Anda di halaman 1dari 21

Penarikan Sudut

(Postur Kerja)

Oleh :
Muhammad Abdu Haq Navi

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


POSTUR KERJA
Posisi tubuh saat melakukan proses kerja

Karakteristik / tuntutan tugas

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


• Postur kerja yang baik sangat ditentukan oleh pergerakan organ tubuh saat bekerja.
Pergerakan yang dilakukan saat bekerja meliputi :

1. Flexion

Flexion adalah gerakan dimana sudut antara dua tulang terjadi


pengurangan.

2. Extension

Extension adalah gerakan merentangkan (stretching) dimana terjadi


peningkatan sudut antara dua tulang.

3. Abduction

Abduction adalah pergerakan menyamping menjauhi sumbu tengah tubuh (the


median plane).

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


4. Adduction

Adduction adalah pergerakan ke arah sumbu tengah tubuh (the median plane).

5. Rotation

Rotation adalah gerakan perputaran bagian atas lengan atau kaki depan.

6. Pronation

Pronation adalah perputaran bagian tengah (menuju kedalam) dari anggota


tubuh.

7. Supination

Supination adalah perputaran ke arah samping (menuju keluar) dari anggota


tubuh.

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Cara Penarikan Sudut Tubuh

• Penarikan sudut pada posisi postur kerja merupakan tahap awal untuk
analisa menggunakan metode RULA, REBA, ataupun OWAS. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara:

1. Tarik “Garis Bantu” pada gambar postur tubuh

2. Dari garis bantu tersebut tarik garis sesuai dengan postur tubuh.

3. Ambil sudut terkecil yang terbentuk antar garis.

4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada slide berikutnya.

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Cara Penarikan Sudut Tubuh
• Terdapat 6 sudut tubuh yang harus diukur dengan
presisi.

• Ke-6 sudut tubuh tersebut adalah neck, trunk, upper


arm, lower arm, wrist, dan legs.

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Sudut Tubuh dalam Postur Kerja

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Contoh Penarikan Sudut
• Untuk melakukan penarikan sudut, langkah pertama
adalah mengambil data berupa foto/video operator saat
melakukan kerja.
• Berikut adalah contoh foto operator saat melakukan
pekerjaan mengamplas :

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Contoh Penarikan Sudut
• Langkah-1
Upayakan foto operator tegak lurus dengan kamera pada saat
pengambilan gambar.

Gambar operator dari


arah samping dan tegak
lurus dengan kamera
(pengambilan gambar)

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Beri tanda “X” pada 6
titik untuk
mempermudah dalam
penarikan sudut.

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


• Langkah-2
Tarik garis lurus 180 derajat tepat pada pusat tubuh operator

Pusat tubuh terletak


pada titik “X”.

(Biasanya berada pada


tulang pinggul object).

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


• Langkah-3
Tarik garis lurus dari
titik “X” pusat tubuh ke
titik “X” neck.

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


• Langkah-4
Tarik garis lurus dari
titik “X” neck ke sudut
tekuk kepala.

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


• Langkah-5
Tarik garis lurus dari
titik “X” pusat tubuh ke
titik “X” knee.

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


• Langkah-6
Tarik garis lurus dari
titik “X” knee ke titik
“X” pergelangan kaki.

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


• Langkah-7
Tarik garis lurus dari
pangkal lengan ke titik
“X” siku.

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


• Langkah-8
Tarik garis lurus dari
titik “X” siku ke titik “X”
wrist.

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


• Langkah-9

Tarik garis lurus dari titik


“X” wrist ke sudut tekuk
wrist.

(biasanya sejajar dengan


arah kerja pergelangan
tangan).

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


• Langkah-10

B A Hitung sudut yang terbentuk


sesuai sudut pada slide 7
A. Neck
C B. Trunk
C. Upper Arm
D Lower Arm
F E. Wrist
D F. Legs

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


• Setelah mendapatkan keenam sudut tubuh pada saat
melakukan pekerjaan tersebut kemudian dilakukan
pengukuran penilaian risiko postur kerja menggunakan
metode OWAS, RULA, dan REBA.

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


TERIMAKASIH

Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Anda mungkin juga menyukai