PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam lingkungan kerja, berbagai faktor dapat mempengaruhi jalannya suatu
pekerjaan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan bukan hanya karena bersifat wajar dan
manusiawi, tetapi karena apabila tidak diperhatikan akan dapat menimbulkan
berbagai kerugian, sebaliknya apabila diperhatikan dan diatur dengan baik, maka
dapat memberikan
keuntungan
bagi perusahaan.
Salah
satu
faktor yang
mempengaruhi suatu pekerjaan adalah komponen penyusun dari sistem kerja tersebut.
Untuk itu dalam perancangan sistem kerja yang melibatkan manusia harus
diperhatikan kelebihan dan kekurangan dari manusia itu sendiri baik dari segi fisik
maupun psikologisnya. Kelebihan dan kekurangan manusia dari segi fisik harus dapat
disesuaikan dengan komponen dari sistem kerja yang berupa fasilitas kerja dan
tempat kerjanya. Penyesuaian komponen sistem kerja terhadap fisik manusia yang
menggunakan komponen tersebut akan sangat membantu kerja manusia tersebut
sehingga sistem akan berjalan optimal. Untuk itulah diperlukan suatu pengukuran
antropometri.
Pengukuran antropometri merupakan pengukuran yang dilakukan terhadap
dimensi-dimensi tubuh manusia. Hasil dari pengukuran ini kemudian dapat
diaplikasikan pada sistem kerja yang melibatkan manusia saat melakukan interaksi
dengan komponen sistem kerja tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam melakukan perancangan suatu fasilitas dan tempat kerja dalam suatu sistem
diperlukan
pengetahuan
tentang
ergonomi
dan
antropometri
untuk
dapat
menghasilkan suatu rancangan yang tepat dan optimal dengan memanfaatkan datadata pengukuran dimensi tubuh manusia yang akan berinteraksi dengan fasilitas dan
tempat kerja tersebut. Diharapkan nantinya dengan adanya pengetahuan tentang
antropometri fasilitas dan tempat kerja dapat membuat keadaan kerja lebih produktif
dan nyaman.
Tujuan Praktikum
1.2.1. Tujuan Umum
Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki manusia dari sisi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Ergonomi
Istilah Ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu Ergos (kerja) dan Nomos
(hukum alam) dan dapat didefenisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia
dalam
lingkungan
kerjanya
yang
ditinjau
secara
anatomi,
fisiologi,
keras/hardware (mesin,
peralatan
kerja,
dll)
dan
perangkat
2.2. Antropometri
Istilah anthropometry berasal dari kata anthropos (man) yang berarti
manusia dan metron (measure) yang berarti ukuran (Bridger 2003). Berikut adalah
beberapa definisi antropometri dari berbagai sumber:
a. Antropometri menurut (Nurmianto 1996) adalah suatu kumpulan data
numerik yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia seperti
ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk
penanganan masalah desain.
b. Antropometri terutama berkaitan dengan dimensi stasiun kerja dan pengaturan
alat, peralatan, serta material (Pulat 1997).
c. Antropometri tidak hanya fokus pada kesesuaian ketinggian tempat kerja,
tetapi juga bagaimana operator dapat dengan mudah mengakses kontrol dan
perangkat input(Helander 2006).
d. Antropometri merupakan studi dan pengukuran dimensi tubuh manusia
(Wickens et al. 1998).
Ada 3 filosofi dasar untuk desain yang digunakan oleh ahli-ahli ergonomi
sebagai data antropometri untuk diaplikasikan (Niebel & Freivalds 2002).
a. Desain untuk Ekstrim, yang berarti bahwa untuk desain tempat atau
lingkungan kerja tertentu seharusnya menggunakan data antropometri
individu ekstrim. Contoh: penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari
pintu darurat.
b. Desain untuk penyesuaian, desainer seharusnya merancang dimensi peralatan
atau fasilitas tertentu yang bisa disesuaikan dengan pengguna (users). Contoh:
perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju atau mundur, dan
sudut sandarannya pun bisa diubah.
c. Desain untuk rata-rata, desainer dapat menggunakan nilai antropometri ratarata dalam mendesain dimensi fasilitas tertentu. Contoh: desain fasilitas
umum seperti toilet umum, kursi tunggu, dan lain- lain.
Untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan
fasilitas, maka faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam
posisi statis maupun dinamis harus diperhatikan. Hal lain yang perlu diamati adalah
berat dan pusat massa (centre of gravity) dari suatu segmen/bagian tubuh, bentuk
tubuh, jarak untuk pergerakan melingkar (angular motion) dari tangan dan kaki, dan
sebagainya.
Selain itu, harus didapatkan pula data-data yang sesuai dengan tubuh manusia.
Pengukuran tersebut adalah relatif mudah untuk didapat jika diaplikasikan pada data
perseorangan. Namun, semakin banyak jumlah manusia yang diukur dimensi
tubuhnya, maka semakin terlihat besar variasi antara satu tubuh dengan tubuh lainnya
baik secara keseluruhan tubuh maupun persegmennya (Nurmianto, 1996).
Data antropometri yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas dalam hal :
1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dll.).
2. Perancangan peralatan kerja (perkakas, mesin, dll.).
3. Perancangan produk-produk konsumtif (pakaian, kursi, meja, dll.).
4. Perancangan lingkungan kerja fisik.
Ada beberapa prinsip dalam perancangan area kerja, yaitu:
a. Menentukan ketinggian permukaan area kerja dengan tinggi siku
b. Menyesuaikan ketinggian berdasarkan pekerjaan yang dilakukan
c. Menyediakan kursi yang nyaman untuk operator duduk
d. Menyediakan kursi yang dapat disesuaikan
e. Mendorong fleksibilitas postural
f. Menyediakan tikar anti lelah (antifatigue mats) untuk operator yang berdiri
g. Meletakkan semua alat dan bahan dalam jangkauan kerja yang normal
h. Menetapkan lokasi alat dan bahan untuk mendapatkan posisi terbaik
i. Menggunakan alat pengiriman untuk mengurangi jangkauan dan perpindahan
berulang
j. Mengatur alat, kontrol, dan komponen lain secara optimal untuk
meminimalkan gerakan.
( xi x)
N 1
= x bar + 2.x
Standar deviasi
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Xi
Sub
Grup
83
86
88
xi
x sub
grup
(xix)2
92
261
87.0
42.0
87
84
259
86.3
8.7
86
84
86
256
85.3
2.7
85
80
87
252
84.0
26.0
83
83
85
251
1279.0
83.7
426.3
2.7
82.0
Total
Total
BK
B
x
bar
BK
A
83.
1
83.
1
83.
1
83.
1
83.
1
85.
3
85.
3
85.
3
85.
3
85.
3
87.
4
87.
4
87.
4
87.
4
87.
4
88.0
87.0
86.0
x sub grup
85.0
BKB
84.0
x bar
83.0
BKA
82.0
81.0
80.0
1
Sub
Grup
1
2
3
4
5
xi
Total
75
75
82
77
72
75
71
75
72
67
73
75
74
78
75
Total
xi
232
227
218
220
219
1116.0
x sub
grup
(xix)2
77.3
75.7
72.7
73.3
73.0
372.0
32.7
2.7
2.7
64.7
8.0
110.7
BKB
x
bar
BKA
71.9
71.9
71.9
71.9
71.9
74.4
74.4
74.4
74.4
74.4
76.9
76.9
76.9
76.9
76.9
78.0
77.0
76.0
75.0
x sub grup
74.0
BKB
73.0
x bar
72.0
BKA
71.0
70.0
69.0
1
xi
Sub
Grup
30
29
24
xi
x sub
grup
(xix)2
33
92
30.7
8.7
27
25
76
25.3
4.7
23
26
20
69
23.0
18.0
24
24
32
80
26.7
42.7
26
25
28
79
396.0
26.3
132.0
4.7
78.7
Total
Total
BK
B
x
bar
BK
A
24.
3
24.
3
24.
3
24.
3
24.
3
26.
4
26.
4
26.
4
26.
4
26.
4
28.
5
28.
5
28.
5
28.
5
28.
5
35.0
30.0
25.0
x sub grup
20.0
BKB
15.0
x bar
BKA
10.0
5.0
0.0
1
TDN
82.1
83.0
85.0
87.6
89.2
TMD
69.8
71.4
75.0
77.6
79.2
TSD
22.1
23.4
26.0
31.2
32.3
BAB IV
ANALISIS DAN TUGAS PERANCANGAN
4.1. Analisis Data Antropometri
Dari hasil rekapitulasi data antropometri yang diperoleh dari hasil
pengukuran, dapat dinyatakan bahwa setiap manusia memiliki ukuran dimensi tubuh
yang berbeda.
Setelah dilakukan analisis dapat diambil kesimpulan bahwa data yang
diperoleh terkadang memiliki jarak yang berbeda-beda. Dan setelah dianalisa dengan
menggunakan berbagai sofware, dapat disimpulkan bahwa data yang didapat bisa
mengalami kesalahan dari pengukuran dimensi ukuran tubuh yang sebenarnya.
4.2. Analisis Statistika
4.2.1. Analisis Kenormalan data
a. Uji Kenormalan data TDN
Dari kurva histogram, maka dapat diambil analisis bahwa data TDN
tersebut hampir mendekati normal dengan standar deviasi 2.764, ratarata (mean) 85.27 dan jumlah data 15. Data dikatakan mendekati
normal karna gambar kurva pada histogram hampir membentuk
gambar lonceng yang sempurna.
b. Uji Kenormalan data TMD
Dari kurva histogram, maka dapat diambil analisis bahwa data TMD
tersebut normal dengan standar deviasi 3.376, rata-rata (mean) 74.4
dan jumlah data 15. Data dikatakan normal karna gambar kurva pada
histogram membentuk gambar lonceng yang sempurna.
rata (mean) 26.4 dan jumlah data 15. Data dikatakan mendekati
normal karna gambar kurva pada histogram hampir membentuk
gambar lonceng yang sempurna.
4.2.2. Analisis Keseragaman data
a. Uji Keseragaman data TDN
Dari hasil uji keseragaman data TDN yang dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa data TDN yang diuji seragam. Karena rata-rata sub
grup tidak keluar dari batas kontrol atas maupun batas kontrol bawah.
b. Uji Keseragaman data TMD
Dari hasil uji keseragaman data TMD yang dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa data TMD yang diuji tidak seragam. Karena ratarata sub grup ada yang keluar dari batas kontrol atas. Yaitu pada ratarata subgrup yang pertama.
c. Uji Keseragaman data TSD
Dari hasil uji keseragaman data TSD yang dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa data TSD yang diuji tidak seragam. Karena
beberapa rata-rata sub grup ada yang keluar dari batas kontrol atas
maupun batas kontrol bawah. Yaitu pada rata-rata subgrup pertama dan
ketiga.
4.2.3. Analisis Kecukupan data
1. Uji Kecukupan data TDN
Dari pengujian kecukupan data TDN yang dilakukan, maka data TDN
yang diujikan dinyatakan cukup. Karena N<N dengan N=2 dan
N=15.
2. Uji Kecukupan data TMD
Dari pengujian kecukupan data TMD yang dilakukan, maka data TMD
yang diujikan dinyatakan cukup. Karena N<N dengan N=3 dan
N=15.
3. Uji Kecukupan data TSD
Dari pengujian kecukupan data TSD yang dilakukan, maka data TSD
yang diujikan dinyatakan tidak cukup. Karena N>N dengan N=26
dan N=15.
4.3. Analisis Nilai Persentil
Dari data-data dimensi tubuh yang telah dikumpulkan dan dilakukan
pengolahan data menggunakan ms excel, nilai persentil dari data dimensi tubuh TDN,
TMD, dan TSD masing-masingnya dapat dilihat pada tabel 3.3.1. Nilai persentil yang
dicari adalah persentil 5, 10, 50, 90, dan 95. Nilai persentil yang didapatkan dari
masing-masing data berbeda tiap tahun persentilnya. Dan nilai persentil yang
digunakan adalah nilai persentil 5, 50, dan 95 karena nilai persentil tersebut
merupakan nilai persentil yang bisa mewakili ukuran tubuh populasi untuk suatu
produk.
4.4. Perancangan Produk/Fasilitas Kerja Ergonomik
Dari hasil data pengukuran antropometri yang telah dilakukan, maka produk
yang kami rancang yaitu kursi kerja untuk digunakan pada mesin jahit.
4.4.1. Deskripsi Produk
Rincian produk yang dirancang:
-
Produk kursi ini dirancang berguna untuk tempat sandaran pekerja saat
melakukan pekerjaan.
Kursi dirancang untuk tempat duduk pekerja.
Kursi dirancang agar pekerja tidak sulit melakukan pekerjaan.
Kursi tersebut berfungsi untuk memberikan kenyamanan pekerja saat
melakukan pekerjaan.
50 atau rata-rata, karna jika kami menggunakan persentil tertinggi maka orang yang
memiliki dimensi tubuh yang kecil tidak bisa menyandarkan punggungnya pada
kursi. Dan begitu juga sebaliknya kami tidak menggunakan persentil terendah, karna
jika kami menggunakan persentil terendah maka orang yang memiliki dimensi tubuh
rendah tidak bisa menyandarkan punggungnya pada kursi.
Untuk ukuran tinggi kursi kami menggunakan data TPO dengan persentil 50
atau rata-rata, jika kami menggunakan persentil terbesar maka orang yang memiliki
dimensi tubuh kecil akan sulit menyesuaikan posisi kaki pada saat duduk begitupun
sebaliknya.
Untuk ukuran lebar dudukan kursi kami menggunakan data PPo dengan
persentil 95, karna jika kami menggunakan persentil terkecil maka orang yang
memiliki dimensi tubuh yang kecil akan sulit menyesuaikan posisi duduknya.
Untuk ukuran pijakan kaki pada mesin jahit kami menggunakan data STK
dengan persentil 50 atau rata-rata. Dan untuk tinggi meja kami menggunakan data
TSD dengan percentile 50 atau rata-rata.
1. Analisis produk berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan
- Sandaran kursi 15 derajat
- Bahan kursi dari stainless steel
- Bantalan kursi dari busa
- Bahan meja dari kayu
2. Analisis berdasarkan ukuran
- Tinggi sandaran kursi diambil dari data TSP dengan persentil
-
Dari hasil produk yang dirancang, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam
menentukan/merancang suatu produk. Kita harus menyesuaikan dengan ukuran
dimensi tubuh manusia yang akan menggunakan produk tersebut, agar terciptanya
ENASE (Enak, nyaman, aman, sehat, dan efektif).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari data dimensi tubuh yang kami olah, dapat diambil kesimpulan bahwa:
-
Indonesia.
Produk yang dirancang dari hasil pengukuran dimensi tubuh yaitu kursi kerja
5.2. Saran
Dari uji keseragaman, uji kecukupan, dan uji kenormalan data. Semua data
kami telah teruji, namun pada uji keseragaman data TMD dan TSD data yang kami
ujikan belum seragam, karena ada beberapa yang keluar dari batas kontrol atas dan
batas kontrol bawah. Dan pada data uji kecukupan data TSD, data kami pun tidak
cukup. Agar tidak terjadi kesalahan yang sama pada percobaan selanjutnya, maka
kami akan lebih berhati-hati lagi dalam melakukan pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
McCormick, Ernest J. and Sanders, Mark S. 1987. Human Factors in Engineering
and Desig. New York: MacGraw Hill Book Company.
Nurmianto, Eko. 1995. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna
Widya.
Pulat, Mustafa B. 1992. Fundamentals of Industrial Ergonomic. Oklahoma:
Waveland Press Inc.
Sutalaksana, Iftikar, dkk. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Jurusan Teknik Industri.
ITB-Bandung.
Wickens, Christopher D. 1998. AnIntroduction to Human Factors Engineering. New
York: Longman.
Wignosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya:
Penerbit Guna Widya.
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN
LEMBARAN ASISTENSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Ergonomi
2.2 Antropometri
2.3 Pengujian Statistik
BAB III. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Rekapitulasi Data Antropometri
LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM ERGONOMI
Modul 1 : Antropometri
Oleh :
Kelompok II-1
Tertanda
Asisten
Dosen
Lonny Afrizalmi
Syamsul Anwar
NBP. 1211096
NIP 198109262005021001
LEMBARAN ASISTENSI
Kelas
: SPI-2A
Shift/Klp.
: II /1
Anggota
: 1. Arhamna Arisya
2. Febrio Diwaratama
3. Ibnu Ilham Akbar
4. Nadia Erdi Deandra
Asisten
: Lonny Afrizalmi
Modul
: 1 (satu)
Hari/ Tanggal
Catatan Perbaikan
Paraf Asisten
1.
2.
3.
LAPORAN PRAKTIKUM
ERGONOMI
ANTROPOMETRI
Oleh :
Kelompok II-1
Arhamna Arisya
(1311005)
Febrio Diwaratama
(1311008)
(1311011)
(1311030)
(SPI-2A)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Ergonomi ini sebatas kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Dan
juga kami berterima kasih kepada Bapak Syamsul Anwar, ST, M.Se selaku dosen
mata kuliah Ergonomi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap Laporan Praktikum ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Antropometri dengan
menggunakan program Ms. Excel, SPSS, dan ManneQuin. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Padang, 9 Oktober 2014
Penyusun
LAMPIRAN
-
Tampak samping
Keterangan gambar:
TSP
TSD
TPo
PPo
STK
: persentil 50
: persentil 50
: persentil 50
: persentil 95
: persentil 50
Tampak Belakang