Anda di halaman 1dari 4

1.

Apa hubungan antara menurunnya indeks prestasi akademik dengan berpisahnya


kedua orang tua?

Orang tua merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya Pendidikan orang tua, besar
kecilnya penghasilan, cukup kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, rukun
atau tidaknya kedua orang tua, semua itu turut mempengaruhi pencapaian prestasi
belajar mahasiswa. Perhatian dengan penuh kasih sayang dari orang tua akan
menumbuhkan aktivitas anak sebagai suatu potensi yang sangat berharga untuk
menghadapi masa depan. Perhatian tersebut seperti, tanggapan tentang bagaimana
cara orang tuanya memberikan bimbingan belajar dirumah, memperhatikan dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang menunjang pembelajaran, memberikan
dorongan untuk belajar, memberikan pengawasan serta pengarahan pentingnya
belajar.

Kusumastuti, Tri Laswi. 2010. Hubungan antara Tingkat Pendidi- kan dan Penghasilan
Orang Tua dengan Prestasi Belajar IPA Semester Satu Siswa Kelas Tujuh SMP Cinde
Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. 4(2):118. Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 4(2): 119.

2. Hal apa yang harus dilakukan mahasiswa tersebut agar indeks prestasi akademiknya
meningkat?

Dengan membangun perilaku belajar yang efektif guna membantu seseorang


dalam meningkatkan kemampuannya sesuai dengan harapan yang dituju, lalu
membuat metode belajar yaitu pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca
dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi dan mengerjakan
tugas.(Slameto, 2010). Selanjutnya membangun motivasi belajar, dengan adanya
dorongan yang timbul dari seseorang akan mnyebabkan terjadinya perubahan untuk
mencapai tujuan, kebutuhan dan keinginan. Menurut Robbins (2015) bahwa
“Motivasi adalah proses yang menjelaskan mengenai kekuatan, arah dan ketekunan
seseorang dalam upaya untuk mencapai tujuan.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka
Cipta1. Robbins, Stephens. 2015. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat 2.
5(2):244

3. Mengapa kehadiran mahasiswa tersebut tidak mencapai 80%?

Keharmonias keluarga merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap


prestasi belajar mahasisswa (Utama,2013). Kurangnya motivasi dalam belajar yang
mencerminkan minimnya kehadiran maahasiswa tersebut dalam mengikuti
pelajaran. Penliti menmukan bahwa prestasi belajar anak korban berpisahnya kedua
orang tuanya dapat dikatakan rendah dan dibawah rata-rata, sehingga tidak
menonjol dibandingkan dengan teman-temannya. Mereka lebih banyak diam dan
hanya mendengarkan pelajaran yang berlangsung. Selain itu kemampuan
bersosialisasi mereka juga berpengaruh akibat rasa cemas, stress dan juga
rendahnya rasa percaya diri. Menurut hasil analisis pengamatan, anak membutuhkan
kasih saying dan perhatian dari orang tuanya. Peneliti juga menmukan bahwa
berpisahnya kedua orang tua mengakibatkan mahasiswa tersebut mengalami
kesulitan dalam proses pembelajaran.

Harry Ferdinand Mone. 2019. Dampak perceraian orang tua terhadap perkembangan
psikososial dan prestasi belajar. Harmoni Sosial. 6(2):160

4. Solusi apa yang dapat diberikan oleh penasehat akademik agar mahasiswa tersebut
tidak terancam di DO?

Dosen PA merupakan dosen yang ditugaskan untuk membimbing mahasiswa


agar dapat berkuliah dengan baik serta memberi konsultasi baik masalah akademik
maupun non-akademik. Penasehat akademik memberikan perlakukan yang khusus,
antara lain memberikan bimbingan serta motivasi dan dorongan agar mahasiswa
tersebut tumbuh tanggung jawab untuk tetap fokus dalam mengikuti perkuliahan.
Mahasiswa juga dibekali Teknik kemampuan berfikir kreatif oleh penasehat akademi.
Etyadi HA & Nugroho EC. Pengembangan Sistem Bagi Pembimbing Akademik Untuk
Memantau Perkembangan Mahasiswa. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan
Edukasi. 2014; 11(3).

5. Apakah pekerjaan ibunya berpengaruh terhadap kehadiran mahasiswa tersebut?

Dalm hal ini tentu berpengaruh, dari hasil penelitian kusumastuti bahwa
tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa juga berhubungan dengan tingkat
Pendidikan dan tingkat penghasilan orang tua. Karena dengan adanya tingkat
Pendidikan dan tingkat penghasilan yang tinggi diharapkan orang tua unntuk
memberikan perhatian dan kepedulian terhadap kegiatan belajarnya, mahasiswa
juga dapat memenuhi fasilitas belajar dan biaya Pendidikan lainnya, yang pada
gilirannya dapat memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Sebaliknya dengan tingkat Pendidikan yang rendah dan tingkat penghasilan yang
rendah dari orang tua maka akan menguragni perhatian dan kepedulian orang tua
terhadap kegiatan belajar mahasiswa, juga akan mengurangi pemenuhan kebutuhan
atau fasilitas belajar dan biaya Pendidikan lainnnya. Sehingga akan menurunkan
motivasi belajar yang pada gilirannya akan mengurangi prestasi belajar mahasiswa.

Kusumastuti, Tri Laswi. 2010. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Penghasilan
Orang Tua dengan Prestasi Belajar IPA Semester Satu Siswa Kelas Tujuh SMP Cinde
Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. 5(2):112

6. Tindakan apa yang seharusnya dilakukan oleh penasehat akademik setelah


mengetahui konflik dari orang tua mahasiswa tersebut?

Sebagai pendidik ataupun penasehat akademik harus mampu menemukan


cara yang tepat untuk memotivasi agar mahasiswanya belajar dengan sebaik
mungkin. Menurut Brophy (1998) dalam Sudaryono dan Bharat (2004) menyatakan
bahwa “pendidik harus membantu siswanya untuk menghargai nilai dari kegiatan-
kegiatan tersebut.” Sebaik apapun tenaga pengajar dan fasilitas Pendidikan yang
disediakan, mahasiswa tidak akan berprestasi jika tidak memiliki motivasi belajar.
Menurut astuti (2010) bahwa motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong,
menggerakkan dan mengarahkan mahasiswa dalam belajar. Motivasi belajar yang
tinggi akan tercermin dalam ketekukan untuk mencapai kesuksesan dan mampu
mengatasi semua kesulitan yang dihadapi selama pembelajaran. Bila pendidik
membangkitkan motivasi belajar anak didiknya, maka mereka akan memperkuat
respon yang telah dipelajarinya.

Sudaryono, Astuti dan Bharata. 2004. Perilaku Belajar di Perguruan Tinggi. Jurnal
Akuntansi dan Manajemen. Maret. STIE YKPN. Yogyakarta. 5(2):243-244

7. Apakah berpisahnya orang tua mempengaruhi mental dari mahasiswa tersebut?


Tentu saja mempengaruhi, anak merupakan korban yang paling terluka ketika
kedua orang tuanya memutuskan untuk berpisah. Anak dapat merasa ketakutan
karena kehilangan sosok ayah atau ibu mereka, takut kehilangan kasih syang orang
tua yang kini tidak tinggal serumah. Perpisahan kedua orang tua pastinya berdampak
negative terhadap kondisi emosi mahasiswa tersebut, mungkin ada yang menjadi
pendiam ataupun sulit bergaul.hal ini tidak dapat dihindari namun dapat
diminimalisir dengan menciptakan lingkungan yang optimal meski tidak selalu
gampang dicapai orang tua tapi sanagt dibutuhkan bagi mental mahasiswa tersebut.
Sri Widha Haryanie dkk, Dampak perceraian orang tua terhadap emosi anak. 2013.

Anda mungkin juga menyukai