Anda di halaman 1dari 24

Pajanan, Dosis dan Hubungan

Dosis - Respon
Muhammad Zulfikar Adha, SKM., M.KL
PAJANAN ???
Definisi
 adalah terjadinya kontak antara manusia
dan agent penyebab potensial.
 Agent :
1. Zat kimiawi,
2. Fisik
3. Biologis, atau
4. Campuran
Toksikologi Lingkungan -> Zat kimiawi
Terdapat empat pertimbangan dalam penilaian
pajanan :
1. Likelihood of exposure
Kemungkinan terjadinya kontak antara substansi dan manusia Untuk menentukan
kemungkinannya yaitu dengan mengidentifikasi jalan potensial terjadinya kontak dan
jalur pajanannya
2. Magnitude of exposure : Level, atau dosis, dari pajanan
3. Route of exposure : Jalur pemajanan meliputi :inhalasi, pencernaan, kulit/injeksi.
Adapun variasi rentang waktu pemajanan
– Short-term exposure : seconds, minutes, hours, days
– Long-term exposure : weeks, months, years, lifetime
– Cumulative exposure : total exposure over a given period of time
4. Population exposed
Mengidentifikasi populasi terpajan dapat dikelompokkan dalam 3 kategori
:Workplace exposure, Consumer use, and Environmentally-mediated exposure.
Intake, uptake, dan jaringan target sasaran untuk toksikan serta Jalur pajanan
yang tersedia untuk mempelajari Biomarkers pada manusia atau makhluk
Hidup lainnya terlihat pada skema dibawah ini.

07/10/2019 5
Timbal = Plumbum = Lead =
Timah Hitam
Sumber :
 Anorganik
industri cat (PbCrO4), pengkilap keramik (Pb-
Silikat), insektisida (Pb arsenat), pembangkit
tenaga listrik ( Pb-telurium).
 Organik
Industri Perminyakan, Campuran bahan bakar
bensin dll
Kandungan Senyawa Timbal dalam
Gas Buangan Kendaraan Bermotor
Intake, uptake, dan jaringan
target sasaran
 sekitar 5 – 10% dari jumlah timbal yang masuk melalui
makanan dan atau sebesar 30% dari jumlah timbal yang
terhirup yang akan diserap oleh tubuh.
 Pada orang dewasa sekitar 10% dari cemaran timbal
yang masuk melalui saluran cerna akan diabsorpsi oleh
tubuh, pada bayi dan anak absorpsi dapat mencapai
50%.
 Dari jumlah yang terserap itu hanya 15% yang akan
mengendap pada jaringan tubuh, dan sisanya akan turut
terbuang bersama bahan sisa metabolisme seperti urin
dan feses ( Joko S, 1995. Palar, 2004)
Timbal yang bersirkulasi
dalam darah akan
terdistribusi tetapi
berinkorporasi dalam tulang,
rambut dan gigi untuk
disimpan. 90% timbal akan
disimpan dalam tulang dan
hanya sebagian kecil
tersimpan dalam otak
EKSKRESI
• Timbal diekskresi melalui beberapa cara, yaitu
melalui urin (75- 80%), feses (sekitar 15%),
keringat dan air susu ibu. Waktu paruh timbal
dalam darah kurang lebih 36 hari, pada jaringan
lunak 40 hari, sedangkan pada tulang lebih dari
25 tahun.
• Pada umumnya ekskresi timbal berjalan lambat,
ini menyebabkan timbal mudah terakumulasi
dalam tubuh (WHO, 1995. Adnan, 2001).
Faktor-faktor yang
mempengaruhi toksisitas timbal
a. Faktor Lingkungan
 Dosis dan lama paparan
 Kelangsungan paparan
 Jalur Pemaparan
b. Faktor Manusia
 Umur
 Status kesehatan, status gizi dan tingkat
kekebalan (imunologi)
 Jenis kelamin
 Jenis jaringan
Pedoman Standar Pajanan
Pedoman standar pajanan bahan toksikan
dapat di akses :

https://www.atsdr.cdc.gov/
Agency for Toxic Substances and
Disease Registry (ATSDR)
Hubungan Dosis Respon
Penggunaan hubungan dosis-respon dalam
toksikologi harus memperhatikan beberapa
asumsi dasar:
• Respon bergantung pada cara masuk bahan dan
respon berhubungan dengan dosis
• Adanya molekul atau reseptor yang berinteraksi
dengan bahan kimia dan menghasilkan suatu
respon
• Respon yg dihasilkan dan tingkat respon
berhubungan dengan kadar agen pada daerah
yg reaktif. Kadar pada tempat tersebut
berhubungan dgn dosis yang masuk.
Kurva Dosis Respon
Kurva Dosis Respon
Pada kurva dosis-respon nampak beberapa
hubungan antara jumlah zat kimia sebagai
dosis, organisme mendapat perlakuan dan
setiap efek yang disebabkan oleh dosis
tersebut.

Dimana dengan meningkatnya dosis akan seiring


dengan meningkatnya respon yang dihasilkan.
Hubungan Dosis Respon

Pengamatan hubungan antara dosis atau konsentrasi dan


kerja suatu bahan kimiadapat dilakukan dengan cara:
1. Menguji frekuensi efek yg timbul pada satu objek
percobaan dengan mengubah-ubah dosis (hubungan
dosis-reaksi)
2. Mengubah dosis, kemudian mengukur intensitas kerja
(hubungan dosis-kerja)
Hubungan Dosis Respon
 Perilaku efek suatu bahan kimia digambarkan sebagai
peningkatan dosis akan meningkatkan efek sampai
efek maksimal tercapai.
 Adanya paparan dapat berupa respon yang mematikan
(lethal response) dan respon yang tidak mematikan
(non-lethal response)
 Bahan kimia dgn toksisitas rendah memerlukan dosis
besar untuk menghasilkan efek toksik. Sedangkan
bahan kimia toksisitas tinggi biasanya memerlukan dosis
kecil untuk menghasilkan efek toksik.
Lethal Dose 50

• LD50 secara statistik merupakan dosis


tunggal suatu bahan tertentu pada uji
toksisitas yg menyebabkan kematian 50%
dari populasi hewan uji.
Lethal Dose 50 (LD50)
Istilah LD50 pertama kali dikenal sebagai
indeks.
Lethal Dose 50 (LD50)
Kegunaan LD50 antara lain:
1. Klasifikasi zat kimia sesuai toksisitas relatifnya
2. Evaluasi dampak keracunan yg tidak disengaja dan
perencanaan penelitian toksisitas sub-akut dan kronik
pada hewan
3. Memberi informasi dalam merencanakan pengujian obat
pada manusia dan dalam pengendalian mutu zat kimia,
deteksi pencemaran toksik serta perubahan fisik yg
mempengaruhi BA
Prinsip Dosis-Respon dalam Lingkungan

Kerusakan pada bagian organisme dapat


dikontrol dgn cara absorbsi toksikan oleh
mikroorganisme, degradasi, dan eliminasi
toksikan.
Organisme yang berada di sekitar bahan
kimia alami maupun buatan akan
mengalami keracunan apabila terpapar
secara berlebihan.
Sehingga penting mengetahui posisi bahan
kimia di udara, air, dan tanah.
Nilai Ambang Batas Bahan Toksik

Penetapan secara akurat nilai ambang batas


toksikan tergantung pada beberapa faktor:
• Ukuran sampel dan replikasi
• Jumlah endpoint (titik akhir) yg diamati
• Jumlah dosis atau konsentrasi bahan toksik
• Kemampuan untuk mengukur endpoint
• Keragaman instrinsik dari endpoint dalam
populasi hewan coba
• Metode statistik yang digunakan
Nilai Ambang Batas Bahan Toksik

Klasifikasi toksikan sesuai dengan toksisitas relatif

Kategori LD50
Supertoksik 5 mg/kg atau kurang
Amat sangat toksik 5-50 mg/kg
Sangat toksik 50-500 mg/kg
Toksik sedang 0,5-5 g/kg
Toksik ringan 5-15 g/kg
Praktis tidak toksik > 15 g/kg
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai