LANDASAN TEORI
1. Menggunakan historical data. Hasil analisa dari part yang sejenis, dari data
Tujuan dari FMEA adalah meminimalkan resiko terjadinya kegagalan dan efek
8
9
mengetahui potensi kegagalan dari sustu sistem. Hasil dari System FMEA dapat
FMEA.
dikeluarkan/ direlease.
produksi (sebelum proses control plan dan instruksi kerja dibuat). Informasi
10
yang diperoleh harus ditindak lanjuti dan harus sudah selesai sebelum proses
dari servis FMEA adalah mendeteksi kegagalan pada saat aktivitas servise
2.1.4 Ruang Lingkup Design Failure Mode and Effect Analysis (DFMEA)
Adapun ruang lingkup dari design failure mode and effect analysis (DFMEA)
mempertimbangkan;
mesin.
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam menyusun metode Design Failure
minimal 5 tahun.
misalnya produk tidak mudah berkarat pada daerah yang humadity dan
servise).
3. Menentukan item/produk dan fungsi yang dituntut dari item produk tersebut.
Contoh : Efek dari retak pada bagian lubang keypad adalah menurunkan umur
6. Menentukan tingkat keseriusan dari efek (lihat table severity untuk DFMEA).
misalnya :
1) Test ketahanan.
2) Uji material.
1) Usulan dapat lebih dari satu tergantung dari ide usulan yang masuk.
2) Usulan fokus pada item yang mempunyai nilai RPN paling tinggi atau nilai
severity tinggi.
3) Jika nilai RPN kecil atau dibawah nilai standar yang ditentukan
direncanakan.
16
2) Hitung kembali nilai Severity, Occurance, Detection dan nilai RPN yang
3) Jika nilai RPN masih tinggi dibuat kembali usulan perbaikan, jika nilai
2.1.6 Ruang Lingkup Process Failure Mode and Effect Analysis (PFMEA)
Adapun ruang lingkup dari process failure mode and effect analysis (PFMEA)
1. PFMEA adalah suatu analisa teknik untuk memahami potensi kegagalan pada
proses produksi. Asumsi dibuat bahwa design produk sudah baik akan tetapi
user”. Customer dapat juga berarti proses selanjutnya atau proses assembly atau
servis.
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam menyusun metode Process Failure
DFMEA, dll.
Flow proses adalah urutan pengerjaan suatu produk dari awal sampai menjadi
Persyaratan produk adalah karakteristik atau tuntutan yang harus dipenuhi oleh
produk pada setiap tahapan proses untuk memenuhi fungsi dari produk tersebut.
Efek kegagalan dari bumbu tidak meresap “Rasa ayam goreng tidak gurih”.
9. Tulis methode kontrol yang dilakukan sekarang. Metode kontrol dibagi menjadi
2 jenis:
10. Nilai kemampuan metode kontrol dalam mendeteksi kegagalan (lihat tabel
detection):
20
(recommended action):
(Detection).
4) Fokus pada area dengan nilai RPN paling tinggi atau nilai severity tinggi
direncanakan.
2) Hitung kembali nilai Severity, Occurance, Detection dan nilai RPN yang
3) Jika nilai RPN masih tinggi dibuat kembali usulan perbaikan, jika nilai RPN
1. FMEA Number.
2. Item Name, nomor dari sistem, sub-sistem, atau komponen dari proses yang
sedang dianalisa.
3. Process Responsibility.
Nama perusahaan, departemen dan group. Juga termasuk nama supplier (jika
ada).
4. Prepared By.
Nama, telepon dan perusahaan dari engineer yang bertanggung jawab dalam
mempersiapkan FMEA.
Tahun model mobil dan jenis mobil yang akan menggunakan dan/atau terkena
6. Key Date.
Batas akhir FMEA harus selesai. Tidak boleh melebihi schedule awal produksi
Catatan: Untuk beberapa kasus, FMEA yang pertama tidak boleh melebihi
7. FMEA Date.
8. Team Inti.
Semua orang yang terlibat, termasuk dengan alamat dan nomor telepon.Bila
1) Gambaran singkat dari proses yang sedang dianalisa, (contoh : Bubut, bor,
welding, assembling).
dianalisa.
4) Bila proses terdiri dari beberapa proses operasi (Misalnya assembly proses)
proses.
baik.
baik pada sistem, subsistem atau komponen atau merancang ulang proses
produksi.
24
3) Jika customer yang terkena efek dari kegagalan adalah organisasi diluar
team FMEA dan team yang kurang memahami efek dari kegagalan tersebut,
13. Classification.
function, safety, dll) untuk komponen, subsistem, atau sistem yang mana
hal ini dapat berakibat pada penandaan charactetistic product pada dokumen
engineering/ drawing.
hal ini suatu design of experiment (DOE) dapat dilakukan untuk mengetahui
pada saat memasang seal). Kata-kata terlalu general tidak boleh digunkan
atau proses.
3) Jika statistical data untuk proses yang similar tersedia, maka angka tersebut
terjadi.
b. SPC.
4) Pada FMEA 3rd edition kolom current proses control mempunyai 2 kolom
perbaikan.
b. Cara 2 : Kolom tetap 1, akan tetapi diberi nilai (P) didepan metode
kontrol yang sifatnya prevention dan initial (D) didepan metode kontrol
7) Ketika proses kontrol telah ditentukan, review ulang semua metode control
direvisi.
17. Detection
terjadi dan nilai kemampuan dari gabungan “Sistem kontrol yang dilakukan
proses selanjutnya.
keberadaan dari defect dan seharusnya tidak dapat digunakan untuk menilai
2) Secara umum perhatian khusus harus dilakukan pada item dengan nilai
severity tinggi.
3) Secara umum bila nilai severity 9 atau 10, perhatian khusus harus diberikan
detection:
severity
20. Responsibility.
diambil.
detection dan hitung hasil RPN-nya.Semua hasil RPN baru harus direview dan