Anda di halaman 1dari 3

4.

Diagnosis Banding De Quervain Syndrome

De Quervains syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah prosesus


stiloideus akibat inflamasi pembungkus tendon otot abductor pollicis longus dan ekstensor
pollicis brevis dengan jepitan pada kedua tendon tersebut serta pergesekan yang terlalu banyak
atau lama sehingga sarung tendon menjadi radang dan menebal tetapi tendon normal (Richardson
& Iglarsh, 2009). De Quervains Syndrome adalah suatu bentuk peradangan yang disertai rasa
nyeri dari selaput tendon yang berada di sarung synovial, yang menyelubungi extensor pollicis
brevis dan abductor pollicis longus (Appley, 2008).

Etiologi
Penyebab dari De Quervains syndrome belum diketahui secara pasti. Tetapi ada beberapa faktor
yang dianggap menjadi penyebab dari sindrom ini yaitu:

a. Overuse
Gerakan yang berlebihan dan terlalu dibebani pada sendi carpometacarpal I dapat menyebabkan
ruptur dan peradangan pada daerah tersebut sebagai akibat dari pergesekan, tekanan, dan iskemia
daerah persendian.

b. Trauma Langsung
Trauma langsung yang menyerang pada tendo m. abductor pollicis longus dan m. extensor
pollicis brevis dapat menyebabkan kerusakan jaringan serta peradangan yang bisa menimbulkan
reaksi nyeri.

c. Peradangan Sendi
Kerusakan persendian akibat radang dapat mengakibatkan terjadinya erosi tulang yang
terjadi pada bagian tepi sendi akibat invasi jaringan granulasi dan akibat resorbsi osteoclast. Dan
pada tendon terjadi tenosinovitis yang disertai invasi kolagen yang dapat menyebabkan rupture
tendon baik total maupun parsial (Parry, 2004).

Patofisiologi
Gerakan dan pembebanan yang berlebihan menimbulkan adanya pergesekan, tekanan,
dan iskemia pada sekitar sendi carpometacarpal I, serta nyeri pada pergelangan tangan tepatnya
pada m. abductor pollicis longus dan m. ekstensor pollicis brevis. Proses peradangan ini juga
bisa mengakibatkan timbulnya bengkak dan nyeri (Clarke, 2007). Terjadi inflamasi pada
kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan termasuk pembungkus tendon yang
menutupi tendon otot abduktor pollicis longus dan tendon otot ekstensor pollicis brevis pada tepi
lateral.
Pada trauma minor yang bersifat repetitif atau penggunaan berlebih pada jari-jari tangan
(overuse) menyebabkan malfungsi dari tendon sheath. Tendon sheath yang memproduksi cairan
sinovial mulai menurun produksi dan kualitas cairannya. Akibatnya, pada penggunaan jari-jari
selanjutnya terjadi pergesekan otot dengan tendon sheath karena cairan sinovial yang berkurang tadi
berfungsi sebagai lubrikasi. Sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat fibrosa yang tampak sebagai
inflamasi dari tendon sheath. Proliferasi ini menyebabkan pergerakan tendon menjadi terbatas karena
jaringan ikat ini memenuhi hampir seluruh tendon sheath. Terjadilah stenosis atau penyempitan pada
tendon sheath tersebut dan hal ini akan mempengaruhi pergerakan dari kedua otot tadi. Pada kasus-
kasus lanjut akan terjadi perlengketan tendon dengan tendon sheath. Pergesekan otot-otot ini
merangsang nervus yang ada pada kedua otot tadi sehingga terjadi perangsangan nyeri pada ibu jari
bila digerakkan yang sering merupakan keluhan utama pada penderita penyakit ini. Pembungkus
fibrosa dari tendon abduktor polisis longus dan ekstensor polisis brevis menebal dan melewati
puncak dari prosesus stiloideus radius.

Tanda dan Gejala Klinis


Ada beberapa tanda dan gejala klinis yang dapat kita amati dari penderita De Quervain
syndrome, antara lain:

a. Nyeri pada sekitar ibu jari


b. Bengkak pada pergelangan tangan sisi ibu jari
c. Rasa tebal-tebal pada sekitar pergelangan tangan sisi ibu jari karena syaraf yang menempel pada
selubung tendon ikut teriritasi maupun karena penjepitan syaraf dari tendon yang membengkak
d. Adanya penumpukan cairan pada daerah yang mengalami bengkak
e. Krepitasi saat menggerakkan ibu jari
f. Persendian ibu jari terasa kaku saat bergerak
g. Adanya penurunan lingkup gerak sendi carpometacarpal (Salter, 2008).

Komplikasi
Rasa nyeri pada gerakan ibu jari sebagai akibat dari peradangan m.abductor pollicis longus dan
m.extensor pollicis brevis dapat menimbulkan komplikasi berupa kelemahan otot, ruptur otot serta
disuse atrofi (Clarke,2008).

Prognosis
Prognosis dari De Quervains syndrome adalah baik jika penderita sindrom ini menjalani perawatan
dengan baik dan teratur. Tetapi jika terapi konservatif gagal dilakukan, maka pasien memerlukan
tindakan operasi. Operasi dapat menunjukkan hasil yang baik tetapi ada sekitar satu dari lima
penderita yang dioperasi menemukan masalah baru yang dapat berupa penurunan sensoris pada
daerah punggung tangan serta tenderness pada jaringan parut.

Referensi : eprints.unud.ac.id/ Muskuloskeletal/2013.pdf


Zairin Noor.2012. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal Ed.2.Jakarta:Salemba
Agung, hal.342-343

Anda mungkin juga menyukai