Anda di halaman 1dari 30

DESAIN STASIUN KERJA DAN DAN DESAIN

PRODUK BERBASIS ANTROPOMETRI

ANGGIH TRI CAHYADI (P1800216001)


PENDAHULUAN

• Stasiun kerja (work station) adalah area, tempat atau lokasi


dimana aktivitas produksi akan diselenggarakan untuk merubah
bahan baku menjadi sebuah produk yang memiliki nilai tambah.

• Stasiun kerja yang dirancang secara benar akan mampu


memberikan keselamatan dan kenyamanan kerja bagi operator
yang selanjutnya akan berpengaruh secara signifikan didalam
menentukan kinerjanya
Ada 2 (dua) faktor penentu yang harus diperhitungkan dalam
proses perancangan sebuah stasiun kerja, yaitu :

harus selalu diingat bahwa populasi


pekerja akan sangat bervariasi dan
berbeda-beda baik dalam bentuk maupun
ukuran tubuh (antropometri)-nya

harus dipahami benar tentang


karakteristik dari populasi pemakai
produk ataupun fasilitas kerja seperti
pendidikan, kultur, skill, attitude,
kemampuan fisik maupun mental, dan
lain-lain
Persyaratan Ergonomis

Perancangan stasiun kerja yang memenuhi persyaratan


ergonomis didasarkan pada 3 (tiga) faktor, yaitu

1 • data antropometri yang dipakai,

2 • kondisi alami (nature) dari


pekerjaan yang harus diselesaikan

3 • pola perilaku pekerja


Agar setiap desain produk dapat memenuhi keinginan
pemakainya maka harus dilakukan melalui beberapa
pendekatan sebagai berikut :

 Mengetahui kebutuhan pemakai (berdasarkan kebutuhan dan


orientasi pasar, wawancara langsung dengan pemakai produk
yang potensial dan menggunakan pengalaman pribadi).
 Fungsi produk secara detail (dapat memuaskan pemakai harus
dijelaskan secara detail melalui daftar item masing-masing
fungsi produk).
 Melakukan analisis pada tugas-tugas desain produk.
 Mengembangkan produk.
 Melakukan uji terhadap pemakai produk.
GBR, ILUSTRASI LAY STASIUN KERJADUDUK, TERDADAP AKSES
PEKERJAAN (1) Akses sering, (2) Akses agak sering , (3) Akses
jarang

Prinsip physical
o Jadikanlah segala sesuatu mudah dijangkau
o Bekerja dengan tinggi yang sesuai
o Bekerja dengan postur yang sesuai
o Mengurangi pengeluaran tenaga yang berlebihan
o Meminimalkan keletihan/kepenatan
o Mengurangi pengulangan yang berlebihan
o Memberikan jarak ruang dan akses
o Meminimalkan kontak atau hubungan stress
o Memberikan bobilisasi dan merubah posisi
o Menciptakan leingkungan yang
menyenangkan pencahayaan, temperatur
dan mengecilkan getaran.
GAMBAR, STANDAR KURSI KERJA
DEMENSI PERMUKAAN KERJA

No Demensi Ukuran
Permukaan Kerja
1 Lebar Min, 61 cm (atau didasarkan pada
jangkauan lengan optimum
2 Kedalaman Min, 40 cm (atau didasarkan pada
jangkauan ke depan )
3 Ketinggian Kisaran ; 58 - 71 cm (atau
didasarkan
pada kisaran ketinggian siku duduk)
Desain Produk Berbasis Antropometri
Antropometri merupakan kumpulan data numerik
yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh
manusia (ukuran, volume, dan berat) serta
penerapan dari data tersebut untuk perancangan
fasilitas atau produk.

Sebuah stasiun kerja harus ditata sedemikian rupa


sehingga meminimalkan wilayah kerja, sehingga
sementara melaksanakan operasi, pekerja dapat
menggunakan gerakan pendek dan mengeluarkan lebih
sedikit energi, sehingga mengurangi kelelahan.
Suatu desain produk disebut ergonomis apabila secara
antropomentris, faal, biomekanik dan psikologis kompatibel
dengan manusia pemakainya.

Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari
tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak,
dan lain-lain. Data antropometri ini akan sangat bermanfaat didalam
perencanaan peralatan kerja atau fasilitas-fasilitas kerja (termasuk disini
perencanaan ruang kerja ).
Pendekatan Desain Produk

Mengetahui kebutuhan pemakai. Kebutuhan pemakai dapat didefinisikan berdasarkan


kebutuhan dan orientasi pasar, wawacanra langsung dengan pemakai produk yang
potensialdan munggunakan pengalaman pribadi.

Fungsi produk secara detail. Fungsi spesifik produk yang dapat memuaskan
pemakai harus dijelaskan secara detail melalui daftar item masing-masing fungsi
produk.

Melakukan analisis pada tugas-tugas desain produk.

Mengembangkan produk

Melakukan uji terhadap pemakai produk


ruang lingkup utama dari data
anthropometri

• Desain pakaian
1

• Desain tempat kerja


2

• Desain dari lingkungan


3

• Desain peralatan, perkakas dan mesin-mesin


4

• Desain produk konsumer


5
Jenis Pengukuran Antropometri

1. Pengukuran Antropometri Statis


• Antropometri statis disebut juga dengan pengukuran
dimensi struktur tubuh. Anthropometri statis
berhubungan dengan pengukuran dengan keadaan
dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan diam atau
dalam posisi standar. Dimensi tubuh yang diukur
dengan posisi tetap antara lain berat badan, tinggi
tubuh, ukuran kepala, panjang lengan dan sebagainya.

2. Antropometri dinamis
• Antropometri dinamis berhubungan dengan
pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam
keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-
gerakan yang mungkin terjadi saat pekerjaan tersebut
melaksanakan kegiataannya. Seperti Pengukuran
jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja
PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI
Pengukuran Antropometri Statis/Dimensi Tubuh
Posisi: Duduk S a m p i n g
1. Tinggi duduk tegak, Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk
sampai ujung atas kepala. Subjek duduk tegak dengan memandang lurus ke
depan, dan lutut membentuk sudut siku-siku.
2. Tinggi duduk normal, Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk
sampai ujung atas kepala Subjek duduk normal dengan memandang lurus ke
depan dan lutut membentuk sudutt siku-siku.
3. Tinggi m a t a dudukUkur, jarak vertikal dari permukaan alas duduk
sampai ujung mata bagian dalam. Subjek duduk tegak dan memandang lurus
ke depan.
4. Tinggi bahu duduk, Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk
sampai ujung tulang bahu yang menonjol pada saat subjek duduk tegak.
5. Tinggi siku duduk, Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk
LANJUTAN..
6.Tinggi sandaran punggung, Subjek duduk tegak, ukur jarak
vertikal dari permukaan alas duduk sampai pucuk belikat bawah.
7.Tinggi pinggang, Subjek duduk tegak, ukur jarak vertikal
dari permukaan alas duduk sampai pinggang.
8.Tinggi popliteal, Ukurjarak vertikal dari lantai sampai
bagian bawah paha.
9.Pantat politeal, Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari
bagian terluar pantat sampai lekukan lutut sebelah dalam (popliteal).
Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku- siku.
10.Pantat ke lutut, Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari
bagian terluar pantat sampai ke lutut. Paha dan kaki bagian bawah
membentuk sudut siku-siku (No. 11 + tebal lutut)
Posisi: Duduk m e n g h a d a p ke d e p a n
1 . Lebar bahu, Ukur jarak horizontal antara kedua lengan atas.
Subjek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan
lengan bawah direntangkan ke depan.
2 . Lebar pinggul, Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari
bagian terluar pinggul sisi kiri sampai bagian terluar pinggul sisi
kanan.
3 . Lebar sandaran duduk, Ukur jarak horizontal antara kedua
tulang belikat. Subjek duduk tegak dengan lengan atas merapat
ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan.
4 . Lebar pinggang, Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari
bagian terluar pinggang sisi kiri sampai bagian terluar pinggang
sisi kanan
5 . Siku ke siku, Subjek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke
badan dan lengan bawah direntangkan ke depan. Ukur jarak
horizontal dari bagian terluar siku sisi kiri sampai bagian terluar
siku sisi kanan.
Posisi Berdiri
1. Tinggi ba dan tegak, Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung
kepala yang paling atas. Sementara subjek berdiri tegak dengan
mata memandang lurus ke depan.
2. Tinggi m a t a berdiri, Ukur jarak vertikal dari lantai sampai
ujung mata bagian dalam (dekat pangkal hidung). Subjek
berdiri tegak dan memandang lurus ke depan.
3. Tinggi bahu berdiri, Ukur jarak vertikal dari lantai sampai
bahu yang menonjol pada saat subjek berdiri tegak.
4. Tinggi siku berdiri, Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik
pertemuan antara lengan atas dan lengan bawah. Subjek
berdiri tegak dengan kedua tangan tergantung secara wajar.
5. Tinggi pin gga ng berdiri, Ukur jarak vertikal lantai sampai
pinggang pada saat subjek berdiri tegak.
6. Tinggi lutut berdiri, Ukur jarak vertikal lantai sampai lutut
pada saat subjek berdiri
6 . T i ng gi lutut berdiri, Ukur jarak vertikal lantai sampai
lutut pada saat subjek berdiri tegak.
7 . J a n g k a u a n t a n g a n ke atas,Tangan menjangkau ke atas
setinggi-tingginya. Ukur jarak vertikal lantai sampai ujung
jari tengah pada saat subjek berdiri tegak.
8 . P a n j a n g l e n g a n bawah, Subjek berdiri tegak, tangan
disamping, ukur jarak dari siku sampai pergelangan
tangan.
9.Berat badan, Menimbang dengan posisi normal di atas
timbangan.
Untuk mengetahui bentuk dimensi
tubuh manusia, agar peralatan yang
Tujuan Pengukuran dirancang lebih sesuai dan dapat
Anthropometri memberikan rasa nyaman serta
menyenangkan.
Contoh Alat Ukur Anthropometri

Kursi Antropometri
-Kelebihan
*Mengukur seluruh bagian dimensi
tubuh seperti poplitel, tebal paha.
Tebal bahu.
-Kekurangan
*Tidak bisa mengukur panjang
rentang tangan
*Tidak bisa mengukur panjang
jangkauan tangan keatas
*Tidak bisa mengukur panjang
jangkauan keatas.
Timbangan

-Kelebihan
*Mudah Dibawa Kemana-mana
Kekurangan
*Ukuran data tidak akurat
*Hanya bisa mengukur berat badan
saja
*Tidak bisa digunakan untuk
menimbang balita
Mistar
-Kelebihan
*Dapat mengukur panjang jari,
lebar jari tangan, dengan ketelitian
0,1cm
-Kekurangan
*Ukuran datanya kurang akurat
*Membutuhkan waktu yang lama
*Lebih membutuhkan tenaga yang
lebih banyak
Milimeter Block
-Kelebihan
*Dapat menggambarkan dimensi
tubuh dengan ketelitian 0,1 cm.
-Kekurangan
*Ukuran datanya kurang akurat
Jangka Sorong
-Kelebihan
*Mengukur dimensi tubuh yang kecil seperti tebal
genggaman tangan dengan ketelitian 0,01 cm.
-Kekurangan
*Ukuran datanya kurang akurat
*Tidak dapat mengukur dimensi tubuh yang besar seperti
panjang kaki.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai