Anda di halaman 1dari 3

Nama : Agung Nur Pratama

NIM : 19/445757/PN/16272
Mata Kuliah : Manajemen Kesehatan Ikan

TUGAS ESSAY EPIDEMIOLOGI

Pengertian kata epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3
kata dasar yaitu Epi yang berarti pada atau tentang, Demos yang berarti penduduk dan
Logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi, epidemiologi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang penyebaran penyakit menular, sindrom, kondisi atau risiko yang
menyebabkan penyakit, cedera, cacat, atau kematian yang terjadi di suatu populasi atau
wilayah. Kata epidemiologi awalnya digunakan untuk penyakit menular, tetapi
pengertian ini meluas pada abad ke-20 yang mencakup penyakit tidak menular, seperti
kecelakaan lalu lintas, penyakit jantung koroner, merokok, bunuh diri, dan masalah
kesehatan perilaku lainnya.
Dalam usahanya para ahli melakukan eksperimen terkendali untuk menguji
sampai dimana penyakit itu bisa dicegah sehingga dapat meningkatkan taraf hidup
pendertia. Dalam epidemiologi ada tiga faktor yang dapat menerangkan penyebaran
(distribusi) penyakit atau masalah kesehatan yaitu orang (person), tempat (place), dan
waktu (time). Informasi ini dapat digunakan untuk menggambarkan adanya perbedaan
keterpaparan dan kerentanan. Perbedaan ini bisa digunakan sebagi petunjuk tentang
sumber, agen yang bertanggung jawab, transisi, dan penyebaran suatu penyakit.
Epidemiologi ini timbul akibat adanya berbagai faktor mulai dari host (tuan
rumah/penjamu), agen (penyebab) dan lingkungan (envieronment) yang saling
berhubungan yang dikenal dengan trias epidemiologi. Ketiga faktor ini dapat
menjelaskan kondisi yang dialami oleh manusia meliputi interaksi pertama dikatakan
berada pada equilibrium (keseimbangan antara host, agen, dan environtment), individu
dalam kondisi ini dapat disebut sehat yang kedua agen menperoleh kemudahan untuk
menimbulkan penyakit pada host. Agen memberatkan keseimbangan sehingga batang
pengungkit miring kearah agen. Contohnya ada mutasi virus influenza sehingga muncul
jenis yang baru seperti flu burung (H5N1) atau Flu Babi (H1N1) dimana masyarakat
belum memiliki kekebalan tubuh untuk melawan virus tersebut. Kondisi ketiga yaitu
host peka terhadap agen pada kondisi ini interaksi ketiga host lebih peka terhadap agent.
Host memberatkan keseimbangan sehingga pengungkit miring kearah host. Contoh
apabila di suatu daerah yang penduduk berusia balita besar, maka sebagian besar
populasi rentan terkena penyakit. Selanjutnya terjadi pergeseran lingkungan yang
menyebabkan agen mendapat kemudahan menimbulkan penyakit interaksi ini terjadi
pergeseran lingkungan, sehingga memudahkan agen memasuki tubuh host dan
menimbulkan penyakit. Contohnya ketika banjir air kotor mengandung kuman (agen)
yang kontak dengan Masyarakat (host), sehingga agen lebih mudah menimbulkan
penyakit dan yang kondisi yang terakhir adalah terjadinya pergeseran lingkungan yang
menyebabkan host peka terhadap penyakit interaksi ini terjadi karena adanya pergeseran
kuliatas lingkungan sehingga host memberatkan keseimbangan.(host peka terhadap
agen). Contoh terjadi pencemaran udara dengan SO2 yang menyebabkan saluran udara
paru menyempit (agar tidak banyak racun), namun mengkibatkan sehingga paru-paru
kekurangan oksigen sehingga host jadi lemah dan timbul kelainan paru-paru.
Penyakit menular mempunyai beberapa sifat yang dalam penularannya
meliputi waktu generasi (generation time), kekebalan kelompok (herd immunity), dan
angka serangan (attack rate). Waktu generasi adalah masa dimana penyakit tersebut
masuk ke host sampai host itu dapat menularkan penyakit. Kekebalan kelompok
merupakan kemampuan atau daya tahan suatu kelompok terhadap suatu
serangan/penyebaran penyakit yang didasarkan pada tingkat kekebalan sejumlah
tertentu anggota kelompok tersebut. Angka serangan merupakan jumlah kasus yang
berkembang atau muncul dalam satuan waktu tertentu dikalangan anggota kelompok
tertentu. Angka serangan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat
keterancaman dalam keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, sistem hubungan
keluarga dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan sehari-hari pada
kelompok populasi tertentu merupakan unit epidemiologi tempat penularan penyakit
berlangsung.
Berdasarkan tingkat penyebaran penyakit menular dibagi menjadi menjadi
empat, yaitu epidemik, endemik, sporadik, dan pandemik. Epidemik merupakan suatu
penyakit yang berjangkit pada sekelompok orang dengan jenis penyakit, waktu dan
sumber yang sama di luar keadaan yang biasa, contohnya penyakit virus ebola di
Republik Demokratik Kongo (DRC) pada tahun 2019, flu burung (H5N1) di Indonesia
pada tahun 2012, SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) pada tahun 2003,
penyakit Ebola di Negara Afrika. Endemik merupakan suatu keadaan berjangkitnya
prevalensi suatu jenis penyakit yang terjadi sepanjang tahun dengan frekuensi yang
rendah di suatu tempat, contohnya demam berdarah dengue (DBD), dan malaria.
Sporadik merupakan suatu jenis penyakit yang tidak tersebar merata pada tempat dan
waktu yang tidak sama, contohnya penyakit polio. Pandemik adalah jenis penyakit yang
berjangkit dalam waktu cepat dan terjadi bersamaan di berbagai tempat di seluruh
dunia, contohnya HIV/AIDS, COVID-19, pandemi influenza pada tahun 1981-1919,
pandemi Kolera pada tahun 1961-1991, Beberapa pandemi modern bukan hanya karena
patogen infeksius tetapi karena perubahan perilaku dan pola makan dll. Misalnya,
Pandemi kecanduan tembakau, penyakit akibat tembakau, cedera lalu lintas, dll.
Bidang-bidang epidemiologi dapat dibagi menjadi tiga bidang, yaitu
epidemiologi deskriptif, epidemiologi analitik, dan epidemiologi evaluatif.
Epidemiologi deskriptif merupakan epidemiologi yang dirancang untuk mempelajari
distribusi, kecenderungan dan dampak penyakit menurut orang, tempat dan waktu.
Manfaatnya adalah untuk membuat perencanaan, kebijakan serta pengambilan
keputusan dan juga untuj merumuskan hipotesis. Epidemiologi analitik adalah
epidemiologi yang dirancang untuk mempelajari paparan, faktor risiko, kausa dan
faktor-faktor yang dihipotesiskan mempunyai hubungan dengan kejadian penyakit. Dua
asumsi yang mendasari epidemiologi analitik adalah suatu penyakit dan/atau status
kesehatan tidak terjadi secara kebetulan, serta faktor risiko dapat dimodifikasi sehingga
dapat dilakukan upaya pencegahan. Faktor risiko ini berupa perilaku, gaya hidupm
paparan lingkungan (fisik, biologi, sosial, kultural), karakteristik bawaan (genetik),
yang berdasarkan bukti-bukti epidemiologis diketahui memiliki hubungan dengan
penyakit/status kesehatan. Manfaat dari epidemiologi analitik adalah untuk menaksir
besaran pengaruh/dampak paparan terhadap penyakit dan menguji kemanaan statistik.
Besaran pengaruh merupakan kuantitas/nilai yang mengukur pengaruh suatu faktor
terhadap frekuensi atau risiko penyakit. Epidemiologi evaluatif merupakan
epidemiologi yang dirancang untuk mempelajari efektivitas dan efisiensi program
kesehatan/intervensi medis pada populasi. Setiap program kesehatan/intervensi medis
pada populasi harusi memenuhi 2 kriteria pokok, yaitu efektivitas dan efisiensi.

Anda mungkin juga menyukai