Anda di halaman 1dari 8

Perawatan De Quervain Syndrome Wrist Sinestra Dengan Modalitas Kinesiotapping

Disusun Oleh:

GIBRAN PEDRO RUMENTAHING YOGA (01.21.680)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


World Health Organization merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu
keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit
atau kelemahan/cacat. Menurut Kemenkes pada tahun 2009, kesehatan ialah keadaan sehat,
baik secarisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Fisioterapi adalah tindakan rehabilitasi untuk menghindari atau meminimalkan
keterbatasan fisik akibat cedera atau penyakit. Fisioterapi bisa dilakukan pada pasien dari
semua rentang usia dengan berbagai macam tujuan, mulai dari meredakan sakit punggung
hingga persiapan olahraga dan persalinan.
Pada dasarnya, tujuan fisioterapi adalah mengembalikan fungsi tubuh yang normal
setelah terkena penyakit atau cedera. Jika tubuh menderita penyakit atau cedera permanen,
fisioterapi dapat dilakukan untuk mengurangi dampaknya. Tindakan fisioterapi bisa
dilakukan dengan berbagai cara, baik itu penanganan secara manual maupun menggunakan
alat. Modalitas Fisioterapi yang digunakan adalah dengan Kinesiotapping.
Kinesiotapping merupakan sejenis plester perekat berbentuk pita yang terbuat dari
bahan lateks. Penggunaan kinesio taping bisa efektif sampai 3-5 hari. Kinesio taping terdiri
dari untaian elastis polimer yang dibungkus 100% serat kapas. Kinesio taping banyak
digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot, merelaksasi otot, dan menungkatkan
keseimbangan stabilitas postural. (Domingo, 2015).

1.2 Penjelasan Kasus

De Quervain Syndrome merupakan penyakit peradangan yang disertai nyeri dari


selaput tendon yang berada disarung synovial, dimana berfungsi untuk menyelubungi otot
ekstensor pollicis brevis dan otot abductor pollicis longus. Tendon dan otot ini berperan
dalam mengontrol posisi, orientasi, menopang beban dan menjaga stabilitas sendi ibu jari
(Suryani, 2018).

Penyebab De Quervain Syndrome adalah suatu penyakit idiopatik atau tidak


diketahui, tetapi penggunaan sendi yang berlebihan atau overuse pada ibu jari tangan sering
menyebabkan De Quervain Syndrome. Kebanyakan penyebab lain adalah pemakaian otot
yang berlebihan, umumnya terjadi di sekitar pergelangan tangan, misalnya terlalu banyak
bermain handphone, menulis, mengetik, pekerjaan merakit, dan sebegainya dapat memicu
peradangan. Gejala yang ditimbulkan oleh De Quervain Syndrome antara lain rasa nyeri saat
menggerakkan pergelangan tangan dan ibu jari, timbul bengkak sekitar pergelangan tangan
dan adanya nyeri tekan sekitar processus styloideus radii (Thwaites et al 2016)

1.3 Pre Valensi

Perkiraan prevalensi adalah 0,5% pada pria dan 1,3% pada wanita. Prevalensi puncak
biasanya di antara individu antara usia 40 -50 tahun, lebih sering ditemukan pada orang
dengan riwayat epikondilitis medial atau lateral, Ibu baru atau penyedia penitipan anak sering
mengalami gejala bilateral, tetapi gejala ini biasanya mereda setelah anak lebih jarang
diangkat, Dalam pengaturan industri, penelitian telah menunjukkan prevalensi titik 8% ketika
nyeri pergelangan tangan dan tes Finkelstein positif hadir.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kasus

2.1.1 Anatomi Fungsional

Sindrom De Quervain memengaruhi tendon ekstensor polisis brevis (EPB) dan


tendon abduktor polisis longus (APL). Otot-otot ini terletak di sisi dorsal lengan
bawah dan menuju ke sisi lateral ibu jari melalui terowongan fibrosa-osseous yang
terbuat dari processus styloideus radii dan extensor retinaculum.

Extensor pollicis brevis (EPB)

 Asal: ½ sisi dorsal jari-jari, membrana interossea


 Insersi: dasar phalanx proksimal ibu jari
 Fungsi:
 Sendi pergelangan tangan: penculikan radial
 Ibu jari: ekstensi
 Persarafan: cabang interosseus posterior N. radialis
 Arteri: A. interossea posterior

Abductor polisis longus (APL )

 Asal: sisi dorsal radius dan ulna, membrana interossea


 Insersi: dasar ossis metacarpi
 Fungsi:
 Sendi pergelangan tangan: penculikan radial
 Ibu jari: penculikan
 Persarafan: cabang interosseus posterior N. radialis
 Arteri: A. interossea posterior
(Physiopedia.com)

2.1.2 Etiologi

Berdasarkan etiologi, penyebab dari sindrom De Quervain dibagi menjadi tiga


yaitu (1) overuse, (2) trauma langsung, dan (3) radang sendi. Gerakan berlebihan
dapat membebani sendi carpometacarpal I dan menyebabkan radang dan iskemia di
daerah persendian. Trauma langsung juga bisa mengenai otot abductor pollicis longus
dan extensor pollicis brevis sehingga struktur otot dapat rusak dan menimbulkan
nyeri. Proses radang juga melibatkan erosi tulang sehingga terjadi invasi kolagen yang
dapat menyebabkan ruptur tendon. Ketiga mekanisme tersebut dapat menyebabkan
peradangan pada tendon dan sendi, apabila berulang akibat trauma repetitif tersebut
maka sindrom De Quervain dapat muncul. Beberapa keluhan yang sering
disampaikan oleh pasien antara lain nyeri di sekitar ibu jari, bengkak pergelangan
tangan, peumpukan cairan, krepitasi, sendi ibu jari kaku, dan penurunan lingkup gerak
sendi. Secara obyektif, klinisi dapat melakukan Finkelstein Test yang positif apabila
terdapat nyeri hebat sepanjang radius distal (Suryani, 2018).

2.1.3 Patofisiologi

Patofisiologi tenosynovitis de Quervain adalah adanya penebalan tendon pada


kedua otot yang berada dalam kompartemen dorsal pertama di pergelangan tangan sisi
radial. Tenosynovitis de Quervain dikaitkan dengan penggunaan berlebih pergelangan
tangan, terutama pada sisi radial.
2.1.4 Tanda dan Gejala

o Nyeri di pangkal ibu jari, tepat di atas kedua tendon.


o Bengkak dan nyeri di pangkal ibu jari.
o Bengkak dan nyeri di sisi pergelangan tangan.
o Kesulitan menggerakkan ibu jari dan pergelangan tangan saat ingin mencubit
atau menggenggam sesuatu.

2.1.5 Prognosis

Kebanyakan pasien dengan tenosynovitis De Quervain melakukannya dengan


sangat baik dan pada akhirnya terbebas dari gejala mereka dengan perawatan non-
bedah dan/atau bedah. Lima puluh hingga 80% pasien dapat berhasil diobati tanpa
pembedahan dengan belat, NSAID, dan suntikan.

2.1.6 Pemeriksaan Fisioterapi

Tidak ada konsensus tentang pengobatan de Quervain tenosinovitis. Pilihan


pengobatan meliputi istirahat, fisioterapi, analgesik, penggunaan kortikosteroid, belat
jempol spica, dan perbaikan bedah. Rekaman kinesiologis baru-baru ini dimulai untuk
diakui sebagai pilihan pengobatan konservatif untuk tenosinovitis de Quervain.
Tapping kinesiologis digunakan untuk tujuan terapeutik untuk mengurangi rasa sakit
meningkatkan aktivitas bioelektrik otot, dan untuk mengurangi edema.

Dalam literatur, rekaman kinesiologis telah terbukti mempercepat drainase


limfatik dengan meregangkan dan mengangkat kulit selama gerakan ibu jari.
Peningkatan di drainase limfatik menyebabkan edema dan peradangan untuk
menyelesaikan lebih mudah. Melalui mekanisme tersebut, rekaman kinesiologis telah
menjadi metode alternatif untuk pengobatan tenosinovitis radial. Di dalam literatur,
tidak ada informasi yang jelas tentang metode rekaman dan durasinya pada penyakit
de Quervain.
(Gambar 1.2)
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

De Quervain Syndrome merupakan nyeri pergelangan tangan dan ibu jari yang
diakibat inflamasi pembungkus tendon otot Abductor Pollicis Longus dan Extensor Pollicis
Brevis yang disebabkan dari gerakan berulang ataupun gerakan yang berlebihan. Faktor –
faktor yang mempengaruhi terjadinya De Quervain Syndrome adalah usia, jenis kelamin,
massa kerja. Finkelstein Test merupakan test untuk menegakkan diagnosa De Quervain
Syndrome. Intervensi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada De Quervain
Syndrome yaitu Kinesiotapping. Untuk mengetahui pengaruh kinesiotapping terhadap
penurunan nyeri De Quervain Syndrome Kinesiotapping dapat menjadi salah satu
rekomendasi intervensi pada kasus De Quervain Syndrome dengan tujuan untuk menurunkan
nyeri.

3.2 Daftar Pustaka

https://www.physio-pedia.com/De_Quervain%27s_Tenosynovitis#

https://cms.galenos.com.tr/Uploads/Article_30111/BTD-15-227.pdf

http://digilib.unisayogya.ac.id/5499/1/Amalia
%20Oktaviani_1610301171_S1%20Fisioterapi%20-%20amalia%20oktaviani.pdf

https://palangkaraya.go.id/definisi-sehat-menurut-world-health-organization-who-
merumuskan-dalam-cakupan-yang-sangat-luas-yaitu-keadaan-yang/#:~:text=in
%20Tak%20Berkategori-,Definisi%20sehat%20menurut%20%E2%80%9CWorld
%20Health%20Organization%E2%80%9D%20(WHO)%20merumuskan,penyakit
%20atau%20kelemahan%2Fcacat%E2%80%9D.

https://upk.kemkes.go.id/new/layanan/fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai