Anda di halaman 1dari 7

TONSILITIS

ETIOLOGI

Tonsilitis akut

Virus common cold


o Adenovirus, rhinovirus,
influenza, coronavirus,
respiratory syncytial virus
o EBV, HSV, CMV, atau HIV
Bakteria
o Paling sering: Grup A
Streptokokus -hemolitikus
(GABHS)
o Jarang: Staphylococcus
aureus Streptococcus
pneumonia, Mycoplasma
pneumonia, Chlamydia
pneumonia,
pertussis, Fusobacterium, di
phtheria, syphilis,
and gonorrhea

Tonsilitis membranosa

Tonsilitis difteri:
Corynebacterium
diphteriae
Tonsilitis septik:
Streptococcus hemoliticus
di dalam susu sapi
Angina plaut Vincent
(stomatitis ulsero
membranosa): spirochaeta
atau treponema
Penyakit kelainan darah

Tonsilitis kronis
Rangsangan
menahun rokok,
beberapa jenis
makanan, hygiene
mulut buruk,
pengaruh cuaca,
kelelahan fisik,
dan pengobatan
tonsillitis akut
yang tidak adekuat
Kuman tersering:
Streptokokus hemolitikus &
Staphylococcus
aureus

ANAMNESIS
IDENTITAS
Usia muda
Pekerjaan : risiko terpapar kuman, contoh anak usia sekolah atau lingkungan
kerja dengan sanitasi buruk
KELUHAN UTAMA
Sulit menelan (41,3%)
Bau mulut (27%)
Perubahan suara (plummy voice seperti terdapat makanan di mulut), hilang
suara
Nyeri telinga (reffered pain)
Demam, menggigil, kejang
Nyeri kepala
Nyeri rahang dan tenggorokan (bila ada trismus, curiga abses peritonsil)
RPP
Tonsilitis akut dan membranosa
An. Zulzul, usia 13 tahun datang dengan keluhan sakit tenggorok sejak 3 hari
yang lalu, demam dijumpai tidak terlalu tinggi/tinggi, riwayat nyeri tenggorok
sebelumnya (+/-), nyeri menelan (+/-), sesak napas (+/-), leher membengkak (+/-)

Tonsilitis kronik
An. Tanuki, 7 tahun diantar bapaknya ke dokter dengan keluhan utama rasa
mengganjal di tenggorok pada saat makan dan pada saat tidur sering mendengkur.
Penderita sering mengeluh sakit menelan disertai demam, batuk dan pilek yang
berulang hampir setiap dua bulan dalam satu tahun

Tonsilitis kronis eksaserbasi akut


Tn Tomi, 44 tahun datang dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu.
Selain itu pasien juga mengeluh batuk dan nyeri menelan. Hal ini sudah dirasakan
lima kali tahun ini dan dua kali tahun lalu. Pasien selama ini berobat dengan antibiotic
dari dokter dan menghentikan sendiri pengobatan setelah 3 hari.

RPD

R/ imunisasi untuk tonsillitis difteri


R/ kekerapan keluhan penyakit serupa dan pengobatan yang diberikan,
sembuh/tidak

RPK
Tidak ada
RIWAYAT HIGIENITAS, LINGKUNGAN SEKITAR, PEKERJAAN DLL
Pekerjaan, kebiasaan konsumsi makanan kurang higienis,
PEMERIKSAAN FISIK
VITAL SIGN
dalam batas normal
KEPALA & LEHER
Tonsilitis akut
Tenggorok

Tonsil
membengkak
hiperemis
Folikularis: detritus
berbentuk folikel,
lacuna tertutup
membran semu
Lakunaris: bercak
detritus menyatu

Tonsilitis difteri
Tonsil
membengkak
ditutup bercak
putih kotor makin
lama makin
meluas dan
menyatu
membentuk
pseudomembran,
bila diangkat

Tonsilitis
angina
Mukosa mulut
dan faring
hiperemis,
membrane putih
keabuan di
tonsil, uvula,
dinding faring
dan gusi serta
processus
alveolaris

Tonsilitis
kronis
Tonsil
membesar
dengan
permukaan
tidak rata,
kripta melebar,
terisi detritus

Leher

membentuk alur
Kelenjar
submandibula
membengkak dan
nyeri tekan

TORAKS
ABDOMEN
EKSTREMITAS

berdarah
Kelenjar limfa
Kelenjar
leher membengkak submandibula
menyerupai leher
membesar
sapi (bullneck
appearance)

Dbn

dalam batas normal

UKURAN TONSIL

Gambar 1 . Standar pemeriksaan tonsil berdasarkan rasio tonsil terhadap orofaring (dari
medial ke lateral) yang diukur antara pilar anterior kanan dan kiri
Interpretasi:
T0: Tonsil terletak pada fosa tonsil
T1: batas medial tonsil melewati pilar anterior sampai jarak pilar anterior uvula (<25%)
T2: batas medial tonsil melewati jarak pilar anterior-uvula sampai jarak pilar anterioruvula (25-50%)
T3: batas medial tonsil melewati jarak pilar anterior-uvula sampai jarak pilar anterior
uvula (50-75%)
T4: batas medial tonsil melewati jarak pilar anterior-uvula sampai uvula atau lebih
(>75%), kissing

FOTO PASIEN
A

Gambar 2. A) Tonsilitis akut, dengan pembengkakan uvula dan folikel putih pada tonsil, B)
Tonsilitis Vincent dengan perdarahan saat selaput diangkat, C) Bullneck
appearance pada tonsillitis difteri, D) Tonsilitis difteri, tampak pseudomembran
yang bila diangkat berdarah, E) Tonsilitis kronis, tampak kripta melebar, F)
Tonsilitis akut lakunaris tampak gambaran detritus bergabung menjadi satu
membentuk alur, G) Tonsilitis akut folikularis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tonsilitis akut
Laboratorium Kultur apus
tonsil: MO
penyebab

Tes schick

Tidak perlu

Histopatologi

Tidak perlu

Tonsilitis difteri
Preparat dari
permukaan
bawah
membrane semu,
media agar Mac
conkey/Loffler
Menilai
kerentanan
terhadap difteri
Tidak perlu

Tonsilitis
angina
Tidak rutin

Tonsilitis kronis

Tidak perlu

Tidak perlu

Tidak perlu

1. Infiltrasi
limfosit
ringan-sedang
2. Ugras abses
3. Infiltrasi
limfosit difus

Kultur dan tes


resistensi
sediaan apus
tonsil

DIAGNOSIS BANDING

Etiologi

Onset
Gejala

Tonsilitis akut
Sering: EBV atau streptococcus hemolitikus
Jarang: Pneumokokus,
Streptokokus viridians,
Streptokokus piogenes
Cepat, terjadi dalam beberapa hariminggu
Nyeri tenggorokan, demam, lesu

Pemeriksaan Tonsil edema dan hiperemis,


detritus (+), kripta tidak melebar,
Fisik
pembesaran KGB servikal

Tonsilitis kronis
Patogen bervariasi
Faktor risiko: perokok berat, hygiene
mulut buruk, makanan tertentu, cuaca,
kelelahan fisik, pengobatan tonsillitis
tidak adekuat
Lama, beberapa bulan-tahun (menahun)
Rasa mengganjal di tenggorokan, rasa
kering, napas berbau
Tonsil membesar tidak hiperemis,
permukaan tidak rata, kripta melebar,
detritus (-)

TATALAKSANA

EDUKASI

Tonsilitis akut

Tonsilitis difteri

Istirahat cukup,
minum minuman
hangat, konsumsi
cairan menyejukkan

Pencegahan:
imunisasi DPT
Menjaga
kebersihan
Seluruh kontak

Tonsilitis
angina
Higiene mulut

Tonsilitis
kronis
Higiene mulut
dengan
berkumur atau
obat hisap

FARMAKO
LOGI

Analgesic
antipiretik
Bila disebabkan
bakteri:
PP 2x0,61,2juta IU/hari
IM
Fenoksimetil
Penisilin
4x500mg/hr (10
hari) berat
Fenoksimetil
Penisilin 7,512,5
mg/kgBB/hari
4x1 (10 hari)
ringan
Lini ke2:
Eritromisin/
Claritromycin 10
hari
Azitromycin
12mg/kg/hr selama
5 hari

OPERATIF

pasien
mendapat
antibiotic &
vaksin booster
ADS tanpa
menunggu hasil
kultur 20100ribu IU
tergantung usia
dan beratnya
penyakit
Antimikrobial:
PP 50-100rb
KI/BB/hari
selama 7-10
hari, bila alergi
diberi
Eritromicin
40mg/kg/hr
Kortikosteroid:
dengan gejala
obstruksi
saluran napas
atas dan
penyulit
kardiomiopati
toksik
Pengobatan
penyulit
Setelah sembuh
dilakukan
vaksinasi

Antibiotik
spectrum
luas 1
minggu
Vitamin C
&B
Kompleks

Antibiotik
sesuai kultur
Simptomatik

Indikasi tonsilektomi:
Indikasi absolut:
Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran napas,
disfagia berat, gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmoner
Abses peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan
drainase
Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam
Tonsilitis yang membutuhkan biopsy untuk menentukan patologi
anatomi
Indikasi relatif:
Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil pertahun dengan terapi
antibiotic adekuat
Halitosis akibat tonsillitis kronik yang tidak membaik dengan
pemberian terapi medis
Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptokokus yang tidak
membaik dengan pemberian antibiotic -laktamase resisten

CONTOH RESEP
Dr. Enggar Sari K.
SIP. 290892
R/ Procaine benzylpenicillin vial No. I
1 dd I IM

R/ Paracetamol tab 500mg No. IX


3 dd I tab po

Dr. Enggar Sari K.


SIP. 290892
R/ Serum Anti Difteri vial 20000 IU No. I
1 dd I IM
R/ Eritromycin caps 500mg No. VI
2 dd I caps po ac
R/ Paracetamol tab 500mg No. IX
3 dd I tab po

Pro: Zulzul, 13 tahun


Diagnosa: Tonsilitis akut
Dr. Enggar Sari K.
SIP. 290892

Pro: Zilzul, 13 tahun


Diagnosa: Tonsilitis difteri
Dr. Enggar Sari K.
SIP. 290892

R/ Eritromycin caps 500mg No. VI


2 dd I caps po ac

R/ Cefadroxyl 125mg syr No. I


2 dd II cth po

R/ Paracetamol tab 500mg No. IX


3 dd I tab po

R/ Paracetamol syr 500mg No. I


3 dd II cth po

R/ Vitamin B complex tab No. XI


3 dd I tab po
R/ Vitamin C tab No. XI
3 dd I tab po

Pro: Zilzil, 13 tahun


Diagnosa: Tonsilitis angina

Pro: Tanuki,7 tahun


Diagnosa: Tonsilitis kronik

PROGNOSIS
Bonam
DAFTAR PUSTAKA
Soepardi, Efiaty Arsyad. 2001. Beku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok,
Kepala Leher. ed. 5. Jakarta : FKUI.
Wright Steven. 2003. Tonsilitis, tonsillectomy and adenoidectomy. University of Texas
Medical Branch. Diakses melalui http://www.utmb.edu/
MIMS Indonesian index of medical specialities, 2010

Anda mungkin juga menyukai