Anda di halaman 1dari 23

Karsinoma Laring

Anggota Kelompok: Aditya Guna W., S.Ked 0510710005 Made Ayu M., S.Ked 0610710078 Muhammad Rizal O., S.Ked 0610713051 Ike Wahyu T., S.Ked 0710710035 Vilda P. Yuwono, S.Ked 0710710063 Chaidar Muttaqin, S.Ked. 0710710111 Rusannah, S.Ked. 0710714037

Page 1

Definisi :
Karsinoma yang berasal dari epitel laring (glottis (60-65%), supraglottis (30-35%) dan subglottis (<5%)) > 90% karsinoma laring adalah squamous cell carcinoma.

Page 2

Patofisiologi
Faktor Predisposisi Gangguan proliferasi dan apoptosis sel Kanker Laring

Sistemik

Suara parau (hoarseness) Stridor Pernafasan terganggu Batuk persisten Batuk berdarah

Penekanan n. Laringeus rekurens

Benjolan di leher

BB turun

Sakit tenggorokan (Sore throat) Dysphagia Odynophagia Sakit telinga (reffered)

Penekanan organ sekitar Page 3

Etiologi
Rokok : faktor risiko terbanyak
Mortalitas penderita kanker laring: perokok 20X dibanding bukan perokok

Alkohol Lain-lain:
polycyclic aromatic hydrocarbons, debu logam, debu semen, pernis, lacquer

Page 4

Gejala & Tanda


Tergantung pada ukuran dan lokasi tumor Benjolan di leher Suara parau (hoarseness) Stridor Pernafasan terganggu Sakit tenggorokan (Sore throat) Dysphagia Odynophagia Batuk persisten Sakit telinga (reffered) Batuk berdarah Berat badan turun
Page 5

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Indirect Laryngoscopy Direct Laryngoscopy

Terdapat tonjolan masa berwarna merah muda sampai abu-abu, seringkali terdapat ulkus.

Page 6

Pemeriksaan Penunjang
Biopsi laring Imaging Studies - Foto polos leher dan dada - CT Scan - MRI

Page 7

KLASIFIKASI
Berdasarkan Union International Centre le Cancer (UICC) 1982, klasifikasi dan stadium tumor ganas laring terbagi atas : 1. Supraglotis yang terletak di sekitar os hioid, lipatan ariepiglotik, aritenoid, epiglotis yang terletak di bawah os hioid, pita suara palsu, ventrikel. 2. Glotis Yang termasuk glottis adalah : pita suara asli, komisura anterior dan komisura posterior. 3. Subglotis Yang termasuk subglotis adalah : dinding subglotis.

Page 8

Klasifikasi dan stadium tumor berdasarkan UICC :


1. Tumor primer (T) Supra glottis : T is : tumor insitu T 0 : tidak jelas adanya tumor primer l T 1 : tumor terbatas di supra glotis dengan pergerakan normal T 1a : tumor terbatas pada permukaan laring epiglotis, plika ariepiglo ventrikel atau pita suara palsu satu sisi. T 1b : tumor telah mengenai epiglotis dan meluas ke rongga ventrikel pita suara palsu T 2 : tumor telah meluas ke glotis tanpa fiksasi T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi dan / atau adanya inf ke dalam. T 4 : tumor dengan penyebaran langsung sampai ke luar laring.

Page 9

Glotis : T is : tumor insitu T 0 : tak jelas adanya tumor primer T 1 : tumor terbatas pada pita suara (termasuk komisura anterior dan posterior) dengan pergerakan normal T 1a : tumor terbatas pada satu pita suara asli T 1b : tumor mengenai kedua pita suara T 2 : tumor terbatas di laring dengan perluasan daerah supra glotis maupun subglotis dengan pergerakan pita suara normal atau terganggu. T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi dari satu atau ke dua pita suara T 4 : tumor dengan perluasan ke luar laring

Page 10

Sub glotis : T is : tumor insitu T 0 : tak jelas adanya tumor primer T 1 : tumor terbatas pada subglotis T 1a : tumor terbatas pada satu sisi T 1b : tumor telah mengenai kedua sisi T 2 : tumor terbatas di laring dengan perluasan pada satu atau kedua pita suara asli dengan pergerakan normal atau terganggu T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi satu atau kedua pita suara T 4 : tumor dengan kerusakan tulang rawan dan/atau meluas keluar laring.

Page 11

2.

Pembesaran kelenjar getah bening leher (N) N x : kelenjar tidak dapat dinilai N 0 : secara klinis tidak ada kelenjar. N 1 : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter 3 cm N 2 : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter >3 <6 cm atau klinis terdapat kelenjar homolateral multipel dengan diameter 6 cm N 2a : klinis terdapat satu kelenjar homolateral dengan diameter > 3 cm - 6 cm. N 2b : klinis terdapat kelenjar homolateral multipel dengan diameter 6 cm N 3 : kelenjar homolateral yang masif, kelenjar bilateral atau kontra lateral N 3 a : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter > 6 cm N3b : klinis terdapat kelenjar bilateral N3c : klinis hanya terdapat kelenjar kontra lateral

Page 12

3. Metastase jauh (M) M 0 : tidak ada metastase jauh M 1 : terdapat metastase jauh
4. Stadium : Stadium I : T1 N0 M0 Stadium II : T2 N0 M0 Stadium III : T3 N0 M0 T1, T2, T3, N1, M0 Stadium IV : T4, N0, M0 Setiap T, N2, M0, Setiap T, setiap N , M1

Page 13

DD
* Inflammation - Laryngeal TB - Mycotic laryngitis - Laryngeal granuloma * Benign tumor : Papilloma * Laryngeal nodule (Polyp; Singers nodule)
Page 14

Terapi
Surgery Radiotherapy Chemotherapy tunggal atau dengan kombinasi (bergantung pada lokasi, jenis, dan stadium tumor)

Page 15

I. Pembedahan
A. Laringektomi
1. Laringektomi parsial indikasi: karsinoma laring stadium I yang tidak memungkinkan dilakukan radiasi, dan tumor stadium II. 2. Laringektomi total Adalah tindakan pengangkatan seluruh struktur laring mulai dari batas atas(epiglotis dan os hioid) sampai batas bawah cincin trakea.

B. Diseksi Leher Radikal


Tidak dilakukan pada tumor glotis stadium dini (T1 T2) karena kemungkinan metastase ke kelenjar limfe leher sangat rendah. Tumor supraglotis, subglotis dan tumor glotis stadium lanjut sering kali mengadakan metastase ke kelenjar limfe leher sehingga perlu dilakukan tindakan diseksi leher. Pembedahan ini tidak disarankan bila telah terdapat metastase Page 16 jauh.

II. RADIOTERAPI
Radioterapi digunakan untuk mengobati tumor glotis dan supraglotis T1 dan T2 dengan hasil yang baik (angka kesembuhannya 90%). Keuntungan dengan cara ini adalah laring tidak cedera sehingga suara masih dapat dipertahankan. Dosis yang dianjurkan adalah 200 rad perhari sampai dosis total 6000 7000 rad.

Page 17

III. KEMOTERAPI
Diberikan pada tumor stadium lanjut, sebagai terapi adjuvant ataupun paliativ. Obat yang diberikan adalah cisplatinum 80120 mg/m2 dan 5 FU 8001000mg/m

Page 18

REHABILITASI
Rehabilitasi setelah operasi sangat penting karena telah diketahui bahwa tumor ganas laring yang diterapi dengan seksama memiliki prognosis yang baik. rehabilitasi mencakup : Vocal Rehabilitation, Vocational Rehabilitation dan Social Rehabilitation.

Page 19

Page 20

Prognosis
Ditentukan oleh faktor-faktor berikut Staging klinis (TNM)
Secara umum dikatakan five years survival pada karsinoma laring stadium I 90 98% stadium II 75 85%, stadium III 60 - 70% dan stadium IV 40 50%. Adanya metastase ke kelenjar limfe regional akan menurunkan 5 year survival rate sebesar 50%
Prognosis baik : Glottic Ca Prognosis buruk : Subglottic Ca

Lokasi

Usia: muda (baik) Status performa pasien Faktor prediktif histopatologi


Resection margin Histopathologic grading Lymphovascular invasion Perineural invasion Extracapsular spread in lymph node metastases

Page 21

Komplikasi Laringektomi
Hematoma dan empyema Fistel Infeksi luka operasi Bronkopneumonia, atelektasis Ulkus peptikum Striktur Hipotiroidism/ hipoparatiroidsm
Page 22

Page 23

Anda mungkin juga menyukai