Gastroenteritis Akut
Diajukan kepada:
Dr. B. Susanto Permadi
Nama Tn. D
Jenis kelamin Laki-laki
Usia 11 tahun 10 bulan
Status Menikah
Alamat Bandungan, Ambarawa
Ruang Rawat Melati
Tanggal Masuk 1 September 2017
ANAMNESIS
Keluhan Tambahan
Mual, muntah, perut
terasa nyeri, lemas
Riwayat Penyakit Sekarang
Wajah Raut muka pasien baik dan tidak terdapat kelainan facies
Mata Edema palpebra -/-, alis mata hitam dan tersebar merata, konjungtiva
anemis +/+, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor 3mm/3mm, refleks
cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+,
mata cekung +/+
Telinga ADS: Bentuk telinga normal, serumen (+), membran timpani sulit dinilai,
nyeri tekan dan tarik -/-
Hidung Bentuk hidung normal. Tidak tampak deviasi. Tidak tampak adanya sekret.
Tidak tampak nafas cuping hidung.
Mulut Mukosa bibir kering, berwarna merah muda, sianosis(-)
Jantung
Pulmo Inspeksi : Normochest, gerak dada simetris, retraksi suprasternal dan
supraclavicula (-)
Palpasi : Taktil fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi: Suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-),wheezing (-/-)
Cor Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi Jantung I tunggal, murmur (-), gallop (-).
Hematologi
Ht 39,6 40 - 52%
MCV 84,7 82 96 fL
MCH 30,1 27 32 pg
Hitung Jenis
Kimia Klinik
Medikamentosa
A:
Gastroenteritis Akut
3/09/17 S : BAB 3 kali agak lembek seperti bubur. warna coklat, lendir P :
(-), darah (-), bau tidak busuk atau asam, jumlah sekitar
setengah gelas aqua. Mual (+) muntah (-) mulai makan IVFD Ringer Laktat 20 tpm makro
sedikit-sedikit namun sering. BAK biasa, warna bening Siprofloksasin 500mg/12 jam
Ranitidin iv 1 ampul/12 jam
O: Ondansentron iv 1 ampul/12 jam
KU : Compos mentis, tampak sakit ringan Diet lunak rendah lemak dan serat
Nadi :85x/mnt Small and frequent feeding
RR : 20x/mnt
Suhu : 36,9 0C
Saturasi : 98% tanpa O2
Mata :Anemis (-/-), Ikterik(-/-),cekung (-/-)
THT : Liang telinga lapang, Serumen (-/-), membran
timpani sulit dinilai, napas cuping hidung (-/-),
faring hiperemis (-/-), T1-T1 tenang.
Mulut : Mukosa bibir lembab, sianosis (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorak: Simetris, retraksi (-)
- Cor: BJ I tunggal , BJ II reguler, murmur (-), gallop (-).
- Paru: Suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-) dan
wheezing (-/-)
Abdomen: Datar, supel bising usus (+) meningkat, nyeri tekan
berkurang (+)
A:
Gastroenteritis Akut
3/09/17 S : BAB 3 kali agak lembek seperti bubur. warna coklat, P :
lendir (-), darah (-), bau tidak busuk atau asam,
jumlah sekitar setengah gelas aqua. Mual (+) IVFD Ringer Laktat 20 tpm
muntah (-) mulai makan sedikit-sedikit namun makro
sering. BAK biasa, warna bening Siprofloksasin 500mg/12 jam
Ranitidin iv 1 ampul/12 jam
O: Ondansentron iv 1 ampul/12
KU : Compos mentis, tampak sakit ringan jam
Nadi :85x/mnt Diet lunak rendah lemak dan
RR : 20x/mnt serat
Suhu : 36,9 0C Small and frequent feeding
Saturasi : 98% tanpa O2
Mata :Anemis (-/-), Ikterik(-/-),cekung (-/-)
THT : Liang telinga lapang, Serumen (-/-),
membran timpani sulit dinilai, napas
cuping hidung (-/-), faring hiperemis (-/-
), T1-T1 tenang.
Mulut : Mukosa bibir lembab, sianosis (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorak: Simetris, retraksi (-)
- Cor: BJ I tunggal , BJ II reguler, murmur (-),
gallop (-).
- Paru: Suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-
/-) dan wheezing (-/-)
Abdomen: Datar, supel bising usus (+) meningkat,
nyeri tekan berkurang (+)
A:
Gastroenteritis Akut
4/09/17 S : BAB sudah cukup padat. Frekuensi BAB 2 kali. Mual P :
sudah berkurang. Muntah (-) Nafsu makan membaik. IVFD Ringer Laktat 20 tpm makro
BAK lancar dan volume banyak Siprofloksasin 500mg/12 jam
Ranitidin iv 1 ampul/12 jam
O: Ondansentron iv 1 ampul/12 jam
KU : Compos mentis, tampak sakit ringan Diet lunak rendah lemak dan serat
Nadi :79x/mnt Small and frequent feeding
RR : 20x/mnt Acc Rawat Jalan
Suhu : 36,8 0C
1. Infeksi
Aeromonas Salmonella
Bacillus cereus Shigella
Campylobacter jejuni Staphylococcus aureus
Bakteri Clostridium defficile Vibrio cholera
Eschericia coli Vibrio parahaemolyticus
Plesiomonas shigeloides Yersinia enterocollitica
Astrovirus Rotavirus
Calcivirus Norwalk virus
Virus
Enteric adenovirus Herpes simpleks virus
Coronavirus cytomegalovirus
Masa Tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 47-72 jam
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual-Muntah Sering Jarang Sering + - -
Lamanya Sakit 5-7 hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari variasi 3 hari
Sifat Tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi 5-10x/hari >10x/hari Sering Sering Sering Terus
Menerus
Konsistensi Cair Lembek Lembek Cair Lembek Cair
Sering
Darah - Kadang - + -
Bau langu Buauk + - Amis khas
Warna Kuning Hijau Merah Hijau Kehijauan Tak Bewarna Merah Hijau Seperti air
cucian
beras
Leukosit - + + - + -
Lain-Lain anoreksia Kejang Sepsis Meteo Infeksi
rismus sistemik
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Mikroskopik
1. Rehidrasi
2. Nutrisi
3. Simtomatik
4. Terapi Definitif
Rumus:
a. Dehidrasi minimal (<3%BB)
kebutuhan cairan = 103% x 30-40 cc/kgBB
b. Dehidrasi ringan-sedang (<3-9% BB)
kebutuhan cairan = 109% x 30-40 cc/kgBB
c. Dehidrasi berat (>9% BB)
kebutuhan cairan= 112% x 30-40 cc/kgBB
Pemberian makanan harus langsung dimulai 4 jam setelah
rehidrasi. Makanan diberikan dalam bentuk small dan frequent
feeding dibagi menjadi 6 kali makan sehari. Diet terdiri dari
menu tinggi kalori dan mikronutrien seperti nasi, gandum,
daging, buah, sayur-sayuran. Hindari : susu sapi, kafein,
alkohol, buah-buahan kaleng karena dapat memicu diare
a. Antimotilitas
Agen pilihan adalah loperamid 4 mg dosis awal
dilanjutkan 2 mg tiap diare, maksimal 16 mg/24 jam. Tidak
boleh diberikan pada diare berdarah atau dicurigai diare
inflamasi (demam atau nyeri perut hebat)
b. Antisekretorik
Bismuth salisilat aman digunakan pada anak namun tidak
ditunjukkan bermanfaat pada pasien dewasa
c. Antispasmodik
Antispasmodik tidak boleh digunakan pada ileus paralitik
Hyoscien n butilbromid 10 mg
Ekstrak belladonna 5-10 mg
Papaverin 30-60 mg, 3 x sehari
Mebeverin 35-100 mg, 3 x sehari
d. Pengeras Feses
Atalpugit 2 tab @360 mg tiap diare
Smektit 9 g/24 jam
Kaolin-pektin 2,5 tab @550 mg/20 mg tiap diare
Indikasi pemberian antibiotik: 1) Travellers diarrhea, 2) Diare
sekretorik community acquired, 3) analisis feses menunjukkan
tanda inflamasi 4) Sindrom disentri, 5) usia lanjut,
6)imunokompromais, 7) sepsis, 8) penggunaan prosthesis
Lini pertama
Kuinolon (siprofloksasin 2x500) selama 5-7 hari
Lini kedua
Kotrimazole 2x160 / 800 mg selama 5-7 hari
Bila curiga infeksi parasit
Metronidazole 3x 250-500 mg selama 7-14 hari
Zinc termasuk mironutrien yang mutlak dibutuhkan untuk
memelihara kehidupan yang optimal. Dasar pemikiran
penggunaan zinc dalam pengobatan diare akut didasarkan
pada efeknya terhadap fungsi imun atau terhadap struktur dan
fungsi saluran cerna dan terhadap proses perbaikan epitel
saluran cerna selama diare.
PEMBAHASAN
perubahan konsistensi feses dan frekuensi
BAB dengan perubahan konsistensi
tersebut yang lebih dari 3 kali
menandakan pasien mengalami gejala
diare akut yang onsetnya < 14 hari.3
Pasien BAB encer 6
kali sehari. BAB encer
Volume tinja pasien cukup banyak tiap
seperti air, berwarna
coklat kekuningan,
sekali BAB, hal ini beresiko menimbulkan
tidak ada darah, dehidrasi pada pasien dengan keluarnya
tidak ada lendir, cairan tubuh lewat tinja yang cair
tidak berbau busuk tersebut.
atau asam, volume
setiap BAB kira-kira 1
gelas air mineral
tidak ada lendir atau darah pada tinja
yang merupakan gambaran pada
gastroenteritis tipe invasif atau inflamasi.1
Mual yang dialami pasien
mual dan mutah dikarenakan adanya proses
sebanyak 3 kali, peradangan pada saluran
muntahan berisi pencernaan dan muntah yang
makanan, tidak ada dialami pasien yang berisi makanan
darah. dapat memperparah dehidrasi yang
dialami pasien.
Status mental Baik sadar penuh Normal lemas atau Apatis letargi
gelisah
Pemeriksaan
Penunjang