Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
SAMPLING KERJA
A. DESKRIPSI
Sampling kerja atau sering disebut sebagai work sampling, Ratio Delay Study atau Random
Observation Method adalah salah satu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan
terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja / operator. Pengukuran kerja dengan
cara ini juga diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung karena pelaksanaan
kegiatan pengukuran harus dilakukan secara langsung ditempat kerja yang diteliti.
Pengukuran work sampling didasarkan pada hukum probabilitas. Sebuah sampel diambil
secara acak dari kelompok yang besar cenderung akan memiliki pola distribusi yang sama
sebagai kesatuan. Jika sebuah sampel cukup banyak, maka karakter sampel akan sedikit
berbeda dari karakter kelompok. Sampel merupakan istilah yang digunakan untuk skala
kecil, dan populasi atau kesatuan adalah kesatuan yang digunakan untuk skala besar.
Mengambil dan menganalisis sebagian dari kesatuan atau populasi dinamakan sampling
(Barnes, 1980).
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Melatih praktikan dalam memberikan pengalaman praktis untuk melaksanakan kegiatan
pengukuran kerja dengan pemahaman dan penguasaan materi mengenai sampling kerja.
2. Memperkenalkan kepada praktikan tentang metode sampling kerja sebagai alat yang
efektif menentukan kelonggaran (allowance time) yang diperlukan dalam penetapan
waktu baku.
3. Memotivasi praktikan agar mau untuk selanjutnya melaksakan kegiatan - kegiatan
pengukuran dan penelitian kerja khususnya dalam upaya meningkatkan efektifitas,
efisiensi, dan produktifitas kerja.
OUTPUT
a) Waktu baku
b) Beban kerja
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
D. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Alat yang Digunakan
a) Papan pengamatan
b) Lembar Pengamatan
c) Alat tulis
Catatan:
Kegiatan penelitian awal dilakukan antara 3 hari kerja dengan jumlah pengamatan yang
sebanyak-banyaknya. Jangan lupa tentukan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian.
E. REFERENSI
Barnes, R.M., 1980. Motion and Time Study, Design and Measurement of Work. Wiley.
Niebel, B.W., Freivalds, A. 1999. Methods, Standards, and Work Design.Singapore :
McGraw-Hill.
Salvendy, G. (Ed.) (2001). Handbook of Industrial Engineering: Technology and Operations
Management, third edition, John Wiley & Sons, Hoboken, NJ.
Sutalaksana, Iftikar Z., R.A., Tjakraatmadja, J.H. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja.
ITB, Bandung
Wignjosoebroto, S., 2003. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu.Edisi ketiga. Jakatrta: Penerbit
PT. Guna Widya.
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
LANDASAN TEORI
I.
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
dikatakan idle atau menganggur ketika dia sedang menganggur dan diberi tanda pada
tally idle/menganggur. Setelah diperoleh
jumlah tally produktif dan menganggur
maka dapat ditentukan waktu baku. Waktu
standar/waktu baku adalah waktu yang
diperlukan oleh operator yang terampil
rata-rata, bekerja pada kecepatan normal,
untuk
melakukan
tugas
tertentu
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
Berdasarkan gambar 8.3 dapat dilihat bahwa pada tingkat kepercayaan 1 memiliki arti
sebesar 68% data yang diperoleh melalui random sampling benar (sesuai dengan
kejadian nyata) dan akan terdapat data yang eror sebanyak 32% dari waktu yang
tersedia. Untuk memperoleh data yang mendekati sempurna (100% mendekati
kebenaran), maka pengamat dianjurkan untuk menggunakan tingkat kepercayaan 3.
2. Tingkat Ketelitian
Tingkat ketelitian (s) digunakan untuk menentukan jumlah observasi supaya sesuai
dengan harapan yang diinginkan. Semakin tinggi nilai tingkat ketelitian maka data yang
diperoleh semakin valid.
Menurut Barnes (1980) dan Sutalaksana dkk (2006), secara garis besar metode
sampling kerja ini dapat digunakan untuk:
Sebagai sampel performansi kerja yakni untuk mengukur waktu kerja dan waktu
tidak bekerja dari pekerja.
Mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat yang ada di pabrik.
Menentukan waktu baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung.
Memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan dan tingkat performansi.
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
Bilangan acak bisa didapat dengan menggunakan Microsoft Excel atau dengan
menggunakan tabel bilangan acak. Untuk menentukan waktu observasi, dapat
dihitung dengan cara:
Waktu observasi 1 = (08.00 + (2 bilangan random x10 waktu yang
ditentukan dalam menit) = 08.20
Waktu observasi 2 = (08.00 + (3x10) = 08.30
Waktu observasi 3 = (08.00 + (6x10) = 09.00
(dilanjutkan sampe 32 observasi)
Jam
Kunjung
08.20
08.30
09.00
1
2
3
.
32
Kegiatan I
Kegiatan
II
Kegiatan
..n
Tally
Produktif
Tally Idle
Jumlah
B. Menguji Kecukupan Data
Untuk menguji kecukupan data dapat dilakukan dengan rumu sebagai berikut:
=
p
2 (1 )
2
Apabila dari perhitungan tersebut didapatkan nilai N < N maka data dianggap cukup,
sebaliknya apabila nilai N > N maka data dianggap tidak cukup.
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
p (1 p )
n
P3
p (1 p )
n
BKA =
BKB =
Dimana:
Catatan :
Jika harga p berada pada batas-batas kontrol, maka berarti semua harga tersebut dapat
digunakan untuk menghitung banyaknya pengamatan yang diperlukan. Sebaliknya jika
ada harga p yang berada diluar batas kontrol, maka pengamatan yang membentuk pi
yang bersangkutan harus dibuang karena berasal dari sistem sebab yang berbeda.
BKA
BKA
BKB
BKB
Gambar 8.4 menunjukkan bahwa data seragam karena data-data tersebut berada di
dalam batas control, sementara Gambar 8.5 menujukkan bahwa data tidak seragam
karena terdapat data yang diluar batas kontrol.
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
Jumlah Produktif
100%
Produktif + Non Produktif (Idle)
(Jumlah Pengamatan)
% (%)
2) Waktu Standard
=
100
100
IV. KELONGGARAN
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa
fatique, dan hambatan hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Ketiganya ini merupakan
hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja, dan yang selam pengukuran tidak diamati,
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
diukur, dicatat, ataupun dihitung. Karenanya sesuai pengukuran dan setelah mendapatkan
waktu normal, kelonggaran perlu ditambahkan. (Sritomo, 2003)
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
pada saat saat mana menurunnya hasil produksi yang disebabkan oleh timbulnya rasa
fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat menyebabkannya.
Jika rasa fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk meghasilkan performance
normalnya, maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar dari normal dan ini akan
menambah rasa fatique. Apabila hal ini berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi
fatique total yaitu jika nggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan
gerak kerja sama sekali walaupun sangat dikehendaki.hal demikian jarang terjadi karena
berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan kerjanya sedemikian
rupa, sehingga lambatnya gerakan gerakan kerja ditunjukan untuk menghilangkan rasa
fatique ini. Besarnya kelonggaran dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi ditunjukan
pada Tabel II (Lampiran).
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
Besarnya hambatan untuk kejadian kejadian sperti itu sangat bervariasi dari suatu
pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain karena banyaknya
penyebab seperti, mesin, kondisi mesin, prosedur kerja, ketelitian suplai alat dan bahan
dan sebaginya. Salah satu cara yang baik yang biasanya digunakan untuk menentukan
besarnya kelonggaran bagi hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan
sampling pekerjaan.
Pada penjilidan buku, yang diamati adalah elemen - elemen kegiatan saat
proses penjilidan buku, dimana outputnya adalah hasil setiap elemen yang
dikerjakan.
b) Teller Bank
Pada pekerjaan teller bank, cukup banyak elemen kegiatan dari pekerjaan
tersebut. Salah satu proses yang ada adalah pengecekan form bank. Pada
proses pengecekan form bank dapat diteliti, dengan berapa jumlah pekerjaan
tersebut yang selesai dikerjakan.
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
Jawab :
1) Waktu Normal
1200
0.9
1750
= 0.00987/
5000
(108)
=
2) Waktu Standard
= 0.00987
100
= 0.01189 /
100 17
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
LAMPIRAN
Factor Penyesuaian
Tabel 1. Westinghouse Table
SKILL
+0,15
+0,13
+0,11
+0,08
+0,06
+0,03
0,00
-0,05
-0,10
-0,16
-0,22
+0,06
+0,04
+0,02
0,00
-0,03
-0,07
A1
A2
B1
B2
C1
C2
D
EFFORT
Super skill
Excellent
Good
Average
E1
Fair
E2
F1
Poor
F2
CONDITION
A
B
C
D
E
F
+0,13
+0,12
+0,10
+0,08
+0,05
+0,02
0,00
A1
A2
B1
B2
C1
C2
D
Excessive
Excellent
Good
Average
-0,04 E1
Fair
-0,08 E2
-0,12 F
Poor
-0,17 F2
CONSISTENCY
Idea
Excellent
l
Good
Average
Fair
Poor
+0,04
+0,03
+0,01
0,00
-0,02
-0,04
A
B
C
D
E
F
Ideal
Excellent
Good
Average
Fair
Poor
Sebagai contoh, apabila diketahui bahwa waktu rata-rata yang diukur terhadap suatu
elemen kerja adalah 0,05 menit dan rating performance operator adalah memenuhi
klasifikasi berikut:
- Excellent Skill
(B2)
: + 0,08
- Good Effort
(C2)
: + 0,02
- Good Condition
(C)
: + 0,02
: + 0,01 +
Total : + 0.13
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
Skill
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi menjadi enam kelas dengan ciri ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini:
SUPER SKILL
EXELLENT SKILL
Fakultas
Jurusan
Praktikum
GOOD SKILL :
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
1.
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
AVERAGE SKILL
Fakultas
Jurusan
Praktikum
FAIR SKILL
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
adanya
perencanaan
perencanaan
sebelum
melakukan gerakan.
4. Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup.
5. Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi
telah ditempatkan dipekerjaan itu sejak lama.
6. Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi
tampak selalu tidak yakin.
7. Sebagian waktu terbuang karena kesalahan kesalahan sendiri.
8. Jika tidak bekerja sungguh sungguh outputnya akan sangat
rendah
9. Biasanya tidak ragu ragu dalam menjalankan gerakan
gerakanya.
POOR SKILL
Untuk usaha atau Effort cara Westinghouse membagi juga kedalam kelas kelas dengan ciri
masing - masing. Yang dimaksud dengan usaha disini adalah kesungguhan yang ditunjukan atau
diberikan operator ketikan melakukan pekerjaannya. Berikut ini ada enam kelas usaha dengan
ciri cirinya.
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
Effort
EXCESSIVE EFFORT :
Usahanya
sangat
besungguh
sungguh
tetapi
dapat
membahayakan kesehatannya.
3. Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan
sepanjang hari kerja.
EXELLENT EFFORT
operator biasa.
3. Penuh perhatian pada pekerjaannya.
4. Banyak memberi saran - saran.
5. Menerima saran saran dan petunjuk dengan senang.
6. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu.
7. Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari.
8. Bangga atas kelebihannya.
9. Gerakan gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali.
10. Bekerja sitematis.
11. Karena lancarnya, perpindahan dari satu element keelemen
lainnya tidak terlihat.
GOOD EFFORT
1. Bekerja berirama
2. Saat saat menganggur sangat sedikit, bahkan kadang
kadang tidak ada.
3. Penuh perhatian pada pekerjaan.
4. Senang pada pekerjaannya
5. Kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari.
6. Percaya pada kebaikan maksut pengukuran waktu.
7. Menerima saran saran dan petunjuk petunjuk dengan
senang.
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
AVERAGE EFFORT :
FAIR EFFORT
kurang
perhatian
pada
pekerjaanya.
8. Terlampau hati hati.
9. Sitematika kerjanya sedang sedang aja.
10. Gerakan gerakan tidak terencana.
POOR EFFORT
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
Fakultas
Jurusan
Praktikum
Tabel II
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014
Mapping Konsep
Fakultas
Jurusan
Praktikum
: Teknologi Industri
: Teknik Industri
: Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Pertemuan
Modul
Tanggal
::8
: 17-18 Desember 2014