Anda di halaman 1dari 23

Buku Kerja Mahasiswa

MODUL 1
LUKA DAN BENGKAK

Semester Akhir 2022 - 2023

IMUNOLOGI DAN HEMATOLOGI


Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
2023
MODUL
LUKA DAN BENGKAK

Modul ini adalah bagian proses pembelajaran pada Blok Imunologi - Hematologi
yang disajikan pada semester II dengan berfokus pada materi Imunologi. Dengan tujuan
mahasiswa dapat memahami konsep dasar gejala penyakit yang disebabkan oleh adanya
gangguan respon imunologi.
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan semua aspek Imunologi tentang gejala
dan kelainan pada kasus – kasus yang diberikan seperti penyebab dan patomekanisme
kelainan, proses imunologi kerusakan jaringan, dan pendekatan lain yang dibutuhkan
untuk penatalaksanaan kasus.
Sebelum menggunakan modul ini, tutor dan mahasiswa diharapkan membaca TIU
dan TIK tersebut sehingga pada diskusi tidak terjadi penyimpangan dari tujuan serta
tercapainya kompetensi minimal yang diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh
dari bacaan yang tercatum pada modul. Kuliah pakar akan diberikan dalam kelas tatap
muka, video pembelajaran dan diskusi kelompok maupun diskusi panel.

Makassar, Juni 2023

Tim Penyusun

Tim Penyusun:
Prof. dr. Syarifuddin Wahid, Ph.D., SpPA(K)., Sp.F., DFM.
dr. Andy Visi Kartika, M.Kes., SpPA., Ph.D.
dr. Irna Diyana Kartika K., M.Kes., SpPK., Ph.D.

2
IMUNOLOGI DAN HEMATOLOGI

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang


mekanisme imunitas pada setiap kelainan sesuai dengan skenario, mulai dari penyebab,
patomekanisme reaksi yang terjadi, terutama imunopatogenesis terjadinya reaksi,
kerusakan jaringan, tanda dan gejala yang ditemukan, serta penatalaksanaan kasus yang
diperlukan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu :


1. Memahami dan menjelaskan konsep dasar imunologi
2. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh berdasarkan respon imunitas innate
3. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh berdasarkan respon imunitas adaptif
4. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh berdasarkan respon imunitas humoral
5. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh berdasarkan respon imunitas seluler
6. Menjelaskan tentang proses inflamasi yang terjadi pada jaringan
7. Menjelaskan aktivitas sel-sel imun dan komponen imunitas lain serta perangkat
imunitas yang berperan dalam respon imun
8. Menjelaskan patomekanisme imunologik dari penyakit yang masuk penyakit
imunologis
9. Menjelaskan hubungan mekanisme imunitas dengan pemeriksaan penunjang untuk
penegakan diagnosis penyakit
10. Menjelaskan hubungan mekanisme imunitas dengan pemberian obat dalam
penanganan penyakit

3
KASUS

SKENARIO 1
Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun dibawa ke unit gawat darurat akibat luka
yang dialami setelah mengalami kecelakaan sepeda motor saat melakukan
balapan liar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan luka terbuka, ukuran 15 x 2 x 2
cm pada lengan kiri, berdarah, dan sedikit kotor. Pada kaki tampak merah dan
bengkak, serta nyeri pada penekanan.

SKENARIO 2
Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang dengan keluhan bercak putih pada kulit
yang tidak merata disertai baal sejak 4 tahun terakhir. Rambut alis menghilang
progresif dan terdapat nodul subkutan di daerah wajah. N. ulnaris kiri menebal
disertai kontraktur lengan.

SKENARIO 3
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan kulit bersisik disertai
luka-luka kecil di daerah lutut, siku, perbatasan rambut kepala dan wajah yang
dirasakan sejak 2 bulan lalu. Sisik melekat dan menyebabkan titik perdarahan
saat diangkat. Pasien juga mengeluhkan jari-jari tangan terasa nyeri dan tampak
bengkak. Badannya juga sering terasa lelah.

SKENARIO 4
Seorang perempuan berusia 70 tahun datang dengan ulkus di kaki kanan yang
baru disadari 1 minggu terakhir. Dasar ulkus tampak ditutupi jaringan granulasi.
Hasil pemeriksaan laboratorium GDS 300 g/dL.

4
ENGLISH CLASS A

A 17-year-old boy is brought to the emergency department due to injuries


sustained after being involved in a motorcycle accident during a wild race. On
physical examination, an open wound was found, measuring 15 x 2 x 2 cm on the
left arm, bleeding, and slightly dirty. The leg looks red and swollen, and is
painful on pressure.

ENGLISH CLASS B

A 30-year-old man came with complaints of scaly skin accompanied by small


wounds on the knees, elbows, border of the hair on the head and face that had
been felt since 2 months ago. The scales adhere and cause bleeding points when
removed. The patient also complained of finger pain and swelling. His body also
often feels tired.

ENGLISH CLASS C

A 70-year-old woman came with a festering wound on the little toe of her right
foot which she had just realized in the last week. The wound appears to be
covered with crusts, smells, and at the edges there is a little granulation tissue.
Laboratory examination results GDS 300 g/dL.

5
TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario yang di atas, anda harus mendiskusikannya
dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 10 – 12 orang, dipimpin oleh seorang
ketua dan sekretaris yang dipilih oleh kelompok anda sendiri. Ketua dan sekretaris ini
sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin
oleh tutor atau secara mandiri.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual (di perpustakaan atau tempat lain),
dengan menggunakan buku ajar, e-book, jurnal, slide materi kuliah, video
pembelajaran dan internet untuk mencari informasi ilmiah tentang topik modul.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat bebas
antar anggota kelompok untuk menganalisa atau mensintesa informasi dalam
menyelesaikan masalah.
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umumnya dan kinerja tutor.
5. Melakukan penilaian atas kinerja mahasiswa lain dalam kelompoknya.
6. Berkonsultasi pada narasumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat,


mahasiswa diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu
dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini :
1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, dan tentukan kata/kalimat
kunci skenario di atas.
2. Identifikasi problem dasar skenario diatas dengan, dengan membuat beberapa
pertanyaan penting.
3. Analisa problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.
4. Klasifikasikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus tersebut
di atas.
6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas dari luar kelompok tatap muka.
Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri.
7. Laporkan hasil diskusi dan sistesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.

6
Penjelasan:
1. Langkah 1 – 5 dan langkah 7 di dampingi oleh tutor. Langkah 6 tanpa tutor.
2. Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka langkah 6 bisa diulangi,
dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7 (tidak tertulis dalam jadwal kegiatan
perkuliahan).

JADWAL KEGIATAN

Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa


dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 10 - 12 orang tiap
kelompok.
1. Pertemuan pertama (pra tutorial) dalam kelas besar (kelas A atau B) dengan tatap
muka satu arah untuk penjelasan dan tanya jawab. Tujuan: menjelaskan tentang
modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada
pertemuan pertama buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua dalam kelompok (langkah 1-5): diskusi tutorial 1 dipimpin oleh
mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh
tutor. Tujuan: Memilih ketua dan sekretaris kelompok, brain-storming untuk langkah
1 – 5, dan pembagian tugas.
3. Pertemuan ketiga dalam kelompok (langkah 6): Diskusi mandiri; dengan proses sama
dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup, diskusi mandiri digunakan untuk
membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan
berulang-ulang diluar jadwal. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan.
4. Pertemuan keempat dalam kelompok (langkah 7): diskusi tutorial 2 seperti pada
tutorial 1. Tujuan: untuk melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran
mandiri dan melakukan klassifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi.
Output :
a. Lembar kerja mahasiswa (individu): merupakan tentang hasil diskusi skenario yang
telah didiskusikan pada kelompoknya yang dapat memberikan gambaran seperti
pada skenario yang didiskusikan pada kelompoknya.
b. Draft laporan kelompok tentang modul

Catatan untuk menghasilkan laporan lengkap :


• Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi kelompok serta
laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan satu rangkap ke sekertaris blok
melalui ketua kelompok.

7
• Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing, dan
dikembalikan ke mahasiswa melalui ketua kelompok untuk perbaikan.
• Setelah diperbaiki, dua rangkap masing-masing laporan diserahkan ke sekertaris
blok.
• Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain
untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.

5. Pertemuan kelima dalam kelas besar (kelas A atau B): diskusi panel dan tanya
pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan
untuk menyelesaikan masalah pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau
kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini.
Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum
pada buku kerja.
Output : Laporan lengkap kelompok tentang modul.

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok di fasilitasi oleh tutor.


2. Diskusi kelompok tanpa tutor (Diskusi mandiri, yang bisa dilakukan kapan saja).
3. Konsultasi pada pakar.
4. Kuliah khusus dalam kelas.
5. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, jurnal, slide materi kuliah, video pembelajaran dan referensi dari internet.

8
BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN

1. Wahid S dan Miskad UA. Imunologi Lebih Mudah Dipahami, Brilian Internasional
Surabaya, 2016
2. Baratawidjaya K, Rengganis I, Imunologi Dasar, Ed. 11, Badan Penerbit FKUI,
Jakarta, 2014
3. Abbas AK, Lichtman AH, Basic Immunology, 4th Ed. Philadelphia; WB Sounders
Company, 2012
4. Gelber RH. 2010. Chapter 67: Leprosy. In: Harrison’s Infectious Disease. San
Fransisco. United States of America. Mc Graw Hill. 2010: pg. 617-620
5. Flores JO, Alonso. Leprosy. In: Tropical Dermatology. Texas. USA. Landes
Bioscience. 2001: pg. 115-123
6. Conway G. Mycobacterium Leprae. Available from: http://microbewiki.canyon.edu.
Accessed: May 13th, 2015
7. Abulafia J, Raul A, Vignale. Review Leprosy : Pathogenesis updated in International
Journal of Dermatology, vol. 38, 1999: 321 – 334
8. Abbas AK., et al. Chapter 15: Immunity to Microbes. In: Cellular and Molecular
Immunology. 7th Ed. United States of America. Saunders Elsevier Inc. 2012: pg. 352
9. Mahajan R, Handa S. Pathophysiology of psoriasis. Indian Journal of Dermatology,
Venerology and Leprology. 2013: 79. pg: 51-82
10. Peters Bryan. Pathophysiology and treatment of psoriasis. American Journal of
Health System Pharatics Inc. 2000:57.pg: 645-62
11. Lowes MA, Krueger JG, Farinas MS. Immunology of Psoriasis. Annu Rev
Immunology. 2014; 32:227-55
12. Nickoloff BJ, Nestle FP. Recent insights into the immunopathogenesis of psoriasis
provide new therapeutic opportunities. The Journal of Clinical Investigation. 2004:
113(2). pg.1-13
13. Grove T, Mulfinger L. The Pathogenesis of Psoriasis : Biochemical Aspect.
Biological & Biomedical Sciences. 2001:1: 1-4
14. Nestle FO, Kaplan DH, Barker J. Mechanisms of disease Psoriasis. The New England
Journal of Medicine.2009. pg. 496-502
15. Monteleone G, Pallone F, MacDonald T, et all. Psoriasis: from pathogenesis to novel
therapeutic approaches. Clinical Science. 2011. 120;1-11
16. Frykberg, R.G., Zgonis, T., Armstrong, D.G., Driver, V.R., Giurini, J.M., et al. 2006.
Diabetic Foot Disorders: A Clinical Practice Guideline (2006 revision). J Foot Ankle
Surg. 45(Suppl.): S1-S66
17. Heyneman, Alexander, et al. “The Role of Silver Sulphadiazine in the Conservative
Treatment of Partial Thickness Burn Wounds : A Systematic Review.” BURNS, vol.
42, no. 7, 2016, pg. 1377–86, doi:10.1016/j.burns.2016.03.029

9
LEMBAR KERJA

1. KATA / PROBLEM KUNCI

2. PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING

10
3. JAWABAN PERTANYAAN

11
12
4. INFORMASI TAMBAHAN

13
14
5. ANALISIS DAN SINTESIS

15
16
6. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

7. INFORMASI BARU

17
18
19
20
21
22
23

Anda mungkin juga menyukai