Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK 5

BAB 5
PERANCANGAN TATA CARA DAN PENGUKURAN
KERJA

Dosen Pengajar :

Dr.Ir.H.Abdul Hadi Jamal, MM.IPM


Disusun Oleh :






Aji Setiaji
Fikri Hadi
Mustofa Mursyid
Septi Puspita
Teguh Saputra

(2015450106)
(2015450118)
(2015450129)
(2015450138)
(2015450

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015
1

PERANCANGAN TATA CARA DAN PENGUKURAN KERJA


A. Penyederhanaan Kerja (Work Simplification)
Untuk melaksanakan penyederhanaan kerja dapat dinyatakan dalam 5
langkah sebagai berikut:

1. Pemilihan kegiatan kerja yang diperbaiki.


 Kegiatan- kegiatan yang dianggap tidak efisien, penyelesaiannya lambat,
dan lain-lain merupakan pertimbangan pokok dalam pemilihan obyek
studi.

2. Pengumpulan dan pencatatan data/fakta


 Mengumpulkan dan mencatat semua data/fakta yang berkaitan dengan
metoda kerja yang selama ini dilaksanakan.

3. Analisa terhadap langkah-langkah kerja


 Langkah-langkah yang dinilai tidak efisien dicari sebab-sebabnya dan
dicari alternatif pemecahannya agar menjadi lebih baik. Untuk
mempermudah proses analisa maka pembuatan peta kerja (process chart)
akan sangat banyak manfaatnya.

4. Usulan dan pengujian alternatif metode kerja yang lebih


 Dari langkah analisis maka diusulkan langkah dan metoda kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien.

5. Aplikasi dan evaluasi metoda kerja baru


 Langkah terakhir adalah mengaplikasikan alternatif metoda kerja yang
lebih baik untuk menggantikan metoda kerja lama dan kemudian
mengevaluasinya kembali bila dirasakan perlu perbaikan.

Peta- peta yang diaplikasikan untuk keperluan analisis


metoda kerja
a. Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)
Peta aliran proses adalah suatu peta yang akan menggambarkan
semua aktivitas , baik aktivitas produktif maupun tidak produktif, yang terlibat
dalam proses pelaksanaan kerja.

b. Diagram Aliran (Flow Diagram)


Tujuan pokok dalam pembuatan diagram aliran adalah untuk mengevaluasi
langkah-langkah proses dalam situasi yang lebih jelas, disamping tentunya
2

bisa dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan didalam desain


layout fasilitas produksi yang ada.

c. Peta Tangan Kiri & Tangan Kanan (Left & Right Hand Chart)
Peta tangan kiri dan tangan kanan diarahkan untuk menganalisa
aktivitas kerja yang dilaksanakan seorang operator dalam sebuah stasiun
kerja.

B. Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan (Motion Economy) Sebagai


Landasan Pokok Perancangan Tata Cara Kerja
Prinsip ekonomi gerakan bisa dipergunakan untuk menganalisa gerakangerakan kerja setempat yang terjadi dalam sebuah stasiun kerja. Berikut
beberapa prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dikutip dari buku Marvin E
Mundel, Motion and Time Study : Principles and Practice (Englewood Cliffs,
N.J. Prentice-Hall Inc, 1970), halaman 285-286:

1. Eliminasi Kegiatan :
a. Eliminasi semua kegiatan / aktivitas yang memungkinkan, langkahlangkah atau gerakan-gerakan.
b. Eliminasi kondisi yang tak beraturan dalam setiap kegiatan. Letakkan
segala fasilitas kerja dan material/ komponen pada lokasi yang tetap.
c. Eliminasi penggunaan tangan (baik satu atau keduanya) sebagai holding
device, karena hal ini merupakan aktivitas tidak produktif yang
menyebabkan kerja kedua tangan tidak seimbang.
d. Eliminasi gerakan-gerakan yang tidak semestinya, abnormal, dan lainlain.
e. Eliminasi pengguanaan tenaga otot untuk melaksanakan kegiatan statis
atau fixed position.
f. Eliminasi waktu kosong (idle time) atau waktu menunggu (delay time)
dengan membuat perencanaan/ penjadwalan kerja yang sebaik-baiknya.

2. Kombinasi Gerakan atau Aktivitas Kerja:


a. Gantikan / kombinasikan gerakan-gerakan kerja yang berlangsung
pendek atau terputus-putus dan cenderung berubah-ubah arahnya
dengan sebuah gerakan yang kontinyu, tidak patah-patah serta
cenderung membentuk sebuah kurva.
b. Kombinasikan beberapa aktivitas/ fungsi yang mampu ditangani oleh
sebuah peralatan kerja dengan membuat desain yang bersifat
multipurpose (serbaguna atau berfungsi banyak).
c. Distribusikan kegiatan dengan membuat keseimbangan kerja antara
kedua tangan. Pola gerakan kerja yang simultan dan simetris akan
memberi gerakan yang paling efektif.
3

3. Penyederhanaan Kegiatan
a. Laksanakan setiap aktivitas/ kegiatan kerja dengan prinsip kebutuhan
energi otot yang digunakan minimal.
b. Kurangi kegiatan mencari-cari obyek kerja (peralatan kerja, material, dan
lain-lain) dengan meletakkannya dalam tempat yang tidak berubah-ubah.
c. Letakkan fasilitas kerja berada dalam jangkauan tangan yang normal. Hal
ini akan menyebabkan gerakan tangan berada pada jarak yang
sependek-pendeknya.
d. Sesuaikan letak dari handles, pedals, levers, buttons, dan lain-lain
dengan memperhatikan dimensi tubuh manusia (anthropmetri) dan
kekuatan otot yang dibutuhkan.
e. Dan lain-lain.

5.3 Ergonomi : Faktor Manusia dalam Sebuah Sistem Kerja


Faktor faktor yang penting yang menunjukan karakteristik masyarakat industri
di negara maju ialah banyaknya orang yang hidup dalam lingkungan fisik yang
merupakan hasil budidaya manusia (man made).
Hasil hasil fisik manusia meliputi banyak hal seperti :bangunan gedung, mesin,
peralatan kerja,kendaraan, jalan raya, dan lain lain.
Perubahan waktu - walaupun secara perlahan lahan telah merubah manusia
dari keadaan primitif atau tradisional menjadi manusia yang berbudaya atau modern
Tujuan pokok manusia untuk selalu mengadakan perubahan rancangan
peralatan-peralatan yang dipakai adalah untuk memudahkan dan kenyamanan
operasi penggunaannya.
ERGONOMI atau ergonomics berasal dari kata yunani yaitu ergo yang berarti
kerja dan nomos yang berarti hukum. Dengan demikian ergonomi dimaksudkan
sebagai disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dan kaitannya dengan
pekerjaannya.
Disiplin ergonomi secara khusus akan mempelajari keterbatasan dan kemampuan
manusia dalam berinteraksi dengan dengan teknologi dan produk produk buatannya.
Jelas bahwa ergonomi adalah suatu keilmuan yang multidisiplin, karena disini
akan mempelajari pengetahuan pengetahuan dari ilmu kehayatan
(kedokteran,biologi), ilmu kejiwaan (pscychology), imu teknik (engineering) dan
kemasyarakatan (sosiologi) pada prinsipnya disiplin ergonomi akan mempelajari
apa akibat akibat jasmani , kejiwaan dan sosial dari teknologi dan produk produknya
terhadap manusia melalui pengetahuan pengetahuan tersebut pada jenjang mikro
maupun makro. Karna yang dipelajari adalah akibat (dampak) dari teknologi dan
4

produk-produknya maka pengetahuan yang khusus berkaitan dengan teknologi


seperti Biomekanika,Anthropometri teknik, Teknologi produksi, Lingkungan fisik
(tempreratur, pencahayaan,dan sbagainya) dan lain lain.
Maksud dan tujuan dari disiplin ergonomi adalah mendapatkansuatu
pengetahuan yang utuh tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia
dengan teknologi dan produk produknya.
Human engineering atau ergonomi didefinisikan sebagai perancangan man
machine interface sehingga pekerja dan mesin (produk lainnya) bisa berfungsi lebih
efektif dan efisien.
Tujuan pokoknya adalah terciptanya desain sistem manusia-mesin yang terpadu
sehingga evektivitas dan efisiensi kerja bisa tercapai secara optimal.
Disiplin ergonomi khususnya yang berkaitan dengan pengukuran dimensi
tubuh manusia (anthropometri) telah menganalisa, mengevaluasi dan membakukan
jarak jangkau yang memungkinkan rata rata manusia untuk melaksanakan kegiatan
dengan mudah dan gerakan gerakan yang sederhana
Seperti telah dijelaskan terdahulu, disiplin ergonomi adalah suatu cabang
keilmuan yang sistematis untuk memenfaatkan informasi informasi mengenai sifat,
kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sisten kerja
sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem tersebut dengan baik, yaitu
mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekrjaan itu dengan efektif, efisien, aman
dan nyaman. Dengan sistem kerja disini dimaksudkan sistem hubungan manusia
mesin (teknologi) yang dipertimbangkan sebagai sistem yang terpadu (integral).
Dengan kata lain disini manusia tidak lagi harus menyesuaikan dirinya
dengan mesin yang dioperasikan (the man fits to the design), melainkan sebaliknya
yaitu mesin dirancang dengan terlebih dahulu memperhatikan kelebihan dan
keterbatasan manusia yang mengoperasikanya (the design fits to the man).
Beberapa pokok pokok kesimpulan mengenai disiplin ilmu ergonomi yaitu sebagai
berikut

Fokus perhatiandari ergonomi ialah berkaitan erat dengan aspek aspek


manusia didalam perancangan (man made object)dan lingkungan kerja
pendekatan ergonomi akan ditekankan pada penelitian kemampuan dan
keterbtasan manusia baik secara fisik maupun mental psikologis dan
interaksinya dalam sistem manusia-mesin yang integral.secara sistematis
pendekatan ergonomi kemudian akanmemanfaatkan informasi tersebut untuk
tujuan rancang bangun ,sehingga akandapat tercipta produk ,sistem atau
lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan manusia pada gilirannya
rancangan yang ergonomis akan dapat meningkatkan efisiensi , efektifitas

dan produktifitas kerja, seta dapat menciptakan sistem serta lingkungan kerja
yang cocok,aman, nyaman dan sehat.
Secara definitif Egonomi bisa dinyatakan sebagai a dicipline concerned with
designing man-made object (equipments) so that people can use them
effectively and safety and creating environment suitable for human living and
work. Dengan demikian jelas bahwa pendekatan ergonomi akan mampu
menimbulkan functional effectiveness dan kenikmatan-kenikmatan
pemakaian dari peralatan, fasilitas maupun lingkungan kerja yang diancang.
Masud dan tujuan utama dari pendekatan disiplin ergonomi diarahkan pada
upaya memperbaiki performansi kerja manusia seperti menambah kecepatan
kerja, accurasy, keselamatan kerja disamping untuk mengurangi enersi kerja
yang berlebihan serta mengurangi datangnya kelelahan yang terlalu cepat.
Disamping itu disiplin ergonomi diharapkan pula mampu memperbaiki
pendayagunaan sumberdaya manusia serta meminimalkan kerusakan
peralatan yang disebabkan kesalahan manusia (human errors)
Pendekatan khusus yang ada dalam disiplin ergonomi ialah aplikasi yang
sistematis dari segala informasi yang relevan yang berkaitan dengan
karakteristik dan prilaku manusia didalam perancangan peralatan peralatan,
fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai untuk ini analiasa dan penelitian
ergonomi akan meliputi hal-hal yang berkaitan dengan :
- Annatomi (struktur), fisiologi (bekerjanya)d dan anthrometri (ukuran) tubuh
manusia .
- Psikologi dan fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf
yang berperan dalam tingkahlaku manusia.
- Kondisi- kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu yang
pendek maupun panjang ataupun membuat celaka manusia; dan
sebaiknya ialah kondisi-kondisi kerja yang dapat membuat nyaman kerja
manusia.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka penelitian dan pengembangan


ergonomi akan memerlukan dukungan berbagai disiplin keilmuan seperti: psikologi,
Antropologi, Faal/ Anatomi dan teknogi (engineering).

5.4. Interaksi manusia dan mesin dalam sebuah system


kerja(MAN-MACHINE SYSTEMS)
Sistem secara umum bisa di definisikan sebagai sekelompok elemenelemen(yang lazim disebut sub-sistem) yang terorganisasi dan memiliki fungsi yang
berkaitan erat satu sama lainnya untuk mencapai tujuan bersama.Selanjutnya yang
dimaksudkan dengan system manusia-mesin(man-machine system) ialah kombinasi
antara satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa mesin,di mna salah
satu dengan lainnya akan saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran-keluaran
berdasarkan masukan-masukan yang di peroleh.

Interprestasi keputusan

persepsi

display instrument

Aktivitas produksi

Mekanisme control

control instrument

Arus informasi dan arahnya dalam hal ini bisa di jelaskan sebagai berikut :
*DISPLAY INSTRUMENT akan mencatat dan memberikan informasi mengenai
perkembangan kegiatan/proses produksi yang berlangsung
*Langkah berikutnya operator mencoba mengkomunikasikan keputusan yang telah
di ambilnya ke mesin dengan menggunakan mekanisme control.
.
Dalam kaitannya dengan system manusia-mesin, dikenal 3 macam
hubungan(interaksi) manusia mesin, yaitu manual man-machine system, semi
automatic man-machine system,dan automatic man-machine system.
Dalam MANUAL MACHINE SISTEM ini masukan (input) akan langsung di
tranformasikan oleh manusia menjadi keluaran (output).Di system ini manusia masih
memegang kendali secara penuh di dalam melaksanakan aktivitas nya .Sistem

dimana manusia secara penuh sebagai sumber tenaga dan pengendali langsung
dikenal sebagai system manual.
Dalam SEMI AUTOMATIC MAN-MACHINE SISTEM akan ada mekanisme
khusus yang akan mengolah masukan(input) atau informasi dari luar sebelum
masuk ke dalam system manusia.Dan system dimana mesin akan memberikan
tenaga dan manusia akan melaksanakan fungsi control dikenal sebagai system
semi automatic.
Berlawanan dengan system manual ,maka dalam SISTEM AUTOMATIC,mesin
akan melaksanakan dua fungsi sekaligus, yaitu penerima rangsangan dari luar dan
pengendali aktivitas seperti yang umum di jumpai dalam prosedur kerja yang normal.
Fungsi operator di sini hanyalah memonitor dan menjaga agar supaya mesin tetap
bekerja secara baik,serta memasukan data atau menggantikan dengan programprogram apabila di perlukan.Sistem dimana mesin akan berfungsi penuh sebagai
sumber tenaga dan pengendali langsung aktivitas dikenal sebagai system
automatis.
PERBANDINGAN MANUSIA DENGAN MESIN
MASALAH
-Kecepatan

MANUSIA
Lambat

MESIN
Cepat

-Tenaga

Kecil,terbatas dan
berubah-ubah

Dapat diatur dengan baik,


bisa besar dan tetap

-Keseragaman

Tidak dapat di andalkan,


perlu monitor dengan
mesin

Seragam/standard cocok
untuk pekerjaan rutin dan
massal

-Pola pikir

Induktif baik

Deduktif baik

-Kalkulasi

Lambat dan sangat


mungkin melakukan
kesalahan,tetepi memiliki
kemampuan koreksi

Cepat dan tepat,tetapi


tidak memiliki kemampuan
koreksi.

-Reaksi terhadap beban


lebih

Degradasi

Kerusakan tiba-tiba

Disini kita lihat bahwa kelebihan utama manusia dibandingkan dengan mesin adalah
sifatnya yang mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dengan kata
lain, system manusia-mesin pada hakikat nya akan lebih banyak di pengaruhi oleh
kemampuan dan keterbatasan manusia.Maka di harapkan dalam proses
perancangan sistem manusia-mesin yang terdiri dari manusia,mesin peralatan dan
lingkungan kerja nya akan dapat di peroleh hasil akhir yang optimal.
8

5.5 Penelitian Kerja dalam Kaitannya dengan Upaya


Peningkatan Produktivitas
Analisa dan penelitian Kerja atau biasa disebut dengan istilah Work Study,
Work Design atau Job Design adalah suatu aktivitas yang ditujukan untuk
mempelajari prinsip-prinsip dan tekhnik-tekhnik mendapatkan rancangan sistem dan
tata kerja yang paling efektif dan efisien. Prinsip maupun tekhnik tersebut
diaplikasikan guna untuk mengatur komponen-komponen kerja yang terlibat dalam
sebuah sistem kerja seperti manusia, bahan baku, mesin, fasilitas kerja lainnya,
serta lingkungan kerja phisik yang sedemikian rupa sehingga menciptakan tingkat
efektivitas dan efisiensi kerja yang tinggi. Hal ini diukur dari waktu yang
dikonsumsikan, tenaga (energi) yang dipakai serta dampak sosio-psikologis yang
ditimbulkannya. Disamping itu juga ruang lingkup yang dibahas mengenai tata letak
(facilities layout), perancangan kondisi lingkungan kerja phisik (temperatur, humidity,
kebisingan pencahayaan, dan sebagaimananya). Pada umumnya aktivitas ini
mengacu pada 3 hal yaitu :

Siapa (Who)

Bagaimana (How)

Dimana (Where)

Dalam hal ini faktor yang diamati seringkali tampak sedemikian kompleks dan
terasa sulit bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman atau latar belakang
mengenai proses serta prosedur kerja yang menjadi objek penelitian. Secara
umum penelitian itu sendiri terdiri dari dua elemen dasar pemikiran, yaitu
pemikiran ke arah usaha pencapaian efisiensi kerja dan pemikiran untuk
memperhatikan perilaku manusia sebagai unsur pokok suksesnya usaha / kerja
mereka.
Pendekatan kearah pemikiran pencapaian efisiensi kerja pada hakikatnya
merupakan refleksi kelanjutan dari konsep manajemen ilmiah (scientific
management) yang dikembangkan oleh frederick W.Taylor. Disini dikembangkan
satu filosofi manajemen yang berlandaskan pada analisa dan pengukuran kerja
sesuai dengan methode methode ilmiah. Kaitannya konsep Taylor tersebut
menanganani masalah tidak hanya berdasarkan pertimbangan intuitif saja namun
harus dilakukan secara sistematis mengikuti prosedur yang ada seperti :

Mendapatkan fakta sesuai situasi dan kondisi yang ada

Identifikasi masalah secara jelas

Pertimbangan prinsip maupun landasan teoritis yang berhubungan


dengan permasalahan yang ada

Formulasikan
ormulasikan alternatif-alternatif
alternati
pemecahan masalah

Implementasi masalah

5.5.1 Ruang Lingkup dan Phase


Phase-phase Penelitian Kerja
Pada tingkat unit terkecil dalam perusahaan, upaya peningkatan produktivitas
akan difokuskan
okuskan melalui perekayasaan tata cara kerja istilah ini biasa disebut
methods engineering atau method ods study dan pengukuran kerja atau work
measurement. Disini komponen
komponen-komponen
komponen tersebut kerja tersebut akan diatur
secara bersama-sama
sama berada dalam suatu komposisi tata letak yang sebaik-baiknya
sebaik
sehingga bisa memberikan alur gerak, tata cara maupun prosedur kerja yang lancar.
Dengan perekayasaan tata cara kerja tersebut, maka semua langkah serta gerakan
gerakangerakan kerja baik gerakan manusia, mesin yang tidak produkti
produktif maupun tidak
memberikan
erikan konstribusi nilai tambah akan diupayakan untuk bisa di eleminir atau
ditekan.

5.5.2 Telaah Metoda Kerja


Telaah Metode Kerja adalah Kegiatan Pencatatan secara sistematis dan
pemeriksaan secara seksama mengenai cara cara yang berlaku atau diusulka
diusulkan
untuk melaksanakan kerja. Sasaran pokok dalam studi ini adalah mencari,
mengembangkan dan menerapkan suatu metode kerja yang lebih e
efisien
isien dan efektif.
e
Sehingga diharapkan hasil dari studi ini akan bisa diperoleh rancangan tata kerja
yang lebih mudah untuk
uk di selesaikan, lebih sederhana (work
(
simplification)
cation)
10

prosedur yang harus ditempuh lebih singkat waktu penyelesaiannya lebih ringan
beban yang harus dipikul atau lebih hemat dalam penggunaan usaha/energinya.
Dengan metode ini pengaturan tata kerja juga menggunakan teknik sistem kerja,
yaitu suatu sistem dimana
a komponen
komponen-komponen
komponen kerja seperti manusia (operator),
mesin atau fasilitas
asilitas kerja yang lain, material dan lingkungan kerja akan berinteraksi
bersama-sama
sama untuk menghasilkan output kerja yang diinginkan.
Perancangan dan pengaturan komponen
komponen-komponen dalam sebuah
buah sistem
kerja tersebut dapat dilaksanakan dengan mempertanyakan hal-hal
hal hal seperti :

Komponen Manusia
Komponen Material
Komponen Mesin
Komponen Lingkungan Phisik Kerja

Jadi bisa disimpulkan bahwa tujuan pokok dari kegiatan telaah metode ini adalah

Perbaikan
an Proses, Prosedur dan Tata Cara Penyelesaian Pekerjaan
Perbaikan dan penghematan Penggunaan Materia
Material,
l, tenaga maupun mesin
Pendayagunaan usaha Manusia
Perbaikan tata ruang Kerja

Aktifitas
itas telaah metode perlu di adakan apabila diketahui dengan metode kerja yang
lama akan dijumpai kondisi-kondisi
kondisi kerja yang kurang kayak, seperti :

Adanya kemacetan (bottle


bottle necks) dalam pelaksanaan penyelesaian jadwal
kerja
Adanya Target target kerja yang tidak bisa dipenuhi
Adanya kecelakaan Kerja

Selanjutnya untuk memperjelas segala yang berkaitan dengan analisa tata kerja ini,
hal tersebut bisa dilihat secara sistematis dalam Gambar 5.6

11

5.6 Pengukuran Kerja : Macam dan Prosedur Penetapan


Waktu (Out-Put Standard)
Pengukuran Kerja yang dimaksud disini adalah Suatu aktifitas yang menentukan
waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator dalam melaksanakan sebuah
pekerjaan dalam kondisi dan tempo yang normal. Tujuannya pun lebih berkaitan
dengan waktu standard atau standard time.
Secara historis ada dua macam Pendekatan yaitu
 Pendekatan ke bawah (bottom up)  Mengukur basic time dari suatu elemen
kerja lalu menyesuaikan dengan rating performance dan menambahkan
allowances time.
 Pendekatan ke atas (top-down)  Lebih banyak digunakan pada labor
contracts.
Untuk menjelaskan prosedur penentuan waktu baku dengan pendekatan bottom up
perlu dipahami hal hal seperti berikut :
o Waktu Normal (Normal Time)  Waktu yang diperlukan operator melakukan
suatu aktifitas dengan waktu yang normal.
o Tempo Kerja Normal (Normal Place)  Performanci Kerja yang dilakukan
operator secara normal.
o Waktu Pengamatan (Actual Time)  Waktu pengamatan yang diperoleh dari
hasil pengamatan dan pengukuran waktu.
o Kelonggaran Waktu  Sejumlah waktu yang harus ditambahkan dalam waktu
normal untuk antisipasi yang tidak bisa dihindarkan.
Dalam pengukuran waktu kerja akan menghasilkan waktu atau output standard yang
bermanfaat untuk :






Man Power Planning


Estimasi biaya untuk upah karyawan
Schedule Produksi
Perencanaan sistem pemberian bonus dan intensif
Indikasi output

Ada beberapa cara untuk mengukur dan menetapkan waktu standard yaitu :
1.
2.
3.
4.

Stopwatch Time Study


Sampling Kerja (Work Sampling, Rasio Delay Study)
Standard Data
Predetermined Motion Time System

12

5.6.1 Pengukuran Kerja dengan Menggunakan Direct


Stop-Watch
Watch Time Study
Dalam konteks pengukuran kerja, metode direct stop-watch
watch time study merupakan
teknik pengukuran kerja dengan menggunakan stop
stop-watch
watch sebagai alat pengukur
waktu yang ditunjukan dalam penyelesaian suatu akti
aktifitas
itas yang diamati ((actual time).
Waktu yang berhasil diukur lalu dicatat kemudian dimodifikasikan
dimodi ikasikan dengan
mempertimbangkan tempo kerja operator dan menambahkannya dengan
allowances. Untuk kelancaran kegiatan pengukuran dan analisis nantinya, maka
selain stop-watch sebagai timming devices diperlukan time study form
orm yang berguna
mencatat data waktu yang diukur tersebut.
Dengan menggunakan teori statistik tentang sampling data diperoleh formulasi
ormulasi untuk
mengetahui berapa jumlah pengamatan/pengukuran yang sebaiknya digunakan
yaitu :

Dimana ;
t = waktu pengamatan dari setiap elemen kerja
k = angka devisiasi standard
S = derajat ketelitian
n = jumlah siklus pengamatan/pengukuran yang telah dilakukan
N = jumlah siklus pengamatan/pengukuran yang seharusnya dilaksanakan

5.6.2 Pengukuran
ukuran Kerja dengan Metoda Sampling Kerja
(Work Sampling)
Sampling Kerja adalah suatu akti
aktifitas
itas pengukuran kerja untuk mengestimasikan
proporsi waktu yang hilang selama siklus kerja berlangsung atau melihat proporsi
kegiatan tidak produktif yang terjadi (ratio
(
delay study).
). Pengamatan dilakukan
secara random selama siklus kerja berlangsung untuk beberapa saat tertentu.
Aktifitas
itas ini sering diaplikasikan guna mengestimasikan jumlah waktu yang
diperlukan harus dialokasikan guna memberi kelonggaran waktu ((allowances
owances).
13

5.6.3 Pengukuran Kerja dengan Cara Tidak Langsung


(Indirect Time Study).
Pengukuran secara Langsung yang dimaksud yaitu Kegiatan Pengamatan /
Pengukuran untuk memperoleh data pengamatan (waktu atau presentase iddle)
harus dilaksanakan secara langsung ditempat kegiatan yang ingin diukur
diselenggarakan.
Kegunaan atau keuntungan pokok dari pemakaian standard data dapat diuraikan
sebagai berikut :






Pelaksanaan time study akan lebih cepat dan mudah


Konsiistensi dari hasil bisa tetap terjaga
Tidak perlu dilakukan Time Study Analyze
Bisa dimanfaatkan untuk estimasi biaya
Mengurangi kericuhan

Disamping itu juga mempunyai kerugian yaitu Proses penghimpunan standard data
yang harus dilaksanakan secara intensif pada aktifitas study sebelumnya yang mana
dalam hal ini akan memerlukan biaya yang tidak sedikit.

14

Masterplan kawasan industry


Hyundai lippo cikarang

15

Anda mungkin juga menyukai