Normal = X̅ (1+ Σ Westing House Rating)
= 235,067 (1+0,28)
= 300,88
Waktu Standar (WS)
100%
Waktu Standar = Waktu Normal × ( )
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 300,88 × (100%−6% )

= 300,88 1,06
= 318,94 sekon
Output Standar (OS)
1 1
OS = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 318,94 = 0,00031 𝑢𝑛𝑖𝑡⁄𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

= 11,29 𝑢𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
4.2.7 Pengolahan Data Sampling Kerja Pelayanan Cafe Kofibrik Wiyung

Table 4.16 Observasi Work Sampling Pelayanan Cafe Kofibrik

No Angka Elemen Idle Produktif


Random Waktu
1 5 14:05 v
2 8 14:08 v
3 17 14:17 v
4 18 14:18 v
5 19 14:19 v
6 22 14:22 v
7 27 14:27 v
8 31 14:31 v
9 33 14:33 v
10 34 14:34 v
11 36 14:36 v
12 38 14:38 v
13 40 14:40 v
14 43 14:43 v
15 46 14:46 v
16 55 14:55 v
17 58 14:58 v
18 63 15:03 v
19 70 15:10 v
20 77 15:17 v
21 82 15:22 v
22 93 15:33 v
23 94 15:34 v
24 97 15:37 v
25 101 15:41 v
26 103 15:43 v
27 104 15:44 v
28 110 15:50 v
29 112 15:52 v
30 114 15:54 v
Jumlah 3 27

27
p̅ = 30 = 0,9

K = 95%
S = 5%
a. Uji Kecukupan Data
𝐾2 (1−𝑝̅)
𝑁′ = 𝑆 2 𝑝̅

22 (1 − 0,9)
𝑁′ =
0,052 × 0,9
4(0,1)
𝑁′ =
0,0025 × 0,9
0,4
𝑁′ =
0,0025
𝑁 ′ = 22,22
Karena Nilai 𝑁 ′ < N yaitu 22,22 < 15, Maka Data Pengamatan
Work Sampling Pelayanan Cafe Kofibrik Telah Mencukupi.
b. Uji Keseragaman Data
𝑝̅(1−𝑝̅)
BKA = 𝑝̅ + 3√ 𝑁

0,9(1−0,9)
= 0,9 + 3√ 30

0,9(0,1)
= 0,9 + 3√ 30

0,09
= 0,9 + 3√ 30

= 0,9 + 3√0,003
= 0,9 + 0,1643
= 1,0643
𝑝̅(1−𝑝̅ )
BKB = 𝑝̅ − 3√ 𝑁

0,9(1−0,9)
= 0,9 − 3√ 30

0,9(0,1)
= 0,9 − 3√ 30

0,09
= 0,9 − 3√ 30

= 0,9 − 3√0,003
= 0,9 − 0,1643
= 0,7357

c. Waktu Standart dan Output Standar Data Pengamatan Work


Sampling Pelayanan Warung Kopi Kofibrik
Performance Rating
1. Skill = Good = 0,08
2. Effort = Excellent = 0,11
3. Condition = Good = 0,06
4. Consistency = Good = 0,03 +
= 0,28
Allowance
1. Personal Allowance = 1%
2. Fatigue Allowance = 5%
3. Delay Allowance = 0% +
= 6%
Waktu Normal (WN)
Total Waktu Pengamatan = 2 x 3.600 sekon = 7.200 sekon
Produk yang dihasilkan = 14
Work Activity = 0,9
Rating Factor = 0,28
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 ×% 𝑊𝑜𝑟𝑘 𝐴𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦 ×𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
WN = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛
7.200 × 0,9 × 0,28
= 14
1.814,4
=
14

= 129,6 sekon/unit
Waktu Standar (WS)
100%
WS = 𝑊𝑁 × (100% − 𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒 )
100%
= 129,6 × (100%−6% )

= 129,6 1,064
= 137,89 sekon
Output Standar (OS)
1 1
OS = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 137,89 = 0,00725 𝑢𝑛𝑖𝑡⁄𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

= 26.11 𝑢𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisa Data
Analisa dari praktikum modul 1 mengenai perhitungan waktu standar secara
langsung (direct measurement) adalah sebagai berikut:
a. Data Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas, Melipat Kertas Origami,
dan Work Sampling pada Café Kofibrik Wiyung.
Table 5.1 Analisa Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas, Melipat Kertas
Origami, dan Work Sampling pada Cafe Kofibrik Wiyung.
No Data Kecukupan Keseragaman Distribusi
Data Data Data
1 Memasukkan pensil ke
dalam gelas dari jarak 10 Cukup Seragam Normal
cm berurutan
2 Memasukkan pensil ke
dalam gelas dari jarak 10 Cukup Seragam Normal
cm acak
3 Memasukkan pensil ke
dalam gelas dari jarak 30 Cukup Seragam Normal
cm berurutan
4 Memasukkan pensil ke
dalam gelas dari jarak Cukup Seragam Normal
30cm acak
5 Melipat kertas origami
ukuran 16 x 16
Cukup Seragam Normal
berbentuk burung secara
countinous
No Data Kecukupan Keseragaman Distribusi
Data Data Data
6 Melipat kertas origami
ukuran 16 x 16
Cukup Seragam Normal
berbentuk burung secara
repetitive
7 Pengamatan Work
Sampling Cafe Kofibrik Cukup Seragam Normal
Wiyung
Table 5.2 Analisa Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas, Melipat Kertas
Origami, dan Work Sampling pada Cafe Kofibrik Wiyung.
Nilai pada table diatas menunjukkan bahwa data pengukuran waktu
memasukkan pensil kedalam gelas dengan jarak 10 cm secara berurutan maupun
acak dan dengan jarak 30 cm secara berurutan maupun acak memiliki data yang
cukup dan memiliki data yang seragam serta berditribusi normal. Data
pengukuran melipat kertas origami berukuran 16 x 16 berbentuk burung secara
countinous dan repetitive memiliki data yang cukup dan seragam serta
berdistribusi normal. Pada pengukuran wakru kerja metode work sampling seluruh
data pada Café Kofibrik Wiyung memiliki data yang cukup setelah melakukan uji
kecukupan data serta memiliki data yang seragam setelah dilakukan uji
keseragaman data.
b. Data Waktu Normal, Waktu Standard dan Output Standar Data
Memasukkan Pensil Kedalam Gelas, Melipat Kertas Origami, dan Work
Sampling pada Cafe Kofibrik Wiyung.
Table 5.3 Data Waktu Normal, Waktu Standard dan Output Standar Data
Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas, Melipat Kertas Origami, dan
Work Sampling Cafe Kofibrik Wiyung.
Waktu Waktu Output
No Data Normal Standar Standar
(sekon) (sekon) (jam/unit)
Memasukkan pensil ke
1 dalam gelas dari jarak 10 6,58 6,78 540
cm berurutan
Memasukkan pensil ke
2 dalam gelas dari jarak 10 6,31 6,51 540
cm acak
Waktu Waktu Output
No Data Normal Standar Standar
(sekon) (sekon) (jam/unit)
Memasukkan pensil ke
3 dalam gelas dari jarak 7,31 7,54 477
30cm berurutan
Memasukkan pensil ke
4 dalam gelas dari jarak 8,30 8,56 420
30cm acak
Melipat kertas origami
5 ukuran 16 x 16 berbentuk 2,603,52 2.163,83 1,66
burung secara countinous
Melipat kertas origami
6 ukuran 16 x 16 berbentuk 300,88 318,94 11,29
burung secara repetitive
Pengamatan Work
7 Sampling Cafe Kofibrik 129,6 137,89 26.11
Wiyung
Table 5.4 Lanjutan Data Waktu Normal, Waktu Standard dan Output Standar
Data Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas, Melipat Kertas Origami, dan
Work Sampling Cafe Kofibrik Wiyung.
Table diatas menunjukkan hasil perhitungan waktu normal, waktu standar,
dan output standar tiap proses perhitungan waktu standar secara langsung dengan
metode stopwatch time study pada memasukkan pensil kedalam aqua gelas
dengan jarak yang telah ditentukan secara urut maupun acak dan melipat kertas
origami menjadi burung secara countinous maupun repetitive serta waktu standar
work sampling pada observasi Cafe Kofibrik Wiyung.

5.2 Pembahasan
Dari praktikum modul 1 tentang perhitungan waktu standar secara langsung
(Direct Measurement) adalah sebagai berikut:
a. Data Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas
Perhitungan uji kecukupan data yang dikakukan pada memasukkan
pensil kedalam aqua gelas jarak 10 cm secara urut menunjukkan bahwa
data yang diambil cukup dengan nilai N’ = 4,14 < N = 15 dengan
memiliki nilai keseragaman data BKA sebesar 5,91 dan BKB = 3,83
serta memiliki data yang berdistribusi normal dengan nilai Lmax = 0,19
< Ltabel = 0,22.
Perhitungan uji kecukupan data yang dikakukan pada memasukkan
pensil kedalam aqua gelas jarak 10 cm secara acak menunjukkan bahwa
data yang diambil cukup dengan nilai N’ = 6,10 < N = 15 dengan
memiliki nilai keseragaman data BKA sebesar 6,15 dan BKB = 3,19
serta memiliki data yang berdistribusi normal dengan nilai Lmax = 0,16
< Ltabel = 0,22.
Perhitungan uji kecukupan data yang dikakukan pada memasukkan
pensil kedalam aqua gelas jarak 30 cm secara urut menunjukkan bahwa
data yang diambil cukup dengan nilai N’ = 4,11 < N = 15 dengan
memiliki nilai keseragaman data BKA sebesar 5,86 dan BKB = 3,82
serta memiliki data yang berdistribusi normal dengan nilai Lmax = 0,16
< Ltabel = 0,22.
Perhitungan uji kecukupan data yang dikakukan pada memasukkan
pensil kedalam aqua gelas jarak 30 cm secara acak menunjukkan bahwa
data yang diambil cukup dengan nilai N’ = 4,80 < N = 15 dengan
memiliki nilai keseragaman data BKA sebesar = 6,35 dan BKB = 3,83
serta memiliki data yang berdistribusi normal dengan nilai Lmax = 0,13
< Ltabel = 0,22.
Perhitungan uji kecukupan data yang dikakukan pada melipat
kertas origami ukuran secara countinous menunjukkan bahwa data yang
diambil cukup dengan nilai N’ = 13,39 < N = 15 dengan memiliki
nilaikeseragaman data BKA sebesar 4.148,1 dan BKB = -81,1 serta
memiliki data yang berdistribusi normal dengan nilai Lmax = 0,072 <
Ltabel = 0,22.
Perhitungan uji kecukupan data yang dikakukan pada melipat
kertas origami ukuran secara repetitive menunjukkan bahwa data yang
diambil cukup dengan nilai N’ = 5,27 < N = 15 dengan memiliki nilai
keseragaman data BKA sebesar 304 dan BKB = 166,138 serta memiliki
data yang berdistribusi normal dengan nilai Lmax = 0,08 < Ltabel =
0,22.

b. Waktu Standar dan Output Standar pada Memasukkan Pensil Kedalam Aqua
Gelas dan Melipat Kertas Origami Berbentuk Burung
Dari hasil perhitungan praktikan didapatkan waktu standar
memasukkan pensil kedalam aqua gelas dengan jarak 10 cm secara urut
adalah selama 6,78 sekon artinya dengan waktu 6,78 sekon seorang operator
mampu menghasilkan satu unit produk. Sedangkan output standar nya
adalah sebesar 540 unit/jam.
Dari hasil perhitungan praktikan didapatkan waktu standar
memasukkan pensil kedalam aqua gelas dengan jarak 10 cm secara acak
adalah selama 6,51 sekon artinya dengan waktu 6,51 sekon seorang operator
mampu menghasilkan satu unit produk. Sedangkan output standar nya
adalah sebesar 540 unit/jam.
Dari hasil perhitungan praktikan didapatkan waktu standar
memasukkan pensil kedalam aqua gelas dengan jarak 30 cm secara urut
adalah selama 7,54 sekon artinya dengan waktu 7,54 sekon seorang operator
mampu menghasilkan satu unit produk. Sedangkan output standar nya
adalah sebesar 477 unit/jam.
Dari hasil perhitungan praktikan didapatkan waktu standar
memasukkan pensil kedalam aqua gelas dengan jarak 30 cm secara acak
adalah selama 8,56 sekon artinya dengan waktu 8,56 sekon seorang operator
mampu menghasilkan satu unit produk. Sedangkan output standar nya
adalah sebesar 420 unit/jam.
Dari hasil perhitungan praktikan didapatkan waktu standar melipat
kertas origami dengan ukuran 16 x 16 berbentuk burung secara countinous
adalah selama 2.163,83 sekon artinya dengan waktu 2.163,83 sekon seorang
operator mampu menghasilkan satu unit produk. Sedangkan output standar
nya adalah sebesar 1,66 unit/jam.
Dari hasil perhitungan praktikan didapatkan waktu standar melipat
kertas origami dengan ukuran 16 x 16 berbentuk burung secara repetitive
adalah selama 318,94 sekon artinya dengan waktu 318,94 sekon seorang
operator mampu menghasilkan satu unit produk. Sedangkan output standar
nya adalah sebesar 11,29 unit/jam.

c. Data Work Sampling Cafe Kofibrik Wiyung


Data work sampling Cafe Kofibrik Wiyung dari per elemen yaitu
menerima pesanan, transaksi pembelian, membuat pesanan, dan
mengantarkan pesanan, menunjukkan jika operator yang diamati pada masa
produktif sedangkan jika operator tidak melakukan kegiatan apapun
menunjukkan operator pada masa idle atau menganggur. Dilihat dari
keseluruhan produktif maupun idle mendapatkan perhitungan uji kecukupan
data sebesar N’< N dengan nilai 22,22 < 30 menunjukkan bahwa data
observasi Cafe Kofibrik Wiyung cukup serta mendapatkan nilai
keseragaman data sebesar BKA = 1,067 dan BKB sebesar 0,73.

d. Waktu Standar dan Output Standar Pada Observasi Cafe Kofibrik Wiyung
Berdasarkan perhitungan work sampling antara masa produktif dan
idle dari keseluruhan data menunjukkan bahwa waktu standar yang dimiliki
adalah sebesar 137,89 sekon artinya bahwa dengan waktu 137,89 sekon
operator dapat melakukan satu elemen dari keseluruhan elemen kerja seperti
menerima pesanan, transaksi pembelian, membuat pesanan, dan
mengantarkan pesanan. Dari hasil perhitungan output standar yang
dihasilkan sebesar 26,11 unit/jam.

BAB VI
KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah praktikan lakukan, praktikan dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Waktu normal yang didapatkan pada setiap operasi kerja untuk memasukkan
pensil kedalam aqua gelas dengan jarak 10 cm secara urut sebesar 6,58 detik
atau 0,0018 jam, memasukkan pensil kedalam aqua gelas dengan jarak 10 cm
secara acak sebesar 6,31 detik atau 0,0017 jam, memasukkan pensil kedalam
aqua gelas dengan jarak 30 cm secara urut sebesar 7,31 detik atau 0,0020
jam, memasukkan pensil kedalam aqua gelas dengan jarak 30 cm secara acak
sebesar 8,56 detik atau 0,0024 jam, melipat kertas origami dengan ukuran 20
x 20 countinous sebesar 2,603,52 detik atau 0,72 jam, melipat kertas origami
dengan ukuran 20 x 20 repetitive sebesar 300,88 detik atau 0,084 jam,
pembuatan Cafe Kofibrik Wiyung, sebesar 129,6 detik atau 0,036 jam.
Sehingga waktu terlama terjdi pada operasi kerja melipat kertas origami
dengan ukuran 16 x 16 countinous.
2. Waktu standar yang didapatkan pada setiap operasi kerja untuk memasukkan
pensil kedalam aqua gelas dengan jarak 10 cm secara urut sebesar 6,78 detik
atau 0,0019 jam, memasukkan pensil kedalam aqua gelas dengan jarak 10 cm
secara acak sebesar 6,51 detik atau 0,0018 jam, memasukkan pensil kedalam
aqua gelas dengan jarak 30 cm secara urut sebesar 7,54 detik atau 0,0021
jam, memasukkan pensil kedalam aqua gelas dengan jarak 30 cm secara acak
sebesar 8,56 detik atau 0,0024 jam, melipat kertas origami dengan ukuran 20
x 20 countinous sebesar 2.163,83 detik atau 0,60 jam, melipat kertas origami
dengan ukuran 16 x 16 repetitive sebesar 318,94 detik atau 0,089 jam,
pembuatan Warung Kopi Kofibrik Wiyung, sebesar 137,89 detik atau 0,038
jam. Sehingga waktu terlama yang terjadi pada operasi kerja melipat kertas
origami dengan ukuran 16 x 16 secara countinous.
3. Output Standar yang didapatkan pada setiap operasi kerja untuk memasukkan
pensil kedalam aqua gelas dengan jarak 10 cm secara urut sebesar 540
unit/jam, memasukkan pensil kedalam aqua gelas dengan jarak 10 cm secara
acak sebesar 540 unit/jam, memasukkan pensil kedalam aqua gelas dengan
jarak 30 cm secara urut sebesar 477 unit/jam, memasukkan pensil kedalam
aqua gelas dengan jarak 30 cm secara acak sebesar 420 unit/jam, melipat
kertas origami dengan ukuran 16 x 16 countinous sebesar 1,66 unit/jam,
melipat kertas origami dengan ukuran 16 x 16 repetitive sebesar 11,29
unit/jam, pembuatan Warung Kopi Kofibrik, sebesar 26,11 unit/jam.
Sehingga output standar terbanyak pada operasi kerja memasukkan pensil
kedalam aqua gelas dengan jarak 0 cm secara acak.

6.2 Saran
Dalam Pelaksanaan Pengamatan ini disarankan untuk:
1. Untuk praktikum selanjutnya, diharapkan praktikan lebih memahami
tentang modul apa yang akan dipraktikumkan agar hasil dari praktikum
sesuai.
2. Dalam melipat kertas seharusnya dilakukan untuk operator yang sudah
terbiasa melipat kertas agar tidak membuat waktu pembuatan

Anda mungkin juga menyukai