Anda di halaman 1dari 4

1.

KONSEP EPIDEMIOLOGI
1.1 PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi merupakan disiplin ilmu inti dari ilmu kesehatan masyarakat (public
health). Profesor Sally Blakley dalam kuliah pengantar epidemiologi pada Tulane School of
Public Health and Tropical Medicine, New Orleans, pada 1990 menyebut epidemiologi the
mother science of public health (Blakley, 1990). Kesehatan masyarakat bertujuan
melindungi, memelihara, memulihkan, dan meningkatkan kesehatan populasi. Sedang
epidemiologi memberikan kontribusinya dengan mendeskripsikan distribusi penyakit pada
populasi, meneliti paparan faktor-faktor yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya
perbedaan distribusi penyakit tersebut. Pengetahuan tentang penyebab perbedaan distribusi
penyakit selanjutnya digunakan untuk memilih strategi intervensi yang tepat untuk mencegah
dan mengendalikan penyakit pada populasi, dengan cara mengeliminasi, menghindari, atau
mengubah faktor penyebab tersebut.
Ditinjau dari asal kata epidemiologi berasal dari bahasa yunai yang terdiri dari 3 kata
dasar yaitu epi yang berarti pada atau tentang, demos yang berati penduduk dan kata terakhir
adalalah logos yang berarti ilmu pengetahuan. jadi epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari
tentang penduduk. Sedangkan dalam pengertian pada saat ini epidemiologi adalah suatu
cabang ilmu kesehatan untuk menganalisi distribusi dan faktor-faktor yang berhubungan
dengan berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu dengan tujuan untuk
melakukan pencegahan dan penanggulangannya.
Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis 2000
menyatakan bahwa EPIDEMIOLOGI adalah : Studi yang mempelajari Distribusi dan
Determinan penyakit

dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya untuk

pengendalian masalah masalah kesehatan . Dari pengertian ini, jelas bahwa Epidemiologi
adalah suatu Studi ; dan Studi itu adalah Riset.
PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT WHO Studi ttg distribusi dan determinan
kesehatan yg berkaitan dgn kejadian di populasi dan aplikasi dari studi utk pemecahan
masalah kesehatan.
Epidemiologi dibagi menjadi 3 studi yaitu :
1. Studi ekologi adalah studi epidemiologi yang meneliti hubungan antara paparan dan
tingkat penyakit dalam serangkaian populasi (negara yang berbeda misalnya). Studi
ekologi sering mengandalkan statistik yang dipublikasikan, seperti data hilangnya
makanan atau angka kematian penyakit tertentu.

2. Studi Demografi adalah Demografi ( berarti tulisan tentang penduduk, berasal dari
bahasa yunani demos (penduduk dan graphos (tulisan) adalah ilmu tentang populasi manusia
dan

mempelajari ukuran populasi, karakteristik serta perubahannya. Contoh studidemografik

adalah deskripsi dan perbandingan populasi menurut beberapakarakteristik seperti usia, jenis kelamin,
suku, status sosial ekonomi, penyebarangeografik, dan kelahiran, kematian perkawinan serta
perceraian
3. Studi epidemic, Wabah atau epidemik adalah istilah umum untuk menyebut kejadian
tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk
menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Dalam epidemiologi, epidemic berasal
dari bahasa Yunani yaitu epi berarti pada dan demos berarti rakyat. Dengan kata
lain, epidemic adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga.
Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu
disebut incide rate (laju timbulnya penyakit).
Konsep dasar dan proses terjadinya penyakit dalam epidemiologi berkembang dari
rantai sebab akibat menuju suatu proses kejadian penyakit yaitu proses interaksi antara
manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, Fisiologis, Psikologis, Sosiologis dan
antropologis), dan dengan penyebab (agent) serta lingkungan (Enviroment).
2. KONSEP DASAR PENYAKIT
2.1 Teori Pembentukan Penyakit
Penyakit adalah suatu
menyababkan

keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang

ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang

dipengaruhinya. Penyakit bersifat objektif, sedangkan rasa sakit bersifat subjektif.


Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa sakit, sebaliknya tidak
jarang ditemukan

seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa sakit,

sebaliknya tidak jarang ditemukan seseorang yang mengeluh sakit padahal tidak
ditemukan penyakit apapun pada dirinya.

Sakit juga dapat diartikan sebagai

kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat
terhadap rangsangan / tekanan sehingga timbul pada gangguan pada sistem / fungsi
dari tubuh. Definisi sakit sendiri senantiasa mengalami perkembangan seiring dengan
kemajuan dan perkembangan zaman serta IPTEKS.

A. Perkembangan Teori Terjadinya Penyakit


1) Penyakit timbul karena gangguan makhluk halus.
2) Teen Hypocrates, bahwa penyakit timbul karena pengaruh Iingkungan
terutama: air, udara, tanah, cuaca (tidak dijeIaskan kedudukan manusia dalam
Iingkungan).
3) Teori Humoral, dimana dikatakan bahwa penyakit timbul karena gangguan
keseimbangan cairan dalam tubuh.
4) Teori Miasma, penyakit timbul karena sisa dari mahkluk hidup yang mati
membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan Iingkungan.
5) Teori jasad renik (teori Germ), terutama setelah ditemukannya mikroskop dan
dilengkapi teori imunitas.
6) Teori nutrisi dan Resistensi, hasil pengamatan pelbagai pengamatan
epidemiologis.
7) Teori Ekologi lingkungan, bahwa manusia berinteraksi dengan penyebab dalam
Iingkungan tertentu dapat menimbulkan penyakit.
B. Teori Terjadinya Penyakit
1. Teori Contagion
Di Eropa, epidemi sampar, cacar dan demam tifus merajalela pada
abad ke-14 dan 15. Keadaan buruk yang dialami manusia pada saat itu telah
mendorong lahirnya teori bahwa kontak dengan makhluk hidup adalah
penyebab penyakit menular. Konsep itu dirumuskan oleh Girolamo Fracastoro
(1483-1553). Teorinya menyatakan bahwa penyakit ditularkan dari satu orang
ke orang lain melalui zat penular (transference) yang disebut kontagion.
Menurut teori ini penyakit terjadi karena proses kontak atau bersinggungan
dengan sumber penyakit. Pada masa ini telah ada pemikiran konsep penularan
yang berawal dari pengamatan terhadap penyakit kusta diMesir.Teori ini tentu
dikembangkan berdasarkan situasi penyakit pada masa itu di mana penyakit
yang melanda kebanyakan adalah penyakit menular yang terjadi karena adanya

kontak langsung. Konsep itu dirumuskan oleh Girolamo Fracastoro (14831553). Teorinya menyatakan bahwa penyakit ditularkan dari satu orang ke orang
lain melalui zat penular (transference) yang disebut kontagion. Fracastoro
membedakan tiga jenis kontagion, yaitu:
a. Jenis kontagion yang dapat menular melalui kontak langsung, misalnya
bersentuhan, berciuman, hubungan seksual
b. Jenis kontagion yang menular melalui benda-benda perantara (benda tersebut
tidak tertular, namun mempertahankan benih dan kemudian menularkan pada
orang lain) misalnya melalui pakaian, handuk, sapu tangan.
c. Jenis kontagion yang dapat menularkan pada jarak jauh.

2.2 Segitiga Epidemiologi


2.3 The whell
2.4 Jaring-Jaring Penyebab

Anda mungkin juga menyukai