Anda di halaman 1dari 4

7.

Differensial Diagnosis

A. De Quervain syndrome

De Quervain syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah


prosesus stiloideus akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot
abductor polisis longus dan ekstensor polisis brevis setinggi radius distal
dan jepitan pada kedua tendon tersebut (Wright, 2004)
Pasien dengan kondisi yang seperti ini biasanya datang dengan nyeri
pada aspek dorso lateral dari pergelangan tangannya dengan nyeri yang
berasal dari arah ibu jari atau lengan bawah bagian lateral. (Slviya &
Wilson N, 2006).
Hingga saat ini belum ditemukan adanya korelasi yang nyata antara
insiden De Quervain Syndrome dengan sejumlah ras tertentu. Meskipun
penyakit seperti ini sering dijumpai pada pria dan wanita, tetapi De
Quervain Syndrome menunjukkan jumlah yang siknifikan dimana lebih
banyak terjadi pada wanita dibandingkan pada pria. Beberapa sumber
bahkan memperlihatkan rasio yang sangat tinggi pada wanita
dibandingkan pada pria, yaitu 8:1. Menariknya, banyak wanita yang
menderita De Quervain Syndrome selama kehamilannya atau selama
periode postpartum.Pada dasarnya, keluhan tersebut dapat diatasi oleh
ilmu fisioterapi (Read at all, 2000)
Beberapa penyebab De Quervain Syndrome adalah idiopatik atau
tidak diketahui, tetapi penggunaan sendi yang berlebihan atau overuse
(terutama pada ibu jari) sering memunculkan De Quervain Syndrome.
Kebanyakan penyebab lain adalah pemakaian otot yang berlebihan,
umumnya terjadi di sekitar pergelangan tangan, misalnya terlalu banyak
menulis, mengetik, pekerjaan seperti mengrajin, dan sebagainya yang
dapat memicu peradangan (Lane at all, 2001)

B. Syndrom Terowongan Karpal


Sindrom Terowongan Karpal merupakan suatu kumpulan gejala
akibat kompresi pada nervus medianus di dalam terowongan karpal pada
pergelangan tangan, tepatnya di bawah fleksor retinaculum.
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh beberapa tendon
fleksor setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan
ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus
sehingga timbul lah Sindrom Terowongan Karpal.
Faktor mekanik dan vaskular memegang peranan penting dalam
terjadinya Sindrom Terowongan Karpal umumnya Sindrom Terowongan
Karpal terjadinya secara kronis di mana terjadi penebalan fleksor
retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus.
Tekanan yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian
tekanan intravaskuler. Akibatnya aliran darah vena intravaskuler
melambat. Kongesti yang terjadi ini akan mengganggu nutrisi
intravaskular lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak endotel.
Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga
terjadi edema epineural.
Kelainan ini terutama ditemukan pada wanta yang berumur 40-60
tahun, bersifat bilateral sebesar 20%-30% dan biasanya berlangsung 6-12
bulan. Ditemukan rasa tebal, perih, dan tertusuk pada jari terutama ibu
jari,jari telunjuk dan jari tengah. Gejala bertambah hebat pada malam hari,
pada saat bangun, ada waktu mengangkat tangan atau setelah mengerjakan
sesuatu seperti menjahit dan mengetik. Gejala dapat bertambah berat pada
masa kehamilan. Bila kelainan sudah berlangsung lama, maka terdapat
atrofi muskulus abduktor policis brevis pada bagian penonjolan tenar
disertai gangguan sensibilitas.

C. Trigger Finger
Tringger finger atau volar flexor tenosynovitis adalah suatu
kondisi penyakit vascular-kolagen, termasuk rematik artritis, DM, artritis
psoriasis, amidilosis, hipotiroidisme, sarcoidosis, dan sepsis (misalnya:
tuberculosis). Peradangan synovia pada jari tangan dengan manifestasi
keluhan jari tangan tak bisa diluruskan setelah menggenggam, keluhan
seperti itu kebanyakan terjadi pada perempuan berusia 30 tahun ke atas.
Aktivitas rumah tangga, seperti memasak, mencuci, menggunting rumput,
sering disebut sebagai pemicu. Meski demikian, bukan tidak mungkin
kondisi tersebut terjadi pada perempuan yang lebih muda bergantung
aktivitasnya.
Laki-laki bisa saja mengalami Trigger finger. Para pemain musik,
terutama piano, trompet, dan gitar, lebih potensial mengalaminya.
Umunya, keluhan mncul setelah mereka berlatih keras.pada anak-anak,
Trigger finger bisa terjadi pada ibu jari. Sebab pada anak-anak, jemari lain
belum cukup kuat untuk beraktivitas.

Patofisiologi
Tendon yang bengkak (tendinitis) muncul pada seseorang yang
mempunyai kecenderungan terjadi pengumpuan cairan di sekitar tendon
dan sendinya. Hal ini terjadi akibat aktvitas berulang-ulang. Ketika tendon
fleksor ini teriritasi akan muncul nyeri, bengkak, dan kekakuan. Tendon
yang bengkak ini bisa mengganggu gerakan normal pada tendon dan bisa
mengakibatkan jari-jari mengeluarkan suara “klik”, macet, atau
terkuncipada posisinya. Tendon yang mengalami peradanga dan berfungsi
untuk memfleksikan jari-jariini mudah mengiritasi dan melengketi bagian
depan sendi pangkal jari-jari pada telapak tangan.
Tanda panah menunjukkan adanya tenosynovitis fleksor volar yang
memberikan manifestasi pada gangguan dari fungsi tendon untuk
menggerakkan jari tangan

Anda mungkin juga menyukai