MODUL 1 IMUNOLOGI
PENDAHULUAN
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala
Rahmat dan BerkahNya kita masih diberikan kesempatan untuk melanjutkan proses
pembelajaran di FK-UMI pada blok Imunologi dan Hematologi. Salah satu metode
pembelajaran pada blok ini adalah diskusi kelompok berbasis masalah (PBL) melalui
modul. Modul pada blok Imunologi dan Hematologi terbagi atas 2 yaitu modul
Imunologi dan modul Hematologi. Meskipun materi pembelajaran antara kedua modul
sangat berhubungan namun dalam penyajiannya dilakukan secara bertahap. Pada tahap
awal ini mahasiswa akan membahas masalah dalam modul Imunologi, terdiri dari
beberapa kasus yang lazim ditemukan dalam masyarakat. Diharapkan mahasiswa dapat
memanfaatkan modul ini sebagai media pembelajaran dalam memahami ilmu
kedokteran khususnya dalam bidang Imunologi dasar.
Modul ini juga dilengkapi dengan Tujuan Instruktional Umum dan Tujuan
Instruktional Khusus sehingga tutor dan mahasiswa dapat mengerti secara menyeluruh
tentang konsep dasar dari masalah kesehatan yang akan didiskusikan. Juga diharapkan
peranan tutor dalam mengarahkan mahasiswa sehingga diskusi tidak menyimpang dari
tujuan pembelajaran dan kompetensi minimal yang diharapkan dapat dicapai.
Kami memahami modul Imunologi ini masih banyak kekurangannya sehingga
segala saran, masukan dan kritikan sangat diharapkan baik dari para tutor pendamping
(dosen) maupun mahasiswa untuk lebih menyempurnakan buku modul ini.
1
Mekanisme pembelajaran
1. Setelah membaca dengan teliti skenario diatas, anda harus mendiskusikannya dalam
satu kelompok diskusi yang terdiri dari 10 – 12 orang, yang dipimpin oleh seorang
ketua dan sekretaris yang dipilih oleh kelompok anda sendiri. Diskusi kelompok ini
bisa dipimpin oleh tutor atau secara mandiri.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual diperpustakaan dengan menggunakan
buku ajar, majalah, slide, tape atau video dan internet untuk mencari informasi
tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat
bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa atau mensintesa informasi dalam
menyelesaikan masalah.
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umumnya dan kinerja tutor.
5. Melakukan penilaian atas kinerja mahasiswa lain dalam kelompoknya.
6. Berkonsultasi pada narasumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
7. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas
atau tidak ditemukan jawabannya.
8. Melakukan praktikum di laboratorium histologi, mikrobiologi dan patologi klinik .
Penjelasan :
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan
untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya
dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah diatas dapat diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dirasa
cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam
2
bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan
atas hal-hal yang belum jelas.
Catatan :
Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi kelompok serta
laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan satu rangkap ke sekertaris
blok koordinator melalui ketua kelompok.
Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing, dan
dikembalikan ke mahasiswa melalui ketua kelompok untuk perbaikan.
Setelah diperbaiki, masing-masing laporan diserahkan ke sekertaris blok.
Semua mahasiswa dapat menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain
untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.
3
Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang
mekanisme imunitas pada setiap kelainan sesuai dengan skenario, mulai dari penyebab,
patomekanisme reaksi yang terjadi, terutama imunopatogenesis terjadinya reaksi,
kerusakan jaringan, tanda dan gejala yang ditemukan, serta penatalaksanaan kasus yang
diperlukan.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memahami dan Menjelaskan konsep dasar imunologi
2. Menjelaskan patomekanisme imunologik dari setiap gejala / keluhan
3. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh berdasarkan respon imunitas adaptif
4. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh berdasarkan respon imunitas humoral
5. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh berdasarkan respon imunitas seluler
6. Menjelaskan tentang proses inflamasi yang terjadi pada jaringan
7. Menjelaskan aktivitas sel-sel imun dan komponen imunitas lain serta perangkat
imunitas yang berperan dalam respon imun
8. Menjelaskan hubungan mekanisme imunitas dengan pemeriksaan penunjang untuk
penegakan diagnosis penyakit
9. Menjelaskan hubungan mekanisme imunitas dengan pemberian obat dalam
penanganan penyakit
4
Sumber Informasi
1. Buku Ajar :
a. Wahid S dan Miskad UA. Imunologi Lebih Mudah Dipahami, Brilian
Internasional Surabaya, 2016
b. Baratawidjaya K, Rengganis I, Imunologi Dasar, Ed. 11,Badan Penerbit FKUI,
Jakarta, 2014
c. Abbas AK, Lichtman AH, Basic Immunology, 4th Ed. Philadelphia; WB
Sounders Company, 2012
d. Patofisiologi
e. Ilmu Penyakit Dalam
2. Bahan kuliah dan jurnal
3. Sumber lain yang relevan dan update
5
Modul 1
Respon Imunitas
Setelah selesai mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat memahami
tentang respon imunitas tubuh dan menjelaskan tentang penyebab, patomekanisme
imunitas yang dihubungkan dengan tanda / gejala yang ditemukan, diagnosis penunjang,
serta penatalaksanaan kasus yang bersangkutan.
SKENARIO KASUS
Skenario 1
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dibawa orang tuanya ke puskesmas dengan keluhan
demam. Sebelumnya anak tersebut jatuh dari sepeda karena tertabrak motor dan
mengalami luka (berdarah) dilengan kanannya. Dua hari setelah itu, luka dilengannya
belum sembuh dan menjadi bengkak. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kulit sekitar
luka tampak merah, teraba panas dan sakit bila ditekan.
Skenario 2 ;
Seorang anak laki-laki umur 14 tahun dibawa ke PKM dengan keluhan demam. Pasien
juga mengalami bintik-bintik kemerahan pada lengan kanan tapi tidak gatal. Saat sikat
gigi gusi pasien berdarah. Sebelum ke PKM pasien mengalami perdarahan dari hidung.
Riwayat penyakit seperti ini baru pertama kali dialami. Kakak pasien sebelumnya juga
penderita keluhan yang sama, sudah berobat dan sembuh. Pasien sudah minum obat
penurun panas Paracetamol tetapi demamnya tidak sembuh.
Skenario 3 ;
Seorang wanita umur 35 tahun datang ke PKM dengan keluhan batuk, terutama pada
malam hari. Pasien juga kadang-kadang demam yang disertai menggigil. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan benjolan pada daerah leher sebelah kiri, yang tidak sakit
pada penekanan. Pasien sudah pernah berobat dengan diagnosa tuberkulosis tetapi
pengobatan tidak dilakukan sesuai instruksi dokter.
6
Skenario 4
Seorang laki-laki umur 28 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam, diare dan
muntah. Pada pemeriksaan fisik tampak mata pasien berwarna kuning dan pada kulit
lengan terdapat bintik-bintik merah kehitaman. Pada pemeriksaan labpratorium dengan
rapid test didapatkan hasil positif untuk Ig M dan IgG.
LEMBAR KERJA
7
3. Pertanyaan penting
4. Jawaban Pertanyaan
7
5. Tujuan pembelajaran selanjutnya