Anda di halaman 1dari 2

Penyakit autoimun

Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun tubuh secara keliru
menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan sel

Mekanisme hepatitis B terdiri dari empat fase, yaitu fase imunotoleran, imunoaktif, serokonversi,
dan resolusi.
Fase Imunotoleran

Fase imunotoleran ditandai oleh respons imun yang terbatas terhadap virus sehingga hanya
terjadi peningkatan minimal aminotransferase serum dan penanda inflamasi sel hati walaupun
HBsAg, HBeAg, dan HBV DNA (Hepatitis B Virus Deoxyribonucleic Acid) dalam serum tinggi.
Pada fase ini, virus bereplikasi secara aktif, namun kelainan secara histologi masih minimal.
Fase Imunoaktif

Pada fase imunoaktif terjadi fluktuasi kadar HBV DNA dan peningkatan respons sel imun serta
kadar aminotransferase dan penanda inflamasi hepatosit. Pada fase ini terjadi respons sel imun
bawaan dan didapat terhadap HBV yang berujung pada destruksi hepatosit yang terinfeksi,
secara histologi dapat ditemukan aktivitas nekroinflamasi pada sel hati
Fase imunoaktif dapat berlangsung hingga bertahun-tahun jika respons imun tidak cukup kuat
untuk membersihkan virus dari tubuh pejamu.

Fase Serokonversi atau Imun Kontrol

Fase ketiga adalah fase serokonversi atau Immune Control ditandai oleh terbentuknya anti-HBe.
Probabilitas serokonversi HBeAg semakin meningkat pada individu dengan kadar
aminotransferase yang lebih tinggi.

Pada fase serokonversi, terdapat tiga kemungkinan nasib perjalanan penyakit hepatitis B:
 Penurunan replikasi virus disertai penurunan aminotransferase dan kadar HBV DNA
yang rendah (hepatitis B inaktif)
 Seroreversi ke HBeAg positif dan kembali ke fase imunoaktif (terjadi pada 10-40% kasus
hepatitis B)
 Kadar HBV DNA tetap tinggi, ALT tetap tinggi, namun HBeAg negatif (terjadi pada
20% kasus)
Fase Resolusi

Fase keempat merupakan fase resolusi di mana terjadi bersihan HBsAg dan pembentukan anti-
HBs.

Virus melepaskan mantelnya di sitoplasma, sehingga melepaskan nukleokapsid. Selajutnya


nukleokapsid akan menembus sel dinding hati. Asam nukleat VHB akan keluar dari
nukleokapsid dan akan menempel pada DNA hospes dan berintergrasi pada DNA tersebut.

Sumber:

1.  Croagh CMN, Lubel JS. Natural history of chronic hepatitis B: Phases in a complex relationship.
World J Gastroenterol 2014;20:10395–404. doi:10.3748/wjg.v20.i30.10395
2. Tran TT. Immune tolerant hepatitis B: A clinical dilemma. Gastroenterol Hepatol 2011;7:511–6.

Anda mungkin juga menyukai