Pada pemeriksaan Becce bisa mengucapkan 5 kata, belum bisa kata majemuk; bisa menunjuk 2
gambar. Bisa naik 2 anak tangga, membuat garis lurus, menyusun 2 kubus, gemar bermain boneka,
dan ikut bermain dengan anak tetangga. Antropometri pada usia saat ini: BB 9300 gram, PB 75 cm,
LK 47 cm. Pemeriksaan Fisik; Nn cranialis tak ada kelainan, kontak mata baik. Refleks fisiologis dan
patologis tak ada kelainan. Ibu Becce sangat sibuk, sehingga anaknya lebih sering nonton TV.
Imunisasi dasar lengkap tapi belum mendapat booster. Tiga bulan lalu BB 9200, PB 77 cm. LK 48
cm.
KATA KUNCI
01 Becce usia 24 bulan 05 Pada pemeriksaan yang didapat:
07 Pemeriksaan fisik : kontak mata baik, Nn cranialis tidak ada kelainan, refleks fisiologis dan
patologis tidak ada kelainan
08
Ibu becce sangat sibuk sehingga anaknya sering nonton TV
A. Riwayat Lahir
Pelayanan Dasar. Pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Kementrian Kesehatan RI. 2016
ANALISIS DATA
Berdasarkan dari perhitungan perkiraan berat badan tersebut, Becce di indikasi mengalami perlambatan pertumbuhan dimana
Becce hanya memiliki berat badan 9300 gram sedangkan seharusnya 12000 gram. Didapatkan juga riwayat 3 bulan yang lalu
Becce hanya mengalami pertambahan berat badan yang tidak signifikan dimana hanya berbeda 100 gram dengan saat ini.
Pada sisi lain, ukuran lingkar kepala becce normal. pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian pula
sebaliknya. Masa pertumbuhan jaringan otak merupakan masa yang rawan. Setiap gangguan pada masa awal akan menyebabkan
gangguan pada jumlah sel otak dan mielinasi yang tidak bisa dikejar pada masa pertumbuhan berikutnya.
Referensi :
1.Pelayanan Dasar. Pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Kementrian Kesehatan RI. 2016
Pada umur tersebut seharusnya anak diberikan pendidikan atau stimulasi untuk
membantu proses perkembangan kognitif. Belajar adalah proses pengalaman
yang berpengaruh terhadap perkembanagn anak. Anak belajar melalui
pengulangan, meniru, asosiasi dan observasi dan hal tersebut membutuhkan
peran dari orang tua.
Damping anak dan bicarakan apa yang dilihatnya. Pilih acara yang bermutu dan
sesuai dengan perkembangan anak dan batasi agar anak melihat televisi tidak
lebih dari 1 jam sehari.
Referensi:
1.Soetjiningsih, et al.2016.Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta:EGC. Hal 98-115.
2.Ramin A, David W. Dalam : Ricard EB, Robert MK, Hal BJ, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi 18. Philadelphia : Saunders, 2004; 1561
PERTANYAAN
1. Jelaskan factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak!
2. Apa hubungan ibu yang sibuk dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak?
3. Bagaimana hubungan pertumbuhan dan perkembangan anak
dengan Riwayat imunisasi booster?
4. Jika pertumbuhan dan perkembangan anak tidak sesuai dengan
usianya, maka apa yang harus dilakukan oleh ibu dari anak
tersebut?
5. Bagaimanan tatalaksana sesuai dengan scenario?
6. Bagaimana pemenuhan kebutuhan dasar berdasarkan scenario?
7. Bagaimana perspektif islam berdasarkan scenario!
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang Anak
Faktor Faktor
Heredokostitusional Lingkungan
Prenatal Pascanatal
Gizi Gizi
Keadaan Sosial
Mekanis dan Ekonomi
Lain – lain
Referensi : Moersintowarti B. Narendra dkk. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Tahun 2010. CV Sagung Seto: Jakarta.
Hubungan Ibu Sibuk dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Referensi : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Orang tua kunci utama tumbuh kembang anak 2014
Hubungan Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak dengan Riwayat
Imunisasi Booster
Referensi : Azisah, Nur. 2012. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Booster Pada Anak di Kota Makassar. UIN Alauddin
Jika pertumbuhan dan perkembangan anak tidak sesuai
dengan usianya, maka apa yang harus dilakukan oleh ibu dari
anak tersebut?
• Bernyanyi, bercerita dan membaca sajak-sajak untuk anak, • Ajak anak mengunjungi tempat bermain kebun binatang, bujuk dan
Bicara banyak-banyak kepada anak, Setiap hari, anak dibacakan tenangkan anak ketika rewel, Usahakan agar anak mau melepas
pakaiannya sendiri, Ajari ia makan sendiri dengan memakai sendok dan
buku.
garpu.
• Melihat acara televisi • Mengancingkan kancing baju.
• Mengerjakan perintah sederhana mulai memberi perintah kepada • Permainan yang memerlukan lnteraksi dengan teman bermain
anak. • Membuat rumah-rumahan
• Bercerita tentang apa yang dilihatnya. • Berpakaian
• Mulai diperkenalkan tentang jenis kelamin anak, baik saat memandikan
anak atau memakaikan pakaian.
Referensi : Pelayanan Dasar Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.
Kementrian Kesehatan RI. 2016
PENATALAKSANAAN
SESUAI DENGAN
SKENARIO Kasih sayang
Referensi : Kementerian Kesehatan RI. 2011. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Cetakan ke enam. Jakarta.
Beri contoh kepada orang tua
• Menu dan cara membuat makanan dengan kandungan energi dan zat
gizi yang padat, sesuai dengan umur berat badan anak
• Terapi Bermain Terstruktur
• Memberikan makanan dengan porsi kecil dan sering, sesuai dengan
umur anak
• Membawa anaknya kembali untuk kontrol secara teratur :
- Bulan 1 : 1x/minggu
- Bulan II : 1x/2 minggu
- Bulan III VI : 1x/bulan
• Pemberian suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster)
• Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali (dosis sesuai
umur)
Referensi : Kementerian Kesehatan RI. 2011. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Cetakan ke enam. Jakarta.
Biarkan anak melihat acara
Berdasarkan skenario anak tersebut terjadi
anak-anak di televisi.
gangguan tahapan perkembangan bicara bahasa
Damping anak dan
bicarakan apa yang
Stimulasi yang perlu dilakukan : dilihatnya. Pilih acara yang
bermutu dan sesuai dengan
Bernyanyi, bercerita perkembangan anak dan
dan membaca sajak- batasi agar anak melihat
sajak untuk anak. Ajak Setiap hari, anak televisi tidak lebih dari 1
agar ia mau ikut serta dibacakan buku jam sehari.
Referensi : Kementerian Kesehatan RI. 2011. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Cetakan ke enam. Jakarta .
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Berdasarkan Skenario
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak
dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya
dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum
dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin
anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [QS al-
Baqoroh : 233]
Thank
YOU!