Anda di halaman 1dari 14

MODUL PBL

PERDARAHAN PERVAGINAM

Pegangan Mahasiswa

SISTEM REPRODUKSI

Program Studi Pendidikan Dokter


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
2019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

VISI

Terdepan dalam Pengembangan Pendidikan Kedokteran Berbasis Peradaban Islam

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi kedokteran dengan


mengedepankan profesionalisme dan mempertimbangkan kearifan lokal yang
berbasis integrasi keislaman

2. Menyelenggarakan penelitian yang kreatif dan inovatif di bidang kesehatan ibu


dan anak yang berbasis integrasi keislaman

3. Menyelenggarakan Pengabdian masyarakat yang aplikatif untuk peningkatan


kesehatan ibu dan anak yang merefleksikan kedinamisan integrasi keilmuan

4. Mewujudkan tata kelola yang baik yang mencerminkan nilai-nilai universal Islam.

TUJUAN

1. Menghasilkan lulusan kedokteran yang profesional dan unggul serta mampu


memenuhi tuntutan perkembangan pelayanan kesehatan, perkembangan ilmu
kedokteran dan perkembangan masyarakat.

2. Terwujudnya pendidikan kedokteran sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan


pengabdian masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak yang berbasis integrasi
kelimuan

3. Terciptanya manajemen pengelolaan kelembagaan yang sehat, mandiri, dan


akuntabel, serta terwujudnya lingkungan kampus yang islami

4. Terwujudnya kerja sama dengan lembaga lokal, nasional dan internasional yang
menunjang peningkatan mutu organisasi dan daya saing lulusan

Modul PBL Perdarahan Pervaginam (Pegangan Mahasiswa) 2


PENDAHULUAN
Modul 1 dalam blok sistem reproduksi dengan judul perdarahan pervaginam
ini dibuat untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran Semester V yang mengambil mata
kuliah Sistem Reproduksi. Tujuan pemberian modul ini adalah untuk melatih
kemampuan mahasiswa dalam penanganan penyakit yang bisa menyebabkan kondisi
tersebut. Pada modul ini diberikan dua skenario yang menunjukkan gejala perdarahan
pervaginam pada seorang penderita. Mahasiswa diharapkan mendiskusikan bukan
hanya pada inti masalah saja, tetapi juga hal-hal yang berhubungan dengan
permasalahan tersebut, misalnya patomekanisme penyakit dimana harus dibicarakan
tentang anatomi, histologi, fisiologi, biokimia, gejala-gejala dan cara penanganan
penyakit yang menyebabkan keadaan-keadaan tersebut. Poin terpenting adalah
bagaimana memecahkan masalah yang diberikan, bukan terfokus pada diagnosisnya.
Sebelum menggunakan modul ini, mahasiswa harus membaca Tujuan
Instruksional Umum (TIU) terlebih dahulu sehingga diharapkan diskusi tidak
menyimpang dari tujuan dan dapat dicapai kompetensi yang diharapkan. Peran tutor
dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari
bahan perkuliahan yang telah diberikan serta referensi yang diberikan oleh masing-
masing dosen pemberi kuliah.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiswa dalam
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan perdarahan pervaginam
menegakkan diagnosis dan cara penanganan penyakit dengan gejala perdarahan
pervaginam

Penyusun

Modul PBL Perdarahan Pervaginam (Pegangan Mahasiswa) 3


TUJUAN PEMBELAJARAN
MODUL PERDARAHAN PERVAGINAM

Tujuan Instruksional Umum (TIU):


Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
tentang konsep-konsep dasar yang berhubungan dengan gejala perdarahan
pervaginam serta mampu membedakan beberapa penyakit Sistem Reproduksi yang
memberikan gejala tersebut.

KASUS
Skenario 1 (kelompok 1 s.d. 3)
Ny. A. 41 tahun, G1P0A0 HPHT : 15 Oktober 2019 datang ke IGD RS dengan keluhan
keluar darah dari kemaluan dialami sejak 1 hari yang lalu bergumpal-gumpal. Pasien
mengalami nyeri perut sejak 1 hari terakhir.

Skenario 2 (kelompok 4 s.d. 5)


Ny B, 32 tahun, G8P5A2, HPHT : 12/4/2019 datang ke RS dengan keluhan perdarahan
pervaginam berupa bercak –bercak dialami tadi pagi saat menyapu. Nyeri perut tidak
dirasakan oleh pasien. Riwayat diurut tidak ada.

TUGAS UNTUK MAHASISWA


1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas, mahasiswa
mendiskusikannya dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 10-12
orang, dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris. Ketua dan scriber ini
sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa
dipimpin oleh tutor atau secara mandiri.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan
menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet, untuk
mencari informasi tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah
pendapat bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau
mensintese informasi dalam menyelesaikan masalah.
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umumnya dan kinerja

Modul PBL Perdarahan Pervaginam (Pegangan Mahasiswa) 4


tutor
5. Berkonsultasi pada narasumber yang ahli pada permasalahan dimaksud
untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
6. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang
belum jelas atau tidak ditemukan jawabannya.
7. Melakukan latihan keterampilan klinik anamnesis dan pemeriksaan fisis
Sistem Reproduksi serta keterampilan lain terkait penegakan diagnosis
penyakit Sistem Reproduksi.

PROSES PEMECAHAN MASALAH


Dalam diskusi kelompok, mahasiswa diharapkan memecahkan problem yang
terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian
masalah yaitu:
1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas dan tentukan
kata/kalimat kunci skenario di atas
2. Identifikasi problem dasar skenario di atas dengan membuat beberapa
pertanyaan penting
3. Analisa problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan di atas.
4. Klasifikasi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai mahasiswa atas kasus di
atas.
6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap
muka.
7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang ditemukan.
Keterangan:
- Langkah 1-5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor
- Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri dapat dilakukan
berkelompok atau sendiri-sendiri yang kemudian didiskusikan ulang
bersama kelompok (tanpa kehadiran tutor)

Modul PBL Perdarahan Pervaginam (Pegangan Mahasiswa) 5


- Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi
yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6
bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.

JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan
tanya jawab. Pertemuan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang modul
dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada
pertemuan pertama ini, mahasiswa wajib mengikuti MiniQuiz Pra-PBL
yang mencakup materi-materi yang mendukung mahasiswa dalam
mengikuti diskusi tutorial I.
2. Pertemuan kedua: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang
terpilih menjadi ketua dan scriber, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan: untuk
melaporkan hasil diskusi mandiri dan menyelesaikan proses sampai
langkah 5.
3. Mahasiswa belajar mandiri, baik sendiri-sendiri maupun berkelompok.
Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan.
4. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial. Tujuan: untuk melaporkan hasil
diskusi lalu dan mensintesa informasi yang baru ditemukan. Bila masih
diperlukan informasi baru dilanjutkan lagi seperti no. 2 dan 3.
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila
informasi telah cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan
penyajian dan laporan tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-
ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan terakhir: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi
panel untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan
menanyakan hal-hal yang belum terjawab pada ahlinya (temu pakar).
Setelah diskusi panel, mahasiswa wajib mengikuti MiniQuiz Post-PBL yang
mencakup materi-materi yang ada dalam learning objectives modul yang
telah didiskusikan.

Modul PBL Perdarahan Pervaginam (Pegangan Mahasiswa) 6


Catatan:
• Laporan penyajian kelompok dalam bentuk powerpoint dan word
dikonsultasikan kepada tutor paling lambat pada H+1 pertemuan
II PBL untuk diberikan feedback.
• Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh tutor masing-masing.
• Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan
mahasiswa lain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian

TIME TABLE
PERTEMUAN
I II III IV V VI
Penjelasan Pertemuan Tutorial I Belajar Tutorial II Diskusi
modul Mandiri Pengumpulan mandiri (Laporan panel
(Brain informasi dan +
Storming) (Analisa dan diskusi) MiniQuiz
+ sintesa) Post-PBL
MiniQuiz
Pra-PBL

STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor
2. Diskusi kelompok tanpa tutor
3. Konsultasi pakar pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh
pengertian yang lebih mendalam
4. Kuliah khusus dalam kelas
5. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan
buku ajar, majalah, slide, tape atau video dan internet
6. Latihan keterampilan klinik anamnesis dan pemeriksaan fisis sistem
neuropsikiatri lain terkait penegakan diagnosis penyakit sistem
neuropsikiatri.

Modul PBL Perdarahan Pervaginam (Pegangan Mahasiswa) 7


BAHAN BACAAN DAN SUMBER INFORMASI LAIN
1. Bahan Kuliah Sistem Reproduksi
2. Textbooks/journal yang berhubungan dgn masalah Sistem Reproduksi
3. Buku Kebidanan . Sarwono
4. Buku Kandungan, Sarwono.
5. Williams Obstetrics
6. Williams Gynecology

Modul PBL Perdarahan Pervaginam (Pegangan Mahasiswa) 8


Klarifikasi istilah dan identifikasi kata/kalimat kunci

Modul PBL Perdarahan Pervaginam (Pegangan Mahasiswa) 9


Identifikasi masalah dengan membuat beberapa pertanyaan

Modul PBL Perdarahan Pervaginam (Pegangan Mahasiswa) 10


Analisa masalah dengan menjawab pertanyaan

Modul PBL Perdarahan Pervaginam (Pegangan Mahasiswa) 11


Klasifikasi jawaban atas pertanyaan

Modul PBL Perdarahan Pervaginam (Pegangan Mahasiswa) 12


Tentukan tujuan pembelajaran

Modul PBL Perdarahan Pervaginam (Pegangan Mahasiswa) 13


Informasi tambahan

Modul PBL Perdarahan Pervaginam (Pegangan Mahasiswa) 14

Anda mungkin juga menyukai