Anda di halaman 1dari 23

TERTELAN TULANG

Oleh: Rahmat Fajri Ayu Aliyah Enggar Sari Kesuma Wardhani Pembimbing: Dr. Lisa Apri Yanti, Sp.THT-KL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014

Pendahuluan
Relatif umum dalam praktek otolaringologi

Benda asing melalui mulut tersangkut di: Orofaring, hipofaring, tonsil, valekula, sinus piriformis, esofagus tersedak masuk ke dalam laring, trakea dan bronkus. Persentase aspirasi benda asing: hipofaring 5%, laring atau trakea 12%, dan bronkus sebanyak 83 %

Permasalahan
Apa yang paling sering menjadi penyebab tertelan tulang? Bagaimana cara mengatasi bila tulang tertusuk di hipofaring atau valekula? Apa yang akan terjadi bila tulang tidak diangkat?

TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Faring Fisiologi Menelan Benda Asing di Hipofaring

Anatomi Faring
Nasofaring Orofaring Laringofaring (Hipofaring)

Hipofaring

FISIOLOGI MENELAN
1. Pembentukan bolus makanan ukuran dan konsistensi baik 2. Upaya sfingter mencegah terhamburnya bolus dalam fase-fase menelan 3. Kerjasama yang baik otot-otot di rongga mulut mendorong bolus makanan ke arah lambung 4. Mencegah makanan dan minuman masuk ke nasofaring dan laring 5. Mempercepat masuknya bolus makanan ke dalam faring pada saat respirasi

Proses Menelan
1. 2. 3. Fase Oral Fase Faringeal Fase Esofageal

Benda asing di orofaring dan hipofaring


Tersangkut di tonsil, dasar lidah, valekula, sinus piriformis nyeri waktu menelan (odinofagia) Pemeriksaan dengan kaca tenggorok besar (No. 8 dan 10) Benda asing di sinus piriformis menunjukkan Jacksons sign akumulasi ludah di sinus piriformis Bila benda asing menyumbat introitus esofagus, tampak ludah tergenang di kedua sinus piriformis

PEMBAHASAN

Tertelan Tulang

Penyebab paling sering


Anak Anomali kongenital (stenosis, fistula trakeoesofagus, pelebaran pembuluh darah. Tidak sengaja, karena belum mengerti. Dewasa Kehilangan kesadaran (pemabuk, gangguan mental, dan psikosis) Mengunyah makanan yang terlalu terburuburu sehingga tersedak. Tertelan tulang ikan yang tidak disengaja pada saat makan ikan.

Faktor Predisposisi
Faktor individual; umur, jenis kelamin, pekerjaan, kondisi sosial, tempat tinggal. Kegagalan mekanisme proteksi yang normal, antara lain keadaan tidur, kesadaran menurun, alkoholisme dan epilepsi. Faktor fisik; kelainan dan penyakit neurologik. Proses menelan yang belum sempurna pada anak. Faktor dental, medical dan surgical

tindakan bedah, ekstraksi gigi, belum tumbuh gigi molar anak < 4 tahun.
Faktor kejiwaan emosi, gangguan psikis Faktor kecerobohan persiapan makanan kurang baik, makan atau minum tergesa-gesa, makan sambil bermain2

2. Cara mengatasi bila tulang tertelan di hipofaring?


Anatomi hipofaring Dua kondisi pasien:
Stabil Tidak stabil

Pasien Kondisi Tidak Stabil


Gangguan jalan napas, air liur, ketidakmampuan untuk mentolerir cairan, atau bukti sepsis, perforasi, atau perdarahan aktif Penatalaksanaan:
manajemen jalan nafas, diikuti oleh endoskopi segera.

Pasien dengan air liur berlebih memegang suction

Pasien dalam kondisi stabil


Syarat: Pada pasien yang mengeluh sensasi benda asing di orofaringeal, lakukan pemeriksaan orofaringeal langsung dan tidak langsung atau nasopharyngoscopy fiberoptic,

Radiografi melokalisir objek radiopak.


Jika benda asing rujuk untuk endoskopi 35% tajam, panjang (> 5 dari benda-benda tajam cm di kerongkongan, melubangi dinding usus jika tidak dikeluarkan. > 6 cm di dalam perut atau usus halus), atau jumlahnya banyak: Jika benda asing lebih gerakan peristaltik membawa kecil dan tajam lebih dahulu ujung yang tumpul, seperti pin lurus, banyak otoritas transit di saluran merekomendasikan pengeluaran endoskopi untuk hal ini juga. pencernaan tanpa kesulitan

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk ekstraksi tulang di valekula:


Alat dan bahan yang dibutuhkan :
1. Kasa 2. Tongue spatula 3. Headlamp 4. Kaca laring 5. Ekstraktor (aligator) 6. Telengoskope 7. Suction

1. 2. 3. 4.

5. 6. 7.

Jika gejalanya ringan, periksa kemampuan menelan pasien, pertama dengan menggunakan secangkir air kemudian sepotong roti Lihat orofaring menggunakan tongue spatel Lihat hipofaring dengan lampu kepala, perhatikan dasar lidah, tonsil dan valekula, dimana tulang biasanya menyangkut spatula untuk mencari letak tulang Tarik lidah pasien keluar (menggunakan kasa) dan perintahkan pasien mengangkat palatum mole jika pasien ingin muntah menganestesi palatum mole dan faring posterior dengan lidocaine spray 10% atau berkumur menggunakan xylocaine) Tulang ikan yang kecil biasanya sulit dilihat. jika tulang langsung dapat dilihat, hati-hati mengambilnya dengan forsep Tilley. Tulang yang terletak di antara dasar lidah atau hipofaring membutuhkan laringoskopi indirek untuk melihatnya atau dengan telengoscope jika memungkinkan rencanakan pasien untuk follow-up jika nyeri memburuk, timbul demam, sulit bernafas maupun menelan, atau jika sensasi ketulangan tidak teratasi sepenuhnya selama 2 hari

3. Hal yang terjadi bila tulang tak diangkat


Laserasi mukosa Perdarahan Perforasi Fistel trakeo-esofagus Jaringan granulasi Emfisema subkutis pneumotoraks

Anda mungkin juga menyukai