Anda di halaman 1dari 27

PRAKTIK KIMIA KLINIK 1

REGULER B
DIII ANALIS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
CAIRAN SEROSA
• Jumlah cairan itu dalam keadaan normal hampir
tidak dapat diukur karena sangat sedikit. Jumlah
itu mungkin bertambah pada beberapa keadaan
dan akan berupa transudat atau eksudat.
• terdapat dalam rongga perikardium, rongga
pleura, rongga perut dan berfungsi sebagai
pelumas agar membran-membran yang dilapisi
mesotel dapat bergerak tanpa geseran.
• Fungsi dari transudat dan eksudat adalah sebagai
respon tubuh terhadap adanya gangguan sirkulasi
dengan kongesti pasif dan oedema (transudat),
serta adanya inflamasi akibat infeksi bakteri
(eksudat).
• Transudat terjadi sebagai akibat proses bukan
radang oleh gangguan kesetimbangan cairan badan
(tekanan osmosis koloid, stasis dalam kapiler atau
tekanan hidrostatik, kerusakan endotel, dsb.),
• eksudat berkaitan dengan salah satu proses
peradangan. 
Ciri-ciri transudat spesifik
• ; cairan jernih, encer, kuning muda, berat jenis
mendekati 1010 atau setidak-tidaknya kurang
dari 1018, tidak menyusun bekuuan (tak ada
fibrinogen), kadar protein kurang dari 2,5 g/dl,
kadar glukosa kira-kira sama seperti dalam
plasma darah, jumlah sel kecil dan bersifat steril.
Ciri-ciri eksudat spesifik

• ; keruh (mungkin berkeping-keping, purulent,


mengandung darah, chyloid,dsb.), lebih kental,
warna bermacam-macam, berat jenis lebih dari
1018, sering ada bekuan (oleh fibrinogen), kadar
protein lebih dari 4,0 g/dl, kadar glukosa jauh
kurang dari kadar dalam plasma darah,
mengandung banyak sel dan sering ada bakteri.
Parameter pemeriksaan cairaan serosa adalah

• Makroskopik
- Warna
- Kejernihan
- Bekuan
- BJ
- pH
• Mikroskopik
- Hitung Jumlah Sel
- Hitung Jenis Sel (Diff.Count)

• Kimiawi
- Rivalta
Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites
Cara Kerja :
•Cairan Ascites dimasukkan dalam tabung bersih
dan kering.
•Diamati warna, kejernihan, adanya bekuan pada
cahaya terang.
•Dicelupkan indikator pH universal pada
Transudat Eksudat dan diukur pH dengan
membandingkan deret standar pH.
•Cairan Transudat Eksudat diteteskan 1-2 tetes
pada refraktometer.
•Warna => Tidak berwarna, Kuning muda,
Kuning, Kuning tua, Kuning coklat, merah, hitam
coklat, serupa susu, merah jambu, biru kehijauan,
kuning campur hijau.
•Kejernihan => Jernih, agak keruh, keruh, sangat
keruh, keruh kemerahan, keruh putih serupa susu.
•Bekuan => Tidak ada bekuan / ada bekuan
•pH => 7,3 atau setara dengan pH plasma/serum
•BJ => 1.000-1.016
Mikroskopis : Hitung Jumlah Sel
Cara Kerja :
•Larutan Turk/NaCl 0,9% diisap sampai tanda 1 tepat
•Larutan Transudat Eksudat diisap sampai tanda 11 tepat.
•Dikocok perlahan dan dibuang cairan beberapa tetes.
•Diteteskan pada bilik hitung dan dihitung sel dalam
kamar hitung pada semua kotak leukosit di mikroskop
lensa objektif 10x/40x.
Nilai Normal : 
•Jumlah sel Transudat 500 sel/mm3 sedangkan Eksudat >
500 sel/mm3
Mikroskopis: Hitung Jenis Sel
Cara Kerja :
•Apabila cairan jernih maka cairan dilakukan sentrifugasi
5 menit 3000 rpm dibuat hapusan tebal, namun bila
cairan sudah keruh dan berkeping-keping maka dapat
langsung dibuat sediaan hapus tipis/tebal.
•Diteteskan pada objek gelas dan dibuat preparat hapusan
tebal
•Di keringkan dan difiksasi selama 2 menit dengan
metanol absolut.
•Diwarnai dengan Giemsa selama 15-20 menit.
•Dicuci dan diperiksa di mikroskop lensa objektif 100x
dengan oil emersi
Tes Rivalta

Gelas
ukur
Perbedaan Transudat dan Eksudat:

Transudat: Eksudat:

•Rivalta - +
•Berat jenis < 1,016 > 1,016
•Kadar protein < 3 gr / 100 cc > 3 gr / 100cc
Protein plasma < 0,5 > 0,5
• LDH < 200 IU > 200 IU
LDH plasma < 0,6 > 0,6 leukosit
< 1000 / mm3 > 1000 mm3 limfosit
< 50% > 50%
•pH >7,3 < 7,3
LCS :liquor cerebro spinal

• Cairan serebrospinal berada di ruang


subarakhnoid –
• salah satu proteksi untuk melindungi jaringan
otak dan medula spinalis terhadap trauma atau
gangguan dari luar.
Pada orang dewasa
•volume intrakranial kurang lebih 1700 ml,
•volume otak sekitar 1400 ml,
•volume cairan serebrospinal 52-162 ml (rata-rata
104 ml) dan
•darah sekitar 150 ml.
80% dari jaringan otak terdiri dari cairan, baik
ekstra sel maupun intra sel
• Rata-rata cairan serebrospinal dibentuk
sebanyak 0,35 ml/menit atau 500 ml/hari,

• sedangkan total volume cairan serebrospinal


berkisar 75-150 ml dalam sewaktu.

•  merupakan suatu kegiatan dinamis, berupa


pembentukan, sirkulasi dan absorpsi.
• Untuk mempertahankan jumlah cairan
serebrospinal tetap dalam sewaktu, maka cairan
serebrospinal diganti 4-5 kali dalam sehari.
• Perubahan dalam cairan serebrospinal dapat
merupakan proses dasar patologi suatu kelainan
klinik.
• : membantu dalam mendiagnosa penyakit-
penyakit neurologi.
• :evaluasi pengobatan dan perjalanan penyakit,
serta menentukan prognosa penyakit.
• mengidentifikasi organisme penyebab serta
dapat untuk melakukan test sensitivitas
antibiotika.
• Cairan serebrospinal dibentuk dari kombinasi
filtrasi kapiler dan sekresi aktif dari epitel. CSS
hampir meyerupai ultrafiltrat dari plasma darah
tapi berisi konsentrasi Na, K, bikarbonat, cairan,
glukosa yang lebih kecil dan konsentrasi Mg dan
klorida yang lebih tinggi.
• pH cairan serebrospinal lebihrendah dari darah
Parameter pemeriksaan LCS adalah

• Makroskopik
- Warna
- Kejernihan
- Bekuan
- BJ
- pH
• Mikroskopik
- Hitung Jumlah Sel
- Hitung Jenis Sel (Diff.Count)

• Kimiawi
- None Apelt
- Pandy
Spesimen : LCS
Cara Kerja :
•Cairan LCS dimasukkan dalam tabung bersih dan
kering.
•Diamati warna, kejernihan, adanya bekuan pada
cahaya terang.
•Dicelupkan indikator pH universal pada LCS dan
diukur pH dengan membandingkan deret standar
pH.
1. Warna
- Normal Tidak berwarna
- Abnormal Merah, coklat dll
2. Kekeruhan
- Normal Jernih
- Abnormal Keruh
3. Bekuan
- Normal Tidak terdapat bekuan
- Abnormal Terdapat bekuan
4. Bau
- Normal Tidak berbau
- Abnormal Bau busuk dll
5. pH
- Normal > 7,0
Mikroskopis : Hitung Jumlah Sel
Cara Kerja :
•Larutan Turk/NaCl 0,9% diisap sampai tanda 1 tepat
•Larutan LCS diisap sampai tanda 11 tepat.
•Dikocok perlahan dan dibuang cairan beberapa tetes.
•Diteteskan pada bilik hitung dan dihitung sel dalam
kamar hitung pada semua kotak leukosit di mikroskop
lensa objektif 10x/40x.
Nilai Normal : 
•Normal : 0-5/ul
Batas abnormal : 6-10/ ul
Abnormal : >10/ul
Mikroskopis: Hitung Jenis Sel
Cara Kerja :
•Apabila cairan jernih maka cairan dilakukan sentrifugasi 5
menit 3000 rpm dibuat hapusan tebal, namun bila cairan
sudah keruh dan berkeping-keping maka dapat langsung
dibuat sediaan hapus tipis/tebal.
•Diteteskan pada objek gelas dan dibuat preparat hapusan
tebal
•Di keringkan dan difiksasi selama 2 menit dengan metanol
absolut.
•Diwarnai dengan Giemsa selama 15-20 menit.
•Dicuci dan diperiksa di mikroskop lensa objektif 100x
dengan oil emersi
•Normal : Hanya terdapat limphosit saja
Tes PANDY
Tes Nonne Apelt

Anda mungkin juga menyukai