Kependudukan
Model ini menurut Rajab (2009) menyebutkan bahwa timbul atau tidaknya
penyakit pada manusia dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu host, agent, dan
environment.
Gordon berpendapat bahwa:
Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agent (penyebab) dan manusia
(host).
Keadaan keseimbangan tergantung pada sifat alami dan karakteristik agent dan
host (baik individu/kelompok).
Karakteristik agent dan host akan mengadakan interaksi, dalam interaksi tersebut
akan berhubungan langsung pada keadaan alami dari lingkungan. (lingkungan
sosial, fisik, ekonomi, dan biologis).
Host : semua faktor yang terdapat pada manusia yang dapat memengaruhi
timbulnya suatu perjalanan penyakit (Najmah, 2015). Host dapat berupa
manusia atau hewan yang menyediakan tempat yang cocok untuk agen
infeksius agar tumbuh dan berkembang biak dalam kondisi alamiah (Rajab,
2009). Host erat hubungannya dengan manusia sebagai makhluk biologis
dan manusia sebagai makhluk sosial sehingga manusia dalam hidupnya
mempunyai dua keadaan dalam timbulnya penyakit yaitu manusia
kemungkinan terpajan dan manusia kemungkinan rentan/resisten (Syafrudin,
dkk, 2009).
Agent : bibit penyakit atau penyebab penyakit pada manusia. Agent
adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya
diikuti kontak efektif pada manusia dapat menimbulkan penyakit atau
memengaruhi perjalanan suatu penyakit (Rajab, 2009).
Environment (Lingkungan) : segala sesuatu yang berada di
sekitar manusia yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar kehidupan organisme.
Faktor lingkungan adalah semua unsur di luar dari faktor individu pejamu
yang memengaruhi status kesehatan populasi, meliputi faktor sosial ekonomi
(lingkungan non-fisik), lingkungan biologi dan lingkungan fisik.
Kependudukan
Demografi berasal dari kata Yunani demos – penduduk danGrafien – tulisan
atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan atau tulisan atau karangan
mengenai rakyat atau penduduk.
Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik tentang
kependudukan meliputi : fertillitas, mortalitas, perkawinan, migrasi, mobilitas
sosial dan perubahan dampak lingkungan dan sosial.
Thomas Malthus didalam teori kependudukan menjelaskan kecepatan
berkembang biak manusia (deret ukur)jauh lebih cepat dibandingkan
kecepatan kenaikan bahan makanan yang dapat diproduksi dari tanah yang
tersedia (deret hitung), Cara penghambat laju pertumbuhan penduduk,
yakni :
Positive checks (diluar kekuasaan manusia): bencana alam, kelaparan,
penyakit menular, perang, dan pembunuhan.
Preventive checks (bisa diusahakan manusia sendiri): menunda perkawinan
dan selibat permanen.
Faktor-Faktor Pertambahan Penduduk
• Kematian : faktor penghambat kematian itu terkait lingkungan hidup yang
sehat, fasilitas kesehatan tersedia dan lengkap, ajaran agama yang melarang
bunuh diri dan membunuh orang lain, tingkat kesehatan masyarakat yang
tinggi, semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
• Kelahiran : faktor penunjang kelahiran kawin pada usia muda karena ada
anggapan bila terlambat kawin keluarga malu, anak dianggap sebagai
sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua, anggapan bahwa
banyak anak banyak rezeki, anak menjadi kebanggan orang tua.
• Migrasi : faktor terjadinya migrasi persediaan sumber daya alam, potensi
ekonomi, lingkungan social budaya.
Masalah Pesebaran Penduduk di Indonesia
Penyebab: keadaan tanah dan lingkungan yang kurang mendukung bagi
kehidupan penduduk secara layak dan pembangunan yang tidak merata.
Manfaat persebaran penduduk : mengatasi kepadatan penduduk,
memeratakan pembangunan, mengatasi masalah ekonomi.
Dampak Pesebaran Penduduk Yang Tidak Merata
• Dampaknya pada bidang ekonomi Pesebaran penduduk yang tidak merata dapat menyebabkan
pemusatan kegiatan ekonomi hanya pada daerah tertentu saja. Perkotaan menjadi tempat terjadinya
kegiatan ekonomi yang paling besar. Semua fasilitas perdagangan, industri dan transportasi ada di sana,
Sehingga hasil-hasil pembangunan dan kesejahteraan hanya dinikmati hanya sebagian orang saja.
• Dampak di bidang budaya masyarakat Indonesia yang suka bergotong royong dan bekerja sama juga
akan hilang jika terjadi ketimpangan jumlah penduduk. Hal ini dikarenakan penduduknya jumlahnya
terlalu padat akan membuat persaingan yang sangat ketat sehingga menyababkan penduduk menjadi
lebih individualis.
• Dampaknya pada bidang sosial penduduk yang tidak merata bisa menyebabkan terjadinya
ketimpangan sosial pada daerah tertentu, misalnya dikota besar akan muncul pemukiman-pemukiman
kumuh di bantaran sungai yang sangat padat. Penduduk yang padat juga menimbulkan banyaknya aksi
kriminalitas, karena sangat ketatnya persaingan untuk mencari nafkah sehingga sebagian penduduk tidak
mendapatkan pekerjaan atau menganggur. Hal ini menyuburkan tindak kriminal di masyarakat.
Agar persebaran penduduk bisa merata di seluruh daratan
Indonesia, maka pemerintah melakukan berbagai upaya. Beberapa
diantaranya :
Pemerataan pembangunan
Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah
Transmigrasi
Terima kasih