Anda di halaman 1dari 5

1.

Bagaimana proses pemeriksaan dan pemantauan persalinan normal


Anamnesis
1. Data pribadi
- Nama
- Umur
- Alamat
- Lama pernikahan
- Pekerjaan suami
2. Keluhan saat ini
a. Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan ibu : Sakit Perut tembus ke belakang
b. Lamanya mengalami gangguan tersebut (onset) : Sejak 1 hari lalu
3. Riwayat haid
Perlu diketahui manarke, siklus teratur atau tidak, lama haid, banyak darah selama
haid, disertai nyeri atau tidak dan menopause
HPHT 8 Mei 2021
4. Paritas
Paritas yang ideal adalah 2 -3 dengan jarak persalinan 3- 4 tahun. Bila G lebih dari
lima dan umur ibu lebih dari 35 tahun disebut “Grande Multigravida”.
Dari skenario di sebutkan pasien memiliki riwayat kehamilan G2P0A1 yang berarti
saat ini sudah berada dalam kehamilan kedua, riwayat persalinan nol, dan satu kali
abortus.
5. Riwayat persalinan yang dulu
a. Apakah panggul pernah dilewati janin ukuran normal atau belum?
b. Apakah anak yang dilahirkan dalam keadaan baik atau tidak?
6. Riwayat Penyakit penyakit yang pernah dialami
a. Pernah menderita BM, jantung, asma, ginjal kornik?
b. Pernah menjalai operasi ginekologik atau non-ginekologik
7. Riwayat kehamilan sekarang
a. Asuhan antenatal
b. Obat obat yang dikonsumsi selama kehamilan
c. Pernah menderita edema, hipertens, kejang kejang selama kehamilan?
d. Pernahkah mengeluarkan darah pada saat hamil 7 atau 8 bulan
e. Jika mengalami presbo, pernahka ada versi luar?
f. Indetifikasi penyulit seperti preeklamsia atau hipertensi dalam kehamilan.
8. Tanda tanda persalinan
a. Kapan terasa kencang kencang? Teratur atau belum? Sejak jam berapa?
b. Apakah sudah keluar lendir darah atau malah darah?
c. Apakah sudah mengeluarkan air ketuban? Bila sudah, sejak kapan?
d. Apakah sebelum datang ke UGD sudah mendapat pertolongan? Misalnya apakah
sudah disuruh mengejan oleh dukun?
Di skenarion dikatakan bahwa air ketubannya telah keluar berwarna hijau.

INSPEKSI
Bila tahap inspeks, yang diperiksa adalah tanda tanda persalinan, kedaan umum ibu dan keadaan janin.
KU ibu meliputi kondisinya, apakah bak. Tampak menderita, tampak kesakitan, tampak gelisah dsb. Lalu
periksa apakah ibu mengalami anemia, da adakah edema pada muka dan ekstremitas. Bagaimana
dengan perut ibu? Membuncit, memanjang atau melintang? Seberapa besar? Amati konfigurasi uterus.
Apakah terlihat cincin bandl? Bagaimana dengan vulva ibu? Aoakah tenang, tampak lendir darah, darah,
air ketuban, edema, atau tampak bagian janin yang menumbung

PALPASI
Sebelum melakukan palpasi ada 10 pertanyaan yang harus dipastikan yaitu ;

1. Berapa Tinggi fundus?


2. Bagaimana letak janin ; memanjang, melintang atau oblik?
3. Bagaimana presentasinya?
4. Dimana bagian punggung da dimana bagian kecil?
5. Apa yang ada di fundus?
6. Dimana tonjolan kepala?
7. Apakah engagement sudah terjadi?
8. Berapa TJB , apakah janin satu atau ganda?
9. Bagaimana kualitas HIS?
10. Apakah ada tanda tanda patologis?

Palpasi dilakukan secara sismatik berdasarkan prasat Leopold


- Leopold I : menuntukan berapa tinggi fundus dan apa yang terdapat pada fundus
- Leopold II : menentukan dimana punggung dan bagian kecil
- Leopold III : menentukan the presenting part, yaitu apa yang ada dibagian bawah
- Lepold IV : pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu dengan maksud menentukan ;
a. Menentukan letak cephalic prominence
b. Menentukan apakah kepala masih floatingatau sudah engaged

Gambar 1.1 Prominensia sefalik

-
- Gambar 1.2 palpasi pada posisi oksiput posterior sebelah kanan
Dengan menentukan tinggi fundus uteri, dua hal dapat dihitung yaitu ;
1. Umur kehamilan

2. Rumus Johnson untuk TBJ


a. Bagian kepala janin diatas spina iskiadika atau setinggi setinggi spina
TBJ (gram) = tinggi fundus – 12 ) x 155
b. Bagian kepala dibawah spinna
TBJ (gram) =TFU – 11x 155

Jadi untuk TBJ 4340 gram = 4.3 kg

Dari hasil palpasi didapatkan TFU 40cm, bagian punggung ada di sebelah kanan ibu, TBJ janin 4.3 Kg, HIS
His 4x dalam 10 menit dengan durasi 40-45 dtk, tinggi fundus 2 jari dibawah prosesus
Xyphoideus, perlimaan 4/5. Pembukaan 10cm, selaput ketuban tidak teraba, Hodge 1,

AUSKULTASI

Auskultasi dikerjakan tiap 15 menit pada kala I dantiap 3 -5menit untuk kala II. Dengan mendegarkan DJJ
ada dua hal yang pendting, keadaan umum jain dalam kandungan dan presentasi serta posisi

Didapatkan DJJ janin : 168x/menit

PEMERIKSAAN BIMANUAL

Dilakukan dua pendekatan yakni PD lewat rectum dan PD lewat vagina. Pada prinsipnya ada 4 hal yang
harus dinilai

1. Keadaan servik
a. Apakah serviks mencucu, mendatar. Tebal. Tipis, lunak, tertutup atau terbuka
b. Bila terbuka berapa pembukaannya?
c. Adakah jaringan parut?
d. Bagaimana selaput ketuban? Tebal. Tipis, atau tidak apakah sudah pecah?
2. Keadaa janin
a. Apa presentasinya ? kepala, bokong? Bahu?
b. Jika presentasnya kepala telah ditentuka dimana ubun ubun keccil, sutura sagitalis, ubun
ubun besar
c. Apakah caput suksedanum? Besar atau kecil?
d. Berapa jauh bagian terendah?
e. Bagaimana letak sutura sagitalis : anteroposterior, oblik, atau transverse
f. Apakah sinklitisme
g. Tentukan posisi UUK dan UUB
h. Apakah kepala fleksi atau defleksi?
i. Bil kepala ekstensi tentukan presentasinya apakah puncak kepala dahi atau muka
3. Keadaan pelvis
a. Apakah promontorium teraba? Bila ya, berapa konjugata diagonalis?
b. Berapa bagian linea terminalis dapat teraba? Simetris atau tidak?
c. Bagaimana dengan spina iskiadika : menonjol atau tidak?
d. Bagaimana insisura iskiadika? Dalam atau alandai?
e. Bagaimana kondisi sacrum?
f. Bagaimana dinding samping? A panggul?
g. Perhatikan simfisis pubis, berapa derajat arkusnya, rata atau tidak eprmukaannya?
h. Apakah tonjolan yang mencuat ke dalam rongga panggul?
4. Hubungan keseimbangan janin-panggul
a. Sudahkan kepala engaged?
b. Bila belum.. apakah kepala dapat masuk bila di dorong daru fundus dan suprapubik?
c. Apakah bagian terendah menonjol diatas simfisis
d. Bagaimana dengan sudut MKM?

Dari pemeriksaan bimanual didapatkan bagian terendah adalah kepala

Anda mungkin juga menyukai