Anda di halaman 1dari 18

JAKARTA, 7 FEBRUARI 2014

KARSINOMA LARING
Nadia Alwainy / 030.08.171

Pendahuluan

Karsinoma laring, kondisi kejadian keganasan yang terjadi pada sel skuamosa laring. Gejala dini CA laring sama dengan gejala penyakit lain di laring. Di Indonesia angka kejadian belum dapat didata secara pasti. urutan ke-3 tumor ganas terbanyak di bidang THT laki-laki : perempuan (11 : 1). usia 56-69 tahun.

ANATOMI LARING

FUNGSI LARING

proteksi jalan napas respirasi dan fonasi Laring membuat suara serta menentukan tinggi rendahnya nada. Saat bernapas pita suara membuka, sedangkan saat berbicara atau bernyanyi akan menutup sehingga udara meninggalkan paru-paru, bergetar dan menghasilkan suara.

DEFINISI

MANIFESTASI KLINIK
Gejala yang sering dijumpai :

Gejala lainnya : Nyeri alih ke telinga ipsilateral Halitosis berat badan Nyeri tekan laring

Suara serak. Sesak nafas & stridor nyeri di tenggorok. Disfagia Batuk & haemoptisis

KLASIFIKASI
Supraglotis Glotis Subglotis
tepi atas epiglottis batas atas glottis.

Batas inferior glottis (pita suara) Batas superior (ventrikel )

>10 mm di bawah tepi bebas pita suara asli batas inferior krikoid.

Klasifikasi (AJCC & UICC 1988)


Supra glottis :

Tumor primer (T) Glotis :


T is : tumor insitu T 0 : tak jelas adanya tumor primer T 1 : tumor terbatas pada pita suara (termasuk komisura anterior dan posterior) dengan pergerakan normal T 1a : tumor terbatas pada satu pita suara asli T 1b : tumor mengenai kedua pita suara T 2 : tumor terbatas di laring dengan perluasan daerah supra glotis maupun subglotis dengan pergerakan pita suara normal atau terganggu. T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi dari satu atau ke dua pita suara T 4 : tumor dengan perluasan ke luar laring Sub glotis : T is : tumor insitu T 0 : tak jelas adanya tumor primer T 1 : tumor terbatas pada subglotis T 1a : tumor terbatas pada satu sisi T 1b : tumor telah mengenai kedua sisi T 2 : tumor terbatas di laring dengan perluasan pada satu atau kedua pita suara asli dengan pergerakan normal atau terganggu T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi satu atau kedua pita suara T 4 : tumor dengan kerusakan tulang rawan dan/atau meluas keluar laring.

- T is : tumor insitu - T0 : tidak jelas adanya tumor primer l - T1 : tumor terbatas di supra glotis dengan pergerakan normal - T1a : tumor terbatas pada permukaan laring epiglotis, plika ariepiglotika, ventrikel atau pita suara palsu satu sisi. - T 1b : tumor telah mengenai epiglotis dan meluas ke rongga ventrikel atau pita suara palsu - T 2 : tumor telah meluas ke glotis tanpa fiksasi - T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi dan / atau adanya infiltrasi ke dalam. - T 4 : tumor dengan penyebaran langsung sampai ke luar laring.

Pembesaran kelenjar getah bening leher (N)


Metastase jauh (M)

N x : kelenjar tidak dapat dinilai N 0 : secara klinis tidak ada kelenjar. N 1 : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter 3 cm N 2 : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter >3 <6 cm atau klinis terdapat kelenjar homolateral multipel dengan diameter 6 cm

M 0 : tidak ada metastase jauh M 1 : terdapat metastase jauh

STADIUM :
Stadium I : T1 N0 M0 Stadium II : T2 N0 M0 Stadium III : T3 N0 M0 ; T1, T2, T3, N1, M0 Stadium IV : T4, N0, M0 ; Setiap T, N2, M0, setiap T, setiap N , M1

N 2a : klinis terdapat satu kelenjar homolateral dengan diameter > 3 cm 6cm.


N 2b : klinis terdapat kelenjar homolateral multipel dengan diameter 6 cm N 3 : kelenjar homolateral yang masif, kelenjar bilateral atau kontra lateral N 3 a : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter > 6 cm N 3 b : klinis terdapat kelenjar bilateral

N 3 c : klinis hanya terdapat kelenjar

DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan : Anamnese Pemeriksaan THT rutin Laringoskopi Radiologi foto polos leher dan dada Pemeriksaan radiologi khusus : politomografi, CT-Scan, MRI Pemeriksaan hispatologi dari biopsi laring sebagai diagnosa pasti.

DIAGNOSIS BANDING

TBC laring Sifilis laring Tumor jinak laring Penyakit kronis laring.

PENATALAKSANAAN

Pada prinsipnya ada 3 penatalaksanaan CA laring : Pembedahan Radiasi Sitostatika ataupun kombinasi daripadanya.

PEMBEDAHAN

Laringektomi : stadium I yang tidak memungkinkan dilakukan radiasi, dan tumor stadium II. Laringektomi total : tumor supraglotis, subglotis dan tumor glotis stadium lanjut. Pembedahan ini tidak disarankan bila telah terdapat metastase jauh.

RADIOTERAPI

digunakan untuk mengobati tumor glotis dan supraglotis T1 dan T2 dengan hasil yang baik (angka kesembuhannya 90%). Keuntungan dengan cara ini adalah laring tidak cedera sehingga suara masih dapat dipertahankan. Dosis yang dianjurkan adalah 200 rad perhari sampai dosis total 6000 7000 rad.

KEMOTERAPI

Kemoterapi diberikan pada tumor stadium lanjut, sebagai terapi adjuvant ataupun paliativ. Obat yang diberikan adalah cisplatinum 80 120 mg/m2 dan 5 FU 8001000 mg/m2.

PROGNOSA

stadium I 90 98% stadium II 75 85% stadium III 60 70% stadium IV 40 50%. Adanya metastase ke kelenjar limfe regional akan menurunkan 5 year survival rate sebesar 50%.

KESIMPULAN

Untuk menegakkan diagnosa tumor ganas laring masih belum memuaskan, hal ini disebabkan antara lain karena letaknya dan sulit untuk dicapai sehingga dijumpai bukan pada stadium awal lagi. Biasanya pasien datang dalam keadaan yang sudah berat sehingga hasil pengobatan yang diberikan kurang memuaskan. Yang terpenting pada penanggulangan tumor ganas laring ialah diagnosa dini.

Anda mungkin juga menyukai