Anda di halaman 1dari 6

Kamis, 23 Desember 2010 De Quervain Syndrome A.

DEFINISI

De Quervain's Syndrome (juga dikenal sebagai washerwoman's sprain, Radial styloid tenosynovitis, de Quervain disease, de Quervain's tenosynovitis, de Quervain's stenosing tenosynovitis or mother's wrist) adalah sebuah peradangan dari tendon-tendon otot exstensor policis brevis serta otot abductor policis longus yang keduanya bersama sama masuk dalam satu selubung tendon.

De Quervain's Syndrome (juga disebut washerwomans sprain) adalah pembengkakan dan peradangan pada tendon dan penutup tendon yang menggerakkan ibu jari ke arah luar. (Abdurrasyid,2009)

B. ETIOLOGI

Etiologi De Quervain Syndrome antara lain :

1. Penggunaan sendi yang berlebihan atau overuse (terutama pada ibu jari).

Gangguan ini biasanya terjadi setelah menggunakan pergelangan tangan berulang-ulang. Gejala utama adalah rasa nyeri pada samping ibu jari pada pergelangan tangan dan dasar ibu jari, saat menggenggam atau melakukan apapun dengan pergelangan tangan.

2. Luka langsung pada pergelangan tangan atau tendon.

Bekas luka menimbulkan bekas yang dapat membatasi pergerakan tendon.

3. Penyakit reumatoid arthritis.

Penyakit reumatoid arthritis juga merupakan penyebab dari de quervain syndrome karena banyak pekerjaan yag melibatkan banyak pergerakan tangan seperti misalnya tukang kayu, pekerja kantoran, dan pemain alat musik.

4. Posisi pergelangan tangan dan tangan yang tidak biasa.

Posisi pergelangan tangan dan tangan yang tidak biasa seperti pada orang tua baru yang menggendong anaknya juga dapat memicu kondisi ini. (Iam Rohmat,2009)

C. PATOFISIOLOGI

Otot exstensor pollicis brevis dan abductor pollicis longus merupakan dua otot yang bekerja secara berdampingan dan hampir mempunyai fungsi yang relatif sama yaitu menggerakkan ibu jari menjauh dari tangan atau disebut sebagai radial abduction.

De Quervain syndrome pada umumnya dikenal sebagai kondisi peradangan atau tedosynovitis, tetapi evaluasi histologi khusus menunjukkan tidak adanya peradangan yang terlihat dan yang lebih nampak adalah adanya proses degenerasi myxoid yang konsisten dengan proses degenerasi yang kronik dan patologi kasus ini sering teridentifikasi pada seorang wanita yang baru saja menjadi ibu. De Quervain Syndrome umumnya terjadi pada wanita, karena rata-rata wanita mempunyai proccesus styloideus yang lebih besar dari pada laki-laki. (Anonim,2009)

D. TANDA DAN GEJALA

1. Sakit pada sisi ibu jari pergelangan tangan.

2. Nyeri dan pembengkakan di dasar ibu jari.

3. Terdapat benjolan yang terasa berisi cairan di tempat pembengkakan tersebut.

4. Sulit untuk menggerakkan ibu jari dan pergelangan tangan saat anda menggenggam tangan.

5. Sensasi rasa seperti lengket atau tersendat di ibu jari saat ingin digerakkan.

6. Suara seperti gesekan saat tendon ibu jari digerakkan ke depan dan ke belakang tempat yang terjadi inflamasi tersebut.

7. Nyeri dapat muncul tiba-tiba dan dapat bertambah dengan seiring berjalannya waktu.

E. MODALITAS FISIOTERAPI

Pada kasus De Quervain Syndrome yang terkena adalah tendon dari otot otot exstensor policis brevis serta otot abductor policis longus. Modalitas yang dipakai adalah Ultra Sound (US).

Ultra Sound (US) dapat memberikan efek mekanik dan efek panas. Gelombang US menimbulkan adanya peregangan dan pemampatan di dalam jaringan dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi dari US. Oleh karena itu terjadilah variasi tekanan di dalam jaringan atau yang biasa disebut dengan efek micromassage.

Efek micromassage dapat menghasilkan efek panas dalam jaringan. Efek panas tersebut menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi lancar. Hal ini menyebabkan zat-zat nyeri yang tertimbun dalam darah dapat larut sehingga nyeri dapat berkurang.

Efek panas yang dihasilkan adalah tidak sama pada setiap jaringan. Karena bergantung pada bentuk aplikasi US (intermitten dan continous), intensitas dan lamanya terapi.

Pada kasus De Quervain Syndrome penggunaan US dengan menggunakan bentuk aplikasi intermitten untuk aktualitas cedera akut dan continous untuk aktualitas cedera kronis. Pada kasus akut menggunakan intermitten karena cedera yang dialami belum parah sehingga kerusakan pada jaringan juga belum terlalu parah. Sedangkan pada kasus kronis menggunakan continous agar lebih efektif karena kerusakan jaringan pada kasus kronis lebih parah.

Penggunaan US dapat menggunakan media gel karena tidak mudah habis atau hilang pada saat digunakan untuk terapi.

Indikasi US :

1. Kelainan-kelainan / penyakit pada jaringan tulang, sendi dan otot.

2. Rheumatoid Arthritis pada stadium tak aktif.

3. Kelainan / penyakit pada system saraf.

4. Kelainan / penyakit pada sirkulasi darah.

5. Penyakit-penyakit pada organ dalam.

6. Kelainann / penyakit pada kulit.

7. Luka terbuka.

Kontra indikasi US :

a. Mata

b. Jantung

c. Uterus pada wanita hamil

d. Testis

e. Epiphyseal plates

f. Tumor

g. Hilangnya sensibilitas

h. Post traumatic

i. Diabetes Melitus

F. TES KHUSUS

Tes khusus yang digunakan untuk mengetahui adanya cedera De Quervain Syndrome adalah dengan :

1. Finkelstein's Test.

Tes ini dilakukan dengan cara pasien mengepalkan tangannya dimana ibu jari diliputi oleh jari-jari lainnya selanjutnya dilakukan deviasi ulnar plus ekstension. Hasilnya positif menderita De Quervain Syndrome jika pasien merasakan nyeri hebat sehingga menolak untuk melanjutkan gerakan. Diposkan oleh cesceva's di 22:51 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Tidak ada komentar: Poskan Komentar

Anda mungkin juga menyukai