Anda di halaman 1dari 39

Dasar-dasar

Pemeriksaan Laboratorium
Yosaphat Dimaz Bagus Satrio
A.Md.AK
Kimia Klinik
• Kimia Klinik adalah ilmu yang dipelajari mengenai
perubahan komposisi darah, senyawa endogen
(biokimia), maupun cairan tubuh lainnya yang
berkaitan dengan diagnosis penyakit dan
pemantauan terapi.
• Pemeriksaan klinik adalah hasil pengembangan
analisis kimia terhadap jaringan, cairan tubuh dan
sel-sel yang dikultivasi. Hasilnya digunakan
sebagai alat diagnosis pasien dan menjadi saran
untuk investigasi penyakit selanjutnya.
Pemeriksaan urine lengkap
• Tujuan : Untuk mengetahui unsur-unsur yang
ada dalam urine secara lengkap sehingga
dapat membantu menegakkan diagnose
dokter pemeriksa.
• Pemeriksaan urine meliputi makroskopis,
mikroskopis dan kimia.
Pemeriksaan makroskopis meliputi :
• Warna
 Kuning muda = Normal
 Kuning tua = Mengandung bilirubin
 Merah-Hitam = Mengandung darah
• Kekeruhan
 Kemerahan = Darah
 Berkabut = Bakteri
 Keruh = Alkalis (Netral)
• Bau
 Normal = Ureum
 Abnormal = Tergantung makanan misal “jengkol
• Keasaman
 Nilai Rujukan = 4,7-7,5; rata-rata 6,0
• Berat jenis
 Urine sewaktu = 1020-1030
 Urine 24 jam = 1015-1025
Pemeriksaan mikroskopis meliputi :
 Pembacaan eritrosit (N : 0-1/LPB)
 Pembacaan leukosit (N : 0-6/LPB)
 Pembacaan epitel
 Pembacaan silinder
 Pembacaan kristal

Pemeriksaan Kimia
 Glukosa
Untuk mengetahui adanya gula dalam urine
 Protein
Untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam
urine
Pemeriksaan feses

• Pemeriksaan feses ( tinja ) adalah salah satu


pemeriksaan laboratorium yang telah lama
dikenal untuk membantu klinisi menegakkan
diagnosis suatu penyakit.
• Pemeriksaan ini merupakan cara yang
dilakukan untuk mengambil feces sebagai
bahan pemeriksaan , yaitu pemeriksaan
lengkap (makroskopis & mikroskopis)dan
pemeriksaan kultur
Pemeriksaan secara Makroskopis
 Bentuk
Normal : Padat
Abnormal : Cair
 Warna
Normal : Kuning muda
Abnormal : Merah (darah), melena (darah dan sisa sayur)
 Bau
 Konsistensi
 Lendir sedikit dan tidak ada darah
 Darah
 Nanah
 Sisa makanan
 Parasit
Pemeriksaan secara Mikroskopis
 Eritrosit (N : 0-1/LPB)
 Leukosit (N : <6/LPB)
 Amoeba
 Telur cacing
 Sisa Makanan
 Karbohidrat
 Protein
 Lemak
Pemeriksaan secara Kimiawi
 Pemeriksaan darah
 Pemeriksaan Stercobilin
Pemeriksaan
Transudat dan Eksudat
Transudat adalah akumulasi suatu cairan didalam
rongga serosa sebagai hasil yang bukan proses
peradangan
Eksudat adalah akumulasi suatu cairan didalam
rongga serosa sebagai hasil proses peradangan
Pengambilan sampel :
Ditampung dalam yang steril ditambah
antikoagulan
Bahan harus segera diperiksa
Pemeriksaan
Transudat dan Eksudat
Pemeriksaan secara Makroskopik
Transudat Eksudat

Kuning, Hijau, Merah,


Warna Kuning
bisa seperti susu

Kerjenihan Jernih Keruh

Berat Jenis <1016 >1016

Bekuan Tidak ada Ada


Pemeriksaan
Transudat dan Eksudat
• Pemeriksaan secara Mikroskopik
1. Menghitung jumlah sel
2. Lymphocyte (MN)/PMN
3. Papanicolou stain (abnormal cell)
4. Gram/Ziehl neelsen stain (Bakteriologi)

 Pemeriksaan Kimiawi
1. Rivalta test
Pemeriksaan LCS
• Pemeriksaan secara Makroskopis
• Warna
• Kekeruhan
• pH
• Berat jenis
• Koagulasi/bekuan
• Pemeriksaan secara Mikroskopis
• Jumlah sel
• Hitung jumlah leukosit
• Pemeriksaan secara Kimiawi
• Nonne apelt test
• Pandy test
Pemeriksaan Sperma
• Pemeriksaan secara Mikroskopis
Motilitas dari spermatozoa (melihat gerakan sperma)
Ada 3 macam motilitas :
• Motilitas yang baik yakni bergerak lurus dan cepat
ke depan
• Motilitas yang kurang baik yakni tidak bergerak
lurus (hanya berputar-putar) dan lambat
• Tidak Motil (tidak bergerak), normalnya >50%
bergerak
Vitalitas (melihat hidup atau mati)
Jumlah spermatozoa
Pemeriksaan Sperma
TAIL HEAD

3-6mm

50 - 70 m m

NECK
Pemeriksaan Sperma
Kepala dgn Kepala

Kepala dgn ekor

Ekor dgn ekor

Leher dgn leher

Kepala dengan leher

Leher dengan
ekor
Pemeriksaan Kimia Klinik Rutin
Pemeriksaan Kadar protein total
Fungsi dari protein:
1. Untuk pertumbuhan dan pembentukan
2. Mekanisme pengangkutan zat-zat metabolit
3. Menjaga keseimbangan cairan tubuh
4. Mekanisme pertahanan tubuh
5. Faktor genetik
Metode : biuret
Nilai Rujukan : 6.5-8.0 gr/dl
Pemeriksaan Kimia Klinik Rutin
Pemeriksaan kadar albumin
Metode : BCG (Brom cresol green)
Nilai Rujukan : 3.5-6 gr/dl

Pemeriksaan Globulin
Metode : Biuret
Nilai Rujukan : 1.5-2.5 gr/dl
Pemeriksaan Kimia Klinik Rutin
Pemeriksaan Glukosa Darah
• Penentuan glukosa dalam cairan tubuh (darah,
plasma, serum, atau urin) merupakan salah satu
dari beberapa tes penting dalam pemeriksaan
kimia klinik karena dapat membentu diagnosa
hiperglikemia seperti pada diabetes melitus
• Metode : GOD-PAP (Glukosa oksidase para
amino phenazone)
• Nilai Rujukan : 70-110 mg/dL
Pemeriksaan Kimia Klinik Rutin
Pemeriksaan lipid total meliputi :
1. Kolesterol total
2. Trigliserid
3. HDL
4. LDL
Pemeriksaan Kimia Klinik Rutin
Pemeriksaan kadar kolesterol total
Beberapa peranan biologi yang penting dari lipid yaitu :
• Komponen struktur membran sel
• Lapisan pelindung berbagai jasad
• Pelarut beberapa vitamin
• Komponen dalam proses pengangkutan dalam membran
• Bahan pembentuk beberapa jenis hormon
Peningkatan kadar lipid disebut hiperlipidemia
Peningkatan kadar kolesterol disebut hiperkolestrolimea

Metode : CHOD-PAP (cholesterol oksidase para amino phenazone)


Nilai rujukan : <200 mg/dL
Pemeriksaan Kimia Klinik Rutin
Pemeriksaan kadar trigliserid serum
• Peningkatan kadar trigriserid dalam darah disebut
dengan trigliseridemia, hal ini dapat disebabkan karena
tidak terdapatnya enzim lipoprotein lipase.
• Peninggian kadar trigliserid dalam darah dapat ditandai
dengan adanya serum lipemik (lakseten = menyerupai
susu)
• Metodenya ialah GPO-PAP (gliserol phospo oksidase-
para amino phenazone)
• Nilai normal : laki-laki (<160 mg/dL) dan perempuan
(<140 mg/dL)
Pemeriksaan Kimia Klinik Rutin
Pemeriksaan kadar Asam Urat
• Peningkatan kadar asam urat lebih dari 7 mg/dL dalam
peredaran darah disebut hiperurikemia
• Hiperurikemia disebabkan karena mengkonsumsi
makanan yang mengandnung purin yang tinggi atau
obat-obatan diuretik.
• Penyakit yang disebabkan karena tingginya kadar asam
urat biasanya disebut gout atau pirai (yang banyak
menyeyrang sendi).
• Metode yang digunakan ialah enzimatik uricase
• Nilai rujukan adalah laki-laki (3.4-7 mg/dL) dan
perempuan (2.4-5.7 mg/dL)
Pemeriksaan Enzim
Pemeriksaan aspartat amino transferase (AST)
• Terjadi pada penderita penyakit hati (hepatitis
akut, nekrosis sel-sel hati dll)
• Metode yang digunakan ialah kinetik-IFCC
• Nilai rujukan pada suhu 37 derajat celcius
ialah laki-laki (<35 IU/L) dan perempuan (29
IU/L)
Pemeriksaan Enzim
Pemeriksaan alanin amino transferase (ALT)
• Pada penyakit hati karena virus hepatitis ALT
lebih tinggi dari pada AST.
• Pemeriksaan enzim selain untuk diagnosis juga
dapat digunakan nuntuk monitoring selama
terapi atau pengobatan serta untuk mengetahui
respon tubuh terhadap suatu obat atau toksin.
• Metode yang digunakan adalah kinetik-IFCC
• Nilai rujukan : laki-laki (<45 IU/L) atau < 35 IU/L)
Pemeriksaan Enzim
Pemeriksaan alkali fosfatase (ALP)
• Aktivitas ALP ditemukan pada berbagai jaringan
termasuk tulang, hati, usus, ginjal, dan plasenta.
• Aktivitas ALP dibagi 2 kelompok :
• Penyakit hati : hepatitis sirosis/kanker hati
• Penyakit tulang dimana terjadi aktivitas
osteoblast yakni kekurangan vitamin D
• Metode yang digunakan ialah DEA (Dietanolamin)
• Nilai normal ialah dewasa (98-279 IU/L) dan
anak-anak (245-768 IU/L)
Pemeriksaan Enzim
Pemeriksaan GGT (Gamma Glutamil Transpeptidase)
• Untuk diagnosis penyakit hati alkoholik atau penyakit
penyakit hati toksis akibat zat-zat kimia, obat, alkohol
• Aktivitas GGT dibagi 2 kelompok :
• Penyakit hati : hepatitis sirosis/kanker hati
• Penyakit tulang dimana terjadi aktivitas osteoblast
yakni kekurangan vitamin D
• Metode yang digunakan adalah GPNA (Gamma
Glutamil p-Nitnoanilida)
• Nilai Rujukan adalah pada suhu 37 (6-50 IU/L)
Pemeriksaan Enzim
Pemeriksaan LDH (laktat dehidrogenase)
• Untuk diagnosis penyakit hati dan jantung
• LDH ditemukan pada : hati, otot skelet dan ginjal
• LDH memiliki isoenzim : LDH1, LDH2, LDH3,
LDH4, dan LDH5 yang terdiri dari protein
tetramer, 2 monomer H, dan 2 monomer M.
• Metodenya ialah fotometric-UV
• Nilai normal adalah (200-400 IU/L)
Pemeriksaan Ion Tubuh
Pemeriksaan kalsium
• Jumlah kalsium dalam tubuh 2% berat badan, setengah
bagiannya terdapat dalam cairan tubuh.
• Fungsi Ca dalam tubuh :
• Berperan dalam proses pembekuan darah
• Aktivator neuro-muscular
• Anti alergi
• Pembentukan tulang dan perbaikan gigi
• Metode yang digunakan ialah CPC (cresolphtalein
compleks)
• Nilai rujukan adalah8.1-10.4 mg/dL
Pemeriksaan Ion Tubuh
Pemeriksaan magnesium
• Fungsi dalam tubuh :
• Kovaktor dari hampir 300 jenis enzim
• Berperan dalam Pemeliharan ribosom
• Pembentukan dan perbaikan gigi
• Magnesium meningkat karena gagal ginjal
• Magnesium menurun karena malabsorpsi,
malnutrisi, dan alkoholism
• Metode yang digunakan xylidel blue
Pemeriksaan Ion Tubuh
Pemeriksaan kadar klorida
• Peran Cl dalam tubuh ialah proses keseimbangan
asam-basa dalam tubuh
• Kadar Cl meningkat karena asidosis metabolik,
dehidrasi
• Kadar Cl menurun karena diuretik, luka bakar,
sirosis.
• Metode yang digunakan kloridometri
• Nilai normal ialah 98-106 mEq/L

Anda mungkin juga menyukai