Anda di halaman 1dari 27

BLOK MDP FK-UMI

2020
Pemeriksaan Cairan Tubuh

Makroskopik Urine

Cairan Pleura

Cairan Perikardium

Cairan Lambung

Cairan Ascites

Cairan Sendi
Makroskopik Urine

 Pemeriksaan urin : Urin Rutin
 Fisik
 Informasi ; kelainan ginjal dan saluran kemih, fungsi
hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal
(hormonal)

 Tujuan tes ;
 Menunjang diagnosis penyakit
 Memantau perjalanan penyakit
 Memantau terapi dan komplikasi
 Skrining
Alat dan Bahan

Pra-analitik

Sampel ; urine (sewaktu atau 12 jam / 24 jam)


Gelas ukur
Indikator pH
Urinometer
Termometer ruang
Gelas ukur Indikator pH

Urinometer Termometer ruang


Analitik

 Tuang sampel urin ke gelas ukur dan catat
volumenya
 Perhatikan warna urine, kejernihan / kekeruhan
 Celupkan 1 carik indikator pH
 Menetapkan Berat Jenis :
 Tuang urin ke urinometer
 Tempatkan hydrometer ke urin ; terapung bebas dan
tidak boleh menyentuh dinding tabung
 Baca nilai BJ pada dasar meniscus

Koreksi pembacaan BJ ;
 Suhu tera : 15°C
 Suhu Ruangan : 32°C
 BJ yang dibaca : 1,015 (contoh)
 Setiap kenaikan suhu 3ºC di atas suhu tera,
tambahkan nilai 0,001 pada nilai BJ.

BJ = (32 - 15) X 0,001 + 1,015


3
Pasca Analitik

 Warna dan kejernihan :
 Jernih atau sedikit keruh dan warna kuning muda.
 Derajat keasaman atau pH : 4,5 - 8,0
 Bau : bau normal ; asam organik yang mudah
menguap.
 Volume : 600 – 2500 ml/24 jam, rata-rata 1500 ml /
24 jam
 Berat jenis (BJ) : 1,005 – 1, 025
Cairan Pleura

 Torakosintesis ; pungsi pleura
 Tes cairan pleura : pemeriksaan cairan dalam rongga
pleura
 Tujuan :
 Penyebab penimbunan cairan
 Penunjang diagnosis
 Pemantauan penyakit, efektifitas terapi dan
komplikasi
 Mengurangi gejala penyakit ; sesak
Pra analitik

 Persiapan pasien ; pengambilan sampel
 Alat dan bahan
 Gelas ukur
 Tabung sampel
 Urinometer / refraktometer
 Indikator pH
Analitik

 Volume ; berdasarkan jumlah hasil aspirasi

 Warna dan kejernihan ; bandingkan pada 3 tabung

 Derajat keasaman ; dengan indikator pH

 BJ ; seperti urinolisis

 Bekuan ; biarkan sampel selama 1 jam pada suhu


ruang
Pasca analitik

 Volume : 1 - 10 cc, tidak berwarna dan jernih
 Perubahan warna ;
 Transudat ; kekuningan dan jernih
 Eksudatif ; kuning (bilirubin), merah atau coklat
(darah), putih kuning dan keruh (nanah), putih
susu atau keruh (chylus), kehijauan (pyocyaneus)
 Berat jenis ;
 < 1,018 ; transudat , > 1,018 ; eksudat
 Bekuan ; normal : tidak ada bekuan
Cairan Pericardium

Perikardiosentesis
 Aspirasi cairan sesuai dengan jenis pemeriksaan.
 Tujuan ; diagnosis dan evaluasi pengobatan.
 3 tabung
 makroskopis dan mikroskopis
 Mikrobiologi
 kimia dan serologi.
 Jenis pemeriksaan (= cairan pleura)
Pasca Analitik

 Volume :10 – 50 ml.
 Warna : bening atau kuning pucat
 Kuning keputihan ; inflamasi.
 Merah kecoklatan ; ruptur otot jantung, hemoragik
 pH : 7,3 – 7,4
 (> 7,4) ; transudat , (< 7,3) ; eksudat
 BJ : 1,012 – 1,018
 (< 1,018) ; transudat, (> 1,018) ; eksudat
 Bekuan : negatif. (+) ; eksudat
Cairan Lambung
 Indikasi

Tukak Lambung, Karsinoma Lambung, Anemia
Pernisiosa, Sindrom Zolinger-Ellison
 Kontra indikasi
 Stenosis/ tumor ganas oesophagus,
Varises/divertikulus oesophagus, Aneurysma aorta,
Dekompensasi jantung, Perdarahan lambung
Tes Makroskopi Cairan Lambung
 Volume, Warna , Bau, Lendir, derajat pH, Berat jenis,
Sisa makanan dan Pus
Pasca Analitik

 Volume : 25 -75 ml
 Kadar meningkat (hipersekresi dan hiperchlorhydria) ;
Ulkus peptik atau duodenal,
Sindrom Zolinger Ellison
Hiperplasia dan hiperfungsi sel antral lambung
Post reseksi usus halus
 Kadar menurun (hiposekresi dan hipochlorhydria) ;
Anemia pernisiosa, Ca gastric, Gastritis atropik,
Post Vagotomi

 Warna ; abu-abu mutiara dan agak keruh
 Warna kehijau-hijauan (biliverdin) dan kuning (bilirubin) ; regurgitasi isi
doudenum ke dalam lambung.
 Merah muda : darah segar, trauma, perdarahan lambung atau osofagus
 Coklat : darah tua ; hemoglobin berubah menjadi hematin asam
 Obat - obatan
 Bau
 Bau asam keras ; stasis dalam lambung disertai peragian
 Bau busuk ; nekrosis dalam lambung
 Bau tinja ; obstruksi usus atau fistel antara usus dan lambung.
 Bau alkohol dan amoniak ; uremia

 Derajat pH : 1,3 - 3,5
 Pus : tidak ada
 Ada : sputum yang ditelan
 Lendir : tidak ada
 Meningkat : dari mulut atau jalan pernafasan
 Sisa makanan : tidak ada
 Ada : Obstruksi pada pyloris (sikatris, tumor,
motilitas kurang)
Cairan Ascites

 Paracentesis

 Indikasi : menegakkan diagnosis dan terapi

 Tes Makroskopis ;

 Volume,

 Warna dan kejernihan,

 pH dan Bekuan
Pasca analitik
 Volume

 semakin besar volume ; penekanan organ
intraperitoneal dan makin patologik.
 Warna dan kejernihan
 kekuningan dan jernih (transudat), makin kuning makin
tinggi kadar protein
 kehijauan (eksudat) ; infeksi pseudomonas aeruginosa,
perforasi ulcus duodeni dan pankreatitis akut.
 kuning ; bilirubin
 merah atau kuning kemerahan ; (eritrosit) keganasan,
pankreatitis, infark pulmonum atau trauma organ.
 kuning muda dan keruh atau chylus seperti susu ; cairan
limpe atau pseudochylus oleh TBC dan arthritis.

 Bekuan
 ( + ) ; eksudat, dan ( - ) ; transudat.
 pH
 (< 7,31) : eksudat pada inflamasi non neoplasmik
(empyema, tuberculosa, penyakit rheumatoid) dan
neoplasmik
 (> 7, 4) : transudat pada sirosis, gagal jantung
kongestif
Cairan Sendi

 Arthrocentesis
 Tes makroskopis ;
 volume, warna dan kejernihan, bekuan spontan,
bekuan mucin dan vuskositas
 Alat dan bahan ;
 Gelas ukur, tabung reaksi
 As. Acetat glacial
 As. Acetat 7N
Analitik

 Warna dan kejernihan :
 Perhatikan warna dan kejernihan sample, bedakan
darah
akibat aspirasi dengan darah dari cairan sendi
 Viscositas
 Isap sample ke dalam spoit tanpa jarum
 Teteskan sample keluar dari spoit, ukur panjang
tetesan
 Rentangkan diantara jari telunjuk dan ibu jari, ukur
panjang rentangan

 Bekuan spontan
 Biarkan sample selama satu jam, lihat apakah ada
bekuan atau tidak
 Bekuan mucin (mucin clot)
 Buat larutan asam acetat 7N dari 40,8 ml asam acetat
glacial dan 100 ml air
 Masukkan 4 ml air aquades dalam tabung reaksi,
tambahkan 1 ml cairan sendi lalu tambahkan 1 tetes
asam acetat 7N aduk kuat-kuat kemudian baca
reaksi segera
Pasca analitik

 Volume ; 0,1 – 3,5 ml
 (> 3,5) ml ; abnormal
 Warna dan kejernihan : tidak berwarna dan jernih
 Kurang jernih : non inflamasi
 Kuning keputihan: Inflamasi spesifik dan non
spesifik karena bertambahnya lekosit
 Kuning kehijauan: Septik atau purulen
 Merah kecoklatan: hemoragik

 Viscositas ; panjang tanpa putus 4-5 cm
 Viskositas tinggi ; non Inflamasi
 Viskositas rendah (<4 cm) ; inflamasi dan septic
 Viskositas bervariasi ; hemoragik
 Bekuan spontan ; tidak membeku
 Positif : peradangan
 Bekuan mucin (mucin clot) : terlihat kenyal dalam cairan
 Sedang : bekuan kurang kuat dan tidak mempunyai batas
tegas dalam cairan jernih
 Jelek : bekuan berkeping-keping dalam cairan keruh

Syukron……..

Anda mungkin juga menyukai