Anda di halaman 1dari 11

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT (RAP)

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Dwi Suharjo Joni Budi Santoso


Fajar Dwi Rohmad Ade Ardi Yusrizal
Fredy Ardanto Suroto
Supriyadi Krisdiantoro
Sri Wahyuni Muhammad Nurdin
Muhamad Nurdin Andrian Wahyu Pratama
Yayuk Supanda Ferry Andria
Annisa Solihah Bejo Wahyu Eka Priyana
Safitri Endriani Mitha Aulia Hasibuan
Agung Budi Hartanto

S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

LAMPUNG
Konsep Epidemiologi Penyakit Menular 3
BAB I

KONSEP EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

1.1 Epidemiologi Penyakit Menular


Penyakit menular timbul akibat dari beroperasinya berbagai faktor baik dari agen, induk
semang atau lingkungan. Bentuk ini tergambar didalam istilah yang dikenal luas dewasa ini.
Yaitu penyebab majemuk (multiple causation of disease) sebagai lawan dari penyebab tunggal
(single causation). Didalam usaha para ahli untuk mengumpulkan pengetahuan mengenai
timbulnya penyakit, mereka telah melakukan eksperimen terkendali untuk menguji sampai
dimana penyakit itu bisa di cegah sehinga dapat meningkat taraf hidup penderita. Dalam
epidemiologi ada tiga faktor yang dapat menerangkan penyebaran (distribusi) penyakit atau
masalah kesehatan yaitu orang (person), tempat (place), dan waktu (time). Informasi ini dapat
digunakan untuk menggambarkan adanya perbedaan keterpaparan dan kerentanan. Perbedaan ini
bisa digunakan sebagi petunjuk tentang sumber, agen yang bertanggung jawab, transisi, dan
penyebaran suatu penyakit.

1). Faktor Orang (Person)


Faktor orang atau person adalah karakteristik dari individu yang mempengaruhi
keterpaparan atau kepekaan mereka terhadap penyakit. Orang yang karakteristiaknya mudah
terpapar atau peka terhadap penyakit akan mudah terkena sakit. Karakteristik orang bisa berupa
faktor genetik, umur, jenis kelamin,pekerjaan, kebiasaan dan status sosial ekonomi. Seorang
individu yang mempunyai faktor genetik pembawa penyakit akan mudah terpapar faktor genetic
tersebut dan peka untuk sakit. Perbedaan berdasarkan umur, terdapat kemungkinan dalam
mendapat keterpaparan berdasarkan perjalanan hidup. Demikian pula dengan karakteristik lain
yang akan membedakan dalam kemungkinan mendapat keterpaparan.
2). Faktor Tempat (place)
Faktor tempat berkaitan dengan karakteristik geografis. Informasi ini dapat batas alamiah
seperti sungai, gunung,atau bisa dengan batas administrasi dan histori. Perbedaan distribusi
menurut tempat ini memberikan petunjuk pola perbedaan penyakit yang dapat menjadi pegangan
dalam mencari faktor-faktor lain yang belum diketahui.
3). Faktor Waktu (Time) Konsep Epidemiologi Penyakit Menular 3
Waktu kejadian penyakit dapat dinyatakan dalam jam, hari, bulan, atau tahun. Informasi ini
bisa dijadikan pedoman tentang kejadian yang timbul dalam masyarakat.

1.2 Pengertian Penyakit Menular


Ada beberapa pengertian mengenai penyakit antara lain menurut Gold Medical Dictionary
penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat
terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi struktur, bagian, organ
atau sistem dari tubuh. Sedangkan menurut
Arrest Hofte Amsterdam, penyakit bukan hanya berupa kelainan yang terlihat dari luar saja, tetapi
juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi dari tubuh. Dari kedua pengertian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa penyakit adalah suatu keadaan gangguan bentuk dan fungsi tubuh
sehingga berada didalam keadaan yang tidak normal.
Beberapa definisi penyakit menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a). Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara
tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi/struktur dari
bagian organisasi atau sistem dari tubuh (Gold Medical Dictionary).
b). Penyakit adalah suatu keadaan di mana proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu
perjalanannya (Van Dale‟s Woordenboek der Nederlandse Tel ).
c). Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja, akan tetapi juga
suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi-fungsi dalam dari tubuh (Arrest Hofte
Amsterdam).

Dalam usaha-usaha pencegahan dan kontrol yang efektif terhadap penyakit perlu dipelajari
mekanisme interaksi yang terjadi antara agen penyakit, manusia dan lingkungannya Interaksi
ketiganya akan

Konsep Epidemiologi Penyakit Menular 3


menghasilkan kondisi sehat maupun sakit pada manusia, selengkapnya dijelaskan sebagai
berikut :

a). Interaksi antara agent penyakit dan lingkungan


Suatu keadaan terpengaruhnya agen penyakit secara langsung oleh lingkungan yang
menguntungkan agen penyakit. Terjadi pada saat prapatogenesis suatu penyakit, misalnya
viabilitas bakteri terhadap sinar matahari, stabilitas vitamin yang terkandung dalam sayuran di
dalam ruang pendingin dan penguapan bahan kimia beracun oleh proses pemanasan global.

Gambar Ketidakseimbangan agen dan lingkungan

b). Interaksi antara pejamu (manusia) dan lingkungan


Suatu keadaan terpengaruhnya manusia secara langsung oleh lingkungannya dan terjadi
pada saat prapatogenesis suatu penyakit, misalnya udara dingin, hujan dan kebiasaan membuat
dan menyediakan makanan.

Gambar Ketidakseimbangan Pejamu dan lingkungan

Konsep Epidemiologi Penyakit Menular 3


c). Interaksi antara pejamu (manusia) dan agent penyakit
Suatu keadaan agen penyakit yang menetap, berkembang biak dan dapat merangsang
manusia untuk menimbulkan respons berupa tanda-tanda dan gejala penyakit, misalnya demam,
perubahan fisiologis jaringan tubuh dan pembentukan kekebalan atau mekanisme pertahanan
tubuh lainnya. Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, kecacatan atau kematian.

Gambar Ketidakseimbangan Agen dan pejamu

d) Interaksi agent penyakit, pejamu (manusia) dan lingkungan


Suatu keadaan saling mempengaruhi antara agen penyakit, manusia dan lingkungan secara
bersama-sama dan keadaan tersebut memperberat satu sama lain sehingga memudahkan agen
penyakit baik secara tidak langsung maupun langsung masuk ke dalam tubuh manusia, misalnya
pencemaran air sumur oleh kotoran manusia akan dapat menimbulkan penyakit muntaber (water
borne diseases).

Gambar Ketidakseimbangan Agen, Pejamu dan Lingkungan

Konsep Epidemiologi Penyakit Menular 3


1.3 Karakteristik Penyakit Menular
Suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada yang lain ditentukan oleh tiga
faktor tersebut diatas, yakni faktor Agen atau penyebab penyakit Agen merupakan pemegang
peranan penting didalam epidemiologi yang merupakan penyebab penyakit. Agen dapat
dikelompokkan menjadi Golongan virus, misalnya influenza, trachoma, cacar dan sebagainya,
Golongan riketsia, misalnya typhus, Golongan bakteri, misalnya disentri, Golongan protozoa,
misalnya malaria, filaria, schistosoma dan sebagainya. Faktor Host (Manusia) Sejauh mana
kemampuan host didalam menghadapi invasi mikroorganisme yang infektius itu, berbicara
tentang daya tahan. Misalnya Imunitas seseorang. Faktor Route of transmission (jalannya
penularan). Penularan penyakit dapat dilihat dari potensi infeksi yang ditularkan. Infeksi yang
ditularkan tersebut berpotensi wabah atau tidak.

Karakteristik penyakit menular Secara umum memiliki gejala klinik yang berbeda-beda
sesuai dengan faktor penyebab penyakit tersebut. Berdasarkan manifestasi klinik maka
karakteristik penyakit menular terdiri dari :

1) Spektrum Penyakit Menular

Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai manifestasi klinik, mulai dari
gejala klinik yang tidak tampak sampai keadaan yang berat disertai komplikasi dan berakhir cacat
/ meninggal dunia.Akhir dari proses penyakit adalah sembuh, cacat atau meninggal.
Penyembuhan dapat lengkap atau dapat berlangsung jinak (mild) atau dapat pula dengan gejala
sisa yang berat (serve sequele).
2). Infeksi Terselubung (tanpa gejala klinis)
Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak menampakan secara jelas dan nyata dalam bentuk
gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat di diagnosa tanpa cara tertentu seperti tes tuberkolin,
kultur tenggorokan, pemeriksaan antibody dalam tubuh dan lain-lain.
Pada proses perjalanan penyakit menular di dalam masyarakat sektor yang memegang
peranan penting adalah ; faktor penyebab /

Konsep Epidemiologi Penyakit Menular 3


agent yaitu organisme penyebab penyakit menular, sumber penularan yaitu reservoir maupun
resources, cara penularan khusus melalui mode of transmission.

3). Sumber Penularan


Merupakan media yang menjadikan suatu penyakit tersebut bisa menyebar kepada
seseorang. Sumber ini meliputi ; Penderita, Pembawa kuman, Binatang sakit,
tumbuhan / benda, Cara Penularan. Penyakit dapat menyerang seseorang dengan bebarapa cara
diantaranya, Kontak langsung, Melalui udara, Melalui makanan / minuman, Melalui vector,
Keadaan Penderita. Suatu penyebab terjadinya penyakit sangat tergantug pada kondisi tubuh /
imunitas seseorang. Makin lemahnya seseorang maka sangat mudah menderita penyakit. Kondisi
ini terdiri dari keadaan umum, kekebalan, status gizi, keturunan, cara Keluar dan cara masuk
sumber. Kuman penyebab penyakit dapat menyerang seseorang melalui beberapa cara yaitu ;
Mukosa / kulit, Saluran Pencernaan, Saluran Pernapasan, Saluran Urogenitalia, Gigitan

suntikan, luka, plasenta, interaksi penyakit dengan penderita.


Kuman atau penyakit yang telah berhasil masuk ke dalam tubuh tidak bisa langsung
bereaksi akan tetapi didalam tubuh sendiri terjadi suatu reaksi perlindungan yang terdiri dari
Infektivitas Adalah kemampuan unsur penyebab / agent untuk masuk dan berkembang biak serta
menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu dan Patogenesis Adalah kemampuan untuk
menghasilkan penyakit dengan segala klinis yang jelas serta Virulensi Adalah nilai proporsi
penderita dengan gejala klinis yang jelas terhadap seluruh penderita dengan gejala klinis jelas,
Imunogenisitas Adalah suatu kemampuan menghasilkan kekabalan / imunitas.

Penyakit menular juga mempunyai beberapa sifat-sifat dalam penularannya meliputi :


1). Waktu Generasi (Generation Time)
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa kemampuan maksimal
pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini sangat penting dalam mempelajari
proses penularan. Perbedaan masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai
timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang
terselubung, sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya unsur penyebab penyakit hingga
timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk menularkan kepada pejamu lain walau tanpa
gejala klinik / terselubung.
2). Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
Konsep Epidemiologi Penyakit Menular 3
Kekebalan kelompok adalah kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu
terhadap serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu didasarkan tingkat
kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut. Hard immunity merupakan factor utama
dalam poses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok
penyakit tertentu.
3). Angka Serangan (Attack Rate)
Angka serangan adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan
waktu tertentu dikalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki resiko /
kerentanan terhadap penyakit tersebut.Angka serangan ini bertunjuan untuk menganalisis tingkat
penularan dan tingkat keterancaman dalam keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga,
system hubungan keluarga dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan sehari-
hari pada

Konsep Epidemiologi Penyakit Menular 3


kelompok populasi tertentu merupakan unit Epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.

1.4 Mekanisme Penularan Penyakit Menular


Aspek sentral penyebaran penyakit menular dalam masyarakat adalah mekanisime
penularan (mode of transmissions) yakni berbagai mekanisme di mana unsur penyebab penyakit
dapat mencapai manusia sebagai penjamu yang potensial. Mekanisme tersebut meliputi cara
unsur penyebab (agent) meninggalkan reservoir, cara penularan untuk mencapai penjamu
potensial, serta cara masuknya ke penjamu potensial tersebut. Seseorang yang sehat sebagai salah
seorang penjamu potensial dalam masyarakat, mungkin akan ketularan suatu penyakit menular
tertentu sesuai dengan posisinya dalam masyarakat serta dalam pengaruh berbagai reservoir yang
ada di sekitarnya. Kemungkinan tersebut sangat di pengaruhi pula olah berbagai faktor antara
lain:

a). Faktor lingkungan fisik sekitarnya yang merupakan media yang ikut mempengaruhi kualitas
maupun kuantitas unsur penyebab. b). Faktor lingkungan biologis yang menentukan jenis vektor
dan resevoir penyakit serta unsur biologis yang hidup berada di sekitar

manusia.

c). Faktor lingkungan sosial yakni kedudukan setiap orang dalam masyarakat, termasuk
kebiasaan hidup serta kegiatan sehari-hari.
Mekanisme penularan penyakit menular dibedakan berdasarkan cara penularan penyakit
selengkapnya dijelaskan sebagai berikut ;

1.4.1 Cara unsur penyebab keluar dari penjamu (Reservoir)


Pada umumnya selama unsur penyebab atau mikro-organisme penyebab masih
mempunyai kesempatan untuk hidup dan berkembang biak dalam tubuh penjamu, maka ia akan
tetap tinggal di tempat yang potensial tersebut. Namun di lain pihak, tiap individu penjamu
memiliki usaha perlawanan terhadap setiap unsur penyebab patogen yang mengganggu dan
mencoba merusak keadaan keseimbangan dalam tubuh penjamu.

10 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
MENULAR
Konsep Epidemiologi Penyakit Menular 3
Unsur penyebab yang akan meninggalkan penjamu di mana ia berada dan berkembang biak,
biasanya keluar dengan cara tersendiri yang cukup beraneka ragam sesuai dengan jenis dan sifat
masing- masing. Secara garis besar, maka cara ke luar unsur penyebab dari tubuh penjamu dapat
dibagi dalam beberapa bentuk, walaupun ada di antara unsur penyebab yang dapat menggunakan
lebih satu cara.

Berdasarkan cara unsur penyebab keluar dari pejamu, penyakit menular dapat
melalui konjungtiva seperti penyakit mata, melalui saluran napas (droplet) ; karena batuk, bersin,
bicara atau udara pernapasan. Seperti penyakit TBC, influensa, difteri, campak, dan lain- lain,
melalui pencernaan ; lewat ludah, muntah atau tinja. Seperti penyakit kolera, tifus abdominalis,
kecacingan, melalui saluran urogenitalia yaitu penyakit hepatitis, melalui luka pada kulit atau
mukosa, seperti penyakit sifilis, frambusia, secara mekanik ; seperti suntikan atau gigitan, antara
lain penyakit malaria, hepatitis, AIDS.

1.4.2 Cara penularan (Mode of Transmission)


Setelah unsur penyebab telah meninggalkan reservoir maka untuk mendapatkan potensial
yang baru, harus berjalan melalui suatu jalur lingkaran perjalanan khusus atau suatu jalur khusus
yang disebut jalur penularan. Tiap kelompok memiliki jalur penularan tersendiri dan pada garis-
garis besarnya dapat di bagi menjadi dua bagian utama yakni:

a). Penularan langsung yakni penularan penyakit terjadi secara langsung dari penderita atau
resevoir, langsung ke penjamu potensial yang baru.
b). Penularan tidak langsung yakni penularan penyakit terjadi dengan melalui media tertentu
seperti melalui udara (air borne) dalam bentuk droplet dan dust, melalui benda tertentu
(vechicle borne), dan melalui vector (vector borne).
Berdasarkan tingkat patogenisitasnya, penyakit menular pada hakekatnya dibagi atas 3 (tiga)
kelompok, yaitu :

Konsep Epidemiologi Penyakit Menular 11


1). Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian cukup tinggi.
2).Penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat, walaupun
akibatnya lebih ringan dari yang pertama.
3). Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat mewabah
yang menimbulkan kerugian materi.

Konsep Epidemiologi Penyakit Menular 11

Anda mungkin juga menyukai