Anda di halaman 1dari 23

MODUL 1

KETERLAMBATAN GERAK KASAR


KELOMPOK 7B

Tutor : dr. Sri Wahyuni Gayatri, M. Kes


SKENARIO 2
Becce usia 24 bulan diantar ibunya ke RS karena Becce tak seperti anak seusianya yang bisa
bicara. Riwayat lahir BB 3100 gram, PB 50 cm, LK 34 cm, usia gestasi 37 minggu. Saat lahir puncak
kepala sedikit menonjol, dan mulai mengecil hari ke-2 setelah dilahirkan, tidak pernah kuning.

Pada pemeriksaan Becce bisa mengucapkan 5 kata, belum bisa kata majemuk; bisa menunjuk 2
gambar. Bisa naik 2 anak tangga, membuat garis lurus, menyusun 2 kubus, gemar bermain boneka,
dan ikut bermain dengan anak tetangga. Antropometri pada usia saat ini: BB 9300 gram, PB 75 cm,
LK 47 cm. Pemeriksaan Fisik; Nn cranialis tak ada kelainan, kontak mata baik. Refleks fisiologis dan
patologis tak ada kelainan. Ibu Becce sangat sibuk, sehingga anaknya lebih sering nonton TV.
Imunisasi dasar lengkap tapi belum mendapat booster. Tiga bulan lalu BB 9200, PB 77 cm. LK 48
cm.
KATA KUNCI
01 Becce usia 24 bulan 05 Pada pemeriksaan yang didapat:

a. Becce bisa mengucapkan 5 kata, belum


02 Belum bisa bicara, tidak seperti anak seusianya bisa kata majemuk

b. Bisa menunjuk 2 gambar.


03 Riwayat lahir BB 3100 gram c. Bisa naik 2 anak tangga, membuat
garis lurus
Saat lahir puncak kepala sedikit menonjol, dan mulai
04 d. Menyusun 2 kubus
mengecil hari ke-2 setelah dilahirkan, tidak pernah
kuning e. Gemar bermain boneka dan senang
bermain dengan anak tetangga
KATA KUNCI
06 Antropometri sekarang: BB 9300 gram, PB 75 cm, LK 47 cm

07 Pemeriksaan fisik : kontak mata baik, Nn cranialis tidak ada kelainan, refleks fisiologis dan
patologis tidak ada kelainan

08
Ibu becce sangat sibuk sehingga anaknya sering nonton TV

09 Imunisasi dasar lengkap tapi belum dapat booster

10 Antropometri tiga bulan lalu BB 9200, PB 77 cm. LK 48 cm


Analisis Data

A. Riwayat Lahir

 Berat Badan 3100 gram (normal)

 Panjang Badan 50 cm (normal)

 Lingkar Kepala 34 cm (normal)

 Usia gestasi 37 minggu (normal)

 Saat lahir kepala menonjol dan mulai mengecil


hari ke-2  trauma lahir  caput succadaenum
dan cephalhematoma

 Tidak pernah kuning


Soetjiningsih, et al.2016.Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta:EGC. Hal 98-115.
ANALISIS DATA
B. Pemeriksaan Perkembangan Anak
Berdasarkan skenario, becce berumur 24 bulan. Pada anak umur 18-24 bulan normalnya anak sudah
mengalami peningkatan fungsi-fungsi individu seperti perkembangan sensorik, motorik, kognitif,
komunikasi/berbahasa dan emosi-sosial. Pada anak usia 18-24 bulan normalnya anak sudah mampu
mengalami perkembangan seperti :
1. Naik turun tangga
2. Menyusun 6 kotak
3. Menunjuk mata dan hidung
4. Menyusun 2 kata
5. Belajar makan sendiri
6. Menggambar garis di kertas atau pasir
7. Mulai belajar cara mengontrol buang air kecil dan buang air besar
8. Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yamg lebih besar
9. Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka

Pelayanan Dasar. Pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Kementrian Kesehatan RI. 2016
ANALISIS DATA

Berdasarkan dari perhitungan perkiraan berat badan tersebut, Becce di indikasi mengalami perlambatan pertumbuhan dimana
Becce hanya memiliki berat badan 9300 gram sedangkan seharusnya 12000 gram. Didapatkan juga riwayat 3 bulan yang lalu
Becce hanya mengalami pertambahan berat badan yang tidak signifikan dimana hanya berbeda 100 gram dengan saat ini.

Pada sisi lain, ukuran lingkar kepala becce normal. pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian pula
sebaliknya. Masa pertumbuhan jaringan otak merupakan masa yang rawan. Setiap gangguan pada masa awal akan menyebabkan
gangguan pada jumlah sel otak dan mielinasi yang tidak bisa dikejar pada masa pertumbuhan berikutnya.
Referensi :

1.Pelayanan Dasar. Pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Kementrian Kesehatan RI. 2016

2.Soetjiningsih, et al.2016.Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta:EGC. Hal 98-115.


Berat badan menurut umur : Gizi baik (-2 SD sampai 2 SD)
Panjang badan menurut umur : Sangat Pendek (<-3 SD)
Lingkar kepala : Normal (-2 SD sampai 2 SD)
Soetjiningsih, et al.2013.Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta:EGC. Hal 98-115.
Analisis Data
Ibu Becce sibuk, sehingga anak sering menonton TV.

Pada umur tersebut seharusnya anak diberikan pendidikan atau stimulasi untuk
membantu proses perkembangan kognitif. Belajar adalah proses pengalaman
yang berpengaruh terhadap perkembanagn anak. Anak belajar melalui
pengulangan, meniru, asosiasi dan observasi dan hal tersebut membutuhkan
peran dari orang tua.

Damping anak dan bicarakan apa yang dilihatnya. Pilih acara yang bermutu dan
sesuai dengan perkembangan anak dan batasi agar anak melihat televisi tidak
lebih dari 1 jam sehari.

Referensi:
1.Soetjiningsih, et al.2016.Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta:EGC. Hal 98-115.
2.Ramin A, David W. Dalam : Ricard EB, Robert MK, Hal BJ, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi 18. Philadelphia : Saunders, 2004; 1561
PERTANYAAN
1. Jelaskan factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak!
2. Apa hubungan ibu yang sibuk dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak?
3. Bagaimana hubungan pertumbuhan dan perkembangan anak
dengan Riwayat imunisasi booster?
4. Jika pertumbuhan dan perkembangan anak tidak sesuai dengan
usianya, maka apa yang harus dilakukan oleh ibu dari anak
tersebut?
5. Bagaimanan tatalaksana sesuai dengan scenario?
6. Bagaimana pemenuhan kebutuhan dasar berdasarkan scenario?
7. Bagaimana perspektif islam berdasarkan scenario!
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang Anak

Faktor Faktor
Heredokostitusional Lingkungan

Prenatal Pascanatal

Gizi Gizi

Keadaan Sosial
Mekanis dan Ekonomi

Lain – lain
Referensi : Moersintowarti B. Narendra dkk. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Tahun 2010. CV Sagung Seto: Jakarta.
Hubungan Ibu Sibuk dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Memenuhi kebutuhan anak Inisiasi menyusui dini (IMD),


akan makanan yang ASI ekslusif, memberikan
memenuhi standar emas makanan pendamping Asi
Pemberian (MP-ASI)

Orang tua dalam mendukung


Menjaga kesehatan anak
tumbuh kembang anak

Memberikan belaian, senyuman,


dekapan, penghargaan & bermain,
Memberikan anak perhatian
mendongeng, bernyanyi serta
dan kasih sayang
memberikan contoh tingkah laku
yang baik & benar

Referensi : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Orang tua kunci utama tumbuh kembang anak 2014
Hubungan Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak dengan Riwayat
Imunisasi Booster

Imunisasi booster adalah


imunisasi ulangan Booster penting untuk meningkatkan
(revaksinasi) dari imunisasi kembali respons imun terhadap
dasar yang di berikan pada vaksin yang sudah semakin menurun
waktu-waktu tertentu dan seiring dengan bertambahnya usia.
juga diberikan bila terdapat Jika tidak dilakukan booster, anak
wabah yang terjangkit atau berisiko tidak terlindungi saat terkena
bila terdapat kontak dengan penyakit yang seharusnya bisa
penyakit bersangkutan dicegah, seperti wabah difteri

Referensi : Azisah, Nur. 2012. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Booster Pada Anak di Kota Makassar. UIN Alauddin
Jika pertumbuhan dan perkembangan anak tidak sesuai
dengan usianya, maka apa yang harus dilakukan oleh ibu dari
anak tersebut?

Gerak Kasar Gerak Halus


 
• Dorong agar anak mau berlari, berjalan dengan berjinjit,
bermain di air, menendang, melempar dan menangkap bola • Dorong agar anak mau main balok¬ balok
besar serta berjalan naik turun tangga • Mengenal berbagai ukuran dan bentuk
• Berjalan tanpa terhuyung – huyung • Bermain puzzle
• Melatih keseimbangan tubuh • Menggambar wajah atau bentuk.
• Mendorong mainan dengan kaki • Membuat berbagai bentuk dari adonan kue/lilin mainan

Bicara Bahasa Sosialisasi Kemandirian

• Bernyanyi, bercerita dan membaca sajak-sajak untuk anak, • Ajak anak mengunjungi tempat bermain kebun binatang, bujuk dan
Bicara banyak-banyak kepada anak, Setiap hari, anak dibacakan tenangkan anak ketika rewel, Usahakan agar anak mau melepas
pakaiannya sendiri, Ajari ia makan sendiri dengan memakai sendok dan
buku.
garpu.
• Melihat acara televisi • Mengancingkan kancing baju.
• Mengerjakan perintah sederhana mulai memberi perintah kepada • Permainan yang memerlukan lnteraksi dengan teman bermain
anak. • Membuat rumah-rumahan
• Bercerita tentang apa yang dilihatnya. • Berpakaian
• Mulai diperkenalkan tentang jenis kelamin anak, baik saat memandikan
anak atau memakaikan pakaian.
Referensi : Pelayanan Dasar Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.
Kementrian Kesehatan RI. 2016
PENATALAKSANAAN
SESUAI DENGAN
SKENARIO Kasih sayang

Lingkungan yang ceria

Terapi bermain terstruktur selama 15-30


menit /hari (permainan ci luk ba, dll)

Aktifitas fisik segera setelah sembuh Keterlibatan ibu


(memberi makan, memandikan, bermain dan sebagainya)

Referensi : Kementerian Kesehatan RI. 2011. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Cetakan ke enam. Jakarta.
Beri contoh kepada orang tua

• Menu dan cara membuat makanan dengan kandungan energi dan zat
gizi yang padat, sesuai dengan umur berat badan anak
• Terapi Bermain Terstruktur
• Memberikan makanan dengan porsi kecil dan sering, sesuai dengan
umur anak
• Membawa anaknya kembali untuk kontrol secara teratur :
- Bulan 1 : 1x/minggu
- Bulan II : 1x/2 minggu
- Bulan III VI : 1x/bulan
• Pemberian suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster)
• Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali (dosis sesuai
umur)

Referensi : Kementerian Kesehatan RI. 2011. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Cetakan ke enam. Jakarta.
Biarkan anak melihat acara
Berdasarkan skenario anak tersebut terjadi
anak-anak di televisi.
gangguan tahapan perkembangan bicara bahasa
Damping anak dan
bicarakan apa yang
Stimulasi yang perlu dilakukan : dilihatnya. Pilih acara yang
bermutu dan sesuai dengan
Bernyanyi, bercerita perkembangan anak dan
dan membaca sajak- batasi agar anak melihat
sajak untuk anak. Ajak Setiap hari, anak televisi tidak lebih dari 1
agar ia mau ikut serta dibacakan buku jam sehari.

Bicara banyak-banyak Dorong agar anak mau


kepada anak, gunakan menceritakan hal-hal yang
kalimat-kalimat pendek, dilakukan dan dilihatnya
jelas dan mudah ditiru anak Melihat acara televisi

Referensi : Kementerian Kesehatan RI. 2011. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Cetakan ke enam. Jakarta .
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Berdasarkan Skenario

A.) Pemenuhan kebutuhan gizi (ASUH)

1. Zat gizi yang mencukupi dan seimbang


2. Perawatan kesehatan dasar
3. Pakaian
4. Perumahan
5. Higiene diri dan lingkungan
6. Kesegaran jasmani (olahraga dan rekreasi)
B.) Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang (ASIH).
1. Kasih sayang orang tua
2. Rasa aman
3. Harga diri
4. Dukungan / dorongan
5. Mandiri
6. Rasa memiliki
7. Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan, dan
pengalaman
C.) Pemenuhan kebutuhan stimulasi dini (ASAH)
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Sulistyoningsih. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Perspektif Islam
QS al-Baqoroh : 233

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak
dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya
dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum
dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin
anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [QS al-
Baqoroh : 233]
Thank
YOU!

Anda mungkin juga menyukai