Pembimbing :
Dr Puguh Widagdo,SpPD
Disusun Oleh :
Arlia Shanti Astuti,Sked
Nama Penderita : Tn.Lukman Hafifi
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SLTA
Status : Belum Menikah
Alamat : Ds. Pagerwojo
11/03 Sidoarjo
Tanggal MRS : 18 Maret 2014
Tanggal Pemeriksaan : 20 Maret 2014
Tanggal KRS : 21 Maret 2014
No.Rekam Medik : 164-544-9
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan terhadap pasien
Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada perut (ulu hati)
Anamnesis Khusus :
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perutnya terutama bagian
ulu hati dan sebelah kanan. Nyeri tersebut sudah berlangsung sekitar
1 minggu. Nyeri tersebut kadang muncul kadang hilang. Nyeri
kadang terasa sampai ke punggung belakang dan pundak. Pasien
juga mengeluh demam ± 1 minggu disertai pusing. Pasien juga
merasakan mual setiap saat tetapi tidak disertai muntah. Dan nafsu
makan berkurang.Pasien juga mengatakan sekitar 2 hari yang lalu
kencingnya berwarna seperti teh sedangkan BAB nya normal seperti
biasa dan Mata pasien berwarna kuning sekali.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan belum pernah menderita penyakit seperti ini
dahulunya..
Leher
Inspeksi : simetris, tidak tampak pembesaran KGB leher
Palpasi : tidak teraba pembesaran KGB leher
Thorax
RH : -/-
WH : -/-
S1 S2 : Tunggal Reguler
Paru
Inspeksi : simetris
Palpasi : fremitus raba (+) normal
Perkusi : sonor +/+
Auskultasi : RH (-/-), WH (-/-)
Abdomen
Inspeksi : flat
Palpasi : Nyeri tekan ( + ) daerah epigastrium, hipokondrium
D hepar teraba dan lien tidak teraba. Murphy sign (+)
Perkusi : shifting dulness (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ektremitas
Superior : akral hangat +/+, edema -/-
Inferior : akral hangat +/+, edema -/-
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Imunologi/Serologi
HbsAg Non rekatif 0.215 Reaktif bila C01>1000
Hematologi
Lekosit 11.020 4000-10000/ul
LED 21 L<15 P<20 mm/jam
Limfosit 20.1 20.0 -40.0 %
Monosit 11.5 1.0 -15.0 %
Granulosit 68.3 50.0 -70.0 %
Trombosit 312000 150.000 -450.000/ul
Hematokrit 44.5 36.0 -48.0 %
Eritrosit 5.52 3.50 -48.0 %
MCV 80 Lk 80-94 p79-97 fl
MCH 27.1 26.0-32.0 pg
MCHC 33.7 32.0-36.0 g/dl
Hemoglobin 15.0 11.0-17.0 mg/dl
Imunologi/Serologi
Salmonella Typhi O Negatif
Salmonella Typhii H Negatif
Salmonella Paratyphi A Negatif
Salmonella Paratyphi B Negatif
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
KIMIA KLINIK
Bilirubin Direk 6,94 <0,30 mg/dl
Bilirubin Indirek 8,15 <1,2 mg/dl
SGOT 78* <40U/L
SGPT 469* <41 U/L
Pemeriksaan Metode Hasil
HEMATOLOGI
Darah lengkap Cell counter Terlampir
WBC (Leukosit) Flocymetri 11.25*
RBC (Eritrosit) 5.16
HGB (Hemoglobin) 14.1
HCT (Hematokrit) Cell Counter 44.1
PLT (Trombosit) Cell Counter 388
MCV Cell counter 85.5
MCH Cell counter 27.3
MCHC Cell counter 32.0*
EO% 1.3
NEUT% 81.6
V. DIAGNOSA KERJA
Cholesistitis
PLANNING
Terapi :
Terapi Umum:
Cairan: Infus RL asnet
Pengobatan:
Inj. Terfacef 2 x 1
Inj santagesik 3 x 1
Inj. pumpicell 2 x1 dlm Pz 100cc
Oral : Curcuma 3 x 1
Lesichol 2 x 1
SNMC 2 x 1
Planning monitoring
Evaluasi vital sign
Evaluasi komplikasi
Planning edukasi
Menjelaskan pada pasien mengenai penyakitnya
Menjelaskan pada pasien pentingnya berobat dan control
PROGNOSIS
Penyembuhan spontan didapatkan pada 85% kasus, sekalipun kandung empedu menjadi tebal,
fibrotik, penuh dengan batu dan tidak berfungsi lagi. Tidak jarang menjadi kolesistitis rekuren.
Kadang-kadang kolesistitis akut berkembang cepat menjadi ganggren, empiema dan perforasi
kandung empedu,fistel, abses hati atau peritonitis umum. Hal ini dapat dicegah dengan
pemberian antibiotik yang adekuat pada awal serangan.Tindakan bedah akut pada pasien usia
tua (>75 tahun) mempunyai prognosis yang jelek disamping kemungkinan timbul komplikasi
pasca bedah.
PEMBAHASAN
Definisi Kolesistitis
Kolesistitis adalah peradangan kandung empedu baik
secara akut ataupun kronis (Barbara C. Long,2006).
Kolesistitis adalah reaksi inflamasi akut dinding kandung
empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan
dan badan panas.
(Hadi. Sujono, 2005).
Kolesistitis adalah reaksi inflamasi akut dinding kandung
empedu. (Mansjoer,2009).
Kolesistitis dapat terjadi akibat :
Adanya obstruksi pada duktus sistikus sebagian akibat adanya
batu empedu.
Enzim pankreas mungkin juga dapat menyebabkan timbulnya
masalah immunocompromised.
Analgesia yang kuat.
sarana kesehatan.
Bersedia untuk kontrol/follow up.
Beberapa obat-obatan yang dapat diberikan :
Antibiotik profilaksis (metronidazole 500 mg 2 x 1 dan
Levofloxacin 500 mg 1 x 1, Terfacef 1 x 1)
Antiemetik (prometazine)
Analgesik (oxycodone/acetaminophen)
Pemberian agen pelarut kolesterol
Asam ursodeoksikolat (urdafalk) dan kerodeoksikolat (chenodial,
chenofalk) digunakan untuk melarutkan batu empedu radiolusen
yang berukuran kecil terutama terbentuk dari kolesterol. Mekanisme
kerja ursodeoksikolat dan konodeoksikolat adalah menghambat
sintesis kolesterol dalam hati dan sekresinya shingga terjadi
denaturasi getah empedu.
Diit rendah lemak