Factor
Kelompok 4
Mata Kuliah – Manajemen Aspek Manusia Dalam K3
PHS1802115
Daftar Isi
01 Introduction
Our Team – Kelompok 4
02 Human Factor
Definisi Human Factor, Penjelasan Interaksi
Individu, Fasilitas & Peralatan Kerja dan Sistem
Manajemen
03 8 Teori Pilihan - HF
Health Belief Moodel, Theory of Reasoned Action,
Transtheoretical Model, Social Cognitive Theory,
Theory Domino, Human Error, SHELL dan Swiss
Cheese.
Introduction
Kelompok 4
Kelompok 4
2106776325 Wafiq Febri Erlianti Safitri
2206004200 Liza Maulidya
2206004296 Ridho Pradana Mahaputra
2206117566 Rezki Dwinda
2206117622 Taufik Herdiansyah
2206117345 Cahyo Adhi Kusumo
2206004005 Alivia Fitriana
2206117300 Arif Rahmat Abdullah
Human Factor
Human factors merupakan sebuah istilah
untuk mendeskripsikan interaksi antara
individu, fasilitas atau peralatan kerja dan
sistem manajemen.
Domino Theory
SHELL
Keselamatan
Human Error
Perceived Susceptibility:
persepsi subjektif individu dari risiko tertular
penyakit
Perceived Severity: persepsi individu tentang tingkat
keparahan penyakit
Perceived Benefits: persepsi individu dari manfaat
mengubah perilaku untuk mencegah sakit
Perceived Barriers: persepsi individu atas hambatan
atau dampak negatif yang timbul dari tindakan
mencegah penyakit.
Perceived Self-Efficacy: keyakinan individu untuk
berhasil menjalankan perilaku yang diperlukan
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Kesimpulan:
perubahan perilaku seseorang harus dimulai
dengan mengubah persepsinya, kuncinya ada pada
4p (perceived susceptibility, perceived severity,
perceived benefits, perceived barriers)
Perceived Barrier:
Dampak negative
dari vaksin yg
diberikan
Perceived Self Efficacy:
Keyakinan untuk bisa
mendapatkan akses
vaksin
11
Theory of Reasoned Action
History Theory of Reasoned Action (TRA)
Tahun 1967 Ajzen dan Fishbein mengembangkan theory of Reasoned
Action (TRA), dan diperluas di tahun 1980. Teori ini digunakan untuk
mempelajari perilaku manusia dan untuk mengembangkan intervensi
intervensi yang lebih mengena.
Singkatnya “Teori tindakan beralasan Ajzen dan Fishbein, (1980), mengasumsikan perilaku
ditentukan oleh keinginan individu untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu atau
sebaliknya. Keinginan ditentukan oleh dua variabel independent termasuk sikap dan norma subyektif”.
Fishbein
Beliefs About
The Outcome Of
The Behavior Attitude To The
Specific
Evaluation Of Behavior
The Outcome
Behavioral Behavioral
Intention Intention
Normative
Beliefs About
The Behavior
Subjective
Norms
Motivation To
Comply
Kronologis:
Korban datang ke kantor rawat jalan untuk mencari berkas data individu, setelah selesai yang bersangkutan menuju keluar ruangan melewati
antara sofa dan meja, tiba tiba kaki tersandung kaki sofa sampai terjatuh, yang bersangkutan mengeluh sakit di daerah tangan kiri karena
tangan kiri menahan tubuh saat terjatuh, setelah itu korban dibantu oleh staf kantor sekertariat rawat jalan lalu dibaringkan pada sofa dan
melihat lengan kiri sudah berubah posisi menjadi tidak simetri, staf kantor rawat jalan memanggil dokter residen orthopedi dan langsung
di pasang bidai dan menyarankan untuk dibawa ke IGD.
Conclusion :
Dalam kasus kecelakaan kerja yang terjadi, bahwa adanya keyakinan korban berjalan di lokasi sempit dengan mengabaikan bahaya yang
ada di sekitarnya, sehingga memicu terjadinya kecelakaan dilokasi tersebut (behavior belief). Korban harus lebih fokus dan berhati hati
dalam berjalan di lokasi sempit yang dapat memicu terjadinya kecelakaan.
5. Pemeliharaan
Gamer mempertahankan untuk tidak bermain games kembali walaupun
terdapat godaan untuk bermain games
4. Aksi
Gamer sudah mulai dapat membagi waktu dan/atau berhenti dalam
bermain games
3. Persiapan
Gamer tersebut mulai memiliki keinginan untuk berhenti bermain
games dan menyadari manfaat berhenti bermain games sehingga
perlahan-lahan mengurangi frekuensi bermain games
2. Kontemplasi
Gamer mulai mengetahui atau menyadari bahwa perilaku yang ia
miliki dapat menimbulkan masalah dan mulai melihat manfaat dan
kerugian yang terjadi jika terus menerus bermain games
1. Pre Kotemplasi
Gamer cenderung menghindari belajar, tidak termotivasi &
mengganggu kinerja otak
Kelompok 4 – Konsep Dasar Human Factor
16 September 2022 11
Social Cognitive Theory
Lingkungan
Individu
Membandingkan
pengalaman yang
dimilki dengan
orang lain Confirming
Melatih apa yang
terjadi jika Comparing
mengikuti perilaku
orang lain
Taking action Mengkonfirmasi
bahwa akan
Melakukan memiliki perilaku
pengamatan Rehearsing baru tersebut
terhadap perilaku Melakukan aksi
orang lain dengan mencoba
Considering
perilaku tersebut
Observing
Mempertimbangkan Case:
konsekuensi jika Ketika kita melihat orang lain bekerja
mengikuti perilaku
orang lain dengan APD yang lengkap untuk
menghindari kecelakaan kerja.
Teori domino K3 sebuah teori yang diungkapkan oleh Heinrich mengutarakan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi terdiri atas lima faktor penyebab. Menurut
Teori Domino K3 ada lima faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja, yang terdiri atas :
1. Social Environment
2. Kesalahan Manusia
3. Sikap dan Kondisi Yang Tak Aman
4. Faktor kecelakaan kerja
5. Dampak kerugian
Conclusion :
Dalam kasus kecelakaan kerja yang terjadi, bahwa adanya keyakinan korban berjalan di lokasi sempit dengan mengabaikan bahaya yang ada di
sekitarnya, sehingga memicu terjadinya kecelakaan dilokasi tersebut. Korban harus lebih fokus dan berhati hati dalam berjalan di lokasi sempit
yang dapat memicu terjadinya kecelakaan.
Kronologis:
Korban datang ke kantor rawat jalan untuk mencari berkas data individu, setelah selesai yang bersangkutan menuju keluar ruangan melewati
antara sofa dan meja, tiba tiba kaki tersandung kaki sofa sampai terjatuh, yang bersangkutan mengeluh sakit di daerah tangan kiri karena
tangan kiri menahan tubuh saat terjatuh, setelah itu korban dibantu oleh staf kantor sekertariat rawat jalan lalu dibaringkan pada sofa dan
melihat lengan kiri sudah berubah posisi menjadi tidak simetri, staf kantor rawat jalan memanggil dokter residen orthopedi dan langsung di
pasang bidai dan menyarankan untuk dibawa ke IGD.
Secara tidak disadari orang yang mendesain peletakan sofa kurang tidak memperhatikan material yang mungkin berpotensi menyebabkan
cidera pada pemakai. Sedangkan dari sisi korban, korban secara tidak sadar kehilangan fokus terhadap lingkungan sekitar. Hanya berfokus
pada dokumen yang dibawa
keras)
Teori SHELL :
Software : Simbol (Rambu - Rambu) Bahaya
Hardware : Furniture (Kursi, meja, sofa, lemari)
Environment : Lingkungan sekitar kantor rawat jalan(udara, pencahayaan)
Liveware : Korban dan petugas/staf lainnya yang ada di ruangan tersebut
Mismatch(Ketidakcocokan): Penempatan posisi yang salah hardware(sofa) di kantor rawat jalan yang menyebabkan liveware
(Korban)Kecelakaan kerja kaki tersandung kaki sofa sampai terjatuh
Korban datang ke kantor rawat jalan untuk mencari berkas data individu, setelah selesai yang bersangkutan menuju keluar ruangan melewati
antara sofa dan meja, tiba tiba kaki tersandung kaki sofa sampai terjatuh, yang bersangkutan mengeluh sakit di daerah tangan kiri karena
tangan kiri menahan tubuh saat terjatuh, setelah itu korban dibantu oleh staf kantor sekertariat rawat jalan lalu dibaringkan pada sofa dan melihat
lengan kiri sudah berubah posisi menjadi tidak simetri, staf kantor rawat jalan memanggil dokter residen orthopedi dan langsung di pasang
Lesson Learn:
Apabila kita memutuskan membeli suatu barang alangkah baiknya kita harus memperhatikan apakah material dan desain barang tersebut aman
bagi yang memakai tidak sekedar indah dan funsgional. Dapat diperhatikan pula mengenai tata letak penempatan barang tersebut. Apabila barang
tersebut diletakkan di ruang publik sehingga digunakan bersama untuk meminimalisir active failure.
Brudger, R.S (2018), Introduction to human Factors and Ergonomics. Fourth ed., CRC Pres, Boca Ration
Z.T. Li et.al. (2015). Complex relation among Health Belief Model components in TB prevention and care. Journal of
Public Health.
https://www.researchgate.net/publication/281528285_TB-health_belief_model
Hashemzadeh, M., Rahimi, A., Zare-Farashbandi, F., Alavi-Naeini, A. M., & Daei, A. (2019). Transtheoretical model of
health behavioral change: A systematic review. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research, 24(2), 83–90.
https://doi.org/10.4103/ijnmr.IJNMR_94_17
Prochaska, J. O., & Velicer, W. F. (1997). The transtheoretical model of health behavior change. American Journal of
Health Promotion, 12(1), 38–48. https://doi.org/10.4278/0890-1171-12.1.38
Kelompok 4 – Konsep Dasar Human Factor
16 September 2022 22
Daftar Pustaka