BAB 5
PERANCANGAN TATA CARA DAN PENGUKURAN
KERJA
Dosen Pengajar :
Aji Setiaji
Fikri Hadi
Mustofa Mursyid
Septi Puspita
Teguh Saputra
(2015450106)
(2015450118)
(2015450129)
(2015450138)
(2015450
c. Peta Tangan Kiri & Tangan Kanan (Left & Right Hand Chart)
Peta tangan kiri dan tangan kanan diarahkan untuk menganalisa
aktivitas kerja yang dilaksanakan seorang operator dalam sebuah stasiun
kerja.
1. Eliminasi Kegiatan :
a. Eliminasi semua kegiatan / aktivitas yang memungkinkan, langkahlangkah atau gerakan-gerakan.
b. Eliminasi kondisi yang tak beraturan dalam setiap kegiatan. Letakkan
segala fasilitas kerja dan material/ komponen pada lokasi yang tetap.
c. Eliminasi penggunaan tangan (baik satu atau keduanya) sebagai holding
device, karena hal ini merupakan aktivitas tidak produktif yang
menyebabkan kerja kedua tangan tidak seimbang.
d. Eliminasi gerakan-gerakan yang tidak semestinya, abnormal, dan lainlain.
e. Eliminasi pengguanaan tenaga otot untuk melaksanakan kegiatan statis
atau fixed position.
f. Eliminasi waktu kosong (idle time) atau waktu menunggu (delay time)
dengan membuat perencanaan/ penjadwalan kerja yang sebaik-baiknya.
3. Penyederhanaan Kegiatan
a. Laksanakan setiap aktivitas/ kegiatan kerja dengan prinsip kebutuhan
energi otot yang digunakan minimal.
b. Kurangi kegiatan mencari-cari obyek kerja (peralatan kerja, material, dan
lain-lain) dengan meletakkannya dalam tempat yang tidak berubah-ubah.
c. Letakkan fasilitas kerja berada dalam jangkauan tangan yang normal. Hal
ini akan menyebabkan gerakan tangan berada pada jarak yang
sependek-pendeknya.
d. Sesuaikan letak dari handles, pedals, levers, buttons, dan lain-lain
dengan memperhatikan dimensi tubuh manusia (anthropmetri) dan
kekuatan otot yang dibutuhkan.
e. Dan lain-lain.
dan produktifitas kerja, seta dapat menciptakan sistem serta lingkungan kerja
yang cocok,aman, nyaman dan sehat.
Secara definitif Egonomi bisa dinyatakan sebagai a dicipline concerned with
designing man-made object (equipments) so that people can use them
effectively and safety and creating environment suitable for human living and
work. Dengan demikian jelas bahwa pendekatan ergonomi akan mampu
menimbulkan functional effectiveness dan kenikmatan-kenikmatan
pemakaian dari peralatan, fasilitas maupun lingkungan kerja yang diancang.
Masud dan tujuan utama dari pendekatan disiplin ergonomi diarahkan pada
upaya memperbaiki performansi kerja manusia seperti menambah kecepatan
kerja, accurasy, keselamatan kerja disamping untuk mengurangi enersi kerja
yang berlebihan serta mengurangi datangnya kelelahan yang terlalu cepat.
Disamping itu disiplin ergonomi diharapkan pula mampu memperbaiki
pendayagunaan sumberdaya manusia serta meminimalkan kerusakan
peralatan yang disebabkan kesalahan manusia (human errors)
Pendekatan khusus yang ada dalam disiplin ergonomi ialah aplikasi yang
sistematis dari segala informasi yang relevan yang berkaitan dengan
karakteristik dan prilaku manusia didalam perancangan peralatan peralatan,
fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai untuk ini analiasa dan penelitian
ergonomi akan meliputi hal-hal yang berkaitan dengan :
- Annatomi (struktur), fisiologi (bekerjanya)d dan anthrometri (ukuran) tubuh
manusia .
- Psikologi dan fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf
yang berperan dalam tingkahlaku manusia.
- Kondisi- kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu yang
pendek maupun panjang ataupun membuat celaka manusia; dan
sebaiknya ialah kondisi-kondisi kerja yang dapat membuat nyaman kerja
manusia.
Interprestasi keputusan
persepsi
display instrument
Aktivitas produksi
Mekanisme control
control instrument
Arus informasi dan arahnya dalam hal ini bisa di jelaskan sebagai berikut :
*DISPLAY INSTRUMENT akan mencatat dan memberikan informasi mengenai
perkembangan kegiatan/proses produksi yang berlangsung
*Langkah berikutnya operator mencoba mengkomunikasikan keputusan yang telah
di ambilnya ke mesin dengan menggunakan mekanisme control.
.
Dalam kaitannya dengan system manusia-mesin, dikenal 3 macam
hubungan(interaksi) manusia mesin, yaitu manual man-machine system, semi
automatic man-machine system,dan automatic man-machine system.
Dalam MANUAL MACHINE SISTEM ini masukan (input) akan langsung di
tranformasikan oleh manusia menjadi keluaran (output).Di system ini manusia masih
memegang kendali secara penuh di dalam melaksanakan aktivitas nya .Sistem
dimana manusia secara penuh sebagai sumber tenaga dan pengendali langsung
dikenal sebagai system manual.
Dalam SEMI AUTOMATIC MAN-MACHINE SISTEM akan ada mekanisme
khusus yang akan mengolah masukan(input) atau informasi dari luar sebelum
masuk ke dalam system manusia.Dan system dimana mesin akan memberikan
tenaga dan manusia akan melaksanakan fungsi control dikenal sebagai system
semi automatic.
Berlawanan dengan system manual ,maka dalam SISTEM AUTOMATIC,mesin
akan melaksanakan dua fungsi sekaligus, yaitu penerima rangsangan dari luar dan
pengendali aktivitas seperti yang umum di jumpai dalam prosedur kerja yang normal.
Fungsi operator di sini hanyalah memonitor dan menjaga agar supaya mesin tetap
bekerja secara baik,serta memasukan data atau menggantikan dengan programprogram apabila di perlukan.Sistem dimana mesin akan berfungsi penuh sebagai
sumber tenaga dan pengendali langsung aktivitas dikenal sebagai system
automatis.
PERBANDINGAN MANUSIA DENGAN MESIN
MASALAH
-Kecepatan
MANUSIA
Lambat
MESIN
Cepat
-Tenaga
Kecil,terbatas dan
berubah-ubah
-Keseragaman
Seragam/standard cocok
untuk pekerjaan rutin dan
massal
-Pola pikir
Induktif baik
Deduktif baik
-Kalkulasi
Degradasi
Kerusakan tiba-tiba
Disini kita lihat bahwa kelebihan utama manusia dibandingkan dengan mesin adalah
sifatnya yang mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dengan kata
lain, system manusia-mesin pada hakikat nya akan lebih banyak di pengaruhi oleh
kemampuan dan keterbatasan manusia.Maka di harapkan dalam proses
perancangan sistem manusia-mesin yang terdiri dari manusia,mesin peralatan dan
lingkungan kerja nya akan dapat di peroleh hasil akhir yang optimal.
8
Siapa (Who)
Bagaimana (How)
Dimana (Where)
Dalam hal ini faktor yang diamati seringkali tampak sedemikian kompleks dan
terasa sulit bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman atau latar belakang
mengenai proses serta prosedur kerja yang menjadi objek penelitian. Secara
umum penelitian itu sendiri terdiri dari dua elemen dasar pemikiran, yaitu
pemikiran ke arah usaha pencapaian efisiensi kerja dan pemikiran untuk
memperhatikan perilaku manusia sebagai unsur pokok suksesnya usaha / kerja
mereka.
Pendekatan kearah pemikiran pencapaian efisiensi kerja pada hakikatnya
merupakan refleksi kelanjutan dari konsep manajemen ilmiah (scientific
management) yang dikembangkan oleh frederick W.Taylor. Disini dikembangkan
satu filosofi manajemen yang berlandaskan pada analisa dan pengukuran kerja
sesuai dengan methode methode ilmiah. Kaitannya konsep Taylor tersebut
menanganani masalah tidak hanya berdasarkan pertimbangan intuitif saja namun
harus dilakukan secara sistematis mengikuti prosedur yang ada seperti :
Formulasikan
ormulasikan alternatif-alternatif
alternati
pemecahan masalah
Implementasi masalah
prosedur yang harus ditempuh lebih singkat waktu penyelesaiannya lebih ringan
beban yang harus dipikul atau lebih hemat dalam penggunaan usaha/energinya.
Dengan metode ini pengaturan tata kerja juga menggunakan teknik sistem kerja,
yaitu suatu sistem dimana
a komponen
komponen-komponen
komponen kerja seperti manusia (operator),
mesin atau fasilitas
asilitas kerja yang lain, material dan lingkungan kerja akan berinteraksi
bersama-sama
sama untuk menghasilkan output kerja yang diinginkan.
Perancangan dan pengaturan komponen
komponen-komponen dalam sebuah
buah sistem
kerja tersebut dapat dilaksanakan dengan mempertanyakan hal-hal
hal hal seperti :
Komponen Manusia
Komponen Material
Komponen Mesin
Komponen Lingkungan Phisik Kerja
Jadi bisa disimpulkan bahwa tujuan pokok dari kegiatan telaah metode ini adalah
Perbaikan
an Proses, Prosedur dan Tata Cara Penyelesaian Pekerjaan
Perbaikan dan penghematan Penggunaan Materia
Material,
l, tenaga maupun mesin
Pendayagunaan usaha Manusia
Perbaikan tata ruang Kerja
Aktifitas
itas telaah metode perlu di adakan apabila diketahui dengan metode kerja yang
lama akan dijumpai kondisi-kondisi
kondisi kerja yang kurang kayak, seperti :
Selanjutnya untuk memperjelas segala yang berkaitan dengan analisa tata kerja ini,
hal tersebut bisa dilihat secara sistematis dalam Gambar 5.6
11
Ada beberapa cara untuk mengukur dan menetapkan waktu standard yaitu :
1.
2.
3.
4.
12
Dimana ;
t = waktu pengamatan dari setiap elemen kerja
k = angka devisiasi standard
S = derajat ketelitian
n = jumlah siklus pengamatan/pengukuran yang telah dilakukan
N = jumlah siklus pengamatan/pengukuran yang seharusnya dilaksanakan
5.6.2 Pengukuran
ukuran Kerja dengan Metoda Sampling Kerja
(Work Sampling)
Sampling Kerja adalah suatu akti
aktifitas
itas pengukuran kerja untuk mengestimasikan
proporsi waktu yang hilang selama siklus kerja berlangsung atau melihat proporsi
kegiatan tidak produktif yang terjadi (ratio
(
delay study).
). Pengamatan dilakukan
secara random selama siklus kerja berlangsung untuk beberapa saat tertentu.
Aktifitas
itas ini sering diaplikasikan guna mengestimasikan jumlah waktu yang
diperlukan harus dialokasikan guna memberi kelonggaran waktu ((allowances
owances).
13
Disamping itu juga mempunyai kerugian yaitu Proses penghimpunan standard data
yang harus dilaksanakan secara intensif pada aktifitas study sebelumnya yang mana
dalam hal ini akan memerlukan biaya yang tidak sedikit.
14
15