Anda di halaman 1dari 39

MODUL PEGANGAN MAHASISWA

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Nyeri Sendi
Sindrom Jebakan Saraf Perifer dan Radiks
Nyeri Ekstremitas

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


2018
MODUL
MUSKULOSKELETAL

Diberikan pada Mahasiswa Semester III


Fakultas Kedokteran UMI

Koordinator:
dr. Arni Isnaini A. M.Kes

Sekretaris
dr. Inna Mutmainnah Musa

SISTEM MUSKULOSKELETAL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2018
PENDAHULUAN
Penyakit-penyakit muskuloskletal perlu dicermati dalam penegakan diagnosis,
karena umumnya gejala-gejala yang diperlihatkan hampir sama. Ketelitian dalam
mengumpulkan informasi gejala dan tanda, serta pemeriksaan pendukung sangat
diperlukan. Untuk dignosis penyakit-penyakit dalam bidang Reumatologi, umumnya
digunakan kriteria dari American College of Rheumatology (ACR). Bila gejala dan
pemeriksaan sudah memenuhi, maka dignosis dan terapi sudah dapat dilakukan.
Melalui modul ini, beberapa keluhan penderita berupa nyeri sendi akan
disajikan dalam bentuk skenario. Mahasiswa diharapkan untuk mencermati gejala-
gejala yang ada, kemudian dari keluhan satu dengan lainnya dapat dihubungkan dan
pemeriksaan pendukung yang diperlukan dapat difikirkan.
Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus membaca TIU dan
TIK sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan, dan dapat dicapai
kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor dalam mengarahkan tutorial sangat
penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada
daftar pustaka pendukung. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah
dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli
yang bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan.
Modul ini merupakan salah satu modul yang diberikan pada mata kuliah Sistem
Muskuloskeletal. Diharapkan dari pelaksanaan Problem Based Learning ini,
mahasiswa semakin dapat memahami materi kuliah yang telah diberikan dan terlatih
dalam memecahkan suatu masalah atau kasus klinik secara sistematis dan terarah.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut maka mahasiswa harus aktif dalam proses
pembelajaran PBL tersebut.
Kasus yang ada dalam modul ini diselesaikan dengan metode 7 langkah
pemecahan masalah (Seven Jumps) yang akan diberikan pada petunjuk selanjutnya.
Tapi pada saat diskusi , mahasiswa maupun tutor harus membaca Tujuan dan Sasaran
Pembelajaran tidak menyimpang dari tujuan dan dapat mencapai kompetensi sesuai
yang diharapkan. Peran tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk
diskusi dapat diperoleh dari bahan perkuliahan yang telah diberikan serta referensi
yang ada. Pada akhir tutorial untuk setiap modul, mahasiswa akan mengikuti Kuliah
Pakar untuk membahas lebih lanjut mengenai modul yang bersangkutan.
Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam
memecahkan masalah penyakit muskulo-skeletal yang akan disajikan pada sistim
selanjutnya.

Makassar, 10 September 2018

Penyusun
TUGAS MAHASISWA

1. Mahasiswa membuka diskusi dengan Do’a yang dipimpin oleh ketua masing-
masing kelas.
2. Setelah membaca dengan teliti scenario di atas, mahasiswa mendiskusikannya
dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 12-15 orang, dipimpin oleh seorang
Ketua dan sekretaris yang dipilih oleh mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini
sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa
dipimpin oleh tutor atau secara mandiri
3. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan
menggunakan buku ajar, majallah, slide, tape atau video, dan internet, untuk
mencari informasi tambahan.
4. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat
bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi
dalam menyelesaikan masalah.
5. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umunya dan kinerja tutor
6. Melakukan penilaian atas kinerja mahasiswa lain dalam kelompoknya.
7. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
8. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum
jelas atau tidak ditemukan jawabannya..
9. Melakukan praktikum di laboratorium Anatomi, Histologi, dan Patologi Klinik.
10. Melakukan latihan di Laboratorium Keterampilan Klinik Pemeriksaan sendi

PROSES EMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa


diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan
mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini :
1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, dan tentukan kata/
kalimat kunci skenario diatas.
2. Identifikasi problem dasar skenario di atas dengan membuat beberapa pertanyaan
penting.
3. Analisa problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
diatas.
4. Klasifikasikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus
tersebut diatas.
6. Cari informasi tambahan tentang kasus diatas dari luar kelompok tatap muka.
Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri.
7. Laporkan hasil diskusi dan sistesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.
Penjelasan :
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan
selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi
dirasa cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan
dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan
penjelasan atas hal-hal yang belum jelas.

JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor,
mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang
tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk
penjelasan dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara
menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama
buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi
ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor . Tujuan :
- Memilih ketua dan sekretaris kelompok
- Brain-storming untuk proses 1 – 5
- Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga : diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk
melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan
melakukan klasifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru
yang diperlukan,
5. Diskusi mandiri ; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah
cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan
tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat : diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan
hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah
pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa
diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian
dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja.
7. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang
salah satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang
didiskusikan pada kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan
penyajian dan laporan lengkap.
8. Pertemuan terakhir : laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-
masing mahasiswa.
Catatan :
 Laporan penyajian kelompok dan perorangan masing-masing diserahkan
satu rangkap ke sistem melalui ketua kelompok.
 Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing.
 Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa
lain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.
TIME TABLE
I II III IV V VI
Pertemuan I Tutorial I Mandiri Kuliah Tutorial II Pertemuan
(Penjelasan) Pengumpulan kosultasi (Laporan Terakhir
informasi Praktikum & Diskusi) (Laporan)
Analisa &
sintese

BAHAN BACAAN & SUMBER INFORMASI


LAIN
A. Buku Ajar dan Jurnal
 Anatomi
 Histologi
 Fisiologi
 Patologi Klinik
 Patologi Anatomi
 Farmakologi
 Internal medicine

1. .Harrison’s Principle of Internal Medicine, edit by Faucy AS, Braunwald E


et al, 15th edition, McGraw Hill Inc, New York, 2001
2. Riardi Pramudyo, Patogenesis Gastropati OAINS, Naskah Lengkap Temu
Ilmiah Reumatologi di Jakarta, 2003
3. John H Klippel, Primer on The Rheumatic Disesases, Edition 12, 2003
4. Muoskowitz, Howell, Altman et all, Osteoarthritis, Diagnosis and Medical/
Surgical Management, 3rd edition, 2001
5. Shaun Ruddy, Edward D.Harris, Clement B.Sledge : Textbook of
Rheumatology, 6th edition, 2001
6. Sjaifullah Noer, dkk : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi ketiga, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta, 1996
 Neurologi
 Orthopedi
B. Diktat dan hand-out
C. Sumber lain : VCD, Film, Internet, Slide, Tape
D. Nara sumber (Dosen Pengampu)

DAFTAR NARA SUMBER SISTEM MUSKULOSKELETAL

No. NAMA DOSEN BAGIAN


1. Bagian Anatomi FK-UMI Anatomi
2. Bagian Fisiologi FK-UMI Fisiologi
3 Bagian Histopatologi FK-UMI Histopatlogi
4. Bagian CP FK-UMI Patologi Klinik
5. dr. Djumadi Achmad, Sp.PA (K),Sp.F Patalogi Anatomi
6. dr. Wisudawan, M.Kes, Sp.JP Farmakologi
7. dr. Nesyana Nurmadilla, M.Gizi Gizi
8. dr. Erlin Syahril, Sp. Rad Radiologi
9. dr. Indah Lestari,Sp.PD Interna
10. dr. Prema Hapsari Hidayati, Sp.PD Interna
11. dr. Andi Kartini Eka Yanti, Sp.PD Interna
12. dr. Moch. Erwin Rachman, M.Kes, Sp.S Neurologi
13. dr. A. Dhedie Prasatia Sam, M.Kes Sp. OT Orthopedi
14. dr.Hj.Hermiaty Nasruddin, M.Kes KM-IKK
15. dr. Imran Safei, Sp.KFR Rehabilitasi Medik
16. dr. Azis Beru Gani, M.Kes, Sp.B Idik
MODUL 1
NYERI SENDI

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan


tentang diagnosis, penyebab-penyebab, dan patofisiologi terjadinya nyeri sendi, serta
dapat membedakan nyeri sendi akibat inflamasi dan nyeri sendi akibat penyebab
mekanik.

SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu :


1. Menjelaskan tentang anatomi sendi lutut, tangan, dan kaki.
2. Menjelaskan tentang lingkup gerak sendi masing-masing sendi tsb diatas.
3. Menjelaskan mekanisme nyeri akibat inflmasi (peradangan).
4. Menjelaskan mekanisme nyeri akibat gangguan mekanik.
5. Mengetahui sendi-sendi yang sering menderita artritis gout, osteoartritis, dan
artritis reumatoid.
6. Menggambarkan kelainan-kelainan sendi akibat inflamasi dan gangguan
mekanik.
7. Menyebutkan jenis-jenis pemeriksaan yang diperlukan untuk mengarahkan
diagnosis penyakit ini
8. Memberikan penanganan yang sesuai dengan penyakitnya
9. Menyebutkan komplikasi penyakit.
10. Menyebutkan diagnosis banding dari osteoartritis dan artritis gout.
11. Menyebutkan cara-cara pencegahan nyeri sendi.

STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok yang diarahkan tutor
2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor
3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam
4. Kuliah khusus dalam kelas
5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, majallah, slide, tape atau video, dan internet
6. Latihan keterampilan klinik pemeriksaan sendi dan analisa gambaran radiologi
sendi
7. Praktikum di laboratorium anatomi dan histologi

PROBLEM TREE
Radiologi
Riwayat penyakit, Symptoms Patologi Klinik
kebiasaan penderita

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis fisis penunjang

KLINIS

MEKANISME
DASAR:

Anatomi
Fisiologi DIAGNOSIS/DD
Histologi
CP
PA

PREVENTION REHABILITATION PENATALAKSANAAN


PROMOTION

BEDAH NON BEDAH


KASUS

SKENARIO - 1 :
Seorang perempuan 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri sendi
pada kedua tangan dan bahu yang dialami 2 bulan terakhir, disertai bengkak dan
kemerahan. Kekakuan pada sendi-sendi tersebut di pagi hari. Pasien juga
kesulitan untuk memakai baju sendiri. Pasien juga mengeluh mudah lelah dalam
1 bulan terakhir. Pasien sering mengkonsumsi obat yang dibeli sendiri, namun
karena sering merasakan nyeri ulu hati, sehingga pasien menghentikan obat
tersebut.

SCENARIO - 1 :
A 30-year-old woman come to the clinic with chif complaint of joint pain in both
hands and shoulders experienced in the past 2 months, accompanied by swelling
and redness. Stiffness of the joints in the morning. Patients also experienced
difficult to wear their clothes. Patients also complain that they are easily tired in
the past 1 month. Patients often consume self-purchased drugs, but because they
often feel heartburn, the patient stops the drug.

SKENARIO – 2 :
Perempuan 65 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sakit pada panggul
kiri setelah terpeleset dilantai yang dialami sekitar 1 hari yang lalu, sehingga saat
ini hanya terbaring di tempat tidur. Pasien sulit berjalan sejak 1 tahun terakhir
karena nyeri pada kedua lutut. Pasien memiliki tinggi badan 150 cm, dan berat
badan 90 kg.
SCENARIO – 2 :
A 65-year-old woman come to the primary health care center with chif complaint
of left pelvic pain after slipping on the floor, experienced about 1 day ago, so that
she is currently just lying in bed. Patients have difficulty walking since the last 1
year due to pain in both knees. The patient has a height of 150 cm, and a body
weight of 90 kg.

SKENARIO – 3 :
Seorang laki-laki 50 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada sendi
ibu jari kaki kanan yang dialami sejak 1 hari. Nyeri disertai bengkak dan
kemerahan. Pasien riwayat mengalami keluhan yang sama 6 bulan yang lalu,
namun nyeri berkurang setelah mengkonsumsi obat dari dokter. Pasien riwayat
menderita batu saluran kencing 1 tahun yang lalu.

SKENARIO – 3 :
Seorang laki-laki 50 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada sendi
ibu jari kaki kanan yang dialami sejak 1 hari. Nyeri disertai bengkak dan
kemerahan. Pasien riwayat mengalami keluhan yang sama 6 bulan yang lalu,
namun nyeri berkurang setelah mengkonsumsi obat dari dokter. Pasien riwayat
menderita batu saluran kencing 1 tahun yang lalu.
LEMBAR KERJA

1. KLARIFIKASI KATA SULIT

2. TENTUKAN KATA KUNCI


3. TENTUKAN PROBLEM KUNCI DENGAN MEMBUAT
PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
4. JAWABAN PERTANYAAN
5. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

6. INFORMASI BARU
6. INFORMASI BARU
7. KLASIFIKASI INFORMASI
8. HASIL ANALISA & SINTESIS SEMUA INFORMASI
MODUL 2
SINDROM JEBAKAN SARAF PERIFER DAN RADIKS

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang


penyebab, patomekanisme, gambaran klinik, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan
dan pencegahan dari penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan terjadinya sindrom
jebakan saraf perifer dan radiks.

SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul mahasiswa diharapkan mampu:


1. menyebutkan jenis-jenis sindrom jebakan saraf perifer
2. menjelaskan topografi innervasinya CTS
3. menjelaskan patomekanisme CTS dan HNP
4. menjelaskan penyebab terjadinya CTS dan HNP
5. menjelaskan gejala dan tanda-tanda klinik CTS dan HNP
6. Memyebutkan derajat dari CTS dan HNP
7. menjelaskan pemeriksaan penunjang CTS dan HNP
8. menjelaskan penanganan CTS dan HNP

STRATEGI PEMBELAJARAN

1.STRATEGI
Diskusi kelompok yang diarahkan tutor
PEMBELAJARAN
2.1. Diskusikelompok
Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor
yang diarahkan
3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan
tutor
2. dimaksud
Diskusi untuk memperoleh
kelompok mandiri pengertian
tanpa yang lebih mendalam
4. Kuliah khusus dalam kelas
tutor
3. Konsultasi pada narasumber yang
ahli (pakar) pada permasalahan
dimaksud untuk memperoleh
pengertian yang lebih mendalam
5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan
buku ajar, majallah, slide, tape atau video, dan internet
6. Latihan keterampilan klinik pemeriksaan sindroma jebakan
7. Praktikum di laboratorium anatomi, fisiologi, histologi dan patologi klinik

PROBLEM TREE

RIWAYAT PENYAKIT, SYMPTOMS RADIOLOGI


KEBIASAAN PENDERITA PATOLOGI KLINIK

PEMERIKSAAN
ANAMNESIS FISIS PEMERIKSAAN
PENUNJANG

KLINIS

MEKANISME DIAGNOSE BANDING


DASAR
Anatomi
Fisiologi
Histologi SINDROM
CP
DIAGNOSIS
JEBAKAN SARAF &
PA HNP

PREVENTION REHABILITATION PENATALAKSANAAN


PROMOTION

BEDAH NON BEDAH

KASUS
SKENARIO 1
Perempuan 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan ibu jari kanan melemah,
dialami 1 minggu terakhir disertai nyeri pada jari telunjuk dan jari tengah, rasa seperti
kesemutan pada ibu jari dan dirasakan nyeri berkurang jika tangan dikibas-kibaskan.

SCENARIO - 1 :
A woman, 35 years old, come to community health centre complaining right
thumb weakened suddenly 1 week earlier accompanied by ache on index and
middle finger. There is numbness feeling on the thumb and the pain is less if
the hand is wagged.

SKENARIO 2
Laki-laki 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sakit pada punggung
bawah setelah mengangkat barang yang dialami sekitar 3 jam yang lalu. Nyeri
dirasakan terutama daerah bokong dan paha.

SCENARIO - 2 :
A man, 30 years old, come to community health centers with lower back pain after
lifting things 3 hours before. The pain’s felt on buttocks and thigh notably.

LEMBAR KERJA
2. KLARIFIKASI KATA SULIT

2. TENTUKAN KATA KUNCI


4. TENTUKAN PROBLEM KUNCI DENGAN MEMBUAT
PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
4. JAWABAN PERTANYAAN
5. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

6. INFORMASI BARU
6. INFORMASI BARU
7. KLASIFIKASI INFORMASI
8. HASIL ANALISA & SINTESIS SEMUA INFORMASI
MODUL 3
NYERI PADA EXTREMITAS

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang


penyebab, patomekanisme, gambaran klinik, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan
dan pencegahan dari penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan terjadinya nyeri
pada extremitas.

SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul (Skenario 1), mahasiswa diharapkan mampu:


1. menyebutkan penyakit/hal apa saja yang bisa menyebabkan rasa nyeri pada
ekstremitas
2. menjelaskan topografi innervasi extremitas
3. menjelaskan mekanisme nyeri pada extremitas akibat sindroma jebakan
4. menjelaskan penyebab terjadinya sindroma jebakan
5. membedakan jenis dan bagian saraf yang mengalami jebakan
6. menjelaskan gejala dan tanda-tanda klinik sindroma jebakan.
7. menjelaskan pemeriksaan penunjang sindroma jebakan
8. menjelaskan penanganan sindroma jebakan.

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi
STRATEGIkelompok yang diarahkan tutor
PEMBELAJARAN
2. Diskusi kelompok
8. Diskusi mandiriyang
kelompok tanpa diarahkan
tutor
3. Konsultasi
tutor pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh
9. Diskusipengertian
kelompokyang lebih mendalam
mandiri tanpa
tutor
10. Konsultasi pada narasumber yang
ahli (pakar) pada permasalahan
dimaksud untuk memperoleh
4. Kuliah khusus dalam kelas
5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, majallah, slide, tape atau video, dan internet
6. Latihan keterampilan klinik pemeriksaan sindroma jebakan
7. Praktikum di laboratorium anatomi, histologi dan patologi klinik

PROBLEM TREE

Riwayat penyakit, Symptoms Radiologi


kebiasaan penderita Patologi Klinik

PEMERIKSAAN
ANAMNESIS FISIS PEMERIKSAAN
PENUNJANG

KLINIS

MEKANISME DIAGNOSE BANDING


DASAR
Anatomi
Fisiologi
Histologi NYERI PADA
CP
DIAGNOSIS
EXTREMITAS
PA

PREVENTION REHABILITATION PENATALAKSANAAN


PROMOTION

BEDAH NON BEDAH


KASUS

SKENARIO 1
Perempuan 35 tahun datang ke puskesmas dengan benjolan pada punggung tangan
kiri, yang dialami sekitar 1 tahun terakhir dan dirasakan semakin membesar tetapi
ukurannya berubah-ubah, kadang-kadang rasa kesemutan pada jari-jari tangan kiri.

SKENARIO 2
Laki-laki 42 tahun datang ke puskesmas dengan benjolan pada pergelangan tangan
kanan bagian depan, yang dialami sekitar 3 bulan terakhir dan dirasakan semakin
membesar tetapi ukurannya berubah-ubah, kadang-kadang rasa kesemutan pada jari-
jari tangan kanan.

SCENARIO - 1 :
A woman, 35 years old, come to community health centers with bumps on back of
the left hand since 1 year ago. The bumps felt bigger but the size is vary, sometimes
there is numbness on left fingers.

SCENARIO - 2 :
A man, 42 years old, come to community health centers with bumps on right wrist
hand 3 months ago. The bumps felt bigger but the size is vary, sometimes there is
numbness on right fingers.
LEMBAR KERJA

3. KLARIFIKASI KATA SULIT

2. TENTUKAN KATA KUNCI


5. TENTUKAN PROBLEM KUNCI DENGAN MEMBUAT
PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
4. JAWABAN PERTANYAAN
5. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

6. INFORMASI BARU
6. INFORMASI BARU
7. KLASIFIKASI INFORMASI
8. HASIL ANALISA & SINTESIS SEMUA INFORMASI

Anda mungkin juga menyukai