Anda di halaman 1dari 27

PAPARAN, DOSIS & DOSE-RESPONSE RELATIONSHIP

PERTEMUAN KE 3
MIRTA DWI RAHMAH RUSDY
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan
definisi paparan, sumber dan jalur paparan toksikan
• Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan
faktor yang mempengaruhi paparan dan pedoman
standar
• Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan
dosis efek, dosis respon, NOAEL dan LOAEL, NAB
PAPARAN
• Kontak antara organisme dengan agen kimia, fisika
atau agen hidup.
• Pengalaman yang didapat organisme akibat terkena/
kontak dengan suatu agen potensial yang berasal
dari lingkungan
• Besarnya paparan adalah jumlah agen yang terdapat
pada batas perpindahan tubuh (paru-paru, kulit, dll)
dalam periode waktu tertentu.
• Fungsi dari konsentrasi dalam media (konsentrasi
ambien), daya larut dalam cairan tubuh, dan
koefisien difusi zat
PAPARAN
• Agar bahan kimia menghasilkan efek biologis,
pertama-tama bahan kimia tersebut harus mencapai
target individu (jalur paparan).
• Kemudian bahan kimia tersebut harus mencapai
situs target di dalam tubuh (toksikokinetik).
• Toksisitas adalah fungsi dari dosis efektif (berapa
banyak) bahan kimia asing (xenobiotik) di situs
targetnya, terintegrasi dari waktu ke waktu (berapa
lama).
• Faktor individu seperti berat badan akan
mempengaruhi dosis di lokasi target.
SUMBER PAPARAN
Sumber paparan terhadap bahan kimia:
o Lingkungan: rumah dan sekolah
o Tempat kerja
o Terapi
o Diet
o Kecelakaan
o Disengaja
RUTE PAPARAN
• Rute (situs) paparan adalah penentu penting dari dosis akhir
(ultimate dose) — rute yang berbeda dapat menghasilkan
tingkat penyerapan yang berbeda.
– Dermal (kulit)
– Inhalasi (paru-paru)
– Tertelan oral (gastrointestinal)
– Injeksi
• Rute paparan mungkin penting jika ada respons toksik pada
jaringan spesifik.
• Efek toksik dapat bersifat lokal atau sistemik
WAKTU PAPARAN
• Berapa lama suatu organisme terpapar pada suatu
bahan kimia adalah penting.
• Durasi dan frekuensi berkontribusi terhadap dosis.
Keduanya dapat mengubah efek toksik.
– Paparan Akut: biasanya mencakup satu paparan
– Paparan Kronis: beberapa pajanan dari waktu ke waktu
(frekuensi)
JENIS PAPARAN
Jenis paparan dapat dilihat dari:

o sifat agen: agen sistemik dan lokal

o sifat pemapar: kimia, fisika, biologi, campuran


AGEN RACUN
à Sesuatu yang dapat menyebabkan efek biologis yang
merugikan misalnya kimia (sianida), fisik (radiasi),
biologi (racun ular), tidak termasuk infeksi
olehmikroorganisme
AGEN RACUN
AGEN SISTEMIK
Agen yang apabila berhasil memasuki tubuh organisme,
dapat beredar dan menimbulkan efek di seluruh tubuh.
Agen sistemik terdiri dari:
- paparan eksternal (konsentrasi di media)
- paparan eksternal, tetapi hanya yang memasuki
tubuh (intake)
- paparan internal (jumlah agen yang diabsorbsi
tubuh)
- paparan pada organ target
AGEN LOKAL
Agen yang menimbulkan efek lokal hanya di bagian atau
organ target tertentu yang terpapar.

Bagian tubuh yang dapat terpapar: kulit, selaput lendir


mata, mulut, dan saluran pernafasan, saluran
pernafasan, dll contoh: oxidan dan peroxyacetylnitrat
(PAN)
DOSIS

Semua interaksi antara bahan kimia dan sistem


biologis mengikuti Hubungan Dosis-Respons

“All things are poisonous, only the dose makes it non-poisonous.”


Paracelsus -- 1564
Dose alone determines toxicity
All chemicals—synthetic or natural—have the capacity
to be toxic
DOSIS
• Besarnya respon toksik sebanding dengan konsentrasi
(berapa banyak) bahan kimia di lokasi target.
• Konsentrasi bahan kimia di situs target sebanding
dengan dosis.
• Dosis menentukan apakah bahan kimia akan
bermanfaat atau beracun
• Empat proses penting mengendalikan jumlah bahan
kimia yang mencapai situs target.
– Penyerapan (absorpsi)
– Distribusi jaringan (tissue distribution)
– Metabolisme
– Pengeluaran (ekskresi)
DOSIS & RESPONS
• Kadar (jumlah/ konsentrasi) dari sesuatu (kimiawi, fisik,
biologis) yang dapat mempengaruhi suatu organisme secara
biologis; makin besar kadarnya, makin besar pula dosisnya.
• Di bidang kedokteran, istilah ini biasanya diperuntukkan bagi
kadar obat atau agen lain yang diberikan untuk tujuan terapi
o Dosis à Dosis sangat menentukan efek biologis yang akan
timbul misal letal dose (LD/ dosis letalis) LD10, LD50, LD100 à
merupakan angka yang sangat pasti, karena mengukur
xenobiotics yang masuk ke dalam tubuh à saat ini tidak
digunakan untuk konversi dosis aman untuk manusia
o Respons à manifestasi respons dari sistem biologis à
response may be anything from biochemical changes to
lethality.
DOSIS & RESPONS
THE DOSE-RESPONSE CURVE
100%

threshold?

50
%

NOAEL

LD50 = 50% of species exposed to dose die (Oral route)


Dose
measured in mg/Kg

LC50 = 50% of species exposed to dose die (Inhalation route)


measured in ppm or mg/m3

NOAEL – Threshold dose below which there is No Observed Adverse Effect Level. Some dose response
curves may not have a threshold, starting at zero.
KLASIFIKASI TOKSISITAS ORAL AKUT,
DERMAL & INHALASI
Classification Acute Toxicity

Oral Dermal Inhalational


LD50 LD50 LC50
(mg/kg) (mg/kg) (mg/m3)
Very toxic Below 25 Below 50 Below 0.25

Toxic 25 – 200 50 – 400 0.25 – 1

Harmful 200 – 2000 400 – 2000 1–5

Worksafe Australia , 1994


HUBUNGAN DOSIS DAN EFEK
o Biasanya semakin tinggi dosis paparan, maka
semakin parah/ kuat efek yang ditimbulkan.
o Hubungan antara dosis dan tingkat keparahan efek
disebut “hubungan antara dosis-efek”. Hubungan
dosis efek dapat ditentukan secara individu/
kelompok (rerata dosis yang menimbulkan suatu
efek).
HUBUNGAN DOSIS DAN RESPON
• Sifat spesifik dan efek suatu paparan secara bersama-sama
akan membentuk suatu hubungan yang lazim disebut sebagai
hubungan dosis-respon.
• Hubungan kuantitatif antara konsentrasi xenobiotik dalam
tubuh dan besarnya efek biologis yang dihasilkannya.
• Hubungan antara dosis dan prosentase individu yang
menunjukkan gejala tertentu/spesifik.
• Hubungan dosis-respon tersebut merupakan konsep dasar
dari toksikologi untuk mempelajari bahan toksik. Penggunaan
hubungan dosis-respon dalam toksikologi harus
memperhatikan beberapa asumsi dasar
HUBUNGAN MONITORING LINGKUNGAN &
BIOLOGIS, SURVEILENS KESEHATAN DAN/ ATAU
DIAGNOSIS
ROUTE OF ENTRY
Mucous
Gas, Vapour Membranes
Particulate
Inhalasi

Tertelan
Cairan/
Padatan
Absorpsi kulit
SPEKTRUM EFEK PAPARAN
o Akut vs kronik
o Lokal vs sistemik
o Reversibel vs irreversibel
o Segera vs tunda
o Perubahan morfologi-fisiologi-biokimiawi
EFEK PAPARAN
o NOEL (NOAEL) à no observe (adverse) effect level, dosis
tertinggi yang tidak menyebabkan efek toksik.
o LOEL (LOAEL) à dosis efektif terendah yang diamati pada
kurva dosis-respons, atau dosis terendah yang menyebabkan
efek.
PENILAIAN TOKSISITAS PAPARAN
o Penetapan Batas Pemajanan Kerja (Occupational Exposure
Limit/ OEL) mengacu pada prinsip dasar dalam toksikologi
yang mempertimbangkan faktor dosis dan lama pemajanan
serta keberadaan bahan kimia di udara tempat kerja.
o ACGIH (American Conference of Governmental Industrial
Hygienists) mengembangkan konsep TLV (Threshold Limit
Value) atau Nilai Ambang Batas (NAB) yang menunjukkan
suatu kadar yang manusia dapat menghadapinya secara
fisiologik tanpa terganggu kesehatannya.
PENILAIAN TOKSISITAS PAPARAN
3 (tiga) kategori NAB yang spesifik, yakni :
NAB rata-rata selama jam kerja atau TLV-TWA (Threshold Limit Value-
Time Weighted Average) yakni kadar bahan kimia diudara tempat kerja
selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yang hampir semua tenaga
kerja dapat terpajan berulang kali sehari-hari dalam melakukan
pekerjaan tanpa terganggu kesehatannya.
NAB batas pemajanan singkat atau TLV-STEL (Threshold Limit Value-
Short Term Exposure Limit) atau PSD (Pemajanan Singkat yang
Diperkenankan) yakni kadar bahan kimia yang diperkenankan untuk
pemajanan tidak lebih dari 15 menit atau tidak lebih dari 4 kali
pemajanan per hari. Interval antara dua periode pemajanan tidak
boleh kurang dari 60 menit.
NAB tertinggi atau TLV-C (Threshold Limit Ceiling) yakni kadar tertinggi
bahan kimia di udara tempat kerja yang tidak boleh dilewati selama
melakukan pekerjaan. Sering di sebut juga sebagai KTD (Kadar
Tertinggi yang Diperkenankan).
REFERENSI
o Satoh, T., Hussen, SI. Environmental Toxicology and Human Health. Vol I.
o Yulianto, SN. Toxicology in The Workplace. Industrial Safety Series.
o Gallo, MA. 7000 Years of Toxicology’s Evolution. Society of Toxicology. Eminet
Toxicologis Lecture Series https://www.toxicology.org
o Johnsons, BL. Occupational Toxicology: NIOSH Perspective. J of the Am Coll of
Toxicology, Vol II-1, 1983
o Milles, D. History of Toxicology.
o Society of Toxicology. Toxicology Concept. 2008

Anda mungkin juga menyukai