Anda di halaman 1dari 33

HAZARD KOMUNIKASI

Presentase ini disampaikan pada MK HIGIENE


INDUSTRI Kosentrasi Keselamata dan kesehatn
kerja pascasarjana UNHAS
Komunikasi adalah proses transmisi informasi,
gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan
menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar,
grafis, angka, dsb.( Bernard Barelson & Garry A.
Steiner 2015)

Istilah “hazard” atau “potensi bahaya” mempunyai


pengertian suatu kondisi atau tindakan atau potensi
yang dapat menimbulkan kerugian terhadap manusia,
harta benda, proses, maupun lingkungan
Komunikasi bahaya adalah suatu cara untuk
menunjukkan bahwa suatu benda atau area
mengandung bahaya atau jenis bahaya tertentu.

Dengan adanya petunjuk terhadap bahaya tersebut


maka setiap orang yang akan melakukan pekerjaan
dengan alat atau bahan berbahaya tersebut atau
bekerja pada area berbahaya tersebut dapat
mengantisipasi dengan langkah-langkah pencegahan
atau preventif, seperti alat perlindungan diri yang sesuai
(Munthe, 2012)
Metode komunikasi bahaya
Tiga cara yang dilakukan untuk mengkomunikasikan
bahaya adalah:

a. Safety data sheets (SDSs)/Lembar data


keselamatan.
b. Tanda dan label peringatan.
c. Pelatihan pekerja mengenai bahaya bahan kimia
di tempat kerja.
Komponen-komponen Program
Komunikasi Bahaya

a. Identifikasi bahaya bahan kimia.


Program komunikasi bahaya berlaku kepada semua
orang/pekerja yang pekerjaannya sebagian besar
terpapar oleh bahan kimia.
Semua pengawas wajib untuk menjelaskan bahaya
bahan kimia kepada para pekerja berdasarkan
penampilan fisik dan kimiawi; potensi efek samping
terhadap kesehatan dan bagaimana bahan kimia
tersebut akan digunakan.
Pengawas disarankan untuk membuat dan memelihara
penyimpanan bahan-bahan kimia berbahaya di area
tempat kerja yang menjadi tanggungjawabnya.
Di dalam mengidentifikasi bahaya bahan kimia,
hal-hal yang menjadi perhatian adalah:

1) Jumlah bahan kimia yang digunakan.


2) Penampilan fisik dan kimiawi bahan kimia
(mudah terbakar, proses perubahan dll).
3) Tingkat keracunan bahan kimia.
4) Cara penggunaan bahan kimia.
5) Metode yang ada untuk mengendalikan
penggunaan dan paparan bahan kimia.
b. Pemeliharaan informasi bahaya di
tempat kerja termasuk tanda, label
peringatan dan MSDS/SDS.
1) Label dan Tanda Peringatan
Label dan tanda peringatan adalah bentuk informasi yang
bisa langsung terlihat pada bahan kimia dan dibaca oleh
pekerja.
Bentuk informasi ini bersifat jelas, spesifik, berupa gambar
atau tulisan untuk memberikan peringatan bahaya kepada
para pekerja yang pekerjaannya melibatkan bahan-bahan
kimia.
Selain oleh pekerja, informasi yang disajikan dalam bentuk
label dan tanda juga harus diperhatikan oleh para pekerja
housekeeping, operasional, tamu-tamu yang datang ke
lokasi kerja yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia
tersebut.
2) Lembar Data Keselamatan/SDS
Lembar data keselamatan/SDS adalah bentuk
informasi yang bersifat lebih detail dari tanda atau label
peringatan

Informasi yang biasanya tersedia di dalam SDS ini


adalah identifikasi karakteristik fisik dan kimiawi suatu
bahan kimia, bahaya fisik dan kesehatan (potensi
terbakar, meledak, keracunan), kewaspadaan
mengenai penanganan dan penggunaan yang selamat,
rute paparan bahaya yang bisa masuk ke tubuh.
c. Pelatihan kepada para pekerja.

Program pelatihan yang secara teratur diberikan


kepada para pekerja bertujuan agar pekerja mampu
mengidentifikasi bahaya dan risiko bahan kimia,
bekerja dengan selamat dan menggunakan bahan
kimia secara bijaksana tanpa menciderai dirinya, rekan
kerjanya maupun tidak mempengaruhi perubahan
lingkungan.
Hal-hal yang perlu ditekankan dalam
pelatihan komunikasi bahaya adalah:

• 1) Penjelasan secara mendasar tentang standar bahan


kimia. label yang harus ada di setiap bahan kimia, dokumen-
dokumen yang diperlukan dalam penanganan bahan
kimia(SOP, JSA atau MSDS/SDS).
• 2) Area kerja dimana bahaya dan risiko tersebut berada.
• 3) Pengetahuan mengenai bahaya fisik dan kesehatan
bahan kimia yang akan ditangani.
• 4) Cara atau metode untuk mengetahui atau mengidentifikasi
adanya bahaya bahan kimia.
• 5) Tersedianya metode perlindungan dari bahaya bahan
kimia mulai dari pengendalian bahaya, cara kerja selamat, alat
pelindung diri, pelaporan keadaan gawat darurat.
Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah suatu
informasi terperinci yang disiapkan oleh produsen
/ manufaktur atau importer dari suatu bahan kimia
yang menjelaskan mengenai sifat fisika dan kimia,
bahaya yang ada, batas bahaya yang
diperbolehkan, cara penanganan yang aman,
serta pertolongan pertama
Label (Simbol) Kemasan Bahan (Material)
Berbahaya / B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya)
secara umum merujuk pada Globally Harmonized
System - United Nations (GHS) yang diterbitkan oleh
PBB (Perserikatan Bangsa - Bangsa).

Label dipasang per satuan kemasan bahan berbahaya


ataupun paket kemasan bahan (material) berbahaya.
Terdapat 9 (sembilan) Klasifikasi Bahan (Material)
Berbahaya / B3 (Beracun dan Berbahaya), antara lain
Simbol Kemasan Bahan Berbahaya Simbol Kemasan Bahan
Bagi Lingkungan Beracun

Simbol Kemasan Bahan Berbahaya Bagi Lingkungan

Simbol Kemasan Bahan Berbahaya Bagi Lingkungan


Simbol Kemasan bahan
Simbol Kemasan Bahan
Mudah Menyala (Terbakar)
Mudah Meledak
Simbol Kemasan Bahan Berbahaya
Simbol Kemasan Bahan Bagi Pernafasan | Termasuk
Karsinogenik
Oksidator
Simbol Kemasan Bahan Simbol Kemasan Tabung
Penyebab Iritasi (Irritant) Gas Bertekanan
Contoh penerapan AWDSASD
label
(CxHy)

Simbol Kemasan Bahan


Korosif

PERINGATAN !!!
BAHAN PENYEBAB IRITASI
Gunakan sarung tangan karet saat menggunakan
bahan. Selau tutup rapat kemasan dan jauhkan dari
jangkauan anak-anak. Simpan kemasan di tempat
yang sejuk.
JIKA TERKENA KULIT : Segera basuh dengan air
yang banyak.
Lihat Data Keselamatan Bahan untuk penggunaan
produk secara aman
PT. XKMW, Jln. Kicau-kicau 14, Ronorawe 22098
Hazard komunikasi secara
FISIK
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan faktor yang penting dalam
lingkungan pekerjaandimana para pekerja
kurang memperhatikan faktor-faktor
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Oleh sebab itu perlu adanya perancangan


display K3 supaya dalam bekerja para
pekerja dapat memperhatikan faktor K3
salah satunya adalah alat pelindung
pendengaran dan pernafasan. Karyawan
harus waspada terhadap penggunaan
mesin dan berhati-hati dalam penyimpanan
bahan jadi (beras) pada stasiun tersebut
serta harus menggunakan alat-alat
pelindung diri berupa ear plug (pelindung
telinga) dan masker agar terhindar dari
kecelakaan kerja.
Merah untuk larangan atau
pemadaman api
Biru untuk wajib ditaati, dan
Hijau untuk zona aman atau
pertolongan pertama
Putih untuk informasi umum
Kuning untuk perhatian/waspada
atau berpotensi resiko biasa
Hazard komunikasi secara
biologis
Penggunaan Pestisida Yang Aman

Keterangan-keterangan mengenai pestisida


dalam bentuk label ditempelkan pada wadah
dengan kuat. Seluruh keterangan pada label
harus dicantumkan dalam bahasa Indonesia,
tanda peringatan harus dicetak dengan jelas,
mudah dilihat serta tidak dapat dihapus.
Pada label keterangan yang i. Pertolongan pertama pada
wajib dicantumkan adalah kecelakaan (P3K);
sebagai berikut (Direktorat j. Perawatan medis;
Pupuk dan Pestisida, 2011): k. Petunjuk penyimpanan;
a. Nama dagang formula; l. Petunjuk penggunaan;
b. Jenis pestisida; m. Piktogram;
c. Nama dan kadar bahan aktif; n. Nomor pendaftaran;
d. Isi atau berat bersih dalam o. Nama dan alamat serta
kemasan; nomor telepon pemegang
e. Peringatan keamanan; nomor pendaftaran;
f. Klasifikasi dan simbol p. Nomor produksi, bulan dan
bahaya; tahun produksi (batch number)
g. Petunjuk keamanan; serta bulan dan tahun
h. Gejala keracunan; kadaluwarsa; q. Petunjuk
. pemusnahan
Klasifikasi dan simbol bahaya pada
pestidida
Kategori I Kata–kata kuncinya ialah “SANGAT BERACUN” dengan symbol tengkorak
dengan gambar tulang bersilang dimuat pada label bagi semua jenis pestisida yang
sangat beracun. Semua jenis pestisida yang tergolong dalam jenis ini mempunyai LD 50
yang aktif dengan kisaran antara 0-50 mg per kg berat badan. Tanda Ulang Tengkorak
dalam penggunaan secara internasional tanda ini hanya digunakan untuk formulasi
pestisida yang sangat beracun.
Kategori II Kata-kata kuncinya adalah “BERBAHAYA” digunakan untuk
senyawa pestisida yang mempunyai kelas toksisitas pertengahan, dengan
daya racun LD 50 oral yang akut mempunyai kisaran antara 50-500 mg
per kg berat badan.
Kategori III Kata-kata kuncinya adalah “PERHATIAN” yang termasuk
dalam kategori ini ialah semua pestisida yang daya racunnya rendah
dengan LD 50 akut melalui mulut berkisar antara 500-5000 mg per kg
berat badan. Warna yang menunjukkan tingkat bahaya pestisida pada
label dapat berupa lingkaran warna atau dapat berupa pita warna.
Selain hal tersebut di
atas dan sesuai dengan
sifat bahayanya maka
kalimat dan atau simbol
peringatan bahaya yang
lain perlu pula
dicantumkan yaitu
antara lain: bahan
peledak, bahan oksidasi,
bahan korosif, bahan
iritasi, bahan mudah
terbakar.
Beberapa simbol hazar komunikasi
yang terdapat pada pestisida
Sekian dan Terimah Kasih

Anda mungkin juga menyukai