BAB I
PENDAHULUAN
sering, terutama terjadi pada orang – orang yang menggunakan tangannya untuk
morbiditas yang dilaporkan mungkin terjadi pada pasien dengan riwayat nyeri
merupakan syndrome dengan nyeri pada daerah prosesus stiloideus akibat inflamasi
kronik pembungkus tendon otot abductor polisis longus dan ekstensor polisis brevis
setinggi radius distal dan jepitan pada kedua tendon tersebut.Kompartemen dorsal
polisis longus dan tendon otot ekstensor polisis brevis. Pasien dengan kondisi yang
seperti ini biasanya datang dengan nyeri pada aspek dorso lateral dari pergelangan
tangannya dengan nyeri yang berasal dari arah ibu jari atau lengan bawah bagian
atau tidak diketahui, tetapi penggunaan sendi yang berlebihan atau overuse
pekerjaan seperti mengrajin, dan sebagainya yang dapat memicu. Gejala dan
keluhan yang dapat ditimbulkan oleh sindrom ini antara lain rasa nyeri saat
spasme m.abdductor policis longus dan m.ekstensor policis brevis, serta ada nyeri
Bagaimana definisi, tanda dan gejala, diagnosa serta rehabilitasi medik dari
1.3 Tujuan
Mengetahui definisi, tanda dan gejala, diagnosa serta rehabilitasi medik dari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
gerakan di dalam pergelangan tangan) tiga ekstensor dan fleksor, tiga letaknya di
bagian radial, sedangkan dua terletak di bagian ulnar, yang terdiri aras M.ekstensor
tulang. Pergelangan tangan bagian dorsal yang terdiri dari otot-otot ekstensor
karpal. Retinakulum ini terdiri dari jaringan fibrosa. Bagian medial dari
lateralnya melekat pada bagian distal dari os radius. Ada enam kompartemen
jaringan fibrosa yang melalui otot-otot ekstensor ini. Kompartemen ini dipisahkan
satu sama lain oleh jaringan fibrosa. Setiap kompartemen dibungkus oleh tendon
sheath yang berisi cairan sinovial dan semuanya dibungkus oleh retinakulum tadi.
terdiri dari tendon otot ekstensor polisis brevis dan tendon otot abduktor polisis
longus, kompartemen kedua yang terdiri dari tendon otot ekstensor karpi radialis
brevis dan tendon otot ekstensor karpi radialis longus, kompartemen ketiga yaitu
tendon otot ekstensor polisis longus, kompartemen keempat yaitu tendon otot
ekstensor digitorum dan otot ekstensor indicis, kompartemen kelima adalah tendon
4
otot ekstensor digiti minimi, dan kompartemen keenam adalah tendon otot ekstensor
2.2 Definisi
disertai nyeri dari selaput tendon yang berada di penutup sinovial, yang
menyelubungi otot extensor pollicis brevis dan otot abductor pollicis longus. Istilah
De Quervain’s syndrome diperkenalkan pertama kali, setelah ahli bedah dari Swiss
Fritz de Quervain, membuat laporan tentang syndrome ini pada awal tahun 1895.
Tenosynovitis merupakan iritasi yang terjadi pada tendon dan juga lapisan sinovial.
2.3 Epidemiologi
syndrome lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria, yaitu 8:1; pekerjaan
rumah tangga yang melibatkan penggunaan ibu jari dan pergelangan tangan, seperti
Angka kejadian di USA untuk syndrome ini relatif sering, terutama orang-
mengatakan bahwa lebih dari 6000 orang dewasa yang menjadi sampel, ditemukan
kurang lebih 52% dari responden tersebut mengalami nyeri di ekstremitas atas.
quervain tenosynovitis syndrome terjadi sekitar 0.5% pada laki-laki dan 1.3% pada
wanita. .2,3
6
2.4 Etiologi
1. Overuse
daerah persendian
2. Trauma langsung
Trauma yang langsung mengenai tendon otot abductor pollicis longus dan
3. Radang sendi
bagian tepi sendi akibat invasi jaringan granulasi dan akibat resorbsi
2.5 Patofisiologi
dapat menimbulkan gesekan, tekanan, dan iskemia, 5-7 apabila terus menerus akan
inflamasi pada daerah ini umumnya terjadi karena penggunaan tangan dan ibu jari
akibat mikrotrauma kumulatif (repetitif). Pada trauma minor yang bersifat repetitif
7
produksi dan kualitas cairan sinovial.6 Cairan sinovial berfungsi sebagai lubrikan,
sehingga jika terjadi adanya gangguan produksi dan kualitas cairan sinovial dapat
mengakibatkan gesekan antara otot dan pembungkus tendon. Proses gesekan yang
proliferasi jaringan ikat fibrosa. Proliferasi jaringan ikat fibrosa akan memenuhi
tersebut akan mempengaruhi pergerakan otot - otot abductor pollicis longus dan
extensor pollicis brevis. Pada kasus-kasus lanjut akan terjadi perlengketan tendon
dengan pembungkusnya. Gesekan otot - otot ini akan merangsang saraf di sekitar
otot, sehingga menimbulkan nyeri saat ibu jari digerakkan, nyeri ibu jari merupakan
ini juga bisa mengakibatkan timbulnya bengkak serta penurunan lingkup gerak
- Rasa nyeri sekitar ibu jari. Jenis nyerinya adalah nyeri pegal dan akan
dengan melibatkan gerak fleksi atau rotasi ibu jari yang terus-menerus.
Dari pemeriksaan fisik inspeksi dapat ditemukan eritema dan edema pada
lokasi lapisan pembungkus tendon, pada saat palpasi dapat ditemukan adanya nyeri
di atas pangkal ibu jari serta teraba penebalan selubung sinovial. Pemeriksaan tes
abductor pollicis longus dan extensor pollicis brevis. Tes Finkelstein dirancang
oleh Harry Finkelstein (1865-1939) ahli bedah Amerika Serikat pada tahun 1930.
Cara tes ini adalah ibu jari difleksikan hingga menempel telapak tangan diikuti
fleksi keempat jari dalam posisi mengepal dan ibu jari berada di dalam kepalan.7
Pemeriksa menggerakkan tangan pasien deviasi ke arah ulna. Nyeri hebat sepanjang
nyeri saat tes Finkelstein dikarenakan adanya keterbatasan tendon otot abductor
pollicis longus dan extensor pollicis brevis pada kompartemen yang menyempit
karena penebalan retinakulum ekstensor tendon otot abductor pollicis longus dan
dengan bagian yang tidak nyeri. Tidak ada pemeriksaan laboratorium spesifik yang
secara umum juga tidak ada yang spesifik. Pada pemeriksaan ultrasonografi dapat
pollicis longus dan extensor pollicis brevis. Pemeriksaan radiologis lain hanya
pergelangan tangan.
segmen C5 atau C6
3. Fraktur scaphoid: nyeri daerah snuff box pada kompartemen dorsal pertama
10
2.8 Tatalaksana
Tatalaksana Konservatif
1. Farmakoterapi
lapisan tendon ataupun dua titik di antara tendon abductor pollicis longus
Injeksi steroid maksimal dilakukan tiga kali, dengan jeda tiap injeksi dua
minggu.13,14 Komplikasi injeksi steroid antara lain: infeksi lokal pada lokasi
tendon.16-18
2. Rehabilitasi Medik
- Kompres Dingin
- Ultrasonografi (US)
W / cm14
menurunkan rasa nyeri yaitu karena adanya rangsangan arus listrik untuk
b. Latihan
sehat, mengerakkan ibu jari yang sakit dari jari-jari, ulangi 5 - 10 kali
setiap 2 jam14
14
jari dan ibu jari lalu menggerakkan ibu jari dengan melawan hambatan
c. Terapi Orthesa
- Kinesio taping
tenosynovitis syndrome yaitu: daerah atau kulit yang akan dipasang taping
harus bersih, kering dan bebas dari minyak, ukur taping sesuai area yang
dibutuhkan, diukur dari ibu jari sampai tengah antara medial radius dan
elbow dengan bentuk taping “I”. Posisi pasien adalah siku semi fleksi IP 1
fleksi, pergelangan ulnar deviasi (posisi terulur). Taping dipasang dari distal
dan membatasi pergerakan atau imobilisasi ibu jari dan sendi pergelangan
sendi.14
d. Edukasi
dorsal pertama ibu jari untuk mencegah edema lebih lanjut. Idealnya,
Tatalaksana Pembedahan
pada kasus-kasus lanjut telah terjadi perlengketan pembungkus tendon16 atau pada
seperti:17,18
16
1. Pasien dengan nyeri hebat (VAS/ Visual Analogue Scale >8/10) dan inflamasi
lambat
tangan
cara yang pertama insisi kulit sepanjang 3 sentimeter pada area kompartemen dorsal
I pergelangan tangan, dimulai dari dorsal ke volar dengan arah transversal oblik
sejajar lipatan kulit melewati daerah lunak kompartemen dorsal I. Tindakan diseksi
tajam hanya sampai lapisan dermis dan tidak sampai ke lapisan lemak subkutaneus,
gunakan diseksi tumpul untuk lemak subkutaneus. Kemudian cari dan lindungi
I pada sisi dorsoulnar. Dengan ibu jari abduksi dan pergelangan tangan fleksi,
mengangkat tendon otot abductor policis longus dan otot extensor policis brevis
splint thumb spica selama 1-2 minggu untuk imobilisasi ibu jari. Kemudian 10-14
2.9 Prognosis
pembedahan. Pada kasus-kasus lanjut dan tidak merespons baik dengan terapi non-
aktivitas yang repetitif pada pergelangan tangan atau ibu jari hingga tercapai
pengobatan adekuat.18
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
sekitar ibu jari, bengkak pergelangan tangan sisi ibu jari, rasa tebal
sekitar ibu jari, krepitasi saat menggerakkan ibu jari, sendi ibu jari terasa
3.2 Saran
secara rutin serta perlu adanya dukungan yang baik dari keluarga guna
DAFTAR PUSTAKA
2012
1997;39(10):990–1002
2007;18:459-76
2012;25(2):191–200
2009;34(1):11
10. McAuliffe JA. Tendon disorders of the hand and wrist. J Hand Surg
13. Kwon BC, Choi SJ, Koh SH, Shin DJ, Beek GH. Sonographic